Anda di halaman 1dari 67

RANCANG BANGUN SISTEM KEMUDI SEPEDA MOTOR

RODA TIGA

PROYEK AKHIR

Laporan akhir ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Diusulkan Oleh :

Abang Barcha NIRM: 0011801


Rizki Nahdatul Saputro NIRM: 0021825
Viki NIRM: 0011858

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI


BANGKA BELITUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM KEMUDI SEPEDA MOTOR


RODA TIGA

Oleh:
Abang Barca NIRM: 0011801
Rizki Nahdatul Saputro NIRM: 0021825
Viki NIRM: 0011858

Laporan akhir ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Menyetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Erwansyah, S.S.T., M.T. Rodika, S.S.T, M.T.

Penguji 1 Penguji 2

Sugianto, S.T., M.T. Robert Napitupulu, S.S.T., M.T.

ii
PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini:

NamaMahasiswa 1: AbangBarcha NIRM : 0011801


NamaMahasiswa 2: Rizki Nahdatul Saputro NIRM : 0021825
NamaMahasiswa 3: Viki NIRM : 0011858

Dengan Judul : Rancang Bangun Sistem Kemudi Sepeda Motor Roda Tiga

Menyatakan bahwa laporan akhir ini adalah hasil kerja kami sendiri dan bukan
merupakan plagiat. Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan bila ternyata
dikemudian hari ternyata melanggar pernyataan ini, kami bersedia menerima sanksi
yang berlaku.

Sungailiat,….Agustus 2020

Nama Mahasiswa Tanda Tangan

1. Abang Barcha ……………………….

2. Rizki Nahdatul Saputro ……………………….

3. Viki ……………………….

iii
ABSTRAK

Becak adalah suatu moda transportasi roda tiga yang sering ditemukan di
Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang
penumpang dan seorang pengemudi, becak juga sekarang sudah di perbaharui
dengan menggunakan mesin sepeda motor. Maka dari itu becak disebut Bentor,
tetapi kontruksi bentor ini tidak sesuai aturan standar motor, karena ukuran bagian
depan tidak sesuai prosedur lalu lintas. Bentor ini masih memiliki kekurangan yaitu,
di saat kita melakukan manuver maka terjadilah pembebanan karena sistem
kemudinya bergerak bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
membangun sistem penggerak kemudi sepeda motor roda tiga agar lebih ringan dan
mudah. Metode penelitian yang gunakan VDI 2222 yang terdiri dari daftar tuntutan,
membuat alternatif bagian, merancang, proses pembuatan, perakitan dan uji coba.
Berdasarkan hasil perancangan yang didapat sistem penggerak kemudi
menggunakan tierod. Dari hasil uji coba pada saat bermanuver masih di rasakan
berat, karena kurang memperhatikan jarak antara ban dan homstering sehingga
tidak sejajar.

Kata kunci: bentor, homstering, moda transportasi, tierod, VDI 2222

iv
ABSTRACT

Becak is a three-wheeled mode of transportation that is often found in Indonesia


and also in parts of Asia. The normal capacity of the rickshaw is two passengers
and a driver, the rickshaw has also now been renewed using a motorcycle engine.
There fore the becak is called Bentor, but the construction of this bentor does not
comply with the standard rules of the motorbike, because the size of the front does
not match traffic procedures. This Bentor still has a drawback, namely, when we
maneuver, there is a load because the steering system moves together. This study
aims to design and build a three-wheeled motorcycle steering drive system to make
it lighter and easier. The research method using VDI 2222 consists of a list of
demands, making alternative parts, designing, manufacturing processes,
assembling and testing. Based on the design results, the steering drive system uses
a tierod. From the test results when maneuvering, it still feels heavy, because it
doesn't pay attention to the distance between the tires and the homstering so that
they are not parallel.

Keywords: bentor, homstering, tierod, modes of transportation, VDI 2222

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
ridho- Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.
Serta shalawat dan salam penulis kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah
membawa umat manusia ke dunia yang terang dan penuh ilmu pengetahuan.
Proyek akhir “Rancang Bangun Sistem Kemudi Sepeda Motor Roda
Tiga” merupakan salah satu syarat setiap kelompok kerja proyek akhir untuk
memenuhi persyaratan pendidikan Diploma III di Politeknik Manufaktur Negeri
BangkaBelitung. Karya tulis ini berisikan hasil penelitian yang penulis laksanakan
selama program proyek akhir berlangsung.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugasakhir
ini, yaitu:
1. Orang tua dan keluarga penulis yang telah banyak memberikan do’a
dan dukungan.
2. Bapak I Made Andik Setiawan, M.Eng., Ph.D. selaku Direktur
PoliteknikManufaktur Negeri Bangka Belitung.
3. Bapak Erwansyah, S.S.T, M.T. selaku pembimbing 1 dan Bapak Rodika,
S.S.T,M.T. selaku pembimbing 2 yang telah meuangkan banyak waktu, tenaga serta
pikiran dalam memberikan pengarahan dalam penulisan karya tulis proyek akhir ini dan
telah banyak pula memberi saran – saran dan solusi dari masalah-masalah yang penulis
hadapi selama proses penyusunan karya tulis proyek akhir ini.
4. Seluruh dosen dan instruktur yang telah banyak membantu dalam
penyelesaianProyek Akhir ini.
5. Orang-orang terdekat yang telah banyak memberikan semangat dan
inspirasi bagi penulis. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
diberikan kepada penuli

vi
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, terutama
darisegi isi maupun rancangan. Karena keterbatasan waktu dan hambatanyang
penulis hadapi, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan dari pembaca agar
dapat menjadi bahanpertimbangan penulis untuk menyempurnakan karya tulis ini.
Besar harapan penulis, karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pihak
yang berkepentingan pada khususnya dan baik bagi perkembangan Ilmu Teknologi
pada umumnya.

Sungailiat,…2021

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT ................................................................. iii
ABSTRAK .............................................................................................................iv
ABSTRACT ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Proyek Akhir ...................................................................................... 1
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 2
BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 3
2.1 Sepeda Motor Mio .......................................................................................... 3
2.2 Sistem Kemudi................................................................................................ 3
2.2.1 Pengrtian Tie rod ............................................................................................ 4
2.3 Proses Perancangan ........................................................................................ 4
2.4 Metode Perancangan VDI 2222 ...................................................................... 4
2.4.1 Merencana....................................................................................................... 4
2.4.2 Mengkonsep .................................................................................................... 4
2.4.3 Merancang ...................................................................................................... 6
2.4.4 Penyelesaian Perancangan .............................................................................. 8
2.4.5 Elemen Pengikat ............................................................................................. 8
2.5 Baut dan Mur .................................................................................................. 9
viii
2.6 Pengelasan .................................................................................................... 10

BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................ 14


3.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 16
3.2 Pembuatan Daftar Tuntutan .......................................................................... 17
3.3 Mengkonsep .................................................................................................. 17
3.4 Perancangan Konstruksi dan Pertimbangan ................................................. 17
3.5 Proses Pembuatan ......................................................................................... 18
3.6 Perakitan ....................................................................................................... 19
3.7 Uji Coba ........................................................................................................ 19
3.8 Kesimpulan & Saran ..................................................................................... 19
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 20
4.1 Pendahuluan .................................................................................................. 20
4.2 Anlisa Pengembangan Awal ......................................................................... 20
4.3 Pengumpulan Data ........................................................................................ 20
4.4 Daftar Tuntutan ............................................................................................. 21
4.5 Mengkonsep .................................................................................................. 22
4.6 Merancang .................................................................................................... 22
4.7 Proses Pembuatan ......................................................................................... 22
4.8 Penguraian Fungsi ........................................................................................ 24
4.8.1 Penguraian Fungsi Bagian ............................................................................ 26
4.9 Pembuatan Varian konsep Keseluruhan ....................................................... 34
4.9.1 Varian konsep ............................................................................................... 34
4.9.2 Varian Konsep I ............................................................................................ 35
4.9.3 Varian Konsep II .......................................................................................... 37
4.9.4 Varian Konsep III ......................................................................................... 38
4.9.5 Penilaian Variasi Konsep .............................................................................. 39
4.10 Analisa Kontrol Tegangan Pada Kerangka ................................................... 40
4.11 SOP Perakitan (assembly) ............................................................................ 42
4.12 Uji Coba ........................................................................................................ 46
4.13 Perawatan Mesin ........................................................................................... 47
4.14 Uji Penyelesaian ........................................................................................... 48

ix
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 49

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 49


5.2 Saran ............................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Daftar Tuntutan .............................................................................................. 22
4.2 Fungsi Bagian ................................................................................................. 33
4. 3 Skala Penilaian Varian Konsep ...................................................................... 39
4.4 Kriteria Penilaian Teknis ................................................................................ 40
4.5 Uji Coba ......................................................................................................... 46
4.6 Perawatan Perbulan ........................................................................................ 47
4.7 Perawatan Perhari........................................................................................... 47

