Anda di halaman 1dari 13

ISSN: 0215 - 8884

t.
l=
la9
t-
lql
lf,
Jurnal Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
trQ

J
=
A'
o
-o
a
x
o
o
e.
c
o
='
o
o
o
9)

A)

=
0)

,o

o
F
3
o
5
'z
9
-_
C_
C
f.
N)
o
(, Volume 40 Juni 2013 Hal: 1 - 126 ISSN: 0215-8884
JURNAL PSIKOLOGI
VOLUME 40 NOMOR 1, JUNI}OI3
Penerbit: Eakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (LP4 & LPTB), Pelindung:
l:<-a:: Iakultas Psikologl Universitas Gad;ah Mada; Penanggung Jawab: Wakrl Dekan
=_r=:: ?enelit-ian, P2M dan KerJasama; Pemimpin Redaksi: Neila Ramdhanl; I{akil
eemLmfin Redaksi: Ridwan Saptoto; Sekretaris: Lu'Iuatul Chizanah,' Editor: T.
l-:.<.- iast;ar)at Faturochman, Supra Wimbartl, Subandi; Mitra Bebestari: Achmaj
S:bii:in (Univeritas Islam Indonesia Yogyakarta); A. Supratiknya (Univeritas
Sanata Dharma Yoqyakarta); Lillernor Adrianson (University of Boras Swedia); Bo
Sanitioso (Universit6 Paris Descartes),' Asmadi Alsa, Sarfuddin Azwar, Softa
B.etnowati, Amitya Kumara, MG. Adryantr, Avin tradrlla He1mi, Fathul Himam, Bagus
i.iyono (Universi--as Gad; ah Nlada) ; Distribusi & Sirkulasi: Syahrul Fauzr &
S rs santi

Halaman

Mereka MemanggiIku "Kenthir"


R. Budi Sarwono & Subandi

Terapi Tawa untuk Menurunkan Stres pada Penderita Hipertensi


Sheni Desinta & Neila Ramdhani 15

Terapi Relaksasi untuk Menurunkan Tekanan Darah dan


Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi
lndahria Sulistyarini 28

Menurunkan Kecemasan Sosial melalui Pemaknaan Kisah Hidup


ldei Khurnia Swasti & Wisjnu Martani 39

Peran Nilai Positif Pekerjaan-Keluarga sebagai Mediasi Pengaruh


Dukungan Suami terhadap Kepuasan Kerja dan Kepuasan Perkawinan
pada Perempuan yang Bekerja
Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto, Faturochman & MG. Adiyanti 59

Curu Sahabat Siswa: Program Kesehatan Reproduksi bagi Curu


Rieka Esti Saraswati & !ra Paramastri 71

Penyesalan Pasca Pembelian Ditinjau dari Big Five Personality


Lila Meutia lskandar & Zulkarnain B1

Faktor-faktor Psikologis Perilaku Berhutang pada Karyawan


Berpenghasilan Tetap
Theda Renanita & Rahmat Hidayat 92

Kepercayaan Ep istemol ogi s dan Faktor-faktor yan g Memengaru h i nya


M. Nur Ghufron, Asmadi Alsa & Yapsir Candhi Wirawan 102

JURNAL PSIKOLOGI o' te :: ;-tkan dua kali dalam setahun (Juni dan Desember) . I'asr-a::
untuk dapat dimuat harr,rs d <et-k sesuai petunluk penulisan pada halama: <----,
belakang dalam, dan GlKrrrn ke LP4 Fakultas Psikologr UGM rr=- : --:
; urnalps rkologi Gugm. ac .1d. Ser:takan CV dan keterangan khusus mengenai art-,<= '
.
JURNAL PSIKOLOGI
VOLUME 40, NO. 1, JUNI2073:92-701

Faktor-faktor Psikologis Perilaku Berhutang


pada Karyawan BerPenghasilan Tetap
TheilaRenanital
Fakultas Psikologi
Universitas Ciputra Surabaya

RahmatHidayaP
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Abstract

The purpose of this study is to understand the debt behqaior based on internal factors, social factor
and functional factors the enaironment, Theory of planned behaoior is used as theoritical base.
in
The study was conducted to test the hypothesis that opinions toward debt behaoior, subjectiae
norms, and perceiaed behaaioral control influence directly and / or indirectly to the debt behaaior,
where the intention act as a mediator between the exogenous aariables to the dependent ztatiable.
Subjects of the study were 182 cirsil seroants at City Goaernment of Yogyakarta who participated
aoluntarily. Path analysis showed that debt behaaior is influenced by debt intention with aalue of
b=0.359, p=0.004 @<0,0il. From the three exogenous aariables, it is found that only subjectiae
norm has a direct influence to the debt intentions with aalue of b=0.01.4, p:0.007 (p<0'05), and
none of the three aariables directly influence the debt behaaior. This finding can be interpreted from
the point of aiew that the debt behaaior of people with fixed-income like the research subiect is not a
aolutional behaaior. Socio-cultural background that filled with collectiaistic-culture is presumed as

the base influence of subjectioe norms towards the debt behaoior.


