t.
l=
la9
t-
lql
lf,
Jurnal Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
trQ
J
=
A'
o
-o
a
x
o
o
e.
c
o
='
o
o
o
9)
A)
=
0)
,o
o
F
3
o
5
'z
9
-_
C_
C
f.
N)
o
(, Volume 40 Juni 2013 Hal: 1 - 126 ISSN: 0215-8884
JURNAL PSIKOLOGI
VOLUME 40 NOMOR 1, JUNI}OI3
Penerbit: Eakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (LP4 & LPTB), Pelindung:
l:<-a:: Iakultas Psikologl Universitas Gad;ah Mada; Penanggung Jawab: Wakrl Dekan
=_r=:: ?enelit-ian, P2M dan KerJasama; Pemimpin Redaksi: Neila Ramdhanl; I{akil
eemLmfin Redaksi: Ridwan Saptoto; Sekretaris: Lu'Iuatul Chizanah,' Editor: T.
l-:.<.- iast;ar)at Faturochman, Supra Wimbartl, Subandi; Mitra Bebestari: Achmaj
S:bii:in (Univeritas Islam Indonesia Yogyakarta); A. Supratiknya (Univeritas
Sanata Dharma Yoqyakarta); Lillernor Adrianson (University of Boras Swedia); Bo
Sanitioso (Universit6 Paris Descartes),' Asmadi Alsa, Sarfuddin Azwar, Softa
B.etnowati, Amitya Kumara, MG. Adryantr, Avin tradrlla He1mi, Fathul Himam, Bagus
i.iyono (Universi--as Gad; ah Nlada) ; Distribusi & Sirkulasi: Syahrul Fauzr &
S rs santi
Halaman
JURNAL PSIKOLOGI o' te :: ;-tkan dua kali dalam setahun (Juni dan Desember) . I'asr-a::
untuk dapat dimuat harr,rs d <et-k sesuai petunluk penulisan pada halama: <----,
belakang dalam, dan GlKrrrn ke LP4 Fakultas Psikologr UGM rr=- : --:
; urnalps rkologi Gugm. ac .1d. Ser:takan CV dan keterangan khusus mengenai art-,<= '
.
JURNAL PSIKOLOGI
VOLUME 40, NO. 1, JUNI2073:92-701
RahmatHidayaP
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
Abstract
The purpose of this study is to understand the debt behqaior based on internal factors, social factor
and functional factors the enaironment, Theory of planned behaoior is used as theoritical base.
in
The study was conducted to test the hypothesis that opinions toward debt behaoior, subjectiae
norms, and perceiaed behaaioral control influence directly and / or indirectly to the debt behaaior,
where the intention act as a mediator between the exogenous aariables to the dependent ztatiable.
Subjects of the study were 182 cirsil seroants at City Goaernment of Yogyakarta who participated
aoluntarily. Path analysis showed that debt behaaior is influenced by debt intention with aalue of
b=0.359, p=0.004 @<0,0il. From the three exogenous aariables, it is found that only subjectiae
norm has a direct influence to the debt intentions with aalue of b=0.01.4, p:0.007 (p<0'05), and
none of the three aariables directly influence the debt behaaior. This finding can be interpreted from
the point of aiew that the debt behaaior of people with fixed-income like the research subiect is not a
aolutional behaaior. Socio-cultural background that filled with collectiaistic-culture is presumed as
Hutang sangat erat dengan kehidup- Penyaluran dana kredit konsumsi ini
an masyarakat Indonesia. Pasalnya hutang lebih besar dari kredit modal kerja dan
tidak hanya dilakukan secara individu kredit investasi. Kredit modal kerja
namun juga negara. Harian Bisnis Indone- berjumlah Rp 35,8 triliun (35%) dan kredit
sia yang terbit Kamis, 1"5 September 2010 investasi berjumlah Rp 19,3 triliun (18,9%).
menyebutkan jika berdasarkan data dan Besarnya penyaluran dana kredit ini
informasi Direktorat Kredit, BP& dan menunjukkan jika kreditkonsumsi
UMKM Bank Indonesia, kontribusi terbe- mendominasi penyaluran kredit di sektor
sar pada ekspansi kredit usaha mikro, perbankan.
