Anda di halaman 1dari 67

i

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN


DUKUNGAN SUAMI DENGAN IMUNISASI TETANUS
TOKSOID (TT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SEBERANG PADANG TAHUN 2017

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan


Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Oleh:

SRI HUSNI
NIM : 164330673

PROGRAM STUDI DIV JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
2017

i
ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami dengan


Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas
Seberang Padang Tahun 2017”

Oleh :

Sri Husni
NIM. 164330673

Skripsi penelitian ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Skripsi
Program Studi DIV Kebidanan Padang Politeknik Kesehatan Kemenkes
Padang dan telah siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Padang, November 2017


Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Helpi Nelwatri, S.SiT, M.Kes Hj. Erwani, SKM, M.Kes


NIP. 19730808 199301 2 001 NIP. 19620914 198603 2 003

Ka. Program Studi DIV Kebidanan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Elda Yusefni, S.SiT, M.Keb


NIP. 19690409 199502 2 001

ii
iii

PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi Penelitian

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami dengan


Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas
Seberang Padang Tahun 2017”

Oleh :

Sri Husni
NIM. 164330673

Skripsi Penelitian ini telah diuji dan di pertahankan di depan Tim Penguji Ujian
Skripsi Program Studi DIV Kebidanan Padang Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang dan telah dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk diterima

Padang, Desember 2017


Tim Penguji

Pembimbing I, Pembimbing II,

Helpi Nelwatri, S.SiT, M.Kes Hj. Erwani, SKM, M.Kes


NIP. 19730808 199301 2 001 NIP. 19620914 198603 2 003

Anggota Penguji I, Anggota Penguji II, Anggota Penguji III

Yefrida Rustam, S.ST, SH, M.Kes Ns. Faridah, BD, S.Kp, M.Kes Elsyie Yuniarti, SKM, MM
NIP. 19570802 198201 2 004 NIP. 19631223 198803 2 003 NIP.19810628 200604 2 001

iii
iv

PROGRAM STUDIV KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

Skripsi, November 2017


Sri Husni

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami dengan


Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang
Padang Tahun 2017

vi + 39 Halaman + 7 Tabel + 2 Gambar + 12 Lampiran

ABSTRAK

Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah dengan
meningkatkan cakupan imunisasi TT pada ibu hamil. Data Puskesmas Seberang
Padang tahun 2016 ibu hamil yang melakukan imunisasi TT-1 mencapai
(19,15%), TT-2 mencapai (14,79%), TT-3 mencapai (10,41%), TT-4 mencapai
(6,58%), TT- 5 mencapai (2,47%), TT+2 mencapai (34,25%). Dilihat dari data
diatas bahwa cakupan imunisasi TT pada ibu hamil belum mencapai hasil yang
targetkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional
study yang telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang pada
bulan Februari-November 2017. Populasi semua ibu hamil yang ada berjumlah
365 orang. Sampel diambil secara cluster sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 43 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi
buku KIA. Kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji
statistik chi-square.

Hasil penelitian didapatkan 55,8% ibu hamil tidak lengkap mendapatkan


imunisasi TT. Sebesar 53,5% ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan rendah
tentang imunisasi TT. Sebesar 41,8% ibu hamil tidak mendapatkan dukungan dari
suami. Ada hubungan tingkat pengetahuan (p value = 0,004) dan dukungan suami
(p value = 0,032) dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada ibu hamil.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat


pengetahuan dan dukungan suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada
ibu hamil, maka diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan
frekuensi penyuluhan tentang imunisasi TT tidak hanya pada pertemuan ibu-ibu di
posyandu, tetapi pada acara – acara lain agar ibu dan keluarga memahami dan
mau untuk diimunisasi.

Kata Kunci : Imunisasi TT, Tingkat Pengetahuan, Dukungan Suami


Daftar Pustaka : 24 (2010 – 2016)

iv
v

POLITEKNIK HEALTH KEMENKES PADANG


D IV MIDWIFE PROGRAM STUDY MAJORING IN MIDWIFERY

Mini Thesis, November 2017


Sri Husni

Relationship Level of Knowledge of Pregnant Women and Support of


Husband with Immunization of Tetanus Toksoid (TT) in Work Area of
Seberang Padang Public Health Centre Year 2017

vi + 39 Page + 7 Table + 2 Images + 12 Attachments

ABSTRACT

Efforts to reduce maternal and infant mortality is by increasing the


coverage of TT immunization in pregnant women. Data from Puskesmas
Seberang Padang in 2016 pregnant women who do TT-1 immunization reach
(19,15%), TT-2 reach (14,79%), TT-3 reach (10,41%), TT-4 reach (6 , 58%), TT-
5 reached (2.47%), TT + 2 reached (34.25%). Viewed from the data above that the
coverage of TT immunization in pregnant women has not achieved targeted
results. The purpose of this study was to determine the relationship between
maternal knowledge level and husband support with Tetanus Toxoid
immunization (TT) in Seberang Padang Health Center Work Area in 2017.

The type of this research is descriptive analytic with cross sectional study
design that has been done in Work Area of Seberang Padang Public Health
Centre in February-November 2017. Population of all pregnant women that there
are 365 people. Samples were taken by cluster sampling with total sample as
many as 43 people. Data collection using questionnaires and MCH book
observation. Then the data were analyzed univariat and bivariate with chi-square
statistic test.

The results obtained 55.8% of pregnant women did not complete get TT
immunization. 53.5% of pregnant women have a low level of knowledge about
TT immunization. 41.8% of pregnant women do not get support from their
husbands. There is a relationship of knowledge level (p value = 0,004) and
husband support (p value = 0,032) with Tetanus Toxoid immunization (TT) in
pregnant woman.

The result of this research can be concluded that there is relationship of


husband's knowledge and support level with immunization of Tetanus Toksoid
(TT) to pregnant mother, hence expected to health officer to increase frequency of
counseling about TT immunization not only at mother meeting at posyandu,
Another event for the mother and family to understand and want to be immunized.

Keywords : TT Immunization, Knowledge Level, Husband Support


References : 24 (2010 - 2016)

v
vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, dimana dengan

berkat serta rahmat dan karunia-Nya, skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami dengan Imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2017”,

ini dapat diselesaikan oleh peneliti walaupun menemui kesulitan maupun

rintangan.

Penyusunan dan penulisan skripsi ini merupakan suatu rangkaian dari

proses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi DIV Kebidanan di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan juga sebagai prasyarat dalam

menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Kebidanan pada masa akhir pendidikan.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan dari Ibu Helpi Nelwatri,

S.SiT, M.Kes selaku Pembimbing I dan Ibu Hj. Erwani, SKM, M.Kes selaku

pembimbing II sekaligus Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Padang yang telah mengarahkan, membimbing dan memberikan

masukan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan berbagai pihak

yang peneliti terima, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan

terima kasih ini peneliti tujuan kepada :

1. Bapak H.Sunardi, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Padang.

2. Ibu Elda Yusefni, S.ST, M.Keb selaku Kepala Program Studi DIV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.

vi
vii

3. dr. Devita Rizqi selaku Pimpinan dan beserta staf Puskesmas Seberang

Padang yang telah memberikan izin dalam pengambilan data untuk penelitian.

4. Dosen beserta staf Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Padang.

5. Teristimewa buat suami, anak dan orang tua yang telah memberikan semangat

dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari akan keterbatasan

kemampuan yang ada, sehingga peneliti merasa masih ada yang belum sempurna

baik dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk peneliti selalu terbuka atas

kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan skripsi ini serta peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat dilanjutkan untuk penelitian.

Padang, Desember 2017

Peneliti

vii
viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .....................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1. Tujuan Umum ...................................................................... 4
2. Tujuan Khusus ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 6

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN


A. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) ................................................ 7
B. Pengetahuan ............................................................................. 10
C. Dukungan Suami ...................................................................... 14
D. Kerangka Teori ......................................................................... 17
E. Kerangka Konsep ..................................................................... 18
F. Defenisi Operasional ................................................................ 19
G. Hipotesa ................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................... 21
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 21
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 21
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ......................................... 22
E. Teknik Pengolahan Data ........................................................... 23
F. Analisa Data ............................................................................. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ........................................ 26
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 26
C. Pembahasan .............................................................................. 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 38
B. Saran ........................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
ix

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

2.1 Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid ..................................... 9

2.2 Defenisi Operasional ............................................................................. 19

4.1 Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)


pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang
Padang Tahun 2017 ............................................................................... 27

4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang


Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas
Seberang Padang Padang Tahun 2017 .................................................. 27

4.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami tentang Imunisasi Tetanus


Toksoid (TT) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Seberang Padang Padang Tahun 2017 .................................................. 28

4.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Imunisasi


Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang
Padang Padang Tahun 2017 .................................................................. 28

4.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Imunisasi Tetanus Toksoid


(TT) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang
Padang Padang Tahun 2017 .................................................................. 29

ix
x

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

2.1 Kerangka Teori Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku


Kesehatan ............................................................................................. 17

2.2 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dan


Dukungan Suami dengan Imunisasi Tetanus Toksoid di Wilayah
Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2017 ................................ 18

x
xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Gant Chart


Lampiran B : Surat Izin Pengambilan Data Awal
Lampiran C : Surat Rekomendasi dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Lampiran D : Surat Izin Pengambilan Data Dinas Kesehatan Kota Padang
Lampiran E : Surat Balasan Pengembalian Penelitian dari Puskesmas
Lampiran F : Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran G : Lembar Persetujuan Responden
Lampiran H : Kisi-Kisi Kuesioner
Lampiran I : Kuesioner Penelitian
Lampiran J : Master Tabel
Lampiran K : Analisis Data
Lampiran L : Lembaran Konsultasi

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati oleh beberapa negara

didunia yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals yang disingkat

dengan SDGs adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan telah

ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan

manusia. Salah satu target SDGs adalah menjamin adanya kehidupan yang sehat,

serta mendorong kesejahteraan untuk semua orang di dunia pada semua usia. 1

Salah satu area prioritas Program Indonesia Sehat dengan pendekatan

keluarga adalah penurunan Angka Kematian Ibu Dan Bayi (AKI/AKB)

(Permenkes No. 39 tahun 2016 pasal 2). Angka Kematian Bayi (AKB) adalah

jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran

hidup. Salah satu penyebab kematian bayi disebabkan oleh infeksi dari kuman

clostridium tetani.2,3 Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.7 tahun 2014, dalam mengatasi AKB dilakukan pelayanan kesehatan masa

sebelum hamil dengan dilakukannya pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT)

pada calon pengantin.

Imunisasi tetanus toksoid adalah suatu proses guna membangun kekebalan

sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil penting dalam

melakukan imunisasi TT karena dengan melakukan imunisasi saat kehamilan,

molekul imunoglobulin akan disalurkan dari ibu kepada bayi melalui plasenta

sebagai kekebalan pasif untuk bayi. Apabila ibu tidak melakukan imunisasi TT
2

akan menyebabkan bayi terkena infeksi tetanus neonatorum yang berakibat bayi

mengalami kematian.4,5

Di Indonesia, upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi

adalah dengan meningkatkan cakupan imunisasi TT pada ibu hamil. Imunisasi

tetanus toksoid adalah suatu proses guna membangun kekebalan sebagai upaya

pencegahan terhadap infeksi tetanus. Dalam imunisasi TT ibu harus mendapatkan

paling sedikit 2 kali suntikan selama hamil. Imunisasi TT dapat diberikan kepada

wanita usia subur, calon pengantin, dan ibu hamil.6

Pencapaian cakupan imunisasi tetanus toksoid dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah persepsi jarak kepelayanan kesehatan,

pekerjaan, dan dukungan suami dalam melakukan imunisasi TT. Selain itu juga

dapat dipengaruhi oleh pendidikan, kesadaran, pengalaman ibu yang sudah

mendapatkan imunisasi TT saat hamil dan pengetahuan ibu hamil dalam

melakukan imunisasi TT. Pengetahuan ibu hamil yang kurang dalam melakukan

imunisasi TT dapat mengakibatkan kurang mengetahuinya ibu hamil tentang

penyakit tetanus yang dapat membahayakan ibu dan janin.7,8

Berdasarkan data Kemenkes RI, dari tahun 2013-2015, pencapaian

imunisasi TT pada ibu hamil mengalami kenaikan dan penurunan, dimana tahun

2013 sebesar 64,8%, tahun 2014 sebesar 47,3%, dan tahun 2015 sebesar 65,2%.

Target nasional dari semua program imunisasi lengkap adalah 90% pada tahun

2017. Di Indonesia ibu hamil yang melakukan imunisasi TT-1 mencapai (23,4%),

TT-2 mencapai (21,8%), TT-3 mencapai (9,4%), TT-4 mencapai (7,8%), TT-5

mencapai (8,2%), dan TT2+ mencapai (47,3%). Kota Padang TT-1 mencapai

27,32%, TT-mencapai 21,72%, TT-3 mencapai 16,21%, TT-4 mencapai 19,96%


3

dan TT-5 mencapai 12,38% dan TT2+ mencapai 70,=26%. Di Puskesmas

Seberang Padang tahun 2016 ibu hamil yang melakukan imunisasi TT-1 mencapai

(19,15%), TT-2 mencapai (14,79%), TT-3 mencapai (10,41%), TT-4 mencapai

(6,58%), TT- 5 mencapai (2,47%), TT+2 mencapai (34,25%). Dilihat dari data

diatas bahwa cakupan imunisasi TT pada ibu hamil belum mencapai hasil yang

targetkan. Pada tahun 2014 di puskesmas Seberang Padang juga terjadi 1 orang

kematian neonatal yang disebabkan oleh infeksi tetanus neonatorum.6,9

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ayuningrum dan

Murdiati, 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Imunisasi Tetanus

Toksoid dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toksoid pada Ibu Hamil

Primigravida di Puskesmas Rowosari Kota Semarang. Menggunakan pendekatan

crossectional. Populasi ibu primigravida dengan pengambilan teknik Total

sampling dengan jumlah 32 orang. Dengan hasil penelitian dari 32 responden

sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 17 orang (53,1%)

dan status imunisasi TT tidak lengkap sebanyak 18 orang (56,2%). Dengan

kesimpulan pvalue 0,002 (p< = 0,005) yang menunjukkan adanya hubungan

tingkat pengetahuan tentang imunisasi tetanus toksoid dengan kelengkapan

imunisasi tetanus toksoid pada ibu primigravida di Rowosari Kota Semarang. 10

Berdasarkan survei awal yang penulis lakukan di Puskesmas Seberang

Padang tanggal 26 April 2017 dari 16 orang ibu hamil yang peneliti temui dan

wawancarai hanya 6 orang yang imunisasi TTnya lengkap, 10 orang dari ibu

tersebut tidak mengetahui manfaat imunisasi TT, mereka mengatakan tidak

melakukan imunisasi TT karena kehamilannya dalam keadaan sehat-sehat saja

dan 6 orang mengatakan suaminya tidak ada mengingatkan pemberian imunisasi


4

TT karena suami sibuk dengan aktivitas sehari-hari seperti harus bekerja setiap

hari dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.

Berdasarkan masalah tersebut peneliti melakukan penelitian tentang

hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami dengan imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dan dukungan

suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas

Seberang Padang tahun 2017?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dan

dukungan suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja

Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi cakupan imunisasi Tetanus Toksoid

(TT) pada ibu hamil di Wilayah Ker ja Puskesmas Seberang

Padang Padang tahun 2017.

b. Diketahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas

Seberang Padang Padang tahun 2017.


