Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN

PERMASALAHAN PERTANIAN INDONESIA

Disusun Oleh :

1. Anggi Purnama Sari (05091181924007)

2. Lili Anggraini (05091281924098)

3. Lisa Amelia (05091181924018)

4. Shabina Rarakana Nurduwanati Jdr (05091281924032)

Dosen Pengajar : Indri Januarti,S,P.,M.Si

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

PRODI AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSUTAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................................iii

B. Rumusan Masalah .........................................................................................................iv

C. Tujuan ............................................................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertanian ......................................................................................................1

B. Petani Miskin .................................................................................................................1

C. Masalah Pertanian Indonesia .........................................................................................2

1. Pemodalan Terbatas ...................................................................................................2

2. Harga Produk Tidak Stabil .........................................................................................2

3. Penguasaan Lahan Sempit ..........................................................................................2

4. Kekurangan Saprodi ....................................................................................................3

D. Solusi dan Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Pertanian Indonesia .............3

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan ....................................................................................................................5

B. Saran ..............................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................6

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Permasalahan Pertanian Indonesia ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas  dosen pada
mata kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang masalah pertanian di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Indri Januarti,S.P.,M.Si , selaku dosen Mata
Kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah.

Indralaya, 16 Oktober 2019 

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Petani adalah orang yang melakukan budidaya tanaman, mulai dari penyiapan lahan,
penanaman, pemeliharaan, sampai dengan memanen hasilnya. Hasil panen bisa digunakan
untuk keperluan pribadi maupun dipasarkan. Petani merupakan pelaku utama dalam
pembangunan pertanian Indonesia. Petani memiliki peran penting untuk menghasilkan
produk pertanian, baik untuk keperluan bahan pangan maupun industri.
Petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian tentu memiliki berbagai
masalah. Masalah ini sering menghambat petani untuk mengembangkan usahataninya.
Masalah yang dihadapi petani ini juga merupakan masalah dasar yang harus diselesaikan
untuk melakukan pembangunan pertanian. Berikut adalah berbagai masalah petani Indonesia
yang perlu diperhatikan.
  Peran pertanian untuk negara yang sebagian besar penduduknya adalah petani
amatlah besar. Terutama untuk negara-negara agraris yang memilki kekayaan alam
yang berlimpah,tanah yang subur, air yang berlimpah dan lain-lain. Pada nyatanya
pertanian Indonesia hanya memberikan kontibusinya sebesar 14% terhadap perekonomian
Indonesia.

Indonesia merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting


dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya
penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian atau dari produk
nasional yang berasal dari pertanian. Oleh karena itu,di Indonesia pertanian merupakan
leading sector. Hal itu dikarenakan pertanian merupakan suatu bagian integral dari
perekonomian.

Persoalan ekonomi pertanian adalah persoalan yang sangat penting untuk dicarikan
solusinya. Hasil produksi berubah-ubah sesuai dengan input. Perubahan ini tergantung pada
perubahan input yang meliputi manajemen, tenaga kerja, tanah dan modal yang akan
berpengaruh langsung pada hasil akhir yang diinginkan. Artinya bila ingin mendapatkan
hasil yang berkualitas maka input yang digunakan pun haruslah mendukung hal itu, baik
penggunaan teknologi, management, system maupun model pertanian itu sendiri. Namun
ternyata ada beberapa masalah yang membuat pertanian agak sulit menghasilkan hasil yang
maksimal.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertanian?
2. Apa saja masalah yang dihadapi dalam pertanian Indonesia?
3. Mengapa petani itu miskin?
4. Bagaimana mengatasi permasalahan pertanian Indonesia?
5. Apa peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan pertanian di Indonesia?

C. Tujuan
1. Menjelaskan arti pertanian
2. Menjelaskan alasan dari kemiskinan petani
3. Menjelaskan permasalahan pertanian di Indonesia
4. Menjelaskan cara mengatsi permasalahan pertanian di Indonesia
5. Menjelaskan peran pemerintah Indonesia dalam mengatasi pertanian di Indonesia

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertanian

Arti pertanian secara luas yaitu pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh
manusia dengan cara menanam tanaman produktif yang dapat menghasilkan dan dipergunakan
untuk kehidupan. Atau Seluruh kegiatan yang mencangkup pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan dan perikanan yang hasilnya dapat digunakan untuk kehidupan manusia.

