Anda di halaman 1dari 1

PERUNDINGAN RENVILLE

Maura Zaneta G. E. / 19 / XI MIPA 2

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Republik Indonesia dengan Belanda akibat
sengketa kedaulatan Indonesia. Perjanjian Renville terjadi pada 17 Januari 1948. Namanya
diambil dari lokasi tempat perjanjian ditandatangani yakni Kapal Amerika Serikat Renville yang
sedang bersandar di Pelabuhan Jakarta. Perjanjian Renville dibuat karena Belanda dan Indonesia
terus bersengketa. Indonesia berusaha menanganinya dengan meminta pertolongan internasional.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berusaha menengahi. Negara yang terlibat
tergabung dalam Komisi Tiga Negara (KTN). Indonesia menunjuk Australia, Belanda menunjuk
Belgia, dan Amerika Serikat ditunjuk berdasarkan keinginan Indonesia dan Belanda. Amerika
Serikat mempertemukan Indonesia di kapal perang Renville. Indonesia diwakili oleh Perdana
Menteri Amir Sjarifuddin sementara Belanda diwakili Gubernur Jenderal Van Mook.

Perjanjian Renville kemudian menyepakati gencatan senjata. Belanda juga mendapat


tambahan wilayah kekuasaan. Selain itu, kedaulatan Belanda atas Indonesia diakui sampai
selesai terbentuknya Republik Indonesia Serikat. Bagi Indonesia, Perjanjian Renville hanya
memberikan janji referendum di wilayah kekuasaan Belanda di Jawa, Madura, dan Sumatera.
Rakyat di wilayah jajahan Belanda dijanjikan boleh memilih bergabung dengan RIS atau
membentuk negara sendiri. Berikut isi Perjanjian Renville:

1. Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan segera.


2. Republik Indonesia merupakan negara bagian dalam RIS.
3. Belanda tetap menguasai seluruh Indonesia sebelum RIS terbentuk.
4. Wilayah Indonesia yang diakui Belanda hanya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan
Sumatera.
5. Wilayah kekuasaan Indonesia dengan Belanda dipisahkan oleh garis demarkasi yang
disebut Garis Van Mook.
6. Tentara Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerak kekuasaan Belanda (Jawa Barat
dan Jawa Timur).
7. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda dengan kepalanya Raja Belanda.
8. Akan diadakan semacam referendum (pemungutan suara) untuk menentukan nasib
wilayah dalam RIS.
9. Akan diadakan pemilihan umum untuk membentuk Dewan Konstituante RIS.

Perjanjian Renville membuat wilayah Indonesia semakin sedikit. Belanda menguasai


wilayah-wilayah penghasil pangan dan sumber daya alam. Selain itu, wilayah Indonesia
terkungkung wilayah yang dikuasai Belanda. Belanda mencegah masuknya pangan, sandang,
dan senjata ke wilayah Indonesia. Indonesia mengalami blokade ekonomi yang diterapkan
Belanda. Efek yang paling dirasakan Indonesia adalah keharusan tentaranya pindah dari wilayah
yang mereka kuasai sebelumnya. Pada akhirnya, Belanda yang sudah diuntungkan dengan
Perjanjian Renville, malah mengingkari perjanjian ini. Pada 18 Desember 1948 pukul 06.00,
pesawat DC-3 Dakota milik Belanda menerjunkan pasukan dari udara menuju ibu kota Indonesia
di Yogyakarta. Serangan Belanda terhadap Ibu Kota Indonesia dikenal sebagai Agresi Militer
Belanda II.

Anda mungkin juga menyukai