5

c. Diketahui distribusi frekuensi dukungan suami tentang imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

Seberang Padang tahun 2017.

d. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan imunisasi

Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Ker ja Puskesmas Seberang

Padang tahun 2017.

e. Diketahui hubungan dukungan suami dengan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

Seberang Padang tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Untuk mengembangkan diri serta menjadi suatu kesempatan yang

berharga bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah

diperoleh selama masa kuliah ke dalam penelitian lapangan.

2. Bagi Puskesmas

Sebagai informasi atau masukan bagi program KIA dalam

pelaksanaan pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Puskesmas

Seberang Padang.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan bagi mahasiswa di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.


6

4. Peneliti Selanjutnya

Agar dapat melanjutkan penelitian ini dengan melihat faktor-faktor

yang berhubungan dengan pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil

dengan variabel yang berbeda.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan dan dukungan suami dengan imunisasi tetanus toksoid (TT) pada

ibu hamil. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel

dependen. Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Ker ja Puskesmas

Seberang Padang pada bulan Januari - Desember 2017. Populasi adalah semua

ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang berjumlah

365 orang. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah cluster sampling

sehingga didapatkan sampel sebanyak 43 orang. Data dikumpulkan

menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan analisis univariat dan

bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square.


7

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)


1. Pengertian
Imunisasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang untuk

memberikan perlindungan kepada kekebalan tubuh. Sangat penting untuk

mencoba menghindari pajanan infeksi yang dapat berbahaya bagi ibu dan

janin selama kehamilan. Imunisasi selama kehamilan sangat penting

dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian

ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Neonatorum

(TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. 4,5

Vaksin Tetanus Toksoid (TT) adalah vaksin yang mengandung

toksoid kuman tetanus yang telah dilemahkan dan dimurnikan yang

terabsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Vaksin Tetanus Toksid

dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir dengan

cara mengimunisasi ibu yang sedang hamil, dan juga untuk mencegah

tetanus.7

2. Tujuan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Tujuan diberikannya imunisasi Tetanus Toksoid antara lain : untuk

melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum, melindungi ibu

terhadap kemungkinan tetaus apabila terluka, pencegahan penyakit pada

ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman tetanus, serta untuk

mengeliminasi penyakit tetanus pada bayi baru lahir. 7


8

3. Manfaat Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Manfaat imunisasi TT pada ibu hamil menurut Depkes RI adalah :7

a. Bagi Bayi : untuk melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus

neonatorum.

b. Bagi Ibu Hamil : melindungi ibu hamil terhadap kemungkinan

terjadinya tetanus apabila terluka pada saat persalinan.

c. Untuk Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa

yang kuat dan penting dalam mencapai salah satu tujuan dari program

imunisasi secara nasional yaitu, eliminasi tetanus maternal tetanus

neonatorum.

Imunisasi aktif didapat dengan menyuntikan tetanus toksoid

dengan tujuan merangsang tubuh membentuk antibodi. Ibu hamil yang

telah mendapatkan imunisasi tetanus toksoid mendapatkan kekebalan

tubuh terhadap penyakit tetanus dan kekebalan tersebut disalurkan melalui

plasenta dan tali pusat kepada janin yang dikandungnya, selain itu setelah

melahirkan ibu tetap menyalurkan kekebalan tersebut melalui air susu

ibu.8

4. Efek Samping Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Efek samping biasanya hanya gejala ringan saja seperti kemerahan,

pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat suntikan. Tetanus toksoid

adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil.

Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi

tetanus toksoid. Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan

sembuh sendiri dan tidak diperlukan tindakan/pengobatan. Penggunaan


9

jarum suntik yang tidak steril atau telah digunakan berulang kali dapat

meyebabkan penyakit. Oleh karena itu penggunaan alat harus steril

khususnya jarum suntik harus baru dan steril. 11

5. Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Sebelum memberikan imunisasi TT pada ibu, harus terlebih dahulu

dilakukan skrining tentang status imunisasi tetanus dengan menanyakan

riwayat imunisasi sebelumnya. Apakah ibu tersebut sudah pernah

menerima DPT lengkap 3 dosis pada waktu bayi, imunisasi pada usia

sekolah dan imunisasi waktu calon pengantin. 12

Tabel 2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid

TT Jarak Minimal Perlindungan

TT1 0 tahun
1 bulan

TT2 3 tahun

6 bulan

TT3 5 tahun

12 bulan

TT4 10 tahun

12 bulan
TT 5 >25 tahun
10

6. Tempat Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Menurut Depkes RI, tempat pelayanan untuk mendapatkan

imunisasi TT antara lain :7

a. Puskesmas

b. Puskesmas Pembantu

c. Rumah Sakit

d. Rumah Bersalin

e. Polindes

f. Posyandu

g. Rumah Sakit Swasta

B. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 13

2. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang secara rinci terdiri dari enam

tingkatan, yaitu :14

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini


11

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab

itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)

ialah dapat menggunakan rumus-rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu dengan yang lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat

dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan,

membedakan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk


12

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang

adalah :15

a. Faktor Internal

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu

yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan

diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang

menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.


13

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupan dan kehidupan keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan

banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan

kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

3) Umur

Umur adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

berfikir dan bekerja.

b. Faktor eksternal

1) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

2) Faktor budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

4. Klasifikasi Tingkat Pengetahuan

Pengukuran dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau
14

responden. Dalam mengukur pengetahuan harus diperhatikan rumusan

kalimat pertanyaan menurut tahapan pengetahuan. Pengetahuan seseorang

dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan skala, yaitu : 16

a. Rendah < 50%

b. Tinggi jika > 50%

C. Dukungan Suami
1. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung

karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah

tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan

menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. 17

Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang

wanita (istri). Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian dan

tanggung jawab suami terhadap kesehatan istrinya. Dukungan suami

sebagai salah satu wujud rasa cinta kasih, tanggung jawab, perhatian, dan

fungsi suami sebagai kepala rumah tangga yang melindungi, mengayomi,

dan mengasihi istri dan anak-anaknya.3

2. Bentuk Dukungan Suami

Bentuk dukungan dari suami yaitu :18

a. Dukungan emosional

Dukungan emosional memberikan pasien perasaan nyaman,

merasa dicintai meskipun saat mengalami suatu masalah, bantuan

dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga


15

individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan

emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan

semangat kepada pasien yang dirawat di rumah. Jenis dukungan

bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi atau ekspresi. Yang

termasuk dukungan emosional ini adalah ekspresi dari empati,

kepedulian, dan perhatian kepada individu. Memberikan individu

perasaan yang nyaman, jaminan rasa memiliki, dan merasa dicintai

saat mengalami masalah, bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan

personal, cinta, dan emosi.

b. Dukungan informasi

Dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung

jawab bersama, termasuk didalamnya memberikan solusi dari masalah

yang dihadapi pasien di rumah, memberikan nasehat, pengarahan,

saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang.

Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tempat,

dokter dan terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi

individu untuk melawan stressor. Pada dukungan informasi keluarga

sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi.

c. Dukungan instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti

pelayanan, bantuan finansial dengan menyediakan dana untuk biaya

pengobatan, dan material berupa bantuan nyata (Instrumental Support/

Material Support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan

membantu memecahkan masalah kritis, termasuk didalamnya bantuan


16

langsung seperti saat seseorang membantu pekerjaan sehari-hari,

menyediakan informasi dan fasilitas, menjaga dan merawat saat sakit

serta dapat membantu menyelesaikan masalah. Pada dukungan nyata,

keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis.

d. Dukungan penghargaan

Dukungan pengharapan merupakan dukungan berupa dorongan

dan motivasi yang diberikan keluarga kepada pasien. Dukungan ini

merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang

positif terhadap individu. Pasien mempunyai seseorang yang dapat

diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi

penghargaan positif keluarga kepada pasien, penyemangat, persetujuan

terhadap ide-ide atau perasaan pasien. Dukungan keluarga ini dapat

membantu meningkatkan strategi koping pasien dengan strategi-

strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-

aspek positif.