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2. 1 Gambar Baut Dan Mur ..................................................................................... 9
2. 2 Bentuk Kampuh Sambungan Las Dasar.......................................................... 10
2. 3 Penunjukan Pengelasan ................................................................................... 11
2. 4 Simbol Pelengkap Pengelasan......................................................................... 12
3. 1 Flow Chart ....................................................................................................... 14
3.2 Proses Pembuatan............................................................................................. 18
4.1 Daftar Tuntutan ................................................................................................ 21
4.2 Diagram Black Box .......................................................................................... 23
4.3 Diagram Alur Perancangan ............................................................................. 23
4.4 Diagram Fungsi Bagian.................................................................................... 24
4.5 Panjang Keseluruhan Konstruksi ..................................................................... 25
4.6 Tinggi Keseluruhan Konstruksi ....................................................................... 25
4.7 PeredamKejut ................................................................................................... 26
4.8 Breket Roda...................................................................................................... 27
4.9 Roda ................................................................................................................. 27
4.10 Piring Cakram ................................................................................................ 28
4.11 Kaliper ............................................................................................................ 28
4.12 Tie rod ............................................................................................................ 29
4.13 Universal Joint ............................................................................................... 29
4.14 Rangka............................................................................................................ 30
4.15 Dudukan Peredam Kejut ................................................................................ 30
4.16 Kepala Breaket ............................................................................................... 31
4.17 Segitiga Penyangga ........................................................................................ 31
4.18 Kuping Dudukan Tierod ................................................................................ 32
4.19 Pengikat Kupu-Kupu Motor ........................................................................... 32
4.20 Varian Konsep I ............................................................................................. 35
4.21 Varian Konsep II ............................................................................................ 37

xii
4.22 Varian Konsep III .......................................................................................... 38
4.23 Simulasi Safety Factor Pembebanan Pada Kerangka .................................... 41
4.24 Simulasi Pembebanan Pada Kerangka .......................................................... 41

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup


Lampiran 2: Gambar Kerja
Lampiran 3: Gambar Susunan

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Becak adalah suatu moda transportasi roda tiga yang sering ditemukan di
Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang
penumpang dan seorang pengemudi, tetapi kontruksi bentor ini tidak sesuai aturan
standar motor, karena ukuran bagian depan tidak sesuai prosedur lalu lintas. Becak
juga sekarang sudah di perbarui dengan menggunakan mesin sepeda motor, maka
dari itu sekarang becak motor bisa disebut Bentor. Becak Motor (bentor) termasuk
salah satu alat transportasi darat yang masih tradisional. Walaupun becak motor
hampir punah dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat, namun keberadaannya telah
lama mengiringi sejarah Indonesia, sebagai salah satu transportasi yang mempunyai
nilai tersendiri serta masih diminati sebagian orang. Bentor ini masih memiliki
kekurangan yaitu, di saat kita melakukan manuver maka terjadilah pembebanan
karena sistem kemudinya bergerak bersamaan. Pada penelitian akhir yang berjudul
“Rancang Bangun Sistem kemudi Sepeda Motor Roda Tiga” penulis ingin
merancang bagaimana agar sistem kemudi bentor ini menjadi lebih ringan dan
mudah, dengan cara menggunakan sistem tierod.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara merancang dan membangun sistem penggerak kemudi
sepeda motor roda tiga agar terasa ringan dan mudah?

1.3 Tujuan Proyek Akhir


1. Tujuan pembuatan proyek akhir ini untuk merancang dan membangun
sistem penggerak kemudi sepeda motor roda tiga agar terasa ringan dan mudah.

1
1.4 Batasan Masalah
1 Motor yang digunakan adalah motor merek Mio Sporty.
2 Sistem penggerak kemudi dengan menggunakan sistem tierod.
3 Tidak merubah konstruksi sepeda motor yang secara standar.
4 Tidak membahas sistem pengereman.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Sepeda Motor Mio


Yamaha mio adalah varian sekuter yang otomatis diproduksi
oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sejak tahun 2003 setelah NOUVO.
Yamaha mio juga bisa dikatakan sudah banyak berubah tipe-tipe yang telah di
perbarui dari sebelumnya. Sampai saat ini varian motor mio terus berubah sehubung
berjalannya tahun, dan yamaha mio juga bnyak di gemari oleh orang-orang dari
yang tua sampai yang muda.

2.2 Sistem Kemudi


Sistem kemudi pada suatu kendaraan menggunakan dua sistem yaitu, tierod
dan tidak menggunakan tirod. Tierod merupakan salah satu spare part kendaraan
yang biasanya di gunakan di kendaraan beroda empat, yang terletak
antara steering gearbox dan knuckle roda. Alat ini bentuknya memanjang yang
menghubungkan antara ujung steering rack dengan roda bagian depan. Bentuk alat
ini memang tergantung dari jenis dan sistem kemudi yang digunakan. Cara kerja
dari tierod ini adalah dengan cara meneruskan gerakan yang terjadi pada sistem
kemudi yaitu, pada bagian steering gear menuju pada steering knuckle pada roda.
Jadi, saat kemudi digerakkan atau diputar oleh pengemudi, putaran batang setir akan
diteruskan ke arah roda. Sedangkan yang tidak menggunakan tierod, berfungsi
untuk mengendalikan/mengontrol arah kendaraan sehingga arah jalannya
kendaraan sesuai dengan kehendak pengemudi. Tenaga untuk mengendalikan arah
kendaraan mempergunakan tenaga tangan, yang diteruskan ke roda melalui batang
kemudi (stang) dan garpu depan (fork). Cara kerja sitem kemudi yang tidak
menggunakan tierod ini ialah seperti cara kerja sistem kemudi sepeda motor,
apabila stang/stir di belokan maka garpu/fork langsung bergerak secara bersmaan.

3
2.2.1 Pengertian Tierod
Pengertian tierod ialah penerimaan gerakan dari putaran kemudi dan di
teruskan ke tierod. Gerakan memutar setir dapat dilakukan oleh pengendara saat
memutar roda kemudi, akan meneruskan putaran menuju steering dan berubah
menjadi gerakan menarik atau mendorong. Tierod juga dapat mempermudah pada
saat manuver dilakukan. Sistem tierod juga tiak harus banyak memutar roda kemudi
agar bisa belok denga sempurna, dengan sedikit memutar roda kemudi maka pada
saat manuver akan lebih sempurna di bandingankan tidak menggunakan tierod.
(Steven Pratama, 2019)

2.3 Proses Perancangan


Perancangan adalah suatu proses sebelum alat di lakukan yaitu di lakukan proses
pengambaran, perencanaa dan pembuatan sketsa atau pengaturan beberapa bagian
yang terpisah. Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan (system
flowchart.

2.4 Metode Perancangan VDI 2222


Metode perancangan Verein Deutch Ingeniuer (VDI2222) merupakan
metode yang disusun oleh persatuan insinyur jerman secara sistematik terhadap
pendekatan faktor kondisi real dari sebuah proses. Berikut adalah 4 (empat) tahapan
metode perancangan metode VDI2222. (Ruswandi, 2004)

2.4.1 Merencana
Merencana merupakan tahap awal dalam kegiatan perancangan yang terdiri
dari langkah pemilihan pekerjaan. Pemilihan pekerjaan terdiri dari studi kelayakan,
analisa pasar, hasil penelitian, konsultasi pemesanan, pengembangan awal, hak
paten, dan kelayakan lingkungan

2.4.2 Mengkonsep
Dalam pemilihan konsep beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara
lainsebagai berikut:
4
1. Definisi Tugas
Definisi tugas yaitu suatu yang berkaitan dengan produk yang akan dibuat.
Contohnya menetukan tugas dan alternatif yang harus dilakukan.

1. Daftar Tuntutan
Dalam tahapan ini memenuhi tuntutan yang ingin dicapai dari produk yangakan
dihasilkan. Hal yang harus dilakukan dalam tuntutan adalah sebagai berikut:

A. Tuntutan utama merupakan permintaan yang mutlak dipenuhi dalam


rancangan. Biasanya dinyatakan dalam bentuk parameter yang dilengkapi dengan
besaran berikut satuannya, dimana nilai besaran yang dimaksud adalah nilai tanpa
penyimpangan yang harus di penuhi.

B. Tuntutan kedua merupakan permintaan dengan paarameter yang memiliki


batas maksimal dan mutlak dipenuhi. Besaran dan satuan.

C. Keinginan merupakan parameter tambahan yang apabila dipenuhi sangat


membantu performa produk dan hal ini bukan merupakan tuntutan mutlak. Di
dalam format daftar tuntutan dilengkapi dengan rekomendasi 5 dari pihak-pihak
terkait, terutama pemesan dan pembuat. (Putu Dharmayasa, 2013).

2. Diagram proses
Dalam diagram proses terdapat input, process dan output.

3. Analisa Fungsi Bagian


Analisa fungsi bagian adalah penguraian tentang fungsi sistem menjadi fungsi-
fungsi bagaian.

5
4. Fungsi Bagian
Pada bagian ini fungsi bagian ini akan dibuat pilihan lain dari fungsi bagian
yang akan dipilih berdasarkan kelebihan dan kekurangannya.

5. Keputusan Akhir

Keputusan akhir merupakan rancangan yang akan diambil untuk dibuatsetelah


dilakukan pemilihan alternatif. (Erika Anggraini 2020)

2.4.3 Merancang
Faktor yang terdapat dalam merancang sebagai berikut.
1. Standardisasi
Komponen elemen-elemen mesin yang digunakan pada pembuatan mesin
sebaiknya berstandar.
2. Elemen mesin
Sistem yang digunakan harus tepat sehingga pada saaat elemen mesin
tersebut mengalami kerusakan, diharapkan perbaikannya dengan biaya murahdan
proses perbaikannya mudah.
3. Material
Material yang digunakan sebaiknya material yang sudah tersedia dipasar, sehingga
mudah didapatkan dan mudah diproses pemesinannya.
4. Ergonomi
Tujuan ergonomi adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi,
memperbaikikeamanan, mengurangi kelelahan dan stress. Ergonomi adalah suatu
aplikasi ilmu pengetahuan yang memperhatikan karakter manusia yang perlu
diperhatikan dalam perancangan dan penataan sesuatu yang digunakan, sehingga
antara manusia dengan benda yang digunakan tersebut terjadi interaksi yang lebih
nyaman dan efektif.

5. Mekanika teknik dan kekuatan bahan


Produk yang akan dirancang disesuaikan dengan trend, norma, estetika dan hindari

6
bentuk yang rumit. Dalam merancang suatu alat harus diperhatikan jenis bahan
yang akan digunakan.
6. Pemesinan
Suatu proses produksi dengan menggunakan mesin perkakas dengan memanfaatkan
gerakan relatif antara mata potong dengan benda kerja sehingga menghasilkan
produk sesuai dengan hasil geometri yang diinginkan.
7. Perawatan
Perawatan diartikan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan yang terjadipada
pemesinan
8. Ekonomis
Ekonomis itu adalah suatu tindakan kita dapat memperoleh pemasukan yang
mempunyai kualitas terbaik dengan kualitas harga yang sekecil mungkin.
Perancangan harus memperhatikan tentang keekonomisan suatu produk.
9. Mekanika teknik dan kekuatan bahan
Produk yang akan dirancang disesuaikan dengan trend, norma, estetika dan hindari
bentuk yang rumit. Dalam merancang suatu alat harus diperhatikan jenis bahan
yang akan digunakan.
10. Pemesinan
Suatu proses produksi dengan menggunakan mesin perkakas dengan memanfaatkan
gerakan relatif antara mata potong dengan benda kerja sehingga menghasilkan
produk sesuai dengan hasil geometri yang diinginkan.
11. Perawatan
Perawatan diartikan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan yang terjadipada
pemesinan
12. Ekonomis
Ekonomis itu adalah suatu tindakan kita dapat memperoleh pemasukan yang
mempunyai kualitas terbaik dengan kualitas harga yang sekecil mungkin.
Perancangan harus memperhatikan tentang keekonomisan suatu produk.
13. Mekanika teknik dan kekuatan bahan
Produk yang akan dirancang disesuaikan dengan trend, norma, estetika dan hindari
bentuk yang rumit. Dalam merancang suatu alat harus diperhatikan jenis bahan
7
yang akan digunakan.
14. Pemesinan
Suatu proses produksi dengan menggunakan mesin perkakas dengan memanfaatkan
gerakan relatif antara mata potong dengan benda kerja sehingga menghasilkan
produk sesuai dengan hasil geometri yang diinginkan.
15. Perawatan
Perawatan diartikan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan yang terjadipada
pemesinan
16. Ekonomis
Ekonomis itu adalah suatu tindakan kita dapat memperoleh pemasukan yang
mempunyai kualitas terbaik dengan kualitas harga yang sekecil mungkin.
Perancangan harus memperhatikan tentang keekonomisan suatu produk.
(Polman Negeri Bangka Belitung, 2019)

2.4.4 Penyelesaian Perancangan


Merancang sesuatu dalam penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
1. Gambar susunan.
2. Gambar susunan memerlukan blok persetujuan/etiket di sebelah kanan
bawah kertas gambar.
3. Gambar bagian Nomor benda, nama benda dan pengerjaan tambahan.
4. Daftar bagian.
5. Petunjuk perawatan.

2.4.5 Elemen Pengikat


Dalam suatu sistem pemesinan/rancang bangun tentu akan membutuhkan
suatu alat yang dapat mengikat ataupun menghubungkan antara satu bagian dengan
bagian lainnya.

8
2.5 Baut dan Mur
Baut dan mur merupakan komponen pengikat yang mempunyai peranan yang
sangat penting dalam suatu konstruksi mesin. Baut dan mur termasuk sambungan
yang dapat dibuka tanpa merusak bagian yang disambung. Baut dan mur terdiri dari
beraneka ragam bentuk, sehingga penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan,
beberapa faktor harus di perhatikan dalam ukuran baut dan mur serta kekuatan
bahan. (Jurnal, 2017)

Gambar 2. 1 Gambar Baut dan Mur

Berikut ini beberapa keuntungan penggunaaan baut dan mur sebagai elemen
pengikat:
 Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menerima beban.
 Kemudahan dalam pemasangan.
 Mudah dibongkar pasang tanpa perlu dirusak.
 Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi.
 Mudah didapat karena komponen standar.
Sedangkan beberapa kerugian menggunakan baut dan mur sebagai elemen
pengikat adalah sebagai berikut:
 Konsentrasi tegangan yang tinggi di daerah ulir.
 Sambungan baut dan mur lambat laun akan longgar sehingga perlu diperiksa
secara berkala.
 Mempengaruhi berat konstruksi karena menambah beban.

9
2.6 Pengelasan
Pengelasan merupakan proses penyambungan atau pengikat dari bahan satu
ke bahan yang lain dengan persyaratan bahan harus senyawa,berdasarkan pada
prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian pada bahan yang
disambung. Berbagai bentuk kampuh dari sambungan las dasar ini dapat dilihat
pada gambar.

Gambar 2. 2 Bentuk Kampuh Sambungan Las Dasar

10
Berikut ini adalah penunjukkan pengelasan menggunakan metode proyeksi
eropa.(Politeknik Manufaktur Bandung, 2004)

Gambar 2.3 Penunjukan Pengelas

Keterangan:
1. Ukuran tebal las.
2. Panjang pengelasan.
3. Simbol pengelasan.
4. Simbol untuk pengelasan keliling.
5. Informasi lain yang perlu, misalkan proses pengelasan (dengan kode angka).
6. Garis penunjukkan.
7. Lambang untuk pengelasan dilapangan (jarang dicantumkan).

11
Gambar 2.4 Simbol Pelengkap Pengelasan
Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan pengelasan sebagai
elemen pengikat Invalid source specified.:
 Konstruksi ringan.
 Dapat menahan kekuatan yang tinggi.
 Cukup ekonomis.
 Kemungkinan terjadi korosi pada sambungan las rendah.
 Tidak memerlukan perawatan khusus.
 Mampu meredam getaran.
Sedangkan kerugian menggunakan pengelasan adalah sebagai berikut:
 Perubahan struktur mikro dari bahan yang dilas sehingga terjadi perubahan
sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.
 Memerlukan tenaga ahli dalam perakitan.

12
Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan pengelasan sebagai
elemen pengikat Invalid source specified.:
 Konstruksi ringan.
 Dapat menahan kekuatan yang tinggi.
 Cukup ekonomis.
 Kemungkinan terjadi korosi pada sambungan las rendah.
 Tidak memerlukan perawatan khusus.
 Mampu meredam getaran.
Sedangkan kerugian menggunakan pengelasan adalah sebagai berikut:
 Perubahan struktur mikro dari bahan yang dilas sehingga terjadi perubahan
sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.
 Memerlukan tenaga ahli dalam perakitan.

13
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Langkah-Langkah metode pemecahan yang digunakan untuk


menyelesaikantugas akhir dan penyusunan makalah ini yaitu dengan mengikuti
berdasarkan flow chart,kegiatan yang dilakukan akan lebih terarah dan lebih efektif
dan tidak terjadinya penyimpangan dari target-target yang diharapkan.Berikut
adalah flow chart yang telah dibuat:

Mulai

 Studi literatur
Pengumpulan data  Buku
 Referensi

Membuat daftar tuntutan

Mengkonsep

Merancang

Proses pembuatan

Perakitan

Uji coba

Gambar 3.1 Flow Chart

14
B

Perbaikan A

Tidak

Sesuai?

Ya

Kesimpulan

Selesai

Uji coba

Gambar 3.1 Flow Chart (Lanjutan)

15
Dari tahapan-tahapan penelitian yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:

3.1 Metode Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam makalah ini
sebagaiberikut:
a. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan adalah metode pengumpulan data dengan cara
mempelajari buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan (Rancang Bangun Sistem
Kemudi Sepeda Motor Roda Tiga).
b. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan merupakan kegiatan untuk melaksanakan tinjauan
secara langsung ke objek (Rancang Bangun Sistem Kemudi Sepeda Motor Roda
Tiga). Untuk mendapatkan data dan informasi dengan menggunakan 2cara yaitu:
1. Bimbingan
Penulis juga selalu melakukan bimbingan kepada pembimbing berkenaan
dengan materi permasalahan yang berkaitan dengan judul tugas akhir yang akan
diangkat.
2. Studi Pustaka
Adapun tahapan yang dilakukan dalam perancangan produk sebagai berikut
ini :

Dari data yang di ambil dari jurnal, disini bisa kita lihat bahwa sistem
penggerak becak motor pada saat melakukan manuver maka terjadilah pembebanan
karena sistem kemudinya bergerak bersamaan. Disi penulis bisa menyimpulkan
bahwan sitem penggerak dari becak motor sangat sulit untuk di gunakan, maka dari
itu penulis ingin menerapkan sistem penggerak kemudi yang lebih mudah dengan
cara menggunakann sistem kemudi tierod.

16
3.2 Pembuatan Daftar Tuntutan
Setelah data-data yang terkumpul dan diyakini mampu dalam mendukung
proses pembuatan mesin, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan daftar
tuntutandan alternatif fungsi bagian pada rancangaan mesin. Daftar tuntutan
merupakan tujuan untuk target yang akan dicapai dalam pembuatan mesin tersebut.
Sedangkan daftar alternatif fungsi bagian adalah metode-metode yang akan
ditampilkan guna mencapai yang diinginkan. Daftar alternatif lebih berupa pilihan-
pilihan metode yang mendukung.

3.3 Mengkonsep
Jika daftar tuntutan telah ada, maka selanjutnya adalah masuk ke proses
pemilihan metode varian konsep yang akan digunakan untuk mencapai target yang
diinginkan sesuai dengan daftar tuntutan. Dalam pemilihan varian konsep ini tidak
hanya dilihaat dari pencapaian target yang akan dicapai, akan tetapi juga
mempertimbangkan nilai-nilai yang lainya seperti biaya, tingkat kerumitan
pembuatan, perawatan, kekuatan, dan faktor-faktor lainya yang berpengaruh dalam
pemenuhan target. Varian konsep yang dipilih adalah metode terbaik dengan
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari konstruksi tersebut. Pemilihan
varian konsep juga dapat dikombinasikan dengan maksud mengoptimalkan
pencapaian target. Setelah memilih dan mendapatkan konsep terbaik yang akan
digunakan, langkah selanjutnya adalah penyesuaian varian konsep pada rancangan
alat.

3.4 Perancangan Konstruksi dan Pertimbangan


Rancangan konstruksi yang digambarkan telah memperlihatkan secara garis
besar model dan prototype rancang bangun yang akan dikerjakan, dan akan
disesuaikan dengan varian konsep penggunaan. Dimensi rancangan pada gambar
masih berupa gambaran secara kasar. Berdasarkan dengan rancangan tersebut, lalu
dilakukan proses perhitungan untuk mendapatkan nilai kekuatan dari konstruksi
yang akan dibuat. Perhitungan konstruksi dilakukan dengan menganalisa
konstruksi yang akan dibuat sehingga dapat diperoleh pokok-pokok bagian penting

17
3.5 Proses Pembuatan
Proses pembuatan (machining process) merupakan proses pembuatan suatu
produk yang menggunakan perkakas tangan. Umunya benda kerja yang di gunakan
berasal dari proses sebelumnya yaitu seperti penggerindaan, pengeboran, dan
pengelasan.
Proses permesinan dapat di bagi menjadi beberapa tipe antara lain:

1. Proses gerinda (grinding)


Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong/ mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu. Bagian
yang menghasilkan gerak putar roda gerinda dan gerakan
pemakanan.
2. Proses pengeboran (boring)
Pengeboran adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada
sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan).
3. Proses pengelasan (welding)
Pengelasan adalah adalah suatu proses menyatukan 2 buah logam atau lebih
menjadi suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas

Gambar 3.2 Proses Pembuatan

18
3.6 Perakitan
Perakitan dilakukan untuk menggabungkan komponen-komponen yang
telah dibuat dan komponen standart menjadi suatu rancang bangun sistem
penggerak sepeda motor roda tiga.

3.7 Uji Coba


Setelah semua terselesaikan, proses selanjutnya adalah uji coba mesin yang
dilakukan setelah mesin dinyatakan selesai atau siap di uji coba untuk mengetahui
bagaimana kerja mesin itu sendiri. Percobaan ini dilakukan dengan mempraktikkan
sistem kerja dari mesin tersebut. Jika percobaan tidak sesuai dengan yang
diinginkan maka proses selanjutnya adalah perbaikan pada sistem yang mengalami
gangguan tersebut sesuai diagram akhir.

3.8 Kesimpulan & Saran


Kesimpulan merupakan capaian akhir proses, pembahasan dan analisis dan
menghasilkan saran dari kekurangan atau kelebihan alat.

