Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
BAITULMAAL MUAMALAT
DENGAN
MUHAMMAD FIQIH NAUVAL HAMZALI
TENTANG
PEMBANGUNAN BENAH SANITASI SANTRI PONDOK AL-BAHRAIN
NOMOR : 021/PKS/BMM/II/2022

Pada hari ini, Senin tanggal empat belas bulan Februari tahun dua ribu dua puluh dua
(14-02-2022), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : NOVI WARDI

Jabatan : Direktur Eksekutif

Alamat : Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 27,

Jln. Matraman Raya, Jakarta Timur 13150

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Baitulmaal Muamalat, selanjutnya
dalam Perjanjian Kerja Sama ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : MUHAMMAD FIQIH NOVAL HAMZALI

Tempat/Tanggal Lahir : BOGOR, 04-04-1985

NIK : 32011404850017

Alamat : KP. SENGKOL RT 02/11 DESA KAREHKEL

KEC. LEUWILIANG, KAB. BOGOR

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam
Perjanjian Kerja Sama ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA


PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Kabupaten Bogor adalah daerah yang masih banyak lembaga pendidikan belum
layak sanitasi santrinya.

Halaman 1 dari 5
2. Pesantren sebagai sarana Ibadah dan Pendidikan, khususnya sanitasi santri (WC)
mengalami kerusakan cukup parah sehingga tidak layak untuk digunakan beribadah.
3. Akibat lama dimakan usia menyebabkan rusaknya sanitasi santri dan fasilitas umum,
salah satunya Sanitasi santri yang akan direnovasi oleh PIHAK KEDUA.
4. PARA PIHAK telah sepakat dalam pembangunan benah sanitasi santri BMM tahun
2022.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk saling mengikatkan
diri satu sama lain dalam Perjanjian Kerja Sama, yang selanjutnya disebut Perjanjian,
dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut ini:

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

1. PIHAK PERTAMA memberikan perintah kerja kepada PIHAK KEDUA dan


PIHAK KEDUA menyatakan menerima perintah kerja dari PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan Benah Sanitasi santri, di Pon-Pes Salafi
Bahrain, yang selanjutnya disebut Pekerjaan.
2. Pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat 1 beralamat di Jl Raya Karehkel, Ds.
Karehkel. Kec.Leuwiliang, Kab. Bogor, yang selanjutnya disebut Lokasi Pekerjaan.
3. PIHAK PERTAMA telah menyetujui Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan
sebagaimana dimaksud ayat (1) yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA menyatakan sanggup untuk melaksanakan Pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi:


1. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan Sanitasi Santri (WC).
2. Penyusunan rencana pembangunan Sanitasi santri.
3. Sosialisasi program pembangunan sanitasi santri.
4. Pelaksanaan pembangunan sanitasi santri.
5. Pembuatan dan penyampaian laporan kegiatan pembangunan sanitasi santri.
6. Pembuatan dokumentasi seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dalam bentuk foto
dan video.

Halaman 2 dari 5
PASAL 3
ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

1. Anggaran Biaya Pekerjaan sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah),
termasuk jasa dan akomodasi pendampingan.
2. Biaya Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Pembangunan
Sanitasi santri di Pondok Pesantren Al-Bahrain.

PASAL 4
TATA CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran Pekerjaan dilakukan secara 2 (dua) tahap, sebagai berikut:

a. Tahap pertama sebesar 50% (lima puluh persen) Rp12.500.000,00 (dua belas juta
lima ratus ribu rupiah).
b. Tahap kedua sebesar 50% (lima puluh persen) sebesar Rp12.500.000,00, yang
akan ditransfer setelah PIHAK KEDUA mengirimkan laporan Tahap 1 kepada
PIHAK PERTAMA.
2. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer ke rekening PIHAK KEDUA di Bank
BCA Nomor Rek 0953575695 atas nama Fiqih Noval Hamzali.

PASAL 5
JANGKA WAKTU PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA mulai melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal


1 pada tanggal 15 Februari 2022 s.d 15Maret 2022.
2. Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan selama 1 (satu)
bulan terhitung mulai tanggal 15 Februari 2022 s.d 15 Maret 2022.

PASAL 6
KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Kewajiban PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA:


a. Pengendalian pelaksanaan Pekerjaan, yaitu mengawasi dan memeriksa
pelaksanaan Pekerjaan, sejak dari masa persiapan sampai dengan yang sudah
dan/ atau sedang dikerjakan.
b. Membayar secara keseluruhan (100%) untuk biaya Pekerjaan sesuai ketentuan
pada Pasal 3 dan Pasal 4.

Halaman 3 dari 5
2. Kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA adalah menyelesaikan
Pekerjaan sesuai ketentuan pada Pasal 2 dengan batas waktu sesuai dengan Pasal 5.

PASAL 7
FORCE MAJEURE

1. PIHAK KEDUA dibebaskan dari sanksi apapun apabila terjadi keterlambatan


Pekerjaan yang disebabkan karena adanya hal-hal di luar kemauan dan kemampuan
PIHAK KEDUA (Force Majeure), misalnya dengan adanya pemogokan, bencana
alam, sabotase, hura-hara, akibat politik, dan lain-lain yang dapat memperlambat
pelaksanaan Perjanjian ini.
2. Apabila terjadi Force Majeure, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah terjadinya Force Majeure tersebut.
3. Keadaan Force Majeure yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan Perjanjian
ini, baik untuk seluruhnya maupun untuk sebagian tidak merupakan alasan untuk
membatalkan Perjanjian ini, akan tetapi hanya merupakan keadaan yang
menangguhkan Perjanjian, sampai keadaan Force Majeure itu dapat diatasi dengan
baik.
PASAL 8
PENGHENTIAN PERJANJIAN

1. Penghentian Perjanjian pada dasarnya karena Pekerjaan sudah selesai dan PARA
PIHAK telah memenuhi ketentuan serta hak dan kewajibannya sebagaimana
tercantum dalam Pasal 6 Perjanjian ini.
2. Penghentian Perjanjian yang terjadi akibat force majeure sebagaimana dimaksud
Pasal 7, maka PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA
sesuai prestasi atau kemajuan pelaksanaan Pekerjaan yang telah dicapai oleh
PIHAK KEDUA.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat atau sengketa di antara PARA
PIHAK maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah
untuk mencapai mufakat.
2. Jika tidak ada penyelesaian yang layak dan memuaskan PARA PIHAK
sebagaimana dimaksud ayat (1), maka akan diselesaikan melalui Tim Arbitrase yang

Halaman 4 dari 5
anggotanya terdiri dari wakil PIHAK PERTAMA, wakil PIHAK KEDUA dan
seorang ahli yang dipilih dan ditunjuk oleh wakil PARA PIHAK.

PASAL 10
BEA METERAI DAN PERPAJAKAN

Bea meterai dan pajak yang timbul dari Perjanjian ini dibebankan kepada PIHAK
PERTAMA dan dilunasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
PASAL 11
PENUTUP

1. Segala perubahan/perbaikan terhadap sebagian atau seluruh pasal-pasal dalam


Perjanjian ini dilakukan hanya dengan persetujuan PARA PIHAK.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur dalam
perjanjian/kontrak tambahan (Adendum) dan merupakan satu kesatuan tak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) yang seluruhnya mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan ditandatangani di atas meterai secukupnya pada hari, tanggal,
bulan dan tahun ditandatanganinya Perjanjian ini oleh PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

NOVI WARDI MUHAMMAD FIQIH NOVAL HAMZALI

Halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai