PENDAHULUAN
rumah tangga yang sakinah mawadah dan warahmah, setiap orang berhak
tidak hanya berdasarkan aturan tertulis tetapi juga diatur dalam hukum agama
yang lainnya dari segi agama serta adat dan istiadat, setiap tata caranya
1
Hilman Hadi Kusuma,2007, Hukum Perkawinan Indonesia, Bandung: Mandar Maju,hlm 11
2
Subekti,2002, Hukum Keluarga dan Hukum Waris, Jakarta;Penerbit PT. Intermasa, hlm. 1
1
Ketentuan dari Pasal 28B Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
fitrah manusia dan sangat dianjurkan bagi umat Islam, terdapat 23 Ayat yang
3
Dedi Junaedi,2003, Bimbingan Perkawinan (Membina Keluarga Sakinah Menurut Al-Qur’an
Dan Sunnah), Akademika Pressindo, Jakarta, hlm 5
4
Ibid
2
yang dianggap sudah layak untuk dinikahkan dalam QS. An-Nur Ayat 59
berbunyi :
َح ِك ْي ٌم
Artinya :
Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah
mereka (juga) meminta izin, seperti orang-orang yang lebih dewasa
meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya
kepadamu. Allah maha mengetahui, mahabijaksana.
bagi laki-laki dan haidh bagi perempuan. Menurut Hanâfi tanda bâligh bagi
berpendapat hal ini dikarenakan agama menghendaki umat yang kuat, baik
fisik maupun mental yang hanya didapat dari keturunan orang-orang yang
persiapan mental dan fisik untuk memikul beban sebagai ibu atau ayah yang
5
Ali Imron, 2011, Dispensasi Perkawinan Perspektif Perlindungan Anak. Artikel dalam “Jurnal
Ilmiah Ilmu Hukum QISTI”, Vol. 5 No. 1, hlm. 73.
6
Moh. Ali Wafa,2017, Telaah Kritis terhadap Perkawinan Usia Muda menurut Hukum
Islam,hlm.402.
3
Hilman Hadikusuma berpendapat perkawinan menurut hukum adat
satu sama lain dalam hubungannya yang sangat berbeda-beda hukum adat
pada ketentuan syariat Islam namun harus tetap sesuai dengan hukum positif
Indonesia.
undang salah satunya mengatur terkait dengan umur calon suami atau istri hal
ini diatur dalam Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019
Tentang Perkawinan:
memenuhi syarat dari perkawinan, upaya yang dapat dilakukan dengan cara
“Dalam hal penyimpangan terhadap Ayat (1) Pasal ini dapat meminta
4
Dispensasi perkawinan merupakan suatu upaya permohonan oleh
perkawinan di bawah umur yang sah dimata hukum dan diakui oleh negara.
undangan”.
8
Zulfiani,1974, Kajian Hukum Terhadap Perkawinan Anak Di Bawah Umur Menurut Undang-
Undang Nomor 1 Jurnal Hukum Samudra Keadilan, Vol 12 Nomor 2, Juli-Desember 2017,hlm
212
9
Nani Suwondo,1989,Hukum Perkawinan dan Kependudukan di Indonesia, Bandung :Bina
Cipta,hlm 42
5
Anak menurut Abdul Rahman Kanang berpendapat sebagai berikut:
melangsungkan perkawinan”.
berbunyi :
perkawinan anak”
Ali Imron HS batas usia minimal perkawinan dipahami sebagai batas usia
10
Abdul Rahman Kanang,2014, Hukum Perlindungan Anak dari Eksploitasi Seks Komersial:
Perspektif Hukum Nasional dan Internasional (Cet. I; Makassar: Alauddin Press), hlm. 25.
6
minimal laki-laki atau perempuan diperbolehkan melangsungkan
secara sah dimata hukum. Hal ini disebutkan dalam KUHPerdata, yakni
“Anak yang telah dinyatakan dewasa, dalam segala hal sama dengan
orang dewasa akan tetapi mengenai pelaksanaan perkawinan, dia tetap
wajib dari para orang tuanya atau dari kakek neneknya. atau dari
pengadilan negeri menurut ketentuan-ketentuan Pasal 35 dan 37,
sampai ia mencapai umur dua puluh satu tahun penuh, sedangkan
terhadap anak-anak luar kawin yang telah diakui, Pasal 39 alinea
pertama tetap berlaku sampai mereka mencapai umur dua puluh satu
tahun penuh.”
hal-hal tertentu”12
11
Ali Imron HS, 2011, “Dispensasi Perkawinan Perspektif Perlindungan Anak”, Jurnal Ilmiah
Ilmu Hukum, Vol. 5, No. 1, Januari,, hlm.72
12
R.Soetojo Prawirohamidjojo dan marthalena Pohan,1991 Hukum Orang dan Keluarga
( Personen en Familie- Recht), Surabaya : Airlangga University Press, Hlm 234
13
P.N.H Simanjuntak1991, Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia, Jakarta : Djambatan, Hlm 25.
7
Konsep hukum perdata merumuskan, pendewasaan seseorang dapat
yang termasuk dalam pendewasaan ini adalah anak yang telah mencapai
tinggalnya14
umur harus diiringi dengan pelaksanaan dan penerapan aturan hukum yang
sudah diatur dalam pasal 15 Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman
14
Sanawiah and Muhamad Zainul, 2018, Batasan Kedewasaan dan Kecakapan Hukum Pewasiat
Menurut KHI dan KUHPerdata, Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1,Hlm. 7
8
umur yang dilaksanakan secara siri maupun dibawah tangan, serta
pengaturan pada :
dalam Pasal 6 Ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019
tanggung jawab orang tua pada kehidupan serta masa depan anak.
9
Pelaksanaan pemeriksaan dispensasi perkawinan ini diatur dalam Pasal 10
bagi sianak, karena perkawinan pada usia anak menimbulkan dampak negatif
bagi tumbuh kembang anak, akan menyebabkan tidak terpenuhinya hak dasar
anak seperti hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, hak sipil
anak, hak kesehatan, hak pendidikan, dan hak sosial anak. 15 Pengesahan
15
Kamarusdiana, Ita Sofia, Dispensasi Nikah Dalam Perspektif Hukum Islam, Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, salam jurnal,Vol. 7 No. 1,2020 .hlm 60
10
anak dibawah umur tidak bertentangan dengan asas mengadili permohonan
dispensasi perkawinan.
anak, calon suami/istri dan orang tua wali calon suami/istri. Pemberian
melakukan perkawinan dibawah umur. Hal ini merupakan upaya agar anak
umur.
tinggi pada tahun 2020 yakni sebesar 937 kasus dispensasi perkawinan di
16
Mardi Candra, 2018,Aspek Perlindungan Anak Indonesia , Analis Tentang Perkawinan Di
Bawah Umur, Jakarta: Kencana-Prenada Media Group,hlm 2
11
Sumatera Barat.17. Pelaksanaan dispensasi perkawinan berpedoman pada
penting yang yang belum terlaksana dengan semestinya jika merujuk pada
perkawinan anak”
diatur.