Sedangkan arti pertanian secara sempit yaitu proses budidaya tanaman pada suatu lahan
yang hasilnya dapat mencukupi kebutuhan manusia. Atau proses bercocok tanam yang dilakukan di
lahan yang telah di siapkan sebelumnya dan dikelola menggunakan cara manual tanpa terlalu
banayk menggunakan manajemen.

B. Petani Miskin

Hingga hari ini, sebagian besar petani di Indonesia yang berjumlah 26 juta rumah tangga,
masih hidup di bawah garis kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik menyebut, tahun 2016 lalu
sebesar 14 persen penduduk miskin berada di wilayah pedesaan yang sebagian besar mengandalkan
ekonominya dari sektor pertanian.

Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro


kepada sejumlah wartawan di Jakarta awal November lalu menyebutkan, rendahnya kepemilikan
lahan adalah salahsatu penyebab para petani tak pernah bisa hidup makmur. Hingga saat ini para
petani di Indonesia rata-rata hanya memiliki lahan kurang dari setengah hektar.  Terutama para
petani di Pulau Jawa. “Kondisi ini menyebabkan petani sulit untuk mengusahakan lahan itu sendiri
pada tingkat yang menguntungkan,” kata Bambang.

Masalah lainnya adalah karena sebagian besar petani belum memiliki ketrampilan pertanian
yang mumpuni. Sebabnya, karena sebagian besar petani berpendidikan rendah. Keterbatasan
ketrampilan, pendapatan yang rendah dan pendidikan yang kurang memadai itu membuat para
petani kesulitan mengadopsi teknologi pertanian yang baru. Padahal perkembangan dunia pertanian
sekarang ini sangat tergantung dengan penguasaan teknologi.

Mengenai masalah kemiskinan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar


Panjaitan mengungkapkan, salahsatu tingginya angka kemiskinan disebabkan karena masih
kurangnya infrastruktur di daerah pedesaan. Seperti kasus kemiskinan yang terjadi di wilayah pantai
selatan Sukabumi hingga Banten.

1
C. Masalah Pertanian Indonesia

1. Permodalan Terbatas
Permodalan sering menjadi masalah ketika petani akan memulai usahataninya. Modal
menjadi masalah karena petani tidak selalu sukses dalam proses budidaya. Sifat hasil pertanian yang
lebih tergantung ke alam membuat hasil panen tidak menentu. Sering terdapat kendala seperti cuaca
ekstrim dan serangan OPT. Jika petani mengalami gagal panen atau merugi tentu petani jadi tidak
memiliki modal untuk melakukan usahanya kembali.
Sebenarnya penyedia modal bagi petani sudah ada, namun aksesnya masih terbatas.
Lembaga penyedia modal biasanya juga jadi memberatkan petani karena prosedurnya yang rumit
dan tingginya suku bunga. Berdasarkan hasil survei Susenas tahun 2016, hanya 15% petani
Indonesia yang mengakses kredit untuk modal di bank. Petani lebih memilih untuk kredit di
lembaga nonbank karena prosedurnya yang gampang walaupun dengan suku bunga yang lebih
tinggi. Tentu ini sangat merugikan petani.

2. Harga Produk Tidak Stabil


Sifat hasil pertanian adalah musiman, yang berarti produk tersebut akan memiliki jumlah
yang mencukupi pada waktu tertentu saja. Misalnya, pada musim panen padi akan melimpahnya
pasokan beras, namun pada musim paceklik pasokannya sangat terbatas. Sifat ini tentu sangat
mempengaruhi harga produk pertanian yang dihasilkan petani. Saat pasokan melimpah harga akan
jatuh, sedangkan saat pasokan terbatas akan terjadi lonjakan harga.
Petani harus cerdas dalam memasarkan hasil panennya. Jangan sampai seluruh hasil panen
dijual saat harga sedang turun karena mampu merugikan petani. Salah satu strategi yang dapat
dilakukan petani adalah penggudangan. Dengan langkah ini tentu produk pertanian yang ada di
pasar dapat dikendalikan dan harga juga akan terkendali.

