REVIEW MATERI 1 – 10
Mata kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dra. Sudillah Mangkuwinata, M.Pd
Nama :
Kartika Wanda (2305116047)
PGSD B 2023
Hasil Diskusi
1.Bagaimana kalau ada ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban?lalu
bagaimana cara mengatasi ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban tersebut?
2. Bagaimana hakikat manusia dikembangkan?
Jawaban.
1.Hal tersebut akan membuat kehidupan sosial menjadi kurang harmonis.Jika
banyak orang hanya menuntut hak mereka tanpa mau melaksanakan kewajibannya
dalam masyarakat, maka akan banyak juga orang tidak mendapatkan hak nya
karena hak mereka telah dilanggar.Cara mengatasinya yaitu setiap individu harus
bisa menanamkan dalam diri nya masing-masing bahwa jika ingin menerima hak
kita, berarti kita juga harus siap melaksanakan dan melakukan kewajiban kita di
Masyarakat.
2.Hakikat manusia dapat dikembangan melalui Pendidikan.melalui Pendidikan
semua potensi atau dimensi manusia bisa berkembang secara optimal.Pendidikan
merupakan pilar utama dalam perkembangan setiap individu, sehingga Pendidikan
sangat penting bagi perkembangan setiap manusia.
Kesimpulan
Keseimbangan antara hak dan kewajiban sangat penting dalam kehidupan kita
dalam bermasyarakat agar kehidupan sosial tetap harmonis.Ketika ingin
mendapatkan hak kita, berarti kita juga harus siap melaksanakan kewajiban kita
dan jangan sampai melanggar hak orang lain.Dan juga Pendidikan merupakan
pilar penting dalam pengembangan setiap individu dalam mengembangkan
potensi dalam diri setiap individu.
II. Kelompok 2 : Hakikat Pendidikan ( Selasa, 12 September 2023)
Unsur-unsur Pendidikan
1.Tujuan pendidikan
2.subjek pendidik
3.pendidik
4.materi pendidikan
5.metode atau alat pendidikan
6.lingkungan pendidikan
Hasil Diskusi
1.Menurut kalian, apa hakikat pendidikan yang sebenarnya?Mengapa banyak
orang yang menggangap pendidikan itu harus bayar padahal yang diajarkan di
sekolah bukan ilmu yang spesifik dan mendalam seperti perguruan tinggi?
2.Bagimana jika salah satu komponen pendidikan dihilangkan atau tidak
diterapkan didalam pendidikan?
3.Menurut anda, dampak apa yang terjadi jika orang tua tidak melaksanakan
tanggung jawab nya sebagai pendidik dikarenakan sibuk bekerja dan bagaimana
cara mengatasi dampak tersebut?serta berikan tanggapan anda jika hal tersebut
terjadi disekitar lingkungan anda?
Jawaban
1) Hakkikat pendidikan yaitu proses transfer ilmu dari guru ke peserta didik,
misalnya guru memberi pengajaran kepada peserta didik melalui interaksi yang
dilakukan secara sadar dengan metode pengajaran yang telah disiapkan oleh guru
sehingga bisa diterima oleh peserta didik.
2) Mungkin karena ada Sebagian orang yang belum mengetahui perbedaan sekolah
swasta dan negeri.Di sekolah negeri, peserta didik tidak membayar untuk
menuntut ilmu, berbeda dengan sekolah swasta yang harus bayar.Dan juga
mengapa yang diajarkan disekolah tidak se spesifik di perguruan tinggi, itu karena
menyesuaikan dengan jenjang dan usia anak.Tidak mungkin anak SD langsung
diajarkan se spesifik di perguruan tinggi, pasti harus dari pembelajaran dasar
terlebih dahulu.
3) Jika salah satu komponen pendidikan dihilangkan, tentu saja proses pendidikan
tidak akan berjalan sesuai dengan ketentuan.Sistem pendidikan akan kehilangan
arah dan tidak terstruktur.
