Oleh
NI MADE SUSENI
P07124521005
I
HALAMAN PENGESAHAN
JOURNAL READING
Oleh:
NI MADE SUSENI
P07124521005
Menyetujui
Pembimbing Akademik
Nanik Setiyawati, S.SiT., M.Kes) (…………………………….)
NIP. 198010282006042002
Pembimbing Klinik
(Huriyah,S.Tr.Keb.Bdn) (…………………………….)
NIP. 196712311987032017
Mengetahui,
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan journal
reading ini. penulisan journal reading ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana terapan kebidanan pada program
studi sarjana terapan jurusan kebidanan poltekkes kemenkes yogyakarta. journal
reading ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Joko Susilo, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
2. Ibu DR.Yuni Kusmiyati, S.ST, MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Ibu Nanik Setiyawati, S.SiT., M.Kes selaku pembimbing akademik.
4. Ibu Hesty Widyasih, S.ST., M.Keb. selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Bidan,
5. Huriyah, S.Tr.Keb, Bdn, selaku pembimbing Klinik
6. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan
dalam penyusunan skripsi ini,
7. Serta semua rekan-rekan yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari
bahwa penulisan journal reading ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga journal reading ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis
III
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I......................................................................................................................1.
ISI JURNAL..........................................................................................................1.
A. Judul Jurnal...................................................................................................1
B. Abstrak.........................................................................................................1.
C. Pendahuluan.................................................................................................1.
D. Metode.........................................................................................................2.
E. Hasil.............................................................................................................2.
F. Pembahasan...................................................................................................3
G. Referensi.......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................7
TELAAH JURNAL................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................... …. 10.
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................10.
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
IV
BAB I
ISI JURNAL
A. Judul Jurnal
Knowledge, attitudes and practices related to tetanus toxoid vaccination in
women of childbearing age: A cross-sectional study in peri-urban
settlements of Karachi, Pakistan
1
2
subur (termasuk wanita yang belum menikah, dan wanita yang sudah menikah
dan tidak hamil.
D. Metode
Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional cakupan vaksin dan Survei
KAP, yang merupakan bagian dari proyek penelitian besar desain penelitian
metodologi campuran (kuantitatif dan kualitatif) menggunakan partisipatif
berbasis masyarakat penelitian tindakan (Rencanakan–Bertindak–Amati–
Refleksikan) dengan baseline dan survei akhir untuk cakupan vaksin TT di
antara wanita usia subur. Sebuah survei KAP dasar adalah dilakukan selama
bulan Maret dan April 2014. Responden penelitian ini adalah wanita usia subur
berusia 15–49 tahun, menikah/belum menikah, penduduk penelitian daerah
tangkapan air selama enam bulan terakhir dan bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian. kuran sampel yang diperlukan untuk cakupan vaksin dihitung
sebagai 384 wanita usia subur, menggunakan cakupan 50% vaksinasi TT2,
interval kepercayaan 95% (CI) dan desain efek.pengumpulan data dengan
kuisioner yang berisi demografi, pengetahuan, sikap dan pelaksanaan vaksi TT
dan catatan TT. Analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat
dengan Chi-square dengan analisis SPSS Ver.20.
E. Hasil
Lebih dari setengah (n = 245, 54%) wanita tidak memiliki pendidikan formal
pendidikan. Bahasa umum yang digunakan di rumah tangga tingkat Sindhi
(31%), Urdu (21%) dan Bengali (20%). Responden dikelompokkan menjadi
tiga kelompok sebagai menikah dan tidak hamil pada saat pendaftaran (n =
185; usia rata-rata, 29 tahun; SD, 7.4), menikah dan hamil (n = 121; usia rata-
rata, 25 tahun; SD, 5.5) dan wanita yang belum menikah (n = 144; usia rata-
rata, 18 tahun; SD, 2.9). Secara keseluruhan, 57% (n = 257) peserta tidak
menerima vaksin TT. Mayoritas wanita belum menikah (97%, n = 139)
ditemukan tidak diimunisasi terhadap tetanus. Informasi deskriptif tentang
cakupan vaksinasi adalah disajikan pada Tabel 1. Wanita berusia kurang dari
25 tahuntanpa pendidikan formal (disesuaikan OR, 2.1; 95% CI, 1.00–4.40),
kurangnya informasi tentang TT gratis layanan vaksin (OR yang disesuaikan,
4.0; 95% CI, 1.64–10.20) dan tinggal dalam keluarga gabungan (disesuaikan
OR, 2.0; 95% CI, 1,04-3,96) lebih mungkin dikaitkan dengan tidak menerima
vaksin TT (Tabel 2). Sebagian besar wanita tidak mengetahui tentang penyakit
tetanus dan vaksin TT. Kekurangan pengetahuan tentang penyakit dan vaksin
TT dikaitkan dengan status tidak divaksinasi (disesuaikan OR, 4,6; 95% CI,
2.18–9.57). Sikap perempuan dan dukungan keluarga terhadap pentingnya
vaksin TT adalah temuan kunci. Peserta tidak divaksinasi jika keluarga
menentang vaksinasi (disesuaikan ATAU, 5,7; 95% CI, 2,33-13,93). Memiliki
yang lain anggota keluarga sebagai pengambil keputusan tentang vaksinasi dan
pencarian layanan kesehatan dikaitkan dengan status tidak divaksinasi
(disesuaikan ATAU, 2,9; 95% CI, 1,31–6,58). Pencarian perawatan yang buruk
untuk perawatan antenatal selama kehamilan sebagian besar berdampak pada
3
TT status vaksinasi (diubah OR, 2,2; 95% CI, 1,03-4,83) di semua wanita
menikah (hamil dan tidak hamil) (n = 272). Tabel 2 menunjukkan variabel
kunci dari sikap dan praktik di antara peserta penelitian. Gambar 3 memberikan
gambaran status KAP terkait penyakit tetanus dan vaksin TT.
