Anda di halaman 1dari 41

TUGAS

REVIEW MATERI 1 – 10
Mata kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dra. Sudillah Mangkuwinata, M.Pd

Nama :
Kartika Wanda (2305116047)
PGSD B 2023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
NOVEMBER
2023
I. Kelompok 1 : Hakikat Manusia dan Perkembangannya ( Selasa, 5
September 2023)
Pengertian hakikat manusia itu sendiri adalah konsep yang telah menjadi subjek
diskusi dalam berbagai bidang seperti filsafat, psikologi, agama dan ilmu
sosial.Pengertiannya dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan pendekatan
yang digunakan oleh individua tau disiplin ilmu tertentu.

Pengembangan hakikat manusia adalah proses dimana individu mengembangkan


potensi dan karakteristik mereka sepanjang hidup.Ini meliputi perkembangan
fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual individu.
 Wujud Sifat Hakikat Manusia
a. Kemampuan menyadari diri
b. Kemampuan bereksistensi atau kemampuan menempatkan diri
c. Kata hati
d. Moral
e. Kemampuan Tanggung jawab
f. Rasa kebebasan (Merdeka)
g. Kesediaan melaksanakan Kewajiban dan menyadari hak
h. Kemampuan menghayati kebahagiaan
 Dimensi-dimensi hakikat manusia serta potensi dan dinamikanya
a. Dimensi keindividualan
Merujuk pada sifat-sifat dan karakteristik yang membuat individu menjadi
unik.Ini adalah aspek manusia yang membuat setiap orang berbeda satu sama lain.
b. Dimesi kesosialan
Merujuk pada aspek-aspek yang merupakan bagian integral dari identitas manusia
dan memengaruhi cara individu berinteraksi dengan Masyarakat dan lingkungan
mereka.
c. Dimesi kesusilaan
Mencakup aspek-aspek etika, moralitas, dan perilaku yang terkait dengan nilai-
nilai dan prinsip-prinsip moral yang membimbing Tindakan individu.
d. Dimensi keberagaman
Mengacu pada keragaman yang ada diantara individu dalam berbagai aspek
kehidupan mereka.Ini mencakup keragamaan dalam hal budaya, etnis, agama,
latar belakang sosial, gender, orientasi seksual, kemampuan, dan banyak aspek
lainnya.

Hasil Diskusi
1.Bagaimana kalau ada ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban?lalu
bagaimana cara mengatasi ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban tersebut?
2. Bagaimana hakikat manusia dikembangkan?
Jawaban.
1.Hal tersebut akan membuat kehidupan sosial menjadi kurang harmonis.Jika
banyak orang hanya menuntut hak mereka tanpa mau melaksanakan kewajibannya
dalam masyarakat, maka akan banyak juga orang tidak mendapatkan hak nya
karena hak mereka telah dilanggar.Cara mengatasinya yaitu setiap individu harus
bisa menanamkan dalam diri nya masing-masing bahwa jika ingin menerima hak
kita, berarti kita juga harus siap melaksanakan dan melakukan kewajiban kita di
Masyarakat.
2.Hakikat manusia dapat dikembangan melalui Pendidikan.melalui Pendidikan
semua potensi atau dimensi manusia bisa berkembang secara optimal.Pendidikan
merupakan pilar utama dalam perkembangan setiap individu, sehingga Pendidikan
sangat penting bagi perkembangan setiap manusia.

Kesimpulan
Keseimbangan antara hak dan kewajiban sangat penting dalam kehidupan kita
dalam bermasyarakat agar kehidupan sosial tetap harmonis.Ketika ingin
mendapatkan hak kita, berarti kita juga harus siap melaksanakan kewajiban kita
dan jangan sampai melanggar hak orang lain.Dan juga Pendidikan merupakan
pilar penting dalam pengembangan setiap individu dalam mengembangkan
potensi dalam diri setiap individu.
II. Kelompok 2 : Hakikat Pendidikan ( Selasa, 12 September 2023)

Pengetian hakikat pendidikan secara umum ialah sebuah proses pembelajaran


pengetahuan, keterampilan atau hal hal lainnya yang diwariskan dari satu generasi
ke generasi di bawahnya secara berkelanjutan.
Batasan-batasan pendidikan:
1.Pendidikan sebagai proses transformasi budaya
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke
generasi lainnya.
2.pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistematik terarah
kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
3.pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
Diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik
agar menjadi warga negara yang baik.
4.pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
Diartikan sebagai kegiatan pembimbing peserta didik sehingga memiliki bekal
dasar untuk bekerja.Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan
dan keterampilan kerja pada calon luaran.
5.Definisi pendidikan menurut GBHN
Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan
Pancasila serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat
memenuhi kebutuhan Pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas
Pembangunan bangsa.

Fungsi pendidikan yaitu memberi arah kepada segenap kegiatan kegiatan


pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan
pendidikan.
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan
oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, kualitas proses
pendidikan mengejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas
pengelolaannya, pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro,
meso, mikro.Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses
belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

Unsur-unsur Pendidikan
1.Tujuan pendidikan
2.subjek pendidik
3.pendidik
4.materi pendidikan
5.metode atau alat pendidikan
6.lingkungan pendidikan

Hasil Diskusi
1.Menurut kalian, apa hakikat pendidikan yang sebenarnya?Mengapa banyak
orang yang menggangap pendidikan itu harus bayar padahal yang diajarkan di
sekolah bukan ilmu yang spesifik dan mendalam seperti perguruan tinggi?
2.Bagimana jika salah satu komponen pendidikan dihilangkan atau tidak
diterapkan didalam pendidikan?
3.Menurut anda, dampak apa yang terjadi jika orang tua tidak melaksanakan
tanggung jawab nya sebagai pendidik dikarenakan sibuk bekerja dan bagaimana
cara mengatasi dampak tersebut?serta berikan tanggapan anda jika hal tersebut
terjadi disekitar lingkungan anda?
Jawaban
1) Hakkikat pendidikan yaitu proses transfer ilmu dari guru ke peserta didik,
misalnya guru memberi pengajaran kepada peserta didik melalui interaksi yang
dilakukan secara sadar dengan metode pengajaran yang telah disiapkan oleh guru
sehingga bisa diterima oleh peserta didik.
2) Mungkin karena ada Sebagian orang yang belum mengetahui perbedaan sekolah
swasta dan negeri.Di sekolah negeri, peserta didik tidak membayar untuk
menuntut ilmu, berbeda dengan sekolah swasta yang harus bayar.Dan juga
mengapa yang diajarkan disekolah tidak se spesifik di perguruan tinggi, itu karena
menyesuaikan dengan jenjang dan usia anak.Tidak mungkin anak SD langsung
diajarkan se spesifik di perguruan tinggi, pasti harus dari pembelajaran dasar
terlebih dahulu.
3) Jika salah satu komponen pendidikan dihilangkan, tentu saja proses pendidikan
tidak akan berjalan sesuai dengan ketentuan.Sistem pendidikan akan kehilangan
arah dan tidak terstruktur.
4) Pertama-tama yang perlu diketahui adalah pendidik kodrat merupakan orang tua
yang memiliki tanggung jawab terhadap anaknya, untuk mendidik anak sebelum
memasuki dunia sekolah dan Masyarakat.Dampak yang akan terjadi jika orang tua
sibuk bekerja yaitu akan mempengaruhi perkembangan anak hingga dewasa
karena tidak mendapatkan didikan sejak dini.Anak akan merasa kurang mendapat
perhatian dari kedua orang tua, sehingga mungkin saja dia akan melakukan hal-
hal buruk agar orang tua nya memperhatikan dirinya.Untuk mencegahnya, orang
tua harus pandai-pandai mengatur dan membagi waktu bekerja dan waktu untuk
anak-anaknya.Misalnya saja pekerjaan kantor jangan dibawah kerumah, agar
waktu dirumah digunakan untuk bermain atau berkumpul Bersama anaknya.
Kesimpulan

