Anda di halaman 1dari 1

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016

Yogyakarta, 27 Oktober 2016

Analisis Rantai Pasok dan Distribusi Ayam Pedaging

Ratna Purwaningasih1, Muhammad Arief2, Daru Rahmawati3


1,3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang 50239
Telp. (024) 7460052
2
Japfa Ciomas Adisatwa Jl.Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
E-mail: ratna.tiundip@gmail.com

Intisari

Industri perunggasan di Indonesia telah menjadi sebuah industri agribisnis yang memiliki
komponen rantai pasok lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir. Kurangnya informasi
tentang harga di sepanjang rantai perdagangan ayam broiler menimbulkan perbedaan
harga jual ayam yang signifikan antara harga di ditingkat peternak dan di retail akhir atau
konsumen. Maka diperlukan suatu pemetaan rantai pasok untuk mengetahui aliran produk,
aliran keuangan dan aliran informasi yang membentuk harga pasar. Penelitian ini
bertujuan untuk (1) mengumpulkan informasi mengenai rantai pasok ayam pedaging
beserta pelaku yang terlibat dalam rantai pasok dan peranannya (2) mengetahui alur
distribusi ayam dari peternak hingga sampai pada tangan konsumen (3) mengidentifikasi
biaya apa saja yang dikeluarkan selama distribusi ayam pedaging sehingga dapat
diketahui penyebab selisih harga jual ayam diingkat peternak dan konsumen. Metode yang
digunakan adalah wawancara dan data historis perusahaan perunggasan nasional. Data
historis yang digunakan adalah data rata rata harga ayam di sepanjang rantai pasok pada
tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan (1) Sistem rantai pasok agribisnis ayam terdiri
dari 5 bagian subsistem yang didalamnya terdapat beberapa pelaku mata rantai yang
saling berkerja sama, (2) didalam pendistribusian ayam, keuntungan nominal rupiah
paling besar diterima oleh lapak atau biasa disebut sebagai pedagang akhir dipasaran
dengan nominal Rp1000,- hingga Rp2000,- perkilogram karkas ayam, (3) Jumlah
keseluruhan berat ayam yang dijual oleh pedagang tidak sebanyak jumlah ayam yang jual
oleh broker ataupun bakul. Dalam satu kali pembelian ayam dari kandang bakul dapat
mengumpulkan 3000 hingga 15000 kilogram ayam hidup perhari dengan keuntunagn
Rp200,- per kilogram ayam hidup.

Kata Kunci: Rantai Pasok Ayam, Distribusi, Biaya Distribusi

1. Pendahuluan
Daging ayam merupakan jenis daging yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena
daging ayam mengandung kadar protein tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh, mempunyai cita rasa
yang baik sehinga dapat diterima semua golongan masyarakat dan semua umur, cukup mudah
diolah menjadi produk olahan yang bernilai tinggi serta mudah untuk dikonsumsi (Daryanto,
2009). Hal tersebut membuka peluang lebar bagi sektor industri perunggasan untuk berkembang
dan meningkatkan pertumbuhan perekomonian nasional. Industri perunggasan mampu menyerap
2,5 juta tenaga kerja langsung dengan total omzet yang dihasilkan berkisar Rp 120 triliun per
tahun. Lapangan kerja di pedesaan dapat berkembang dengan adanya usaha peternakan unggas.
Di samping itu, perunggasan juga merupakan faktor penggerak industri lain terkait bidang
pertanian, seperti usaha budidaya jagung, dedak padi dan sebagainya (ISPI, 2015).
Industri perunggasan pada produk ayam pedaging adalah industri agribisnis yang memiliki
komponen rantai pasok lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir. Pada segmen hulu, perusahaan
besar telah mengembangkan dan menguasai industri mulai dari bibit, pakan ayam (poultry) dan

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri TP-176
ISBN 978–602–73461–3–0

Anda mungkin juga menyukai