4) Pertama-tama yang perlu diketahui adalah pendidik kodrat merupakan orang tua
yang memiliki tanggung jawab terhadap anaknya, untuk mendidik anak sebelum
memasuki dunia sekolah dan Masyarakat.Dampak yang akan terjadi jika orang tua
sibuk bekerja yaitu akan mempengaruhi perkembangan anak hingga dewasa
karena tidak mendapatkan didikan sejak dini.Anak akan merasa kurang mendapat
perhatian dari kedua orang tua, sehingga mungkin saja dia akan melakukan hal-
hal buruk agar orang tua nya memperhatikan dirinya.Untuk mencegahnya, orang
tua harus pandai-pandai mengatur dan membagi waktu bekerja dan waktu untuk
anak-anaknya.Misalnya saja pekerjaan kantor jangan dibawah kerumah, agar
waktu dirumah digunakan untuk bermain atau berkumpul Bersama anaknya.
Kesimpulan
Hakikat pendidikan adalah proses tranfer ilmu dari pendidik ke peserta didik,
pendidikan dari guru les mengenakan biaya karena kebutuhan setiap individu
sangat beragam, jadi pendidikan dapat menjadi pekerjaan yang menghasilkan
uang.
Orang tua harus memberikan pendidikan juga kepada anaknya, pendidikan dari
keluarga sangat penting karena mempengaruhi bagaimana kehidupan seorang
anak kedepannya. Banyak dampak jika orang tua tidak memberikan pendidikan
terhadap anak nya, salah satunya adalah anak suka mencari perhatian dari orang
lain. Cara untuk mencegahnya yaitu dengan meluangkan waktu bersama keluarga,
sempatkan bertanya mengenai aktivitas harian anak dan sebagainya.
Komponen pendidikan apabila ada yang dihilangkan akan menyebabkan tujuan
dari pendidikan itu sendiri tidak dapat terlaksana atau tidak dapat tercapai.
III. Kelompok 3 : Landasan Pendidikan ( Selasa, 19 September 2023)
1.Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan merupakan sebuah pondasi atau tempat bepijak untuk
memperkuat serta memperkokoh pendidikan dalam upaya menghadapi problema
pendidikan yang sangat rentan terjadi, dunia pendidikan yang semakin maju
terutama di zaman era globalisasi yang serba canggih, dimana seseorang dapat
mengakses informasi di mana saja dan kapan saja tentunya hal ini diperlukan
landasan pendidikan yang kokoh yang tidak mudah keluar dari rana pendidikan
yang menggandebankan pendidikan yang cerdas, berbudaya serta mengedepankan
akhlakul karimah.
2. Jenis-jenis Landasan Pendidikan :
1.Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti : Apakah
pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi
tujuannya, dan sebagainya.
Peran landasan filosofis pendidikan yaitu memberikan rambu-rambu apa dan
bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan.
Aliran-aliran filosofis pendidikan menurut Gandhi T.W (2011)
1.Filsafat Pendidikan Idealisme
Suatu aliran ilmu filsafat yang mengangungkan kejiwaan.
2.Filsafat Pendidikan Realisme
Aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi diluar kesadaran ada sebagai
suatu yang nyata dan penting untuk dikenal dengan menggunakan kemampuan
intelektual yang dimiliki manusia.
3.Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Suatu sikap hidup,suatu metode dan suatu filsafat yang digunakan dalam
mempertimbangkan nilai suatu ide dan kebenaran suatu keyakinan secara praktis.
4.Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Diarahkan untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua
potensi nya untuk pemenuhan diri.
5.Filsafat Pendidikan Pragresifisme
Secara umum dipengaruhi filsafat pragmatism, khususnya pemikiran yang
dilahirkan Jhon Dewey.Ia tidak penah menjadi sistem pemikiran yang sistematis
dan konsisten, tertapi lebih banyak berpusat pada eksperimentasi yang
berdasarkan investigasi ilmiah sains modern.Hal ini sangat identic dengan filsafat
Jhon Dewey yang memandag betapa pengalaman selalu menjadi pokok utama.
6.Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialisme berupaya untuk mengajarkan siswa dalam berbagai pengetahuan
Sejarah melalui mata kuliah inti dalam disiplin akademis
tradisional.Eksensialisme juga bermaksud menanamkan pengetahuan akademis,
patriotism dan pengembangan karakater.
7.Filsafat Pendidikan Perenilisme
Menurut pandangan filsafat ini, tujuan pendidikan adalah membantu peserta didik
menyiapkan dan menginternalisasikan nilai-nilai kebenaran yang abadi agar
mencapai kebijakan dan kebaikan dalam hidup.
