c
DENGUE FEVER DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM
PAKUWON TANGGAL 17 APRIL 2022 – 21 APRIL 2022
Oleh :
Sri Rahayu Novianti, A.md.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan
kekuatan, kemudahan, petunjuk, bimbingan dan perlindungan kepada penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya. Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki, olehnya diharapkan saran dan masukan yang sifatnya dapat menambah
dan membangun pengetahuan bagi penulis.
Penulis berharap, makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Dan semoga Allah swt, senatiasa memberikan rahmat dan ridha-Nya atas
semua usaha baik ini. Amin,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II
TINJAUAN TEORI ..............................................................................................4
A. Konsep Dasar Bronchitis
1. Definisi Brochitis..………. ………………………………………..4
2. Etiologi
… ........................................................................................4
3. Manifestasi klinik …….…………………………………….…..…4
4. Pemeriksaan penunjang....................................................................4
5. Diagnosa yang akan muncul.............................................................5
6. Discharge Planning...........................................................................5
7. Patofisiologi Pathway.......................................................................5
4. Catatan perkembangan……………………………………….….. 39
5. Perencanaan, implementasi dan evaluasi………………………....44
BAB IV
kesimpulan dan
saran...........................................................................................48
A. Kesimpulan..................................................................................................48
B. Saran.............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bronkhitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang
menyerang bronkus, bronkhiali, dan trakhea (saluran udara ke paru-paru)..
Penyakit ini banyak menyerang anak-anak yang lingkungannya banyak
polutan, misalnya orang tua yang merokok dirumah, asap kendaraan
bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang menggunakan bahan
bakar kayu. Di Indonesia masih banyak keluarga yang setiap hari menghirup
polutan ini, kondisi ini menyebabkan angka kejadian penyakit bronkhitis
sangat tinggi (Marni, 2014).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh
sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paruparu) dan usia lanjut,
bronchitis bisa menjadi hal yang serius. (Arif, 2008).
Gejalanya diiringi oleh batuk dan disertai oleh demam, pegal-pegal
dan sesak, jika tidak segera ditangani bronkhitis dapat berlangsung lebih
dari 3 bulan, bahkan dapat berujung pada pneumonia atau batuk berdarah.
(Rahajoe, 2012 : Buku panduan askep NANDA NIC-NOC ) .
Dengue Fever (DF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi
yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis
hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan
dirongga tubuh. Sindrome renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah
demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok (Nurarif &
Hardhi, 2015).
Dengue Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
melalui gigitan nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di
seluruh wilayah WHO dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue
ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan,
pada tingkat lebih rendah. Penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis,
2
dengan variasi lokal dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan
urbanisasi yang cepat tidak direncanakan (WHO, 2015)
Oleh karena itu penulis mengambil kasus tentang Asuhan
Keperawatan pada klien An.S Bronchitis Dengue Fever di Ruang
Perawatan Anak Tim 2 di RSU Pakuwon.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah,
diantaranya :
1. Bagaimana asuhan keperawan pada klien An.S dengan Bronchitis
Dengue Fever di ruang perawatan ANAK di RSU Pakuwon?
2. Apa rumusan masalah pada klien klien An. S dengan Bronchitis
Dengue Fever di ruang perawatan ANAK di RSU Pakuwon?
3. Bagaimana hasil analisa data pada klien klien An.S dengan Bronchitis
Dengue Fever di ruang perawatan ANAK di RSU Pakuwon?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran secara nyata dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada An.S dengan Bronchitis Dengue Fever
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran tentang pengkajian keperawatan pada
An.S dengan kasus Bronchitis Dengue Fever
b. Memberikan gambaran tentang perumusan diagnosa
keperawatan pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue
Fever
c. Memberikan gambaran tentang perencanaan asuhan
keperawatan pada pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue
Fever
d. Memberikan gambaran tentang implementasi asuhan
keperawatan pada pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue
Fever
e. Memberikan evaluasi dari pada rencana asuhan keperawatan
pada pada An.S dengan kasus Bronchitis Dengue Fever
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
d. Demam
2. Rontgen thoraks
Jika melihat kondisi di bagian paru itu menunjuka kapasitas paru
menurun
3. Kadar gas darah
Untuk menge tahui ukuran oksigenasi, saturasi O2, kadar pada CO2,
Ph/keseimbangan asam basa, kadar bikarbonat, dan kurang lebihnya
basa. Analisa pengukuran gas darah:
a. Saturasi lebih dari 90%
b. PaCO2 normal 35-45 mmHg
c. PH normal 7,35-7,45
d. Nilai normal PaO2 adalah 80-100 mmHg
e. Total nilai normal CO2 yang terdapat pada plasma yaitu 24-31 mEq/l, dan
f. Nilai normal HCO3 yaitu 21-30 mEq/l
4. Pemeriksaan laboratorium
Tujuan dari pemeriksaan laboratorium agar dapat melihat perubahan
terhadap peningkatan eosinophil sputum (Nanda, 2015) .
1.5 Diagnosa Keperawatan Yang Akan Muncul
Menurut taylor (2015) diagnosa keperawatan pada anak dengan
bronkitis sebagai berikut :
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
3. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi
4. ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya
obstruksi
5. resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebug melalui rute fisiologis
1.6 Discharge Planning
Hal- hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tersebarnya infeksi virus ini
diantaranya yaitu :
1. jagalah kebersihan. Pastikan barang-barang dalam rumah selalu dalam
keadaan bersih
2. sering mencuci tangan, dan ajarkan pada anak pentingnya mencuci
tangan
3. jangan menggunakan gelas bekas orang lain
4. jangan merokok. Anak yang terkena paparan tembakau memiliki resiko
tinggu terkena infeksi
5. cuci mainan anak secara rutin
6
virus inflamasi
Ketidakefektifan pola
nafas
7
2.2 Etiologi
Empat virus dengue yang berbeda diketahui menyebabkan demam berdarah.
Demam berdarah terjadi ketika seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi
virus. Nyamuk Aedes aegypti adalah spesies utama yang menyebar penyakit
ini. Ada lebih dari 100 juta kasus baru demam berdarah setiap tahun di
seluruh dunia. Sejumlah kecil ini berkembang menjadi demam berdarah.
Kebanyakan infeksi di Amerika Serikat yang dibawa dari negara lain. Faktor
risiko untuk demam berdarah termasuk memiliki antibodi terhadap virus
demam berdarah dari infeksi sebelumnya (Vyas, et al, 2014).
2.3 Diagnosa yang akan muncul
1. Hipertemia berhubungan dengan dehidrasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan adanya cairan di
rongga pleura
4. Resiko syok berhubungan dengan kebocoran plasma darah
BAB III
TINJAUAN KASUS
2. Riwayat kesehatan
a. Anamnesa : auto anamnesa
b. Apakah merasa nyeri : Ya
c. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya batuk
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
± 2 hari SMRS ibu pasien mengatakan anaknya batuk berdahak
disertai demam naik turun. Pada saat di kaji ibu pasien mengatakan
anaknya batuk. Batuk berkurang bila minum obat dan bertambah
bila di isi makan. Batuk disertai demam dan nyeri perut skala nyeri
5(0-10)
Riwayat kesehatan Dulu
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah dirawat. ibu pasien
mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
yang sama dengan pasien dan ibu pasien mengatakan
dikeluarganya juga tidak ada yang mempunyai penyakit menular.
