MAKALAH SEJARAH

“Sejarah Perjanjian Renville 17 Januari 1948”

Disusun oleh:
Nama : Salsa Dewi Permata Citra
No. Absen : 31
Kelas : XII IPS 4

SMA Negeri 1 Juwana Tahun Ajaran

2019/2020
 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perundingan Renville dilatarbelakangi oleh perpindahan
yang memanas Sel belanda menyetujui perjanjian dalam
Linggarjati hingga kemudian melakukan agresi militer
lewat Indonesia.
Agresi militer Belanda ke Indonesia mendapat tantangan
dari dunia luar, termasuk Amerika Serikat dan Inggris
adalah Sekutu Belanda. Kemudian Australian dan Indian
menyetujui situasi yang terjadi di Indonesia dibahas dalam
pertemuan dewan keamanan PBB.
Pada tanggal 1 Agustus 1947 dewan keamanan PBB
menerima pihak Belanda dan Indonesia melakukan
gencatan senjata yang beberapa hari kemudian
bertentangan 4 Agustus 1947, kedua belah pihak
mengumumkan untuk gencatan senjata yang juga
memenangkan Agresi militer Belanda ke 1.
Pada tanggal 18 September 1947. DK PBB atau dewan
keamanan PBB membentuk komisi yang kemudian dikenal
dengan sebutan KTN(Komisi Tiga Negara). Yang
anggotanya terdiri dari Autralia (Richard Kirby), Belgia
(paul van Zeeland) dan Amerika Serikat (Frank Graham).
 Di mana penyebab awal serangkaian pertikaian ini
disebabkan karena Belanda enggan untuk mengakui
kedaulatan kemerdekaan Indonesia. Namun latar belakang
dilaksanakannya perundingan Renville tidak akan terlepas
dari adanya penyerangan yang dilakukan Belanda
terhadap Indonesia, di mana peristiwa ini seringkali
disebut sebagai “Agresi Militer Belanda Pertama” yang
terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 sampai dengan 4 Agustus
1947 Perjanjian Renville adalah perjanjian antara
Indonesia dengan Belanda yang ditandatangani pada
tanggal 17 Januari 1948 diatas geladak kapal perang
Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang
berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan
dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh
Komisi Tiga Negara(KTN) yag seringkali mengalami
pertikaian, Di mana penyebab awal serangkaian pertikaian
ini disebabkan karena Belanda enggan untuk mengakui
kedaulatan kemerdekaan Indonesia. Namun latar belakang
dilaksanakannya perundingan Renville tidak akan terlepas
dari adanya penyerangan yang dilakukan Belanda
terhadap Indonesia, di mana peristiwa ini seringkali
disebut sebagai “Agresi Militer Belanda Pertama” yang
terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 sampai dengan 4 Agustus
1947
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Dampak Perundingan Renville Terhadap
Bangsa Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Dampak Perundingan Renville
Terhadap Bangsa Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa akibat yang disebabkan oleh
Perjanjian Renville. Pada dasarnya melalui perjanjian ini,
Republik Indonesia mengalami banyak kerugian.
Kerugian yang diakibatkan oleh perjanjian ini adalah
1. Indonesia terpaksa menjadi bagian dari RIS

BAB III
 PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya disepakatinya perjanjian Reville ini,
dilihat justru memojokkan keadaan bangsa kita
dan justru membuka peluang Negara Belanda
untuk menduduki sebagian besar wilayah Republik
Indonesia, dan hal inilah yang memicu
ketidakpercayaan rakyat pada Perdana Menter
Amir Syarifudin yang dinilai gagal karena terlalu
membuka peluang Belanda untuk lebih dapat
menguasai berbagai wilayah Indonesia yang dinilai
lebih memiliki sumber daya alam yang melimpah,
oleh karena itu dengan adanya perjanjian Renville
ini sangatlah memberikan berbagai dampak yang
signifikan.
B. Saran
Berdasarkan penjelasan yang telah tertera diatas di
sarankan agar pembaca atau teman–teman dapat
mengambil hikmah dari setiap masalah yang telah
terjadi, kita sebagai generasi muda penerus bangsa
harus bersungguh sungguh dalam belajar agar kita
tidak mudah ditipu oleh bangsa lain dan dapat
menjaga ketentraman bangsa serta membangun
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan
dihormati oleh bangsa lain.
DAFTAR PUSTAKA
Https://fikmakalah.blogspot.com/2017/12/
Makalah Sejarah Tentang Perjanjian 21.html?m=1
Https://salamadian.com/isi-Perundingan Perjanjian
Renville
RindaFahmi 12.blogspot.com/2014/11
Perundingan Renville