19
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan Langkah-langkah dalam rancang bangun
sistem kemudi sepeda motor roda tiga (umum). Pada bab ini juga diuraikan
pemilihan alternatif fungsi dan juga perhitungan elemen-elemen mesin yang
digunakan.
Dalam perancangan dan perencanaan rancangan sepeda motor roda tiga,
maka dilakukan beberapa tahapan analisa.

4.2 Anlisa Pengembangan Awal


Pada proses rancangan sepeda motor roda tiga, orang-orang masih
menggunakan sistem becak motor, yaitu kerangka yang di rancang ikut bergerak.
Dikarenakan orang-orang belum ada yang merancang sistem kemudi menggunakan
tierod. Perlu Kita ketahui standart rancangan sepeda motor roda tiga, hasil dari
rancangan sepeda motor menyerupai becak motor. Selain itu kekurangan dari
sebelum proses perancangan hasilnya yang kurang efektif yang tentunya akan
mempersulit pada saat manuver.

4.3 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode dan studi literatur,
melalui referensi buku dan internet yang berkaitan dengan rancangan sepeda motor
roda tiga, Pengumpulan data juga meliputi kajian pustaka serta mempelajari jurnal
dan mengenai rancang bangun sistem kemudi sepeda motor roda tiga. Di ambil dari
contoh becak motor (bentor) dapat di simpulkan, bentor ini masih memiliki
kekurangan yaitu, di saat melakukan manuver maka terjadilah pembebanan.

20
Gambar 4.1 Pengumpulan Data
Dari data yang di ambil dari jurnal, disini bisa kita lihat bahwa sistem
penggerak becak motor pada saat melakukan manuver maka terjadilah pembebanan
karena sistem kemudinya bergerak bersamaan. Disi penulis bisa menyimpulkan
bahwan sitem penggerak dari becak motor sangat sulit untuk di gunakan, maka dari
itu penulis ingin menerapkan sistem penggerak kemudi yang lebih mudah dengan
cara menggunakann sistem kemudi tierod.
Dari gambar yang sudah ada, disini penulis menganalisa penyebab sistem
kemudi becak motor pada saat manuver berat. ialah, dikarenakan sistem penggerak
pada becak motor bergerak bersamaan. Maka dari itu penulis ingin memecahkan
masalah yang ada pada sistem kemudi becak motor dengan cara merancang dan
membangun sistem penggerak kemudi mengguanakan sistem tierod, agar sistem
penggerak kemudi pada becak motor menjadi lebih ringan dan mudah pada saat
manuver dilakukan.

4.4 Daftar Tuntutan


Daftar tuntutan yang harus dipenuhi dari perancangan bangun sistem
kemudi sepeda motor roda tiga yang sudah disetujui dan disepakati bersama, di
tunjukan pada Tabel 4.1

21
Tabel 4.1 Daftar Tuntutan

No. Tuntutan Deskripsi


1. Hasil akhir meringankan proses pada saat
pembelokan

2. Kapasitas pengujian Beban yang dihasilkan pada


kerangka sekitar
250kg
3. Sistem kemudi Menggunakan sistem
kemudi tierod

4.5 Mengkonsep
Dalam mengkonsep rancang bangun sistem kemudi sepeda motor roda tiga,
ada beberapa Langkah yang harus dikerjakan sebagai berikut:
Daftar tuntutan yang harus dipenuhi dari perancangan bangun sistem kemudi
sepeda motor roda tiga yang sudah disetujui dan disepakati bersama.

4.6 Merancang
Perancang menggunakan software solidwork untuk mendesign, dan dalam
tahapan ini dilakukan pembuatan gambar draft rancang bangun sistem penggerak
sepeda motor roda tiga dan membuat perhitungan pada komponen-komponen yang
kritis, serta dilakukan optimasi rancangan beberapa komponen sehingga
mendapatkan detail kontruksi yang ringkas dan mudah dalam proses pembuatan.
Perancang menggunakan software solidwork untuk mendesign.

4.7 Proses Pembuatan


Dalam tahapan ini dilakukan pembuatan alat-alat dan komponen-komponen
dari kontruksi sistem penggerak kemudi sepeda motor roda tiga agar menjadi
komponen yang kita inginkan, selain itu progres pembuatan ini berdasarkan pada
gambar kerja yang telah dibuat oleh perancang.

22
Gambar 4.2 Diagram Alur Perancangan

Gamabar 4.3 Diagram Black Box

23
4.8 Penguraian Fungsi
Setelah data terkumpul untuk menguatkan perencanaan rancang bangun
sistem kemudi sepeda motor roda tiga perlu dilanjutkan dengan merencanakan
pembuatan konsep perancangan. Dibawah ini merupakan alur perancangan dari
rancangan sepeda motor roda tiga, menerangkan tentang daerah yang dirancang
pada rancang bangun sistem kemudi sepeda motor roda tiga.

Berdasarkan diagram alur perancangan pada Gambar 4.2, tahan


selanjutnyadipilih alternatif solusi bagian atau sparepart rancang bangun sistem
kemudi sepeda motor roda tiga berdasarkan sub fungsi bagian seperti ditunjukan
pada Gambar 4.3 berikut:

fungsi bagian dari modifikasi


sepeda motor roda tiga untuk para
penderita difabel

Fungsi Fungsi Fungsi


Fungsi Fungsi Fungsi Dudukan
Universal Kuping
Kemudi Kerangka Tierod Peredam
joint tierod
kejut

Gambar 4.4 Diagram Fungsi Bagian


Pada tahapan ini mendeskripsikan dari fungsi bagian pada gambar sehingga
dalam pembuatan dari fungsi bagian rancang bangun sepeda motor roda tiga sesuai
dengan tuntutan dan target yang harus dicapai. Berikut ini merupakan deskripsi dari
masing-masing fungsi bagian rancang bangun sistem kemudi sepeda motor roda
tiga. Tahanpan ini di rancang dari masing-masing fungsi bagian rancangan motor
yang akan di buat. Detail Gambar Rancang Bangun Sepeda Motor Roda Tiga. Pada
detail gambar rancang bangun sepeda motor roda tiga yang telah di design yang

24
menunjukan panjang keseluruhan konstruksi 788 mm dan tinggi 326 mm. Panjang
dan tinggi konstruksi juga berpengaruh terhadap kerberhasilan uji coba rancang
bangun sepeda motor roda tiga. Detail gambar dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan
Gambar 4.6

Gambar 4.5 Panjang Keseluruhan Konstruksi

Gambar 4.6 Tinggi Keseluruhan Konstruksi

25
Hasil pengukuran menggunakan software solidworks panjang dan tinggi
keseluruhan konstruksi rancang bangun sepeda motor roda tiga.
4.8.1 Penguraian Fungsi Bagian
Konstruksi pada rancang bangun sepeda motor roda tiga memakai dua jenis
part yang digunakan yaitu :

1. Part standart
2. Part custom

Part standar yang digunakan :


 Peredam kejut

Gambar 4.7 Peredam Kejut


Fungsi: adalah sebuah alat mekanik yang didesain untuk meredam hentakan
yang disebabkan oleh energi kinetik kendaraan biasanya menggunakan dua per satu
atau palang torsi yang berfungsi sebagaimana peredam kejut hidraulis.

26
 Breket roda

Gambar 4.8 Breket Roda


Fungsi: berfungsi sebagai penopang tierod dengan kerangka.

 Roda

Gambar 4.9 Roda


Fungsi: menyalurkan upaya pengereman ke permukaan jalan. Tidak hanya
untuk sistem kerja akselerasi, roda harus mampu membawa tenaga pengereman
hingga dapat menurunkan kecepatan atau berhenti.

27
 Piring cakram

Gambar 4.10 Piring Cakram


Fungsi: sebagai media penekanan oleh kampas rem untuk memunculkan
efek braking dengan memanfaatkan friksi. Disc brake yang umumnya terbuat baja
ini harus bisa menahan panas yang dihasilkan dari gaya gesek yang terjadi saat
proses pengereman.
 Kaliper

Gambar 4.11 Kaliper


Fungsi: menghimpit kampas rem pada piringan cakram sekaligus menopang
kampas dan piston rem. Komponen ini bekerja dengan bantuan tekanan hidrolik
dari minyak rem yang masuk melalui selang rem.

28
 Tierod

Gambar 4.12 Tierod


Fungsi: akan meredam getaran ke atas dan ke bawah roda, gerakan naik
turun atau kanan kiri dari mobil tidak akan merambat sampai ke kemudi.

 Universal joint

Gambar 4.13 Universal Joint


Fungsi: berfungsi untuk memungkinkan drive shaft untuk memindahkan/
mentransmisikan daya menuju rear axle dalam keadaan sudut yang
berbeda-beda, yang diatur oleh suspensi belakang.

Part custom yang digunakan :

29
 Rangka

Gambar 4.14 Rangka

Fungsi: sebagai penopang part-part yang menempel pada motor.

 Dudukan peredam kejut

Gambar 4.15 Dudukan Peredam Kejut

Fungsi: sebagai dudukan peredam kejut dan penopang breaket roda.

30
 Kepala breaket

Gambar 4.16 Kepala Breaket

Fungsi: sebagai alat untuk menopang breaket roda dan dudukan segitiga
penyanggah.

 Segitiga penyangga

Gambar 4.17 Segitiga Penyangga

Fungsi: sebagai dudukan peredam kejut dan alat untuk menopang kepala
breket.

31
 Kuping dudukan tierod

Gambar 4.18 Kuping Dudukan Tierod

Fungsi: sebagai penyambung tie rod menuju kuping tierod yang ada pada
breaket roda.

 Pengikat kupu-kupu motor

Gambar 4.19 Pengikat Kupu-Kupu Motor

Fungsi: sebagai alat penopang universal joint dan kuping dudukan tierod.

32
Tabel 4.2 Fungsi bagian

No. Fungsi Kegiatan


Bagian
1. Kemudi Digunakan sebagai pembelok /penggerak.
2. Universal untuk memungkinkan drive shaft untuk
joint memindahkan
daya menuju rear axle dalam keadaan sudut yang
berbeda-beda, yang diatur oleh suspensi belakang.
3. Kuping dudukan tierod supaya bisa menarik dan mendorong.
tierod
4. Tierod meneruskan putaran kemudi ke roda depan. Gerakan
memutar pada batang setir yang dilakukan oleh
pengemudi saat memutar roda kemudi, akan
mengalir menuju steering
dan berubah menjadi gerakan menarik atau
mendorong.
5. Kerangka Keseluruhan rangka mampu menahan tegangan-
tegangan yang terjadi sehingga keseluruhan alat
stabil dan ada dalamkeadaan ideal saat terjadi proses
pergerakan ke kiri dan ke
Kanan
6. Dudukan menopang peredam kejut supaya kokoh.
peredam kejut

33
4.9 Pembuatan Varian konsep Keseluruhan
Pada tahap ini alternatif fungsi bagian dipilih dan digabung satu sama lain
sehingga terbentuk sebuah varian konsep rancang bangun sistem kemudi sepeda
motor roda tiga dengan jumlah varian minimal 3 jenis varian konsep. Hal ini
dimaksudkan agar dalam proses pemilihan terdapat pembanding dan diharapkan
dapat dipilih varian konsep yang dapat memenuhi tuntutan yang diinginkan.
1. Kriteria Penilaian
Setelah menyusun alternatif fungsi keseluruhan, penilaian variasi konsep
dilakukan untuk memutuskan varian konsep yang akan ditindaklanjuti ke proses
optimasi dan pembuatan draft. Kriteria aspek penilaian dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu penilaian aspek teknis dan aspek ekonomis. Skala penilaian yang
diberikan untuk menilai setiap varian terdapat pada tabel dibawah.

4.9.1 Varian konsep


Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh 3 (tiga) varian
konsep yang ditampilkan dalam model 3D. Setiap kombinasi varian konsep yang
dibuat kemudian dideskripsikan varian konsep yang dipakai, cara kerja, serta
keuntungan dan kerugian dari pengkombinasian varian konsep tersebut sebagai
Rancang bangun sepeda motor roda tiga.

34
4.9.2 Varian Konsep I

Gambar 4.20 Varian Konsep I

Varian konsep I merupakan kombinasi fungsi rancang bangun sepeda motor


roda tiga. Varian konsep I merupakan kombinasi dari universal joint dngan tierod,
kemudi atas menggunakan sistem kopling kaku berfungsi untuk menentukan titik
sumbu antara universal joint degan poros. sedangkan untuk sistem kemudi bawah
menggunakan sistem tierod motor ATV berfugsi sebagai penerus Gerakan poros ke
roda. Sistem kopling kaku dengan memanfaatkan universal joint yang terhubung
dengan dudukan tierod. Sementara sistem tierod yang digunakan untuk
menghubung ke poros roda sehingga dapat menggerakan roda sesuai dengan fungsi.

35
Cara kerja:

 Membuat rangka sesuai design yang sudah di sepakati oleh pembimbing.


 Pemasanga kerangka yang telah di buat pada kerangka motor.
 Pemasangan poros roda terhadap kerangka.
 Pemasangan kopling kaku terhadap kupu-kupu motor.
 Pengelasan universal joint pada kopling kaku.
 Pengelasan poros yang menghubungkan ke kopling kaku.
 Membuat kuping untuk dudukan tierod.
 Perakitan sayap kiri kanan pada kerangka utama.
 Pemasanan peredam kejut pada sayap kiri dan kanan.
 Pemasangan bagian pengereman mengunakan double disk.
 Menghubungkan tierod dari kuping ke dudukan poros yang telah di
hubungkan ke poros roda
 Seting tierod antara roda kiri kanan hrus lurus.

Keuntungan:
Menggunakan sistem tierod mempermudah saat kemudi di gerakan, dan
mempermudah pada saat dikendarai tidak harus menurunkan kaki.

Kerugian:
Sistem kemudi tidak terlalu sempurna pada saat di geakan, kemungkinan
langkah pada saat di belokan kecil.

36
4.9.3 Varian Konsep II

Gambar 4.21 Varian Konsep II

Varian konsep II merupakan kombinasi fungsi rancang bangun sepeda


motor roda tiga. Varian konsep II merupakan kombinasi dari universal joint dngan
tierod, kemudi atas menggunakan sistem kopling kaku berfungsi untuk menentukan
titik sumbu antara universal joint degan poros. sedangkan untuk sistem kemudi
bawah menggunakan sistem tierod motor ATV berfungsi sebagai penerus Gerakan
poros ke roda. Sistem kopling kaku dengan memanfaatkan universal joint yang
terhubung dengan dudukan tierod. Sementara sistem tierod yang digunakan untuk
menghubung ke poros roda sehingga dapat menggerakan roda sesuai dengan fungsi.
Perbedaan dari konsep pertama ialah, konsep ke II menggunakan tierod poros
langsung dan menggunakan bold joint, dansayap kiri kanan bagian atas dan rangka
bagian depan sulit di buat.

37
Keuntungan:
Mempermudah saat penggantian tierod.

Kerugian:
Kekuatan pada poros tierod tidak kuat untuk menampung tekanan pada saat
kemudi di Gerakan dan pada saat penyetingan antara tierod dan roda sulit. Kerangka
terlalu sulit dibuat.

4.9.4 Varian Konsep III

Gambar 4.22 Varian Konsep III

Varian konsep I merupakan kombinasi fungsi modifikasi sepeda motor roda


tiga untuk para penderita difabel. Varian konsep I merupakan kombinasi Dri
universal joint dngan tierod, kemudi atas menggunakan sistem kopling kaku
berfungsi untuk menentukan titik sumbu antara universal joint degan poros.
sedangkan untuk sistem kemudi bawah menggunakan sistem tierod motor ATV
berfugsi sebagai penerus Gerakan poros ke roda. Sistem kopling kaku dengan
memanfaatkan universal joint yang terhubung dengan dudukan tierod. Sementara

38
sistem tierod yang digunakan untuk menghubung ke poros roda sehingga dapat
menggerakan roda sesuai dengan fungsi.di varian III ini menggunakan sistem tierod
yg berbeda dari dengan varian I dan II, varian III menggunkan sistem tierod yg di
sambungan secara sejajar dengan satu poros panjang, Pemasangan tierod terlalu
sulit yang mengakibatkan pada saat penggatian dan penyetingan sangat ribet.
Dudukan peredam kejut juga tidak mempunya kekuatan yang kuat hanya
mengandalkn satu poros.