Keywords: theory of planned behaaior, the debt behaaiot, fixed-income

Hutang sangat erat dengan kehidup- Penyaluran dana kredit konsumsi ini
an masyarakat Indonesia. Pasalnya hutang lebih besar dari kredit modal kerja dan
tidak hanya dilakukan secara individu kredit investasi. Kredit modal kerja
namun juga negara. Harian Bisnis Indone- berjumlah Rp 35,8 triliun (35%) dan kredit
sia yang terbit Kamis, 1"5 September 2010 investasi berjumlah Rp 19,3 triliun (18,9%).
menyebutkan jika berdasarkan data dan Besarnya penyaluran dana kredit ini
informasi Direktorat Kredit, BP& dan menunjukkan jika kreditkonsumsi
UMKM Bank Indonesia, kontribusi terbe- mendominasi penyaluran kredit di sektor
sar pada ekspansi kredit usaha mikro, perbankan.
kecil dan menengah (UMKM), yaitu kredit Seseorang memerlukan kredit untuk
konsumsi sebesar Rp 47,1, triliun (46,1%). memenuhi kebufuhannya sebab manusia
adalah Homo economicus (Suyatno, Chalik,
Sukada, Ananda, & Marala, 2007). Kebu-
1 Korespondensi dengan penulis dapat dilakukan
fuhannya selalu beragam dan selalu me-
meialui: renanita-t@Yahoo.com
2 Atau melalui: r.hidayat@ugm.ac.id
ningkat namun kemampuan untuk meme-

92 JIJT{NAL PSIKOLOGI
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOCIS PERILAKU BIIRHUI'ANG

nuhin', a :erba:as. Dalam konsep ekonomi jadi masalah yang serius. Krisis yang
\- a-r, i ; -\e :'.ukakan Setyowati, Damayanti,
- terjadi di Amerika diawali dengan sub_
S"rr=", : Badrudin, Suryawati, Algifari, prime mortnge atau pemberian kredit
S*::', a-xto, Fatmawati dan purnamawati perumahan (Sunarsip, 2008). penerima
l-,--i ada istilah kebutuhan (need) dan kredit adalah orang-orang yang sebenar_
ker,E:nan (ruant). Oleh karena itu manusia nya tidak layak atau tidak dapat menyele-
i:errbutuhkan bantuan untuk memenuhi saikan tanggungan kredit misalnya mere_
kebutuhan dan keinginan tersebut dalam ka yang tidak berpenghasilan, tidak memi-
bentuk permodalan yang disebut kredit. liki pekerjaan dan tidak memiliki aktivitas.
Upaya pemenuhan kebutuhan manu- Karena kredit perumahan jatuh kepada
sra terkait dengan produksi, konsumsi dan mereka yang tidak mampu mengem-
disfribusi sehingga ada kepentingan dari balikan kredit maka akibatnya terjadi
pihak produsen, konsumen juga peme- kredit macet di sektor properti ini.
rintah, Hutang membentuk keseimbangan Tingginya tingkat kredit konsumsi ini
antara tiga kepentingan yakni kepentingan tentu menimbulkan risiko. Menurut
pemerintah, kepentingan masyarakat Paquette dalam Fan (Fitriani, Sjabadhini, &
(rakyat) dan kepentingan pemilik modal Meinarno, 2009) risiko yang ditimbulkan
(pengusaha) (Suyatno, et al., 2007). dari tingginya tingkat kredit konsumsi ini
Hutang merupakan salah satu kebi- antara lain adalah (1) mengurangi tingkat
jakan ekonomi modern agar tetap berlang- konsumsi di masa depan dan menggang-
sung. Manning (dalam Manara, 2011) gu aktivitas ekonomi, (2) meningkatkan
menjelaskan bahwa sistem kredit dan kebangkrutan perorangan dan tingginya
hutang merupakan salah satu kebijakan tingkat kelalaian pembayaran. Bagi debi-
sistem ekonomi kapital agar proses pro- tur yang memiliki hutang akibat penggu_
duksi dan konsumsi tetap berjalan. penya- naan kredit secara bcrlebihan dan tidak
luran kredit konsumsi juga diperlukan mampu membayar konsekuensi kreditnya
agar membantu meningkatkan daya beli umumnya akan mengalami konsekuensi
masyarakat untuk mengkonsumsi barang finansial negatif seperti penyitaan rumah,
dan jasa yang diproduksi. Penyaluran kre- serta dapat mengalami stres dan depresi
dit terhadap konsumen dapat meningkat- sebagai konsekuensi psikologis negatif
kan daya beli masyarakat (Ludvigson, $enkins, Bhugra, Bebbington, Brugha,
leee). liarre1l, Coid, Fryers, Weich, Singleton &
Hutang dapat memberi manfaat posi- Meltzer, 2008). Hasil penelitian Cooke,
tif bagi perekonomian namun juga dapat Barkham, Audin, dan Bradtey (2004)
menimbulkan problem tersendiri manaka- menunjukkan jika subjek dengan hutang
Ia debitur tidak mampu memenuhi kewaji- 1,ang tinggi mengalami kecemasan dan
bannya. Di Bandarlampung, beban keu- gugup serta sulit tidur jika dibandingkan
angan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar- dengan subjek yang memiliki hutang de-
lampung akibat hutang Pegawai Negeri ngan jumlah yang lebih sedikit. Menurut
Sipil (PNS) semakin kritis. Untuk tahun Fitch, Simpson, Collard, dan Teasdale
(2007) ternyata masalah kesehatan mental
2008 utang pemkot hanya untuk mena-
langi 70.727 PNS di seluruh satuan kerja dialami oleh mereka yang mcmiliki hu-
tang daripada yang tidak memiliki hutang.
yang mencapai Rp 90 miliar.
'I'eori perilaku terencana ini mengata-
Amerika Serikat mengalami krisis
keuangan yang sangat luar biasa dan men- kan jika perilaku didorong oleh intensi.