12
Amanat Pasal 20 Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman
putusan hakim yang diharapkan akan merubah perilaku para pihak yang
awalnya tidak mengetahui yang benar menurut hukum, dan kemudian akan
yang penulis lakukan jika di lihat dalam tahun 2017 sejumlah 33 permohonan
latar belakangi karena orang tua takut anaknya berbuat hal yang tidak
semestinya karena sianak sudah putus sekolah dan orang tua bekerja diladang
18
Munir Fuady,2013, Teori-teori Besar dalam Hukum (Grand Theory) Jakarta: Kencana, 247
19
Data Permohonan Dispensasi perkawinan Tahun 2015-2020 di pengadilan agama Koto Baru
13
beracara dispensasi perkawinan di pengadilan agama. Uraian di atas
14
Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili
ini akan sangat berpengaruh pada masa depan bangsa dan anak tersebut,
B. Rumusan Masalah
2019?
20
Hasil wawancara dengan panitera pengganti pengadilan agama Koto Baru, Prima Yeni,S.H,
Tanggal 27 November 2020
15
3. Mengapa hakim mengenyampingkan Pasal 15 dan Pasal 20 Peraturan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
16
bidang hukum, khususnya hukum perdata dalam pelaksanaan dispensasi
2. Manfaat Praktis.
dalam teori dengan kenyataan yang ada dalam praktik dan memberikan
E. Keaslian Penelitian
17
agama Padang Panjang dalam penetapan permohonan dispensasi
perkawinan ?
pacarnya, anak pemohon atau pacar anak pemohon yang sudah hamil
duluan dan ke inginan anak untuk segera kawin. Dari 4 faktor tersebut
18
identitas pemohon sampai dengan pembacaan penetapan atau putusan.
oleh alat bukti dan menjadi landasan hukum bagi hakim dalam
kemaslahatan (kebaikan).
19
Indonesia setelah putusan Makamah Konstitusi Nomor
Perlindungan Anak ?
terdapat dengan tesis yang ingin saya tulis dan teliti beberapa point yang
terdapat perbedaan terhadap proposal tesis yang penulis buat yakni : Penulis
20
menganalisis 6 dari Permohonan dipensasi kawin yang penetapanya
mengikuti aturan tertentu yang dapat diamati dan fungsi sebagai wahana
berpendapat:
21
M. Solly Lubis, 1996, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju, Hlm. 80
22
Burhan Ashshofa, 1996, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, Hlm. 19
23
Lexy J Moleong, 1989, Metodologi penelitian kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, Hlm
195
21
penjelasan rasional yang berkesesuaian dengan objek yang
dijelaskan dan harus didukung oleh fakta empiris untuk dapat
dinyatakan benar. Maka oleh karena itu teori yaitu suatu hipotesis
yang dipergunakan untuk argument atau investigasi.24”
24
M. Solly Lubis, 1994, Filsafat Ilmu dan Penelitian , Bandung: Mandar Maju, Hlm 80
25
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta. Balai Pustaka. Hlm. 284.
22
keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam
faktor, yaitu :
23
yang dibebankan terhadap diri mereka maupun dalam penegakan
perundang-undangan tersebut.27”
dan menahan .
27
Ibid.Hlm.379
24
multitafsir terkait syarat pemberian dispensasi kawin dalam
yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang
25
kepastian hukum dan nilai yang ingin dicapai yaitu nilai
keadilan dan kebahagiaan”28
berikut:
28
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), Penerbit Toko
Gunung Agung, Jakarta, 2002, hlm. 95
29
eter Mahmud Marzuki, 2009, Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan 2, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, hlm.158.
30
Satjipto Rahardjo, 2006, Hukum dalam jagad ketertiban,Jakarta : UKI Press, Hlm 135-136.
26
a. Tersedia aturan-aturan hukum yang jelas atau jernih, konsisten
dan mudah diperoleh yang diterbitkan oleh kekuasaan negara.
b. Bahwa instansi-instansi penguasa (pemerintahan) menerapkan
aturan-aturan hukum tersebut secara konsisten dan juga tunduk
dan taat kepadanya.
c. Bahwa mayoritas warga pada prinsipnya menyetujui muatan isi
dan karena itu menyesuaikan perilaku mereka terhadap aturan-
aturan tersebut.
d. Bahwa keputusan peradilan secara konkrit dilaksanakan.31
ada.
31
Jan M Otto dalam Shidarta, 2006, Moralitas Suatu Hukum Tawaran Kerangka Berfikir,
Bandung: PT. Revika Aditama, Hlm. 85
27
Kawin yakni dispensasi perkawinan bertujuan meningkatkan
sekalipun.
2) Kerangka Konseptual
a. Pengaruh
kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda
28
(2012: 1), Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari sesuatu
benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan
yang dapat timbul dari sesuatu, baik itu watak, orang, benda,
b. Penerapan
sebelumnya.
29
Pengertian implementasi di atas dapat disimpulkan
Kabupaten Solok.
c. Perkawinan
disebut dengan dua kata, yaitu nikah dan zawaj. Menurut fiqih,
nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam
merupakan ibadah.
30
“perkawinan adalah pertalian yang sah antara seorang laki-laki
untuk memperoleh izin dari orang tua dan dari pengadilan agama
perkawinan36.
34
Subekti dan Tjitrosudibio. 2013. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek)
dan UU No. 1 Tahun 1974. Jakarta: Pradnya Paramita, Hlm 3
35
Wirjono Prodjodikoro, 1981,Hukum Perkawinan di Indonesia, Sumur, Bandunhg, Hlm. 7-8.
36
Amelia, Disharmoni Pengaturan Pemberian Izin dan Dispensasi Melangsungkan Perkawinan
dengan Pengaturan Perlindungan Anak atas Kesehatan, Artikel dalam“Rechtidee Jurnal Hukum”,
31
d. Peradilan Agama
berbunyi :
e. Wilayah Hukum
32
Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Lembah Gumanti
G. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
2. Sifat Penelitian
37
Bambang Sunggono, 2006, Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta hlm. 75
33
gambaran yang lengkap, menyeluruh, dan sistematis mengenai
pustaka.
a. Jenis Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
38
Ibid,Hlm. 118.
34
1. Undang-Undang Dasar 1945,
sebelumnya.
35
dispensasi perkawinan yang dapat memberikan penjelasan
b. Sumber Data
36
ini adalah 6 kasus dari seluruh permohonann dispensasi perkawinan di
sendiri.
a) Studi Kepustakaan
b) Wawancara (Interview)
Kabupaten Solok.
a. Pengolahan Data
berikut:
37
1. Editing
b. Analisis Data
38
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
39
A. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan
1. Pengertian Perkawinan
halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang pria dengan
calon suami/istri.
39
Riduan Syahrani,2006, Seluk beluk Asas-asas hukum perdata, Banjarmasin; PT. Alumni, hlm 23
40
2. Tujuan Perkawinan
perikatan dan perjanjian yang luhur antara suami istri untuk membina
rumah tangga bahagia. Sebagai ikatan dan perjanjian, kedua belah pihak
terikat dengan janji yang dibuatnya. Karena itu, dengan akad nikah
menimbulkan hak dan kewajiban antara suami istri. Ikatan yang lahir dari
kata sepakat oleh kedua belah pihak untuk mau mengikatkan dirinya satu
keluarga sesuai ajaran Allah dan Rasul-Nya40, dari uraian diatas dapat
oleh pasang suami atau istri dan melaksanakan hak dan kewajiban untuk
orang tua agar tercapai suatu kehidupan yang aman dan tentram (sakinah),
(rahmah)
3. Syarat Perkawinan
menyangkut dengan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum.
Kedua kata tersebut mengandung arti yang sama dalam hal bahwa
40
Ahmad Azhar Basyir, 2000, Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: UI Pres, hlm. 86
41
keduanya merupakan sesuatu yang harus diadakan. Dalam suatu acara
perkawinan tidak sah bila keduanya tidak ada atau tidak lengkap.
Keduanya mengandung arti yang berbeda dari segi bahwa rukun itu adalah
sesuatu yang berada di dalam hakikat dan merupakan bagian atau unsur
Syarat itu ada yang berkaitan dengan rukun dalam arti syarat yang
berlaku untuk setiap unsur yang menjadi rukun. Menurut Amir Syarifudin
a) Rukun Nikah
1) Adanya calon suami dan istri yang tidak terhalang dan terlarang
secara syar’i untuk menikah.
2) Adanya ijab, yaitu lafadz yang diucapkan oleh wali atau yang
menggantikan posisi wali.
3) Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang
mewakilinya.
4) Wali adalah pengasuh pengantin perempuan pada waktu menikah
atau orang yang melakukan janji nikah dengan pengantin laki-laki.
5) Dua orang saksi, adalah orang yang menyaksikan sah atau tidaknya
suatu pernikahan
b) Syarat Nikah
42
1. Perkawinan merupakan kesepakatan dari kedua belah pihak tanpa
adanya paksaan
2. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai
umur 21 (dua puluhsatu) tahun harus mendapat izin kedua orang
tua
3. Pasal 7 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Pasal 7 ayat (1)
perubahan Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan
Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah
mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun.41
4. Asas-asas Perkawinan
perkawinan, yaitu :
a) Asas Sukarela
Asas ini terdapat dalam Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang No.1 Tahun
1974 tentang perkawinan, yaitu perkawinan harus didasarkan atas
persetujuan kedua mempelai.
b) Asas Partisipasi Keluarga
Dalam asas ini, untuk menikah diperlukan partisipasi keluarga untuk
merestui perkawinan itu.Bagi yang masih berada dibawah umur 21
tahun (pria dan wanita). Hal ini diatur dalam Pasal 6 ayat (2,3,4,5,6)
UU No.Tahun 1974 tentang Perkawinan.
c) Asas Perceraian Dipersulit
Asas ini terdapat dalam Pasal 39 UU No.1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan yang menyebutkan “perceraian hanya dapat dilakukan di
depan sidang pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak
berhasil mendamaikan kedua belah pihak”.
d) Asas Poligami Dibatasi Secara Ketat
Asas ini terdapat dalam Pasal 3 dan 4 UU No.1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan, yaitu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai
seorang istri, begitu pula sebaliknya, namun Pengadilan dapat
memberi izin kepada seorang suami untuk beristri lebih dari seorang
apabila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
41
Amir Syarifuddin,2009, Hukum Perkawinan di Indonesia: Antara Fiqih Munakahat dan
Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, hlm. 59
43
Asas ini terdapat dalam Pasal 7 ayat (1,2,) UU No.1 Tahun 1974
tentang Perkawinan,di dalam Pasal 7 ayat (1) yang menyebutkan
bahwa “Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah
mencapai umur 19 (Sembilan belas) tahun dan pihak wanita
sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun”.
pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria
kedua orang tua meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu
umur, cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau dari orang tua
Ketentuan terkait apabila kedua orang tua telah meninggal dunia atau
diperoleh dari wali orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai
hubungan darah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka masih
Tri Lisiani Prihatinah, “Tinjauan Filosofis Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974”, Jurnal
Dinamika Hukum, Vol.8, No.2, Mei 2008,hlm 32-35
44
permohonan dispensasi perkawinan dalam undang-undang 16 Tahun 2019
batas yang cukup jelas terkait minimal umur seorang calon suami/istri
kemashalatan dalam rumah tangga baik itu kesiapan secara mental, fisik,
undang-undang perkawinan. Bahwa calon suami dan calon istri harus telah
masak jiwa dan raganya, agar dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara
baik tanpa berakhir dengan perceraian dan mendapat keturunan yang baik
yang baik dan sehat. Untuk itu harus dicegah adanya perkawinan antara
45
B. Tinjauan Khusus Tentang Dispensasi perkawinan
dari suatu aturan,43 upaya untuk memperoleh izin kawin agar dapat
44
Roihan A. Rayid, 2002,Hukum Acara Peradilan Agama,Jakarta: Raja Grafindo Persada,, Hlm
203
46
kamus Bahasa Indonesia nikah (kawin) adalah ikatan perkawinan
45
Departemen Pendidikan Nasional,2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, Hlm. 335
46
Mochamad Fuad Hassan, 2012,Penerapan Metode Hukum (rechvinding) oleh hakim pengadilan
agama blitar dalam perkara dispensasi perkawinan, skripsi: malang, Universitas Islam nigari
maulana malik Ibrahim,Hlm 71
47
Pradigma dalam perkawinan anak sesuai dengan namanya
1. Asas sukerala
2. Asas persetujuan dan tidak ada paksaan, untuk kesempurnaan
perkawinan perlu adanya khitbah atau peminangan yang
menjadi langkah sebelum perkawinan
3. Asas perkawinan untuk selamanya
4. Asas suami sebagai kepala keluarga
5. Asas kematangan calon mempelai47
47
Candra Mardi,2021, Pembaruan Hukum Dispensasi perkawinan Dalam System Hukum
Indonesia , Jakarta: Kencana.hlm.38
48
Amir Syafrudin,2014, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fiqih Munakahat Dan
Undang-Undang Perkawinan, (Jakarta:Prenada Media Group)hlm 28
48
memenuhi usia yang dianggap dewasa, ini adalah upaya agar adanya
perkawinan adalah :
a. Surat permohonan;
b. Foto copy kartu tanda penduduk kedua orang tua/ wali;
c. Foto kartu keluarga;
d. Foto kartu tanda penduduk atau kartu identitas anak dan/atau akta
kelahiran anak;
e. Foto copy kartu tanda penduduk atau kartu identitas anak dan/atau
akta kelahiran calon suami/istri; dan
f. Foto copy ijazah pendidikan terakhir anak dan/atau surat
keterangan masih sekolah
dispensasi perkawinan.
49
a) Jalannya proses pemeriksaan secara ex-parte bersifat sederhana
b) Pemeriksaan pada pembuktian hanya keterangan dan bukti
permohonan didalamnya tidak ada bantahan dari ihak lain
c) Tidak ditegakkannya seluruh asas asas persidangan49
diantaranya adalah:
Pemohon dalam hal ini diwakilkan oleh orang tua karena dianggap
belum dewasa dari segi batas umur dewasanya seseorang. Hal ini
50
Mengadili Dispensasi di Pengadilan Agama, yang dijelaskan sebagai
berikut:
51
untuk menetapkan majelis hakim yang akan memeriksa dan
memutus permohonan tersebut.
9. Panitera menunjuk Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti untuk
membantu majelis hakim.
10. Majelis Hakim setelah menerima berkas permohonan, bersama-
sama hakim anggotanya mempelajari berkas permohonan,
kemudian menetapkan hari dan tanggal serta jam kapan
permohonan itu disidangkan serta memerintahkan agar para pihak
dipanggil untuk datang menghadap pada hari, tanggal dan jam yang
telah ditentukan.
11. Pemohon akan menunggu relaas panggilan dari Juru sita/Jurusita
Pengganti, setelah ketua majelis menetapkan hari sidang. Adapun
mengenai proses persidangan dispensasi perkawinan dalam Buku II
tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan
Agama, dijelaskan sebagai berikut :
1) Majelis hakim membuka persidangan dan dinyatakan terbuka
untuk umum, para pihak dipanggil ke ruang persidangan.
2) Majelis Hakim memeriksa identitas para pemohon
3) Majelis membacakan surat permohonan Pemohon.
4) Majelis Hakim memanggil dan memeriksa anak pemohon dan
calon suami/isteri anak Pemohon.
5) Majelis Hakim memeriksa alat bukti tertulis pemohon.
a) Surat Permohonan
b) Fotokopi kartu tanda penduduk para pemohon
c) Foto kopi ijazah Pendidikan terakhir anak dan/atau surat
keterangan masih sekolah dari sekolah
d) Fotokopi kartu keluarga
e) Foto copy akta kelahiran anak pemohon
f) Surat penolakan dari kantor urusan agama
6) Majelis Hakim memeriksa saksi-saksi pemohon
a) Apakah anak pemohon ada hubungan keluarga ataupun
sesusuan dengan calonnya.
b) Apakah calon suami sudah mempunyai penghasilan yang
cukup
7) Para pemohon menyampaikan kesimpulan
8) Majelis Hakim melakukan musyawarah, sidang diskors untuk
musyawarah, pemohon, anak pemohon dan calon anak
pemohon diperintahkan ke luar dari ruang persidangan, setelah
musyawarah selesai, skors dicabut dan pemohon dipanggil
52
kembali masuk ke ruang persidangan, kemudian dibacakan
penetapan.
9) Majelis Hakim membacakan Penetapan.
10) Setelah membacakan penetapannya, Ketua Majelis
menyatakan sidang ditutup. Jika pemohon tidak puas dengan
penetapan hakim, pemohon bisa langsung kasasi, bukan
banding. Setelah penetapannya dibacakan majelis hakim perlu
memberikan nasihat dan pencerahan kepada para pemohon
dispensasi perkawinan tentang dampak yang akan terjadi dari
permohonannya.
53
acara itu mengabdi kepada hukum materil, maka dengan sendirinya
54
pemanggilan, pemeriksaan, pembuktian dan biaya perkara serta
pelaksanaan putusan.
agama Islam. Penganut agama lain diluar Islam atau yang non
55
Islaman sekaligus dikaitkan berbarengan dengan perkara perdata
perdata tertentu.
Kekuasaan Kehakiman.
56
kepada yang berkepentingan. Jadi apakah akan ada proses atau
tidak, apakah suatu perkara atau tuntutan hak itu akan diajukan
dalil bahwa hukum tidak ada atau hukum belum jelas. Larangan
bukan oleh hakim. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 118 Ayat
(1) HIR, Pasal 142 Ayat (1) R.Bg. Hakim hanya membantu para
50
Suryadi, 1999, Hukum Acara Peradilan Agama, Makalah dalam Pelatihan Calon Advokat di
Peradilan Agama, Departemen Kehakiman, hlm. 10
51
M Taufik, Makaro, Pokok -pokok Hukum Acara Perdata, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004,hlm 6
57
rintangan untuk dapat tercapainya peradilan. Sebaliknya hakim
tidak merupakan pegawai atau sekedar alat dari pada para pihak,
58
pelarian terakhir bagi para pencari keadilan dianggap bijaksana
2004 buka untuk umum berarti putusan itu tidak sah dan tidak
Secara formil asas ini tujuan asas ini sebagai sosial kontrol. Asas
59
berlangsung secara tertulis. Kecuali apabila ditentukan lain oleh
60
kedua belah pihak sesuai dengan pasal 132 huruf (a), 121 Ayat 2
dengan Pasal 25 UU No. 4 tahun 2004, 184 Ayat 1, 319 HIR, 618
61
sederhana formalitas-formalitas yang diwajibkan atau diperlukan
sebagai berikut:
62
ditindaklanjuti agar penyelenggaraan pelayanan kepada
63
a. Biaya kepaniteraan dan biaya materai
b. Biaya pemeriksaan, saksi ahli, juru bahasa dan biaya sumpah
c. Biaya pemeriksaan setempat dan perbuatan hakim yang lain.
d. Biaya pemanggilan, pemberitahuan dan lain-lain atas perintah
pengadian yang berkenaan dengan perkara itu.54
64
Tahap pendaftaran perkara dispensasi kawin selanjutnya
56
Ibid, hlm. 149
65
segera diadili, maka perkara itu didahulukan.57 PMH dibuat dalam
c. Menyidangkan perkara
dapat diganti dengan anggota yang lain yang ditunjuk oleh Ketua
57
Ibid, hlm. 150
66
dan dicatat dalam BAP (Berita Acara Persidangan). Apabila ketua
tugas:
67
Ketua kemudian menetapkan hari dan tanggal serta jam kapan
register, begitu juga upaya hukum dan akta cerai dalam perkara
cerai talak dan cerai gugat harus tercantum dalam buku register
59
R. Soesilo, RIB/HIR, Pasal 121 ayat (1), Opcit, hlm.80
60
Chatib Rasyid dan Syaifuddin,2009, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktik pada
Peradilan Agama, (Yogyakarta: UII Perss), hlm.70
68
persidangan pada hari, tanggal dan jam sebagaimana tersebut
61
Musthofa,2005, Kepaniteraan Peradilan Agama, (Jakarta: Kencana), hlm. 103.
69
c. Jarak antara hari pemanggilan dengan hari persidangan harus
memenuhi tenggang waktu yang patut, yaitu sekurang-
kurangnya 3 (tiga) hari kerja.
Agama
anak
perkawinan
perkawinan di pengadilan
70
Pada Pasal 5 Perma Nomor 5 Tahun 2019 syarat pengajuan
a) Surat permohonan;
b) Foto copy kartu tanda penduduk kedua orang tua/ wali;
c) Foto kartu keluarga;
d) Foto kartu tanda penduduk atau kartu identitas anak
dan/atau akta kelahiran anak;
e) Foto copy kartu tanda penduduk atau kartu identitas anak
dan/atau akta kelahiran calon suami/istri; dan
f) Fotocopy ijazah pendidikan terakhir anak dan/atau surat
keterangan masih sekolah
3. Pemeriksaan Perkara
71
Permohonan dispensasi perkawinan dalam melakukan
72
(3) Nasehat yang disampaikan hakim dipertimbangan dalam
penetapan
(4) Dalam hal hakim tidak memberikan nasihat sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) mengakibatkan batal
penetapan batal demi hukum
73
c. Menyarankan agar anak didampingi pendamping
d. Meminta rekomendasi dari psikolog atau dokter/bidan,
pekerja social professional, tenaga kesejahteraan sosial,
pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan
anak (P2TP2A), komisi perlindungan anak
Indonesia/daerah (KPAI/KPAD); dan
e. Mengahadirkan penerjemah/orang yang biasa
berkomunikasi dengan anak, dalam hal dibutuhkan.
(g) Pasal 16 :
74
(h) Pasal 17 :
mempertimbangkan :
Indonesia
hukum dan peradilan pada tahun 2004. sebagai pembina peradilan agama
75
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara Pola pembinaan satu
dan tatalaksana dari lingkungan peradilan agama pada mahkamah agung dan
62
https://badilag.mahkamahagung.go.id/ Diakses pada tanggal 19 Janurari 2022, pada pukul 22:36
wib
76
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Solok
perkawinan anak, pertimbangan moral, agama, adat dan budaya, aspek psikologis,
aspek kesehatan, dan dampak yang ditimbulkan. Pengadilan Agama bagi mereka
yang beragama Islam dan Pengadilan Negeri bagi yang beragama Dalam
Tahun 2019 pada Pasal 1 Ayat 2 terkait dengan terbagi pada pengajuan
Perma Nomor 5 Tahun 2019, pemeriksaan dan penetapan oleh majelis hukum
77
1. Pengajuan Permohonan Dispensasi Kawin Yang Dilengkapi Dengan
Persyaratan
Tabel 1
2017 33 31 0 1 1
2018 39 36 0 2 1
2019 48 43 1 3 1
Sumber : Sistem Informasi Penelusuran Perkara, Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten
Solok
pengajuanya dilakukan oleh orang tua dari anak yang ingin memperoleh
lainya yang diajukan lansung oleh bersangkutan, hal ini sesuai dengan Perma
Nomor 5 Tahun 2019. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada 6
78
Pada perma Nomor 5 Tahun 2019 terkait dengan persyaratan pengajuan
a. Surat permohonan
b. Fotocopy kartu tanda penduduk kedua orang tua/wali
c. Fotocopy kartu keluarga
d. Fotocopy kartu tanda penduduk atau kartu identitas anak dan/atau
akta kelahiran anak
e. Fotokopi kartu tanda penduduk atau kartu identitas anak dan/atau
akta kelahiran calon suami/isteri dan
f. Fotocopy ijazah pendidikan terakhir anak dan/atau surat keterangan
masih sekolah dari anak
c. Fotocopy surat nikah pemohon (akta cerai bagi yang berstatus duda/janda
79
Baru Nomor: W3-A11/ 746 /Hk.05/Iv/2021 Tentang Perubahan Panjar
1. Pendaftaran : Rp.30.000
3) Radius I : Rp.100.000,-
4) Radius II : Rp.120.000,-
8. Redaksi Rp.10.000
9. Materai Rp.10.000
Koto Baru mengimplementasikan program one day minutation dan one day
80
publish ini adalah adanya penambahan poin-poin penilaian Sertifikasi
keadilan63
minutation dan one day publish ini sangat membantu para pemohon yang
untuk bolak balik dari antara rumah dan kantor pengadilan agama Koto
elektronik saat ini biasanya pemohon akan dibantu oleh petugas baik secara
yang penulis lakukan di pengadilan agama Koto Baru Tahap prosedur pada
63
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama
Nomor 1924.c/DJA/OT.01.3/VII/2018, tanggal 31 Juli 2018, perihal "Peningkatan Kinerja dan
Pelayanan Peradilan Agama"
64
Wawancara dengan Prima Yeni selaku Panitera Muda Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten
Solok pukul 10:35 tanggal 17 November 2021,
81
permohonan dispensasi perkawinan berbeda dengan permohonan lainya
suami atau istri dalam hal orang tua berhalangan dapat diajukan oleh
perkawinan
82
3) Dapat membuat mandiri jika bisa membuatnya sendiri di aplikasi
83
Pada tahap setelah ini pemohon hanya perlu menunggu dirumah untuk
Setelah didaftarkan.
