MAKALAH KEPERAWATAN
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU BUTIR
DALAM KENAIKAN PANGKAT PERAWAT PENYELIA
Di susun oleh :
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. BP DENGAN ULKUS DIABETIKUM
DI RUANG RAWAT INAP BEDAH
Pembimbing
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, demam tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme
lemak dan protein (Brunner & Suddarth, 2000).
2. Definisi Ulkus
Ulkus merupakan luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput
lender dan usus adalah kematian jaringan yang luas disertai invasive kuman
saprofit (Zaidah, 2008).
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir dan
ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus
diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit
DM dengan neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).
Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus
sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita
Diabetes. Kadar LDL yang tinggi memainkan peranan penting untuk
terjadinya ulkus diabetic melalui pembentukan plak atherosklerosis pada
dinding pembuluh darah, (zaidah 2005).
Ulkus kaki Diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan
morbiditas akibat Diabetes Mellitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan
komplikasi serius akibat Diabetes, (Andyagreeni, 2010).
4. Etiologi
Diabetes Mellitus tergantung insulin (DMTI)
Faktor genetic
Penderitadiabetes tidakmewarisi diabetes tipe itu sendiri tetapi mewarisi
suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah terjadinya diabetes
tipe I. Kecenderungan genetic ini ditentukan pada individu yang memililiki
tipe antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan
kumpulan gen yang bertanggungjawab atas antigen tranplantasi dan
proses imunlainnya.
Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini
merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksisel β pancreas, sebagai
contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu
dapat memicu proses autoimun yang dapat menimbulkan destuksisel β
pancreas.
Analgetic administrtion :
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Tentukan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri
5. Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal
6. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik
pertama kali
7. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
8. Evaluasi efektivitas analgetik, tanda dan gejala
4. Evaluasi
Menurut Nursalam, 2011 , evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis
yaitu :
1) Evaluasi formatif. Evaluasi ini disebut juga evaluasi berjalan
dimana evaluasi dilakukan sampai dengan tujuan tercapai
2) Evaluasi somatif , merupakan evaluasi akhir dimana dalam
metode evaluasi ini menggunakan SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan keperawatan pada Ny. BP dengan Ulkus Diabetes Melitus
Grade II Di Ruang Bedah RSUD Lewoleba
A. Pengkajian
1. Identitas
Biodata Pasien
Nama : Ny. BP
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Meluwiting, Balauring.
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu RT
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Katholik
Suku : Kedang
Tanggal masuk RS : 20 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2020
Sumber Informasi : Klien, Keluarga, Medical Record
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Luka di tumit kaki kiri dan terasa nyeri skala 5-6, nyeri hilang timbul,
nyeri pada saat digerakkan, klien tampak merintih jika nyeri tiba.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, klien kena luka di tumit kaki
kiri, namun klien tidak mengetahui penyebabnya. Mulai saat itu klien
lebih berhati-hati dan pelan-pelan saat berjalan. Dua minggu sebelum
masuk rumah sakit keluhan dirasa semakin bertambah, luka pada tumit
menjadi bengkak. Diperiksakan ke dokter praktik dan hanya diberi obat
oral. Satu minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan pada tumit klien
makin bertambah, luka makin membengkak dan oleh cucunya luka
tersebut dibuka atau diiris keluar pusnya banyak. Klien hanya istirahat
dirumah dan akhirnya karena merasa tidak kuat dan tidak bisa
mengobati luka tersebut maka oleh keluarganya klin dibawa ke rumah
sakit. Hari masuk rumah sakit, keluhan luka tumit, kemudian dilakukan
perawatan luka.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien menderita tekanan darah tinggi sudah sejak 10 tahun yang lalu.
