Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.S DENGAN BRONCHITIS e.

c
DENGUE FEVER DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM
PAKUWON TANGGAL 17 APRIL 2022 – 21 APRIL 2022

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Program Orientasi di Rumah Sakit Umum Pakuwon

Oleh :
Sri Rahayu Novianti, A.md.Kep

RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON


JL. RD DEWI SARTIKA NO.17 REGOL WETAN
KECAMATAN SUMEDANG SELATAN
SUMEDANG
2022

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.A DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERNAFASAN dan HEMATOLOGI : BRONCHITIS e.c DENGUE FEVER
di ruang ANAK RSU Pakuwon
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan
kekuatan, kemudahan, petunjuk, bimbingan dan perlindungan kepada penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya. Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki, olehnya diharapkan saran dan masukan yang sifatnya dapat menambah
dan membangun pengetahuan bagi penulis.
Penulis berharap, makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Dan semoga Allah swt, senatiasa memberikan rahmat dan ridha-Nya atas
semua usaha baik ini. Amin,

Sumedang, 1 Mei 2022

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................


i DAFTAR ISI .........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................3

BAB II
TINJAUAN TEORI ..............................................................................................4
A. Konsep Dasar Bronchitis
1. Definisi Brochitis..………. ………………………………………..4
2. Etiologi
… ........................................................................................4
3. Manifestasi klinik …….…………………………………….…..…4
4. Pemeriksaan penunjang....................................................................4
5. Diagnosa yang akan muncul.............................................................5
6. Discharge Planning...........................................................................5
7. Patofisiologi Pathway.......................................................................5

B. Konsep Dasar Dengue Fever ..................................................................6


1. Definisi Dengue Fever......................................................................6
2. Etiologi .............................................................................................
7
3. Diagnosa yang akan muncul.............................................................7
4. Patofisiologi pathway.......................................................................7
BAB III
TINJAUAN KASUS ..............................................................................................8
A. Laporan Kasus.........................................................................................8
1. Pengkajian ......................................................................................12
2. Analisa Data………………………………….………………… ..29
3. Diagnosa Keperawatan menurut Prioritas ……………………….30
iii

4. Catatan perkembangan……………………………………….….. 39
5. Perencanaan, implementasi dan evaluasi………………………....44

BAB IV
kesimpulan dan
saran...........................................................................................48
A. Kesimpulan..................................................................................................48
B. Saran.............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bronkhitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang
menyerang bronkus, bronkhiali, dan trakhea (saluran udara ke paru-paru)..
Penyakit ini banyak menyerang anak-anak yang lingkungannya banyak
polutan, misalnya orang tua yang merokok dirumah, asap kendaraan
bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang menggunakan bahan
bakar kayu. Di Indonesia masih banyak keluarga yang setiap hari menghirup
polutan ini, kondisi ini menyebabkan angka kejadian penyakit bronkhitis
sangat tinggi (Marni, 2014).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh
sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paruparu) dan usia lanjut,
bronchitis bisa menjadi hal yang serius. (Arif, 2008).
Gejalanya diiringi oleh batuk dan disertai oleh demam, pegal-pegal
dan sesak, jika tidak segera ditangani bronkhitis dapat berlangsung lebih
dari 3 bulan, bahkan dapat berujung pada pneumonia atau batuk berdarah.
(Rahajoe, 2012 : Buku panduan askep NANDA NIC-NOC ) .
Dengue Fever (DF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi
yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis
hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan
dirongga tubuh. Sindrome renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah
demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok (Nurarif &
Hardhi, 2015).
Dengue Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
melalui gigitan nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di
seluruh wilayah WHO dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue
ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan,
pada tingkat lebih rendah. Penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis,
2

dengan variasi lokal dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan
urbanisasi yang cepat tidak direncanakan (WHO, 2015)
Oleh karena itu penulis mengambil kasus tentang Asuhan
Keperawatan pada klien An.S Bronchitis Dengue Fever di Ruang
Perawatan Anak Tim 2 di RSU Pakuwon.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah,
diantaranya :
1. Bagaimana asuhan keperawan pada klien An.S dengan Bronchitis
Dengue Fever di ruang perawatan ANAK di RSU Pakuwon?
2. Apa rumusan masalah pada klien klien An. S dengan Bronchitis
Dengue Fever di ruang perawatan ANAK di RSU Pakuwon?
3. Bagaimana hasil analisa data pada klien klien An.S dengan Bronchitis
Dengue Fever di ruang perawatan ANAK di RSU Pakuwon?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran secara nyata dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada An.S dengan Bronchitis Dengue Fever
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran tentang pengkajian keperawatan pada
An.S dengan kasus Bronchitis Dengue Fever
b. Memberikan gambaran tentang perumusan diagnosa
keperawatan pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue
Fever
c. Memberikan gambaran tentang perencanaan asuhan
keperawatan pada pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue
Fever
d. Memberikan gambaran tentang implementasi asuhan
keperawatan pada pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue
Fever
e. Memberikan evaluasi dari pada rencana asuhan keperawatan
pada pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue Fever
3

f. Memberikan gambaran tentang dokumentasi asuhan


keperawatan pada pada pada An. S dengan kasus Brochitis
Dengue Fever
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
a. Mendapat pengalaman dan ilmu untuk melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan kasus Brochitis Dengue
Fever
b. Bagi pelayanan
a) Dapat menjadi sebagai bahan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap klien.
b) Pengumpulan data yang diperoleh dari catatan klien
meliputi catatan keperawatan, catatan medis dan
penunjang diagnosa serta catatan sumber lain yang
berhubungan dengan klien untuk dijadikan dasar
melakukan asuhan keperawatan.
4

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Brochitis


1.Konsep Bronchitis
1.1 Definisi Bronkhitis
Bronkhitis adalah suatu infeksi pada saluran pernafasan yang
menyebabkan inflamasi yang mengenai bronkioli, trakea, bronkus utama dan
menengah Golongan virus seperti Rhinovirus, Respiratory Syncitial virus
(RSV), virus influenza, virus para influenza, dan coxsackie virus. (Muttaqin,
2012).
1.2 Etiologi
Bronkhitis disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, RSV, influenza, virus
parainfluenza, adenovirus,virus rubella da paramyxovirus. Menuut
laporan, penyebab lain dapat terjadi melalui zat iritan asam lambung, atau
polusi lingkungan dan dapat ditemukan setelah pajanan dalam jumlah
besar yang disebabkan zat kimia.
Bronkhitis karena bakteri biasanya disebabkan oleh Mycoplasma
Pneumonia yang dapat menyebabkan bronkhitis akut.
1.3 Manifestasi Klinis
a. Batuk
b. Terdengar ronchi

c. Suara yang berat dan kasar

d. Demam

e. Produksi sputum bertambah dan berwarna kuning atau hijau.