Hakikat pendidikan adalah proses tranfer ilmu dari pendidik ke peserta didik,
pendidikan dari guru les mengenakan biaya karena kebutuhan setiap individu
sangat beragam, jadi pendidikan dapat menjadi pekerjaan yang menghasilkan
uang.
Orang tua harus memberikan pendidikan juga kepada anaknya, pendidikan dari
keluarga sangat penting karena mempengaruhi bagaimana kehidupan seorang
anak kedepannya. Banyak dampak jika orang tua tidak memberikan pendidikan
terhadap anak nya, salah satunya adalah anak suka mencari perhatian dari orang
lain. Cara untuk mencegahnya yaitu dengan meluangkan waktu bersama keluarga,
sempatkan bertanya mengenai aktivitas harian anak dan sebagainya.
Komponen pendidikan apabila ada yang dihilangkan akan menyebabkan tujuan
dari pendidikan itu sendiri tidak dapat terlaksana atau tidak dapat tercapai.
III. Kelompok 3 : Landasan Pendidikan ( Selasa, 19 September 2023)
1.Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan merupakan sebuah pondasi atau tempat bepijak untuk
memperkuat serta memperkokoh pendidikan dalam upaya menghadapi problema
pendidikan yang sangat rentan terjadi, dunia pendidikan yang semakin maju
terutama di zaman era globalisasi yang serba canggih, dimana seseorang dapat
mengakses informasi di mana saja dan kapan saja tentunya hal ini diperlukan
landasan pendidikan yang kokoh yang tidak mudah keluar dari rana pendidikan
yang menggandebankan pendidikan yang cerdas, berbudaya serta mengedepankan
akhlakul karimah.
2. Jenis-jenis Landasan Pendidikan :
1.Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti : Apakah
pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi
tujuannya, dan sebagainya.
Peran landasan filosofis pendidikan yaitu memberikan rambu-rambu apa dan
bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan.
Aliran-aliran filosofis pendidikan menurut Gandhi T.W (2011)
1.Filsafat Pendidikan Idealisme
Suatu aliran ilmu filsafat yang mengangungkan kejiwaan.
2.Filsafat Pendidikan Realisme
Aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi diluar kesadaran ada sebagai
suatu yang nyata dan penting untuk dikenal dengan menggunakan kemampuan
intelektual yang dimiliki manusia.
3.Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Suatu sikap hidup,suatu metode dan suatu filsafat yang digunakan dalam
mempertimbangkan nilai suatu ide dan kebenaran suatu keyakinan secara praktis.
4.Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Diarahkan untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua
potensi nya untuk pemenuhan diri.
5.Filsafat Pendidikan Pragresifisme
Secara umum dipengaruhi filsafat pragmatism, khususnya pemikiran yang
dilahirkan Jhon Dewey.Ia tidak penah menjadi sistem pemikiran yang sistematis
dan konsisten, tertapi lebih banyak berpusat pada eksperimentasi yang
berdasarkan investigasi ilmiah sains modern.Hal ini sangat identic dengan filsafat
Jhon Dewey yang memandag betapa pengalaman selalu menjadi pokok utama.
6.Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialisme berupaya untuk mengajarkan siswa dalam berbagai pengetahuan
Sejarah melalui mata kuliah inti dalam disiplin akademis
tradisional.Eksensialisme juga bermaksud menanamkan pengetahuan akademis,
patriotism dan pengembangan karakater.
7.Filsafat Pendidikan Perenilisme
Menurut pandangan filsafat ini, tujuan pendidikan adalah membantu peserta didik
menyiapkan dan menginternalisasikan nilai-nilai kebenaran yang abadi agar
mencapai kebijakan dan kebaikan dalam hidup.
8.Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Menurut pandangan filsafat ini, pendidikan perlu merombak tata susunan lama
dalam menyusun tata kehidupan yang baru, untuk mencapai tujuan utama tersebut
memerlukan kerja sama antar umat manusia.
9.Filsafat Pendidikan Behaviorisme
Atau aliran perilaku adalah filosofis dalam psikologi yang berdasarkan pada
proposisi bahwa semua dilakukan organisme, termasuk Tindakan, pikiran,
perasaan, dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.Tujuan pendidikan menurut
teori ini ditekankan pada penambahan pengetahuan.
2.Landasan Sosiologis
Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-
pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan.Ruang lingkup yang dipelajari
oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1 Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain,yang mempelajari:
a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
b. Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan.
c. Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan
perubahan kebudayaan.
d. Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status.
e. Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam hubungannya dengan ras,
kebudayaan, atau kelompok-kelompok dalam masyarakat
2. Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi:
f. Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbedadengan kebudayaan di luar
sekolah.
g. Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari:
h. Peranan sosial guru.
i. Sifat kepribadian guru.
j. Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa.
k. Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak-anak.
4. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah
dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya, yang meliputi:
a. Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam pengaruhnya terhadap
organisasi sekolah.
b. Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak terjadi padasistem sosial
komunitas kaum tidak terpelajar.
c. Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi kependidikannya.
d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya dengan organisasi
sekolah.
3.Landasan Kultural
Landasan kultural pendidikan lebih menekankan kepada kultur atau budaya di
Indonesia berbagai macam budaya dan suku yang disatukan dalam bhinneka
tunggal Ika. Vina serevina menjelaskan kebudayaan terkait dengan ciri manusia
sendiri sebagai makhluk yang belum selesai dan harus berkembang sehingga
kebudayaan juga terkait dengan usaha pemenuhan kebutuhan manusia yang
asasi.Bentuk, ciri-ciri, dan pelaksanaan pendidikan itu ikut ditentukan oleh
kebudayaan masyarakat di mana proses pendidikan itu berlangsung. Dimaksudkan
dengan kebudayaan adalah hasil cipta dan karya manusia berupa norma-norma,
nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku, dan teknologi yang dipelajari dan dimiliki
oleh semua anggota masyarakat tertentu.Cara-cara untuk mewariskan kebudayaan,
khususnya mengajarkan tingkah laku kepada generasi baru, berbeda dari
masyarakat ke masyarakat. Pada dasarnya ada tiga cara umum
yang dapat diidentifikasikan, yaitu informal, nonformal, dan formal. Cara
informal terjadi di dalam keluarga, dan nonformal dalam masyarakat yang
berkelanjutan dan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan cara
formal melibatkan lembaga khusus yang dibentuk untuk tujuan pendidikan.
Pendidikan formal tersebut dirancang untuk mengarahkan perkembangan tingkah
laku anak didik.
4.Landasan Psikologis
Landasan psikologis pendidikan merupakan perkembangan atau peralihan tingkah
laku seseorang mulai dari proses konsepsi dalam kandungan sampai dengan ia
meninggal dunia. Dengan adanya landasan psikologis pendidikan ini diharapkan
kepada manusia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan
memahami berbagai sifat kepribadian manusia yang memiliki berbagai macam
keunikan antara satu manusia dan manusia lainnya.
5.Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek.
Dari sisi lain, setiap perkembangan iptek harus segera diakomodasi oleh
pendidikan yakni dengan segera memasukkan hasil pengembangan iptek itu ke
dalam isi schaft ajaran. Sebaliknya, pendidikan sangat dipengaruhi oleh sejumlah
cabang-cabang iptek, utamanya ilmu-ilmu perilaku (psikologi, sosiologi,
antropologi).
Hasil Diskusi
Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya segera tampak.
Diperlukan suatu generasi untuk melihat hasil akhir pendidikan itu oleh karna
itu, apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya
sudah terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan
itu di rancang dan di laksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan
sejumlah landasan pendidikan. Jika landasan pendidikan tidak di laksanakan
dengan baik atau bahkan tidak memiliki landasan pendidikan maka praktik
pendidikan tidak akan jelas arahnya dan akan menimbulkan masalah serta
kesenjangan pendidikan antar manusia.
Landasan pendidikan terdiri dari:
1. Landasan filosofis, landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan
dengan makna atau hakikat pendidikan yang berusaha menelaah masalah-masalah
pokok
2. Landasan Sosiologi, landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau
alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan Masyarakat dalam berbagai aspek.
3. Landasan kultural, landasan kultural merupakan pengembangan pendidikan
Pancasila yang didasari pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam kehidupan
nasional.
4. Landasan psikologis, landasan psikologis merupakan perkembangan atau
peralihan tingkah laku seseorang mulai dari proses konsepsi dalam kandungan
sampai dengan ia meninggal dunia.
5. Landasan ilmiah dan teknologi, landasan ilmiah dan teknologi pendidikan
mengandung makna norma dasar yang bersumber dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan pelaksana pendidikan untuk
menerapkan dalam usaha pendidikan. Adapun tujuan dari landasan pendidikan.
Adapun tujuan dari landasan pendidikan yaitu:
1. Menguatkan fondasi sistem pendidikan menjadi lebih berkualitas
2. Mencapai tujuan pendidikan yang telah dirimuskan
3. Membangun sumber daya manusia yang lebih cerdas dan berkualitas
4. Menciptakan pola kerja dan pola pikir yang selaras di dunia
Pendidikan.

