(RPP)
D. Materi Pembelajaran:
Judul Materi : Ayat Al-Qur’an dan Hadits Tentang Perilaku Taat Pada Aturan,
Kompetitif Dalam Kebaikan, dan Kerja Keras
Aspek Materi : Al-Qur’an dan Hadits
1. Nama : .....................................
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Petunjuk
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda centang (v) pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya
Serahkan kembali format yang kamu isi kepada Bapak/Ibu Guru.
No Pernyataan Ya Tidak
Selama Kegiatan, Saya :
1 Latihan menghafal QS. Al Maidah ayat 48, An-Nisa ayat 59 dan At
Taubah ayat 105
2 Memahami makna/kandungan dari QS. Al Maidah ayat 48, An Nisa
ayat 59 dan At Taubat ayat 105
3 Mempraktekkan bacaan ayat sesuai dengan Tajwidnya
4 Membuat contoh perilaku yang sesuai dengan QS. Al maidah ayat 48
Catatan : Pernyataan disesuaikan dengan karakter Peserta didik
2. Analisis hasil Penilaian
1. Teknik Analisis : Observasi dan portofolio
2. Bentuk Instrumen : Hafalan ayat Al-Qur’an
3. Instrumen:
Menghafal Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. An Nisa :59 dan atau Q.S. At-Taubah (9) : 105.
Nilai
No Nama Siswa Ket
A B C D
1 Reza √ Lancar
2 Virgio √ Lancar
Cukup
3 Arya √
lancar
Lancar
4 Husin √ dengan
artinya
5 Novi √ lancar
dst
Catatan:
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom nilai di atas.
Keterangan kolom nilai:
A Sangat baik (hafalan lancar, arti)
B Baik (hafalan lancar, tetapi tidak dengan arti)
C Cukup (hafalan cukup)
D Kurang (tidak mampu hafalan)
3. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran membaca dengan tartil, memahami dan menerapkan Sikap
kompetisi dalam kebaikan, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi dengan baik,
peserta didik dapat melanjutkan proses pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa
tugas-tugas atau pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan bacaan ayat-ayat al-Qur’ān dan
hadis atau model- model pengembangan lainnya, khususnya yang terkait dengan bahan kajian,
penugasan, dan soal-soal yang bersumber dari pengembangan materi.
Tugas guru berikutnya adalah, mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pengayaan. Penilaian pada pengayaan ini, sebagai rangkaian proses
pembelajaran yang menggambarkan tingkat keberhasilan pembelajaran dan sekaligus kualitas
pengajaran yang mengacu kepada perkembangan penerapan perilaku kompetisi dalam
kebaikan berdasarkan Q.S. al- Maidah ayat 48 dan Q.S. An Nisa ayat 59 Dalam hal ini, guru
dapat melakukan penilaian pada berbagai macam bentuk, kemudian guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam proses pengayaan
4. Remidial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi membaca dan menghafal dengan tartil Q.S.
Al-Maidah ayat 48 dan Q.S. An Nisa ayat 59 guru menjelaskan kembali materi tentang
pemahaman dan penerapan perilaku “kompetisi dalam kebaikan ” tersebut, dan melakukan
penilaian kembali (lihat poin 6) dengan soal yang sejenis atau setara.
Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, seperti: boleh pada
saat pembelajaran apabila masih ada waktu atau diluar jam pelajaran, pada umumnya 30 menit
setelah pulang sekolah.
Usahakan guru dapat menjelaskan dan menekankan kembali materi tentang penerapan
perilaku ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja, melakukan penilaian kembali
dengan soal yang sejenis (yang telah diujikan) atau yang dikembangkan dan setara bobotnya,
sesuai dengan situasi yang berkembang.
Mencari
hukum
1. Arya Membaca Q.S. 81
72 bacaan
an-Nisā'/4: 59
tajwid
Menulis
Membaca Q.S. at- kembali
2. Husin 79
70 Taubah/9: 105 ayat
tersebut
Menulis
Membaca Q.S. al- kembali
3. Novi 80
74 Māidah/5: 48 ayat
tersebut
Mencari
Membaca Q.S. at- arti dari
4. Ferdi 80
73 Taubah/9: 105 ayat
tersebut
MATERI PEMBAHASAN
1. Kajian QS. Al Maidah dan hadits tentang memaksimalkan potensi menuju kompetitor
terbaik.
1. Q.S. Al-Maidah (5) : 48
Artinya:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-
Kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu
apa yang telah kamu perselisihkan itu”.
Jika kita melihat perkembangan dimasyarakat dalam kehidupan ini banyak peluang-peluang
kegiatan baik yang sifatnya individu maupun masyarakat menjadi ladang untuk kita berbuat baik
sebagai bentuk penerapan semangat dalam memotivasi diri dan berlomba untuk menggapai
ridho Allah SWT dalam kebaikan. Perubahan dan tingkah laku masyarakat yang heterogen
memberikan peluang untuk kita meningkatkan keimanan dan amal kebaikan kita sebagai bekal
menghadap Allah SWT.
Asbabun Nuzul
Tidak ada sebab khusus dari ayat ini, namun yang ditekankan dalam ayat ini adalah
mengingatkan umat islam agar jangan sampai bersikap dan berprilaku seperti umat-umat
terdahulu seperti umatnya Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS yang tidak mengamalkan dan
menegakkan apa yang terkandung dalam kitab suci yang diturunkan kepada mereka sehingga
karena kedurhakaan dan keingkaran mereka atas firman Allah SWT yang disampaikan lewat
lisan Rasul-Nya yang mereka ingkari kemudian Allah SWT mengutuk dan mengazab mereka
sehingga yang awalnya mereka dimuliakan karena ketaatannya kepada Allah SWT menjadi umat
yang terhina. Sikap yang benar terhadap kitab suci adalah menaati dan mengamalkan, bukan
mencari-cari alasan agar dapat mengelabui, mengubahnya, atau hanya ingin menuruti hawa
nafsu.
Tafsir
Al quran merupakan kitab samawi yang menyempurnakan dan membenarkan kitab-kitab
pendahulunya. Al quran adalah kitab yang terpelihara dengan baik karena Allah SWT langsung
yang menjamin dan menjaganya sehingga ia tidak akan mengalami perubahan dan pemalsuan
sebagaimana firman Allah SWT QS. Fussilat ayat 42.
Setiap ummat diberi syariat yang berbeda dan dipeeerrrintahkan untuk mentaati serta
mengamalkannya. Allah maha kuasa, jika dia mengehndaki tentu dengan mudah menjadikan
semua manusia dengan satu syari’at sehingga dari zaman ke zaman keadaan tetap stagnan dan
tidak terjadi perkembangan. Namun realitasnya tidak begitu, Allah SWT menghendaki agar umat
manusia menggunakan akal yang dikaruniakannyauntuk maju dan berkembang.
Isi kandungan ayat
a) Penegasan bahwa Al Quran adalah kitab samawi terakhir yang membawa kebenaran
dan membenarka kitab samawi sebelumnya.
b) Al quran menjadi satu-satunya kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga ia tidak
mengalami perubahan dan pemalsuan. Hal ini berbeda dengan kitab samawi lainnya
yang banyak mengalami perubahan dan pemalsuan.
c) Perintah kepada setiap muslim agar memutuskan perkara dengan hukum yang telah
ditetapkan Allah SWTyang terdapat dalam Al Qur’an.
d) Setiap umat diberi syariat yang berbeda dan diperintah untuk menaati dan mengamalkan
isinya.
e) Perintah agar menggunakan akal dan fikiran agar menjadi umat terbaik
f) Perintah untuk berkompetisi dan menjadi yang terbaik sesuai dengan petunjuk yang
termuat dalam kitab suci mereka.
g) Peringatan bahwa semuanya akan kembali menghadap Allah SWT.
Sikap dan Perilaku yang mencerminkan Ayat
1) Mengimani kebenaran Al quran dan menjadikannya barometer terhadap kitab-kitab samawi
yang lain.
2) Meyakini bahwa al quran adalah kitab yang terpelihara kemurnian dan keaslian isinya.
3) Berusaha memutuskan perkara dengan hukum yang diturunkan Allah SWT yang telah
digariskan ke dalam Al Qur’an.
4) Senantiasa melakukan tadabbur Al Quran untuk mencapai kemajuan dan perkembangan.
5) Senantiasa bersemangat dalam berkompetisi untuk menjadi yang terbaik
6) Senantiasa menyadari bahwa pada akhirnya manusia akan kembali kepada Allah SWT
didalam akhirat untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya saat didunia.
