Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kholimatul Rahma Sari

Kelas : A03_Ekonomi Makro


NIM : 215080400111040

TUGAS 6
ESEI.

1. Terangkan sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian tiga


sektor. Nyatakan jenis jenis suntikan dan bocoran dalam ekonomi
tersebut. Apakah syarat yang harus dipenuhi agar perekonomian tiga
sektor mencapai keseimbangan ?

JAWABAN :
❖ Sirkulasi
i. Aliran pertama pembayaran pajak oleh rumah tangga dan
perusahaan kepada pemerintah merupakan suumber pendapatan
pemerintah yang terutama
ii. Aliran kedua pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor
perusahaan menggambarkan nilai pengeluaran pemerintahan keatas
barang – barang dan jasa – jasa yang diproduksikan perusahaan.
iii. Aliran ketiga pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor rumah
tangga timbul sebagai akibat pembayaran keatas konsumsi faktor
faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh pemerintah.

❖ Jenis suntikan dan bocoran


Dalam tiga sektor I dan G adalah suntikan sedangakan S dan T
adalah kebocoran
❖ Syarat Keseimbangan
Dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan
berlaku keadaan yang berikut :
i. Y = C + I +G
ii. I+G=S+T

2. a. Apakah pajak langsung? Pajak tidak langsung ? Berdasarkan


kepada proposi pajak ke atas pendapatan rumah tangga terangkan tiga
jenis pajak yang anda ketahui.
b. Terangkan perbedaan diantara kecondongan mengkonsumsi
marjinal disposebel dan kecondongan mengkonsumsi marjinal
pendapatan nasional.
JAWABAN :
a. # Pajak Langsung adalah jenis pengeluaran pemerintah yang secara langsung
dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak.
# Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang bebannya dapat dipindahkan
kepada pihak lain.
# 1. Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak yang dikenakan atas
kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan bangunan. Pajak ini merupakan pajak
pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan diserahkan kepada
pemerintah daerak baik provinsi maupun kabupaten/kota.
2. Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi
barang kena pajak atau jasa Kena Pajak didalam daerah pabean ( dalam
Wilayah Indonesia)
3. Pajak Penghasilan adalah Pajak yang dikenakan kepada orang pribadi
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak.
b. # Kecondongan mengkonsumsi marjinal Pendapatan diposebel (MPC)
adalah rasio di antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan
∆𝐶
diposebel. Dalam persamaan : 𝑀𝑃𝐶 = ∆𝑌

# Kecondongan mengkonsumsi marjinal Pendapatan Nasional (𝑴𝑷𝑪𝒚


adalah rasio di antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan
∆𝐶
disposebel. Dalam persamaan : 𝑀𝑃𝐶𝑦 = ∆𝑌

7. Secara grafik terangkan efek yang berikut :


i. Kebijakan fiskal untuk menhadapi pangangguran
Grafik ( a ) menunjukan efek kebijakan fiskal apabila pengangguran
berlaku dalam perekonomian dan pertambahan pengeluaran pemerintah
sbesar ∆G dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangakan
Grafik ( b ) Menunjukan efek kebijakan fiskal apabila perubahan itu
dilakukan melalui penurunan pajak dimana ∆T = ∆G.
- Pemerintahan Menaikan Pajak Yang dipungutnya.
- Kekayaan masyarakat mendadak bertambah.

ii. Pemerintahan menaikan Pajak yang dipungutnya

Dijelaskan bahwa disaat pengeluaran pemerintahan (∆G) turun atau


selisih pajam ( ∆T) naik maka akan menggeser kurva pengeluaran
agregat kebawah sehingga pendapatan akan turun dari Y1 menjadi Yf.

Iii. Kekayaan masyarakat mendadak bertambah


Menunjukan tingkat kegiatan ekonomi yang meebihi tingkat
konsumsi tenaga kerja penuh dan berlaku inflasi. Pengeluaran agregat yang wujud
adalah melebihi kemampuan dari perekonomian itu untuk memproduksikan barang
dan jasa. Kelebihan permintaan tersebut akan menimbulkan kenaikan harga yang
dicerminkan oleh nilai Y yang lebih besar daripada Y.

KUANTITATIF :
1. Misalkan dalam suatu perekonomian berlaku keadaan seperti yang
dinyatakan dibawah ini
i. Fungsi konsumsi C = 200 + 0,75Yd
ii. pemerintah memungut pajak sebanyak 20 % dari pendapatan nasional
iii. pengeluaran pemerintah adalah 500 dari investasi erusahaan adalah
300.
JAWABAN :
Diketahui :
❖ Fungsi konsumsi : C = 200 + 0,75Yd
❖ Pajak konsumsi : T = 20%
❖ Pengeluaran Pemerintah : G = 500
❖ Investasi Perusahaan : I = 300
Ditanya :
a. Hitung Pendapatan Nasional pada keseimbangan
Yd = Y – T
= Y – 0.2
= 0.8 Y
Pendapatan Nasional (Y)
Y =C+I+G
Y = 200 + 0,75Yd + 300 +500
Y = 1000 + 0,75 (0.8Y)
Y = 1000 + 0.6 Y
Y - 0,6Y = 1000
0.4 Y = 1000
Y = 2500

Jadi pendapatan nasional pada keseimbangannya adalah 2500


b. Bagaimana anggaran belanja pemerintahan (yaitu surplus, deficit atau
seimbang ) ?
Pajak = 20% dari Pendapatan Nasional
= 20% x 2500
= 500
Pengeluaran Pemerintah = 500

Jadi anggaran belanja pemerintah adalah seimbang karena pajak ( T)


sama dengan Pengeluaran Pemerintah (G) Yaitu sebesar 500

c. Apabila Pendapatan Nadional Pada tingkat konsumsi tenaga penuh adalah


3000 masalah apakah yang dihadapi oleh perekonomian tersebut?

Tingkat konsumsi sebelum naik


C = 200 + 0,75 Yd
= 200 + 0,75 (Y – T)
= 200 + 0,75 ( 2500 – 500 )
= 200 + 0,75 ( 2000 )
= 200 + 1500
= 1700.
Jika C = 3000 maka pendapatan Nasionalnya adalah
Y =C+I+G
= 3000 + 300 + 500
= 3800

Hal yang terjadi jika tingkat tenaga kerja adlah 3000 maka pendapatan
nasional dari 2500 menjadi 3800.

d. Dengan menggunakan pendekatan (i) penawaran agregat-permintaan


agregat dan (ii) suntikan-bocoran, lukiskan keadaan keseimbangan
ekonomi.
S+T = I +G
Yd – C + T =I=G

2000 – 1700 + 500 = 300 + 500


300 + 500 = 800
800 = 800

Permintaan agregat – Penawaran agregat


Suntikan Bocoran
2. Dalam suatu perekonomian, pendapatan nasional sebenarnya adalah 2000
dan pendapatan nasional pada tingkat konsumsi tenaga kerja penuh adalah
2250. Fungsi konsumsi rumah tangga adalah C = 100 + 0,8 Yd

JAWABAN :

a. Apabila Pengeluaran pemerintah sama dengan investasi perusahaan,


berapakah besarnya masing masing pengeluaran tersebut
G=I
Y=C+I
I=Y–C
= 2000 – 2250
= -250
Jadi besarnya investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah adalah
sebesar -250

b. Adakah anggaran belanja pemerintahan Tersebut mengalami deficit ? Buktikan


jawaban dengan perhitungan

Y =C+I+G
= 100 + 0.8 Yd + (-250) + (-250)
= 100 + 0.8 Yd – 500
= - 400 + 0.8 Yd
0.8 Yd = - 400
Yd = - 500
Anggaran belanja pemerintah mengalami deficit sebesar – 500

c. Berapakah jurang deflasi ? apabila jurang deflasi ini diatasi dengan menaikan
pengeluaran pemerintah , adakah anggaran belanja pemerintah mengalami deficit
atau surplus ?
Jurang deflasi = S – I
S=Y–C
= -800 – (100 + 0.8 (-500))
= -800 – (-300)
= - 800 + 300
= - 500
Jurang Deflasi = S – I
= -500 – (- 250 )
= -250
Jadi jurang deflasinya adalah sebesar -250, dan anggaran pemerintah
mengalami deficit

Anda mungkin juga menyukai