Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GEOGRAFI

( negara maju dan berkembang di ASIA )

Disusun oleh :

Nama : Rizka dwi septianing tyas

Kelas : xii – iis

PKBM ANUGRAH BANGSA SEMARANG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Negara Maju dan
Negara Berkembang ini tepat pada waktunya.

Makalah Negara Maju dan Negara Berkembang ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Negara Maju dan Negara Berkembang
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat meberikan manfaat maupun
inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 7 Mei 2022

Penyusun

Hal. 2
DAFTAR ISI DAN LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang masalah 2
B. Perumusan masalah 3
BAB 2 PEMBAHASAN 4
A. Pengertian negara maju dan berkembang 5
B. Tahapan negara maju dan negara berkembang 6
C. Indikator Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembang

Hal. 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan
melihat pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila
negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan
atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.
Sedangkan negara yang mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang
telah ditetapkan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud
baik yang bersifat fisik ataupun non-fisik maka negara tersebut dapat disebut negara
Maju, Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih
maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara
maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata
lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi
belum cukup untuk dikatakan sebagai negara maju. Memajukan perekonomian suatu
negara baik negara maju maupun negara yang sedang berkembang tidak lepas dari
masalah-masalah yang harus diselesaikan. Masalah kemiskinan dan pengangguran
merupakan masalah yang paling menonjol di negara-negara berkembang. Fenomena
ini dapat lebih jelas diamati di kawasan perkotaan. Krisis ekonomi pada tahun 1997
yang melanda bangsa Yogyakarta telah menumbuhkan berbagai krisis yang bermula
dari krisis moneter merambah ke krisis ekonomi. Secara umum suatu negara
dikatakan sudah maju atau sedang berkembang dapat dilihat dari kondisi
perekonomiannya. Kondisi fisik dan perekonomian suatu negara maju akan sangat
berbeda dengan negara yang sedang berkembang. Di negara maju pembangunan dapat
dikatakan sukses dan penduduknya rata-rata memiliki pendapatan yang tinggi atau

Hal. 4
paling tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, sedangkan di negara yang
sedang berkembang kondisi seperti itu belumlah merata. Pembangunan yang terus
dilakukan pemerintah Yogyakarta seharusnya mencakup upaya perubahan dan
peningkatan di segala bidang, baik ekonomi, polotik, sosial, budaya, dan keamanan
secara riil. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu jawaban yang seakan-akan
menjadi semacam kunci keberhasilan bagi suatu negara untuk meningkatkan taraf
hidup (levels of living) warga negaranya. Pandangan itu sesuai dengan dimensi
perubahan paradigma pembangunan yang berkembang dewasa ini yang lebih banyak
menaruh perhatian kepada persoalan-persoalan mengatasi keterbelakangan (tingkat
hidup yang rendah, pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan) yang pada
umumnya dialami oleh negara-negara berkembang. Pembangunan yang telah
dilaksanakan untuk memberantas kemiskinan dan pengangguran, sehingga mampu
memperbaiki, meningkatkan dan memajukan mutu penghidupan serta
mensejahterakan masyarakat adil dan merata ternyata membelah masyarakat menjadi
kaya dan miskin, formal dan informal. Sektor informal merupakan unit usaha berskala
kecil yang memproduksi serta mendistribusikan barang dan jasa dengan tujuan pokok
menciptakan kerja dan pendapatan bagi diri sendiri dimana dalam usahanya itu sangat
dibatasi oleh modal dan keterampilan (Darminto, 2000: 23). Contoh sektor informal
yaitu pedagang pasar, pedagang kaki lima, pengusaha kecil-kecilan dan lain-lain.
Melalui perdagangan tenaga kerja yang semula tidak terserap lapangan kerja, maka
bisa mengasah dan mengembangkan kemampuannya dalam bidang perdagangan
secara kecil-kecilan. Perkembangan zaman yang penuh dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat keberadaan pasar semakin terjepit oleh kian
banyaknya pasar-pasar modern yang lebih dikenal dengan supermarket atau mall.
Dunia usaha yang terjadi saat ini ditandai dengan semakin banyaknya pasar dengan
omset penjualan pasar, persaingan yang tajam teknologi yang canggih. Secara umum
dapat diketahui bahwa tujuan utama orang berdagang di pasar adalah untuk
memperoleh keuntungan semaksimal mungkin sehingga dapat diharapkan untuk
kelangsungan hidup para pedagang. Oleh sebab itu tanggung jawab pedagang untuk
menetapkan tujuan dan sasaran yang berlaku dalam pasar apapun jenis dagangan yang
dijual oleh pedagang tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa tujuan
berdagang adalah memperoleh keuntungan/pendapatan, karena jumlah pendapatan
besar menunjukkan pedagang tersebut berhasil dan sebaliknya jika jumlah pendapatan
kecil menunjukkan para pedagang tersebut kurang berhasil. Dalam hubungannya