IV. Kelompok 4: Asas-Asas Pokok Pendidikan (Kamis, 21 September 2023)


1.Pengertian Asas Pendidikan
Sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
2.Asas-Asas Pokok Pendidikan
1.Asas Tut Wuri Handayani
Asas ataupun semboyan tut wuri handayani yang dikumandangkan oleh Ki Hadjar
Dewantara itu mendapat tanggapan positif dari Drs. R.M.P. Sostrokartono (filsuf
dan ahli bahasa) dengan menambahkan dua semboyan untuk melengkapinya,
yakni Ing Ngarso Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa. (Raka Joni, et. al.,
1985: 38; Wawasan Kependidikan Guru, 1982: 93.)
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas, yakni:

 Ing ngarsa sung tulada (jika di depan, menjadi contoh).


 Ing madya mangun karsa (jika di tengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat
atau motivasi), dan
 Tut wuri handayani (jika di belakang, mengikuti dengan awas).

2.Asas Belajar Sepanjang Hayat

Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari
sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Pendidikan
seumur hidup merupakan a concept (P. Lengrand, 1970) yang new significance of
an old idea (Dave, 1973) tetapi universally acceptable definition is difficult
(Cropley, 1979). Oleh karena itu, UNESCO Institute for Education (UIE
Hamburg) menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah
pendidikan yang harus:
1. Meliputi seluruh hidup setiap individu.
2. Mengarah kepada pembentukan, pembaruan, peningkatan, dan penyem purnaan
secara sistematis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat meningkatkan
kondisi hidupnya.
3. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap
individu.
4. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri.
5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi,
termasuk yang formal, non-formal dan informal (Cropley, 1970. 2-3: Sulo Lipu
La Sulo, 1990: 25-26). Istilah pendidikan seumur hidup' erat kaitannya dan
kadang-kadang digunakan saling bergantian dengan makna yang sama dengan
istilah 'belajar sepanjang hayat. Kedua istilah ini memang tak dapat dipisahkan,
tetapi dapat dibedakan. Seperti diketahui, penekanan istilah 'belajar' adalah
perubahan perilaku (kognitif/afektif/psikomotor) yang relatif tetap karena
pengaruh pengalaman, sedang isulah pendidikan menekankan pada usaha sadar
dan sistematis untuk penciptaan suatu lingkungan yang memungkinkan pengaruh
pengalaman tersebut lebih efisien dan efektif, dengan kata lain, lingkungan yang
membelajarkan subjek didik (Cropley, 1979: 10, Hameyer, 1979: 11; Sulo Lipu
La Sulo, 1987: 26-27).

3. Asas Kemandirian dalam Belajar

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru


dalam peran utama sebagai fasilitator dan motivator, di samping peran-peran lain.
Informator, organisator, dan sebagainya. Sebagai fasilitator, guru diharapkan
menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian sehingga
memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber-sumber tersebut. Sedang
sebagai motivator, guru mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk
memanfaatkan sumber belajar itu. Pengembangan kemandirian dalam belajar ini
seyogianya dimulai dalam kegiatan intrakurikuler, yang dikembangkan dan
dimantapkan selanjutnya dalam kegiatan kokurikuler dan ekstra-kurikuler. Atau,
untuk latar perguruan tinggi: Dimulai dalam kegiatan tatap muka, dan
dikembangkan dan dimantapkan dalam kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri
Kegiatan tatap muka atau intrakurikuler terutama berfungsi membentuk konsep-
konsep dasar dan cara-cara pemanfaatan berbagai sumber belajar, yang akan
menjadi dasar pengembangan kemandirian dalam belajar di dalam bentuk-bentuk
kegiatan terstruktur dan mandiri, atau kegiatan ko- dan ekstrakurikuler itu.

Hasil Diskusi
1. Apa perbedaan utama antara sistem "among" dan sistem "pamong" dalam konteks
yang kalian jelaskan ?

Jawaban

Perbedaan utama antara sistem "among" dan sistem "pamong" dalam konteks
yang dijelaskan adalah:

 “Sistem Pamong”: Bertanggung jawab untuk menyingkirkan segala sesuatu yang


menghalangi perkembangan anak dan hanya bertindak aktif serta campur tangan
dalam perilaku anak jika anak-anak tersebut tidak dapat melindungi diri dari
ancaman atau rintangan yang membahayakan mereka.
 “Sistem Among”: Digunakan dalam sistem Taman Siswa dan menekankan
pentingnya guru untuk mengingat dan memahami karakteristik individu para
siswa serta mempertimbangkan semua faktor lingkungan sekitarnya dalam proses
pendidikan.

Jadi, perbedaan utama adalah pada pendekatan pendidikan, di mana "pamong"


lebih fokus pada perlindungan anak dan campur tangan saat diperlukan,
sedangkan "sistem among" menekankan pemahaman guru terhadap siswa dan
lingkungannya.

Pamong mengatasi masalah pada pelaksanaan (penerapan). Among itu memberi


perlindungan pada siswanya.

2. Mengapa asas pendidikan sangat penting dalam menjadi acuan proses


perencanaan pendidikan ?
Jawaban

Asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
perkembangan manusia suatu bangsa. Asas pendidikan merupakan suatu
kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Asas-asas pokok pendidikan akan
memberi corak khusus dalam penyelenggaraan pendidikan dan pada gilirannya
memberi corak pada hasil-hasil pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat
Indonesia yang terdidik dan beradab.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan penerapan asas-asas pendidikan ini dapat


menjadikan pendidikan lebih efektif dan relevan, menghasilkan individu yang
mampu mengembangkan diri sepanjang hidup mereka dan memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang nilai-nilai yang positif.

3. Bagaimana pelaksanaan dari asas tut wuri handayani?


Jawaban

Agar semakin memahami makna Tut Wuri Handayani, berikut beberapa contoh
pelaksanaanya dalam kehidupan sehari-hari.

 Ing Ngarso Sung Tulodo, yang berarti di depan memberikan contoh atau teladan.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ialah saat guru mengajar
menggunakan metode ceramah atau memberikan nasihat, ia harus benar-benar
siap dan tahu bahwa apa yang diajarkannya tersebut adalah baik dan benar.
 Ing Madyo Mangun Karso, yang berarti di tengah membimbing, memotivasi, dan
memberikan semangat. Hal ini ini dapat tercermin saat kegiatan belajar mengajar
guru menggunakan metode diskusi. Sebagai pendidik, guru diharapkan dapat
memberikan masukan atau arahan yang relevan dan berguna bagi anak didiknya.
 Tut Wuri Handayani, yang berarti di belakang memberikan dorongan. Contoh
pelaksanaan ini dapat terlihat saat guru mengamati, mengikuti, dan mengarahkan
anak didik dari belakang dalam mengimplementasikan/menerapkan apa yang
dipelajarinya.

Kesimpulan

Adanya asas pendidikan sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar


utama terhadap perkembangan manusia suatu bangsa. Asas pendidikan merupakan
suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Asas-asas pokok pendidikan akan
memberi corak khusus dalam penyelenggaraan pendidikan dan pada gilirannya
memberi corak pada hasil-hasil pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat
Indonesia yang terdidik dan beradab.