Keuntungan:
Sayap kiri kanan bisa bergerak kiri dan kanan karena sayap kiri kanan tidak
terhubung ke kerangka utama.

Kerugian:
Penggantian dan penyetingan tierod sangat sulit dan ribet larena letak posisi
tierod tidak leluasa, dan kekuatan pada dudukan peredam kejut tidak mampu
menahan beban yang lebih berat melebihi beban yang di tentukan.

4.9.5 Penilaian Variasi Konsep


1. Kriteria Penilaian
Setelah menyusun alternatif fungsi keseluruhan, penilaian variasi konsep
dilakukan untuk memutuskan alternatif yang akan ditindaklanjuti ke proses
optimasi dan pembuatan draft. Kriteria aspek penilaian dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu penilaian aspek teknis dan aspek ekonomis. Skala penilaian yang
diberikan untuk menilai setiap varian terdapat pada tabel dibawah.

Tabel 4. 3 Skala Penilaian Varian Konsep

4 3 2 1
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

39
1. Penilaian Dari Aspek Teknis

Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Teknis

No Kriteria Bobot Total Nilai Varian Varian Varian


Penilaian Ideal Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3
1 Fungsi Utama
Kemudi 4 4 16 4 16 3 12 3 12
Rangka 4 4 16 4 16 4 16 4 16
Tierod 4 4 16 4 16 3 12 2 8
2 Pembuatan 4 4 16 3 12 3 12 2 8
3 Komponen 4 4 16 4 16 4 16 4 16
standar

4 Perakitan 4 3 12 3 12 4 16 3 12
5 Perawatan 4 3 12 3 12 3 12 2 8
6 Keamanan 4 4 16 4 16 4 16 3 12
7 Ergonomis 4 4 16 4 16 4 16 3 12
Total 136 132 128 104
% Nilai 100% 96% 90% 80%

4.10 Analisa Kontrol Tegangan Pada Kerangka


Proses tegangan pada kerangka menggunakan software solidworks yang
digunakan untuk mendesign dan mensimulasikan kerangka. Pembebanan ini terjadi
pada kuping kerangka yang disini berperan sebagai penopang beban paling banyak
diantara part yang lainnya. Proses simulasi kerangka dapat dilihat pada Gambar
4.23 dan Gambar 4.24

40
Gambar 4.23 Simulasi Safety Factor Pembebanan Pada Kerangka

Gambar 4.24 simulasi pembebanan pada kerangka

Berikut ini merupakan simulasi pembebanan untuk rangka menggunakan


software SolidWorks.

berdasarkan software, tegangan maksimal yang terjadi sebesar 0,314 N/m2


atau sama dengan 0.22 N/mm2.
Jadi setelah dilakukan perhitungan manual maupun menggunakansoftware
dapat disimpulkan bahwa konstruksi kerangka aman untuk digunakan.

41
4.11 SOP Perakitan (assembly)
1. Proses Pemotongan Pipa 1\2 inch Rangka 459mm x 2
01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
02. Mengatur mesin (gerinda tangan)
03. Marking out
04. Melakukan setting mata potong
05. Proses pemotongan
1.) Prosespada MesinGerindaTangan
1.01. Periksa mesin gerinda tangan
1.02. Ubah mata gerinda dengan mata gerinda potong
1.03. Gunakan APD
1.04. Potong pipa 1\2 inch dengan perlahan sesuai marking out
2. Proses Pengelasan Rangka
01. Periksa benda kerja
02. Menyiapkan mesin dan kawat
03. Penyusunan besi
04. Proses benda kerja
1). Proses pada Mesin Las
1.01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
1.02. Setel ampere mesin menggunakan elektroda 2,6mm
1.03. Lakukan tack weld pada pipa ½ inch 459mm x 2
1.04. Lakukan tack weld pada pipa 1\2 inch panjang121mmterhadap pipa 459 mm
bagian tengah belakang
1.05. Lakukan tack weld pada 1\2 inch panjang 121mm terhadappipa
459 mm bagian depan bawa
1.06. Lakukan tack weld pada 1\2 inch panjang 121mm terhadap pipa 459mm
bagian depan atas
1.07. Lakukan tack weld pada 1\2 inch panjang 121mm terhadappipa 459mm
bagian belakang atas
1.08. Lakukan tack weld pada 1\2 inch panjang 121mm terhadappipa 459mm
bagian paling belakang ats

42
1.09. lakukan pengelasan full pada bagian pipa 1\2 inch yang telahdi tack weld
1.10. Bersihkan terak-terak las
1.11. lakukan perataan pada bagian yang telah di lakuaknpengelasan
2). Proses pada Gerinda Tangan
2.01. Periksa mesin
2.02. Ubah mata gerinda tangan dengan mata asah/poles
2.03. Lakukan perataan hasil pengelasan
2.04. Lakukan perataan sampai permukaan las sama rata dengan besi holo
3. Proses Pembuatan sayap Bawah
01. Periksa benda kerja
02. Menyiapkan bahan (pipa 1\2inchi)
03. Marking out
04. Menyiapkan alat (gerinda tangan)
05. Proses pemotongan
1). Proses pada Mesin Gerinda Tangan
1.01. Periksa mesin gerinda tangan
1.02. Ubah mata gerinda menjadi mata potong
1.03. Lakukan pemotongan pipa sesuai marking out
2). Proses Pengelasan
2.01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
2.02. Setel mesin
2.03. Lakukan tack weld benda kerja
2.04. Lakukan pengelasan full pada bagian yang telah di tack weld
4. Proses Pembuatan sayap Atas
01. Periksa benda kerja
02. Menyiapkan bahan (pipa 1\2inchi)
03. Marking out
04. Menyiapkan alat (gerinda tangan)
05. Proses pemotongan
1.) Proses pada Mesin Gerinda Tangn
1.01. Periksa mesin gerinda tangan

43
1.02. Ubah mata gerinda menjadi mata potong
1.03. Lakukan pemotongan pipa sesuai marking out
2). Proses Pengelasan
2.01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
2.02. Setel mesin
2.03. Lakukan tack weld benda kerja
2.04. Lakukan penyambungan elbow 1inchi, tack weld terlebih dahulu
2.05. Lakukan pengelasan full pada bagian yang telah di tack weld
5. Pembuatan Kuping breket
01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
02. Menyiapkan bahan (plat 5mm)
03. Marking out
04. Menyiapkan alat (mesin bor, mata bor Ø8 dan Ø14mm)
05. Proses benda kerja
1) Proses mesin bor
2.01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
2.02. Mengatur mesin, atur rpm mesin dan menggunakan bor Ø8 dan Ø14
2.03. Lakukan penitikan

2.04. Lakukan pengeboran dengan diameter Ø8 terlebih dahulu


2.05. Lakukan pengeboran dengan diameter Ø14
6. Pembuatan Dudukan Peredam Kejut
 Sama dengan dudukan breket, ubah diameter bor Ø14 dan Ø12
7. Pembuatan Dudukan Tie-Rod
 Sama dengan dudukan breket, ubah diameter bor Ø3, dan Ø10
8. Setting Breket
01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
02. Menyiapkan alat, kunci 10, kunci 14, 19 dan kunci 22
03. Menyiapkan bahan, baut M8,M12,M16, karet bushing, as roda
04. Marking out
05. Proses perakitan