3. Riwayat persalinan
Kehamilan pasien cukup bulan usia 9 Bulan
Pasien lahir dengan normal
Riwayat Imunisasi
1 BCG 1 bulan
2 DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
3 CAMPAK 9 bulan
4 POLIO 2 bulan 4 bulan 6 bulan
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Composmentis (E=4, M=6, V=5)
Tanda-tanda Vital : S : 38.1 oc, R : 224 x/ menit, N : 115 x/menit
BB lahir/Sekarang : 3 kg/ 14 kg
TB lahir/Sekarang : 50 cm/ 100 cm
Lingkar Kepala sekarang : 32 cm
Lingkar lengan atas l/sekarang : 15 cm
3 Istirahat Tidur
Lama tidur ±10 jam ± 12 jam
Pengantar tidur Berdoa Berdoa
hipersomnia
4 Personal Hygiene
Mandi 2x/hari 1x/hari
Sikat gigi 2x/hari 1x/hari
Cuci Rambut 3x/minggu belum
Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari
Memotong kuku 1x /seminggu 1x/ minggu
Cara melakukan Dibantu orang Dibantu orang tua
tua
Masalah Tidak ada masalah
Skala Nyeri
Skala nyeri 5 (0-10) skala nyeri placc
Kebutuhan pendidikan kesehatan
Ibu pasien mengatakan mengetahui anaknya batuk. Ibu pasien ingin
mengetahui penyebab penyakitnya dan ibu pasien mengatakan ia akan
melakukan perawatan di rumah bila anaknya sudah pulang dari rumah
sakit.
Data penunjang
Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 17-04-2022
No Pemerikasaan Hasil Unit Nilai rujukan
1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 11,5 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 32,3 % 33~47
Leukosit 4,900 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 194..000 /mm3 154.000 ~442.000
1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 11,6 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 32,2 % 33~47
Leukosit 4,400 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 118..000 /mm3 154.000 ~442.000
1 HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin 11,7 gr/dl 11.0 ~ 14.5
Hematokrit 33,1 % 33~47
Leukosit 11.800 /uL 5.000 ~ 14.500
Trombosit 97..000 /mm3 154.000 ~442.000
Radiologi : Thorax
Hasil : cor sinoses diaphragama : normal
Pulmo : tidak tampak TBC paryaktif atau kelainan lain
Terapi Medik :
Tanggal 17 April 2022
1. RL 8 gtt/mnt (makro)
18
Obat pulang :
1. Cetspan 2X3/4 cth
2. Puyer salbu 3X1 bungkus
3. Paracethamol (BP) 1,5 cth
19
Assesment Keperawatan Pasien Resiko Jatuh Pada Anak (Skala Humpty Dumty)
Lupa akan 2
keterbatasan diri
Sadar akan 1 1 1 1
kemampuan diri
Faktor Riwayat jatuh dari 4
lingkungan tempat tidur saat
bayi/anak
Pasien 3
menggunakan alat
bantu/box atau
mebel
Pasien berada di 2 2 2 2
tempat tidur
Rawat jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/oba
>48 jam/tidak ada 1 - - -
t
penenang/e
fek
anasteshi
Penggunaan Bermacam–macam
Obat obat yang
digunakan obat
sedative (diluar
pasien ICU yang
sedang mengalami 3
sedasi dan
paralisis) hipnotik,
barbiturate,
fenotiazin,antidepr
esan,
diuretika,narkotik,
laksatif.
21
Kelainan 2
psikis/perilaku
Diagnosis lain 1 1
Gangguan Tidak menyadari 3
Kognitif keterbatasan
Lupa akan 2
keterbatasan diri
Sadar akan 1 1 1
kemampuan diri
Faktor Riwayat jatuh dari 4
lingkungan tempat tidur saat
bayi/anak
Pasien 3
menggunakan alat
bantu/box atau
mebel
Pasien berada di 2 2 2
tempat tidur
Rawat jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/oba
>48 jam/tidak ada 1 - -
t
penenang/e
fek
anasteshi
Penggunaan Bermacam–macam
Obat obat yang
digunakan obat
sedative (diluar
pasien ICU yang
sedang mengalami 3
sedasi dan
paralisis) hipnotik,
barbiturate,
23
fenotiazin,antidepr
esan,
diuretika,narkotik,
laksatif.
Salah satu dari 2
pengobatan diatas
Pengobatan lain 1 1 1
Total 11 11
Tanda tangan dan nama jelas
Sri Sri
No Parameter Skore 1 2 3 4 5
Tgl: Tgl: tgl tgl tgl
17/4/2 18/4/
2 22
1. Face (wajah)
Tidak ada ekpresi tertentu 0
atau senyuman
Seringai sekali-kali atau 1 1 1
kerutan dahi, muram, ogah
ogahan
Dagu gemetar dan rahang 3
28
diketap berulang
2. Legs (kaki)
Posisi normal atau santai 0
Gelisah, resah, tegang 1 1 1
Penendangan atau kaki 2
keatas
3. Activity (aktivitas)
Berbaring dengan tenang, 0 0
posisi normal, bergerak
dengan bebas dan mudah
Menggeliat, menggeser maju
mundur, tegang, ragu-ragu 1 1
untuk bergerak, menjaga
tekanan pada bagian tubuh
Menekuk, kaku atau hentak 2
4. Cry (Menangis)
Tidak ada tangisan 0
(terjaga/tertidur)
Erangan/rengekan sesekali 1 1 1
memnagos, sesekali
mengeluh 2
Terus menerus menangi,
menjerit, isak tangis,
mengeram, mengeram sering
mengeluh
5. Consolability (kemampuan
konsul) 0 0
Parameter Skor
Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
Tidak 0
Tidak yakin (ada tanda: baju menjadi lebih longgar) 2
Ya, ada penurunan BB sebanyak:
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
> 15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan
nafsu makan/kesulitan menerima makanan?
Ya 0
Tidak 1
Total skor
Bila skor ≥ 2, pasien beresiko malnutrisi, konsultasi ke Ahli Gizi 1
30
2. Analisa Data
batuk berdahak
ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Peningkatan laju
metabolisme
Aktivitas berlebih
31
Hipertermi
3 DS : Virus Nyeri akut
Ibu pasien mengatakan
anaknya nyeri perut Infeksi
DO:
- Pasien meringis Nyeri akut
- Skala nyeri 5 (0-10)
4 DS : Lemas Resiko jatuh
Ibu pasien mengatakan
anaknya lemas Resiko jatuh
DO :
Skala jatuh : 11
IMPLEMENTASI
KEGIATAN
penurunan Kep
kesadaran/
tidak mampu
mengeluarkan
sekret
- Anjurkan
minum paling
sedikit
2500cc/ hari
Kolaborasi
-
edukasi
- Informasikan
kepada pasien
dan keluarga
larangan
merokok
35
dalam
ruangan
2 Hipertemi b.d proses Tujuan : diare Intervensi : Tanggal 06-01-2022 18.30 Tanggal 17-04-2022
. infeksi dapat dihilangkan Mandiri : 18,1 Memonitor ttv Pukul 18.30
Kriteria Hasil : Mandiri : 5 R/ S : 37 C S : ibu pasien
Data subjektif : - Suhu tubuh dalam - Monitor TTV megatakan anaknya
Ibu pasien mengtakan batas normal tiap 4 jam Monitoring infus demam turun
anaknya demam - kulit teraba hangat - Ajarkan klien 18. R/ tetesan lancer 20
keluarga gtt flebitis tidak O: Keadaan compos
Data Objektif : pentingnya mentis, badan teraba
1. Kulit teraba panas masukan 16.30 Menganjurkan untuk hangat suhu : 37 C
2. S 39, 1 C cairan yang banyak minum A : Hipertermi
adekuat R/ keluarga paham
- Berikan P:
lingkungan 1610 Monitoring intake 1. monitor TTV 4 jam
yang nyaman dan output 2. anjurkan klien
- Memonitor R/ intake : 500 pentingnya masukan
output
36
4 Resiko jatuh b.d sakit Tujuan : Intervesi : 17.3 Memasang bedplang 18.30 17/4/22
akut Tidak ada kejadian Mandiri : 0 R/tidak ada kejadian Jam 18. 30
jatuh Pasang bedplang jatuh S:-
O : k/u cm tenang,
score resiko jatuh 11
A : resiko jatuh
P : 1. Pasang bedplang
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Catatan Perkembangan Paraf dan Nama
Jelas
18-04-2022 S : Ibu pasien mengatakan anaknya
Jam 08.30 batuk, demam turun, nyeri perut
masih, jatuh tidak
A:
1. Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berlanjut
2. Hipertemi berlanjut
3. Nyeri akut berlanjut
4. Resiko jatuh tidak terjadi
P:
1. Bersihan jalan nafas
2. Suhu tubuh
3. Nyeri teratasi