3. Pengukuran Dukungan

Pengukuran dukungan dilakukan berdasarkan, yaitu :18

a. Tidak Mendukung, jika skor < mean

b. Mendukung, jika skor > mean


17

D. Kerangka Teori

Menurut L. Green (1980) dalam Notoatmodjo (2012), 19 perilaku

kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu

pengetahuan, pendidikan, sikap, keyakinan dan pekerjaan. Faktor pendukung

(enabling factor) yaitu fasilitas atau sarana kesehatan dan faktor pendorong

(reinforcing factors) yaitu peran petugas kesehatan dan keluarga/suami.

Adapun kerangka teori dari penelitian ini adalah :

Faktor Presdiposisi :
 Pengetahuan
o Pendidikan
o Sikap
o Keyakinan

Faktor Pendukung :
o Ketersediaan Sarana dan Prasarana Perilaku Kesehatan

Faktor Pendorong :
o Peran Petugas Kesehatan
 Keluarga/Suami

Sumber : L. Green (1980) dalam Notoatmodjo (2012)

Gambar 2.1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
18

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis

beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. 20 Pada penelitian ini

yang menjadi variabel independen yaitu tingkat pengetahuan dan dukungan

suami sedangkan yang menjadi variabel dependen yaitu imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) pada ibu hamil. Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel Independen

Variabel Dependen

Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil
Imunisasi Tetanus Toksoid
(TT)
Dukungan Suami

Gambar 2.2
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami dengan
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja
Puskesmas Seberang Padang Tahun 2017.
19

F. Defenisi Operasional

Defenisi Alat Cara


Variabel Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional Ukur Ukur
Imuni Ibu hamil yang Kuesio Obser 0. Tidak Nominal
sasi TT melaksanakan ner dan vasi lengkap
pada ibu atau Buku Buku jika
hamil mendapatkan KIA KIA tidak
Imunisasi sesuai
Tetanus dengan
Toksoid (TT), jadwal.
sesuai jadwal
yaitu :
1. Catin 1x 1. Lengkap
Bila 1 jika
bulan sesuai
kemudian dengan
hamil jadwal.
diberikan
TT 1x
selama
kehamilan
2. Catin 1x
Bila > 6
bulan
kemudian
hamil
diberikan
TT 2 x
selama
kehamilan
Pengeta Segala sesuatu Kuesio Angket 0. Rendah Ordinal
huan yang diketahui ner bila <
ibu hamil 50%
tentang
imunisasi 1. Tinggi
Tetanus bila >
Toksoid (TT), 50%
meliputi :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Manfaat
4. Efek
samping
5. Jadwal
pemberian
6. Tempat
mempero
20

leh
imunisasi
TT
Dukung Bentuk Kuesio Angket 0. Tidak Ordinal
an suami perhatian dan ner menduk
kepedulian ung, jika
suami kepada skor <
ibu hamil mean
dalam
mendapatkan 1. Menduk
imunisasi TT ung, jika
skor >
mean

G. Hipotesa

Ha: Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang

tahun 2017.

Ha: Ada hubungan dukungan suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang

tahun 2017.
21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan

desain penelitian cross sectional study bertujuan untuk melihat hubungan

antara variabel independen (tingkat pengetahuan ibu hamil dan dukungan

suami) dan variabel dependen (imunisasi TT), dimana variabel tersebut

datanya dikumpulkan secara bersamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang

Padang pada bulan Januari-Desember 2017.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah sejumlah subjek yang mempunyai karakteristik

tertentu.21 Populasi adalah semua ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja

Puskesmas Seberang Padang berjumlah 365 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.21 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

cluster sampling yaitu pengambilan sampel bila objek yang diteliti sangat

luas atau sampel yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang.

Pengambilan sampel di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang terdiri

dari beberapa Kelurahan, kemudian diambil secara acak dan yang terpilih

adalah Kelurahan Seberang Padang sebagai tempat penelitian dengan


22

jumlah sampel didapatkan sebanyak 43 orang, dengan kriteria sampel

sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

1) Bersedia menjadi responden

2) Responden yang dapat tulis baca

3) Memiliki buku KIA

4) Berada ditempat pada saat penelitian

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer pada penelitian ini yaitu data yang diambil dari

responden berupa variabel penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu

hamil dan dukungan suami serta imunisasi TT dengan menggunakan

kuesioner dan observasi buku KIA.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan

Puskesmas Seberang Padang tentang pencapaian imunisasi TT ibu

hamil.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini merupakan data primer yang didapat dari

ibu hamil yang ada di Puskesmas Seberang Padang, dimana peneliti

memberikan kuesioner yang terkait variabel penelitian yaitu tingkat


23

pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami serta mengobservasi buku

KIA untuk melihat imunisasi TT.

3. Prosedur Pengumpulan Data

a. Peneliti telah mendapatkan izin dari pihak pendidikan untuk meneliti.

b. Peneliti melapor pada kepala TU Puskesmas Seberang Padang.

c. Peneliti di kenalkan pada Kader Posyandu yang ada di Kelurahan

Seberang Padang dan kader bersedia mendampingi peneliti untuk

melakukan penelitian ke rumah ibu hamil di wilayah kerjanya.

d. Peneliti langsung kerumah ibu hamil (responden), peneliti memberikan

informasi, tujuan dan manfaat penelitian. Bagi yang bersedia dan

memenuhi kriteria inklusi diminta menandatangani informed consent

yang telah disiapkan peneliti yang memenuhi kriteria inklusi dan

mengisi kuesioner.

e. Peneliti mendampingi saat responden mengisi kuesioner seandainya

tidak mengerti dengan pengisian kuesioner.

f. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan data dan pengisian kuesioner

setelah pengambilan.

g. Pengolahan data setelah data terkumpul untuk selanjutnya peneliti

melakukan analisis data.

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul pada penelitian ini diolah melalui proses

komputerisasi, dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang

harus ditempuh, diantaranya :22


24

1. Pemeriksaan Data (Editing)

Setelah semua kuesioner diisi oleh responden sebanyak 43 kuesioner,

kemudian peneliti memeriksa kembali dari jawaban pertanyaan masing-

masing kuesioner dan semua telah lengkap.

2. Pengkodean data (Coding)

Selanjutnya memberi kode pada setiap variabel yaitu variabel imunisasi

TT tidak lengkap diberi kode 0 dan lengkap diberi kode 1. Pada variabel

tingkat pengetahuan rendah diberi kode 0 dan tinggi diberi kode 1. Pada

variabel dukungan suami tidak mendukung diberi kode 0 dan mendukung

diberi kode 1.

3. Memasukkan Data (Entry)

Selanjutnya memasukkan data yang telah diberi kode tersebut ke dalam

master tabel dengan menggunakan komputerisasi.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Setelah data diolah lalu dicek atau diperiksa kembali guna memastikan

tidak ada lagi kesalahan yang terjadi pada data tersebut dan semua data

sudah terbebas dari kesalahan.

F. Analisa Data

Analisa data diolah dengan sistem komputerisasi, kemudian dilakukan

analisa dengan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.

1. Analisa Univariat

Analisis univariat adalah analisis terhadap masing – masing

variabel. Analisis dilakukan dengan menggunakan statistik berupa


25

distribusi frekuensi dengan presentase meliputi variabel independen dan

dependen, dengan rumus sebagai berikut :21

f
Rumus : P   100%
n

Keterangan:

P = Persentase

f = Frekuensi

n = Jumlah Sampel

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (variabel independen

dengan variabel dependen.22 Analisa bivariat dalam penelitian ini

menggunakan uji statistik chi-square. Analisa dilakukan secara

komputerisasi. Kemungkinan hubungan dapat di lihat dari nilai p. Bila p

value ≤ α (0,05) maka Ho ditolak atau ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen (Ho ditolak). Sebaliknya p value >

α (0,05) maka Ho diterima atau tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen (Ho diterima).