kecil dan menengah (UMKM), yaitu kredit Seseorang memerlukan kredit untuk
konsumsi sebesar Rp 47,1, triliun (46,1%). memenuhi kebufuhannya sebab manusia
adalah Homo economicus (Suyatno, Chalik,
Sukada, Ananda, & Marala, 2007). Kebu-
1 Korespondensi dengan penulis dapat dilakukan
fuhannya selalu beragam dan selalu me-
meialui: renanita-t@Yahoo.com
2 Atau melalui: r.hidayat@ugm.ac.id
ningkat namun kemampuan untuk meme-
92 JIJT{NAL PSIKOLOGI
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOCIS PERILAKU BIIRHUI'ANG
nuhin', a :erba:as. Dalam konsep ekonomi jadi masalah yang serius. Krisis yang
\- a-r, i ; -\e :'.ukakan Setyowati, Damayanti,
- terjadi di Amerika diawali dengan sub_
S"rr=", : Badrudin, Suryawati, Algifari, prime mortnge atau pemberian kredit
S*::', a-xto, Fatmawati dan purnamawati perumahan (Sunarsip, 2008). penerima
l-,--i ada istilah kebutuhan (need) dan kredit adalah orang-orang yang sebenar_
ker,E:nan (ruant). Oleh karena itu manusia nya tidak layak atau tidak dapat menyele-
i:errbutuhkan bantuan untuk memenuhi saikan tanggungan kredit misalnya mere_
kebutuhan dan keinginan tersebut dalam ka yang tidak berpenghasilan, tidak memi-
bentuk permodalan yang disebut kredit. liki pekerjaan dan tidak memiliki aktivitas.
Upaya pemenuhan kebutuhan manu- Karena kredit perumahan jatuh kepada
sra terkait dengan produksi, konsumsi dan mereka yang tidak mampu mengem-
disfribusi sehingga ada kepentingan dari balikan kredit maka akibatnya terjadi
pihak produsen, konsumen juga peme- kredit macet di sektor properti ini.
rintah, Hutang membentuk keseimbangan Tingginya tingkat kredit konsumsi ini
antara tiga kepentingan yakni kepentingan tentu menimbulkan risiko. Menurut
pemerintah, kepentingan masyarakat Paquette dalam Fan (Fitriani, Sjabadhini, &
(rakyat) dan kepentingan pemilik modal Meinarno, 2009) risiko yang ditimbulkan
(pengusaha) (Suyatno, et al., 2007). dari tingginya tingkat kredit konsumsi ini
Hutang merupakan salah satu kebi- antara lain adalah (1) mengurangi tingkat
jakan ekonomi modern agar tetap berlang- konsumsi di masa depan dan menggang-
sung. Manning (dalam Manara, 2011) gu aktivitas ekonomi, (2) meningkatkan
menjelaskan bahwa sistem kredit dan kebangkrutan perorangan dan tingginya
hutang merupakan salah satu kebijakan tingkat kelalaian pembayaran. Bagi debi-
sistem ekonomi kapital agar proses pro- tur yang memiliki hutang akibat penggu_
duksi dan konsumsi tetap berjalan. penya- naan kredit secara bcrlebihan dan tidak
luran kredit konsumsi juga diperlukan mampu membayar konsekuensi kreditnya
agar membantu meningkatkan daya beli umumnya akan mengalami konsekuensi
masyarakat untuk mengkonsumsi barang finansial negatif seperti penyitaan rumah,
dan jasa yang diproduksi. Penyaluran kre- serta dapat mengalami stres dan depresi
dit terhadap konsumen dapat meningkat- sebagai konsekuensi psikologis negatif
kan daya beli masyarakat (Ludvigson, $enkins, Bhugra, Bebbington, Brugha,
leee). liarre1l, Coid, Fryers, Weich, Singleton &
Hutang dapat memberi manfaat posi- Meltzer, 2008). Hasil penelitian Cooke,
tif bagi perekonomian namun juga dapat Barkham, Audin, dan Bradtey (2004)
menimbulkan problem tersendiri manaka- menunjukkan jika subjek dengan hutang
Ia debitur tidak mampu memenuhi kewaji- 1,ang tinggi mengalami kecemasan dan
bannya. Di Bandarlampung, beban keu- gugup serta sulit tidur jika dibandingkan
angan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar- dengan subjek yang memiliki hutang de-
lampung akibat hutang Pegawai Negeri ngan jumlah yang lebih sedikit. Menurut
Sipil (PNS) semakin kritis. Untuk tahun Fitch, Simpson, Collard, dan Teasdale
(2007) ternyata masalah kesehatan mental
2008 utang pemkot hanya untuk mena-
langi 70.727 PNS di seluruh satuan kerja dialami oleh mereka yang mcmiliki hu-
tang daripada yang tidak memiliki hutang.
yang mencapai Rp 90 miliar.
'I'eori perilaku terencana ini mengata-
Amerika Serikat mengalami krisis
keuangan yang sangat luar biasa dan men- kan jika perilaku didorong oleh intensi.
]URNAL PSIKOLOGI
RENANITA & HIDAYAT
Intensi ini dipengaruhi oleh sikap, norma kan atau memprediksi kapan dan bagai-
subjektif, d.an percei1ed behaaioral control mana serta dalam situasi seperti aPa
(Ajzen, 1997). Penelitian terdahulu menun- seseorang berhutang? Tujuannya adalah
jukkan PeneraPan teori ini. Lin dan Chen menjelaskan perilaku berhutang melalui
(2010) melakukan penelitian mengenai sebuah model yang dapat menggambar-
ketidakjujuran di tempat kerja dengan kan kapan dan bagaimana serta situasi
mengaplikasikan teori "perilaku terenca- yang dapat mendorong munculnya peri-
na". Penelitian dengan melibatkan 1535 laku berhutang.
mahasiswa ini menunjukkan iika ternyata
variabel dalam teori perilaku terencana Metode
yakni sikap, norma subjektif dan perceiaed Subjek penelitian adalah masyarakat
behaaioral control menjelaskan mengenai berpenghasilan tetap. Pengambilan sampel
intensi. Demikian juga pada norma sub- dilakukan dengan teknik conaenience
jektif dan per ceiaed behaaioral contr ol' Ketiga sampling. Conaenience sampling merupakan
faktor tersebut menjadi pendorong mun- teknik pengumPulan informasi dari ang-
culnya intensi untuk berperilaku' gota subjek yang dapat dengan mudah
Ramdhani (2009) melakukan peneliti- ditemui (Sekaran, 2000). Pemilihan teknik
an terhadaP Penggunaan surat elektronik' ini didasarkan pada pertimbangan efisien-
Menurut hasil penelitian Ramdhani, sikap, si biaya dan waktu. Jumlah subjek peneli-
norma subjektif dan perceiaed behaaioral tian adalah sebanYak 182 orang.
control secara bersama-sama memPenga- Ada lima skala yang digunakan dalam
ruhi intensi dalam menggunakan surat penelitian ini yaitu skala sikap terhadap
elektronik. Dari ketiga variabel tersebut perilaku berhutang, skala norma subjektif,
yang paling besar dalam memberi sum- skala perceiaed behaaioral control, skala
bangan terhadap intensi adalah sikap intensi dan skala perilaku. Aitem-aitem
kemudian perceiaed behauioral contuol dan skala disusun berdasarkan hasil focus
yang paling lemah adalah norma subjektif' group discussion (FGD). Koefisien reliabi-
Norma subjektif, sikap dan perceioed lltas Alpha Cronbach skala sikap terhadap
behaaibral control merupakan faktor intensi perilaku berhutang adalah 0,885. Koefisien
dalam teori perilaku terencana' Menurut reliabilitas Atpha Cronbach skala norma
teori ini intensi dapat memicu munculnya subjektif perilaku berhutang adalah 0,732'
perilaku, Perilaku berhutang semestinya Skala perceitsed behaaioral control memiliki
didorong oleh intensi untuk berhutang koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,706'
yang mana intensi tersebut dipengaruhi Skala intensi berhutang memiliki koefisien
ketiga faktor diatas. Oleh karena itu mena- reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,805'
rik untuk diteliti mengenai faktor-faktor Validitas yang digunakan adalah validitas
yang mempengaruhi perilaku berhutang isi (cont ent analY sis).
melalui tinjauan teori perilaku terencana Analisis yang digunakan adalah de-
ini. nganpath analysis' Path analysls digunakan
Berdasarkan latar belakang di atas untuk menganalisis pola hubungan antar
ternyata terdapat unsur-unsur yang kom- variabel dengan tujuan mengetahui penga-
pleks terkait hutang. Pertanyaan yang ruh langsung mauPun tidak langsung dari
muncul adalah apakah terdapat sebuah seperangkat variabel bebas terhadap varia-
model atau teori psikologis yang sederha- bel terikat (Riduwan & Sunarto, 2007)'
na dan memuaskan yang dapat menjelas- Pengaruh variabel bebas terhadap variabel
JURNAL PSIKOLOGI
94
I;AKTOII-IIAKTOR PSIKOLOGIS PERII-AKU BERHUI'ANG
terikat iampak dari koefisien jalur (path jektif perilakr-r berhutang terhadap intensi
coe.ffi,t:nt) (Kerlinger, 1992). Analisis data berhutang dan pengaruh langsung intensi
ciila-<ukan dengan bantuan AMOS 7. berhutang terhadap perilaku berhutang.
De:.:an demikian, dapat diperoleh model Pengaruh Iangsung norma subjektif perila-
:engaruh baik langsung atau tidak lang- ku berhutang terhadap intensi berhutang
sui.g dari faktor psikologis intensi berhu- ditunjukkan dengan nilai estim asi b=0,01 4,
:ang pada karyawan dengan penghasilan p=0,007 (p<0,05). Pengaruh langsung intcn-
tetap. si berhutang terhadap perilaku berhutang
ditunjukkan dengan nilai estimasi b:0,359,
Hasil dan Diskusi p=0,004 (p<0,05). l)engan demikian maka
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Berdasarkan data hasil penelitian, norma subjektif pcrilaku berhutang terha-
diiakukan perbandingan secara deskriptif dap intensi berhutang dan terdapat pengar-
antara keadaan hipotetik (keadaan yang ruh yang signifikan antara intensi berhu-
mungkin terjadi) dan keadaan empirik tang terhadap perilaku berhutang.
(keadaan yang diperoleh dari data peneli-
Sikap tcrhadap perilaku berhutang
tian). Perbandingan hasil perhitungan an-
dan perceirsed behsaioral control (PBC) tidak
tara skor hipotetik dan skor empirik dari
memiliki pengaruh terhadap intensi ber-
masing-masing variabel dapat dilihat
hutang. Nilai estimasi pengaruh sikap
pada'l'abel 1.
terhadap perilaku berhutang b=0,004,
I'erangkat lunak AMOS 7 digunakan p=0,172 (p>0,05) dan nilai estimasi penga-
untuk menguji hipotcsis penclitian ini. ruh PBC terhadap intensi berhutang
Hasil pengujian model menghasilkan niiai b=-0,010, p=0,077 (p>0,05).
estimasi seperti yang disajikan pada Tabel
Hasil analisis jalur tcrhadap seluruh
2.
variabel dapat dilihat pada Gambar 1.
't'abel 2 menunjukkan jika hanya terja-
di pengaruh langsung antara norma sub-
Tabel l
Deskripsi Data Penelitian
Skor Hipotetik Skor Empirik
Variabel
Min Maks Mcan SD Min Maks Mean SD
Sikap terhadap perilaku berhutang 11 539 275 88 1tI 424 260,67 62,559
Norma Subjektif 6 294 150 48 53 234 \41.,39 34,121
PCR 5 245 125 40 31 172 105,40 30,707
Intensi berhutang 6 18 72 2 6 16 8,]8 2,1.90
Perilaku berhutang 0 20 i0,5 3,76 0 16 3,L1 3,608
Tabel 2
Nilai estimasi analisis jalur
Nilai Istimasi Tidak Terstandarisasi
I'engaruh antar variabel Terstandarisasi (p)
PSTKOLOGI 95
lur{NAL
RENANITA & HIDAYAT
Analisis juga dilakukan untuk menge- nya atau melalui intensi berhutang ditun-
tahui pengaruh langsung dan tidak lang- jukkan dengan P=4,03f. Pengaruh total
sung antara variabel independen terhadap PBC terhadap perilaku berhutang sebesar
variabel dependen dengan melibatkan P=4,028. Intensi berhutang memiliki pe-
variabel mediator. Besar pengaruh lang- ngaruh sebesar P:0,21.8 terhadap perilaku
sung dan tidak langsung dilihat dari nilai berhutang.
p. Rangkuman pengaruh langsung dan Nilai chr-s4uare diperoleh sebesar 3,506
tidak langsung dapat dilihat di Tabel3. dengan derajat kebebasan dua. Artinya,
Besar pengaruh langsung sikap terha- input matrik kovarian antara prediksi dan
dup intensi berhutang sebesar p=0,117. observasi tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh langsung norma subjektif perila- Indeks ketepatan model yang digunakan
ku berhutang terhadap intensi berhutang adalah GFI (goodness E fit index), CFI
ditunjukkan dengan p=0,223. Pengaruh (comparatiae fit index) dan NFI (Normed fit
langsung PBC terhadap intensi berhutang index). Indeks GFI sebesar 0,992. Indeks
sebesar F=-0,137. Pengaruh langsung PBC CFI sebesar 0,984. Indeks NFI model ini
terhadap perilaku berhutang adalah sebesar 0,967 Keseluruhan indeks GFI, CFI
sebesar p=0,002. Pengaruh tidak langsung- dan NFI menunjukkan jika modelfit.
Tabel 3
Rangkuman pengaruh variabel sikap terhadap perilaku berhutang, norma subjekti, PBC, intensi
berhutang dan perilaku berhutang
Pengaruh kausal
Pengaruh variabel Tidak langsung Total
Langsung
(melalui Intensi)
Sikap terhadap intensi 0,117 0,1,17
Norma subjektif terhadap intensi 0,?23 0,223
PBC terhadap intensi -0,737 -0,137
PBC terhadap perilaku 0,002 -0,030 -0,028
Intensi terhadap perilaku 0,218 0,218
96 IIJRNAL PSIKOLOGI
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS PERILAKU BERFIUTANG
Hasil analisis menunjukkan jika jika model ftt- l)engan demikian maka
model jalur dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan
model yang fit. Analisis jalur membukti- antara model yang diprediksi dengan data
kan jika hanya norma subjektif yang dapat empirik.
berpengaruh terhadap intensi berhutang. Pengujian terhadap hipotesis pertama
Intensi berhutang berpengaruh terhadap menunjukkan jika intensi berhutang ber-
perilaku berhutang. Sikap dan PBC tidak pengaruh secara langsung terhadap perila-
memiliki pengaruh terhadap intensi ku berhutang dengan p:0,216 (p<0,05).
berhutang dan perilaku berhutang. Pengujian terhadap hipotesis kedua me-
Penelitian ini menguji perilaku berhu- nunjukkan jika hanya norma subjektif
tang dari beberapa variabel, Seperti model yang berpengaruh secara signifikan terha-
yang dikemukakan Ajzen maka penelitian dup intensi berhutang. Ini ditunjukkan
ini melibatkan perilaku berhutang sebagai dengan P=0,223 (p<0,05). Sikap terhadap
variabel dependen. Variabel sikap terha- perilaku berhutang dan PBC tidak berpe-
dap perilaku berhutang, norma subjektif, ngaruh terhadap intensi berhutang.
dan PBC sebagai variabel independen. Pengujian dibuktikan dengan koefisien
Intensi berhutang menjadi variabel masing-masing jalur p=0,1.17 dan p=-9,137
mediator. (p>0,05).
Aitem-aitem skala yang digunakan da- Teori "perilaku terencana" yang dike-
lam penelitian ini diperoleh melalui Focus mukakan Ajzen menjelaskan jika sikap,
Grup Discussion. Sikap terhadap perilaku norrna subjektif dan PBC mendorong
berhutang terkait dengan pandangan indi- munculnya intensi. Intensi menjadi ante-
vidu mengenai hutang yakni sebagai seden munculnya perilaku. Akan tetapi
kemudahan, peluang, tren, alternatif da- hasil pengujian terhadap keseluruhan
lam pemenuhan kebutuhan dan upaya faktor menyajikan gambaran yang berbeda
menambah kepemilikan. Norma subjektif dari yang dikemukakan Ajzen. Menurut
berisi aitem mengenai dukungan individu hasil analisis yang dilakukan dengan
dari kawan, rekan atau orang fua individu. regresi ini faktor pendorong munculnya
Aitem tersebut adalah pandangan positif intensi hanyalah norma subjektif. Sikap
tentang hutang yang disebabkan karena dan PBC tidak memiliki pengaruh sign!
desakan kebutuhan, gengsi di mata ma- fikan terhadap munculnya intensi.
syarakat mengenai hutang, munculnya Penelitian ini menunjukkan hasil yang
empati dari sekeliling individu yang berbeda dari penelitian Xiao dan Wu
berhutang, dorongan dari pihak keluarga (2008) yang meneliti tentang manajemen
untuk berhutang, dan izin dari keluarga perencanaan hutang dengan tinjauan yang
untuk berhutang dengan syarat harus sama dengan penelitian ini yakni teori
melunasi, PBC diukur dengan aitem "perilaku terencana". Hasil penelitian
mengenai mudah atau sulitnya berhutang,
keduanya menunjukkan jika intensi dipe-
penggunaan jaminan dalam berhutang, ngaruhi oleh sikap, PBC dan kepuasan.
pros€s penilaian dari pihak pemberi Namun faktor norma subjektif ternyata
hutang pelayanan dari pemberi hutang, tidak mengaruhi intensi. Hasil temuan
dan kemampuan memenuhi penilaian dari Xiao dan Wu berbeda dari hasil penelitian
pihak pemberi hutang. ini. Penelitian ini malah menunjukkan jika
Hasil pengujian terhadap model mela- hanya norma subjektif yang berpengaruh
lui indeks GFI, CFI, dan NFI menunjukkan
ILRNAL PSIKOLOGI 97
RENANITA & HIDAYAT
JUITNAL PSIKOT,OGI
98
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS PERILAKU BERHUTANG
JUR\AL PSIKOLOGI 99
RENANITA & HIDAYAT
ping on the internet' European lournal tistika untuk penelitian pendidikan' sosial'
Ban-
i7 Social Sciences, 1'9@)' 58-537 ' ekonomi, komunikasi dan bisnis'
D'' Bebbingtln' P" dung: Penerbit Alfabeta'
]enkins, R., Bhugra,
Setyowati, E., DamaYanti, R'' SubagYo'
FrYers'
Brugha, T., Faruell, M'' Coid' J''
T. Weich, S', Singletoh' N'' & Meltzer' Badrudin, R', SurYawati' Algifari' &
H. (2008). Debt, income and mental Purnamawati,' A' (2003)' Ekonomi
disorder in the general population' mikro pengantar edisi dua' Yogyakarta:
P sy cholo gical Medicine' 3 8' 1485-'l'493' Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN'
W4M pukeditan (Edisi KeemPat)' Yau, O.H.M. (1988), "Chinese cultural val-
ues: Their dimensions and marketing
Ialartn PTGramedia Pustaka Utama'
implications," Europeln Journal of Mar-
rea,IJ- & Wr+ J. (2008). Completing Debt lceting,22(5), M-57-
urE8€rr€nt Plans in Credit Coun-
tffiE: An APPlication of the Theory 90% PNS di Lebak terlilir utang bank'
d Planned Behavior. Association for Fi- (2010). Diunduh dari: httP://www.
ruciot Counseling and Planning Educa- menkokesra.go.id/ contenUgGpns-di-
tion.L9Q),29-45. lebak-terlilit-utang-bank. Kemcnterisn
I(oor dinator Bidang Kesei ahtu aan Raky at
r
rr
i
10i
IURNALPSIKOLOGI
:
i
t
p
h"