Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER

(UTS)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pedagogik


Pada Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022

Dosen Pengampu
Aah Ahmad Syahid. M.Pd.

Oleh :
Nur Septiani Dwiyanti
2C / 27
2104757

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2022
SOAL
1. Pendidikan secara global memiliki tujuan mengarahkan manusia secara individu
maupun kelompok untuk menjadi manusia seutuhnya. Anda diminta untuk
menguraikan : tujuan pendidikan, fungsi pendidikan, batasan pendidikan dan hal apa
saja yang menjadi keharusan dan kemungkinan dalam pendidikan!
a. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan ini menyangkut sistem nilai dan norma di dalam suatu konteks
kebudayaan. Pendidikan memiliki tujuan untuk menghasilkan generasi yang
memiliki kepribadian yang baik yang nantinya bisa menjadi pribadi yang
bermanfaat bagi kehidupannya dan bangsanya. Selain itu, pendidikan bertujuan
untuk mencapai kedewasannya, dewasa disini memiliki arti bahwa manusia harus
bisa hidup mandiri, dapat mengambil keputusan sendiri tanpa menggantungkan
dirinya kepada orang lain, dan menjadi manusia yang bertanggung jawab.
(sumber : https://unjkita.com/arti-dan-tujuan-pendidikan-menurut-pakar/ )
b. Fungsi pendidikan
Pendidikan berfungsi untuk membentuk karakter siswa yang baik, yang bertujuan
agar potensi siswa berkembang menuju kedewasaannya. Selain itu pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan siswa sehingga nantinya siswa dapat memiliki
kemampuan membaca dan menjadi anak yang kreatif, siswa juga dapat
melestarikan nilai yang akan membawanya kepada kehidupan yang lebih
bermakna.
( sumber : https://media.neliti.com/media/publications/10434/ )
c. Batasan pendidikan
Persoalan batasan pendidikan disa dikatakan bahwa sejauh mana pendidik bisa
mendidik anak.
1) Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab, baik orang tua
ataupun guru memiliki keterbatasan terhadap anak didiknya.Orang tua
merupakan pendidik pertama bagi anak, artinya orang tua ini tidak bisa
digantikan oleh orang lain. Akan tetapi orang tua tidak bisa sepenuhnya terus
mengawasi anak-anaknya, akan ada saatnya dimana anaknya dimasukkan ke
kesekolah untuk didik oleh guru. Ketika anak berada di sekolah, orang tuanya
ini memiliki keterbatasan terhadap pendidikan anaknya, karena di sekolah
tanggung jawabnya dipegang oleh guru sebagai pendidik kedua. Untuk itu
guru melakukan peran pengganti sebagai orang tua yang akan mendidik
anaknya di sekolah. Akan tetapi, guru disini tidak sepenuhnya menggantikan
peran orang tua karena terdapat perbedaan yang nyata antara hubungan anak
dengan orang tua dan hubungan anak dengan guru.
( sumber : http://irasaffaghira.blogspot.com/2013/11/tujuan-batasan-dan-
kemungkinan.html?m=1 )
2) Aspek Pribadi Anak Didik
Anak didik sebagai subjek yang akan dibimbing memiliki potensi yang
berbeda-beda. Kelangsungan pendidikan hendaknya tetap menghormati
pribadi jangan sampai anak didik menjadi korbannya, karena anak didik
mempunyai sifat dan keinginannya sendiri. Kondisi inilah yang membatasi
pendidikan terhadap anak didik. Untuk itu anak didik harus diakui
kehadirannya sebagaimana dia seharusnya berada. Anak didik tidak bisa
begitu saja mengikuti keinginan pendidik. Pendidik disini harus membantu,
memberi pertolongan kepada anak didik supaya anak didik ini bisa
berkembang mencapai kedewasaannya, bukan dengan mengikuti setiap
kemamuan pendidik. Keberhasilan suatu pendidikan ini ditentukan oleh
seberapa jauh anak didik mampu menerima pendidikan dari pendidik.