8.Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Menurut pandangan filsafat ini, pendidikan perlu merombak tata susunan lama
dalam menyusun tata kehidupan yang baru, untuk mencapai tujuan utama tersebut
memerlukan kerja sama antar umat manusia.
9.Filsafat Pendidikan Behaviorisme
Atau aliran perilaku adalah filosofis dalam psikologi yang berdasarkan pada
proposisi bahwa semua dilakukan organisme, termasuk Tindakan, pikiran,
perasaan, dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.Tujuan pendidikan menurut
teori ini ditekankan pada penambahan pengetahuan.
2.Landasan Sosiologis
Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-
pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan.Ruang lingkup yang dipelajari
oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1 Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain,yang mempelajari:
a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
b. Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan.
c. Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan
perubahan kebudayaan.
d. Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status.
e. Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam hubungannya dengan ras,
kebudayaan, atau kelompok-kelompok dalam masyarakat
2. Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi:
f. Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbedadengan kebudayaan di luar
sekolah.
g. Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari:
h. Peranan sosial guru.
i. Sifat kepribadian guru.
j. Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa.
k. Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak-anak.
4. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah
dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya, yang meliputi:
a. Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam pengaruhnya terhadap
organisasi sekolah.
b. Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak terjadi padasistem sosial
komunitas kaum tidak terpelajar.
c. Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi kependidikannya.
d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya dengan organisasi
sekolah.
3.Landasan Kultural
Landasan kultural pendidikan lebih menekankan kepada kultur atau budaya di
Indonesia berbagai macam budaya dan suku yang disatukan dalam bhinneka
tunggal Ika. Vina serevina menjelaskan kebudayaan terkait dengan ciri manusia
sendiri sebagai makhluk yang belum selesai dan harus berkembang sehingga
kebudayaan juga terkait dengan usaha pemenuhan kebutuhan manusia yang
asasi.Bentuk, ciri-ciri, dan pelaksanaan pendidikan itu ikut ditentukan oleh
kebudayaan masyarakat di mana proses pendidikan itu berlangsung. Dimaksudkan
dengan kebudayaan adalah hasil cipta dan karya manusia berupa norma-norma,
nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku, dan teknologi yang dipelajari dan dimiliki
oleh semua anggota masyarakat tertentu.Cara-cara untuk mewariskan kebudayaan,
khususnya mengajarkan tingkah laku kepada generasi baru, berbeda dari
masyarakat ke masyarakat. Pada dasarnya ada tiga cara umum
yang dapat diidentifikasikan, yaitu informal, nonformal, dan formal. Cara
informal terjadi di dalam keluarga, dan nonformal dalam masyarakat yang
berkelanjutan dan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan cara
formal melibatkan lembaga khusus yang dibentuk untuk tujuan pendidikan.
Pendidikan formal tersebut dirancang untuk mengarahkan perkembangan tingkah
laku anak didik.
4.Landasan Psikologis
Landasan psikologis pendidikan merupakan perkembangan atau peralihan tingkah
laku seseorang mulai dari proses konsepsi dalam kandungan sampai dengan ia
meninggal dunia. Dengan adanya landasan psikologis pendidikan ini diharapkan
kepada manusia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan
memahami berbagai sifat kepribadian manusia yang memiliki berbagai macam
keunikan antara satu manusia dan manusia lainnya.
5.Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek.
Dari sisi lain, setiap perkembangan iptek harus segera diakomodasi oleh
pendidikan yakni dengan segera memasukkan hasil pengembangan iptek itu ke
dalam isi schaft ajaran. Sebaliknya, pendidikan sangat dipengaruhi oleh sejumlah
cabang-cabang iptek, utamanya ilmu-ilmu perilaku (psikologi, sosiologi,
antropologi).
Hasil Diskusi
Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya segera tampak.
Diperlukan suatu generasi untuk melihat hasil akhir pendidikan itu oleh karna
itu, apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya
sudah terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan
itu di rancang dan di laksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan
sejumlah landasan pendidikan. Jika landasan pendidikan tidak di laksanakan
dengan baik atau bahkan tidak memiliki landasan pendidikan maka praktik
pendidikan tidak akan jelas arahnya dan akan menimbulkan masalah serta
kesenjangan pendidikan antar manusia.