]URNAL PSIKOLOGI
RENANITA & HIDAYAT

Intensi ini dipengaruhi oleh sikap, norma kan atau memprediksi kapan dan bagai-
subjektif, d.an percei1ed behaaioral control mana serta dalam situasi seperti aPa
(Ajzen, 1997). Penelitian terdahulu menun- seseorang berhutang? Tujuannya adalah
jukkan PeneraPan teori ini. Lin dan Chen menjelaskan perilaku berhutang melalui
(2010) melakukan penelitian mengenai sebuah model yang dapat menggambar-
ketidakjujuran di tempat kerja dengan kan kapan dan bagaimana serta situasi
mengaplikasikan teori "perilaku terenca- yang dapat mendorong munculnya peri-
na". Penelitian dengan melibatkan 1535 laku berhutang.
mahasiswa ini menunjukkan iika ternyata
variabel dalam teori perilaku terencana Metode
yakni sikap, norma subjektif dan perceiaed Subjek penelitian adalah masyarakat
behaaioral control menjelaskan mengenai berpenghasilan tetap. Pengambilan sampel
intensi. Demikian juga pada norma sub- dilakukan dengan teknik conaenience
jektif dan per ceiaed behaaioral contr ol' Ketiga sampling. Conaenience sampling merupakan
faktor tersebut menjadi pendorong mun- teknik pengumPulan informasi dari ang-
culnya intensi untuk berperilaku' gota subjek yang dapat dengan mudah
Ramdhani (2009) melakukan peneliti- ditemui (Sekaran, 2000). Pemilihan teknik
an terhadaP Penggunaan surat elektronik' ini didasarkan pada pertimbangan efisien-
Menurut hasil penelitian Ramdhani, sikap, si biaya dan waktu. Jumlah subjek peneli-
norma subjektif dan perceiaed behaaioral tian adalah sebanYak 182 orang.
control secara bersama-sama memPenga- Ada lima skala yang digunakan dalam
ruhi intensi dalam menggunakan surat penelitian ini yaitu skala sikap terhadap
elektronik. Dari ketiga variabel tersebut perilaku berhutang, skala norma subjektif,
yang paling besar dalam memberi sum- skala perceiaed behaaioral control, skala
bangan terhadap intensi adalah sikap intensi dan skala perilaku. Aitem-aitem
kemudian perceiaed behauioral contuol dan skala disusun berdasarkan hasil focus
yang paling lemah adalah norma subjektif' group discussion (FGD). Koefisien reliabi-
Norma subjektif, sikap dan perceioed lltas Alpha Cronbach skala sikap terhadap
behaaibral control merupakan faktor intensi perilaku berhutang adalah 0,885. Koefisien
dalam teori perilaku terencana' Menurut reliabilitas Atpha Cronbach skala norma
teori ini intensi dapat memicu munculnya subjektif perilaku berhutang adalah 0,732'
perilaku, Perilaku berhutang semestinya Skala perceitsed behaaioral control memiliki
didorong oleh intensi untuk berhutang koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,706'
yang mana intensi tersebut dipengaruhi Skala intensi berhutang memiliki koefisien
ketiga faktor diatas. Oleh karena itu mena- reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,805'
rik untuk diteliti mengenai faktor-faktor Validitas yang digunakan adalah validitas
yang mempengaruhi perilaku berhutang isi (cont ent analY sis).
melalui tinjauan teori perilaku terencana Analisis yang digunakan adalah de-
ini. nganpath analysis' Path analysls digunakan
Berdasarkan latar belakang di atas untuk menganalisis pola hubungan antar
ternyata terdapat unsur-unsur yang kom- variabel dengan tujuan mengetahui penga-
pleks terkait hutang. Pertanyaan yang ruh langsung mauPun tidak langsung dari
muncul adalah apakah terdapat sebuah seperangkat variabel bebas terhadap varia-
model atau teori psikologis yang sederha- bel terikat (Riduwan & Sunarto, 2007)'
na dan memuaskan yang dapat menjelas- Pengaruh variabel bebas terhadap variabel