( sumber : http://irasaffaghira.blogspot.com/2013/11/tujuan-batasan-dan-
kemungkinan.html?m=1 )
3) Alat Pendidikan
Alat pendidikan sebagai suatu tindakan yang disadari pendidik untuk
mencapai tujuan pendidikan tidak boleh diabaikan dalam praktik pendidikan.
Alat pendidikan ini digunakan untuk mempengaruhi anak didik secara
pedagogis. Pedagogis disini berarti harus menjadi dorongan bagi anak untuk
berbuat lebih baik, bukan malah merugikan bagi perkembangan anak
didiknya.Alat pendidikan ada dua golongan
a) Alat pendidikan preventif dimaksudkan agar mencegah anak untuk
melakukan hal yang tidak baik. Misalnya dengan memberlakukan tata
tertib, perintah, dan larangan.
b) Alat pendidikan represif bertujuan menyadarkan anak didik untuk kembali
ke hal yang baik. Misalnya teguran, dan hukuman.
( sumber : http://kennyjulita.blogspot.com/2016/04/makalah-alat-alat-
pendidikan.html?m=1 )
4) Waktu Pelaksanaan
Pada saat anak masih kecil belum diperoleh kemampuan untuk mematuhi,
oleh karena itu hubungan pendidik dan anak didik ini belum bisa dikatakan
sebagai kegiatan pendidikan, melainkan bentuk pembiasaan. Pembiasaan
yang diberikan ini sudah diseleksi agar tidak bertentangan dengan apa yang
anak itu harapkan, yaitu sebagai langkah awal untuk mencapai kedewasaan.
( sumber : http://ukiesh.blogspot.com/2016/05/batasan-batasan-pendidikan-
dan.html.m=1 )
5) Aspek Tujuan
Pendidikan bertujuan untuk mencapai kedewasaan. Ketika anak telah
mencapai kedewasaan, maka pendidikan telah mencapai batasnya. Karena
belum mencapai kedewasaan, anak belum bisa dikatakan sebagai orang yang
bertanggung jawab atas tindakannya, karena memang anak belum bisa
mandiri. Pendidikan mikro memiliki tujuan agar anak-anak menjadi dewasa,
pendidikan mikro ini berhenti apabila anak telah mencapai kedewasaan.
Sedangkan pendidikan makro bertujuan untuk menyiapkan manusia agar lebih
bermanfaat bagi diri sendiri dan bangsanya. Batas pendidikan akan tercapai
jika tujuan diatas telah tercapai. Jadi batasan umum tentang orang dewasa
adalah bila seorang itu dapat berdiri sendiri baik secara biologis maupun dari
ukuran lainnya.
( sumber : http://ukiesh.blogspot.com/2016/05/batasan-batasan-pendidikan-
dan.html.m=1 )
6) Aspek Lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar di anak.
a) Lingkungan alam fisik, lingkungan yang berada di sekitar anak.
Lingkungan ini bisa membatasi pelaksanaan pendidikan, contohnya
kegiatan pendidikan yang diadakan didalam gedung yang baik, akan
berlainan dengan kegiatan pendidikan pada gedung yang hanya
berlantaikan tanah.
b) Lingkungan budaya, berbentuk hubungan antar manusia, seperti hubungan
antara guru dengan murid, hubungan orang tua dengan murid, dan
hubungan antar sesama siswa.
c) Lingkungan budaya, dapat berupa adat istiadat.
d) Lingkungan spiritual, berupa kepercayaan yang dianutnya.
( sumber : http://ukiesh.blogspot.com/2016/05/batasan-batasan-pendidikan-
dan.html.m=1 )

d. Hal apa yang menjadi keharusan dan kemungkinan dalam pendidikan


1) Keharusan pendidikan
a. Anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya
Anak memerlukan bantuan orang lain untuk mencapai tahap
kedewasaannya. Oleh karena itu peran orang tua disini sangat dibutuhkan.