Landasan pendidikan terdiri dari:
1. Landasan filosofis, landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan
dengan makna atau hakikat pendidikan yang berusaha menelaah masalah-masalah
pokok
2. Landasan Sosiologi, landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau
alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan Masyarakat dalam berbagai aspek.
3. Landasan kultural, landasan kultural merupakan pengembangan pendidikan
Pancasila yang didasari pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam kehidupan
nasional.
4. Landasan psikologis, landasan psikologis merupakan perkembangan atau
peralihan tingkah laku seseorang mulai dari proses konsepsi dalam kandungan
sampai dengan ia meninggal dunia.
5. Landasan ilmiah dan teknologi, landasan ilmiah dan teknologi pendidikan
mengandung makna norma dasar yang bersumber dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan pelaksana pendidikan untuk
menerapkan dalam usaha pendidikan. Adapun tujuan dari landasan pendidikan.
Adapun tujuan dari landasan pendidikan yaitu:
1. Menguatkan fondasi sistem pendidikan menjadi lebih berkualitas
2. Mencapai tujuan pendidikan yang telah dirimuskan
3. Membangun sumber daya manusia yang lebih cerdas dan berkualitas
4. Menciptakan pola kerja dan pola pikir yang selaras di dunia
Pendidikan.
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari
sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Pendidikan
seumur hidup merupakan a concept (P. Lengrand, 1970) yang new significance of
an old idea (Dave, 1973) tetapi universally acceptable definition is difficult
(Cropley, 1979). Oleh karena itu, UNESCO Institute for Education (UIE
Hamburg) menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah
pendidikan yang harus:
1. Meliputi seluruh hidup setiap individu.
2. Mengarah kepada pembentukan, pembaruan, peningkatan, dan penyem purnaan
secara sistematis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat meningkatkan
kondisi hidupnya.
3. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap
individu.
4. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri.
5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi,
termasuk yang formal, non-formal dan informal (Cropley, 1970. 2-3: Sulo Lipu
La Sulo, 1990: 25-26). Istilah pendidikan seumur hidup' erat kaitannya dan
kadang-kadang digunakan saling bergantian dengan makna yang sama dengan
istilah 'belajar sepanjang hayat. Kedua istilah ini memang tak dapat dipisahkan,
tetapi dapat dibedakan. Seperti diketahui, penekanan istilah 'belajar' adalah
perubahan perilaku (kognitif/afektif/psikomotor) yang relatif tetap karena
pengaruh pengalaman, sedang isulah pendidikan menekankan pada usaha sadar
dan sistematis untuk penciptaan suatu lingkungan yang memungkinkan pengaruh
pengalaman tersebut lebih efisien dan efektif, dengan kata lain, lingkungan yang
membelajarkan subjek didik (Cropley, 1979: 10, Hameyer, 1979: 11; Sulo Lipu
La Sulo, 1987: 26-27).
Hasil Diskusi
1. Apa perbedaan utama antara sistem "among" dan sistem "pamong" dalam konteks
yang kalian jelaskan ?
Jawaban
Perbedaan utama antara sistem "among" dan sistem "pamong" dalam konteks
yang dijelaskan adalah:
Asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
perkembangan manusia suatu bangsa. Asas pendidikan merupakan suatu
kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Asas-asas pokok pendidikan akan
memberi corak khusus dalam penyelenggaraan pendidikan dan pada gilirannya
memberi corak pada hasil-hasil pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat
Indonesia yang terdidik dan beradab.
Agar semakin memahami makna Tut Wuri Handayani, berikut beberapa contoh
pelaksanaanya dalam kehidupan sehari-hari.
Ing Ngarso Sung Tulodo, yang berarti di depan memberikan contoh atau teladan.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ialah saat guru mengajar
menggunakan metode ceramah atau memberikan nasihat, ia harus benar-benar
siap dan tahu bahwa apa yang diajarkannya tersebut adalah baik dan benar.