Hal. 5
dengan pendapatan sebagai tujuan orang melakukan perdagangan dapat dimengerti
bahwa pendapatan digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan pedagang
beroperasi pada periode tertentu. Di kawasan Kota Solo tepatnya di Kompleks Pasar
Gede merupakan tempat perbelanjaan terbesar di Kota Solo, maka sudah sewajarnya
apabila kawasan itu merupakan tujuan utama bagi masyarakat dari manapun asalnya.
Perkembangan dan pertumbuhan kegiatan perdagangan di Pasar Gede belakangan ini
dapat dikatakan cukup bagus, baik meningkatnya jumlah pedagang di Pasar Gede,
variasi barang-barang dagangannya maupun lay out (penataan) Pasar yang dapat
dikatakan cukup teratur walaupun masih ada sebagian pedagang di luar pasar yang
kurang layak tempatnya, namun tetap dapat dikatakan cukup bagus penataannya.

Pedagang pasar merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang sangat
terbuka dan mudah dimasuki oleh masyarakat umum. Pedagang pasar merupakan
salah satu sektor kegiatan ekonomi yang masih tergolong miskin mengingat tingkat
pendapatan yang mereka peroleh pada umumnya relatif rendah, meskipun demikian
sektor ini mampu bertahan dalam usaha bahkan jumlahnya dari waktu ke waktu
semakin bertambah. Dengan semakin banyaknya yang bekerja menjadi pedagang
pasar, ternyata pendapatan yang diperoleh para pedagang pasar cenderung berkurang.
Agar dapat berkembang dan berhasil dalam usahanya maka pedagang pasar harus
memperhatikan berbagai macam faktor yang tidak hanya terbatas pada modal usaha
saja, melainkan juga faktor-faktor pendukung lainnya. Tidak dapat diingkari bahwa
modal usaha merupakan faktor terpenting dalam menjalankan dan mengembangkan
suatu usaha. Banyak usaha di sektor informal yang mengalami kegagalan dikarenakan
keterbatasan modal. Berikut pengertian modal secara umum terbatas dalam bentuk
uang yang dijalankan untuk pembiayaan suatu usaha, akan tetapi dalam suatu
perusahaan modal diartikan secara luas dan digambarkan dalam bentuk neraca.
Neraca di satu pihak menunjukkan modal menurut bentuknya (sebelah debit) dan di
lain pihak menurut “sumber” nya atau “asal”nya (sebelah kredit). Modal yang
menunjukkan bentuknya ialah apa yang disebut “modal aktif” sedangkan model yang
menunjukkan sumbernya atau asalnya ialah apa yang disebut “modal pasif”
(Riyanto,1996: 19). Modal adalah faktor produksi yang mempunyai peranan cukup
vital dalam proses produksi. Sekecil apapun wujud modal tetap sangat diperlukan
dalam proses produksi. Modal diperlukan ketika pengusaha hendak mendirikan
perusahaan yang sama sekali baru atau memperluas usaha yang sudah ada. Pendidikan