Pada asas “Tut Wuri Handayani” terdapat pendekatan pendidikan dengan sistem
among dan pamong di mana "pamong" lebih fokus pada perlindungan anak dan
campur tangan saat diperlukan, sedangkan "sistem among" menekankan
pemahaman guru terhadap siswa dan lingkungannya. Pamong mengatasi masalah
pada pelaksanaan (penerapan). Among itu memberi perlindungan pada siswanya

Agar memahami pelaksanaan dari asas “Tut Wuri Handayani” , sebaiknya juga
memahami semboyan lainnya yaitu semboyan Ingarsa Sung Tulada dan Ing
Madya Mangun Karsa. Karena kini tiga semboyan ini telah menyatu menjadi satu
kesatuan asas, yakni :

 Ing ngarsa sung tulada (jika di depan, menjadi contoh).


 Ing madya mangun karsa (jika di tengah-tengah, membangkitkan
kehendak, hasrat atau motivasi), dan
 Tut wuri handayani (jika di belakang, mengikuti dengan awas)
Yang berarti di belakang memberikan dorongan. Contoh pelaksanaan ini dapat
terlihat saat guru mengamati, mengikuti, dan mengarahkan anak didik dari
belakang dalam mengimplementasikan/menerapkan apa yang telah dipelajarinya.

Selain asas Tut Wuri Handayani terdapat dua asas pendidikan lainnya yaitu
belajar sepanjang hayat dan kemandirian dalam belajar. Asas-asas tersebut
memiliki tujuan dan prinsip yang sama baiknya sehingga patut untuk dijadikan
dasar dalam pendidikan di Indonesia.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan penerapan asas-asas pendidikan ini dapat


menjadikan pendidikan lebih efektif dan relevan, menghasilkan individu yang
mampu mengembangkan diri sepanjang hidup mereka dan memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang nilai-nilai yang positif.

V. Kelompok 5 : Aliran-Aliran Pendidikan (Selasa, 28 September 2023)


1.Pengertian Aliran Pendidikan
Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan
dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi
berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan
pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru,
dan demikian seterusnya. Setiap aliran pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu
upaya untuk memperbaiki martabat manusia.
2.Jenis-Jenis Aliran Pendidikan
1.Aliran Klasik
Dibagi menjadi 4 aliran, yaitu:
1.Aliran Klasik Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, asal katanya yaitu Empiri yang artinya
pengalaman. Dengan tokoh utama Jhon Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini
adalah the school of british empirism(aliran empirisme inggris), filsuf kebangsaan
inggris, yang terkenal dengan teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin
yang belum ada tulisan diatasnya. Dengan kata lain, sesorang dilahirkan seperti
kertas kosong yang belum ditulis, maka dari itu pendidikanlah yang akan
dituliskannya, perkembangan seseorang tergantung pada pengaruh lingkungan
atau pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam kehidupannya.
2.Aliran Klasik Nativisme

Nativisme berasal dari bahasa latin yaitu natives artinya terlahir. Tokoh utama
aliran ini adalah Arthur Schopenhauer(1788-1869), seoran filosofis Jerman.
Berpendapat “pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan
pembawaannya.” Seseorang akan berkembang berdasarkan apa yang dibawannya
dari lahir. Hasil akhir dari pertumbuhan dan perkembangan serta Pendidikan
manusia atau seseorang di tentukan oleh pembawaan dari lahir, dan pembawaan
itu ada yang baik dan adapula yang buruk. Maka dari itu manusia akan
berkembang dengan pembawaan baik atau pembawaan yang buruk, yang di
bawanya sejak lahir.

3.Aliran Klasik Naturalisme


Aliran Naturalisme, nature artinya alam atau yang di bawa sejak lahir. Aliran ini
di pelopori oleh seorang filusuf Prancis JJ. Rousseau(1712-1778). Berbeda
dengan nativisme naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru
dilahirkan mempunyai pembawaan baik, dan tidak satupun dengan pembawaan
buruk. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian sangat di tentukan oleh
pendidkan yang di terimanya atau yang mempengaruhinya.
4.Aliran Klasik Konvergensi
Aliran Konvergensi merupakan kompromi atau kombinasi dari aliran Nativisme
dan Empirisme. Aliran konvergensi lahir dikarenakan adanya perbedaan pendapat
tentang dua faktor yang mempengaruhi perkembangan akhlak anak, yaitu faktor
hereditas (keturunan) dan Milliu (lingkungan). Aliran ini berpendapat bahwa anak
lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan
anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan.

2.Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia


Di bagi menjadi 2,yaitu:
1.Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada
tanggal 3 Juli 1932 di Yogyakarta.
a.Asas dan Tujuan Taman Siswa
7 asas yg biasa disebut “asas 1922” adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya.


2.Pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir
dan batin dapat memerdekan diri.
3.Pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
4. Pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
5.mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin hendaknya
diusahakan dengan kekuatan sendiri.
6. bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus
membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
7.dalam mendidik anak perluadanya keiklasan lahir dan batin untuk
mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagian
anak-anak.

b. Tujuan Taman Siswa

1. Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan


damai.

2. Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin.

c. Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa


Beberapa usaha yang dilakukan oleh taman siswa adalah menyiapkan peserta
didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup eksternal
Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.

d. Hasil-hasil yang Dicapai


Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional,
lembaga-lembaga pendidikan dan Taman indria sampai Sarjana Wiyata.

2.Ruang Pendidikan INS Kayutanam


Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) Kayutanam didirikan oleh
Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera
Barat). Ruang Pendidik INS Kayutanam merupakan salah satu bentuk gerakan
yang lahir sebagai reaksi bangsa Indonesia di Sumatera Barat melalui M. Sjafe'i
dalam bidang pendidikan. Tujuan utama INS adalah untuk mendidik rakyat
kearah kemerdekaan, merupakan landasan.

a. Asas Ruang Pendidik INS Kayu Tanam:


1. Berpikir logis dan rasional.
2. Keaktifan atau kegiatan.
3. Pendidikan masyarakat.
4. Memperhatikan pembawaan anak.
5. Menentang intelektualisme.
b. Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam
1. Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan.

2. Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

3. masyarakat.

4. Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat,

5. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani

6. bertanggung jawab.

7. Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.

c. Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam:


Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INSKayu Tanam antara lain
menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau
pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku
pelajaran.

d. Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang
pendidikan nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa
uang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.

3. Aliran Pendidikan Modern di Indonesia


1. Aliran Progesivisme
Tokoh aliran progresivisme adalah John Dewey. Aliran ini berpendapat bahwa
manusia mempunyai kemampuan kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi
serta mengatasi masalah yang bersifat menekan, ataupun masalah-masalah yang
bersifat mengancam dirinya.Aliran ini memandang bahwa peserta didik
mempunyai akal dan kecerdasan. Hal itu ditunjukkan dengan fakta bahwa
manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain.
2. Aliran Esensialisme
Aliran esensialisme bersumber dari filsafat idealisme dan realisme. Sumbangan
yang diberikan keduanya bersifat eklektik. Artinya, dua aliran tersebut bertemu
sebagai pendukung esensialisme yang berpendapat bahwa pendidikan harus
bersendikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan. Artinya, nilai-nilai
itu menjadi sebuah tatanan yang menjadi pedoman hidup, sehingga dapat
mencapai kebahagiaan. Nilai - nilai yang dapat memenuhi adalah yang berasal
dari kebudayaan dan filsafat yang korelatif selama empat abad yang lalu, yaitu
zaman Renaisans.

3. Aliran Rekonstruksionalisme
Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi
kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang diterima lewat
pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa.
Dengan demikian, aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan
dari seseorang kepada orang lain, dengan alasan pengetahuan bukan barang yang
bisa dipindahkan, sehingga jika pembelajaran ditujukan untuk mentransfer ilmu,
perbuatan itu akan sia-sia saja. Sebaliknya, kondisi ini akan berbeda jika
pembelajaran ini ditujukan untuk menggali pengalaman.

4. Aliran Perenialisme
Tokoh aliran perenialisme adalah Plato, Aristoteles, dan Thomas Aquino.
Perenialisme memandang bahwa kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad
pertengahan perlu dijadikan dasar pendidikan sekarang. Pandangan aliran ini
tentang pendidikan adalah belajar untuk berpikir. Oleh sebab itu, peserta didik
harus dibiasakan untuk berlatih berpikir sejak dini. Pada awalnya, peserta didik
diberi kecakapan – kecakapan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Selanjutnya perlu dilatih pula kemampuan yang lebih tinggi seperti berlogika,
retorika, dan bahasa. Aliran ini memiliki tujuan pendidikan dan kurikulum
pendidikan.

5. Aliran idialisme
Aliran idealisme adalah suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurut aliran idealisme, cita adalah gambaran asli yang semata – mata bersifat
rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia
yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan
suatu angan - angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia
dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide, ia
akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat
untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami
sehari-hari.

Hasil Diskusi
1. Pandangan apa yang harus kita tanamkan sebagai seorang guru ketika mendidik
peserta didiknya , apakah dalam aliran klasik atau aliran modern?
Jawaban
A. Aliran Klasik
Aliran ini didasarkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
manusia, seperti:
 Aliran empirisme mengutamakan lingkungan. Didasari oleh teori tabularasa atau
seperti seorang yang dilahirkan seperti kertas kosong yang belum ditulis.
 Aliran Nativisme didasari oleh pembawaan atau keturunan.
 Aliran Konvergensi yaitu kombinasi dari nativisme (lingkungan) dan empirisme
(keturunan).
 Aliran naturalisme didasarkan oleh alam.
B. Aliran Modern
Aliran ini dibekali oleh daya, cipta, rasa, karsa, karya manusia. Biasanya dapat
berbentuk benda maupun tindakan. Pada jenjang sekolah dasar biasanya
melakukan keterampilan

2. Mengapa di aliran nativisme tidak mengajarkan adanya pengaruh Pendidikan?


Jawaban
Aliran nativisme menolak pengaruh pendidikan karena pandangan utama aliran ini
adalah bahwa dalam diri individu terdapat suatu ’inti’ pribadi yang mendorong
manusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia dalam menentukan pilihan
dan kemauan sendiri, dan yang menempatkan manusia sebagai makhluk aktif
yang mempunyai kemauan bebas. Oleh karena itu, aliran nativisme berpendapat
bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh faktor bawaan atau kodrat
manusia, dan bukan karena pengaruh lingkungan atau pendidikan. Aliran
nativisme berpendapat bahwa individu memiliki kemampuan bawaan yang sudah
tertanam dalam dirinya sejak lahir, dan kemampuan tersebut akan berkembang
secara alami tanpa perlu adanya pengaruh dari lingkungan atau pendidikan.
Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya benar karena lingkungan dan pendidikan
juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan individu.
Beberapa ahli biologi dan psikologi berpendapat bahwa peluang bagi para
pendidik untuk memperoleh hasil pendidikan amat sedikit, tidak mengatakan tidak
ada sama sekali. Oleh karena itu, sebaiknya pendidikan dan lingkungan dijadikan
sebagai faktor pendukung dalam perkembangan individu.
Kesimpulan
Sebagai seorang guru dalam mendidik siswanya, baik dalam aliran klasik maupun
aliran modern keduanya sama-sama bisa digunakan dalam mendidik
siswa.Kembali lagi kepada pribadi seorang guru dalam mendidik siswanya
sendiri.
Dalam aliran nativisme tidak mengajarkan adanya pengaruh pendidikan karen
pandangan utama aliran ini adalah bahwa dalam diri individu terdapat suatu ’inti’
pribadi yang mendorong manusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia
dalam menentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan yang menempatkan manusia
sebagai makhluk aktif yang mempunyai kemauan bebas. Oleh karena itu, aliran
nativisme berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh faktor
bawaan atau kodrat manusia, dan bukan karena pengaruh lingkungan atau
pendidikan. Aliran nativisme berpendapat bahwa individu memiliki kemampuan
bawaan yang sudah tertanam dalam dirinya sejak lahir, dan kemampuan tersebut
akan berkembang secara alami tanpa perlu adanya pengaruh dari lingkungan atau
pendidikan

VI. Kelompok 1 : Lingkungan Pendidikan (Kamis, 12 Oktober 2023)


A.Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh
terhadap proses dan hasil pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan
adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan
yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
B.Fungsi LIngkungan Pendidikan
1. Fungsi untuk mengajar peserta didik berhubungan dan menyesuaikan diri dengan
orang lain.
2. Fungsi untuk memperkenalkan peserta didik dengan kehidupan Masyarakat yang
lebih luas.
3. Fungsi untuk menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat orang dewasa.
4. Fungsi untuk mengajar peserta didik berhubungan dan menyesuaikan diri dengan
orang lain.
5. Fungsi untuk memberikan kepada peserta didik cara-cara untuk membebaskan diri
dari pengaruh kekuatan otoritas.
C.Jenis-Jenis Lingkungan Pendidikan
1.Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik atau alam sekitar, yang meliputi segala hal yang bersifat
material dan konkret, seperti iklim, geografi, flora, fauna, bangunan, sarana,
prasarana, dan sebagainya. Lingkungan fisik dapat mempengaruhi kesehatan,
kenyamanan, motivasi, dan prestasi belajar peserta didik. Lingkungan fisik yang
baik dan kondusif dapat mendukung terciptanya suasana belajar yang
menyenangkan dan efektif.
2.Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial atau masyarakat, yang meliputi segala hal yang bersifat
nonmaterial dan abstrak, seperti nilai, norma, adat istiadat, kebudayaan, agama,
politik, ekonomi, dan sebagainya. Lingkungan sosial dapat mempengaruhi sikap,
perilaku, kepribadian, dan karakter peserta didik. Lingkungan sosial yang
harmonis dan toleran dapat membantu peserta didik mengembangkan
keterampilan sosial dan komunikasi.
3.Lingkungan Teknologi dan Informasi
Lingkungan teknologi dan informasi, yang meliputi segala hal yang berkaitan
dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti media massa,
internet, komputer, telepon seluler, dan sebagainya. Lingkungan teknologi dan
informasi dapat mempengaruhi pengetahuan, kreativitas, inovasi, dan kompetensi
peserta didik. Lingkungan teknologi dan informasi yang maju dan terintegrasi
dapat memfasilitasi peserta didik untuk mengakses sumber belajar yang beragam
dan bermutu.
D.Tripusat Pendidikan
Manusia sepanjang hidupnya selalu akan menerimapengaruh dari tiga lingkungan
pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan ketiganya
disebut tripusat pendidikan
1.Lingkungan Pendidikan Keluarga
Lingkungan pendidikan keluarga, yang merupakan lingkungan pertama dan utama
bagi peserta didik. Dalam lingkungan keluarga, peserta didik mendapatkan
pendidikan dasar yang mencakup aspek moral, spiritual, emosional, intelektual,
fisik, dan sosial. Keluarga berperan sebagai tempat tumbuh kembang peserta didik
sejak lahir hingga dewasa
2.Lingkungan Pendidikan Sekolah
Lingkungan pendidikan sekolah, yang merupakan lingkungan kedua dan formal
bagi peserta didik. Dalam lingkungan sekolah, peserta didik mendapatkan
pendidikan lanjutan yang mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik, serta
kejuruan. Sekolah berperan sebagai tempat belajar peserta didik secara sistematis
dan terstruktur sesuai dengan kurikulum yang berlaku
3.Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Lingkungan pendidikan masyarakat, yang merupakan lingkungan ketiga dan
nonformal bagi peserta didik. Dalam lingkungan masyarakat, peserta didik
mendapatkan pendidikan tambahan yang mencakup aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Masyarakat berperan sebagai tempat
berinteraksi peserta didik dengan berbagai lapisan sosial dan budaya.
E. Pengaruh Timbal Balik Antara Tripusat Pendidikan Terhadap
Perkembangan Peserta Didik

Pengaruh timbal balik antara tiga pusat pendidikan yang utama (sekolah, keluarga,
dan masyarakat) terhadap perkembangan peserta didik sangat signifikan.
Hubungan yang sehat dan berkesinambungan antara ketiga pusat pendidikan ini
dapat memengaruhi peserta didik secara positif. Berikut adalah beberapa aspek
pengaruhnya:

 Pengaruh Keluarga: Keluarga adalah lingkungan pertama tempat peserta didik


berkembang. Nilai- nilai, norma, dan dukungan yang diberikan oleh keluarga
dapat membentuk dasar perkembangan anak. Hubungan positif antara keluarga
dan peserta didik mendukung perkembangan emosional dan sosial yang sehat.