Orang tua akan mendidik anaknya, dikarenakan rasa tanggung jawabnya
sebagai orang tua, disini anak perlu mendapatkan bimbingan dan
pendidikan agar nanti ia dapat berdiri sendiri tanpa dibantu oleh orang
lain.
b. Manusia lahir tidak langsung dewasa
Anak akan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai
kedewasaannya. Untuk mengarungi kehidupan yang dewasa, anak perlu
mempersiapkan bekal dengan pendidikan.
c. Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia hidup tidak sendirian, karena ia juga memerlukan bantuan orang
lain. Mereka menentukan dengan berbagai perjanjian agar bisa hidup
bersama dengan orang lain. Seorang manusia perlu mencapai tahap
kedewasaannya agar ia dapat hidup dengan orang lain.
d. Manusia sebagai makhluk individu yang berdiri sendiri
Manusia tetap berdiri sendiri, namun tetap saja ia juga akan bersama
dengan orang lain. Dengan pribadi yang berbeda-beda, pendidikan sangat
diperlukan, karena setiap orang yang bersifat individu tetap harus belajar
hidup dengan individu yang lainnya.
e. Manusia sebagai makhluk yang dapat bertanggung jawab
Manusia wajib bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Jika sikap
bertanggung jawab ini tidak dimiliki oleh setiap orang, maka kehidupan
akan kacau karena orang akan bertindak sewenang-wenang. Pendidikan
termasuk ke dalam tindakan yang bertanggung jawab, yaitu bertanggung
jawabkepada generasi selanjutnya bahwa setiap anak membutuhkan
bantuannya di masa depan.
f. Sifat manusia dan kemungkinan terjadinya pendidikan
Pada saat anak belum memiliki kesadaran akan kekurangan dirinya, maka
anak anak meniru dan berbuat sesuatu. Jadu dengan sifatnya yang suka
meniru dan berbuat sesuatu merupakan suatu keharusan bagi pendidik
untuk membimbingnya dengan cara menmberi pengaruh yang positif
terhadap anak.
( sumber : http://sejarahterbaruciri.blogspot.com/2012/02/keharusan-dan-
kemungkinan-pendidikan.html?m=1 ,
http://elviana09.wordpress.com/2014/03/26/tujuankeharusan-dan-
kemungkinan-pendidikan/
dan https://fennyayunita15.blogspot.com/2016/12/tujuan-keharusan-dan-
kemungkinan.html?m=1 )
2) Kemungkinan Pendidikan
Bakat yang dibawa sejak lahir seseorang belum tentu sebuah kenyataan,
melainkan potensi. Kemungkinan dididik akan tercapai jika tidak dapat
dikembangkan lagi lebih lanjut. Ada 6 prinsip yang melandasi kemungkinan
manusia dapat dididik, diantaranya:
a. Prinsip Potensialitas, manusia memiliki potensi yang berbeda-beda, salah
satu untuk mencapai manusia yang ideal adalah denga mengembangkan
potensi yang dimiliki
b. Prinsip Dinamika, manusia tidak pernah puas atas apa yang ia inginkan.
Agar menjadi manusia yang dapat dididik, manusia harus menjadi
manusia yang ideal.
c. Prinsip Individualitas, pendidikan berupaya agar manusia memiliki
karakter yang bebas dan mampu menjadi dirinya sendiri.
d. Prinsip Sosialitas, dalam pendidikan harus terjadi timbal balik dimana
setiap manusia harus menerima pengaruh dari manusia lainnya, karena
kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan dari
orang lain.
e. Prinsip Moralitas, pendidikan memiliki tujuan untuk menjadikan manusia
sebagai orang yang berperilaku baik.
f. Prinsip Agama, manusia harus percaya bahwa semua yang ada di alam
semesta ini diciptakan oleh Allah, prinsip ini akan menjadi suatu acuan
bagi manusia untuk mengembangkan seluruh proses kehidupannya dalam
kehidupan bermasyarakat.
(sumber:
http://tujuanbatasdankemungkinanpendidikan.blogspot.com/?m=1 )
2. Pelaksanaan praktik pendidikan dipengaruhi oleh beberapa pendekatan dan aliran
pendidikan. Anda diminta untuk menjelaskan aliran-aliran pendidikan serta
bagaimana implikasinya dalam pelaksanaan pendidikan.
a. Aliran Nativisme, bahwa anak yang baru lahir memiliki bakat, dan sifat- tertentu
yang akan menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak manusia.
Implikasinya, bahwa aliran ini kurang mempercayai bahwa pendidikan mampu
merubah tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, aliran ini bersikap pesimis
terhadap usaha-usaha pendidikan. Aliran ini perkembangan manusia dalam
kehidupannya akan tergantung kepada bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga
pengaruh dari dunia kurang.
( Sumber : https://iain-ternate.ac.id/Artikel/Detailartikel/2/aliran-nativisme-dapat-
mengubah-sifat-sifat-pembawaan/ )
b. Aliran Naturalisme, hampir sama dengan nativisme, aliran ini pada hakikatnya
berpendapat bahwa manusia sejak dilahirkan adalah baik, akan tetapi bisa saja
menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Anak hendaknya dibiarkan
tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia lain jangan
mencampurinya agar pembawaan anak tidak rusak. Aliran ini bisa melahirkan
manusia yang demokratis. Implikasinya, kegiatan pendidikan tidak terlalu
membawa dampak yang besar terhadap kehidupan anak. Karena anak ini pada
dasarnya terlahir ke bumi ini memiliki pembawaan yang baik, sehingga jika
diserahkan melalui pendidikan, takutnya akan rusak oleh lingkungan.
( sumber : https://brainly.co.id/tugas/21852449 dan buku sumber “ Ilmu
Mendidik” )
c. Aliran Empirisme, aliran ini beranggapan bahwa perkembangan anak dipengaruhi
oleh lingkungan, sama sekali tidak memperhatikan pembawaan atau bakat anak,
aliran ini sangat bertolak belakang dengan aliran nativisme. Implikasinya, karena
aliran ini hanya mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh lingkungan,
aliran ini dianggap berat sebelah. Sedangkan bakat anak yang dibawa sejak lahir
tidak dapat menentukannya sama sekali. Walaupun keadaan lingkungannya tidak
mendukung, akan tetapi ada anak yang berhasil dalam perkembangan pribadinya
karena kemampuan yang berasal dari dalam diri anak tersebut.
(https://www.academia.edu/15495706/pengaruh_empirisme_dalam_pendidikan )
d. Konvergensi
Aliran ini merupakan aliran yang beranggapan bahwa perkembangan anak bisa
dipengaruhi oleh pembawaan ataupun lingkungan. Implikasinya adalah hendaknya
sebagai seorang pendidik tetapi memiliki sifat optimisme karena pendidik harus
berhasil dalam mendidik anak. Pendidikan memegang peranan yang penting
dalam perkembangan manusia, oleh karena itu seorang pendidik harusnya rendah
hati, sebab upayanya itu tergantung kepada situasi saat pendidikan berlangsung.
( sumber : https://iain-ternate.ac.id/Artikel/Detailartikel/2 dan buku sumber “Ilmu
Mendidik” )
3. Pendidikan memiliki berbagai unsur, diantaranya yang paling pokok adalah harus
adanya Pendidik dan Peserta Didik. Anda diminta untuk menguraikan dengan jelas
a. Definisi pendidik dan peserta didik dari minimal 3 ahli, kemudian tarik
kesimpulan dengan menggunakan bahasa Anda sendiri
- Definisi Pendidik
1) Menurut Husnul Chotimah (2008) pendidik adalah orang yang memfasilitasi
proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.