Hal. 6
merupakan suatu hal yang penting dalam menjadikan manusia yang berilmu,
berbudaya, bertakwa serta mampu menghadapi tantangan masa datang. Dengan
pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang cerdas serta mempunyai
kompetensi dan skill untuk dikembangankan ditengah-tengah masyarakat. Untuk
mewujudkan hal demikian tidak terlepas dari faktor penentu dalam keberhasilan
peserta didik dalam pendidikan. Salah satu faktor utamanya adalah penerapan
pendidikan yang berupa skill atau ketrampilan di dunia bisnis. Tingkat pendidikan
merupakan salah satu indikator organisasi dalam menentukan pencapaian hasil kerja.
Kualitas sumber daya tidak terlepas adanya penempatan posisi tenaga kerja agar
sesuai dengan keahlian dan pendidikan agar tujuan organisasi tercapai secara optimal.
Dengan pendidikan dapat diperoleh gambaran tentang pengetahuan dan ketrampilan
yang dimiliki tenaga kerja. Secara umum dapat dikatakan tingkat pendidikan
seseorang dapat mencerminkan kemampuan intelektual dan jenis ketrampilan yang
dimiliki oleh seseorang tersebut. Memang sudah menjadi kebiasaan dan hal yang
umum, bahwa jenis dan tingkat pendidikan seseorang yang biasa digunakan untuk
mengukur dan menilai kemampuan seseorang. Mungkin masih banyak yang
mempengaruhi kemampuan seseorang selain tingkat pendidikan. Melalui pendidikan
seseorang akan memiliki pengetahuan yang luas wawasan yang lebih maju dan lebih
kreatif, sehingga dapat menjadi motivasi untuk bekerja dengan cara yang lebih baik,
dimana mereka dituntut untuk bekerja dan mencurahkan pikiran untuk mencapai
tujuan organisasi tanpa memperhatikan tingkat pengetahuan yang dimilikinya.

B. Perumusan Masalah

1. Apa pengertian negara maju dan negara berkembang?

2. Bagaimana tahapan negara maju dan negara berkembang?

3. Bagaimana indikator penggolongan negara maju dan negara berkembang?

4. Apa ciri-ciri negara maju dan berkembang?

5. Bagaimana persebaran negara maju dan negara berkembang?

6. Bagaimana contoh-contoh negara maju dan negara berkembang?

7. Apa dampak negara maju dan negara berkembang?

Hal. 7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian negara maju dan negara berkembang

Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju”


dan “negara berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan
negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya.
Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas
hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya
memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam
perkembangan.

Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa


terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya Belanda, Perancis,
Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan negara
berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin).

B. Tahapan Negara Maju dan Negara Berkembang

1. Tahap Perekonomian Tradisional

Pada tahap ini, kegiatan ekonomi masih berorientasi pada usaha untuk
pemenuhan kebutuhan sendiri. Penerapan teknologi dan manajemen masih
sangat rendah sehingga produktivitasnya juga masih rendah. Adapun ciri-ciri
tahap perekonomian tradisional sebagai berikut.

a. Tingkat produksi dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah,


karena belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

b. Mata pencaharian penduduk sebagian besar di sektor pertanian.

c. Struktur sosial masih bersifat hierarkis.

Hal. 8
d. Hubungan keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh
mereka yang mempunyai tanah luas.

e. Masyarakat pada masa ini cenderung statis, sehingga kemajuan yang


dicapai sangat lambat.

2. Tahap Pra-Lepas Landas

Masyarakat tradisional meskipun sangat lambat namun terus bergerak, dan


pada suatu titik mencapai prakondisi untuk lepas landas. Keadaan ini biasanya
terjadi karena adanya campur tangan dari luar, yaitu dari masyarakat yang
lebih maju. Tahap ini merupakan masa transisi di mana masyarakat
mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang harus
dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang
cukup mendasar di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai.
Pada masa transisi ini merupakan masa yang penting supaya berhasil pada
tahap lepas landas.

3. Tahap Lepas Landas ( take off )

Tahap lepas landas merupakan tahap di mana perekonomian mampu tumbuh


dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Pada tahap ini penerapan teknologi
dan manajemen modern makin luas dan intensif. Selain itu, terjadi perubahan
drastis di bidang sosial maupun politik, serta terciptanya kemajuan ekonomi
yang pesat karena inovasi – inovasi dan terbukanya pasar-pasar baru. Semua
itu dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya mempercepat laju
pertumbuhan pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan penduduk. Ciri-
ciri negara yang sudah lepas landas adalah:

a. Meningkatkan jumlah investasi dari ≤5% menjadi ≥10% dari produk


Nasional Neto,

b. Laju pertumbuhan beberapa sektor industri yang tinggi, sehingga dapat


memacu sektor-sektor lain,

Hal. 9
c. Terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan lembaga-lembaga
yang menyebabkan pertumbuhan dapat berlangsung terus didukung
dengan penggunaan sumber modal dalam negeri, serta

d. Masa lepas landas biasanya berlangsung dalam kisaran waktu 20 thn.