Ing Madyo Mangun Karso, yang berarti di tengah membimbing, memotivasi, dan
memberikan semangat. Hal ini ini dapat tercermin saat kegiatan belajar mengajar
guru menggunakan metode diskusi. Sebagai pendidik, guru diharapkan dapat
memberikan masukan atau arahan yang relevan dan berguna bagi anak didiknya.
Tut Wuri Handayani, yang berarti di belakang memberikan dorongan. Contoh
pelaksanaan ini dapat terlihat saat guru mengamati, mengikuti, dan mengarahkan
anak didik dari belakang dalam mengimplementasikan/menerapkan apa yang
dipelajarinya.
Kesimpulan
Pada asas “Tut Wuri Handayani” terdapat pendekatan pendidikan dengan sistem
among dan pamong di mana "pamong" lebih fokus pada perlindungan anak dan
campur tangan saat diperlukan, sedangkan "sistem among" menekankan
pemahaman guru terhadap siswa dan lingkungannya. Pamong mengatasi masalah
pada pelaksanaan (penerapan). Among itu memberi perlindungan pada siswanya
Agar memahami pelaksanaan dari asas “Tut Wuri Handayani” , sebaiknya juga
memahami semboyan lainnya yaitu semboyan Ingarsa Sung Tulada dan Ing
Madya Mangun Karsa. Karena kini tiga semboyan ini telah menyatu menjadi satu
kesatuan asas, yakni :
Selain asas Tut Wuri Handayani terdapat dua asas pendidikan lainnya yaitu
belajar sepanjang hayat dan kemandirian dalam belajar. Asas-asas tersebut
memiliki tujuan dan prinsip yang sama baiknya sehingga patut untuk dijadikan
dasar dalam pendidikan di Indonesia.
Nativisme berasal dari bahasa latin yaitu natives artinya terlahir. Tokoh utama
aliran ini adalah Arthur Schopenhauer(1788-1869), seoran filosofis Jerman.
Berpendapat “pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan
pembawaannya.” Seseorang akan berkembang berdasarkan apa yang dibawannya
dari lahir. Hasil akhir dari pertumbuhan dan perkembangan serta Pendidikan
manusia atau seseorang di tentukan oleh pembawaan dari lahir, dan pembawaan
itu ada yang baik dan adapula yang buruk. Maka dari itu manusia akan
berkembang dengan pembawaan baik atau pembawaan yang buruk, yang di
bawanya sejak lahir.
2. Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin.
3. masyarakat.
6. bertanggung jawab.
3. Aliran Rekonstruksionalisme
Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi
kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang diterima lewat
pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa.
Dengan demikian, aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan
dari seseorang kepada orang lain, dengan alasan pengetahuan bukan barang yang
bisa dipindahkan, sehingga jika pembelajaran ditujukan untuk mentransfer ilmu,
perbuatan itu akan sia-sia saja. Sebaliknya, kondisi ini akan berbeda jika
pembelajaran ini ditujukan untuk menggali pengalaman.
4. Aliran Perenialisme
Tokoh aliran perenialisme adalah Plato, Aristoteles, dan Thomas Aquino.
Perenialisme memandang bahwa kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad
pertengahan perlu dijadikan dasar pendidikan sekarang. Pandangan aliran ini
tentang pendidikan adalah belajar untuk berpikir. Oleh sebab itu, peserta didik
harus dibiasakan untuk berlatih berpikir sejak dini. Pada awalnya, peserta didik
diberi kecakapan – kecakapan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Selanjutnya perlu dilatih pula kemampuan yang lebih tinggi seperti berlogika,
retorika, dan bahasa. Aliran ini memiliki tujuan pendidikan dan kurikulum
pendidikan.
5. Aliran idialisme
Aliran idealisme adalah suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurut aliran idealisme, cita adalah gambaran asli yang semata – mata bersifat
rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia
yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan
suatu angan - angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia
dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide, ia
akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat
untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami
sehari-hari.
Hasil Diskusi
1. Pandangan apa yang harus kita tanamkan sebagai seorang guru ketika mendidik
peserta didiknya , apakah dalam aliran klasik atau aliran modern?
Jawaban
A. Aliran Klasik
Aliran ini didasarkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
manusia, seperti:
Aliran empirisme mengutamakan lingkungan. Didasari oleh teori tabularasa atau
seperti seorang yang dilahirkan seperti kertas kosong yang belum ditulis.