(Smeltzer & Bare, 2001)

1.4 Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan fungsi paru
Bertujuan untuk melihat batas normal kapasitas paru dan volume,
apabila aa kelebihan atau kekurangan itu menunjukan malfungsi pada
sistem paru. Normalnya yaitu 12-16x/menit, yang daoar mengangkat
udara sekitar lima liter pada kasus dewasa, dan pada usia anak
normalnya adalah 24x/menit. Nama alatnya yaitu spiometer.
5

2. Rontgen thoraks
Jika melihat kondisi di bagian paru itu menunjuka kapasitas paru
menurun
3. Kadar gas darah
Untuk menge tahui ukuran oksigenasi, saturasi O2, kadar pada CO2,
Ph/keseimbangan asam basa, kadar bikarbonat, dan kurang lebihnya
basa. Analisa pengukuran gas darah:
a. Saturasi lebih dari 90%
b. PaCO2 normal 35-45 mmHg
c. PH normal 7,35-7,45
d. Nilai normal PaO2 adalah 80-100 mmHg
e. Total nilai normal CO2 yang terdapat pada plasma yaitu 24-31 mEq/l, dan
f. Nilai normal HCO3 yaitu 21-30 mEq/l
4. Pemeriksaan laboratorium
Tujuan dari pemeriksaan laboratorium agar dapat melihat perubahan
terhadap peningkatan eosinophil sputum (Nanda, 2015) .
1.5 Diagnosa Keperawatan Yang Akan Muncul
Menurut taylor (2015) diagnosa keperawatan pada anak dengan
bronkitis sebagai berikut :
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
3. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi
4. ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya
obstruksi
5. resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebug melalui rute fisiologis
1.6 Discharge Planning
Hal- hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tersebarnya infeksi virus ini
diantaranya yaitu :
1. jagalah kebersihan. Pastikan barang-barang dalam rumah selalu dalam
keadaan bersih
2. sering mencuci tangan, dan ajarkan pada anak pentingnya mencuci
tangan
3. jangan menggunakan gelas bekas orang lain
4. jangan merokok. Anak yang terkena paparan tembakau memiliki resiko
tinggu terkena infeksi
5. cuci mainan anak secara rutin
6

1.7 Patofisiologi Pathway


Asap mengiritasi jalan napas, mengakibatkan hipersekresi lendir dan
inflamasi. Karena iritasi yang konstan ini, kelenjarkelenjar yang
mensekresi lendir dan sel-sel goblet meningkat jumlahnya, fungsi silia
menurun, dan lebih banyak lendir yang dihasilkan. Sebagai akibat,
bronkiolus menjadi menyempit dan tersumbat. Alveoli yang berdekatan
dengan bronkiolus dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis,
mengakibatkan perubahan fungsi makrofag alveolar, yang berperan
penting dalam menghancurkan partikel asing, termasuk bakteri.
Kemudian menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Perubahan
fibriotik yang terjadi dalam jalan napas. Pada waktunya, mungkin terjadi
perubahan paru yang ireversibel, kemungkinan mengakibatkan emfisema
dan bronkiektasis (Smeltzer & Bare, 2001).

Bagan 2.1 Patofisiologi

Normal (sistem Invasi Infeksi mikrobiologi


pertahanan) terganggu

virus inflamasi

Normal sistem edema


petahanan
terganggu
Pembengka
kan mukosa
Pada
Resiko
Jatuh Auskultasi sekret
dibronksus

Ketidakefektifan bersihan Produksi sptum


jalan nafas meningkat

Ketidakefektifan pola
nafas
7

2.Konsep Dengue Fever


2.1. Definisi Dengue Fever
Demam dengue atau DF dan demam berdarah dengue atau DBD
(dengue hemorrhagic fever disingkat DHF) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot
dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DHF terjadi perembesan plasma
yang ditandai dengan hemokosentrasi (peningkatan hematokrit) atau
penumpukan cairan dirongga tubuh. Sindrom renjatan dengue yang ditandai
oleh renjatan atau syok (Nurarif & Kusuma 2015).

2.2 Etiologi
Empat virus dengue yang berbeda diketahui menyebabkan demam berdarah.
Demam berdarah terjadi ketika seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi
virus. Nyamuk Aedes aegypti adalah spesies utama yang menyebar penyakit
ini. Ada lebih dari 100 juta kasus baru demam berdarah setiap tahun di
seluruh dunia. Sejumlah kecil ini berkembang menjadi demam berdarah.
Kebanyakan infeksi di Amerika Serikat yang dibawa dari negara lain. Faktor
risiko untuk demam berdarah termasuk memiliki antibodi terhadap virus
demam berdarah dari infeksi sebelumnya (Vyas, et al, 2014).
2.3 Diagnosa yang akan muncul
1. Hipertemia berhubungan dengan dehidrasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan adanya cairan di
rongga pleura
4. Resiko syok berhubungan dengan kebocoran plasma darah

2.4 Patofisiologi Pathway


8

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Asuhan keperawatan pada klien An.S Adengan Bronchitis Dengue Fever


di Ruang Perawatan ANAK di RSU Pakuwon
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 5 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Agama : Islam
Pekerjaan : belum kerja
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Sukamukti 2/7, Pangkalan. Sumedang
Tanggal masuk RS : 17 April 2022
Tanggal pulang : 21 April 2022
DX Medis : Bronkhitis Dengue Fever
No.Medrek : 22.225838
Ruang Rawat : ANAK TIM 2
9

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. W
Umur : 42 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Sunda
Hub.Dengan Pasien: orang tua
Alamat : Sukamukti 2/7, Pangkalan. Sumedang

2. Riwayat kesehatan
a. Anamnesa : auto anamnesa
b. Apakah merasa nyeri : Ya
c. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya batuk
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
± 2 hari SMRS ibu pasien mengatakan anaknya batuk berdahak
disertai demam naik turun. Pada saat di kaji ibu pasien mengatakan
anaknya batuk. Batuk berkurang bila minum obat dan bertambah
bila di isi makan. Batuk disertai demam dan nyeri perut skala nyeri
5(0-10)
Riwayat kesehatan Dulu
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah dirawat. ibu pasien
mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
yang sama dengan pasien dan ibu pasien mengatakan
dikeluarganya juga tidak ada yang mempunyai penyakit menular.