 Pengaruh Sekolah: Sekolah memiliki peran utama dalam pendidikan formal. Guru
dan kurikulum di sekolah memberikan pengetahuan dan keterampilan intelektual
yang esensial bagi peserta didik. Interaksi dengan teman sekelas juga
memengaruhi perkembangan sosial dan kognitif.

 Pengaruh Masyarakat: Lingkungan masyarakat, termasuk teman sebaya, tetangga,


dan kegiatan ekstrakurikuler, memainkan peran penting dalam perkembangan
sosial dan kognitif peserta didik. Masyarakat juga memperkenalkan peserta didik
pada beragam nilai dan budaya yang dapat memengaruhi pemahaman mereka
tentang dunia.

 Sinergi: Ketika ketiga pusat pendidikan ini berkerja sama dengan baik, peserta
didik cenderung mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya dan seimbang.
Guru, orang tua, dan masyarakat dapat saling mendukung dalam mengembangkan
peserta didik.

 Pemantauan dan Pengawasan Bersama: Ketiga pusat pendidikan ini dapat


bersama-sama memantau perkembangan peserta didik. Mereka dapat
berkomunikasi tentang prestasi, masalah, dan tantangan yang dihadapi peserta
didik, sehingga langkah-langkah perbaikan dapat diambil bersama.

 Kohesi Sosial: Hubungan yang baik antara ketiga pusat pendidikan ini juga dapat
membantu peserta didik merasa lebih terhubung dengan komunitas mereka,
meningkatkan kohesi sosial, dan mempromosikan rasa keterlibatan yang kuat
dalam pembelajaran dan masyarakat.
Hasil Diskusi
Kesimpulan

Lingkungan pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh


terhadap proses dan hasil Pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan
adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan
yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Jenis jenis
lingkungan pendidikan antara lain lingkungan fisik, lingkungan sosial dan
lingkungan teknologi dan informasi. Tripusat pendidikan antara lain adalah
keluarga, sekolah dan masyarakat. Pengaruh timbal balik antara tiga pusat
pendidikan yang utama (sekolah, keluarga, dan masyarakat) terhadap
perkembangan peserta didik sangat signifikan. Hubungan yang sehat dan
berkesinambungan antara ketiga pusat pendidikan ini dapat memengaruhi peserta
didik secara positif.

VII.Kelompok 2 : Permasalahan Pendidikan (Kamis, 19 Oktober 2023)


A.Permasalahan Pokok Pendidikan dan Penangulangannya
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial
budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan
tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional.
Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial
budaya sebagai suprasistem tersebut di mana sistem pendidikan menjadi
bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahan intern
sistem pendidikan itu. menjadi sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan
intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah di luar
sistem pendidikan itu sendiri.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di
tanah air kita dewasa ini, yaitu:
1. Bagaimana semua warga negara dapat menikmat kesempatan pendidikan.
2. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja
yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat

B.Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan

1. Masalah Pemerataan Pendidikan

Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan


dapat menyediakan kesempatan yang seluas luasnya kepada seluruh warga negara
untuk memperoleh pendidikan.Permasalah ini timbul apabila masih banyak warga
negara khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat ditampung di dalam sistem
atau Lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Oleh karna itu,Masalah pemerataan pendidikan dipandang penting sebab jika
anak-anak usia sekolah memperoleh kesempatan belajar pada SD, maka mereka
memiliki bekal dasar berupa kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
sehingga mereka dapat mengikuti perkembangan kemajuan melalui berbagai
media massa dan sumber belajar yang tersedia.

Adapun pemecahan masalah yang telah sedang dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan pemerataan pendidikan yaitu :

1. Cara konvensional antara lain:


 Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.
 Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan
sore).
2. Cara Inovatif antara lain:
1. Sistem Pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau Inpacts
System (Instructional Management by Parent, Community and, Teacher).
Sistem tersebut dirintis di Solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
2. SD kecil pada daerah terpencil.
3. Sistem Guru Kunjung.
4. SMP Terbuka (ISOSA - In School Out off School Approach).

2.Masalah Mutu Pendidikan


Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf
seperti yg diharapkan.Permasalahan mutu pendidikan tidak berdiri sendiri,tetapi
terkait dengan suatu sistem yg saling berpengaruh.mutu keluaran di pengaruhi
oleh mutu masukan dan mutu proses.Mutu masukan pendidikan dapat dilihat dari
kesiapan murid dalam mendapatkan kesempatan belajar.
Secara eksternal,komponen masukan yg secara signifikan yg berpengaruh
terhadap peningkatan mutu pendidikan,yaitu:

 Ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yg belum memadai baik secara


kuantitas dan kualitas,maupun kesejahteraannya.
 Prasarana dan sarana belajar yg belum tersedia dan belum didayagunakan secara
optimal.
 Pendanaan pendidikan yg belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran.
 Proses pembelajaran yg belum efisien dan efektif.
Upaya pemecahan masalah Mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-
hal yg bersifat fisik dan perangkat lunak,personalia,dan manajemen,sebagai
berikut
a. seleksi yg lebih rasional terhadap masukan mentah,khususnya untuk SLTA dan
PT.
b. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut
c. Penyempurnaan kurikulum.
d. Pengembangan prasarana yg menciptakan lingkungan yg tentram untuk belajar.
e. Penyempurnaan sarana belajar
f. Peningkatan administrasi manajemen khususnya yg mengenai anggaran
g. Kegiatan pengendalian mutu yg berupa kegiatan kegiatan:
1. 1.laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan
2. 2.supervisi dan monitoring pendidikan oleh penilik dan pengawas.
3. 3.sistem ujian nasional/negara Ebtanas, Sipenmaru/UMPTN.
3. Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah Efisiensi Pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan
mendayagunakan sumber daya yg ada untuk mencapai tujuan pendidikan.
Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pengembangan tenaga.
1. Masalah pengangkatan terletak pada kesenjangan antar stok tenaga yang tersedia
dengan jatah pengangkatan yang sangat terbatas.
2. Masalah penempatan guru, khususnya guru bidang penempatan studi, sering
mengalami kepincangan, tidak disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
3. Masalah pengembangan tenaga kependidikan di lapangan biasanya terlambat,
khususnya pada saat menyongsong hadirnya kurikulum baru.
4. Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah relevansi Pendidikan mencakup sejauh mana system Pendidikan dapat
menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan Pembangunan, yaitu masalah-
masalah seperti yang digambarkan pada rumusan tujuan Pendidikan nasional.
C.Faktor yang Mempengaruhi Berkembangannya Masalah Pendidikan
1. Perkembangan iptek dan seni
2. Laju pertumbuhan penduduk
3. Aspirasi Masyarakat
4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
E.Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penangulangannya
Permasalahan actual Pendidikan di Indonesia meliputi :
1.Masalah keutuhan pencapaian sasaran
2.Masalah kurikulum
3.Masalah peranan guru
4.Masalah Pendidikan dasar 9 tahun
Adapun Upaya penangulangan yaitu :
1.Pendidikan afektif perlu ditingkatakan secara terprogram tiduk cukup
berlangsung hanya secara incidental.
2.Pelaksanaan ko dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan penuh kesungguhan dan
hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.
3.Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke perguruan
tinggi dengan yang akan terjun ke Masyarakat merupakan hal yang prinsip karena
pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar di perguruan
tinggi.
4.Pendidikan tenaga kependidikan perlu diberi perhatian khusus.