Klien terdeteksi diabetes mellitus saat menjalani perawatan di rumah
sakit ini. Klien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
f. Pola Perceptual
Klien mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada penglihatan dan
klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
g. Pola Persepsi Diri
Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya.
h. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Klien sudah menopause, klien menikah dua kali. Dengan suami yang
pertama mempunyai 7 anak dan dengan suami yang kedua klien tidak
mempunyai anak. Klien merasa senang dan bahagia karena didampingi
oleh suami yang kedua.
i. Pola Peran-Hubungan
Klien lebih dekat dengan suami. Komunikasi dengan perawat sekarang
hanya apabila ditanya, menggunakan bahasa jawa.
j. Pola Managemen Koping-Stres
Setiap ada permasalahan klien senantiasa didampingi oleh saudaranya.
k. Sistem Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit klien taat sholat, saat sakit klien tidak bisa sholat lagi,
tapi meyakini apapun penderitaannya Tuhan yang mengatur-Nya.
l. Pemeriksaan Fisik
- Keluhan yang dirasakan saat ini
- Nyeri pada luka di tumit kaki kiri, skala 5-6, merasa panas seperti
terbakar.
- Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,5°C
- Nadi : 80x / menit
- Pernafasan : 20x/ menit
- Tekanan darah : 160/100 mmHg
- BB/TB : TB : 150 cm BB : 70kg
- Kepala
• Bentuk : normochepal
• Rambut : Lebat, sedikit berubah, terakhir keramas 5 hari yang
lalu, rambut berbau.
• Mata : Konjungtiva : tidak pucat (-/-), Sklera: ikterus (-/-),
reflek cahaya +/+, fungsi penglihatan baik.
• Mulut : Bibir kelihatan kering, gigi banyak yang sudah
tanggal, nafas berbau.
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe
nodus. Tidak ada peningkatan JVP.
- Thorak
Inspeksi : simetris
Perkusi : sonor kanan kiri
Palpasi : fermitus kanan dan kiri, tidak ada ketinggalan gerak
Auskultasi : Paru-paru :vasikuler kanan kiri
Jantung :S1 S2 murni, iktus cordis teraba
- Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran abdomen
Palpasi : Abdomen supel, hati dan limfe tidak teraba, nyeri
tekan
(-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik 20x/menit
- Inguinal dan Genetalia
Tidak ada kelainan di regio inguinal. Klien terpasang dower catheter
sejak tanggal 20 Oktober 2020.
- Ektremitas
Terdapat ulkus di tumit kiri, luas ulkus dengan diameter kurang lebih
5cm kedalamannya kurang lebih 1cm, nampak jaringan nekrotik
warna putih. Terdapat oedema dibagian kaki distal kanan kiri. Infus
terpasang ditangan kiri.
Pergerakan:
B B
B TB
5. Program Terapi
Tanggal 20 Oktober 2020
- Diit DM IV (1700 kalori)
- Infus NaCl 30 tetes per menit
- Injeksi reguler insulin 3×14 iU
- Injeksi Ezelin 1x16 iu
- Metronidazol : 3x500gr (IV)
- Captopril : 2×12,5mg (oral)
- Ceftriaxon : 2x1gr (IV)
- Perawatan Luka; nekrotomi
- Cek GDN dan 2 jam PP
B. Analisa data
No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Iskemik jaringan Nyeri
- Pasien mengatakan nyeri.
- Pasien mengatakan susah tidur
karena nyeri.
DO:
- P: nyeri bertambah saat beraktifitas.
Q: seperti terbakar
R: ekstremitas bawah.
S: 5-6
- T: hilang timbul dan nyeri hanya
pada saat digerakkan
- Pasien meringis kesakitan ketika
nyeri muncul
DS: Pasien mengatakan ada luka di
tumit kaki sebelah kiri sejak 2 minggu
yang lalu.
DO:
- Ada luka di ekstremitas bawah (tumit
Kerusakan
2. kaki kiri). Ulkus DM
integritas kulit
- Luka ulkus dengan diameter : ± 5 cm
kedalaman : ± 1 cm.
- Terdapat jaringan nekrotik warna
puutih
- Terdapat edema di bagian kaki kiri.