3. Riwayat persalinan
Kehamilan pasien cukup bulan usia 9 Bulan
Pasien lahir dengan normal
Riwayat Imunisasi

No Jenis imunisasi Waktu pemberian


10

1 BCG 1 bulan
2 DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
3 CAMPAK 9 bulan
4 POLIO 2 bulan 4 bulan 6 bulan

4. Riwayat Tumbuh Kembang


 Motorik halus
Pasien sudah bisa menunjukan area yang di rasa
Masalah : Tidak ada
 Motorik kasar
Pasien sudah bisa berjalan
Masalah : Tidak ada
 Verbal
Pasien sudah bisa bicara dengan lawan bicara
Masalah : Tidak ada
 Sosial
Pasien sudah bisa bersosialisasi dengan perawat
Masalah : Tidak ada
 Kognitif
Pasien kooperatif saat ditanya oleh perawat
Masalah : Tidak ada

5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Composmentis (E=4, M=6, V=5)
Tanda-tanda Vital : S : 38.1 oc, R : 224 x/ menit, N : 115 x/menit
BB lahir/Sekarang : 3 kg/ 14 kg
TB lahir/Sekarang : 50 cm/ 100 cm
Lingkar Kepala sekarang : 32 cm
Lingkar lengan atas l/sekarang : 15 cm

Pemeriksaan Head to Toe


1. Kepala
11

Inspeksi : Tidak terdapat lesi , keadaan rambut bersih


Palpasi : Bentuk kepala bulat , tidak ada benjolan
2. Rambut
Inspeksi : rambut rapi dan bersih
3. Muka
Inspeksi : Muka tampak simetris
4. Mata
Inspeksi : Simestris. konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih , reflek pupil ada +/+
5. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, mukosa hidung lembab,
pch tidak ada, slym ada
6. Telinga
Inspeksi : Letak telinga simestris di kedua sisi , kebersihan
telinga baik.
7. Mulut
Inspeksi : Bibir tampak lembab
8. Gigi
Inspeksi : Tidak ada masalah
9. Lidah
Inspeksi : Bentuk lidah simetris
10. Leher
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran thyroid
11. Paru-paru
Pengembangan dada simetris , auskultasi suara nafas normal,
retraksi tidak .
12. Abdomen
Inspeksi : Abdomen tampak datar
Palpasi : ada nyeri tekan
Auskultasi : Bising usus ada 11 kali
13. Punggung
Bentuk punggung lurus
14. Urogenital
Inspeksi : Tidak terdapat kelainan, genital tampak bersih
15. Integumen
12

Turgor kulit <2 detik, akral teraba panas


Ekstermitas Atas
Kekuatan Otot
5 5
5 5

Pola kebiasaan pasien

No ADL Sehat sakit


1 Nutrisi
Frekuensi makan 3X1 3X1
Jumlah 1 Porsi 1/2 porsi
Jenis makanan Nasi, daging Bubur, daging , sayuran
sayuran
Makanan kesukaan Tidak ada Tidak ada
Makanan pantangan Tidak ada Tidak Ada

Masalah / mual / muntah TAK


2 Eliminasi
BAK
Frekuensi ± 6-7 /hari ±6-7 x/hari
Jumlah ± 800 cc ± 800 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Masalah Tidak ada masalah
BAB
Frekuensi 1x /hari 1x/hari
Konsistensi padat padat
Warna kuning jernih kuning jernih
Masalah / konstipasi / diare Tidak ada masalah

3 Istirahat Tidur
Lama tidur ±10 jam ± 12 jam
Pengantar tidur Berdoa Berdoa

Masalah / insomnia/ Tidak ada masalah


13

hipersomnia
4 Personal Hygiene
Mandi 2x/hari 1x/hari
Sikat gigi 2x/hari 1x/hari
Cuci Rambut 3x/minggu belum
Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari
Memotong kuku 1x /seminggu 1x/ minggu
Cara melakukan Dibantu orang Dibantu orang tua
tua
Masalah Tidak ada masalah

Data psikologi, sosiologis dan spiritual


Psikologis : Tidak ada kelainan
Sosial : Tidak ada kelainan
Spiritual : Dilakukan oleh orang tua
Budaya : tidak berpengaruh
Cara bayar : MOU Garda Medika

Skala Nyeri
Skala nyeri 5 (0-10) skala nyeri placc
Kebutuhan pendidikan kesehatan
Ibu pasien mengatakan mengetahui anaknya batuk. Ibu pasien ingin
mengetahui penyebab penyakitnya dan ibu pasien mengatakan ia akan
melakukan perawatan di rumah bila anaknya sudah pulang dari rumah
sakit.

Perencanaan pasien pulang


No Kriteria pasien Ya Tidak
1 Pengaruh rawat inap terhadap :
Pasien dan keluarga √
Pekerjaan √
Keuangan √
14

2 Bantuan di perlukan dalam hal :


Minum obat √
Mandi √
Makan
Diet √
Menyiapkan makanan √
Berpakaian
Edukasi kesehatan √
Transportasi

3 Adakah yang membantu keperluan tersebut di atas √

4 Apakah pasien hidup / tinggal sendiri setelah keluar dari √


RS
5 Apakah pasien menggunakan peralatan medis di rumah
setelah keluar dari rumah sakit (cateter, NGT, double √
lumen, oksigen)?
6 Apakah pasien memerlukan alat bantu setelah keluar dari
rumah sakit ( tongkat, kursi roda, walker dll ?

7 Apakah memerlukan bantuan atau perawatan khusus di


rumah setelah keluar dari rumah sakit (homecare, home
visite? √

8 Apakah pasien bermasalah dalam memenuhi kebutuhan


pribadinya setelah keluar dari rumah sakit ( makan,
minum, toileting dll) √

9 Apakah pasien memiliki nyeri kronis dan kelelahan


setelah keluar dari rumah sakit? √
15

10 Apakah pasien dan keluarga memerlukan edukasi


kesehatan setelah keluar dari rumah sakit (obat-
obatan,nyeri,diit,mencari pertolongan ,follow up , dll √

11 Apakah pasien dan keluarga memerlukan keterampilan


khusus setelah keluar dari rumah sakit perawatan luka ,
injeksi,perawatan bayi, dll √

12 Kesimpulan : Membutuhkan edukasi perencanaan pulang √

Data penunjang
Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 17-04-2022
No Pemerikasaan Hasil Unit Nilai rujukan
1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 11,5 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 32,3 % 33~47
Leukosit 4,900 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 194..000 /mm3 154.000 ~442.000

Tanggal Pemeriksaan 18-04-2022


No Pemerikasaan Hasil Unit Nilai rujukan
16

1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 11,6 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 32,2 % 33~47
Leukosit 4,400 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 118..000 /mm3 154.000 ~442.000

Tanggal pemeriksaan 19-04-2022


No Pemerikasaan Hasil Unit Nilai rujukan
1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 12,3 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 33,9 % 33~47
Leukosit 7,200 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 113..000 /mm3 154.000 ~442.000

Tanggal pemeriksaan 20-04-2022


No Pemerikasaan Hasil Unit Nilai rujukan
17

1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 11,7 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 33,1 % 33~47
Leukosit 11.800 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 97..000 /mm3 154.000 ~442.000