Hasil Diskusi
Sistem pendidikan nasional memiliki peran penting dalam pembentukan karakter
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kesimpulan materi ini
menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan
masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.
Dengan memahami prinsip-prinsip pendidikan nasional, diharapkan dapat tercipta
lingkungan pembelajaran yang inklusif, inovatif, dan relevan untuk menghadapi
tantangan zaman.Sistem pendidikan nasional merupakan fondasi penting dalam
pembentukan potensi dan karakter bangsa. Pentingnya integrasi, kualitas, dan
aksesibilitas dalam pendidikan menjadi kunci keberhasilan. Kesimpulan materi ini
menyoroti perlunya adaptasi terus-menerus terhadap perkembangan zaman,
partisipasi aktif semua pihak, dan peningkatan kontinu dalam metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan
masyarakat dan globalisasi.

VIII. Kelompok 3: Sistem Pendidikan Nasional (Kamis, 26 Oktober 2023)


Pengertian
Sistem pendidikan nasional merupakan upaya terencana dalam mewujudukan
proses dan suasana pembelajaran supaya pelajar aktif dalam mengembangkan
potensi dirinya. Dengan sistem pendidikan, diharapkan peserta didik memiliki
kecerdasan, akhlak, pengendalian diri, maupun keterampilan yang berguna bagi
diri sendiri, masyarakat, maupun negara.
Jenjang program pendidikan nasional :
1.Pendidikan SD
2,Pendidikan menegah (SMP, SMA)
3.Pendidikan tinggi
Jenis-jenis program pendidikan nasional
1. Pendidikan umum
Pendidikan dasar dan menengah yang mengkhususkan perluasan ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk meneruskan ke tahap yang
lebih tinggi
2. Pendidikan keagamaan
Pendidikan dasar, menengah, maupun tinggiyang menyiapkan peserta didiknya
berperan dengan penguasaan ilmu pengetahuan agama atau menjadi ahli ilmu
agama.
3. Pendidikan akademik
Pendidikan tinggi dengan program sarjana atau pascasarjana yang ditujukan untuk
menguasai disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidikan vokasi
Pendidikan tinggi yang menyiapkan peserta didiknya untuk memperoleh
pekerjaan dengan keterampilan terapan tertentu. Pendidikan ini setara dengan
sarjana.
5. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki profesi
di bidang tertentu.
6. Pendidikan Khusus
pendidikan untuk peserta didik dengan kecerdasan luar biasa atau mempunyai
kelainan. Pendidikan ini diselenggarakan secara inklusif dan berbentuk entitas
pendidikan khusus berjenjang dasar atau menengah.
7. Pendidikan profesi
Pendidikan tinggi sesudah program sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk
memperoleh profesi dengan syarat keahlian khusus.
Jalur program pendidikan nasional
1. Formal : Jalur edukasi yang berjenjang dan terstruktur yang terbagi atas
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
2. Non formal : Jalur pendidikan yang bukan formal, tetapi tetap bisa
diselenggarakan secara berjenjang dan terstruktur.
3. Informal : Jalur pendidikan yang berlangsung dalam lingkup keluarga atau
lingkungan kecil.
Hasil Diskusi
Keaimpulan

Sebenarnya kurikulum pendidikan di Indonesia itu masih kurang relevan karna


masih proses dan belum mencapai hasil akhirnya yang mana pendidikan akan
memberikan kelulusan untuk berkembang (menurut pandangan masyarakat),
Kurikulum Pendidikan juga kurang merealisasikan dan memahami tujuan
kurikulum merdeka didalam masyarakat agar masyarakat mengubah persepsi
mereka. Dengan adanya kurikulum merdeka ini dapat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan IPTEK mereka di masa yang akan datang. Sistem
pendidikan nasional memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kesimpulan materi ini menekankan
perlunya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk
mencapai tujuan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan memahami
prinsip-prinsip pendidikan nasional, diharapkan dapat tercipta lingkungan
pembelajaran yang inklusif, inovatif, dan relevan untuk menghadapi tantangan
zaman.Sistem pendidikan nasional merupakan fondasi penting dalam
pembentukan potensi dan karakter bangsa. Pentingnya integrasi, kualitas, dan
aksesibilitas dalam pendidikan menjadi kunci keberhasilan. Kesimpulan materi ini
menyoroti perlunya adaptasi terus-menerus terhadap perkembangan zaman,
partisipasi aktif semua pihak, dan peningkatan kontinu dalam metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan
masyarakat dan globalisasi.

IX. Kelompok 4 : Pendidikan dan Pembangunan (Kamis, 02 November


2023)

Pendidikan adalah proses pembelajaran dan pengembangan diri yang


berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses
perubahan dalam diri individu yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungan.
Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Pembangunan dapat didefinisikan sebagai proses perubahan dalam masyarakat
yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat pada beberapa segi :


a) Segi sasaran
b) Segi lingkungan
c) Segi jenjang pendidikan
d) Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan
Wujud Pembangunan sistem pendidikan :
secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain
bertalianerat, yaitu :
- Aspek filosofis dan keilmuan
- Aspek yuridis atau perundang-undangan
- Struktur
- Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orientasi.
Hasil Diskusi
1. Bagaimana usaha kita sebagai warga di daerah yang kurang fasilitasnya agar
mendapatkan fasilitas yang lengkap baik tenaga pendidik atau prasarana...

Jawab:
Sebagai warga di daerah yang kurang fasilitas pendidikan, ada beberapa usaha yang
dapat dilakukan untuk memperjuangkan fasilitas yang lengkap baik tenaga
pendidik maupun prasarana. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa
diambil:

1. Membentuk kelompok atau komunitas: Satu langkah awal yang bisa dilakukan
adalah dengan membentuk kelompok atau komunitas yang memiliki minat yang
sama terhadap pendidikan. Dalam kelompok ini, Anda dapat saling mendukung,
berbagi ide, dan bekerja sama dalam memperjuangkan fasilitas pendidikan yang
lebih lengkap.
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan: Lakukan riset dan identifikasi
kebutuhan serta tantangan yang ada dalam pendidikan di daerah tersebut. Dengan
memahami dengan baik keadaan yang ada, Anda dapat merumuskan solusi yang
tepat dan spesifik sesuai dengan kebutuhan daerah.
3. Mengajukan usulan atau pengaduan kepada pihak terkait: Sampaikan usulan atau
pengaduan mengenai kebutuhan fasilitas pendidikan kepada pemerintah daerah,
dinas pendidikan, atau instansi terkait lainnya. Sampaikan secara jelas dan
argumentatif mengenai kekurangan dan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Ajukan
juga solusi konstruktif yang dapat dilakukan.
4. Kampanye dan penggalangan dukungan: Lakukan kampanye untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan kebutuhan fasilitas
yang lengkap. Libatkan masyarakat secara aktif dalam kampanye ini. Selain itu,
lakukan penggalangan dukungan baik dari masyarakat, organisasi, atau pihak-
pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan.
5. Kerjasama dengan pihak swasta atau LSM: Cari kerjasama dengan pihak swasta
atau LSM yang memiliki program atau inisiatif pendidikan. Bekerjasama dengan
pihak-pihak ini bisa membantu dalam mendapatkan dukungan, sumber daya, atau
bantuan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan di daerah Anda.
6. Membangun jaringan dengan lembaga pendidikan lain: Jalin hubungan dan
kerjasama dengan lembaga pendidikan lain di wilayah sekitar atau di luar wilayah.
Dengan saling berbagi pengalaman, sumber daya, atau bahkan tenaga pendidik,
Anda dapat saling mendukung dan memperkuat upaya meningkatkan fasilitas
pendidikan.
7. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada: Gunakan sumber daya yang
ada secara maksimal. Misalnya, identifikasi dan manfaatkan potensi tenaga
pendidik lokal yang mungkin ada di daerah tersebut. Anda juga bisa mencari
bantuan dari komunitas atau individu yang memiliki keahlian atau kemampuan
dalam memperbaiki prasarana pendidikan.

Ingatlah bahwa setiap usaha yang dilakukan membutuhkan komitmen dan


kerjasama dari semua pihak terkait. Dengan membangun kesadaran masyarakat,
melibatkan berbagai pihak, dan menjalin kerjasama yang baik, Anda dapat
memperjuangkan fasilitas pendidikan yang lengkap bagi daerah Anda.