26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Puskesmas Seberang Padang termasuk Puskesmas tertua di Kota

Padang yang didirikan pada tahun 1970. Dahulunya Puskesmas Seberang

Padang merupakan satu-satunya puskesmas untuk Kecamatan Padang Selatan

sebelum adanya puskesmas lain pada tahun 1980 dan 1992. Saat itu

puskesmas membawahi 24 Kelurahan, namun sejak adanya 2 puskesmas lain

dan penciutan jumlah kelurahan, wilayah kerja sekarang tinggal 4 Kelurahan

yaitu Kelurahan Seberang Padang, Kelurahan Alang Lawas, Kelurahan Ranah

Parak Rumbio dan Kelurahan Belakang Pondok. Puskesmas Seberang Padang

memiliki luas wilayah 2.37 km2.

Petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Seberang Padang yaitu

dokter praktek swasta sebanyak 4 buah, Bidan Praktek Swasta (BPS)

sebanyak 5 buah.

B. Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan tingkat pengetahuan

ibu hamil dan dukungan suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang dengan jumlah sasaran ibu hamil

sebanyak 365, dengan teknik pengambilan sampel secara cluster sampling

dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang yang sesuai dengan kriteria sampel,

maka didapatkan hasil penelitian :


27

1. Analisis Univariat
a. Imunisasi TT
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang
Padang Padang Tahun 2017

No. Imunisasi TT F %
1. Tidak Lengkap 24 55,8
2. Lengkap 19 44,2
Jumlah 43 100

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa (55,8%) responden

tidak lengkap mendapatkan imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas

Seberang Padang tahun 2017.

b. Tingkat Pengetahuan

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas
Seberang Padang Padang Tahun 2017

No. Tingkat Pengetahuan f %


1. Rendah 23 53,5
2. Tinggi 20 46,5
Jumlah 43 100

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa (53,5%) responden

memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang imunisasi TT di Wilayah

Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.


28

c. Dukungan Suami

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Dukungan Suami tentang Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Seberang Padang Padang Tahun 2017

No. Dukungan Suami f %


1. Tidak Mendukung 18 41,9
2. Mendukung 25 58,1
Jumlah 43 100

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa (41,9%) responden

tidak mendapatkan dukungan dari suami terhadap imunisasi TT di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.

2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT)
Tabel 4.4
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang
Padang Padang Tahun 2017

Imunisasi TT
Tingkat Jumlah
Tidak
Pengetahuan Lengkap
Lengkap
f % f % f %
Rendah 18 78,3 5 21,7 23 100
Tinggi 6 30,0 14 70,0 20 100
Jumlah 24 55,8 19 44,2 43 100
ρ value = 0,004

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang

memiliki tingkat pengetahuan rendah berjumlah 23 orang, yang mana

tidak lengkap mendapatkan imunisasi TT sebanyak 18 orang (78,3%)


29

lebih besar dibandingkan dengan yang lengkap mendapatkan imunisasi

TT sebanyak 5 orang (21,7%).

Setelah dilakukan uji statistik chi-square didapat nilai ρ value =

0,004 (ρ < 0,05), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat

pengetahuan ibu hamil dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang tahun 2017.

b. Hubungan Dukungan Suami dengan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Tabel 4.5
Hubungan Dukungan Suami dengan Imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang
Padang Padang Tahun 2017

Imunisasi TT
Jumlah
Dukungan Suami Tidak
Lengkap
Lengkap
f % f % f %
Tidak Mendukung 14 77,8 4 22,2 18 100
Mendukung 10 40,0 15 60,0 25 100
Jumlah 24 55,8 19 44,2 43 100
ρ value = 0,032

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang

memiliki tidak mendapatkan dukungan dari suami berjumlah 18 orang,

yang mana tidak lengkap mendapatkan imunisasi TT sebanyak 14

orang (77,8%) lebih besar dibandingkan dengan yang lengkap

mendapatkan imunisasi TT sebanyak 4 orang (22,2%).

Setelah dilakukan uji statistik chi-square didapat nilai ρ value =

0,032 (ρ < 0,05), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan

suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada ibu hamil di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang tahun 2017.


30

C. Pembahasan
1. Analisa Univariat
a. Imunisasi TT
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

bahwa (55,8%) responden tidak lengkap mendapatkan imunisasi TT di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.

Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian

Ayuningrum dan Murdiati (2013) tentang hubungan tingkat

pengetahuan tentang imunisasi tetanus toksoid dengan kelengkapan

imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil primigravida di Puskesmas

Rowosari Kota Semarang, ditemukan 56,2% status imunisasi TT tidak

lengkap.

Imunisasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang untuk

memberikan perlindungan kepada kekebalan tubuh. Sangat penting

untuk mencoba menghindari pajanan infeksi yang dapat berbahaya

bagi ibu dan janin selama kehamilan. Imunisasi selama kehamilan

sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat

menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan

adalah Tetanus Neonatorum (TT) yang dapat mencegah penyakit

tetanus.4,5

Tujuan diberikannya imunisasi Tetanus Toksoid antara lain :

untuk melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum, melindungi

ibu terhadap kemungkinan tetaus apabila terluka, pencegahan penyakit

pada ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman tetanus, serta untuk

mengeliminasi penyakit tetanus pada bayi baru lahir. 7


31

Asumsi peneliti, ibu yang tidak lengkap status imunisasi TT

terlihat dari hasil observasi buku KIA yang dimiliki ibu hamil yang

menunjukkan banyaknya ibu hamil yang tidak lengkap status imunisasi

TT berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Selain itu juga

disebabkan oleh status pekerjaan ibu sehingga ibu tidak memiliki

waktu untuk mendapatkan imunisasi TT di tempat-tempat pelayanan

kesehatan.

b. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

bahwa (53,5%) responden memiliki tingkat pengetahuan rendah

tentang imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang

tahun 2017.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ayuningrum dan

Murdiati (2013) tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang

imunisasi tetanus toksoid dengan kelengkapan imunisasi tetanus

toksoid pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Rowosari Kota

Semarang, ditemukan 53,1% ibu memiliki tingkat pengetahuan rendah.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 13

Asumsi peneliti, rendahnya tingkat pengetahuan ibu terlihat

dari hasil hasil analisis butir jawaban pada kuesioner penelitian,


32

dimana 58,1% ibu menjawab salah tentang pengertian imunisasi TT,

sebesar 53,5% ibu menjawab salah tentang kekebalan imunisasi TT.

Sebesar 69,8% ibu menjawab salah tentang orang yang beresiko

terkena tetanus neonatorum. Sebesar 62,8% ibu menjawab salah

tentang gangguan yang sering terjadi setelah diimunisasi TT dan waktu

terbaik untuk mendapat imunisasi TT. Rendahnya tingkat pengetahuan

ibu juga dapat disebabkan oleh masih kurangnya informasi yang

didapat ibu tentang imunisasi TT, dimana hal ini dipengaruhi oleh

faktor pendidikan ibu masih ada ibu yang berpendidikan rendah

sebesar 51,2%, sehingga ibu tidak dapat menyerap informasi tentang

imunisasi TT dengan baik. Ibu yang berpengetahuan rendah juga dapat

disebabkan oleh kurangnya pemahaman ibu terhadap informasi yang

diberikan oleh tenaga kesehatan tentang imunisasi TT, sehingga ibu

tidak dapat memahami informasi tersebut.

c. Dukungan Suami

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

bahwa (41,9%) responden tidak mendapatkan dukungan dari suami

terhadap imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang

tahun 2017.

Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mislianti dan Amirus (2012) tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur

(WUS) di Puskesmas Kesumada DI Kecamatan Bekri Lampung

Tengah, ditemukan 38% ibu tidak mendapat dukungan dari suami.


33

Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang

wanita (istri). Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian

dan tanggung jawab suami terhadap kesehatan istrinya. Dukungan

suami sebagai salah satu wujud rasa cinta kasih, tanggung jawab,

perhatian, dan fungsi suami sebagai kepala rumah tangga yang

melindungi, mengayomi, dan mengasihi istri dan anak-anaknya.3

Asumsi peneliti, ibu yang tidak mendapat dukungan dari suami

terlihat dari hasil pernyataan ibu pada kuesioner penelitian yaitu 53,5%

ibu menyatakan suami tidak menemani untuk mendapatkan imunisasi

TT. Sebesar 58,1% ibu menyatakan bahwa suami tidak memberitahu

tentang akibat tidak diimunisasi. Sebesar 32,6% ibu menyatakan suami

tidak bertanya kepada petugas kesehatan tentang manfaat dan akibat

tidak mendapatkan imunisasi TT. Sebesar 53,5% ibu menyatakan

suami tidak memperhatikan jadwal pemberian imunisasi TT. Sebesar

48,8% ibu menyatakan suami tidak memberikan catatan kecil tentang

jadwal imunisasi TT. Sebesar 53,5% ibu menyatakan suami tidak

meluangkan waktunya untuk saya dalam mendapatkan imunisasi TT

ke puskesmas. Tidak mendukungnya suami juga disebabkan faktor

pekerjaan suami, suami yang bekerja akan memiliki sedikit waktu

dalam memperhatikan jadwal imunisasi TT istrinya.


34

2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah

berjumlah 23 orang, yang mana tidak lengkap mendapatkan imunisasi

TT sebanyak 18 orang (78,3%) lebih besar dibandingkan dengan yang

lengkap mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 orang (21,7%).

Setelah dilakukan uji statistik chi-square didapat nilai ρ value =

0,004 (ρ < 0,05), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat

pengetahuan ibu hamil dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang tahun 2017.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Pratiwi (2013) tentang faktor yang berhubungan dengan

kelengkapan imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil di Puskesmas

Tabongo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo, ditemukan

adanya hubungan pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi TT (p

value = 0,020).

Program imunisasi TT dapat berhasil jika ada usaha yang

sungguh-sungguh dari orang yang memiliki pengetahuan dan

komitmen yang tinggi terhadap imunisasi. Peran seorang ibu dalam

program imunisasi sangat penting. Karena suatu pemahaman tentang

program imunisasi amat diperlukan. Pemahaman atau pengetahuan ibu

terhadap imunisasi akan semakin bertambah dan semakin menyadari

bahwa begitu penting kesehatan bagi kehidupan sehingga termotivasi


35

untuk melakukan kunjungan ke pusat-pusat pelayanan kesehatan dalam

mendapatkan pelayanan imunisasi TT. 17,18

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi TT

dimana tingkat pengetahuan akan mempengaruhi prilaku individu.

Semakin banyak pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan maka

akan makin tinggi tingkat kesadaran ibu untuk berperan serta dalam

kegiatan posyandu atau imunisasi. Kurangnya informasi ibu akan

pentingnya imunisasi Tetanus Toksoid baik melalui media maupun

sosialisasi oleh petugas kesehatan sehingga sebagian ibu hamil

beranggapan bahwa jika ibu setelah menikah mendapat imunisasi TT,

ia akan terlambat hamil sehingga sulit untuk ibu mempunyai anak

setelah menikah. Hal inilah yang menyebabkan masih banyak ibu

hamil yang belum lengkap imunisasinya. Selain itu, belum optimalnya

pengetahuan ibu hamil, dikarenakan belum optimalnya penyuluhan

mendalam tentang imunisasi TT yang dilakukan tenaga kesehatan

setempat. Sehingga tingkat kemampuan masyarakat untuk dapat

menerima materi penyuluhan yang cenderung terbatas, yang pada

umumnya tingkat pendidikan ibu hamil di wilayah ini masih kurang. 3

Asumsi peneliti, terdapatnya hubungan tingkat pengetahuan ibu

dengan imunisasi TT karena pengetahuan yang dimiliki oleh ibu

merupakan penentu dalam melakukan suatu tindakan, dimana tindakan

disini adalah untuk mendapatkan imunisasi TT. Ibu yang memiliki

pengetahuan rendah cenderung tidak mau untuk di imunisasi TT


36

karena kurangnya pemahamannya tentang manfaat imunisasi TT dan

akibat jika tidak di imunisasi TT.

b. Hubungan Dukungan Suami dengan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

bahwa responden yang memiliki tidak mendapatkan dukungan dari

suami berjumlah 18 orang, yang mana tidak lengkap mendapatkan

imunisasi TT sebanyak 14 orang (77,8%) lebih besar dibandingkan

dengan yang lengkap mendapatkan imunisasi TT sebanyak 4 orang

(22,2%).

Setelah dilakukan uji statistik chi-square didapat nilai ρ value =

0,032 (ρ < 0,05), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan

suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada ibu hamil di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang tahun 2017.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mislianti dan

Amirus (2012) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (WUS) di

Puskesmas Kesumada DI Kecamatan Bekri Lampung Tengah,

ditemukan adanya hubungan dukungan suami dengan pemberian

imunisasi TT (p value = 0,000).

Besarnya kontribusi dukungan dari suami akan memperkuat

alasan untuk berperilaku sehat. Jika seorang ibu hamil tidak

mendapatkan dukungan dari suami mengenai kesehatan, maka secara

tidak langsung akan berimbas pada perilaku ibu tersebut. Oleh karena

itu, informasi mengenai imunisasi TT juga penting diketahui oleh


37

suami serta dalam mengambil keputusan terhadap pelaksanaan

imunisasi TT.3

Asumsi peneliti, terdapatnya hubungan dukungan suami

dengan imunisasi TT pada ibu hamil karena suami merupakan orang

terdekat dengan ibu, sehingga suami sangat pentingnya perannya

dalam memberikan dukungan pada ibu selama hamil terutama untuk

mendapatkan imunisasi TT. Dukungan suami sangat besar dalam

menentukan perubahan perilaku ibu dalam mendapatkan imunisasi TT.

Suami merupakan orang yang paling dekat akan mempengaruhi secara

normatif terhadap ibu sehingga dapat mengakibatkan efek yang

memudahkan dalam proses pengaturan diri terhadap perubahan

pemberian imunisasi TT. Selain itu, suami sangat mempengaruhi

keinginan ibu hamil untuk mendapatkan imunisasi TT karena suami

dapat memberikan dukungan baik berupa dukungan informasi,

emosional, instrumental dan penghargaan.


38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang hubungan tingkat

pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami dengan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Lebih dari separoh ibu hamil tidak lengkap mendapatkan imunisasi TT di

Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.

2. Lebih dari separoh ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang

imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2017.

3. Kurang dari separoh ibu hamil tidak mendapatkan dukungan dari suami

terhadap imunisasi TT di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang

tahun 2017.

4. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang tahun

2017.

5. Ada hubungan dukungan suami dengan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Padang

tahun 2017.
39

B. Saran
1. Bagi Puskesmas Seberang Padang
Harapan peneliti kepada petugas kesehatan agar dapat

meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang imunisasi TT tidak hanya

pada pertemuan ibu-ibu di posyandu, tetapi pada acara – acara lain agar

ibu dan keluarga memahami dan mau untuk diimunisasi.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Harapan peneliti agar skripsi ini dapat menjadi tambahan

kepustakaan untuk meningkatkan dan mengembangkan pendidikan serta

ilmu pengetahuan di Prodi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang

atau sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Harapan peneliti kepada peneliti selanjutnya agar dapat

melanjutkan penelitian ini dengan melihat variabel dan pembahasan yang

berbeda.
40

DAFTAR PUSTAKA

1. The Global Goals for Sustainable Development, 2015

2. Wijayanti, Lumastari, Ajeng, dkk. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil


dengan Minat Ibu dalam Mengikuti Imunisasi Tetanus Toksoid di
Wilayah Desa Tunge Kecamatan Wates Kabupaten Kediri [Jurnal]
Volume II Nomor 2. Kediri; 2012.