DS : –
DO :
- Rambut lebat sedikit beruban,
Kurangnya Defisit
3. terakhir keramas 5 hari yang lalu,
pengetahuan perawatan diri
rambut berbau
- Bibir kering, gigi banyak yang sudah
tanggal, nafas berbau
C. Prioritas Masalah
1. Nyeri berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan adanya luka
pada tumit kaki yang menyebabkan nyeri, nyeri bertambah saat beraktifitas,
nyeri seperti ditusuk-tusuk pada area ekstremitas bawah dengan skala
nyeri 6, pasien meringis kesakitan ditunjukkan dengan memegangi area
nyeri.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ulkus DM ditandai dengan
adanya luka pada tumit dan keluar pus banyak, luka ulkus dengan
diameter : ± 5 cm kedalaman : ± 1 cm, tterdapat jaringan nekrotik warna
putih, terdapat edema di bagian kaki kiri
3. Kurang pengetahuan b/d kurang terpaparnya informasi tentang
penyakitnya, ditandai dengan pasien tampak bertanya-tanya tentang
penyakit yang dideritanya.
D. Rencana Tindakan
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
adanya ulkus keperawatan selama 3 x 24 secara komprehensif (lokasi,
diabetikum. jam diharapkan nyeri klien durasi, karakteristik)
berkurang dengan kriteria 2. Observasi reaksi non verbal dan
hasil : ketidaknyamanan
- Mengontrol nyeri. 3. Gunakan teknik komunikasi
- Melaporkan bahwa nyeri terapeutik untuk mengetahui
berkurang skala 1-3. pengalaman nyeri pasien
- Mampu mengenali nyeri 4. Evaluasi pengalaman nyeri
(skala, intensitas, frekuensi masa lampau
dan tanda nyeri). 5. Ajarkan teknik non farmakologik
- Menyatakan rasa nyaman (relaksasi, distraksi) untuk
setelah nyeri berkurang. mengurangi nyeri
6. Tingkatkan istirahat
7. Kolaborasi dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil.
E. Implementasi Keperawatan
P :- Lanjutkan intervensi
- Monitor status nutrisi klien (Diet DM)
- Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
dan kering, perhatikan personal higiene
pasien.
- Tekankan pentingnya cuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
- Pertahankan teknik steril dalam
perawatan luka dan ganti balutan pada
interval waktu yang sesuai
- Rencana tindakan insisi drainase di
kamar operasi tanggal 02/11/2020
P : - Lanjutkan intervensi
- Berikan informasi yang tepat pada
keluarga tentang kemajuan kondisi
pasien
- Anjurkan pasien untuk tetap berpikiran
positip dan tetap semangat dalam
menjalani proses perawatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir
dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas ,disertai invasif kuman
saprofit. Faktor utama yang berperan pada timbulnya ulkus diabetikum
adalah angiopati, neuropati dan infeksi.
Penyakit Diabetes membuat gangguan/ komplikasi melalui kerusakan
pada pembuluh darah di seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. Ulkus
diabetes mellitus grade II akibat mikroangiopatik disebut juga ulkus panas
walaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh
peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal.
B. Saran
Ulkus diabetes mellitus grade II sangat rawan untuk terjadinya infeksi.
Jika perawatan Ulkus diabetes mellitus grade II tidak dilakukan dengan
baik dan benar, maka akan menimbulkan infeksi. Selain itu, Ulkus diabetes
mellitus grade II akan mengganggu aliran darah dan syaraf-syaraf yang peka
terhadap rasa nyeri.
Apabila ada Ulkus diabetes mellitus grade II, diharapkan untuk selalu
dibersihkan, biasanya dengan NaCl dan ditutup dengan kassa steril. Jika
ada jaringan yang mati, maka segera dilakukan pengangkatan, agar tidak
terjadi pelebaran ulkus diabetikum. Dan selalu menjaga adar gula darah
dengan menjaga pola makan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA