Anda di halaman 1dari 9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pelaksanaan

Pelaksanaan diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan tertentu yang

dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataannya.

Menurut Mazmanian dan Sebatier (2014:68) “Pelaksanaan adalah

pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang,

namun dapat pula berbentuk perintah atau keputusan badan eksekutif yang penting

ataupun keputusan peradilan”.

Menurut Tjokroadmudjoyo (2014:7) “Pelaksanaan adalah Proses dalam

bentuk rangkain kegiatan, yaitu berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan

maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek”.

Menurut Wiestra, dkk (2014:12) ”Pelaksanaan adalah usaha-usaha yang


dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah
dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat
yang diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat
pelaksananaannya dan kapan waktu dimulainya”.

Menurut Abdullah (2014:151) “Pelaksanaan adalah suatu proses rangkaian

kegiatan tindak lanjut sekolah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri

atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau

kebijakan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan

semula.

6
7

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan adalah kegiatan

yang dilakukan oleh suatu badan atau wadah secara berencana, teratur dan terarah

guna mencapai tujuan yang diharapkan, maupun operasional atau kebijaksanaan

menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan.

2.2. Pengertian Penerbitan atau Publikasi


Publikasi merupakan tindakan penerbitan, dan juga mengacu pada setiap
salinan.
Menurut Merriam (2014:458) dalam (Liliweri, 2015) “Publikasi adalah setiap

tindakan atau rancangan/desain produk yang menarik khalayak, seperti informasi yang

mempunyai nilai berita sehingga menarik perhatian dan dukungan khalayak”.

Menurut Nisberg (2014:37) dalam (Liliweri, 2014) ”Publikasi adalah informasi


yang dirancang untuk memperlihatkan, memperkenalkan, mempertahankan
nama dan kehormatan seseorang, kelompok, atau suatu organisasi kepada
khalayak dalam suatu konteks tertentu melalui media dengan tujuan untuk
menciptakan daya tarik khalayak”.
Menurut Astika (2014:28) “Publikasi adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan
untuk menyediakan atau menyebarkan sebuah informasi kepada masyarakat
umum dengan cara bermacam-macam mulai dari buku, teks, gambar, konten
audio visual dan website sehingga masyarakat mengetahui informasi yang
disediakan untuk konsumen sehingga kegiatan promosi diharapkan mampu
mempengaruhi masyarakat untuk memanfaatkannya”.
Menurut lesly (2014;58) “Publikasi adalah penyebaran pesan yang

direncanakan dan dilakukan untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan

tanpa pembayaran pada media”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa publikasi adalah penyampaian

informasi kepada masyarakat melalui media-media komunikasi.


8

2.3. Pengertian Surat

Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang dipergunakan dalam

suatu organisasi atau instansi.

Menurut Suryani, dkk (2015:2) ”Surat adalah secarik kertas atau lebih yang

berisi percakapan (bahan komunikasi) yang disampaikan oleh seseorang kepada orang

lain, baik atas nama pribadi maupun organisasi/lembaga/instansi”.

Menurut Rahmawati (2014:33) ”Surat adalah kertas tertulis dalam bentuk

tertentu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak

lain”.

Menurut Sedarmayanti (2014:26) “Surat adalah alat komunikasi tertulis yang

berasal dari satu pihak ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta”.

Menurut Priansa (2014:5), “ Surat merupakan salah satu sarana komunikasi

Tertulis”.

Menurut Saiman (2002:1) dalam (CHR.Jimmy L.Gaol, 2015) ”Surat adalah

komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditunjukkan kepada pihak lain

untuk menyampaikan warta atau pesan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat

umum dan jelas, dapat dimengerti maksud dan tujuannya serta tepat sasaran”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat komunikasi

tertulis yang berisikan tentang informasi berupa kabar atau berita.