3. Penguasaan Lahan Sempit


Salah satu masalah yang terus menghantui pembangunan petani Indonesia adalah sempitnya
penguasaan lahan. Dengan lahan garapan sempit tentu petani juga akan mendapat penghasilan
terbatas dan membuat tingkat kesejahteraannya di bawah. Rata-rata petani Indonesia hanya
memiliki luas lahan 0,2 hektar. Belum lagi masalah kondisi tanah yang kualitas tidak optimal karena
penggunaan pupuk kimia dan pestisida.
Penguasaan lahan yang sempit menyebabkan rendahnya kesejahteraan petani Indonesia.
Petani dengan penghasilan yang kecil dan terbatas tentu akan sulit untuk mengembangkan skala
usahataninya. Masalah ini masih terus mengakar dan menjadi pekerjaan rumah seluruh stakeholder
terkait untuk membangun pertanian Indonesia lebih maju.

2
  4. Kelangkaan Saprodi
Masalah terakhir yang sering dihadapi petani adalah kelangkaan saprodi atau sarana
produksi pertanian. Padahal saprodi disini berperan sebagai input usahatani yang dilakukan petani.
Sulitnya mendapatkan input ini tentu menjadi masalah karena mampu menghambat kelancaran
usahatani. Disamping sulit, terkadang saprodi ini memiliki harga yang tinggi dan meresahkan
petani.
Salah satu penyebab kelangkaan saprodi ini adalah banyaknya kebocoran sistem
distribusinya sehingga menyulitkan petani untuk mendapatkan input dengan mudah dan harga
terjangkau. Perlu adanya regulasi yang lebih baik agar saprodi dapat terdistribusikan dengan baik
dan tepat sasaran. Pengadaan Kartu Tani saat ini semoga mampu menanggulangi masalah distribusi
saprodi ini.

D. Solusi dan Peran Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Pertanian Indonesia


1. skala pertanian kecil atau lahan yang dimiliki oleh sebagian besar petani relatif sempit.
  solusi :
pemerintah atau pihak yang berkepentingan memberikan penyuluhan atau
pelatihan langsung kepada petani untuk dapat memaksimalkan lahan yang sempit tersebut agar
dapat menghasilkan hasil pertanian yang maksimal, contohnya adalah dengan sistem pertanian
tumpang sari dimana di sekitar pematang sawah ditanami tanaman jenis lainnya misal kacang
panjang atau jagung. hasil tanaman yang menumpang ini dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual
untuk menambah penghasilan bagi petani.

2. Modal yang dimiliki oleh petani sangat terbatas.


solusi:
memberikan bantuan finansial terhadap petani, caranya dengan mengembangkan kelompok
tani didesa-desa, dalam kelompok tani ini diberi pinjaman oleh pemerintah untuk mengolah modal
ini agar terjadi perputaran modal. dalam kelompok tani ini juga dapat dikembangkan simpan pinjam
diantara anggota tentunya dengan bunga yang relatif rendah. selain secara finansial kelompok tani
akan memberikan banyak keuntungan bagi petani-petani keci di desa antara lain: dapat memberikan
bantuan pupuk dan benih unggul secara cuma-cuma bagi anggota kelompok tani, sesama anggota
saling bertukar informasi harga hasil pertanian sehingga tidak ada petani yang menjual hasil taninya
terlalu rendah, pemerintah akan lebih mudah dalam memberikan penyuluhan tentang pertanian
karena dikelompok tani dikenal adanya ketua yang memandu semua anggota.