JURNAL PSIKOLOGI
94
I;AKTOII-IIAKTOR PSIKOLOGIS PERII-AKU BERHUI'ANG

terikat iampak dari koefisien jalur (path jektif perilakr-r berhutang terhadap intensi
coe.ffi,t:nt) (Kerlinger, 1992). Analisis data berhutang dan pengaruh langsung intensi
ciila-<ukan dengan bantuan AMOS 7. berhutang terhadap perilaku berhutang.
De:.:an demikian, dapat diperoleh model Pengaruh Iangsung norma subjektif perila-
:engaruh baik langsung atau tidak lang- ku berhutang terhadap intensi berhutang
sui.g dari faktor psikologis intensi berhu- ditunjukkan dengan nilai estim asi b=0,01 4,
:ang pada karyawan dengan penghasilan p=0,007 (p<0,05). Pengaruh langsung intcn-
tetap. si berhutang terhadap perilaku berhutang
ditunjukkan dengan nilai estimasi b:0,359,
Hasil dan Diskusi p=0,004 (p<0,05). l)engan demikian maka
terdapat pengaruh yang signifikan antara
Berdasarkan data hasil penelitian, norma subjektif pcrilaku berhutang terha-
diiakukan perbandingan secara deskriptif dap intensi berhutang dan terdapat pengar-
antara keadaan hipotetik (keadaan yang ruh yang signifikan antara intensi berhu-
mungkin terjadi) dan keadaan empirik tang terhadap perilaku berhutang.
(keadaan yang diperoleh dari data peneli-
Sikap tcrhadap perilaku berhutang
tian). Perbandingan hasil perhitungan an-
dan perceirsed behsaioral control (PBC) tidak
tara skor hipotetik dan skor empirik dari
memiliki pengaruh terhadap intensi ber-
masing-masing variabel dapat dilihat
hutang. Nilai estimasi pengaruh sikap
pada'l'abel 1.
terhadap perilaku berhutang b=0,004,
I'erangkat lunak AMOS 7 digunakan p=0,172 (p>0,05) dan nilai estimasi penga-
untuk menguji hipotcsis penclitian ini. ruh PBC terhadap intensi berhutang
Hasil pengujian model menghasilkan niiai b=-0,010, p=0,077 (p>0,05).
estimasi seperti yang disajikan pada Tabel
Hasil analisis jalur tcrhadap seluruh
2.
variabel dapat dilihat pada Gambar 1.
't'abel 2 menunjukkan jika hanya terja-
di pengaruh langsung antara norma sub-

Tabel l
Deskripsi Data Penelitian
Skor Hipotetik Skor Empirik
Variabel
Min Maks Mcan SD Min Maks Mean SD
Sikap terhadap perilaku berhutang 11 539 275 88 1tI 424 260,67 62,559
Norma Subjektif 6 294 150 48 53 234 \41.,39 34,121
PCR 5 245 125 40 31 172 105,40 30,707
Intensi berhutang 6 18 72 2 6 16 8,]8 2,1.90
Perilaku berhutang 0 20 i0,5 3,76 0 16 3,L1 3,608

Tabel 2
Nilai estimasi analisis jalur
Nilai Istimasi Tidak Terstandarisasi
I'engaruh antar variabel Terstandarisasi (p)

Norma Subjektif -> intensi 0,01,4 0,407 0,223


Sikap -> intensi 0,004 0,1,72 0,117
PBC -> intensi -0,010 0,077 -0,137
PBC -> perilaku 0,00 0,978 0,002
Intensi -> perilaku 0,359 0,003 0,218

