Anda di halaman 1dari 4

Dasar perhitungan uang pesangon yang digunakan dalam tulisan ini adalah UU No.

13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan pasal 156 dengan rincian sbb:

Kesatu perusahaan tutup akibat mengalami kerugian terus menerus selama dua dua (2 tahun).

Pasal 164, ayat 1 menyebutkan, "Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap
pekerja/buruh karena perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan mengalami kerugian secara terus
menerus selama 2 (dua) tahun, atau keadaan memaksa (force majeur)...."

Kerugian perusahaan yang dimaksud harus dibuktikan dengan laporan keuangan 2 (dua) tahun
terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik.

Kedua adalah perusahaan melakukan efisiensi.

Ini merupakan alasan phk yang sering digunakan. Pasal 164, ayat 3 menyebutkan, "Pengusaha dapat
melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh karena perusahaan tutup bukan karena
mengalami kerugian 2 (dua) tahun berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa (force majeur)
tetapi perusahaan melakukan efisiensi,..."

Ketiga adalah perusahaan pailit.

Pasal 165 menyebutkan, "Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap
pekerja/buruh karena perusahaan pailit,.."

Bagaimana perhitungan uang pesangon apabila terjadi PHK?

Perhitungan uang pesangon yang ditetapkan berdasarkan pasal 156 ayat 2 Undang – Undang no. 13
tahun 2003 adalah :

 masa kerja kurang dari 1 tahun = 1 bulan upah


 masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun = 2 bulan upah
 masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun = 3 bulan upah
 masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun = 4 bulan upah
 masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun = 5 bulan upah
 masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun = 6 bulan upah
 masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun = 7 bulan upah
 masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun = 8 bulan upah
 masa kerja 8 tahun atau lebih = 9 bulan upah

Bagaimana perhitungan uang penghargaan apabila terjadi PHK?

Perhitungan uang penghargaan berdasarkan pasal 156 ayat 3 Undang – Undang no. 13 tahun 2003
sebagai berikut :

 masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun = 2 bulan upah
 masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun = 3 bulan upah
 masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun = 4 bulan upah
 masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun = 5 bulan upah
 masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun = 6 bulan upah
 masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun = 7 bulan upah
 masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun = 8 bulan upah
 masa kerja 24 tahun atau lebih = 10 bulan upah.
Apa saja uang penggantian hak yang seharusnya diterima oleh pekerja apabila terjadi PHK?

Uang penggantian hak yang seharusnya diterima berdasarkan pasal 156 UU No.13/2003 :

 Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;


 Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana
pekerja/buruh diterima bekerja
 Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari uang pesangon
dan atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat
 Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusanaan atau perjanjian
kerja bersama

Apa saja komponen yang digunakan dalam perhitungan uang pesangon dan uang
penghargaan?

Komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon, uang penghargaan masa
kerja, dan uang pengganti hak yang seharusnya diterima yang tertunda, terdiri atas :

 upah pokok
 segala macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap yang diberikan kepada pekerja dan
keluarganya, termasuk harga pembelian dari catu yang diberikan kepada pekerja/buruh secara
cuma-cuma, yang apabila catu harus dibayar pekerja dengan subsidi, maka sebagai upah
dianggap selisih antara harga pembelian dengan harga yang harus dibayar oleh pekerja.
Berapa banyak uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak dan uang pisah yang
diterima untuk berbagai jenis alasan PHK?