F. Pembahasan
Literatur mengungkapkan bahwa informasi tentang ketersediaan dan
lokasi layanan EPI terdekat meningkatkan vaksinasi cakupan (Mangrio et al.,
2008; Masud dan Navaratne,2012; Siddiqi dkk., 2010). Namun, tidak
tersedianya Pusat EPI dalam daerah tangkapan air dapat secara signifikan
menghambat cakupan vaksinasi secara keseluruhan (Khowaja et al., 2015;
Mangrio et al., 2008). Kurangnya kesadaran akan layanan EPI gratis dan
ketersediaan vaksin gratis adalah penghalang untuk penyerapan. Ini menyoroti
pentingnya dan perlunya kesadaran masyarakat tentang layanan vaksinasi
gratis yang tersedia di pusat-pusat EPI di seluruh negara (Ahmed dan Ahmed,
2014; Masud dan Navaratne,2012).
Faktor sosial, dinamika keluarga dan strukturnya (netral) atau sistem
keluarga gabungan) penting dan efektif untukstatus vaksinasi seorang wanita
(Maral et al., 2001). sistem keluarga gabungan adalah struktur keluarga khas
Pakistan di mana mungkin ada banyak pembuat keputusan dalam satu keluarga
(Rahman dan Obaida-Nasrin, 2010). Dalam nuklir sistem keluarga, seorang
wanita sendiri bisa menjadi pengambil keputusan yang lebih baik untuk
memutuskan tentang mencari perawatan untuk vaksinasi. Wanita sebagai
pengambil keputusan bisa sangat berdampak pada penyerapan cakupan
vaksinasi (Berman et al., 1991). Namun jika anggota keluarga tidak
mendukung dan orang lain selain perempuan adalah pengambil keputusan, ini
secara signifikan mempengaruhicakupan vaksinasi (Amin et al., 2013; Antai,
2012).
G. Kesimpulan
Cakupan vaksinasi TT pada wanita usia subur adalah marginal di lingkungan
pinggiran kota Karachi. Liputan sebagian besar dipengaruhi oleh pengetahuan
yang buruk, struktur keluarga dan pengambilan keputusan keluarga di
komunitas local Pakistan. Kesadaran publik, melibatkan pembuat keputusan
diadik, dan wanita usia subur sangat penting untuk meningkatkan vaksinasi TT
di Pakistan
H. Refrensi
Afridi NK, Hatcher J, Mahmud S and Nanan D. (2005) Coverage and factors
associated with tetanus toxoid vaccination status among females of
reproductive age in Peshawar. Journal of the College of Physicians and
Surgeons – Pakistan: JCPSP 15: 391–395.
Ahmed V and Ahmed S. (2014) Poverty and Social Impact Analysis of
Expanded Program on Immunization in Pakistan. Islamabad: Sustainable
Development Policy Institute.
4
BAB II
TELAAH JURNAL
A. Deskrpsi Bukti
1. Apakah paparan dari penelitian ini?
Paparan dari penelitian ini yaitu adalah seluruh wus, ibu blm hamil dan ibu
belum menikah
Informasi paparan diambil dari Sampel pada penelitian ini adalah 450
responden
2. Apakah outcome dari penelitian ini?
Outcome dari penelitian ini adalah pengetahuam, sikap dan pelakasaan
vaksinasi TT pada WUS
Hasil penelitian menyata-kan bahwa rendahnya cakupan vaksinasi TT
dikarenakan buruknya pengetahuan, susunan keluarga dan pengambilan
keputusan didalam tatanan keluarga dalam mengikuti vaksin.
3. Apakah desain penelitian yang digunakan?
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain
cross-sectional mix methods.
4. Apakah populasi studi pada penelitian ini?
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh WUS dengan belum menikah,
sudah menikah tidak hamil dan ibu hamil
Sampel pada penelitian ini adalah 450 WUS
5. Apakah temuan utama dari penelitian ini?
Hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa buruknya informasi tetntang
pelayanan vaksin 4 kali lipat beresiko tidak mengikuti vaksin (OR 4.0) dan
WUS yang tinggal dengan keluarganya 2 kali lipat beresiko tidak ikt vaksin,
berkaitan dengan pengambilan keputudan orang tua/ anggota keluarga.
B. Validitas Internal - Pertimbangan Mengenai Penjelasan Non Kausal
6. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil telaah jurnal menyatakan bahwa pengetahuan, struktur keluarga dan
pengambilan keputusan dalam keluarga berpengaruh pada pelaksanaan
vaksin TT pada WUS
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan untuk program peningkatan
pengetahuan pada WUS dan juga program dilingkup keluarga agar
cakupan imunisasi TT dapat meningkat.