44
1). Pemasangan Karet Bushing
1.01. Pasang karet kedalam pipa untuk menjadi bushing
1.02. Pasang karet sesuai dengan pipa yang akan menjadi bushing
1.03. Pasang karet dibagian kiri dan kanan pipa
2) Pemasangan Dudukan Breket
2.01. Periksa benda kerja
2.02. Lakukan pengelasan dengan mengtack weld dudukan breket
2.03. Masukkan baut M12 kedalam lubang
2.04. Setelah dudukan terpasang, pasang baut M16 ke bushing
2.05. Kencangkan baut tersebut
3). Pemasangan Dudukan Peredam Kejut
3.01. Periksa benda kerja
3.02. Lakukan pengelasan dengan menyetting ketinggian shock
3.03. Masukkan baut M12 pada dudukan shock atas
3.04. Masukkan baut M8 pada dudukan shock bawah
3.05. Lakukan pengelasan full pada dudukan shock dan pasang peredam kejut
4). Pemasangan As Roda
4.01. Periksa as roda
4.02. Asembly as roda ke breket
9. Setting Tie-Rod
01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
02. Menyiapkan alat, kunci 10 dan kunci 14
03. Menyiapkan bahan, as long tie-rod, Ø12
04. Marking out
05. Proses perakitan/asembly
1) Pemasangan Plat Dudukan Tie-Rod
2.01. Pasang plat dengan menghubungkan as poros stang, lalu pasangdi
rangka/dudukan plat
2.02. Masukkan tie-rod kedalam lubang yang telah di bor sebelumnya
2.03. Hubungkan as long tie-rod ke as roda yang ada di breket
2.04. Kencangkan baut as long tie-rod

45
10. Setting Stang
01. Periksa benda kerja dan gambar kerja
02. Menyiapkan alat dan bahan
03. Marking out
04. Proses perakitan
1). Penyambungan Poros Stang
1.01. sambung plat ukuran 140mm yang sudah di as bushing 2inch
1.02. Lakukan pemasangan duduakn poros universal joint
1.03. Pasang universal joint
1.04. Pasang poros ke universal joint

4.12 Uji Coba


Ketika komponen selesai di rakit dilakukan uji coba terhadap modifikasi
sepeda motor roda tiga. Diantaranya:

1. Uji coba rangka kuat atau tidaknya menahan beban 250kg.

2. Uji coba sistem kemudi apakah berfungsi atau tidak.

3. Uji coba pada saat berhenti tidak menurunkan kaki.

Setelah dilakuan uji coba pada pemodifikasian maka dibuatlah kesimpulan


tentang hasil uji coba. Dan berikut adalah tabel uji coba Tabel 4.5 uji coba.

Tabel 4.5 Uji Coba

Uji Coba Keterangan


1. Tanpa menurunkan kaki
2. Pada kecepatan 20 km/jam alat berfungsi, tetapi pada
saat belok berat
3. Pembengkokan pada plat penyabung tie road

46
4.13 Perawatan Mesin
Perawatan mesin dilakukan dengan mempertahankan atau mengembalikan
sesuatu pada kondisi yang dapat diterima. Pelumasan dan pembersihan suatu mesin
adalah suatu tindakan perawatan yang paling dasar yang harus dilakukan sebelum
dan sesudah menggunakan mesin karena hal tersebut dapat mencegah terjadinya
keausan dan korosi yang merupakan faktor utama penyebab kerusakan elemen-
elemen mesin. Jadwal perawatan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Perawatan Bulanan


No. Komponen Keterangan

1 Tierod Dilakukan perawatan perbulan

2 Bearing Dilakukan perawatan perbulan

3 Peredam kejut Dilakukan perawatan perbulan

4 Roda Dilakukan perawatan perbulan

5 Kanvas rem Dilakukan perawatan perbulan

6 Kerangka Dilakukan perawatan setiap hari

Tabel 4.7 Perawatan Harian


No Komponen Standar Jadwal Waktu
1. Tierod Bersih Sebelum dan sesudah 1 menit
digunakan
2. Bearing Bersih Sebelum dan sesudah 2 menit
digunakan
3. Peredam Bersih Sebelum dan sesudah 2 menit
kejut digunakan
4. Roda Layak Sebelum dan sesudah
Pakai digunakan
-
5. Kerangka Bersih Sebelum dan sesudah 5menit
digunakan

47
Perawatan mandiri dilakukan untuk membersihkan dan memeriksa kondisi
pada komponen mesin oleh operator

4.14 Uji Penyelesaian


Rancangan yang telah dioptimasi kemudian dibuat gambar susunan dan
gambar bagian (terlampir). Diharapkan dapat memberikan gambaran fungsi sistem
kemudi dan sistem rangka pada sepeda motor.

48
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah berdasarkan dari pembahasan dari bab sebelumnya
sebagai berikut:
1. Mendapatkan rancangan sistem kemudi handlebar yang sesuai untuk
diterapkan pada mekanisme tierod.
2. Dari hasil uji coba diperoleh hasil yang cukup berat pada saat manuver
karena antara dudukan tierod dan kuping tierod tidak sejajar.

5.2 Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dikarenakan sistem
penggerak kemudi masih dirasakan berat, maka kami menyaran untuk penelitian lebih
lanjut:
 Perhatikan pada saat proses perakitan agar memperhatikan
kesebarisan antara kuping tierod dengan dudukan tierod.
 Dilakukan penelitian lebih lanjut agar diperoleh hasil sistem
penggerak yang lebih baik.
 mungkin ada sistem yang lain selain menggunakan tierod.

49
DAFTAR PUSTAKA

Ayi Ruswandi, (2004), Metode Perancangan I, Politeknik Manufaktur Bandung,


Bandung.

Aryasepa, (2007), Poros, transmisi, diakses pada tanggal 04 agustus 2020,


<http://xlusi.com/wp.content/uploads/2010/12/tr1>.

Kurniawan p, (2018), “Perancangan Sistem Kemudi Rack and Pinion”, Jurnal


ilmiah umuh, Vol. 9, no 2, pp. 54-60.

Putu Dharmayasa, (2013), Tentang Tuntutan, Nasional Universitas Pendidikan,


Bali.

Puti dan Djamiko, (2008), Teori Pengelasan Logam, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Ruby, (2015), Modifikasi Sepeda Motor Roda Tiga Plug and Play, Alumnus AKMI,
Solo, diakses pada tanggal 27 Agustus 2020,
<https://www.naikmotor.com/5702/rwin-development-solo-peracik-motor-
roda-tiga-plug-and-play/>.

Sularso & Suga k, (2004), Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin, Pradya
Paramita, Jakarta.

50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi
Nama Lengkap : ABANG BARCHA
Tempat, Tanggal Lahir : Muntok, 27 Agustus 2000
Alamat : JL. PAIT JAYA
Telp :-
HP 081279607002
e-mail : abangbarcha2@gmail.com
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam

II. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Tahun

SD N 22 MUNTOK 2012

SMP N 02 MUNTOK 2015

SMA N 01 MUNTOK 2018

III. Pendidikan Non Formal

Sungailiat, .... Agustus 2021

ABANG BARCHA

51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi
Nama Lengkap : RIZKI NAHDATUL SAPUTRO
Tempat, Tanggal Lahir : Pangkalpinang, 19 Mei 1998
Alamat : Perum Pondok Indah Melati
Telp :-
HP 082281515326
e-mail : Rizki190598saputro@gmail.com
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam

II. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Tahun

SD N 03 PANGKALAN BARU 2012

SMP N 06 PANGKAL PINANG 2015

SMA N 01 PANGKALAN BARU 2018

III. Pendidikan Non Formal

Sungailiat, .... Agustus 2021

RIZKI N.S

52
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi
Nama Lengkap : VIKI
Tempat, Tanggal Lahir : Sungailiat, 03 oktober 1999
Alamat : Lingkungan Nelayan 1
Telp :-
HP 082113182080
e-mail : viki030899@gmail.com
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam

II. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Tahun

SD N 01 SUNGAILIAT 2011

MTS N SUNGAILIAT 2014

SMK N 02 SUNGAILIAT 2017

III. Pendidikan Non Formal

Sungailiat, .... Agustus 2021

VIKI

53

Anda mungkin juga menyukai