Untuk memudahkan, berikut adalah tabel banyaknya uang pesangon, uang penghargaan, uang
penggantian hak dan uang pisah yang diterima untuk berbagai jenis alasan PHK :

Uang
Uang Uang Penggantian Uang Pisah
Pesangon (X
Jenis PHK Penghargaan (X Hak (X Gaji per (X Gaji per
Gaji per
Gaji per bulan) bulan) bulan)
bulan)
Pengunduran diri secara baik-
1X
baik
Pengunduran diri mengikuti
prosedur 30 hari sebelum 1X 1X
tanggal pengunduran diri
Berakhirnya kontrak kerja
waktu tertentu untuk pertama 1X
kali
Pekerja Mencapai Usia
2X 1X 1X
Pensiun Normal
Pekerja Meninggal Dunia 2X 1X 1X
Pekerja Melakukan
1X 1X
Kesalahan Berat
Pekerja Melakukan
1X 1X 1X
Pelanggaran Ringan
Perubahan Status,
Penggabungan, Peleburan & 1X 1X 1X
Pekerja Tidak Bersedia
Perubahan Status,
Penggabungan, Peleburan & 2X 1X 1X
Pengusaha Tidak Bersedia
Perusahaan Tutup Karena
1X 1X 1X
Merugi
Perusahaan melakukan
2X 1X 1X
efisiensi
Perusahaan Pailit 1X 1X 1X
Pekerja Mangkir Terus-
1X 1X
Menerus
Pekerja Sakit Berkepanjangan
dan cacat akibat kecelakaan 2X 2X 1X
kerja
Pekerja ditahan oleh pihak
1X 1X
berwajib
Contoh kasus untuk memperjelas bagaimana perhitungan uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak dan uang pisah?

Ada. Contoh kasus : Bp. Fulan adalah karyawan PT. Maju Mundur yang bergerak dalam bidang Jasa
dengan masa kerja 5 tahun. Dua tahun terakhir pemesanan terus menurun sehingga perusahaan harus
melakukan pengurangan beberapa karyawannya termasuk Bp. Fulan. Gaji terakhir yang diterima Bp.
Fulan adalah Rp. 4.300.000,- dengan perincian sbb

1. Gaji pokok : Rp. 2.400.000


2. Tunjangan Tetap :
o Tunjangan masa kerja : Rp. 400.000
o Tunjangan jabatan : Rp. 400.000

3. Tunjangan Tidak Tetap :

 Tunjangan makan : Rp. 550.000


 Tunjangan kehadiran : Rp. 550.000

Bp. Fulan juga masih memiliki sisa cuti tahunan berbayar yang belum diambil yaitu sebanyak 7 hari.
Menurut informasi tersebut, berapa uang pesangon, penghargaan, dan penggantian hak yang harus
diterima Bp. Fulan?

Alasan PHK Bp. Fulan adalah dikarenakan perusahaan melakukan efisiensi. Seperti yang dijelaskan
pada bagan tabel sebelumnya, maka Bp. Fulan berhak atas uang pesangon sebanyak 2 kali
upah/bulan, uang penghargaan masa kerja 1 kali upah/bulan dan uang penggantian hak.

Total uang pesangon yang diterima Bp. Fulan untuk masa kerja 5 tahun adalah :

 Uang pesangon : 2 x pasal 156 ayat 2 = 2 x 6 bulan = 12 bulan


 Uang penghargaan masa kerja : 1 x pasal 156 ayat 3 = 1 x 2 bulan = 2 bulan
 Uang penggantian hak : 15% (a+b) + sisa cuti 7 hari belum diambil.

Sesuai ketentuan, untuk menghitung pesangon adalah upah pokok ditambah tunjangan tetap : Rp.
2.400.000 + (Rp. 400.000 + Rp. 400.000) = Rp. 3.200.000

Jadi, uang pesangon 12 bulan = 12 x Rp. 3.200.000 = Rp.38.400.000

Uang penghargaan masa kerja 2 bulan = 2 x Rp. 3.200.000 = Rp. 6.400.000

Uang penggantian hak = 15% (12+2) =15% x 14 x Rp. 3.200.000 = Rp. 6.720.000

Sisa cuti 7 hati yang belum diambil = Rp. 3.200.000 : 30 hari x 7 hari = Rp. 746.000

Maka total uang yang diterima oleh Bp. Fulan adalah sebesar :

a + b + c + sisa cuti = Rp. 38.400.000 + Rp.6.400.000 + Rp.6.720.000 + Rp. 746.600 =

= Rp. 85.386.600

Sumber

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja

Anda mungkin juga menyukai