2) Menurut Dri Atmaka (2004) pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung
jawab memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik
jasmani maupun rohaninya.
3) Menurut Noor Jamaluddin (1978) pendidik adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa
dalam pengembangan tubuh dan jiea untuk mencapai kematangan.
Menurut saya, pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab untuk
memberikan ilmu pengetahuan, memberikan bimbingan kepada anak didik dalam
perkembangannya untuk mencapai kedewasaannya.
( sumber : https://zonareferensi.com/pengertian-guru/ )
- Definisi Peserta Didik
1) Menurut Barnadib (1989) peserta didik adalah tiap kelompok individu
yang menerima ilmu pengetahuan dari tenaga pendidikan yang
menjalankan kegiatan pendidikan. Bagi kegiatan pendidikan dalam bentuk
formal seperti sekolah ataupun dalam bentuk nonformal seperti lembaga
kursus, pelatihan, dan lain sebagainya.
2) Menurut Abuddin Nata (2005) peserta didik adalah seseorang yang sedang
berada dalam proses pembelajaran sebagai objek yang dalam
perkembangan dan pertumbuhannya dilakukan menurut fitrahnya masing-
masing. Kajian ini dilakukan dalam meninjau manfaat mempelajari peserta
didik yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan keilmuannya.
3) Radahrdjo (1999) peserta didik adalah objek dari sebuah pendidikan yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan formal atas nama penelitian ilmiah
sehingga apa yang dikaji dapat dipertanggung jawabnkan bagi setiap orang
dan objek penelitian yang terlibat.
Menurut saya, peserta didik adalah individu yang sedang menjalankan
kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan formal dengan tujuan untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dari pendidik agar kemampuannya dapat
berkembang menuju tahap kedewasaan.
( sumber : https://www/indonesiastudents.com/pengertian-perkembangan-
peserta-didik-menurut-para-ahli-lengkap/ )
b. Peranan pendidik pada pendidikan abad 21
Dalam pendidikan di abad 21 ini, guru perlu menguasai beberapa bidang
1) Guru harus menyediakan alat pembelajaran atau media pembelajaran yang
berbeda-beda sesuai dengan tuntutan kemampuan mengolahnya, sehingga
guru dapat meemberikan informasi kepada siswa secara umum.
2) Guru harus berpartisipasi dalam dalam masyarakat lokal dan global agar
kualitas pembelajaran bisa meningkat.
3) Guru harus menjadi contoh bagaimana cara cara menggunakan teknologi dan
mentransefer pengetahuannya ke dalam teknologi tersebut, lalu berkolaborasi
dengan siswa dalam menggunakannya sebagai sumber pembelajaran.
4) Guru harus memberikan inspirasi belajar kepada siswa sesuai dengan karakter
kemahiran yang diperlukan, sehingga pelaksaannya melibatkan siswa dalam
menggali pengetahuan yang didapatnya dengan isu yang ada pada dunia nyata.
5) Guru harus mengembangkan pengalaman pembelajaran siswa agar siswa dapat
secara manual mengintegrasikan berbagai sumber pembelajaran untuk
mendorong anak menjadi pribadi yang memiliki keterampilan hebat dan
kreatif.
( sumber : https://www.dara.co.id/peran-guru-dalam-pendidikan-abad-21-di-
masa-pandemi.html )
c. Karakteristik peserta didik pada pendidikan abad 21
Terdapat beberapa karakteristik peserta didik dalam pendidikan pada abad 21,
diantaranya :
1) Massive Open Online Course ( MOOC)
MOOC merupakan program pembelajaran jarak jauh (daring).