Kesimpulan

Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Mula-mula membangun


manusiannya,selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi
sumber daya pembangunan.Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran
lingkungan fisik maupun yang bersasaranlingkungan sosial yaitu diri manusia itu
sendiri.Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan, maka
diharapkanlingkungannya akan terbangun dengan baik.Sumbangan pendidikan
terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya,lingkungan pendidikan,
jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan.Secara khusus sumbangan pendidikan
terhadap pembangunan adalah pembangunan ataspenyempurnaan sistem
pendidikan itu sendiri. Melalui kerjasama, komitmen, dan partisipasi aktif
masyarakat, kita dapat memperjuangkan fasilitas pendidikan yang lengkap di
daerah yang kurang fasilitasnya. Dengan mengidentifikasi masalah, mengajukan
usulan, melakukan kampanye, dan membangun jaringan, kita dapat menciptakan
perubahan positif untuk peningkatan kualitas pendidikan.

X. Kelompok 5 : Inovasi Pendidikan ( Kamis, 14 November 2023)


Pengertian : Inovasi pendidikan adalah sesuatu yang baru dengan meluncurkan,
memperkenalkan, dan melakukan praktik baru dalam bidang pendidikan yang
berarti mewujudkan pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan
potensi dirinya untuk memperoleh kepribadian, sikap, dan keterampilan yang
diinginkan oleh dirinya dan masyarakat.
Tujuan : Tujuan inovasi pendidikan adalah efisiensi, relevansi, dan efektivitas
mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil
pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik,
masyarakat, dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat,
dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990, hlm. 129 dalam
Rusdiana, 2014, hlm. 48).
Secara sistematis, beberapa arah tujuan inovasi pendidikan di Indonesia adalah
1. Mengejar berbagai ketinggalan dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, sehingga pada akhirnya pendidikan di Indonesia semakin berjalan
sejajar dengan berbagai kemajuan tersebut.
2. Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan di setiap jenis, jalur, dan jenjang
yang dapat melayani setiap warga Negara secara merata dan adil.
3. Mereformasi sistem pendidikan Indonesia yang lebih: efisien dan efektif,
menghargai kebudayaan nasional, lancar dan sempurnanya sistem informasi
kebijakan, mengokohkan identitas dan kesadaran nasional, menumbuhkan
masyarakat gemar belajar, menarik minat peserta didik, dan banyak menghasilkan
lulusan yang benar-benar diperlukan untuk berbagai bidang pekerjaan yang ada
di /

Macam-macam strategi :
1. Strategi fasilitatif : Strategi fasilitatif digunakan untuk memperbaharui bidang
pendidikan.
2. Strategi pendidikan : Strategi pendidikan berfokus pada perubahan sosial yang
merupakan salah satu tujuan utama dari pendidikan.
3. Strategi bujukan : Dalam strategi bujukan, sasaran perubahan diajak untuk
mengikuti perubahan dengan cara memberikan alasan, mendorong, atau mengajak
untuk mengikuti contoh yang diberikan.
4. Strategi paksaan : Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan
strategi paksaan, artinya dengan cara memaksa guru (sasaran perubahan) untuk
mencapai tujuan perubahan.
5. Strategi empiris rasional : Asumsi dasar dalam strategi ini adalah bahwa manusia
mampu menggunakan pikiran logisnya atau akalnya sehingga mereka akan
bertindak secara rasional.
6. Strategi normatif re-edukatif : Strategi normatif re-edukatif adalah strategi inovasi
yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan, seperti Sigmund Freud,
John Dewey, Kurt Lewis, dan beberapa pakar lainnya (Cece Wijaya, 1991), yang
menekankan cara klien memahami permasalahan pembaharuan seperti perubahan
sikap, kemampuan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia (Rusdiana,
2014, hlm. 93-98).
Proses Inovasi Pendidikan
Proses inovasi harus digalakan saat zaman semakin bertumbuh dan modern.
Walaupun tugas berat sebagai inovator dan betapa sukarnya menyebarkan inovasi.
Banyak orang mengetahui dan memahami sesuatu yang baru tetapi belum mau
menerima apalagi melaksanakannya. Bahkan banyak pula yang menyadari bahwa
sesuatu yang baru itu bermanfaat baginya, tetapi belum juga mau menerima dan
mau menggunakan atau menerapkannya dikehidupan sehari-hari.
Hasil Diskusi
Kesimpulan dari materi ini yaitu Inovasi pendidikan adalah sesuatu yang baru
dengan meluncurkan, memperkenalkan, dan melakukan praktik baru dalam
bidang pendidikan yang berarti mewujudkan pembelajaran agar peserta didik
dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memperoleh kepribadian, sikap, dan
keterampilan yang diinginkan oleh dirinya dan masyarakat. Di dalam dunia
pendidikan pasti adanya kurangnya pelatihan dan pengembangan guru yang
menjadi suatu hambatan dalam mengiplementasikan inovasi pendidikan itu
sendiri. Agar pelatihan dan perkembangan guru menjadi lebih maju yaitu dengan
cara sebagai berikut:
1. Profesi guru melalui webinar atau membaca buku.
2. Kerjasama antar guru dengan berbagai pengalaman melalui kerja workshop atau
ruang diskusi
3. Guru dapat memanfaatkan teknologi
4. Pemerintah dapat mendukung guru dengan menyediakan anggaran dan pelatihan
terhadap guru.

XI. Tugas Tanggung Jawab dan Kompetensi Guru ( Kamis, 16 November


2023)
Pengertian guru : Guru adalah tenaga pengajar/ pendidik yang khusus diangkat
dengan tujuan utama mengajar pada jenjang pendidikan tertentu.
Tugas utama seorang pendidik atau guru yang profesional:
1) Mendidik
2) Mengajar
3) Membimbing
4) Mengarahkan
5) Melatih
6) Menilai
7) Dan mengevaluasi peserta didik
Pengertian profesional: Profesional adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, kecakapan yang memenuhi standar mutu, norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Tugas khusus guru :
1.Sebagai Pengajar (Intruksional)
Yaitu untuk melaksanakan tugas mengajar (to teach), tugas ini secara keguruan
merupakan tugas tradisional.
2. Sebagai Pendidik (Edukator)
Bagi guru sebenarnya merupakan fungsi yang pokok, untuk mendidik. Sebab
guru bukan hanya menjalankan tugas mengajar tetapi juga mendidik. Bahkan
fungsi mendidik ini harus lebih diutamakan dan harus merupakan fungsi sentral
guru.
3. Sebagai Pemimpin (Managerial)
Menggerakan siswa-siswa nya dengan mempengaruhi Membimbing, memotivasi
dan mengarahkan agar siswa-siswi Itu berbuat atau berprilaku sesuai dengan
tujuan yang ingin icapai dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Pengertian kompetensi guru : Kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang
berupa pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut untuk jabatan
tertentu yang pada dasarnya bertitik tolak dari analisis tugas dan tanggung jawab
yang akan dilakukan nanti.
4 kompetensi guru meliputi :
1) Kompetensi Kepribadian
2) Kompetensi Sosial
3) Kompetensi Pedagogik
4) Kompetensi Profesional
Pengertian kode etik : Kode etik adalah norma-norma dalam suatu jabatan
tertentu dan merupakan landasan moral atau pedoman tingkah laku yang
dijunjung tinggi oleh anggota
Kode etik bertujuan untuk meminimalisir setiap anggotanya guna meningkatkan
diri, meningkatkan layanan professional demi kepentingan orang banyak.
9 kode etik guru yaitu :
1.guru berbakti : Membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang Pancasila.
2.guru memiliki kejujuran : Profesi dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak .
3.guru mengadakan komunikasi : Terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4.guru menciptakan suasana : Kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua anak bagi kepentingan anak.
5.guru memelihara hubungan baik : Dengan masyarakat disekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6.guru mandiri : Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesi.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru Baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan Keseluruhan.
8. Guru bersama-sama memelihara dan membina serta meningkatkan Mutu
Organisasi Guru Profesi sebagai sarana pengabdiannya.
9. melaksanakan segala keperluan yang merupakan Kebijaksanaan pembelajaran
dalam bidang Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai