Anda di halaman 1dari 2

Vaksin Dan Protokol Kesehatan

Elfizon Amir

Seseorang pernah bertanya, “Apakah setelah mendapat vaksin kita bebas dari masker, dan
kemudian bisa nongkrong dan berkumpul dengan teman seperti sebelum masa pandemic covid?”
Sebuah pertanyaan yang wajar diajukan bagi orang awam yang tidak sepenuhnya mengerti dengan
vaksin dan kegunaannya. Pertanyaan ini muncul karena ada masyrakat yang menganggap bahwa vaksin
adalah obat yang dapat membasmi virus.
Sebenarnya, vaksin berbeda dengan obat. Vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk
merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari suatu penyakit, sehingga dapat mencegah dari
terjangkitnya penyakit tersebut. Zat yang ada dalam vaksin mengandung antigen yang sama dengan
antigen penyebab penyakit. Antigen tersebut sudah dilemahkan atau dimatikan sehingga pemberian
vaksin tidak menyebabkan orang menderita penyakit seperti jika ia terpapar dengan antigen yang sama
secara alamiah.
Pemberian vaksin atau vaksinasi berguna untuk merangsang terbentuknya antibodi atau zat
kekebalan tubuh seseorang. Saat vaksin dimasukkan, tubuh akan melihat antigen dan memberikan
respon dengan memproduksi antibodi guna melawan antigen yang masuk. Pada saat berikutnya sistem
kekebalan tubuh akan mudah mengenal antigen ini dan segera melawannya jika ada lagi yang masuk.
Hanya saja kekebalan tubuh atau antibody ini tidak segera terbentuk begitu vaksin dimasukkan ke
dalam tubuh. Ada baberapa lama waktu dibutuhkan sampai terbentuknya antibody. Menurut Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti
Nadia Tarmizi, kekebalan tubuh terhadap Covid-19 memerlukan waktu sekitar 14 hingga 28 hari setelah
menerima penyuntikan tahap kedua. Suntikan tahap pertama dengan kedua punya interval 15 hari.
Berarti 1 bulan setelah vaksinasi pertama antibody mulai terbentuk.
Jadi apakah seseorang bisa terinveksi setelah mendapat vaksin. Hal itu bisa saja terjadi karena
antibodinya belum ada walau dia telah dilakukan vaksinasi. Apalagi jika baru dapat vaksin pertama yang
diberikan. Perlu diingat, inveksi yang terjadi setelah vaksinasi bukan dari vaksinnya. Tapi dari virus yang
masuk pada periode setelah vaksin sebelum antibody terbentuk.
Bagi mereka yang sudah terbentuk antibodypun tidak menutup kemungkinan untuk ternveksi.
Bedanya bagi yang sudah punya andtibodi atau kekebalan tubuh, gejala tidak terlalu berat, karena dia
sudah punya imunitas yang segera mengenal antigen begitu kuman masuk. Artinya antibodinya segera
memberikan perlawanan terhadap antigen yang dikenalnya.
Untuk itu tetap penting mengikuti protokol kesehatan walaupun telah siap divaksinasi. Tetap
terus memakai masker dan menjaga jarak serta cuci tangan sampai tingkat infeksi virus Corona rendah
dan suatu negara mencapai herd immunity.

Anda mungkin juga menyukai