3. Pratiwi, Cindy. Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi


Tetanus Toksoid pada Ibu Hamil di Puskesmas Tabongo Kecamatan
Tabongo Kabupaten Gorontalo [Jurnal]. Gorontalo : Program Studi
Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas
Negeri Gorontalo; 2013.

4. Khumaira, Marsha. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka; 2012.

5. Kuswanti, Ina. Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar; 2014.

6. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI; 2015.

7. Suryati, Eskalila. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan


Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid di Wilayah Kerja Puskesmas
Maga Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal
[Skripsi]. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara; 2015.

8. IDAI. Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi keempat tahun 2011. Badan


Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011.

9. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Profil Kesehatan Propinsi


Sumatera Barat. Padang; 2015.

10. Ayuningrum dan Murdiati. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang


Imunisasi Tetanus Toksoid dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus
Toksoid pada Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Rowosari Kota
Semarang [Jurnal]; 2013.

11. Laili, Alfi. Hubungan Faktor Predisposisi terhadap Tindakan Imunisasi


Tetanus Toksoid pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sambi
Rejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat [Tesis]. Medan : Program
Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara; 2015.

12. Kemenkes RI. Modul Pelatihan Imunisasi Bagi Petugas Puskesmas (Basic
Health Worker’s Training Module). Jakarta : Kemenkes RI; 2013
41

13. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta;


2014.

14. Kholid, Ahmad. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku,


Media dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers; 2014.

15. Wawan dan Dewi. Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika; 2011.

16. Budiman dan Riyanto, Agus. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika; 2013.

17. Susanto. Tatut. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info
Media; 2010.

18. Friedman, Marylin. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Jakarta :


EGC; 2010.

19. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.


Jakarta : Rineka Cipta; 2012.

20. Hidayat, Aziz, Alimul. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa
Data. Jakarta : Salemba Medika; 2011.

21. Siswanto dkk. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran.


Yogyakarta: Bursa Ilmu; 2014.

22. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta; 2012.

23. Tim Penyusun Poltekkes Kemenkes Padang. Panduan Penulisan Skripsi


Program Studi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang. Padang :
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang; 2016.

24. Mislianti1 dan Amirus, Khoidar. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Pemberian Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas
Kesumada di Kecamatan Bekri Lampung Tengah [Jurnal]. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati B. Lampung; 2012.
42
43
HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequencies

Statistics

skor dukungan s uami


N Valid 43
Mis sing 0
Mean 48.00

Frequency Table

Umur

Cumul ative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 19 3 7.0 7.0 7.0
23 3 7.0 7.0 14.0
24 1 2.3 2.3 16.3
25 2 4.7 4.7 20.9
26 1 2.3 2.3 23.3
27 3 7.0 7.0 30.2
28 3 7.0 7.0 37.2
29 4 9.3 9.3 46.5
30 1 2.3 2.3 48.8
36 7 16.3 16.3 65.1
37 6 14.0 14.0 79.1
38 5 11.6 11.6 90.7
39 2 4.7 4.7 95.3
40 2 4.7 4.7 100.0
Total 43 100.0 100.0

Pe ndi dika n

Cumul ative
Frequency Percent Valid P erc ent Percent
Valid S1 1 2,3 2,3 2,3
SM A 20 46,5 46,5 48,8
SM P 22 51,2 51,2 100,0
Total 43 100,0 100,0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 22 51.2 51.2 51.2
Pedagang 15 34.9 34.9 86.0
PNS 2 4.7 4.7 90.7
Swasta 4 9.3 9.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
2

Imunisasi TT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Lengkap 24 55.8 55.8 55.8
Lengkap 19 44.2 44.2 100.0
Total 43 100.0 100.0

Tingkat Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 23 53.5 53.5 53.5
Tinggi 20 46.5 46.5 100.0
Total 43 100.0 100.0

Dukungan Suami

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 18 41.9 41.9 41.9
Mendukung 25 58.1 58.1 100.0
Total 43 100.0 100.0

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat Pengetahuan
43 100.0% 0 .0% 43 100.0%
* Imunisas i TT
Dukungan Suami *
43 100.0% 0 .0% 43 100.0%
Imunis asi TT

Tingkat Pengetahuan * Imunisasi TT


Crosstab

Imunis asi TT
Tidak
Lengkap Lengkap Total
Tingkat Pengetahuan Rendah Count 18 5 23
Expected Count 12.8 10.2 23.0
% within Tingkat
78.3% 21.7% 100.0%
Pengetahuan
Tinggi Count 6 14 20
Expected Count 11.2 8.8 20.0
% within Tingkat
30.0% 70.0% 100.0%
Pengetahuan
Total Count 24 19 43
Expected Count 24.0 19.0 43.0
% within Tingkat
55.8% 44.2% 100.0%
Pengetahuan
3

Chi-Square Tests

As ymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 10.103 b 1 .001
Continuity Correctiona 8.241 1 .004
Likelihood Ratio 10.508 1 .001
Fis her's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear
9.868 1 .002
As sociation
N of Valid Cases 43
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count les s than 5. The minimum expected count is 8.
84.

Risk Estimate

95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for
Tingkat Pengetahuan 8.400 2.119 33.292
(Rendah / Tinggi)
For cohort Imunisas i
2.609 1.291 5.270
TT = Tidak Lengkap
For cohort Imunisas i
.311 .136 .710
TT = Lengkap
N of Valid Cases 43

Dukungan Suami * Imunisasi TT

Crosstab

Imunis asi TT
Tidak
Lengkap Lengkap Total
Dukungan Tidak Mendukung Count 14 4 18
Suami Expected Count 10.0 8.0 18.0
% within
77.8% 22.2% 100.0%
Dukungan Suami
Mendukung Count 10 15 25
Expected Count 14.0 11.0 25.0
% within
40.0% 60.0% 100.0%
Dukungan Suami
Total Count 24 19 43
Expected Count 24.0 19.0 43.0
% within
55.8% 44.2% 100.0%
Dukungan Suami
4

Chi-Square Tests

As ymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.056b 1 .014
Continuity Correctiona 4.621 1 .032
Likelihood Ratio 6.308 1 .012
Fis her's Exact Test .028 .015
Linear-by-Linear
5.915 1 .015
As sociation
N of Valid Cases 43
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count les s than 5. The minimum expected count is 7.
95.

Risk Estimate

95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Dukungan
Suami (Tidak Mendukung 5.250 1.335 20.646
/ Mendukung)
For cohort Imunisasi TT =
1.944 1.133 3.336
Tidak Lengkap
For cohort Imunisasi TT =
.370 .147 .931
Lengkap
N of Valid Cas es 43

KISI-KISI KUESIONER

Jumlah
Variabel Sub Variabel Nomor Item
Item
Tingkat 1. Pengertian 1, 2 2
Pengetahuan 2. Tujuan
3. Manfaat 3, 4 2
4. Efek samping 5, 6, 7 3
5. Jadwal pemberian
8, 9, 10, 11 4
6. Tempat memperoleh 12, 13, 14, 15, 16, 7
imunisasi TT 17, 18
19, 20
2

Dukungan suami 1. Dukungan 1, 2, 3, 4 4


Emosional
5

2. Dukungan Informasi 5, 6, 7, 8, 9 5

3. Dukungan 10, 11, 12, 13, 14 5


Instrumental

4. Dukungan 15, 16, 17 3


Penghargaan
6

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth :

Responden

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Padang
Program Studi DIV Kebidanan yang bermaksud akan melaksanakan penelitian.

Nama : Sri Husni


NIM : 164330637

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat


Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami dengan Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2017”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi Ibu sebagai
responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila Ibu menyetujui maka dengan ini saya mohon kesediaan Ibu untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.
Atas perhatian Ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

Sri Husni

Lampiran G
7

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Concent)

Setelah dijelaskan maksud penelitian, saya bersedia menjadi responden


dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara :

Nama : Sri Husni


NIM : 164330637
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Padang Program Studi D4 Alih Jenjang Kebidanan Padang dengan
judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dan Dukungan Suami
dengan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Wilayah Kerja Puskesmas
Seberang Padang Tahun 2017”.

Persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa paksaan dari
siapapun.

Padang, Juni 2017

Responden

( )

KUESIONER PENELITIAN
8

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN


DUKUNGAN SUAMI DENGAN IMUNISASI TETANUS
TOKSOID (TT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SEBERANG PADANG TAHUN 2017

No. Responden

Petunjuk Pengisian Kuesioner


1. Baca pertanyaan dibawah ini dengan cermat dan teliti
2. Beri tanda silang (x) salah satu jawaban yang anda anggap benar
3. Selamat mengisi dan terima kasih

Identitas Responden
1. Inisial Responden :
2. Umur :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan terakhir :
a. Tamat SD
b. Tamat SLTP
c. Tamat SLTA
d. Perguruan Tinggi
e. Dan lain-lain sebutkan :………………………………..

A. Pengetahuan
1. Apa yang dimaksud dengan imunisasi TT ?
9

a. Sejenis suntikan yang berisi kuman yang telah dilemahkan (1)


b. Sejenis obat tablet untuk dimakan (0)
c. Imunisasi berisi vaksin hepatitis (0)
2. Kekebalan terhadap tetanus hanya dapat diperoleh melalui ?
a. Makanan bergizi (0)
b. Imunisasi polio (0)
c. Imunisasi tetanus toxoid (1)
3. Apa tujuan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil ?
a. Untuk mencegah penyakit TBC (0)
b. Untuk mencegah penyakit polio (0)
c. Untuk mencegah penyakit tetanus (1)
4. Apa tujuan pemberian imunisasi TT terhadap bayi baru lahir ?
a. Mencegah bayi baru lahir terhadap tetanus neonatorum (1)
b. Mempercepat perkembangan bayi pada saat kehamilan (0)
c. Mencegah bayi lahir sungsang (0)
5. Apa manfaat imunisasi TT diberikan pada ibu hamil ?
a. Memberikan kekebalan pada ibu dan bayi baru lahir (0)
terhadap penyakit TBC
b. Memberikan kekebalan pada ibu dan bayi baru lahir (1)
terhadap penyakit tetanus
c. Memberikan kekebalan pada ibu dan bayi baru lahir (0)
pada penyakit Hepatitis
6. Apa manfaat imunisasi TT diberikan pada bayi yang dikandung
ibu ?
a. Mencegah penyakit tetanus pada bayi apabila bayi telah
lahir (1)
b. Mencegah penyakit TBC pada bayi apabila bayi telah lahir (0)
c. Menambah berat badan bayi (0)

7. Bagaimana cara mencegah penyakit tetanus ?


a. Dengan makan makanan yang seimbang (0)
10

b. Dengan imunisasi anti tetanus (1)


c. Tidak dapat dicegah (0)
8. Menurut ibu, siapa saja yang beresiko terkena tetanus neonatorum ?
a. Ibu hamil dan bayi baru lahir (1)
b. Ibu nifas (0)
c. Orang dewasa (0)
9. Apakah gangguan yang sering terjadi setelah imunisasi TT ?
a. Demam (0)
b. Nyeri, kemerahan dan bengkak di daerah penyuntikan (1)
c. Pusing (0)
10. Berapa hari efek samping suntikan TT hilang ?
a. 1-2 hari (1)
b. 4-5 hari (0)
c. 6 hari (0)
11. Apakah kemungkinan yang bisa terjadi bila tidak diimunisasi
TT ?
a. Bayi bisa mendapat sakit TBC (0)
b. Bisa mendapat penyakit Tetanus pada ibu dan bayi baru
lahir (1)
c. Bayi lahir dengan sehat (0)
12. Kapan-kapan saja waktu terbaik untuk mendapat imunisasi TT ?
a. Pada saat merancang kehamilan hingga usia kehamilan 8 bulan (1)
d. Pada saat menjelang persalinan hingga selesai waktu nifas (0)
e. Tidak perlu diberikan (0)
13. Kapan imunisasi TT1 sebaiknya diberikan pada ibu hamil ?
a. Pada kunjungan antenatal pertama (1)
b. 3 bulan kedua kehamilan (0)
c. Kapan disuruh petugas kesehatan / bidan (0)

14. Kapan imunisasi TT2 diberikan pada ibu hamil ?


a. 1 minggu setelah imunisasi TT1 (0)
11

b. 2 minggu setelah imunisasi TT1 (0)


c. 4 minggu setelah imunisasi TT1 (1)
15. Berapa jarak pemberian antara imunisasi TT1 dan TT2 ?
a. Minimal 4 minggu (1)
b. Tiga minggu (0)
c. Dua minggu (0)
16. Berapa kali imunisasi TT diberikan pada ibu hamil pertama, kalau ibu
tidak mendapat imunisasi TT sebelum menikah ?
a. 1 kali (0)
b. 2 kali (1)
c. 3 kali (0)
17. Pada ibu hamil pertama yang sebelum menikah telah mendapatkan imunisasi
TT sebanyak 1 kali, berapa kali imunisasi TT diberikan selanjutnya ?
a. 3 kali lagi (0)
b. 1 kali lagi (1)
c. Tidak di imunisasi lagi (0)
18. Berapa kali maksimal imunisasi TT diberikan ?
a. 5 kali (1)
b. 2 kali (0)
c. Setiap hamil (0)
19. Dimanakah ibu mendapatkan imunisasi TT ?
a. Puskesmas (1)
b. Dokter anak dan penyakit dalam (0)
c. Dukun terlatih (0)
20. Apakah semua fasilitas pelayanan kesehatan dapat melayani
imunisasi TT ?
a. Dapat (0)
b. Tidak dapat (1)
c. Dapat dengan membawa surat keterangan bidan (0)

B. Dukungan Suami
12

Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini yang Ibu anggap paling benar dan
diberi tanda check list ( √ ) pada jawaban yang dipilih !
Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
No Pernyataan SL SR KD TP
Dukungan Emosional
1. Suami mengingatkan saya tentang jadwal
imunisasi TT
2. Suami menganjurkan untuk melakukan
imunisasi TT
3. Suami tidak akan marah, jika saya tidak
melakukan imunisasi TT
4. Suami selalu menemani saya untuk
mendapatkan imunisasi TT
Dukungan Informasi
5. Suami mencarikan informasi tentang
imunisasi TT
6. Suami memberitahu bahwa tidak
mengimunisasi TT dapat menyebabkan
penyakit tetanus baik pada saya maupun
pada bayi baru lahir
7. Suami selalu bertanya kepada petugas
kesehatan tentang manfaat dan akibat
tidak mendapatkan imunisasi TT
8. Suami memberitahu bahwa imunisasi TT
dapat dilakukan kapan saja ada kemauan
9. Suami memberitahu saya manfaat
imunisasi TT penting bagi janin dan saya
Dukungan Instrumental
13

10. Suami memperhatikan jadwal pemberian


imunisasi TT
11. Suami menyediakan transportasi untuk
saya dalam mendapatkan imunisasi TT
12. Suami memberikan catatan kecil tentang
jadwal imunisasi TT
13. Suami meluangkan waktunya untuk saya
dalam mendapatkan imunisasi TT ke
puskesmas
14. Jika terjadi efek samping setelah
mendapatkan imunisasi TT, suami akan
membantu mencarikan solusinya
Dukungan Penghargaan
15. Suami memberikan pujian atas keinginan
saya mendapatkan imunisasi TT sesuai
jadwal dari petugas kesehatan
16. Suami menyarankan pada saya tidak
mendapatkan imunisasi TT akan
berdampak terhadap bayi
17. Suami dapat membantu ketika saya
membutuhkan sesuatu untuk mendapatkan
imunisasi TT

C. Imunisasi TT
1. Apakah ibu pernah mendapatkan imunisasi TT ?
a. Ya pernah, jika ya berapa kali ....
b. Tidak pernah

Anda mungkin juga menyukai