Tanggal pemeriksaan 21-04-2022


No Pemerikasaan Hasil Unit Nilai rujukan
1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 11,2 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 32,3 % 33~47
Leukosit 9,300 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 109..000 /mm3 154.000 ~442.000

Radiologi : Thorax
Hasil : cor sinoses diaphragama : normal
Pulmo : tidak tampak TBC paryaktif atau kelainan lain

Terapi Medik :
Tanggal 17 April 2022
1. RL 8 gtt/mnt (makro)
18

2. Cefotaxime 2 X 500 mg (IV)


3. Dexamethasone 2 X ½ (IV)
4. Ambroxol 3X½ cth (PO)
5. Paracethamol 3X1 (PO)(BP)
6. Nebu lasalcum ½ +Flexotide ½ 2x/hari
Tanggal 18 April 2022
1. RL 8 gtt/mnt (makro)
2. Cefotaxime 2 X 500 mg (IV)
3. Dexamethasone 2 X ½ (IV)
4. Paracethamol 3X1,5cth (PO)(BP)
5. Puyer salbu 3X1bungkus
6. Nebu lasalcum ½ +Flexotide ½ 2x/hari
Tanggal 19 April 2022
1. RL 8 gtt/mnt (makro)
2. Cefotaxime 2 X 500 mg (IV)
3. Paracethamol 3X1,5cth (PO)(BP)
4. Puyer salbu 3X1bungkus
5. Nebu lasalcum ½ +Flexotide ½ 2x/hari
Tanggal 20 April 2022
1. RL 8 gtt/mnt (makro)
2. Cefotaxime 2 X 500 mg (IV)
3. Paracethamol 3X1,5cth (PO)(BP)
4. Puyer salbu 3X1bungkus
5. Nebu lasalcum ½ +Flexotide ½ 2x/hari
Tanggal 21 April 2022
1. RL 8 gtt/mnt (makro)
2. Cefotaxime 2 X 500 mg (IV)
3. Paracethamol 3X1,5cth (PO)(BP)
4. Puyer salbu 3X1bungkus
5. Nebu lasalcum ½ +Flexotide ½ 2x/hari

Obat pulang :
1. Cetspan 2X3/4 cth
2. Puyer salbu 3X1 bungkus
3. Paracethamol (BP) 1,5 cth
19

Assesment Keperawatan Pasien Resiko Jatuh Pada Anak (Skala Humpty Dumty)

Parameter Kriteria Skal Skor


a Tgl: Tgl:18/4/ Tgl:
17/4/22 22 20/4/22
Jam:17. Jam:8.00 Jam:8.00
15
Umur Di bawah 3 tahun 4
3 – 7 tahun 3 3 3 3
7 – 13 tahun 2
>13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1 1 1 1
Diagnosis Kelainnan 4
Neurologi
Perubahan dalam
oksigenasi.
(masalah saluran 3 3 3 3
pernapasan,
dehidrasi, anemia,
anoreksia,
sinkop/sakit kepala
dll)
Kelainan 2
psikis/perilaku
Diagnosis lain 1
Gangguan Tidak menyadari 3
Kognitif keterbatasan
20

Lupa akan 2
keterbatasan diri
Sadar akan 1 1 1 1
kemampuan diri
Faktor Riwayat jatuh dari 4
lingkungan tempat tidur saat
bayi/anak
Pasien 3
menggunakan alat
bantu/box atau
mebel
Pasien berada di 2 2 2 2
tempat tidur
Rawat jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/oba
>48 jam/tidak ada 1 - - -
t
penenang/e
fek
anasteshi
Penggunaan Bermacam–macam
Obat obat yang
digunakan obat
sedative (diluar
pasien ICU yang
sedang mengalami 3
sedasi dan
paralisis) hipnotik,
barbiturate,
fenotiazin,antidepr
esan,
diuretika,narkotik,
laksatif.
21

Salah satu dari 2


pengobatan diatas
Pengobatan lain 1 1 1 1
Total 11 11 11
Tanda tangan dan nama jelas
Sri R Sri Sri

Skor 7-11 : Risiko rendah untuk jatuh Skor minimal :7


Skor ≥ 12 : Risiko tinggi untuk jatuh Skor maksimal : 23

Parameter Kriteria Skal Skor


a Tgl: Tgl: Tgl:
20/4/22 21/4/22
Jam: 08 Jam: 08
Umur Di bawah 3 tahun 4
3 – 7 tahun 3 3 3
7 – 13 tahun 2
>13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1 1 1
Diagnosis Kelainnan 4
Neurologi
Perubahan dalam
oksigenasi.
(masalah saluran 3 3 3
pernapasan,
dehidrasi, anemia,
anoreksia,
sinkop/sakit kepala
dll)
22

Kelainan 2
psikis/perilaku
Diagnosis lain 1 1
Gangguan Tidak menyadari 3
Kognitif keterbatasan
Lupa akan 2
keterbatasan diri
Sadar akan 1 1 1
kemampuan diri
Faktor Riwayat jatuh dari 4
lingkungan tempat tidur saat
bayi/anak
Pasien 3
menggunakan alat
bantu/box atau
mebel
Pasien berada di 2 2 2
tempat tidur
Rawat jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/oba
>48 jam/tidak ada 1 - -
t
penenang/e
fek
anasteshi
Penggunaan Bermacam–macam
Obat obat yang
digunakan obat
sedative (diluar
pasien ICU yang
sedang mengalami 3
sedasi dan
paralisis) hipnotik,
barbiturate,
23

fenotiazin,antidepr
esan,
diuretika,narkotik,
laksatif.
Salah satu dari 2
pengobatan diatas
Pengobatan lain 1 1 1
Total 11 11
Tanda tangan dan nama jelas
Sri Sri

Prosedur pencegahan jatuh pada pasien anak


Tgl: Tgl: Tgl:
A Pencegahan jatuh standar resiko rendah 17/4/22 18/4/22 20/4/2022
(skor 7-11) Jam:17.15 Jam:08.00 Jam:08.00
1 Orientasikan pasien ke ruangan √
2 Posisikan tempat tidur dalam posisi √ √ √
rendah dan ada remnya
3 Ada pengaman/pagar samping tempat √ √ √
tidu. Nilai besarnya celah, agar
ekstremiitas atau bagian tubuh pasien
tidak terjepit
4 Gunakan alas kaki yang tidak licin untuk
mengambulasi pasien, gunakan ukuran
pakaian yang sesuai untuk mencegah
risiko tersandung
5 Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi
& bantu bila dibutuhkan
6 Akses untuk menghubungi petugas
kesehatan mudah dijangkau, terangkan
kepada pasien mengenai fungsi alat
tersebut
24