4. Tidak ada kejadian jatuh
Instruksi :
1. Kaji ku dan ttv
41
A:
1. Ketidakefektifan jalan
nafas dalam perbaikan
2. Hipertermi teratasi
3. Nyeri akut teratasi
4. Resiko tidak terjadi
P:
1. Jalan nafas efektif
2. Tidak ada kejadian jatuh
Instruksi :
1. Monitor ku dan TTV
2. Kaji ulang pernafasan
3. Lakukan clupping fibrasi
4. Pasang bedplang
5. Berikan therapy sesuai advice
6. Kolaborasi besok cek DR
ke
Instruksi :
1. Obs k/u dan ttv
2. Auskultasi bunyi nafas
3. Lakukan clapping fibrasi
4. Atur posisi semi fowler Sri Rahayu A.md,
5. Kaji score resiko jatuh ke
44
6. Pasang bedplang
7. Berikan therapi sesuai advice
Pukul 13.00
Evaluasi :
KU cm, RR : 26/mnt, slym ada, rochi
ada, suhu 36,6 C, badan teraba
hangat, nyeri tekan tidak, skala nyeri
0(0-10) score resiko jatuh 11. Pasien
acc pulang dokter
45
IMPLEMENTASI
BAB IV
PENUTUP
49
A. Kesimpulan
Setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada An. S dengan bronchitis
dengue fever di ruang Anak tim 2 RSU Pakuwon Sumedang pada tanggal 17
April 2022 – 21 April 2022 penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengkajian Keperawatan :
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tahap ini penulis menemukan beberapa data senjang yang menjadi
dasar untuk merumuskan masalah yang muncul pada pasien An. S yaitu
resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d, hipertermi b.d proses infeksi
dia, nyeri akut b.d, resiko jatuh b.d
3. Intervensi Keperawatan
Pada tahap ini penulis mengacu pada konsep teori yang disesuaikan
dengan diagnosa yang muncul saat itu dan sarana yang sudah dipersiapkan
sebelumnya maupun yang tersedia diruang perawatan. Selain itu setiap
perencanaan yang disusun oleh penulis mengacu pada standar operasional
prosedur yang berlaku di RSU Pakuwon Sumedang. Adapun perencanaan
keperawatan tersebut terdiri dari tujuan dengan kriteria hasil sebagai ukuran
keberhasilan dari setiap intervensi yang dilakukan.
4. Implementasi Keperawatan
Tahap implementasi keperawatan penulis berpedoman pada perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini semua perencanaan yang telah
dibuat oleh penulis di implementasikan pada An. S, Pelaksanaan asuhan
keperawatan ini dilakukan pada tanggal 17-21 April 2022 di ruang perawatan
3 RSU Pakuwon Sumedang.
50
5. Evaluasi Keperawatan
Tahap evaluasi yang dilakukan pada An. S dari tanggal 17-21 April
2022 didapatkan diagnosa yang telah dibuat masih dalam perbaikan. Yaitu
ketidakefektifan bersihan jalan nafas dalam perbaikan. Pasien dinyatakan.
Pasien pulang dengan keadaan membaik, kesadaran composmentis
didampingi oleh keluarga. Dan diberi obat pulang cetspan 2x3/4 cth, puyer
salbu 3x1 bungkus, paracetamol (BP) 1 ½ cth.
B. Saran
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada An. S di ruang
perawatan anak tim RSU Pakuwon dan kesimpulan yang telah disusun seperti
diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam pemberian asuhan keperawatan dapat digunakan pendekatan
proses keperawatan kholistik : biologis, psikologis, sosial dan spiritual serta
pastisipasi keluarga
2. Dalam memberikan tindakan keperawatan tidak harus sesuai dengan apa
yang ada pada teori, akan tetapi harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien serta menyesuaikan dengan kebijakan dari rumah sakit.
3. Dalam memberikan asuhan keperawatan setiap pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan dan evaluasi perlu di dokumentasikan dengan baik.
51
DAFTAR PUSTAKA