4. Tahap Kedewasaan ( maturity )

Tahap ini merupakan suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif
menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan
kekayaan alamnya. Pada masa ini sektor-sektor ekonomi berkembang pesat
dan leading industri mengalami kemunduran tetapi digantikan oleh sektor lain
nya. Walaupun pertumbuhan ekonomi tidak setinggi tahap lepas landas,
namun diimbangi pertumbuhan hal-hal kualitatif sehingga perekonomian
makin kuat dan mandiri. Setelah lepas landas, kemajuan akan terus bergerak
walaupun kadang terjadi pasang surut. Industri berkembang dengan pesat dan
mulai memproduksi barang-barang yang tadinya diimpor. Pada tahap ini,
terjadi tiga perubahan penting, yaitu:

a. Tenaga kerja menjadi lebih terdidik,

b. Watak pekerja berubah dari pekerja kasar menjadi manajer yang efisien
dan berwatak halus serta sopan, serta

c. Masyarakat mulai jenuh dengan kemajuan industri dan mulai


menginginkan sesuatu yang baru.

2. Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)

Pada tahap ini, tingkat konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi, terutama
konsumsi energi. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat Eropa
Barat, Amerika Utara, dan Jepang. Ciri-ciri tahap ini adalah:

a. Angkatan kerja memiliki jaminan yang lebih baik,

b. Tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai,

c. Negara mencari perluasan kekuatan di mata dunia.

Karena pendapatan masyarakat yang meningkat, konsumsi tidak lagi terbatas


pada kebutuhan pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Pada

Hal. 10
tahap ini merupakan ciri-ciri dari sebuah massa yang ideal di mana masyarakat
hidup nyaman, sehingga terdapat kecenderungan untuk menambah jumlah
keluarga sehingga jumlah penduduk akan meningkat.

Teori Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisional dan


masyarakat modern. Pada tahap-tahap tersebut yang paling penting dalam
gerak kemajuan dari tahap satu ke tahap yang lain adalah pada periode tahap
lepas landas. Proses perubahan tahap yang satu ke tahap yang lain
memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar.

C. Indikator Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembang

1. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur


tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur
apabila rakyatnya memiliki pendapatan per kapita yang tinggi. Namun
demikian, tingginya pendapatan per kapita bukan penentu kemakmuran suatu
negara. Meskipun negara itu pendapatan per kapitanya tinggi, namun jika
terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut
sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak
menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.

2. Jumlah Penduduk Miskin

Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan.
Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup
miskin berjumlah sedikit saja.

3. Tingkat Pengangguran

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang
adalah tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat
penganggurannya rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat
penganggurannya tinggi

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang
adalah angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara maju umumnya

Hal. 11
angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk
mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan kesehatan
dan obat-obatan yang memadai.

5. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan
menulis. Suatu negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi
atau angka buta hurufnya rendah.

D. Ciri-ciri Negara Maju dan Berkembang

Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar


pembedanya antara lain adalah pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan
teknologi.

1. Ciri-ciri Negara Maju

Ciri-ciri negara maju antara lain sebagai berikut:

a. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi,

b. dijual, diekspor.

c. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.

d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang

e. industrialisasi secara cepat.

f. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi, pendidikan dan keterampilan

g. penduduk cukup tinggi.

h. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.

i. Tidak tergantung pada alam.

j. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah.

k. Angka harapan hidup tinggi.

i. Intensitas mobilitas tinggi.

Hal. 12
2. Ciri-ciri Negara Berkembang

Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut:

a. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi


kebutuhan sendiri dan keluarga.

b. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan


prasarana tradisional.

c. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan


pengalaman dan lamban.

d. Pendapatan relatif rendah.

e. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.

f. Sifat penduduk kurang mandiri.

g. Sangat tergantung pada alam.

h. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.

i. Angka harapan hidup rendah.

j. Intensitas mobilitas rendah.

E. Persebaran Negara Maju dan Negara Berkembang

1. Wilayah Persebaran Negara-negara Maju

Wilayah persebaran negara-negara maju sebagian besar terletak di Belahan


Bumi Utara, meliputi Benua Eropa, Asia dan Amerika. Di Benua Asia terletak
di Asia Timur.

a. Benua Eropa, yaitu Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, Spanyol,


Swedia, Norwegia, Finlandia, Denmark, Belgia, dan Swiss.

b. Benua Asia (Asia Timur), yaitu Jepang dan Korea Selatan.

c. Benua Asia ( Tenggara), yaitu Singapura.

d. Benua Amerika, yaitu Amerika Serikat dan Kanada.