PSTKOLOGI 95
lur{NAL
RENANITA & HIDAYAT

Gambar 1. Diagram hasil analisis jalur

Analisis juga dilakukan untuk menge- nya atau melalui intensi berhutang ditun-
tahui pengaruh langsung dan tidak lang- jukkan dengan P=4,03f. Pengaruh total
sung antara variabel independen terhadap PBC terhadap perilaku berhutang sebesar
variabel dependen dengan melibatkan P=4,028. Intensi berhutang memiliki pe-
variabel mediator. Besar pengaruh lang- ngaruh sebesar P:0,21.8 terhadap perilaku
sung dan tidak langsung dilihat dari nilai berhutang.
p. Rangkuman pengaruh langsung dan Nilai chr-s4uare diperoleh sebesar 3,506
tidak langsung dapat dilihat di Tabel3. dengan derajat kebebasan dua. Artinya,
Besar pengaruh langsung sikap terha- input matrik kovarian antara prediksi dan
dup intensi berhutang sebesar p=0,117. observasi tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh langsung norma subjektif perila- Indeks ketepatan model yang digunakan
ku berhutang terhadap intensi berhutang adalah GFI (goodness E fit index), CFI
ditunjukkan dengan p=0,223. Pengaruh (comparatiae fit index) dan NFI (Normed fit
langsung PBC terhadap intensi berhutang index). Indeks GFI sebesar 0,992. Indeks
sebesar F=-0,137. Pengaruh langsung PBC CFI sebesar 0,984. Indeks NFI model ini
terhadap perilaku berhutang adalah sebesar 0,967 Keseluruhan indeks GFI, CFI
sebesar p=0,002. Pengaruh tidak langsung- dan NFI menunjukkan jika modelfit.

Tabel 3
Rangkuman pengaruh variabel sikap terhadap perilaku berhutang, norma subjekti, PBC, intensi
berhutang dan perilaku berhutang
Pengaruh kausal
Pengaruh variabel Tidak langsung Total
Langsung
(melalui Intensi)
Sikap terhadap intensi 0,117 0,1,17
Norma subjektif terhadap intensi 0,?23 0,223
PBC terhadap intensi -0,737 -0,137
PBC terhadap perilaku 0,002 -0,030 -0,028
Intensi terhadap perilaku 0,218 0,218

96 IIJRNAL PSIKOLOGI
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS PERILAKU BERFIUTANG

Hasil analisis menunjukkan jika jika model ftt- l)engan demikian maka
model jalur dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan
model yang fit. Analisis jalur membukti- antara model yang diprediksi dengan data
kan jika hanya norma subjektif yang dapat empirik.
berpengaruh terhadap intensi berhutang. Pengujian terhadap hipotesis pertama
Intensi berhutang berpengaruh terhadap menunjukkan jika intensi berhutang ber-
perilaku berhutang. Sikap dan PBC tidak pengaruh secara langsung terhadap perila-
memiliki pengaruh terhadap intensi ku berhutang dengan p:0,216 (p<0,05).
berhutang dan perilaku berhutang. Pengujian terhadap hipotesis kedua me-
Penelitian ini menguji perilaku berhu- nunjukkan jika hanya norma subjektif
tang dari beberapa variabel, Seperti model yang berpengaruh secara signifikan terha-
yang dikemukakan Ajzen maka penelitian dup intensi berhutang. Ini ditunjukkan
ini melibatkan perilaku berhutang sebagai dengan P=0,223 (p<0,05). Sikap terhadap
variabel dependen. Variabel sikap terha- perilaku berhutang dan PBC tidak berpe-
dap perilaku berhutang, norma subjektif, ngaruh terhadap intensi berhutang.
dan PBC sebagai variabel independen. Pengujian dibuktikan dengan koefisien
Intensi berhutang menjadi variabel masing-masing jalur p=0,1.17 dan p=-9,137
mediator. (p>0,05).
Aitem-aitem skala yang digunakan da- Teori "perilaku terencana" yang dike-
lam penelitian ini diperoleh melalui Focus mukakan Ajzen menjelaskan jika sikap,
Grup Discussion. Sikap terhadap perilaku norrna subjektif dan PBC mendorong
berhutang terkait dengan pandangan indi- munculnya intensi. Intensi menjadi ante-
vidu mengenai hutang yakni sebagai seden munculnya perilaku. Akan tetapi
kemudahan, peluang, tren, alternatif da- hasil pengujian terhadap keseluruhan
lam pemenuhan kebutuhan dan upaya faktor menyajikan gambaran yang berbeda
menambah kepemilikan. Norma subjektif dari yang dikemukakan Ajzen. Menurut
berisi aitem mengenai dukungan individu hasil analisis yang dilakukan dengan
dari kawan, rekan atau orang fua individu. regresi ini faktor pendorong munculnya
Aitem tersebut adalah pandangan positif intensi hanyalah norma subjektif. Sikap
tentang hutang yang disebabkan karena dan PBC tidak memiliki pengaruh sign!
desakan kebutuhan, gengsi di mata ma- fikan terhadap munculnya intensi.
syarakat mengenai hutang, munculnya Penelitian ini menunjukkan hasil yang
empati dari sekeliling individu yang berbeda dari penelitian Xiao dan Wu
berhutang, dorongan dari pihak keluarga (2008) yang meneliti tentang manajemen
untuk berhutang, dan izin dari keluarga perencanaan hutang dengan tinjauan yang
untuk berhutang dengan syarat harus sama dengan penelitian ini yakni teori
melunasi, PBC diukur dengan aitem "perilaku terencana". Hasil penelitian
mengenai mudah atau sulitnya berhutang,
keduanya menunjukkan jika intensi dipe-
penggunaan jaminan dalam berhutang, ngaruhi oleh sikap, PBC dan kepuasan.
pros€s penilaian dari pihak pemberi Namun faktor norma subjektif ternyata
hutang pelayanan dari pemberi hutang, tidak mengaruhi intensi. Hasil temuan
dan kemampuan memenuhi penilaian dari Xiao dan Wu berbeda dari hasil penelitian
pihak pemberi hutang. ini. Penelitian ini malah menunjukkan jika
Hasil pengujian terhadap model mela- hanya norma subjektif yang berpengaruh
lui indeks GFI, CFI, dan NFI menunjukkan