3. Penggunaan tekhnologi yang masih sederhana.


Satu-satu nya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan tekhnologi
yang saat ini dipakai oleh petani caranya dengan lebih banyak mengadakan penelitian oleh ilmuwan
dalam negeri agar dapat menghasilkan tekhnologi tepat guna dengan harga lebih murah dan
penggunaan yang mudah oleh petani-petani kecil yang kebanyakan memiliki tingkat pendidikan
yang relaif lebih rendah. hal ini tentunya sangat memerlukan apresiasi dari pemerintah entah itu
memberikan sponsor bagi peneliti atau langsung memberikan apresiasi yang sangat prestisius bagi
pemeliti penemu teknologi terbaru.

3
4. Pertanian sangat dipengaruhi oleh musim.
solusi:
meningkatkan sistem irigasi yang saat ini sudah ada atau membuat sistem irigasi yang baik
didaerah yang belum terdapat saluran irigasinya. jika sistem irigasinya sudah bagus dan petani dapat
dengan adil memabagi air irigasi tentunya musim kemarau tidak akan lagi menjadi penghambat
musim tanam tiba.

5. Wilayah pasaran hasil pertanian yang sifatnya masih sempit atau lokal.
solusi:
petani melalui organisasi seperti KUD atau kelompok tani dapat mengemas hasil pertanian
tersebut agar lebih tahan lama dan lebih menarik tampailannya, hal ini akan memudahkan untuk
menjual ke lingkup yang lebih luas.

6. Tekhnologi pasca panen di kalangan petani sangat minim sehingga pada saat panen langsung
dijual padahal jika diolah terlebih dahulu nilai jualnya akan lebih mahal.
solusi:
pihak terkait memberikan penyuluhan atau pelatihan kepada petani prosuder pengolahan
hasil pertanian tersbut agar menjadi produk yang lebih tinggi nilai jualnya. contoh nya untuk hasil
ubi jalar dapat diolah menjadi kue dengan harga yang lebih mahal dibanding saat masih dalam
bentuk ubi jalar.

7. Pembaruan agraria (konversi lahan pertanian) yang semakin tidak terkendali.


solusi:
regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya
dilindungi oleh Undang-undang.

8. Masalah ketersediaan pupuk dan harganya yang mahal


solusi:
pemerintah seharusnya memberikan subsidi yang lebih banyak untuk pupuk agar petani
lebih mudah memperoleh pupuk dan dengan harga yang murah.

9. Ketersediaan Bibit unggul yang masih terbatas.


solusi:
para ilmuwan atau akademisi lebih giat lagi melakukan rekayasa genetika agar dapat
menghasilkan bibit ynggul yang benar-benar dapat di unggulkan.

10. Umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi
pertanian (pengangguran tersembunyi).
solusi:
meningkatkan produktivitas lebih tinggi bagi petani salah satu nya adalah membuat proyek
padat karya yang dikerjakan oleh sebagian besar petani, hal in bertujuan untuk menghilangkan
kesongan yang terjadi pada petani saat menunggu penen tiba.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertanian memiliki arti pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia
dengan cara menanam tanaman produktif yang dapat menghasilkan dan dipergunakan untuk
kehidupan. Adapun masalah yang terjadi dalam pertanian indonesia mulai dari permodalan, harga
yang tidak stabil, penguasaan lahan yang sempit hingga kelangkaan saprodi.
Dalam mengatasi berbagai masalah pertanian di Indonesia, Pemerintah telah melakukan
banyak cara untuk mengatasinya. Baik dalam bidang teknologi, sumber daya, ekonomi, dan sosial.
B. Saran
  Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah di atas terdapat banyak kesalahan,
dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, diharapkan untuk para pembaca agar memberikan kritik
dan saran yang membangun demi memperbaiki kesalahan yang ada agar tidak terulang kembali.

5
DAFTAR PUSTAKA

bedesa.com/kenapa-petani-indonesia-miskin-jawabannya/

blog.agromaret.com/2018/02/permasalahan-yang-dihadapi-pertanian-indonesia

Lestaritrian17.blogspot.com/2016/06/makalah-prospek-dan-hambatan-pertanian.html

pengertianku.net/2016/04/pengertian-pertanian-secara-umum.html

Redyprasdianata.blogspot.com/2014/03/masalah-pertanian-di-indonesia-dan.html

Anda mungkin juga menyukai