Aliran Nativisme didasari oleh pembawaan atau keturunan.
Aliran Konvergensi yaitu kombinasi dari nativisme (lingkungan) dan empirisme
(keturunan).
Aliran naturalisme didasarkan oleh alam.
B. Aliran Modern
Aliran ini dibekali oleh daya, cipta, rasa, karsa, karya manusia. Biasanya dapat
berbentuk benda maupun tindakan. Pada jenjang sekolah dasar biasanya
melakukan keterampilan
Pengaruh timbal balik antara tiga pusat pendidikan yang utama (sekolah, keluarga,
dan masyarakat) terhadap perkembangan peserta didik sangat signifikan.
Hubungan yang sehat dan berkesinambungan antara ketiga pusat pendidikan ini
dapat memengaruhi peserta didik secara positif. Berikut adalah beberapa aspek
pengaruhnya:
Pengaruh Sekolah: Sekolah memiliki peran utama dalam pendidikan formal. Guru
dan kurikulum di sekolah memberikan pengetahuan dan keterampilan intelektual
yang esensial bagi peserta didik. Interaksi dengan teman sekelas juga
memengaruhi perkembangan sosial dan kognitif.
Sinergi: Ketika ketiga pusat pendidikan ini berkerja sama dengan baik, peserta
didik cenderung mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya dan seimbang.
Guru, orang tua, dan masyarakat dapat saling mendukung dalam mengembangkan
peserta didik.
Kohesi Sosial: Hubungan yang baik antara ketiga pusat pendidikan ini juga dapat
membantu peserta didik merasa lebih terhubung dengan komunitas mereka,
meningkatkan kohesi sosial, dan mempromosikan rasa keterlibatan yang kuat
dalam pembelajaran dan masyarakat.
Hasil Diskusi
Kesimpulan
Adapun pemecahan masalah yang telah sedang dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan pemerataan pendidikan yaitu :
Hasil Diskusi
Sistem pendidikan nasional memiliki peran penting dalam pembentukan karakter
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kesimpulan materi ini
menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan
masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.
Dengan memahami prinsip-prinsip pendidikan nasional, diharapkan dapat tercipta
lingkungan pembelajaran yang inklusif, inovatif, dan relevan untuk menghadapi
tantangan zaman.Sistem pendidikan nasional merupakan fondasi penting dalam
pembentukan potensi dan karakter bangsa. Pentingnya integrasi, kualitas, dan
aksesibilitas dalam pendidikan menjadi kunci keberhasilan. Kesimpulan materi ini
menyoroti perlunya adaptasi terus-menerus terhadap perkembangan zaman,
partisipasi aktif semua pihak, dan peningkatan kontinu dalam metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan
masyarakat dan globalisasi.
Jawab:
Sebagai warga di daerah yang kurang fasilitas pendidikan, ada beberapa usaha yang
dapat dilakukan untuk memperjuangkan fasilitas yang lengkap baik tenaga
pendidik maupun prasarana. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa
diambil:
1. Membentuk kelompok atau komunitas: Satu langkah awal yang bisa dilakukan
adalah dengan membentuk kelompok atau komunitas yang memiliki minat yang
sama terhadap pendidikan. Dalam kelompok ini, Anda dapat saling mendukung,
berbagi ide, dan bekerja sama dalam memperjuangkan fasilitas pendidikan yang
lebih lengkap.
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan: Lakukan riset dan identifikasi
kebutuhan serta tantangan yang ada dalam pendidikan di daerah tersebut. Dengan
memahami dengan baik keadaan yang ada, Anda dapat merumuskan solusi yang
tepat dan spesifik sesuai dengan kebutuhan daerah.
3. Mengajukan usulan atau pengaduan kepada pihak terkait: Sampaikan usulan atau
pengaduan mengenai kebutuhan fasilitas pendidikan kepada pemerintah daerah,
dinas pendidikan, atau instansi terkait lainnya. Sampaikan secara jelas dan
argumentatif mengenai kekurangan dan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Ajukan
juga solusi konstruktif yang dapat dilakukan.