2. Kajian Hadits tentang Berkompetisi dalam kebaikan
َ َ ف، بَاد ُِروا ِباأل ْع َما ِل الصَّالِح ِة: سول هللا – صلى هللا عليه وسلم َقا َل
ُستَك ُْون ُ أن َر: – عن أبي هريرة – رضي هللا عنه
.ض مِ نَ الدُّنيا َ ً ً ً َّ يُصْب ُح، طعِ اللَّ ْي ِل ال ُم ْظل ِِم
ٍ يَبي ُع دِين ُه بعَ َر، َويُ ْمسِ ي ُمؤمِ نا ويُصب ُح كَافِرا، الر ُج ُل ُم ْؤمِ نا ً َويُ ْمسِي كَافِرا َ فِتَنا ً َك ِق
رواه مسلم
Artinya :
Abu Hurairah r.a berkata, rasulullah SAW bersabda “ segeralah beramal sebelum datangnya
fitnah-fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari, seorang laki-laki dalam keadaan
mukmin, lalu kafir disore harinya. Disore hari , seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu
kafir dipagi harinya. Dia menjual agamanya dengan kenikmatan dunia.” (HR. Muslim)
a) Isi kandungan hadits
Perintah untuk bersegera melakukan amal sholeh, sebelum hilang kesempatan
Informasi bahwa fitnah itu berkonotasi kegelapan dan kesesatan.
Keimanan manusia itu bersifat fluktuatif (bersifat pasang surut)
3. Makna kompetisi dalam kebaikan
1. Pengertian kompetisi dan kebaikan
Kompetisi menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya persaingan. Kebaikan artinya sifat
baik, perbuatan baik. Kata kebaikan menurut ajaran islam dapat diartikan amal Sholeh. Jadi
kompetisi dalam kebaikan adalah bersaing atau berlomba untuk mendapatkan amal sholeh.
Secara terminologi amal sholeh adalah segala perbuatan yang tidak merusak atau
menghilangkan kerusakan.
2. Kriteria perbuatan baik atau amal sholeh
a. Adanya niat yang ikhlas karena Allah SWT
b. Benar dalam melaksanakannya
c. Bertujuan hanya mencari Ridha Allah SWT
3. Macam-macam perbuatan baik dan amal sholeh
a. Perbuatan baik yang berkaitan dengan Allah SWT
b. Perbuatan baik yang berhubungan dengan diri sendiri
c. Perbuatan baik yang berkaitan dengan seseorang
d. Perbuatan baik yang berkaitan dengan lingkungan
4. Keuntunga berbuat baik dan beramal sholeh
a. Dianugerahi kehidupan yang baik ( QS. An-Nahl ayat 97)
b. Memiliki rasa sayang ( QS. Maryam ayat 96)
c. Memperoleh pahala yang besar (QS. Al An’am ayat 160)
d. Memperoleh kekuasaan dan kesuksesan diatas bumi (QS. An-Nur ayat 55)
e. Memperoleh Ampunan (QS. Al Hajj: 50)
f. Memperoleh jalan keluar dan rizki yang tidak disangka (QS. At-Talaq ayat 2-3)
g. Mendapatkan tempat baik di akhirat (QS. Ar-ra’d ayat 29)
h. Memperoleh petunjuk dari Allah SWT ( QS. Yunus ayat 9)
4. Contoh perilaku yang mencerminkan kompetisi dalam kebaikan
Mampu memiliki 5 kecerdasan yaitu spiritual, intelektual, sosial, emosional dan fisik.
Mampu menjadi model, uswah, inivator, pemberi inspirasi, transformator, Inovator, dan
edukator dalam kehidupan.
Mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Taat kepada pemimpin merupakan anjuran yang harus dijalankan oleh setiap orang islam.
Sebagaimana dulu para sahabat mentaati semua yang diperintahkan oleh rasulullah SAW.
Pemimpin yang secara sah terpilih dan dipilih dengan adil oleh rakyat wajib untuk kita taati dalam
setiap perintah, aturan, dan kebijakan yang dibuatnya. Tidak ada batasan dalam mematuhi dan
mentaati aturan yang dibuat dan disahkan oleh seorang pemimpin kecuali jika kebijakan,
perintah, undang-undang yang dibuat bertentangan dengan syari’at agama Islam. Selain itu
kebijakan yang disahkan, aturan yang diberlakukan selagi tidak menghalangi kita dalam
menjalankan ibadah sebagai perintah agama maka wajib kita ta’ati.