Hal. 13
e. Belahan Bumi Selatan, yaitu Australia dan Selandia Baru.

2. Wilayah Persebaran Negara-negara Berkembang

Negara-negara Berkembang sebagian besar terletak di Belahan Bumi Bagian


Selatan, meliputi Benua Afrika, Benua Asia, dan Benua Amerika.

a. Benua Asia

1) Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan,


Kirgizstan, dan Afganistan.

2) Asia Selatan, yaitu Bangladesh, India, Pakistan, Nepal, Bhutan, dan Sri
Lanka.

3) Asia Barat, yaitu Irak, Iran, Turki, Arab Saudi, Yaman, Oman, Lebanon,
dan Suriah.

4) Di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Laos, Filipina, thailand,


Myanmar, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.

b. Benua Amerika

1) Amerika Tengah, yaitu Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador,


Panama, Belize, dan Kosta Rika.

2) Kepulauan Karibia, yaitu Kuba, Haiti, Republik Dominica, dan Jamaika.

3) Amerika Selatan, yaitu Bolivia, Ekuador, Brasil, Kolombia, Venezuela,


Argentina, Chili, Uruguay, Paraguay, dan Peru.

c. Benua Afrika

1) Afrika Utara, yaitu Sudan, Aljazair, Libiya, Chad, Niger Mesir, Maroko,
Sahara Barat, dan Tunisia.

Hal. 14
2) Afrika Timur, yaitu Ethiopia, Tanzania, Somalia, Madagaskar, Kenya,
Zimbabwe, Uganda, Malawi, Burundi, Rwanda, Jibuti, Reunion, Komoro,
Mauri Tius, dan Seychelles.

3) Afrika Barat, yaitu Mauritania, Nigeria, Pantai Gading, Burnika Faso,


Guinea, Ghana, Senegal, Benin, Sierra Leone, Togo, Guinea, Bissau,
Gambia, dan Tanjung Verde.

4) Afrika Tengah, yaitu Kongo, Angola, Zambia, Republik Afrika Tengah,


Kamerun, Kongo, Gabon, dan Sao Tome and Principe.

5) Afrika Selatan, yaitu Afrika Selatan, Namibia, Mozambik, Botswana,


Lesotho, dan Swaziland.

F. Contoh-contoh Negara Maju dan Negara Berkembang

1. Negara Maju

Contoh negara-negara maju yaitu Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia,


Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Australia, Kanada, Korea Selatan, Hong
Kong, Jepang, Selandia Baru, Singapura, dan Amerika Serikat.

2. Negara Berkembang

Contoh negara-negara berkembang yaitu Indonesia, Malaysia, Laos, Filipina,


Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam, Timor Leste,
Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kirgizstan, Afganistan,
India, Meksiko, Uruguay, Paraguay, Argentina, Mesir, dan Maroko.

G. Dampak Negara Maju dan Negara Berkembang

1. Dampak Positif

a. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan


masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.

b. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,


terutama dalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi

Hal. 15
baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan
waktu yang singkat.

c. Mempercepat pertumbuhan ekonomi.

2. Dampak Negatif

a. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.

b. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan


bebas.

c. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara


akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

d. Mendorong masyarakat hidup konsumtif.

e. Pasar dalam negeri dikuasai produk asing.

Hal. 16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam era globalisasi seperti saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Oleh karena itu untuk
mengidentifikasi suatu negara apakah termasuk sebagai negara maju atau negara
berkembang dapat dilihat dari kemajuan teknologi dan hasil pembangunannya.
Menentukan suatu negara tergolong negara maju atau negara berkembang tidak hanya
dipandang dari sudut pendapatan per kapita negara tersebut. Banyak faktor lain yang
harus dipertimbangkan seperti pertumbuhan penduduk, tingkat kesehatan, tingkat
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian, angka
harapan hidup dan sebagainya.

B. Saran

Dari makalah yang ditulis dapat diambil saran yaitu: harus adanya usaha-usaha
pengembangan wilayah dan perekonomian di Negara-negara berkembang khususnya
Negara Indonesia agar mampu bersaing dengan Negara-negara maju serta
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Hal. 17
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahaccomputindo.blogspot.co.id/2015/02/makalah-negara-maju-dan-
berkembang.html

https://www.academia.edu/15616314/Makalah_Negara_Maju_dan_Berkembang

Hal. 18

Anda mungkin juga menyukai