Pemerintah baru saja mengesahkan 49 aturan turunan UU Cipta Kerja No 11 Tahun 2020 yang
terdiri atas 45 Peraturan Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden (Perpres). Aturan hukum
tersebut mencakup 11 klaster dalam Omnibus Law, termasuk klaster ketenagakerjaan.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Aturan Ketenagakerjaan Apa Saja yang Berubah?
Apa saja ketentuan dalam aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja di atas yang perlu diketahui
pemimpin perusahaan, pemilik bisnis, dan HR?
Table of Contents
Apabila pekerjaan belum selesai, dapat dilakukan perpanjangan PKWT sesuai kesepakatan
pengusaha dan pekerja, dengan ketentuan jangka waktu keseluruhan PKWT dan
perpanjangannya tidak melebihi 5 tahun.
Uang kompensasi diberikan saat selesai jangka waktu PKWT sebelum perpanjangan dan setelah
selesai perpanjangan PKWT. Besarnya kompensasi adalah:
1. Masa kerja 12 bulan terus menerus mendapat 1 bulan upah
2. Masa kerja lebih dari 1 bulan dan kurang dari 12 bulan, kompensasi dihitung proporsional
(masa kerja/12 x sebulan upah).
3. Masa kerja lebih dari 12 bulan, kompensasi dihitung proporsional (masa kerja/12 x sebulan
upah).
PP No 35 Tahun 2021 mengatur jika salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum
berakhirnya jangka waktu PKWT, pengusaha wajib memberikan uang kompensasi yang
besarnya dihitung sesuai masa kerja yang telah dijalani.
Pengusaha kecil dan mikro juga wajib membayar pesangon, namun besarnya berdasarkan
kesepakatan antara pekerja dengan pengusaha.
PP No 36 Tahun 2021 hanya menyebutkan dua jenis upah minimum, yaitu upah minimum
provinsi (UMP) dan upah minimum kota/kabupaten (UMK), yang keduanya ditetapkan oleh
gubernur.
Uang tunai diberikan setiap bulan untuk jangka waktu maksimal 6 bulan, dengan ketentuan 45%
dari upah untuk 3 bulan pertama, dan 25% upah untuk 3 bulan berikutnya. Batas upah maksimal
sebagai dasar perhitungan adalah Rp 5.000.000.
Iuran JKP setiap bulan adalah 0,46% dari upah, dengan rincian 0,22% dibayar oleh pemerintah
pusat dan sisanya 0,24% merupakan rekomposisi Jaminan Kecelakaan Kerja (0,14%) dan
Jaminan Kematian (0,10%).