7 Lingkungan harus bebas dari peralatan √ √ √


yang tidak dipakai
8 Hand rai mudah dijangkau dan kokoh √ √ √
9 Nilai penerangan apakah adequat,
biarkan lampu menyala pada malam hari
10 Lengkapi sarana edukasi untuk pasien
dan orangtuanya /keluarga
11 Dokumentasikan pengajaran pencegahan √ √ √
jatuh dan termasuk dalam rencana
perawatan
B Standar risiko tinggi (Skor >12)
1 Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna
kuning
2 Pasang tanda peringatan pasien resiko
jatuh
3 Berikan pada pasien atau orangtuanya
tentang prosedur pencegahan pasien
jatuh
4 Cek resiko jatuh pasien setiap hari
5 Tempat tidur pasien harus disesuaikan
dengan perkembangan tubuh pasien
6 Perbandingan pasien dengan perawat
1:3, libatkan keluarga pasien sementara
perbandingan belum memadai
7 Evaluasi resiko jatuh saat pemberian
obat-obatan yang cenderung
mengganggu keseimbangan
8 Pindahkan semua peralatan yang tidak
dibutuhkan ke luar ruangan
9 Berikan pelindung tempat tidur untuk
menutup celah tempat tidur
25

10 Berikan pintu terbuka setiap saat kecuali


ada peringatan isolasi khusus sedang
digunakan

11 Tempatkan pasien pada posisi tempat


tidur terendah kecuali pada pasien yang
ditunggu keluarga

12 Semua kegiatan yang dilakukan pada


pasien harus di dokumentasikan

13 Pertimbangkan pasien rujuk ke


rehabilitasi

14 Kaji ulang risiko jatuh setiap hari

Tanda tangan dan nama jelas


Sri Sri Sri

Tgl: Tgl: Tgl:


A Pencegahan jatuh standar resiko rendah 21/4/22
(skor 7-11) Jam:08.00 Jam: Jam:
1 Orientasikan pasien ke ruangan
2 Posisikan tempat tidur dalam posisi rendah √
dan ada remnya
3 Ada pengaman/pagar samping tempat tidu. √ √
Nilai besarnya celah, agar ekstremiitas atau
bagian tubuh pasien tidak terjepit
4 Gunakan alas kaki yang tidak licin untuk
mengambulasi pasien, gunakan ukuran
pakaian yang sesuai untuk mencegah risiko
tersandung
5 Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi &
bantu bila dibutuhkan
26

6 Akses untuk menghubungi petugas


kesehatan mudah dijangkau, terangkan
kepada pasien mengenai fungsi alat
tersebut
7 Lingkungan harus bebas dari peralatan √ √
yang tidak dipakai
8 Hand rai mudah dijangkau dan kokoh √ √
9 Nilai penerangan apakah adequat, biarkan
lampu menyala pada malam hari
10 Lengkapi sarana edukasi untuk pasien dan
orangtuanya /keluarga
11 Dokumentasikan pengajaran pencegahan √ √
jatuh dan termasuk dalam rencana
perawatan
B Standar risiko tinggi (Skor >12)
1 Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna
kuning
2 Pasang tanda peringatan pasien resiko jatuh
3 Berikan pada pasien atau orangtuanya
tentang prosedur pencegahan pasien jatuh
4 Cek resiko jatuh pasien setiap hari
5 Tempat tidur pasien harus disesuaikan
dengan perkembangan tubuh pasien
6 Perbandingan pasien dengan perawat 1:3,
libatkan keluarga pasien sementara
perbandingan belum memadai
7 Evaluasi resiko jatuh saat pemberian obat-
obatan yang cenderung mengganggu
keseimbangan
8 Pindahkan semua peralatan yang tidak
dibutuhkan ke luar ruangan
9 Berikan pelindung tempat tidur untuk
menutup celah tempat tidur
27

10 Berikan pintu terbuka setiap saat kecuali


ada peringatan isolasi khusus sedang
digunakan

11 Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur


terendah kecuali pada pasien yang
ditunggu keluarga

12 Semua kegiatan yang dilakukan pada


pasien harus di dokumentasikan

13 Pertimbangkan pasien rujuk ke rehabilitasi

14 Kaji ulang risiko jatuh setiap hari

Tanda tangan dan nama jelas Sri Sri

PENGKAJIAN NYERI) PLACC PAIN SCALE

No Parameter Skore 1 2 3 4 5
Tgl: Tgl: tgl tgl tgl
17/4/2 18/4/
2 22
1. Face (wajah)
 Tidak ada ekpresi tertentu 0
atau senyuman
 Seringai sekali-kali atau 1 1 1
kerutan dahi, muram, ogah
ogahan
 Dagu gemetar dan rahang 3
28

diketap berulang
2. Legs (kaki)
 Posisi normal atau santai 0
 Gelisah, resah, tegang 1 1 1
 Penendangan atau kaki 2
keatas

3. Activity (aktivitas)
 Berbaring dengan tenang, 0 0
posisi normal, bergerak
dengan bebas dan mudah
 Menggeliat, menggeser maju
mundur, tegang, ragu-ragu 1 1
untuk bergerak, menjaga
tekanan pada bagian tubuh
 Menekuk, kaku atau hentak 2
4. Cry (Menangis)
 Tidak ada tangisan 0
(terjaga/tertidur)
 Erangan/rengekan sesekali 1 1 1
memnagos, sesekali
mengeluh 2
 Terus menerus menangi,
menjerit, isak tangis,
mengeram, mengeram sering
mengeluh

5. Consolability (kemampuan
konsul) 0 0

 Tenang, santai, tidak perlu


dihibur 1 1
 Perlu keyakinan dengan
sesekali menyentuh, sesekali
memeluk, atau berbicara
29

perhatian , perhatian mudah


beralih
 Sulit untuk dibujuk atau
dibuat nyaman
TOTAL SKOR 5 3
Nama dan paraf yang melakukan Sri Sri
penelitian

Keterangan skala nyeri :


1. 0-2 = nyeri ringn-tidak nyeri
2. 3-4 = nyeri sedang-nyeri ringan
3. >4 = nyeri berat

Skrining Gizi Awal Dengan MST (Malnutrition Srewning Tool)

Parameter Skor
Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
Tidak 0
Tidak yakin (ada tanda: baju menjadi lebih longgar) 2
Ya, ada penurunan BB sebanyak:
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
> 15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan
nafsu makan/kesulitan menerima makanan?
Ya 0
Tidak 1
Total skor
Bila skor ≥ 2, pasien beresiko malnutrisi, konsultasi ke Ahli Gizi 1
30

2. Analisa Data

N Data Etiologi Masalah


o
1. Ds : Merokok polusi udara, Ketidakefektifan
Ibu pasien mengatakan infeksi virus bersihan jalan
anaknya batuk nafas
Do : asap mengiritasi jalan
Keadaan umum compos nafas
mentis
R : 24 x/mnt produksi sekret
Slym ada meningkat
Ronchi ada
mukus kental

batuk berdahak

ketidakefektifan
bersihan jalan nafas

2 DS : Terpapar lingkungan Hipertemi


Ibu pasien mengatakan panas
anaknya demam
DO : Proses penyakit
- Kulit teraba panas
- S: 39,1 C Ketidaksesuaian
pakaian dengan suhu
lingkungan

Peningkatan laju
metabolisme

Aktivitas berlebih
31

Hipertermi
3 DS : Virus Nyeri akut
Ibu pasien mengatakan
anaknya nyeri perut Infeksi
DO:
- Pasien meringis Nyeri akut
- Skala nyeri 5 (0-10)
4 DS : Lemas Resiko jatuh
Ibu pasien mengatakan
anaknya lemas Resiko jatuh
DO :
Skala jatuh : 11

Rumusan keperawatan / diagnosa keperawatan


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d peningkatan produksi mukus
2. Hipertermi b.d proses infeksi
3. Nyeri akut b.d agens cedera
4. Resiko jatuh b.d sakit akut
32

IMPLEMENTASI
KEGIATAN

N DIAGNOSA TUJUAN RENCANA Jam NAM


JAM EVALUASI
O KEPERAWATAN KEPERAWATAN TINDAKAN A TTD

1 Ketidakefektifan Tujuan : suhu Intervensi : Tanggal 17-4-2022 18.30 Tanggal 17-04-2022


. bersihan jalan nafas badan klien Mandiri : Pukul 18.30
b.d peningkatan menurun - Kaji frekuensi 17.1 Kaji TTV S : Ibu pasien
produksi mukus Kriteria evaluasi: kedalaman 5 R/ N : 110 r : 26 S: 36.8 mengatakan anaknya
Data subjektif - suara nafas bersih pernafasan batuk
- Ibu pasien mengatakan - ronchi tidak dan Mengajarkan O: Keadaan compos
anaknya batuk pergerakan 18.3 clapping fibrasi mentis, batuk ada slym
dada 0 R/ keluarga paham ada, ronchi ada RR :
Data objektif - Lakukan 23X/mnt
- RR : 24/ mnt auskultasi 18.3 Memberikan lingkungan A : ketidakefektifan
- Ronchi ada dada kaji 0 yang nyaman dengan bersihan jalan nafas
33

- Slym ada adanya suara membatasi pengunjung P : 1. Kaji kedalaman


nafas seperti R/ pasien nyaman pernafasan dan
crakles, pergerakan dada
ronchi, Nama dan tandatangan 2. lakukan auskultasi
wheezing dada
- Tinggikan 3. tinggikan kepala
kepala klien Sri Rahayu N. A,md. klien dan ubah posisi
dan ubah Kep secara teratur
posisi secara 4. bantu klien batuk
teratur efektif
- Bantu klien 5. Anjurkan minum
melakukan sesuai kebutuhan
nafas dalam Edukasi keluarga
dan batuk larangan merokok
efektif
- Lakukan Nama dan tandatangan
suction bila
klien
mengalami Sri Rahayu N. A,md.
34

penurunan Kep
kesadaran/
tidak mampu
mengeluarkan
sekret
- Anjurkan
minum paling
sedikit
2500cc/ hari

Kolaborasi
-

edukasi
- Informasikan
kepada pasien
dan keluarga
larangan
merokok
35

dalam
ruangan

2 Hipertemi b.d proses Tujuan : diare Intervensi : Tanggal 06-01-2022 18.30 Tanggal 17-04-2022
. infeksi dapat dihilangkan Mandiri : 18,1 Memonitor ttv Pukul 18.30
Kriteria Hasil : Mandiri : 5 R/ S : 37 C S : ibu pasien
Data subjektif : - Suhu tubuh dalam - Monitor TTV megatakan anaknya
Ibu pasien mengtakan batas normal tiap 4 jam Monitoring infus demam turun
anaknya demam - kulit teraba hangat - Ajarkan klien 18. R/ tetesan lancer 20
keluarga gtt flebitis tidak O: Keadaan compos
Data Objektif : pentingnya mentis, badan teraba
1. Kulit teraba panas masukan 16.30 Menganjurkan untuk hangat suhu : 37 C
2. S 39, 1 C cairan yang banyak minum A : Hipertermi
adekuat R/ keluarga paham
- Berikan P:
lingkungan 1610 Monitoring intake 1. monitor TTV 4 jam
yang nyaman dan output 2. anjurkan klien
- Memonitor R/ intake : 500 pentingnya masukan
output
36

- Berikan output 200 cairan adekuat


kompres 3. berikan lingkungan
hangat yang nyaman
- Kaji ketepatan 4. monitor output urine
jenis pakaian 5. berikan kompres
Nama dan tandatangan hangat
6. kaji ketepatan jenis
Sri Rahayu, A.md. Kep pakaiam
7. pemberian cairan
paenteral
8. obat antipiretik
Kolaborasi :
- Pemberian
cairan
parenteral
- Obat
antipiretik Nama dan tandatangan
37

Sri Rahayu A.md, kep


3 Nyeri akut b.d agens Tujuan : nyeri Intervensi : 18.30 17/4/22
cedera teratasi Mandiri Jam 18.30
Kriteria evaluasi : - Lakukan 17.2 Memberikan kompres S : ibu pasien
Data subjektif : - Skala nyeri 0 pengkajian 0 hangat mengatakan anaknya
Ibu pasien mengatakan (0-10) nyeri R/ nyeri masih nyeri perut
anaknya nyeri perut - Tidak - Berikan O : k/u CM myeri
mengeluh kompres tekan perut masih, skaa
Data objektif nyeri hangat nyeri 5(0—10)
- Pasien meringis - Ekpresi wajah - Kaji skala A : nyeri akut
- Skala nyeri 5 (0- tidak nyeri (0-10) P : 1. Lakukan
0) menunjukan Kolaborafif : pengkajian nyeri
nyeri Berikan therafi 2.berikan kompres
analgetik sesuai hangat
advice 3. kaji skala nyeri
4. berikan therafi
analgetik sesuai advice
38

Nama dan tandatangan

Sri Rahayu A.md, ke

4 Resiko jatuh b.d sakit Tujuan : Intervesi : 17.3 Memasang bedplang 18.30 17/4/22
akut Tidak ada kejadian Mandiri : 0 R/tidak ada kejadian Jam 18. 30
jatuh Pasang bedplang jatuh S:-
O : k/u cm tenang,
score resiko jatuh 11
A : resiko jatuh
P : 1. Pasang bedplang

Nama dan tandatangan

Sri Rahayu A.md, ke


39
40

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Catatan Perkembangan Paraf dan Nama
Jelas
18-04-2022 S : Ibu pasien mengatakan anaknya
Jam 08.30 batuk, demam turun, nyeri perut
masih, jatuh tidak

O : K/U cm tenang batuk ada, slym ada,


rochi ada, demam tidak S : 36 c,
badan teraba hangat, nyeri perut
berkurang skala nyeri 3 (0-10), jatuh
tidak, score resiko jatuh 11

A:
1. Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berlanjut
2. Hipertemi berlanjut
3. Nyeri akut berlanjut
4. Resiko jatuh tidak terjadi

P:
1. Bersihan jalan nafas
2. Suhu tubuh
3. Nyeri teratasi
4. Tidak ada kejadian jatuh

Instruksi :
1. Kaji ku dan ttv
41

2. Kaji skala nyeri


3. Tinggikan kepala
4. Anjurkan pasien banyak minum
5. Kompres hangat
6. Kaji ketepatan pakaian
7. Lakukan pengkajian nyeri
8. Lakukan kompres hangat pada
nyeri
9. Kaji score resiko jatuh
10. Pasang bedplang
11. Berikan therapy sesuai advice
12. Kolaborasi dengan rhadiology
untuk foto thoraxn
13. Kolaborasi dengan lab cek DR

Jam 13.15 WIB


Evaluasi : KU cm tenang, batuk ada, Sri Rahayu A.md,
slym ada, rochy ada, badan teraba kep
hangat, nyeri perut masih skala nyeri 3
(0-10) makan habis ½ porsi, jatuh tidak
score resiko jatuh 11

20-04-2022 S : Ibu pasien mengatakan anaknya


batuk jarang, demam tidak, nyeri
42

Jam 08.00 tidak, jatuh tidak


O : ku cm tenang, batuk jarang, slym
ada, ronchi ada, SPO2 93% skala
nyeri 0 (0-10) score resiko jatuh 11

A:
1. Ketidakefektifan jalan
nafas dalam perbaikan
2. Hipertermi teratasi
3. Nyeri akut teratasi
4. Resiko tidak terjadi
P:
1. Jalan nafas efektif
2. Tidak ada kejadian jatuh

Instruksi :
1. Monitor ku dan TTV
2. Kaji ulang pernafasan
3. Lakukan clupping fibrasi
4. Pasang bedplang
5. Berikan therapy sesuai advice
6. Kolaborasi besok cek DR

Jam 13.00 WIB


Evaluasi :
KU cm tenang RR : 30, slym
ada, rochi ada, suhu : 36,6 C
badan teraba hangat, nyeri tekan
tidak skala nyeri 0(0-10) score
resiko jatuh 11 Sri Rahayu A.md,
43

ke

21/4/2022 S : ibu pasien mengatakan anaknya


Jam 08.00 batuk, nyeri tidak, jatuh tidak
O : ku cm, batuk berkurang, slym ada,
rochi sfs SPO2 97% score resiko
jatuh 11, nyeri tidak skala nyeri 0(0-
10)
A:
1. ketidakefektifan bersihan jalan nafas
dalam perbaikan
P:
1. jalan nafas efektif
2. tidak ada kejadian jatuh

Instruksi :
1. Obs k/u dan ttv
2. Auskultasi bunyi nafas
3. Lakukan clapping fibrasi
4. Atur posisi semi fowler Sri Rahayu A.md,
5. Kaji score resiko jatuh ke
44

6. Pasang bedplang
7. Berikan therapi sesuai advice

Pukul 13.00
Evaluasi :
KU cm, RR : 26/mnt, slym ada, rochi
ada, suhu 36,6 C, badan teraba
hangat, nyeri tekan tidak, skala nyeri
0(0-10) score resiko jatuh 11. Pasien
acc pulang dokter
45

IMPLEMENTASI

Tanggal : Shif : Siang


17/4/22
No Jenis Tindakan
Waktu/jam Respon Paraf
TTD
1 Melakukan assesment awal 17.15 Keluarga pasien
kooperatif
2 Mengorientasikan pasien 17.15 Keluarga pasien
tahu perawat jaga
3 Monitoring intake makanan 17.15 Pasien makan ½
porsi
4 Mengubah posisi tidur 17.15 Pasien nyaman
mika/miki, semi fowler
5 Tanda-tanda vital 17.15 N : 115 x/mnt R:
24 x/mnt S:
39.1C
6 Monitoring tingkat 17.15 Keadaan Umum
kesadaran Compos mentis
7 Monitoring Intake dan 18.00 I : 350 O: 250
Output
8 Monitoring infus 17.15 Tetesan lancar,
RL 20 gtt/mnt (micro) flebitis -
9 Membantu BAB/BAK 18.00 BAK lancar

10. Asesmen awal nyeri 17.15 Skala nyeri 5 (0-


10)
11 Penatalaksanaan nyeri 17.15 Nyeri masih
kompres hangat
12 Mengatur lingkungan yang 18.00 Pasien nyaman
nyaman batasi pengunjung
13 Asesmen ulang nyeri 18.00 Skala nyeri 5 (0-
10)
14 Memasang 18.00 Bedplang
restrain/Bedplang terpasang, pasien
aman
15 Pencegahan infeksi cuci 17.15 Keluarga dan
tangan pasien paham
16 Menganjurkan untuk 17.15 Keluarga paham
kompres hangat atau dingin
17 Manajemen demam 17.15 Keluarga paham

18 Edukasi clapping fibrasi 17.15 Keluarga paham


46

Tanggal : Shif : pagi


18/4/22
No Jenis Tindakan
Waktu/jam Respon Paraf
TTD
1 Melakukan assesment awal 07.00 Keluarga pasien
kooperatif
2 Mengorientasikan pasien 07.00 Keluarga pasien
tahu perawat jaga
3 Monitoring intake makanan 12.00 Pasien makan ½
porsi
4 Mengubah posisi tidur 09.00 Pasien nyaman
mika/miki, semi fowler
5 Tanda-tanda vital 09.00 N : 120 x/mnt R:
30 x/mnt S:
36.4C
6 Monitoring tingkat 09.00 Keadaan Umum
kesadaran Compos mentis
7 Monitoring Intake dan 13.00 I : 350 O: 200
Output
8 Monitoring infus 09.00 Tetesan lancar,
RL 20 gtt/mnt (micro) flebitis -
9 Membantu BAB/BAK 13.00 BAK lancer

10. Asesmen awal nyeri 08.00 Skala nyeri 3 (0-


10)
11 Penatalaksanaan nyeri 13.00 Nyeri berkurang
kompres hangat
12 Mengatur lingkungan yang 09.00 Pasien nyaman
nyaman batasi pengunjung
13 Asesmen ulang nyeri 13.00 Skala nyeri 3 (0-
10)
14 Memasang 09.00 Bedplang
restrain/Bedplang terpasang, pasien
aman
Sri

Tanggal : Shif : pagi


20/4/22
No Jenis Tindakan
Waktu/jam Respon Paraf
TTD
47

1 Melakukan assesment awal 07.00 Keluarga pasien


kooperatif
2 Mengorientasikan pasien 07.00 Keluarga pasien
tahu perawat jaga
3 Monitoring intake makanan 12.00 Pasien makan ½
porsi
4 Pemberian obat peroral 13.00 Muntah -
puyer salbu 1 bungkus
5 Mengubah posisi tidur 09.00 Pasien nyaman
mika/miki, semi fowler
6 Tanda-tanda vital 09.00 N : 120 x/mnt R:
30 x/mnt S:
36.4C
7 Monitoring tingkat 09.00 Keadaan Umum
kesadaran Compos mentis
8 Monitoring Intake dan 13.00 I : 350 O: 200
Output
9 Monitoring infus 09.00 Tetesan lancar,
RL 20 gtt/mnt (micro) flebitis -
10 Membantu BAB/BAK 13.00 BAK lancer

11. Asesmen awal nyeri 08.00 Skala nyeri 3 (0-


10)
12 Penatalaksanaan nyeri 13.00 Nyeri berkurang
kompres hangat
13 Mengatur lingkungan yang 09.00 Pasien nyaman
nyaman batasi pengunjung
14 Asesmen ulang nyeri 13.00 Skala nyeri 3 (0-
10)
15 Memasang 09.00 Bedplang
restrain/Bedplang terpasang, pasien
aman
Sri

Tanggal : Shif : pagi


21/4/22
No Jenis Tindakan
Waktu/jam Respon Paraf
TTD
1 Melakukan assesment awal 07.00 Keluarga pasien
kooperatif
2 Mengorientasikan pasien 07.00 Keluarga pasien
tahu perawat jaga
3 Monitoring intake makanan 12.00 Pasien makan ½
porsi
4 Pemberian obat peroral 13.00 Muntah -
48

puyer salbu 1 bungkus


5 Mengubah posisi tidur 09.00 Pasien nyaman
mika/miki, semi fowler
6 Tanda-tanda vital 09.00 N : 105 x/mnt R:
29 x/mnt S:
36.6C
7 Monitoring tingkat 09.00 Keadaan Umum
kesadaran Compos mentis
8 Monitoring Intake dan 13.00 I : 550 O: 200
Output
9 Monitoring infus 09.00 Tetesan lancar,
RL 20 gtt/mnt (micro) flebitis -
10 Membantu BAB/BAK 13.00 BAK lancer

11. Asesmen awal nyeri 08.00 Skala nyeri 0 (0-


10)
12 Penatalaksanaan nyeri 13.00 Nyeri berkurang
kompres hangat
13 Mengatur lingkungan yang 09.00 Pasien nyaman
nyaman batasi pengunjung
14 Asesmen ulang nyeri 13.00 Skala nyeri 0 (0-
10)
15 Memasang 09.00 Bedplang
restrain/Bedplang terpasang, pasien
aman
Sri

BAB IV
PENUTUP
49

A. Kesimpulan
Setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada An. S dengan bronchitis
dengue fever di ruang Anak tim 2 RSU Pakuwon Sumedang pada tanggal 17
April 2022 – 21 April 2022 penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengkajian Keperawatan :

Pengkajian terhadap pasien dengan dengan bronchitis dengue fever meliputi


pengumpulan data dan analisa data. Dalam pengumpulan data, sumber data
diperoleh dari pasien, keluarga pasien, perawat. Dari hasil pengkajian data-
data yang meyimpang dianalisa dan ditarik suatu kesimpulan menjadi sebuah
diagnosa keperawatan baik itu aktual, resiko, maupun potensial yang
selanjutnya disusun berdasarkan prioritas masalah.

2. Diagnosa Keperawatan

Pada tahap ini penulis menemukan beberapa data senjang yang menjadi
dasar untuk merumuskan masalah yang muncul pada pasien An. S yaitu
resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d, hipertermi b.d proses infeksi
dia, nyeri akut b.d, resiko jatuh b.d

3. Intervensi Keperawatan
Pada tahap ini penulis mengacu pada konsep teori yang disesuaikan
dengan diagnosa yang muncul saat itu dan sarana yang sudah dipersiapkan
sebelumnya maupun yang tersedia diruang perawatan. Selain itu setiap
perencanaan yang disusun oleh penulis mengacu pada standar operasional
prosedur yang berlaku di RSU Pakuwon Sumedang. Adapun perencanaan
keperawatan tersebut terdiri dari tujuan dengan kriteria hasil sebagai ukuran
keberhasilan dari setiap intervensi yang dilakukan.

4. Implementasi Keperawatan
Tahap implementasi keperawatan penulis berpedoman pada perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini semua perencanaan yang telah
dibuat oleh penulis di implementasikan pada An. S, Pelaksanaan asuhan
keperawatan ini dilakukan pada tanggal 17-21 April 2022 di ruang perawatan
3 RSU Pakuwon Sumedang.
50

5. Evaluasi Keperawatan

Tahap evaluasi yang dilakukan pada An. S dari tanggal 17-21 April
2022 didapatkan diagnosa yang telah dibuat masih dalam perbaikan. Yaitu
ketidakefektifan bersihan jalan nafas dalam perbaikan. Pasien dinyatakan.
Pasien pulang dengan keadaan membaik, kesadaran composmentis
didampingi oleh keluarga. Dan diberi obat pulang cetspan 2x3/4 cth, puyer
salbu 3x1 bungkus, paracetamol (BP) 1 ½ cth.

B. Saran
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada An. S di ruang
perawatan anak tim RSU Pakuwon dan kesimpulan yang telah disusun seperti
diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam pemberian asuhan keperawatan dapat digunakan pendekatan
proses keperawatan kholistik : biologis, psikologis, sosial dan spiritual serta
pastisipasi keluarga
2. Dalam memberikan tindakan keperawatan tidak harus sesuai dengan apa
yang ada pada teori, akan tetapi harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien serta menyesuaikan dengan kebijakan dari rumah sakit.
3. Dalam memberikan asuhan keperawatan setiap pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan dan evaluasi perlu di dokumentasikan dengan baik.
51

DAFTAR PUSTAKA

Nanda NIC-NOC (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis.


Edisi revisi jilid 3. Yogyakarta. Mediaaction

Kemenkes RI, 2018. Riset Kesehatan Dasar. Kemenkes RI. JAKARTA

Alodokter. Felson, S. Web MD (2017). Bronchitis. ( diakses tanggal 19 Juni 2021


https://www.alodokter.com/bronkitis)

Alodokter. ftikhar, N. Healthline (2018 ). Breathtaking Lungs: Their Function and


Anatomy. (diakses tanggal 24 Juni 2021 jam 22.57
WIB https://www.alodokter.com/bronkitis)

Soemantri, I. (2007). Keperawatan Medikan Bedah : Asuhan Keperawatan pada pasien


dengan gangguan Sistem Pernafasan. Jakartaa : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai