Anda di halaman 1dari 14

JOURNAL READING

Knowledge, attitudes and practices related to tetanus toxoid vaccination


in women of childbearing age: A cross-sectional study in peri-urban
settlements of Karachi, Pakistan

Di Sususn Untuk Memmenuhi Tugas Praktik Praktik Asuhan Kebidanan Holistik


pada Masa Pra Konsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat

Oleh
NI MADE SUSENI
P07124521005

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2021

I
HALAMAN PENGESAHAN

JOURNAL READING

“Knowledge, attitudes and practices related to tetanus toxoid vaccination


in women of childbearing age: A cross-sectional study in peri-urban
settlements of Karachi, Pakistan”

Oleh:
NI MADE SUSENI
P07124521005

Menyetujui

Pembimbing Akademik
Nanik Setiyawati, S.SiT., M.Kes) (…………………………….)
NIP. 198010282006042002

Pembimbing Klinik
(Huriyah,S.Tr.Keb.Bdn) (…………………………….)
NIP. 196712311987032017
Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Hesty Widyasih, S.ST., M.Keb


NIP. 197910072005012004

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan journal
reading ini. penulisan journal reading ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana terapan kebidanan pada program
studi sarjana terapan jurusan kebidanan poltekkes kemenkes yogyakarta. journal
reading ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Joko Susilo, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
2. Ibu DR.Yuni Kusmiyati, S.ST, MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Ibu Nanik Setiyawati, S.SiT., M.Kes selaku pembimbing akademik.
4. Ibu Hesty Widyasih, S.ST., M.Keb. selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Bidan,
5. Huriyah, S.Tr.Keb, Bdn, selaku pembimbing Klinik
6. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan
dalam penyusunan skripsi ini,
7. Serta semua rekan-rekan yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari
bahwa penulisan journal reading ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga journal reading ini bermanfaat
bagi semua pihak.

Yogyakarta, Agustus 2021

Penulis

III
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I......................................................................................................................1.

ISI JURNAL..........................................................................................................1.

A. Judul Jurnal...................................................................................................1

B. Abstrak.........................................................................................................1.

C. Pendahuluan.................................................................................................1.

D. Metode.........................................................................................................2.

E. Hasil.............................................................................................................2.

F. Pembahasan...................................................................................................3

G. Referensi.......................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................7

TELAAH JURNAL................................................................................................7

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................... …. 10.

A. Kesimpulan................................................................................................10

B. Saran.........................................................................................................10.

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

IV
BAB I
ISI JURNAL
A. Judul Jurnal
Knowledge, attitudes and practices related to tetanus toxoid vaccination in
women of childbearing age: A cross-sectional study in peri-urban
settlements of Karachi, Pakistan

Yasir Shafiq, Asif Raza Khowaja, Mohammad Tahir Yousafzai,


Syed Asad Ali, Anita Zaidi and Ali Faisal Saleem

Department of Paediatrics and Child Health, Aga Khan University, Karachi,


Pakistan
Email: ali.saleem@aku.edu
B. Abstrak
Tingginya kejadian tetanus neonatorum menjadi indikasi kehagalan program
vaksinasi di Pakistan. Sehingga penelitian ini meneliti tentang pengetahuan,
sikap dan pelaksanaan yang berkaitan dengan vaksin tetanus pda wanita usia
subur. Metode yang digunakan dengan cross-sectional di Kirachi, Pakistan
dengan 3 grup rsponden yaitu ibu hamil, menikah belum hamil dan belum
menikah dnegan penyajian data deskriptif dan inferensial yang
menggambarkan variable tersebut. Dengan kesimpulan penelitian bahwa
rendahnya cakupan vaksin TT dikarenakan rendahnya pengetahuan, struktur
keluarga dan pengambilan keputusan dalam keluarga di masyarakat pakistan.