2.3.1 Fungsi Surat

Menurut Priansa (2014), surat memiliki sejumlah fungsi yang melekat. Fungsi

tersebut dapat berupa fungsi umum maupun fungsi khusus. Fungsi umum surat secara

garis besar adalah sebagai bukti hitam diatas putih, sebagai pengungkap banyak hal
9

dan informasi, dan sebagai perekam peristiwa, dimana surat dapat dibaca kembali oleh

pembaca. Adapun fungsi khusus surat yaitu :

1. Alat dokumentasi

Surat berfungsi sebagai alat dokumentasi apabila surat dijadikan sebagai alat

pemberian atau pengumpulan bukti-bukti ataupun keterangan. Surat yang sering

dijadikan sebagai pemberian bukti adalah surat nikah, surat keterangan lahir, surat

perjanjian dan sebagainya.

2. Alat pengingat

Surat dapat digunakan sebagai alat pengingat masa lalu dan pendokumentasian

secara tertulis sesuatu yang mungkin telah terjadi. Misalnya untuk penyelesaian suatu

masalah, pegawai kantor sering harus membuka kembali arsip yang berhubungan

dengan hal yang berkaitan dengan masalah tersebut karena pemimpin atau pegawai

kantor telah lupa akan hal itu.

3. Bukti historis

Dalam perkembangannya sebuah organisasi, misalnya tentu mengalami perubahan

dari masa ke masa. Kalau pihak tertentu ingin mengetahui perubahan-perubahan dalam

organisasi itu (maju-mundurnya organisasi), maka dia dapat menggunakan surat-surat

tertentu sebagai sumbernya, baik surat-surat lama maupun surat-surat yang masih

relative baru. Jadi, surat-surat dapat dijadikan sebagai bukti historis dari

perkembangan kehidupan manusia.

4. Pedoman pelaksanaan pekerjaan

Pejabat instansi sering menggunakan surat sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan

bagi para pegawai. Penggunaan surat sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan

bertujuan agar semua kegiatan baik didalam maupun diluar instansi, dapat terlaksana

dengan lancar dan baik. surat yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan
10

biasanya dibuat dalam bentuk surat edaran atau instruksi, surat keputusan, nota dinas

dan sebagainya.

5. Duta penulis

Sebagai duta penulis, surat dianggap mencerminkan keadaan mentalitas, jiwa,

pemikiran dan kondisi yang melingkupi penulisnya, dengan harapan pembaca mampu

memahaminya.

2.3.2 Jenis-Jenis Surat

Pemakaian surat sangat beraneka ragam tergantung dari kepentingannya,

namun pada pokoknya, surat dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Pemakaian

Dilihat dari aspek pemakaiannya, maka surat terdiri dari surat pribadi, surat bisnis

dan surat dinas pemerintah.

2. Wujud

Dilihat dari aspek wujudnya, maka surat terdiri dari surat bersampul, warkat pos,

kartu pos, memo dan nota, serta telegram dan teleks.

3. Sasaran

Dilihat dari aspek sasarannya, maka surat terdiri dari surat biasa serta surat edaran

dan pengumuman.

4. Isi dan Maksud

Dilihat dari aspek isi dan maksudnya, maka surat terdiri dari surat pemberitahuan,

surat permintaan, surat penawaran, surat lamaran, surat pesanan, surat penuntutan,

surat panggilan, surat peringatan dan lain-lain.


11

5. Sifat

Dilihat dari aspek sifatnya, maka surat terdiri dari surat biasa, surat konfidensial,

surat rahasia dan surat sangat rahasia.

6. Urgensi

Dilihat dari aspek urgensinya, maka surat terdiri dari surat biasa, surat segera atau

ekspres, surat amat segera atau kilat, dan surat kilat khusus.

2.4. Pengertian Izin Praktik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2052/MENKES/PER/X/2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik

Kedokteran yang dimaksud dengan Surat Izin Praktik adalah ”Bukti tertulis yang

diberikan dinas kesehatan kabupaten atau kota kepada dokter dan dokter gigi yang

akan menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi syarat”.