sebagai berikut :
pemohon
menyatakan :
84
anak,mengikut pelatihan dan/atau bimbingan teknis tentang
perempuan berhadapan dengan hukum atau bersertifikat system
peradilan pidana anak atau berpengalaman mengadili permohonan
dispensasi perkawinan.65
penetuan hakimnya.
sipemohon
Dispensasi perkawinan
65
Wawancara dengan Ketua Pengadilan Agama Koto Baru, Kabupaten Solok Solok pukul 10:35
tanggal 17 November 2021
85
perkawinan merujuk pada Perma Nomor 5 Tahun 2019. Dimana diharapkan
pemeriksaan permohonan:
b) Calon suami/isteri
dispensasi perkawinan, calonnya, dan orang tua calon jika dalam hal
hakim akan memberikan kesempatan pada sidang kedua, dan jika tidak
86
dipenuhi pada sidang kedua hakim akan menunda hingga persidangan
perbedaan dalam beberapa hal salah satunya atribut yang digunakan oleh
persidangan secara terpisah antara orang tua dan anak karena pada
orang tua pemohon, namun ketika sampai tiba akan pemeriksaan anak
Hasil wawancara dengan hakim pengadilan agama Koto Baru, Dyna Mardiaha,S.Hi, Tanggal 17
66
Mei 2020
87
a) Belum adanya standarisasi oleh para hakim dipengadilan agama Koto
bisa teman dari orang tua, atau tetangga yang melihat keseharian dari
Hal seharusnya yang diatur pada Perma Nomor 5 Tahun 2019 Pasal
67
Hasil wawancara dengan hakim pengadilan agama Koto Baru, Dyna Mardiaha,S.Hi, Tanggal 17
Mei 2020
88
perlindungan anak indonesia/ daerah (KPAI/KPAD) menurut penulis
sangat pentingnya rekomendasi dari para ahli profesi karena hal ini
Hasil wawancara dengan ketua pengadilan agama Koto Baru, Indra Fitriadi,S.Ag, Tanggal 17
68
Mei 2020
89
Data tabel permohonan dispensasi kawin yang masuk ke
banyaknya perkawinan anak dan banyak para penerus generasi muda yang
Hal ini karena sesuai dengan teori kepastian hukum menurut Gustav
kepastian hukum merupakan bagian-bagian yang tetap dari hukum oleh para
90
yang dapat diajukan dalam pelaksanaan beracara dispensasi kawin. Sehingga
Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan pada pasal 7 Ayat (2) sehingga
diatas merupakan bagian dari hukum positif yang harus ditaati dan
tanggung jawab orang tua dan menahan terjadinya perkawinan pada usia anak
1. Pokok Persoalan perkara serta hal-hal yang diakui atau dalil yang
tidak disangkal
2. Analisis secara yuridis terhadap segala aspek menyangkut semua fakta
yang terbukti dalam persidangan
3. Pertimbangan hakim secara yuridis yang memilki ratio decidendi
91
dengan bertitik tolak pada pendapat doktrin, alat bukti dan
yurisprudensi
4. Pertimbangan disusun secara logis, sistematis, saling berhubunga
5. Bagian petitum penggugat dipertimbangkan/diadili satu persatu oleh
hakim sehingga hakim menarik kesimpulan tentang terbukti/tidaknya
dan dapat dikabulkan/ditolak tuntutan tersebut diamar putusan69
pernyataan orang tua bahwa perkawinan ini sangat mendesak hal ini juga
selaras dengan didukung dalam Pasal 17 Perma Nomor 5 Tahun 2019 tentang
92
Pada pasal diatas penulis melakukan penelitian pada pertimbangan hakim
disahkanya Perma Nomor 5 Tahun 2019, Hasil yang penulis analisis terhadap 6
penetapan hakim ada fakta hukum yang sama penulis peroleh yakni. Tidak
sesuai amanat Perma Nomor 5 Tahun 2019 di pengadilan agama Koto Baru
Identitas :
93
dasar, pekerjaan mengurus rumah tangga, alamat di Jorong Cubadak
sebagai Pemohon II
Insial (OA) : tanggal lahir 13 Januari 2004 (16 Tahun sebelas bulan)
mencintai sama lain sejak dua tahun. anak para pemohon juga sering
juga agar anak para pemohon dan pasangannya terhindar dari segala
maksiat.
para pemohon hanya kurang satu syarat yaitu syarat umur , anak
94
bahwa dalam hal terjadi penyimpangan terhadap ketentuan
cukup;
kandungan.
Radbruch keadilan dan kepastian adalah suatu yang tetap dari hukum
dispensasi kawin.
95
b) Menimbang bahwa keterangan saksi-saksi para pemohon saling
melangsungkan pernikahan;
rencana pernikahan anak para pemohon dengan calon suami anak para
96
pemohon hanya kurang satu syarat yaitu syarat umur , anak Para
pada sumber dari lahirnya Perma Nomor 5 Tahun 2019 yakni undang-
dan alat bukti pendukung yang cukup hal ini karena diamanatkan
adalah keadaan tidak ada pilihan lain dan sangat terpaksa harus
dilaksanakan.
97
c) Menimbang, bahwa perkawinan merupakan ikatan lahir batin seorang
Esa , oleh karena itu setiap perkawinan harus memenuhi syarat yang
ditentukan oleh Hukum yaitu hanya diizinkan jika pihak pria dan
2019 ;
98
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
jawab untuk:
dan minatnya;
99
Dispensasi perkawinan Pasal 20 terkait dengan ketentuan hakim yang
indonesia,
Analisis Penulis :
100
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyelenggarakan
2. Penetapan : Nomor.19/Pdt.P/2021/PA.Kbr
Indetitas :
101
pemohon I, Rian Sandra lahir di Selayo pada tanggal 28 Agustus
Insial (MA): tanggal lahir 02 Mei 2003 (18 Tahun sebelas bulan)
umur 19 tahun;
102
akan melakukan perbuatan maksiat dan menimbulkan fitnah di
dengan orang tua calon isteri anak kami sudah merencanakan tanggal
103
Pasal 12 Ayat 2 Perma Nomor 5 Tahun 2019:
Nasehat yang disampaiakan oleh hakim untuk memastikan
orang tua,anak,calon suami memahami resiko perkawinan
Huruf (b) : Keberlanjutan anak dalam menempuh wajib
belajar 12 tahun
tahap SMP
usia anak.
104
demikian anak Pemohon I dan Pemohon II belum memenuhi
oleh kedua orang tua atau salah satu orang tua dari calon
105
Pertimbangan ini salah karna terkait minimal umur yang dapat
matang secara fisik, sehat lahir dan bathin serta telah siap untuk
Tahun 1974
106
درأ املفاسد مقدم على جلب املصال
Tahun 2019 :
107
melaksanakan, didalam pertimbangan hakim hanya menanyakan
(KPAI/KPAD).
108
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia Anak;
melihat pada fakta-fakta yang ada. anak yang putus sekolah tidak
Analisis Penulis
109
a. Pendidikan minimal SMP Pasal 48 Undang-Undang Nomor 35
110
buku saku sebagai bentuk dukungan mahkamah agung agar
Hal ini diatur pada teori kepastian hukum dimana teori ini
dispensasi kawin.
3. Penetapan Nomor.50/Pdt.P/2021/PA.Kbr
1) Indetitas :
111
sekolah, pekerjaan petani, alamat Jorong Kubang Rabah, Nagari
a quo
112
b) bahwa permohonan pemohon termasuk dalam bidang
113
masalah ekonomi, sosial, kesehatan dan pendidikan anak
Pemohon
perundang-undangan
fiqhiyah berikut:
114
Artinya : ”Menolak kerusakan haruslah didahulukan dari pada
menarik kemaslahatan”;
orang tua (pemohon dan calon besan), kedua calon mempelai dan
pertimbangan kesehatan.
paling tidak ada tiga hal utama yang harus dipertimbangan dalam
pada :
115
berkaitan dengan tujuan perlindungan terhadap keturunan (hifzhu
116
dari Psikolog atau Dokter/ Bidan, Pekerja Sosial Profesional,
untuk:
117
dispensasi kawin oleh hakim. Harusnya dalam penetapan perkara
dilakukan oleh anak pemohon dan calon suaminya, hal ini tidak
1) Indetitas perkara :
118
Dil Fitri bin Daraini, tempat/ tanggal lahir Muara Panas/ 16 April
119
4) Pertimbangan hukum oleh hakim dalam penetapan :
calon suami anak Pemohon dan orang tua calon suami anak
Pertimbangan
b) Bukti P.5 berupa fotocopy kutipan akta kelahiran atas nama anak
120
Pertimbangan hakim dalam memberikan penetapan dispensasi
usia Anak.
menarik kemaslahatan”;
121
Pertimbangan hakim dalam hal ini sudah benar dan memang
122
pemeriksaan dalam beracara dispensasi perkawinan hakim
untuk:
123
memberitahu berhentinya pendidikan anak, banyak upaya yang
124
5. Penetapan Nomor.56/Pdt.P/2021/PA.Kbr
1) Identitas :
125
3) Alasan untuk menikah : anak pemohon I dan pemohon II telah
Pengadilan Agama
126
a. Menghormati orang tua, wali, dan guru;
Tahun 2019,
calon suami anak pemohon dan wali calon suami anak pemohon.
pemohon
127
anak, yang masih memenuhi syarat seorang anak yang masih
kepengetahuan hakim
128
angka (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak
129
Pasal 20 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
secara keseluruhan
130
kifayah; Menimbang, bahwa gagasan dan pemikiran K.H. Ali
Perkawinan
131
g) Menimbang, bahwa adanya penyimpangan dari Undang-Undang
Huruf H.
132
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Anak
Pemohon II, anak Pemohon I dan Pemohon II, calon suami anak
Pemohon I dan Pemohon II, bukti surat dan saksi-saksi yang telah
133
melakukan perbuatan yang melanggar norma agama, moral dan
kedua calon mempelai telah saling mencintai dan siap secara fisik
kaidah fiqhiyyah yang berbunyi: الحPPدم علي جلب المصPPد مقPPدرأ المفاس
134
sosial serta adanya pelanggaran norma yang telah dilakukan, malah
tersebut.
masyarakat.
135
perkawinan yang diberikan oleh hakim bisa bertentangan dengan
136
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
dan minatnya;
pada :
ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), orang tua pihak
pria dan/atau orang tua pihak wanita dapat meminta dispensasi kepada
137
adalah keadaan tidak ada pilihan lain dan sangat terpaksa harus
dilangsungkan perkawinan.
terkait dengan ketentuan apa-apa saja bukti yang harus ada didalam
medesak.
sesuai dengan amana Pasal 71E (1) Pemerintah dan pemerintah daerah
Perma Nomor 5 Tahun 2019 ini dan tidak tercapai dari tujuannya
138
sebaliknya semenjak disahknya Perma Nomor 5 Tahun 2019
6. Penetapan Nomor.58/Pdt.P/2021/pa.Kbr
1) Indetitas :
pemohon II;
Insial (RV) : tanggal lahir 01 Oktober 2002 (18 Tahun Empat Bulan )
keduanya sudah berpacaran dan saling mencintai satu sama lain sejak
139
tersebut karena anak Pemohon I dan Pemohon II dan calon suaminya
menikah
140
Bidan, Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial,
(KPAI/KPAD).”
141
berkepanjangan dan berdampak buruk bagi anak Para Pemohon;
erat akan lebih bermakna dan bermanfaat bila diikat dalam sebuah
142
Artinya : “Menolak mafsadat (yang membahayakan/merusakkan)
143
mendesak disertai bukti-bukti pendukung yang cukup
144
terkait penyelenggaraan perlindungan anak, sebagaimana
Anak
Pemohon II, anak Pemohon I dan Pemohon II, calon suami anak
Pemohon I dan Pemohon II, bukti surat dan saksi-saksi yang telah
145
Tentang Perlindungan Anak Pasal 48 Pemerintah dan Pemerintah
146
a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi Anak;
147
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
SLTP
148
2) Penetapan Nomor 19/Pdt.P/2021/PA.Kbr anak pemohon tidak tamat
SD
tamat SMP
tingkat pendidikan sehingga jika dari segi sudut mata penulis permohonan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
umat manusia; pasal 28D ayat (3) setiap orang berhak memperoleh
149
Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan;
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
150
terjadinya perkawinan dibawah umur seperti yang terjadi pada saat ini
jawab penuh terhadap pelaksanaan dari aturan maupun sanksi aturan hukum
yang berlaku salah satunya yakni pelaksanaan dan penerapan Perma Nomor 5
151
Pengadilan Agama Koto Baru tentunya perma ini merupakan pengaturan
wawancara dengan beberapa pihak mulai dari pemohon, anak pemohon yang
anak
perkawinan adalah :
152
“Hakim yang sudah memiliki surat keputusan ketua mahkamah
agung sebagai hakim anak, mengikuti pelatihan dan/atau
bimbingan teknis tentang perempuan berhadapan dengan hukum
atau bersertifikat sistem peradilan anak atau berpengalaman
mengadili dispensasi perkawinan
dari para ahli profesi karena hal ini berkaitan dengan psikis anak yang
tentunya tidak mudah untuk dianalisis oleh orang awam ataupun seorang
1. Hakim Tunggal
Hal ini diatur pada Pasal 1 Angka (11) Perma Nomor 5 Tahun
153
Terkait dengan pelaksanaan hakim tunggal pada dispensasi
Terkait dengan hal ini diatur dalam pasal Pasal 20 mengatur terkait
kawin.
154
diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, penghargaan terhadap
70
Hakim Anak Wajib Mengikuti Pelatihan SPPA (pa-muaraenim.go.id) diakses pada hari 21
Oktober 2021 pukul 21:00 wib
Hasil wawancara dengan hakim pengadilan agama Koto Baru, Dyna Mardiaha,S.Hi, Tanggal 17
71
Mei 2020
155
Dari Penjelasan tersebut hakim peradilan agama sangat dominan
3. Atribut Persidangan
156
belum memiliki ruang khusus peradilan anak yang biasanya
tersedia di Pengadilan Negri”72
menyatakan:
Hasil wawancara dengan hakim pengadilan agama Koto Baru, Dyna Mardiaha,S.Hi, Tanggal 24
72
Mei 2020
73
Hasil wawancara, 18 Mei 2020
157
Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 Pasal 15 memang
belum terlaksana dengan seharusnya dikarenakan terkait biaya
yang meminta rekomendasi para ahli pada pasal 15 ditanggung
langsung oleh pemohon, hal dianggap sulit untuk terlaksana
mengingat pemohon yang mengajukan dispensasi perkawinan
pada umumnya berada pada kondisi ekonomi menengah
kebawah. Upaya yang dilakukan oleh ketua pengadilan agama
Koto Baru, Kabupaten Solok yakni akan menggandeng untuk
melaksanakan kerjasama dengan beberapa instansi berupa
lembaga psikolog, komisi pemberdayaan perempuan, lembaga
komisi nasional perempuan dan anak dan para ahli agama.
Kerjasama ini adalah upaya agar dapat terlaksananya Perma
Nomor 5 Tahun 2019 dengan sepenuhnya”.
Perlindungan Anak.
158
meminta rekomendasi dari tenag ahli baik di bidang perlindungan
159
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan di pengadilan agama Koto Baru,
pada tahun 2020 sejumlah 139, Pada tahun 2019 sejumlah 48 permohonan,
160
3) persyaratan pengajuan permohonan dispensasi perkawinan dapat
melapor kembali ke meja PTSP dan melakukan pembayaran panjar
4) Pendaftaran Pada Sistem Informasi Penulusuran Perkara
Pasal 7 Ayat (3) Nomor 5 Tahun 2019 tidak berfungsi karena tidak tercapai
sebagai berikut :
sekarang hamil
161
tentang Perkawinan dianggap tidak sesuai karna hanya alasan sudah saling
karena sangat tidak mungkin untuk usia seorang anak untuk mengamban
Agung Nomor 5 Tahun 2019 terjadi karena 2 faktor yakni tidak adanya
hakim yang memiliki surat keputusan sebagai hakim anak dan kondisi
membayarkan.
B. Saran
162
1) Dalam pembahasan diatas penulis menyarankan untuk masa yang akan
2) Terhadap pihak pemohon orang tua dan anak calon suami/istri karena
depan anak dan kepentingan terbaik bagi anak agar memperoleh masa
depan dan kehidupan yang lebih baik, jika orang tua tetap mendukung
akan terus terjadinya perkawinan usia anak ini akan berdampak pada
kualitas perkawinan
163
DAFTAR KEPUSTAKAAN
A. Buku
Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang
(Legisprudence). Jakarta. Penerbit Kencana
164
Anton M Moeliono, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,(Jakarta: Balai
pustaka)
Jan M Otto dalam Shidarta, 2006, Moralitas Suatu Hukum Tawaran Kerangka
Berfikir, Bandung: PT. Revika Aditama
Lexy J Moleong, 1989, Metodologi penelitian kualitatif, Remaja Rosdakarya :
Bandung
M. Solly Lubis, 1996, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju
Moh. Ali Wafa,2017, Telaah Kritis terhadap Perkawinan Usia Muda menurut
Hukum Islam
165
Nani Suwondo, 1989,Hukum Perkawinan dan Kependudukan di Indonesia,
(Bandung :Bina Cipta)
Subekti, 20002, Hukum Keluarga dan Hukum Waris, Penerbit PT. Intermasa.
166
B. Jurnal
Casmini, 2002, Perkawinan Dini dari perspektif agama dan Psikologi, Aplikasia,
Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. Ill, No. 1
C. Undang-Undang
167
Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019
Tentang Perkawinan
D. Data
E. Internet
Diakses pada hari 21 Oktober 2021 pukul 21:00 wib Hakim Anak Wajib
F. Lampiran
Surat Balasan Izin Penelitian Di Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten Solok
168
Rekapitulasi Laporan Perkara Putusan Pengadilan Tinggi Agama Padang Tahun
2017
169