Kata kunci: Maternal and neonatal tetanus, tetanus immunisation, women of


childbearing age.
C. Pendahuluan
Urgensi masalah kematian anak di Pakistan pada tahun 2013 menjadi perhatian
dengan masalah kematian anak dibawah usai 5 tahun, 51,8% dikaitkan dengan
penyakit menular dan >49.000 kematian setiap tahunnya dikarenakan tetanus.
Dari hasil studi literature dinyatakan bahwa beberapa program yang dapat
menekan terjadinya tetanus pada anak yaitu perawatan tali pusat, lingkungan
yang bersih, pelaksanaan imunisasi dan pertolongan persalinan yang aman.
Vaksin TT merupakan kegiatan preventif dimasyarakat yang diharapkan
mampu menekan angka kematian. Program ini digalakan dengan bebas
pembayaran bagi ibu hamil dan WUS. Selain faktor demografi factor
kurangnya pengetahuan dan informasi dapat mempengaruhi pemehaman
menganai manfaat vaksin TT pada WUS. Tujuan utama dari penelitian ini
adalah untuk menilai pengetahuan, sikap dan praktik (KAP) terkait vaksinasi
TT. Selanjutnya untuk memperkirakan cakupan vaksin spesifik dosis TTV-1
hingga TTV-2 pada wanita hamil, dan TTV-3 melalui TTV-5 pada wanita usia

1
2

subur (termasuk wanita yang belum menikah, dan wanita yang sudah menikah
dan tidak hamil.
D. Metode
Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional cakupan vaksin dan Survei
KAP, yang merupakan bagian dari proyek penelitian besar desain penelitian
metodologi campuran (kuantitatif dan kualitatif) menggunakan partisipatif
berbasis masyarakat penelitian tindakan (Rencanakan–Bertindak–Amati–
Refleksikan) dengan baseline dan survei akhir untuk cakupan vaksin TT di
antara wanita usia subur. Sebuah survei KAP dasar adalah dilakukan selama
bulan Maret dan April 2014. Responden penelitian ini adalah wanita usia subur
berusia 15–49 tahun, menikah/belum menikah, penduduk penelitian daerah
tangkapan air selama enam bulan terakhir dan bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian. kuran sampel yang diperlukan untuk cakupan vaksin dihitung
sebagai 384 wanita usia subur, menggunakan cakupan 50% vaksinasi TT2,
interval kepercayaan 95% (CI) dan desain efek.pengumpulan data dengan
kuisioner yang berisi demografi, pengetahuan, sikap dan pelaksanaan vaksi TT
dan catatan TT. Analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat
dengan Chi-square dengan analisis SPSS Ver.20.
E. Hasil
Lebih dari setengah (n = 245, 54%) wanita tidak memiliki pendidikan formal
pendidikan. Bahasa umum yang digunakan di rumah tangga tingkat Sindhi
(31%), Urdu (21%) dan Bengali (20%). Responden dikelompokkan menjadi
tiga kelompok sebagai menikah dan tidak hamil pada saat pendaftaran (n =
185; usia rata-rata, 29 tahun; SD, 7.4), menikah dan hamil (n = 121; usia rata-
rata, 25 tahun; SD, 5.5) dan wanita yang belum menikah (n = 144; usia rata-
rata, 18 tahun; SD, 2.9). Secara keseluruhan, 57% (n = 257) peserta tidak
menerima vaksin TT. Mayoritas wanita belum menikah (97%, n = 139)
ditemukan tidak diimunisasi terhadap tetanus. Informasi deskriptif tentang
cakupan vaksinasi adalah disajikan pada Tabel 1. Wanita berusia kurang dari
25 tahuntanpa pendidikan formal (disesuaikan OR, 2.1; 95% CI, 1.00–4.40),
kurangnya informasi tentang TT gratis layanan vaksin (OR yang disesuaikan,
4.0; 95% CI, 1.64–10.20) dan tinggal dalam keluarga gabungan (disesuaikan
OR, 2.0; 95% CI, 1,04-3,96) lebih mungkin dikaitkan dengan tidak menerima
vaksin TT (Tabel 2). Sebagian besar wanita tidak mengetahui tentang penyakit
tetanus dan vaksin TT. Kekurangan pengetahuan tentang penyakit dan vaksin
TT dikaitkan dengan status tidak divaksinasi (disesuaikan OR, 4,6; 95% CI,
2.18–9.57). Sikap perempuan dan dukungan keluarga terhadap pentingnya
vaksin TT adalah temuan kunci. Peserta tidak divaksinasi jika keluarga
menentang vaksinasi (disesuaikan ATAU, 5,7; 95% CI, 2,33-13,93). Memiliki
yang lain anggota keluarga sebagai pengambil keputusan tentang vaksinasi dan
pencarian layanan kesehatan dikaitkan dengan status tidak divaksinasi
(disesuaikan ATAU, 2,9; 95% CI, 1,31–6,58). Pencarian perawatan yang buruk
untuk perawatan antenatal selama kehamilan sebagian besar berdampak pada
3