2) 4C
a) Communication, pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa harus
terjadi komunikasi dua arah, dimana terjadi komunikasi timbal balik
antara guru dam siswa.
b) Collaboration, pada proses pembelajaram guru harus menciptakan situasi
dimana siswa dapat belajar bersama-sama, nantinya proses pembelajaran
ini akan tercipta suasana dimana siswa dapat menghargai perbedaan
pendaoat, serta memupuk rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tugas
yang diberikan.
c) Critical Thinking and Problem Solving, pembelajaran harus membuat
siswa dapat berpikir kritis dengan menghubungkan pembelajaran dengan
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
d) Creativity and Innovation, pembelajaran ahrus menciptakan kondisi
dimana siswa dapat berkreasi.
3) TPACK
Guru harus bisa mengaplikasikan teknologi dengan kerangka integrasi yang
melibatkan pengetahuan dan penguasaan materi. TPACK ini merupakan pusat
pembelajaran yang terdiri dari pengetahuan teknologi, pengetahui pedagogis,
dan pengetahuan konten.
( sumber : https://web.smkn7pandeglang.sch.id/read/46/peran-guru-dalam-
pembelajaran-abad-21 )
4. Peserta didik merupakan individu dengan segala potensi pada setiap tahapan
perkembangannya. John piaget membagi menjadi empat skema perkembangan
kognitif pada setiap individu. Anda diminta untuk menjelaskan teori perkembangan
kognitif tersebut!
Perkembangan kognitif pada anak ada 4 tahap perkembangan
a. Tahap Sensori motor (Bayi)
Tahap ini terjadi pada bayi usia 0-2 tahun. Pada tahap ini bayi dalam keadaan
tidak berdaya dan masih sangat terbatas pada gerak refleks dan panca indra. Pada
tahap ini juga bayi mengembangkan pemahaman melalui pengalaman sensorik
dan motorik seperti melihat, mendengar, dan menyentuh. Pendidik disini lebih
banyak mengikuti gerak kehidupan bayi, karena memang pendidikan dalam arti
pergaulan mendidik itu terbatas.
b. Tahap Praoperasional (Kanak-Kanak)
Tahap ini terjadi pada usia 2-7 tahun. Pada tahap ini ada 2 fase,
1) Fase pertama pada usia 2-4 tahun, disini anak dapat berdiri sendiri, bermain,
berjalan tanpa dibantu orang lain. Pada fase ini juga anak mulai memiliki rasa
malu dan ragu dalam berbuat.
2) Fase kedua pada usia 4-7 tahun, disini anak sudah bisa bersosialisasi dengan
lingkungannya. Anak sudah mulai berpikir, seperti membangun pengalaman
melalui adaptasi, berpikir menggunakan logika dan dapat membedakan objek,
sehingga membuatnya memiliki hasrat ingin tahu yang luar biasa.
c. Tahap Operasional Konkret (Anak-Anak)
Tahap ini terjadi pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak memiliki pengenalan
dan penyelidikan yang lebih luas dan sedikit abstrak, serta sudah mampu
membedakan objek serta situasi yang terjadi di lingkungannya. Ini adalah waktu
tepat bagi anak untuk belajar membaca dan menghitung. Sikap egoisnya pun akan
mulai menghilang secara perlahan, karena anak mulai memahami suatu
permasalahan dari sudut pandang orang lain.
d. Tahap Operasional Formal (Puber)
Tahap ini terjadi pada usia 11-15 tahun. Pada tahap ini sebagai persiapan menuju
ke arah kedewasaan anak mulai membentuk dirinya seperti memperlihatkan
identitas diri, ciri-ciri khas dalam dirinya, dan pola pikir yang seperti orang
dewasa. Anak dapat mengaplikasikan cara berpikirnya terhadap permasalahan
yang terjadi, anak juga sudah dapat menarik kesimpulan dari informasi yang
diterimanya. Pada tahap ini juga anak sudah dapat membentuk ide-ide dan dapat
berpikir tentang masa depan secara realistis.