4. Kampanye dan penggalangan dukungan: Lakukan kampanye untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan kebutuhan fasilitas
yang lengkap. Libatkan masyarakat secara aktif dalam kampanye ini. Selain itu,
lakukan penggalangan dukungan baik dari masyarakat, organisasi, atau pihak-
pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan.
5. Kerjasama dengan pihak swasta atau LSM: Cari kerjasama dengan pihak swasta
atau LSM yang memiliki program atau inisiatif pendidikan. Bekerjasama dengan
pihak-pihak ini bisa membantu dalam mendapatkan dukungan, sumber daya, atau
bantuan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan di daerah Anda.
6. Membangun jaringan dengan lembaga pendidikan lain: Jalin hubungan dan
kerjasama dengan lembaga pendidikan lain di wilayah sekitar atau di luar wilayah.
Dengan saling berbagi pengalaman, sumber daya, atau bahkan tenaga pendidik,
Anda dapat saling mendukung dan memperkuat upaya meningkatkan fasilitas
pendidikan.
7. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada: Gunakan sumber daya yang
ada secara maksimal. Misalnya, identifikasi dan manfaatkan potensi tenaga
pendidik lokal yang mungkin ada di daerah tersebut. Anda juga bisa mencari
bantuan dari komunitas atau individu yang memiliki keahlian atau kemampuan
dalam memperbaiki prasarana pendidikan.
Kesimpulan
Macam-macam strategi :
1. Strategi fasilitatif : Strategi fasilitatif digunakan untuk memperbaharui bidang
pendidikan.
2. Strategi pendidikan : Strategi pendidikan berfokus pada perubahan sosial yang
merupakan salah satu tujuan utama dari pendidikan.
3. Strategi bujukan : Dalam strategi bujukan, sasaran perubahan diajak untuk
mengikuti perubahan dengan cara memberikan alasan, mendorong, atau mengajak
untuk mengikuti contoh yang diberikan.
4. Strategi paksaan : Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan
strategi paksaan, artinya dengan cara memaksa guru (sasaran perubahan) untuk
mencapai tujuan perubahan.
5. Strategi empiris rasional : Asumsi dasar dalam strategi ini adalah bahwa manusia
mampu menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga mereka akan
bertindak secara rasional.
6. Strategi normatif re-edukatif : Strategi normatif re-edukatif adalah strategi inovasi
yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan, seperti Sigmund Freud,
John Dewey, Kurt Lewis, dan beberapa pakar lainnya (Cece Wijaya, 1991), yang
menekankan cara klien memahami permasalahan pembaharuan seperti perubahan
sikap, kemampuan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia (Rusdiana,
2014, hlm. 93-98).
Proses Inovasi Pendidikan
Proses inovasi harus digalakan saat zaman semakin bertumbuh dan modern.
Walaupun tugas berat sebagai inovator dan betapa sukarnya menyebarkan inovasi.
Banyak orang mengetahui dan memahami sesuatu yang baru tetapi belum mau
menerima apalagi melaksanakannya. Bahkan banyak pula yang menyadari bahwa
sesuatu yang baru itu bermanfaat baginya, tetapi belum juga mau menerima dan
mau menggunakan atau menerapkannya dikehidupan sehari-hari.
Hasil Diskusi
Kesimpulan dari materi ini yaitu Inovasi pendidikan adalah sesuatu yang baru
dengan meluncurkan, memperkenalkan, dan melakukan praktik baru dalam
bidang pendidikan yang berarti mewujudkan pembelajaran agar peserta didik
dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memperoleh kepribadian, sikap, dan
keterampilan yang diinginkan oleh dirinya dan masyarakat. Di dalam dunia
pendidikan pasti adanya kurangnya pelatihan dan pengembangan guru yang
menjadi suatu hambatan dalam mengiplementasikan inovasi pendidikan itu
sendiri. Agar pelatihan dan perkembangan guru menjadi lebih maju yaitu dengan
cara sebagai berikut:
1. Profesi guru melalui webinar atau membaca buku.
2. Kerjasama antar guru dengan berbagai pengalaman melalui kerja workshop atau
ruang diskusi
3. Guru dapat memanfaatkan teknologi
4. Pemerintah dapat mendukung guru dengan menyediakan anggaran dan pelatihan
terhadap guru.