TT status vaksinasi (diubah OR, 2,2; 95% CI, 1,03-4,83) di semua wanita
menikah (hamil dan tidak hamil) (n = 272). Tabel 2 menunjukkan variabel
kunci dari sikap dan praktik di antara peserta penelitian. Gambar 3 memberikan
gambaran status KAP terkait penyakit tetanus dan vaksin TT.
F. Pembahasan
Literatur mengungkapkan bahwa informasi tentang ketersediaan dan
lokasi layanan EPI terdekat meningkatkan vaksinasi cakupan (Mangrio et al.,
2008; Masud dan Navaratne,2012; Siddiqi dkk., 2010). Namun, tidak
tersedianya Pusat EPI dalam daerah tangkapan air dapat secara signifikan
menghambat cakupan vaksinasi secara keseluruhan (Khowaja et al., 2015;
Mangrio et al., 2008). Kurangnya kesadaran akan layanan EPI gratis dan
ketersediaan vaksin gratis adalah penghalang untuk penyerapan. Ini menyoroti
pentingnya dan perlunya kesadaran masyarakat tentang layanan vaksinasi
gratis yang tersedia di pusat-pusat EPI di seluruh negara (Ahmed dan Ahmed,
2014; Masud dan Navaratne,2012).
Faktor sosial, dinamika keluarga dan strukturnya (netral) atau sistem
keluarga gabungan) penting dan efektif untukstatus vaksinasi seorang wanita
(Maral et al., 2001). sistem keluarga gabungan adalah struktur keluarga khas
Pakistan di mana mungkin ada banyak pembuat keputusan dalam satu keluarga
(Rahman dan Obaida-Nasrin, 2010). Dalam nuklir sistem keluarga, seorang
wanita sendiri bisa menjadi pengambil keputusan yang lebih baik untuk
memutuskan tentang mencari perawatan untuk vaksinasi. Wanita sebagai
pengambil keputusan bisa sangat berdampak pada penyerapan cakupan
vaksinasi (Berman et al., 1991). Namun jika anggota keluarga tidak
mendukung dan orang lain selain perempuan adalah pengambil keputusan, ini
secara signifikan mempengaruhicakupan vaksinasi (Amin et al., 2013; Antai,
2012).
G. Kesimpulan
Cakupan vaksinasi TT pada wanita usia subur adalah marginal di lingkungan
pinggiran kota Karachi. Liputan sebagian besar dipengaruhi oleh pengetahuan
yang buruk, struktur keluarga dan pengambilan keputusan keluarga di
komunitas local Pakistan. Kesadaran publik, melibatkan pembuat keputusan
diadik, dan wanita usia subur sangat penting untuk meningkatkan vaksinasi TT
di Pakistan
H. Refrensi
Afridi NK, Hatcher J, Mahmud S and Nanan D. (2005) Coverage and factors
associated with tetanus toxoid vaccination status among females of
reproductive age in Peshawar. Journal of the College of Physicians and
Surgeons – Pakistan: JCPSP 15: 391–395.
Ahmed V and Ahmed S. (2014) Poverty and Social Impact Analysis of
Expanded Program on Immunization in Pakistan. Islamabad: Sustainable
Development Policy Institute.
4

Amin R, De Oliveira TJCR, Da Cunha M, Brown TW, Favin M and Cappelier


K. (2013) Factors limiting immunization coverage in urban Dili, Timor-
Leste. Global Health: Science and Practice 1: 417–427.
Antai D. (2012) Gender inequities, relationship power, and childhood
immunization uptake in Nigeria: a population-based cross-sectional study.
International Journal of Infectious Diseases 16: e136–e145.
Barau I, Zubairu M, Mwanza MN and Seaman VY. (2014) Improving polio
vaccination coverage in Nigeria through the use of geographic information
system technology. Journal of Infectious Diseases 210: S102–S110.
Berman P, Quinley J, Yusuf B, Anwar S, Mustaini U, Azof A and Iskandar.
(1991) Maternal tetanus immunization in Aceh Province, Sumatra: the
cost-effectiveness of alternative strategies. Social Science & Medicine 33:
185–192.
Black RE, Cousens S, Johnson HL, Lawn JE, Rudan I, Bassani DG, Jha P,
Campbell H, Walker CF, Cibulskis R, Eisele T, Liu L, Mathers C and
Child Health Epidemiology Reference Group of WHO and UNICEF.
(2010) Global, regional, and national causes of child mortality in 2008: a
systematic analysis. Lancet 375: 1969–1987.
Blencowe H, Lawn J, Vandelaer J, Roper M and Cousens S. (2010) Tetanus
toxoid immunization to reduce mortality from neonatal tetanus.
International Journal of Epidemiology 39: i102–i109.
Ensor T and Cooper S. (2004) Overcoming barriers to health service access:
influencing the demand side. Health Policy and Planning 19: 69–79.
Gumucio S, Merica M, Luhmann N, Fauvel G, Zompi S, Ronsse A, Courcaud
A, Bouchon M, Trehin C, Schapman S, Cheminat O, Ranchel H, Simon S
and Monde MD. (2011) Data Collection Quantitative Methods, the KAP
Survey Model (Knowledge, Attitude and Practices). Saint Etienne, France:
IGC communigraphie.
Hasnain S and Sheikh N. (2007) Causes of low tetanus toxoid vaccination
coverage in pregnant women in Lahore district, Pakistan. Eastern
Mediterranean Health Journal 13: 1142–1152.
Jamil K, Bhuiya A, Streatfield K and Chakrabarty N. (1999) The immunization
programme in Bangladesh: impressive gains in coverage, but gaps remain.
Health Policy and Planning 14: 49–58. Khan AA, Zahidie A and Rabbani
F. (2013) Interventions to reduce neonatal mortality from neonatal tetanus
in low and middle income countries-a systematic review. BMC Public
Health13: 1.
Khan R, Vandelaer J, Yakubu A, Raza AA and Zulu F. (2015) Maternal and
neonatal tetanus elimination: from protecting women and newborns to
protecting all. International Journal of Women’s Health 7: 171–180.
Khowaja AR, Zaman U, Feroze A, Rizvi A and Zaidi AK. (2015) Routine EPI
coverage subdistrict inequalities and reasons for immunization failure in a
5

rural setting in Pakistan. Asia-Pacific Journal of Public Health 27:


NP1050–NP1059.
Lambo JA and Nagulesapillai T. (2012) Neonatal tetanus elimination in
Pakistan: progress and challenges. International Journal of Infectious
Diseases 16: e833–e842.
Liu L, Johnson HL, Cousens S, Perin J, Scott S, Lawn JE, Rudan I, Campbell
H, Cibulskis R, Li M, Mathers C, Black RE and Child Health
Epidemiology Reference Group of WHO and UNICEF. (2012) Global,
regional, and national causes of child mortality: an updated systematic
analysis for 2010 with time trends since 2000. Lancet 379: 2151–2161.
Liu L, Oza S, Hogan D, Perin J, Rudan I, Lawn JE, Cousens S, Mathers C and
Black RE. (2015) Global, regional, and national causes of child mortality
in 2000–13, with projections to inform post-2015 priorities: an updated
systematic analysis.
Lancet 385: 430–440. Mangrio NK, Alam MM and Shaikh BT. (2008) Is
expanded programme on immunization doing enough? Viewpoint of
health workers and managers in Sindh, Pakistan. JPMA: Journal of the
Pakistan Medical Association 58: 64–67.
Maral I, Baykan Z, Aksakal F, Kayikcioglu F and Bumin MA. (2001) Tetanus
immunization in pregnant women: evaluation of maternal tetanus
vaccination status and factors affecting rate of vaccination coverage.
Public Health 115: 359–364.
Masud T and Navaratne KV. (2012) The Expanded Program on Immunization
in Pakistan. HNP Discussion Paper. Washington, DC: World Bank.
Naeem M, Khan M, Abbas SH, Adil M, Khan A, Naz SM and Khan MU.
(2010) Coverage and factors associated with tetanus toxoid vaccination
among married women of reproductive age: a cross sectional study in
Peshawar. Journal of Ayub Medical College, Abbottabad: JAMC 22: 136–
140.
Nisar N, Aziz N and Mumtaz F. (2010) Tetanus toxoid vaccination coverage
among pregnant women at tertiary care hospital, Sindh Pakistan. Med
Channel 16: 272–275.
Qadir M, Murad R, Mumtaz S, Azmi AA, Rehman R, Omm-E-Hani and Aziz
N. (2010) Frequency of tetanus toxoid immunization among
college/university female students of Karachi. Journal of Ayub Medical
College, Abbottabad: JAMC 22: 147–149.
Rahman M and Obaida-Nasrin S. (2010) Factors affecting acceptance of
complete immunization coverage of children under five years in rural
Bangladesh. Salud pública de méxico 52: 134–140. Roper MH, Vandelaer
JH and Gasse FL. (2007) Maternal and neonatal tetanus. Lancet 370:
1947–1959.
Shafiq Y, Nisar MI, Kazi AM, Ali M, Jamal S, Ilyas M, Jehan F, Sultana S,
Qureshi SM, Hotwani A and Zaidi AK. (2016) Implementation of the
6

ANISA Study in Karachi, Pakistan: challenges and solutions. Pediatric


Infectious Disease Journal 35: S60–S64.
Siddiqi N, Khan A, Nisar N and Siddiqi AE. (2007) Assessment of EPI
(expanded program of immunization) vaccine coverage in a periurban
area. JPMA: Journal of the Pakistan Medical Association 57: 391–395.
Siddiqi N, Siddiqi A-E, Nisar N and Khan A. (2010) Mothers’ knowledge
about EPI and its relation with age-appropriate vaccination of Shafiq et al.
241 infants in peri-urban Karachi. JPMA: Journal of the Pakistan Medical
Association 60: 940–944.
Wasay M, Khatri IA and Salahuddin N. (2008) Tetanus and rabies eradication
in Pakistan; a mission not impossible. JPMA: Journal of the Pakistan
Medical Association 58: 158–159.
World Health Organization. (2007) Standards for Maternal and Neonatal Care:
Intergrated Management of Pregnancy and Childbirth. Geneva: WHO.
World Health Organization. (2013) Global Vaccine Action Plan Secretariat
Annual Report 2013. Geneva: WHO.
Zaidi AK, Tikmani SS, Sultana S, Baloch B, Kazi M, Rehman H, Karimi K,
Jehan F, Ahmed I and Cousens S. (2013) Simplified antibiotic regimens
for the management of clinically diagnosed severe infections in newborns
and young infants in first-level facilities in Karachi, Pakistan: study design
for an outpatient randomized controlled equivalence trial. Pediatric
Infectious Disease Journal 32: S19–S25.
Zeb A, Zaidi S and Jehan I. (2006) Knowledge attitude and practices of
reproductive age females about tetanus toxoid vaccine: a pilot study.
Journal of the College of Physicians and Surgeons – Pakistan: JCPSP 16:
791–793.
7

BAB II
TELAAH JURNAL

A. Deskrpsi Bukti
1. Apakah paparan dari penelitian ini?
Paparan dari penelitian ini yaitu adalah seluruh wus, ibu blm hamil dan ibu
belum menikah
Informasi paparan diambil dari Sampel pada penelitian ini adalah 450
responden
2. Apakah outcome dari penelitian ini?
Outcome dari penelitian ini adalah pengetahuam, sikap dan pelakasaan
vaksinasi TT pada WUS
Hasil penelitian menyata-kan bahwa rendahnya cakupan vaksinasi TT
dikarenakan buruknya pengetahuan, susunan keluarga dan pengambilan
keputusan didalam tatanan keluarga dalam mengikuti vaksin.
3. Apakah desain penelitian yang digunakan?
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain
cross-sectional mix methods.
4. Apakah populasi studi pada penelitian ini?
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh WUS dengan belum menikah,
sudah menikah tidak hamil dan ibu hamil
Sampel pada penelitian ini adalah 450 WUS
5. Apakah temuan utama dari penelitian ini?
Hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa buruknya informasi tetntang
pelayanan vaksin 4 kali lipat beresiko tidak mengikuti vaksin (OR 4.0) dan
WUS yang tinggal dengan keluarganya 2 kali lipat beresiko tidak ikt vaksin,
berkaitan dengan pengambilan keputudan orang tua/ anggota keluarga.
B. Validitas Internal - Pertimbangan Mengenai Penjelasan Non Kausal
6. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
8

Ya, bias yang terjadi yaitu bias pengukuran yang menggunakan


angket/kuesioner recall bias (bias mengingat kembali) karena kemampuan
pasien mengingat informasi yang ditanyakan terkait pengetahuan dan sikap.
7. Apakah dipengaruhi oleh counfonding?
Ya, penelitaian ini dipengaruhi oleh variable lain yaitu pendidikan terakhir,
usia ibu.
8. Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?
Variabel chance dalam penelitian ini diukur menggunakan Confidence Interval
(CI) dan tes statistik signifikansi (p value). Jadi hasilnya dipengaruhi oleh
variasi chance.
C. Validitas Internal - Pertimbangan Gambaran Hubungan Kausal
9. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?
Waktu pemberian jika pada ibu yang sudah hamil atau menikah meningkat
dikarenakan terpapar dengan informasi dan sering bertemu dan dievaluasi oleh
tenaga kesehatan.
10. Apakah hubungan yang terjadi kuat?
Sangat kuat, dilihat dari prosentase kehadiran vaksin.
11. Apakah ada hubungan dosis respon?
Dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya dosis respon.
12. Apakah hasil akhir penelitian konsisten didalam studi?
Hasil penelitian ini dapat dikatakan konsisten karena ditemukan hasil sesuai
dengan tujuan penelitian
13. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini?
Dalam studi ini tidak ada spesifisitas.
D. Validiatas Eksterna – Generalisasi
14. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi eligible?
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan ke populasi eligible
15. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan kepopulasi sumber?
Eligible karena pengambilan sampel merata di jenis WUS sepeti wanita yang
blm menikah, wanita yang hamil dan wanita yang menikah dan belum hamil,
dengan sampel yang cukup banyak yaitu 450 WUS
9

16. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi relevan lainnya?


Penelitian ini dapat diaplikasikan pada populasi yang memiliki karakteristik
yang sama dengan studi ini.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada populasi sumber dan diaplikasikan
di populasi eligible dan populasi yang memiliki karakteristik yang sama
dengan studi ini.
E. Perbandinagn Hasil Studi
17. Apakah hasil konsistenssi dengan bukti dari penelitian lain?
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ketersediaan dan lokasi
layanan EPI terdekat meningkatkan vaksinasi cakupan (Mangrio et al.,
2008; Masud dan Navaratne, 2012; Siddiqi dkk., 2010). Namun, tidak
tersedianya Pusat EPI dalam daerah tangkapan air dapat secara signifikan
menghambat cakupan vaksinasi secara keseluruhan (Khowaja et al.,2015;
Mangrio et al., 2008). Kurangnya kesadaran akan layanan EPI gratis dan
ketersediaan vaksin gratis adalah penghalang untuk penyerapan. Ini
menyoroti pentingnya dan perlunya kesadaran masyarakat tentang layanan
vaksinasi gratis yang tersedia di pusat-pusat EPI di seluruh negara (Ahmed
dan Ahmed, 2014; Masud dan Navaratne,2012).
18. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesitifitas?
Tidak ada bukti yang menunjukan spesifisitas dari hasil studi ini.
19. Apakah hasil penelitian plausible dalam mekanisme biologi?
Adanya plausibilitas dalam hal mekanisme tidak dapat dijelaskan pada
penelitian ini.
20. Jika efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi
eksposur dan outcome?
Tidak ada data/penelitian skala besar yang sesuai dengan hasil studi ini,
maka efek koheren tidak dapat dibuktikan.
Kesimpulan
Hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa rendahnya pengetahuan dapat
menyebabkan rendahnya cakupan vaksin TT pada WUS
10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil telaah jurnal menyatakan bahwa pengetahuan, struktur keluarga dan
pengambilan keputusan dalam keluarga berpengaruh pada pelaksanaan
vaksin TT pada WUS
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan untuk program peningkatan
pengetahuan pada WUS dan juga program dilingkup keluarga agar
cakupan imunisasi TT dapat meningkat.

Anda mungkin juga menyukai