Setiap Dokter dan Dokter Gigi yang menjalankan praktik kedokteran wajib

memiliki Surat Izin Praktik. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam

memberikan Surat Izin Praktik (SIP) harus mempertimbangkan kebutuhan pelayanan

kesehatan. Surat Izin Praktik (SIP) bagi Dokter dan Dokter Gigi dapat berupa SIP

Dokter gigi, SIP dokter spesialis, dan SIP dokter gigi spesialis.

Surat Izin Praktik (SIP) bagi peserta program dokter dengan kewenangan

tambahan yang memperoleh penugasan khusus difasilitas pelayanan kesehatan tertentu

berupa SIP dokter dengan kewenangan sebagaimana tercantum dalam surat keterangan

kompetensi yang dikeluarkan oleh kolegium. Surat Izin Praktik (SIP) bagi Dokter dan

Dokter Gigi sebagai staf pendidik yang melakukan praktik kedokteran atau praktik

kedokteran gigi pada rumah sakit pendidikan, berlaku juga untuk melakukan proses

pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi di rumah sakit pendidikan lainnya dan
12

rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang dijadikan sebagai jejaring

pendidikannya.

Dokter dan Dokter Gigi yang telah memiliki SIP yang memberikan pelayanan

kedokteran atau memberikan konsultasi keahlian dalam hal :

1. Diminta oleh sesuatu fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan

pelayanan kedokteran yang bersifat khusus, yang tidak terus menerus atau

tidak berjadwal tetap;

2. Dalam rangka melakukan bakti sosial/kemanusiaan;

3. Dalam rangka tugas kenegaraan;

4. Dalam rangka melakukan penanganan bencana atau pertolongan darurat lainnya;

5. Dalam rangka memberikan pertolongan pelayanan kedokteran kepada keluarga,

tetangga, teman, pelayanan kunjungan rumah dan pertolongan masyarakat

tidak mampu yang sifatnya insidentil; tidak memerlukan SIP di tempat

tersebut.

Pemberian pelayanan kedokteran di atas harus diberitahukan kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Pemberitahuan dapat dilakukan oleh institusi

penyelenggaranya.

2.4.1 Penyelenggaraan Praktik

Dokter dan Dokter Gigi yang telah memiliki SIP berwenang untuk

menyelenggarakan praktik kedokteran, yang meliputi antara lain:

1. Mewawancarai pasien;

2. Memeriksa fisik dan mental pasien;

3. Menentukan pemeriksaan penunjang;

4. Menegakkan diagnosis;
13

5. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;

6. Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;

7. Menulis resep obat dan alat kesehatan;

8. Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;

9. Menyimpan dan memberikan obat dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan

standar, dan

10. Meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah

terpencil yang tidak ada apotek.

Lingkup dan tingkat kewenangan penyelenggaraan praktik kedokteran bagi

masing masing dokter atau dokter gigi sesuai dengan sertifikat kompetensi, atau surat

keterangan kompetensi dari Ketua Kolegium atau Ketua Program Studi atas nama

Ketua Kolegium bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) atau

peserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS).

2.5. Pengertian Berbasis Online atau web

Berbasis Web adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web

melalui suatu jaringan seperti internet atau intranet.

Menurut Abdullah (2015:1) “Web dapat diartikan sekumpulan halaman yang

terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik

berupa text, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur

koneksi internet”.

Menurut Nilasari (2014:2) “Web merupakan kumpulan halaman web yang

dijalankan dari suatu alamat web domain”.

Menurut Bekti (2015:35) “Web merupakan kumpulan halaman-halaman yang


digunakan untuk menampilkan informasi teks, gamabr diam atau gerak,
animasi, suara, dan atau gambaran dari semuanya, baik yang bersifat statis
14

maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling


terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa web adalah kumpulan server

web dari seluruh dunia yang mempunyai kegunaan untuk menyediakan data dan

informasi untuk dapat digunakan bersama.

Anda mungkin juga menyukai