( sumber : https://www.halodoc.com/artikel/4-tahapan-perkembangan-kognitif-si-
kecil-dalam-teori-piaget )

5. Terdapat beberapa alat pendidikan, Anda diminta untuk menjelaskan jenis alat
pendidikan dan bagaimana bentuk implementasinya dalam pembelajaran di SD!
a. Alat pendidikan non material
1) Pembiasaan
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku atau kegiatan yang biasa dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak memiliki kebiasaan yang baik.
Pembiasaan yang baiksangat penting bagi pembentukan sifat anak dan
berpengaruh bagi perkembangan anak kedepannya. Implementasi
pembelajaran di SD yaitu berdoa sebelum pembelajaran dimulai,
membiasakan bersikap sopan santun, membiasakan membuang sampah pada
tempatnya, dan membiasakan datang sekolah tepat waktu.
( sumber : https://etheses.iankediri.ac.id )
2) Pengawasan
Pengawasan merupakan kegiatan pemantauan anak didik yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengetahui sejauh mana akibat dari alat pendiddikan itu
memberikan dampak terhadap perkembangan anak didik. Implementasi dalam
pembelajaran di SD adalah memantau hasil belajar anak didik, mengawasi
ketika anak didik sedang melakukan ujian, dan mengawasi anak ketika
pembelajaran sedang berlangsung.
( sumber : https://syafnan.dosen.iain-padangsidimpuan.ac.id/2020/09/bab-vii-
alat-alat-pendidikan.html?m=1 )
3) Perintah
Perintah merupakan isyarat yang diberikan pendidik kepada anak didik untuk
melakukan sesuatu atau mentaati sesuatu .Perintah ini akan ditaati oleh anak
apabila tindakan dari pendidik tersebut tidak bertentangan dengan yang
diperintahkannya. Implementasi dalam pembelajaran di SD seperti guru
memberikan perintah kepada anak didiknya untuk mengerjakan tugas, guru
memberikan perintah untuk tidak terlambat masuk sekolah, dan perintah untuk
melakukan piket kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
( sumber : https://brainly.co.id/tugas/34262648 )
4) Larangan
Larangan adalah segala hal yang tidak boleh untuk dilakukan, apabila
melanggar maka bisa menghambat tercapainya tujuan pendidikan bagi anak.
Implementasinya dalam pembelajaran di SD adalah dilarang membuang
sampah sembarangan, dilarang terlambat memasuki kelas, dilarang berbicara
ketika guru sedang memaparkan materi, dilarang merusak fasilitas sekolah,
dan dilarang melakukan kekerasan terhadap orang lain di dalam lingkungan
sekolah.
( sumber : https://brainly.co.id/tugas/3755098 )
5) Hukuman
Hukuman adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh pendidik di
dalam lingkungan sekolah terhadap anak didiknya yang membuat kesalahan
atau melanggar peraturan yang telah ditetapkan di sekolah. Implementasinya
dalam pembelajaran di SD adalah hukuman untuk membersihkan toilet karena
tidak mengerjakan tugas sekolah, hukuman berdiri di depan kelas karena
mengobrol ketika guru sedang berbicara, dan hukuman memungut sampah
karena ketahuan membuang sampah sembarangan.
( sumber : http://digilib.iankendari.ac.id )
b. Alat pendidikan material
1) Lahan/tanah
Lahan untuk membangun sekolah sebenarnya tergantung keapda jumlah ruang
belajar yang diperlukan.
Contohnya : lapangan
2) Gedung
Ukurang gedung ini tergantung kepada ruang gerak anak didiknya, sehingga
perlu ada pembatasan jumlah anak didik sebagai penghuni kelas.
Contohnya : sekolah, ruangan kelas
3) Perlengkapan
Perlengkapan ini meliputi benda yang digunakan ketika pembelajaran akan
dilaksanakan.
Contohnya : papan tulis, kursi dan meja.
( sumber : ( sumber : https://ilmukitanih.blogspot.com/2010/05/alat-alat-
pendidikan-karakteristik-alat.html?m=1 )

Anda mungkin juga menyukai