ILRNAL PSIKOLOGI 97
RENANITA & HIDAYAT

terhadap intensi sementara sikap dan PBC


ini disebabkan karena target Pasar cende-
tidak berpengartih.
rung merujuk pada orang-orang diseke-
liling mereka.
Fitriani, et al', (2009) meneliti tipe nilai
jika
motivasional dan perilaku berhutang pada Jung dan Kau (2004) mengatakan
perilaku konsumsi dapat dipengaruhi oleh
masyarakat Betawi. I{asil penelitian mere-
ka menunjukkan jika tipe nilai yang diang-
budaya. Menurut Trafimow dan Finlay,
terkait dengan sikap atau norma subjektif
gap penting sebagai prinsip yang menjadi
terhadap perilaku pada masyarakat indivi-
pedoman hidup masyarakat Betawi secara
dualis, perilaku mereka lebih dipengaruhi
Lerturut-turut adalah tipe nilai kepatuhan'
oleh sikap. Sementara itu pada masyarakat
kebajikan, keamanan, pengarahan sendiri'
keuniversalan, dan pencapaian' Sementara kolektivis perilaku mereka lebih dipenga-
itu, tipe nilai yang dianggap cukup pen- ruhi oleh norma subjektif (Franzio, 2003)'
Secara terpisah uji hipotesis sikap terha-
ting secara berturut-turut adalah tipe nilai
tradisi, stimulasi, kekuatan, dan hedonis- dap perilaku hutang, norma subjektif dan
ma. Tiga tipe nilai teratas dalam hierarki
PBC terhadap intensi juga menunjukkan
prioritas tipe nilai menunjukkan bagai- jika hanya norrna subjektif saja yang
mana norma masYarakat memegang memiliki pengaruh terhadap intensi ber-
peranan penting dalam perilaku berhu- hutang. Dengan kondisi demikian maka
tang. Jika dilihat dari nilai yang berkem- bisa jadi perilaku masyarakat da-lam ber-
bang di masyarakat maka pada masya- hutang juga disebabkan karena pengaruh
rakal Betawi nilainilai kolektivis lebih budaya kolektivis masyarakat mengingat
penting dibandingkan nilai-nilai indivi- subjek dalam penelitian ini juga memiliki
dualis (Fitriani, et al., 2009)' Kondisi terse- budaya kolektivis Yang tinggi.
but semakin mendukung temuan peneli- Indonesia memiliki beragam jaringan
tian ini jika norma masyarakat menjadi sosial yang dapat memberi pengaruh
bagian vital dalam memunculkan intensi terhadap akses hutang. Dalam kaitannya
berhutang. dengan akses hutang Okten dan Osili
(2004) melakukan survei mengenai bagai-
Peneliti mencoba mencari kemung-
kinan-kemungkinan yang mendasari per- mana keluarga dan jaringan komunitas
bedaan hasil penelitian ini dengan Pene- mempengaruhi akses seseorang terhadap
litian sebelumnya melalui perspektif hutang. Partisipasi terhadap komunitas
budaya. Penelitian di Cina yang notabene meningkatkan familiaritas terhadap hadir-
masyarakatnya memiliki budaya kolek- nya sumber hutang yang baru' Komunitas
tivis tinggi menunjukkan jika masyarakat sosial yang ada memungkinkan difusi
pengetahuan mengenai kesempatan ber-
Cina memitiki penghormatan yang tinggi
terhadap otoritas. Mereka juga meminta hutang. Kondisi ini tentu sangat memPe-
petunjuk atau mendengar saran dari para ngaruhi keputusan seseorang untuk
p"*ugung otoritas' Oleh karena itu iklan berhutang.
yang efektif perlu melibatkan para pemim- Penelitian terdahulu dilakukan oleh
pin masyarakat (Yau,1988)' Dengan demi- Inan dan Karaca (2011) terhadap perilaku
tiar, muka untuk mendorong munculnya konsumen dalam belanja online dengan
perilaku tertentu maka bagi penyedia tiniauan teori "perilaku terencana"' Dalam
produk atau jasa harus mamPu menarik belanja online ternyata norma subjektif
minat dari orang-orang disekitar target menjadi prediktor terbesar dalam model
pasar dari produk atau jasa mereka' Hal yang dikemukakan Ajzen' Norma subjek-

JUITNAL PSIKOT,OGI
98
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS PERILAKU BERHUTANG

tif menjadi prediktor terbesar terhadap Penelitian ini menghasilkan model


munculnya inJensi. Dalam kaitannya perilaku berhutang yang lebih sederhana
dengan penelitian Inan dan Karaca (2011) dari yang dikemukakan Ajzen. Menurut
perilaku konsumen yang demikian dapat Ajzen, perilaku berhutang dipengaruhi
disebabkan karena pola konsumen yang oleh intensi berhutang. Intensi itu sendiri
berorientasi terhadap orang lain (others dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku
oriented) daripada berorientasi terhadap berhutang, norma subjektif dan PllC. Flasil
diri sendiri (self oriented), Tekanan sosial penelitian ini mengatakan jika perilaku
dan perasaan memiliki memainkan peran berhutang dipengaruhi oleh intensi ber-
penting dalam memprediksi perilaku. hutang. Intensi berhutang itu sendiri
Perspektif rumah tangga juga diguna- hanya dipengaruhi oleh norma subjektif
kan untuk mencoba menjelaskan menge- perilaku bcrhutang.
nai temuan dalam penelitian ini. Kirchler, Teori "perilaku terencana" menggam-
Hoelzl dan Kamleitner (2008) melakukan barkan suatu perilaku sebagai aolitional
penelitian mengenai hutang rumah tang- behaaior atau perilaku yang didasarkan
ga. Penelitian ini meneliti proses pengam- atas kehendak. Sementara itu perilaku
bilan kredit dalam rumah tangga. Hasil berhutang nampaknya bukan termasuk
penelitian menunjukkan jika pengambilan perilaku rsolulional. "Kalo aku siy lebih meli-
keputusan untuk berhutang dalam rumah hnt sebagni jnlan terakhir ketika kits membu-
tangga melibatkan pasangan. Pengambilan tuhkan bontuon dana gitu ya itu jalan terakhir
keputusan berhutang dalam rumah tangga ynng bisa kita tempuh untuk mendapatkan
tidak hanya melibatkan keputusan ciari d:ma ittL." (Komunikasi Personal, 12
dua orang saja namun juga terganiung Desember 2071). Dari jawaban subjek
pada kualitas hubungan dan status perni- maka perilaku berhutang muncul karena
kahan. Dalam tahap pelunasan hutang terdesak bukan karena kehendak yang
representasr mental dipengaruhi komuni- muncul unfuk berhutang.
kasi di antara pasangan. Temuan ini sema- Penelitian ini merupakan aplikasi teo-
kin menunjukkan betapa peran keluarga ri "perilaku terencana" dalam konteks
dalam memunculkan intensi dalam perilaku berhutang. Teori ini berkembang
berperilaku sangat besar. di barat yang tentunya ada perbedaan
Hasrl penelitian ini memberikan gam- karakteristik antara subjek di barat dengan
bara:-r uka ternyata dalam konteks perilaku di timur khususnya Indonesia. Untuk
:€::.-:::s. perilaku berhutang tersebut lebih memperkaya temuan maka hendak-
:-;r:,lr-.i cleh adanya intensi yang mana nya peneliti yang akan melakukan pene-
-:.:e:-<- ;i:engaruhi oleh norma subjektif. litian serupa dapat melakukan tinjauan
\o:rna s';:jektif terkait dengan penerima- dari perspektif budaya maupun nilai yang
a:r li:'gkungan sosial, budaya juga keluar- berkembang di masyarakat terhadap peri-
:a. lnd:r--iu akan cenderung untuk beru- laku berhutang, Bagi pemberi kredit hen-
rei'a me::ienuhi harapan orang lain di daknya lebih berhati-hati dalam mengi-
=ke'.linElll a dan berkonformitas dengan dentifikasi kondisi psikologis calon
harapar: orang lain tersebut (Irranzoi, debitur. Hal ini bermanfaat untuk meng-
2003). Sehjnrga, apakah seseorang akan hindari terjadinya kredit macet yang dapat
berhutang atau tidak berhutang lebih mempengaruhi perekonomian negara.
dipengaruhi oleh lingkungan normatif
orang tersebut.

JUR\AL PSIKOLOGI 99
RENANITA & HIDAYAT

Lea, W., & (1993). The economrc


Kepustakaan
psychology of consumer debt' Journal
be- chologY, 1-4, 85-119'
(1991). The theory of planned of Economic P sY
)
-Ajzen,I' and
havior. Organizational Behaoior Lin, C.H.S', & Chen, C'F' (2010)' Applica-
Human Decision Processes' 50'
179-211" tion of Theory of Planned Behavior on
Cooke R., Barkham M', Audin
K'' Bradley the Study of Workplace Dishonesty'
M., & DavY J' Source' (2004) Student lnternational Conference on Economics'
health' Business and Management, 66-69'
debt and itis relation to mental
lurnalof Furthet of Further and Higher Ludvigson, S. (1999)' Consumption and
Education, 28fi), 53-65' .r"dit, A model of time-varYing Ii
Fitch, C., SimPson, A'' Collard' S'' & quidity constraints ' The Reaiew of Eco'
health and nomics and Statistics, 81, 434-447 '
Teasdale, M. (2007)' Mental
prac-
debt: challenges for knowledge' Manara, M'U. (2011)' Sistem tujuan kon-
tice and identity' lournal of Psychiatric surnen pada tan'aran berhutang"[esis
1'4' 128-133' (Iidak Dipublikasikan)' Yogvakarta:
and Mental Health Nursing'
Fakultas Psikologi UC\f '
Fitriani, A., Sjabadhini' B'' &
Meinarno'
motiva-
E.A. (2009). Prioritas tipe nilai Okten, C', & Osili, U'K' (2004)' Social net-
sional dan perilaku berhutang pada works and credit access in lndonesia'
etnis Betawi. lurnal Psikologi' 3([)'
39-
World D eaelopment, 32(7), 1225-1246'
1n Pen-
+t,
Ramdhani, N' (2009)' Model Teoritis
3rd' laku Penggunaan surat elektronik'
Franzoi, S'L' (2003) ' Social psychology
ed. New York: McGraw Hiil' Disertasi. (Tidak Dipublikasikan)'
Yog-

Inan, E.A., & Karaca, B' (2011)'


Planned yakarta: Fakultas Psikologi UGM'
behaviour of young consumers shop- Riduwan & Sunarto' (2007)' Pengantar
sta-

ping on the internet' European lournal tistika untuk penelitian pendidikan' sosial'
Ban-
i7 Social Sciences, 1'9@)' 58-537 ' ekonomi, komunikasi dan bisnis'
D'' Bebbingtln' P" dung: Penerbit Alfabeta'
]enkins, R., Bhugra,
Setyowati, E., DamaYanti, R'' SubagYo'
FrYers'
Brugha, T., Faruell, M'' Coid' J''
T. Weich, S', Singletoh' N'' & Meltzer' Badrudin, R', SurYawati' Algifari' &
H. (2008). Debt, income and mental Purnamawati,' A' (2003)' Ekonomi
disorder in the general population' mikro pengantar edisi dua' Yogyakarta:
P sy cholo gical Medicine' 3 8' 1485-'l'493' Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN'

Jung, K,, & Kau,


A'K' (2004)' Culture's in- Sunarsip (2008). Membedah anatomi
krisis
differ- keuangan di Amerika Serikat' Repu-
fluence on consumer behaviors:
a multi-
ences among ethnic grouPs in blika. biunduh dari: http://www'iei'
racial Asian Country' Adaances in Con' or. idipubli cationf ile s/Membedah"/"20
A
sumer Research' 3L' 366'372' natomi%20Krisis%20Keuangan%20di
Kerlinger, F.N. (1992)' Asas-asas
p-enelitian %20Amerika%20Serikat'Pdf
Mada
beiaaioral' Yogyakarta: Gadjah Sekaran, U. (2000)' Research methods for
third
UniversitY Press' business: a skill building approach'
B' edition. New York: ]ohn WileY & Sons'
Kirchler, 8., Hoelzl, E'' & Kamleitlrer'
(2008). Spending and oedit use
in the H'A'' Sukada' Anan-
Suyatno, T., Chalik,
private household ' The lournal
of Socio- da, C.T'Y., & Marala' D'T' (2007)'

Economical' 37, 519 -532'


JURNAL PSIKOI-OGI
100
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS PERILAKU BERHUTANG

W4M pukeditan (Edisi KeemPat)' Yau, O.H.M. (1988), "Chinese cultural val-
ues: Their dimensions and marketing
Ialartn PTGramedia Pustaka Utama'
implications," Europeln Journal of Mar-
rea,IJ- & Wr+ J. (2008). Completing Debt lceting,22(5), M-57-
urE8€rr€nt Plans in Credit Coun-
tffiE: An APPlication of the Theory 90% PNS di Lebak terlilir utang bank'
d Planned Behavior. Association for Fi- (2010). Diunduh dari: httP://www.
ruciot Counseling and Planning Educa- menkokesra.go.id/ contenUgGpns-di-
tion.L9Q),29-45. lebak-terlilit-utang-bank. Kemcnterisn
I(oor dinator Bidang Kesei ahtu aan Raky at

r
rr
i
10i
IURNALPSIKOLOGI
:
i

t
p

h"

Anda mungkin juga menyukai