Anda di halaman 1dari 3

Lembar Kerja 01

Bahasa Indonesia XI 1113


Materi Karya Ilmiah

Petunjuk:
1. Cermati grafik berikut!
2. Setelah mencermati data berikut, buatlah esai singkat!

(Sumber : Ahmad Naufah Dzulfaroh, Kompas.com, 26 Maret 2021)


Inti Essay :
Paragraf 1 :
- Pengertian Vaksin secara umum
- Mengapa vaksin itu penting
Paragraf 2 :
- Jenis-jenis vaksin di Indonesia
- Efektivitas tiap Vaksin
Paragraf 3 :
- Penjelasan mengenai grafik
1. Mengapa vaksin kedua harus di 28 hari?
2. Alasan setelah 28 hari antibodi akan terbentuk tinggi
3. Apakah di rentang 28 hari setelah vaksin 1 antibodi tubuh menurun?
4. Apakah setelah hari ke 56 antibodi turun?
Paragraf 4 :
- Kesimpulan dan solusi dari vaksinasi
Essay Bahasa Indonesia
Apakah antibodi bisa melindungi kita dari serangan COVID-19?
Rafael Amadeus Dei XIS2/24

Banyak dari masyarakat yang masih salah kaprah/tidak mengetahui pengertian dari
vaksin dan imunisasi. Menurut Alodokter, Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk
membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin sendiri memiliki berbagai macam
jenis dan kandungan yang dapat memberikan diri kita perlindungan terhadap berbagai penyakit
yang berbahaya bagi diri kita. Lalu, apa hubungan vaksinasi dengan imunisasi? Imunisasi
sendiri memiliki tujuan yang sama dengan vaksinasi, yaitu bertujuan untuk membangun
kekebalan tubuh suatu individu agar bisa menangkal penyakit-penyakit berbahaya. Disini,
Imunisasi berperan sebagai proses untuk membentuk antibodi dalam kadar tertentu agar bisa
menangkal penyakit. Caranya bagaimana? Caranya dengan memberikan vaksin melalui
penyuntikan / tetesan ke mulut agar sistem antibodi tubuh dapat terangsang untuk membentuk
reaksi imunitas tubuh. Ketika sistem antibodi tubuh bereaksi dengan vaksin yang diberikan,
maka kita tentunya akan kebal dengan penyakit berbahaya tersebut, karena sistem antibodi
tubuh kita sudah mengetahui bagaimana menangkal penyakit tersebut.

Lalu, mengapa vaksin penting? Kita bisa berkaca dari permasalahan kita sekarang.
COVID-19 merupakan virus yang sangat mudah menyebar ke orang lain melalui droplet atau
tetesan air. Selama 2 tahun pandemi ini berlalu, COVID-19 telah membentuk berbagai macam
mutasi varian, mulai dari varian alpha hingga varian lambda. Menurut Direktur Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky, COVID-19 varian delta
atau B1617.2 merupakan varian yang paling menular. Untuk mengatasi penyebaran COVID-19,
satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah dengan mmelakukan vaksinasi. Semakin banyak
orang yang divaksin, kekebalan komunal / herd immunity akan semakin cepat terbentuk. Lalu,
apa yang akan terjadi jika herd immunity terjadi? Ketika herd immunity terjadi, maka
orang-orang dapat terlindungi dari COVID-19 dan penyebaran akan berakhir. Lalu, apa saja
pilihan vaksin di Indonesia? Mengutip dari Kompas.com, jenis vaksin yang ada di Indonesia
diantaranya ada : Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax. Efektivitas
setiap vaksin pun berbeda, saya ambil contoh 4 vaksin yang sudah dipakai di Indonesia, yaitu
Sinovac dengan efektivitas 62,10%, Sinopharm dengan 78,02%, Moderna dengan efektivitas
94,1%, dan AstraZeneca dengan efektivitas 76%.Tentunya, efektivitas ini terjadi karena adanya
perbedaan sistem pembuatan vaksin, ada yang menggunakan mRNA dan juga ada yang
menggunakan virus yang dilemahkan.

Selanjutnya, saya akan membahas mengenai grafik kinerja vaksinasi yang sudah tertera
diatas. Durasi setiap vaksin berbeda, ada yang 14 hari dan 28 hari. Tetapi, menurut hasil studi
penelitian, 28 hari merupakan waktu yang paling tepat untuk melakukan vaksinasi, karena di
hari ke 28, titer antibodi sedang ada dalam jumlah yang optimal, sehingga vaksin dosis kedua
bisa dimasukkan untuk memperkuat antibodi yang sudah ada. Setelah penyuntikan vaksin
pertama, pada hari ketujuh, sel plasma akan mulai muncul dan antibodi akan terbentuk di hari
ke 10 sampai 12. Setelah itu, jumlah antibodi akan turun. Tetapi, jangan khawatir, karena di hari
ke 28 / vaksin ke 2, sel plasma dan antibodi mendapatkan tambahan dari vaksin ke 2.
Sehingga, setelah vaksin ke 2, antibodi dan plasma akan terbentuk lebih cepat dan lebih
banyak karena respons imun sudah lebih peka. Hal ini terjadi karena adanya sel memori pada
tubuh, sehingga tubuh dapat mengenali antibodi yang ditambahkan dari vaksin kedua. Tetapi,
seperti yang kita lihat di grafik, ledakan antibodi hanya berlangsung sebentar, lama kelamaan
pembuatan antibodi semakin menurun seiring berjalannya waktu. Nah, seperti yang sudah saya
bilang tadi, jangan khawatir. Karena, sel memori sudah merekam antibodi COVID, sehingga
tubuh dapat memproduksi antibodi lagi jika diperlukan.

Tentunya, Vaksinasi tidak menjamin kita selamat dari COVID-19. Masih banyak
kasus-kasus positif setelah menerima vaksin dosis 1. Hal ini terjadi karena kekebalan tubuh
sedang rendah-rendahnya setelah vaksin dosis 1. Hal yang bisa kita lakukan adalah, tetap taati
protokol kesehatan dan giatkan gerakan 3M. Dengan kita menerapkan protokol kesehatan,
maka kita bisa menjaga diri kita dan orang lain agar tidak terkena COVID-19. Jika kalian
memiliki kesempatan vaksin, jangan lewatkan dan segeralah vaksin, karena dengan vaksin, kita
bisa mempercepat pembentukan kekebalan komunal / herd immunity. Dengan terbentuknya
herd immunity, maka Indonesia bisa bebas dari COVID-19. Jagalah kesehatan dan jangan lupa
vaksin, Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai