Nim : 8156171075
Kelas : A-2
Dosen : Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd
M. Kuliah : Filsafat Pendidikan
1. Apakah yang menjadi karakteristik obyek ontologis ilmu yang membedakan ilmu dari
pengetahuan-pengetahuan lainnya?
Jawab :
Karakter obyek ontologis ilmu yang membedakannya dari pengetahuan-pengetahuan lain
adalah ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas
pengalaman manusia. Artinya, pengetahuan yang dikaji oleh ilmu hanyalah pengetahuan
yang diperoleh dari pengalaman manusia selama hidup atau dapat juga dikatakan bahwa
ilmu membatasi diri pada pengkajian objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman
empiris manusia. Di luar itu, tidak termasuk dalam ranah ilmu, seperti misteri tentang
eksistensi surga dan neraka sebagaimana yang diyakini dalam ajaran agama. Ilmu mencoba
menafsirkan alam ini sebagaimana adanya bukan bagaimana seharusnya.
2. Jelaskan termasuk ke dalam kategori manakah pendidikan ditinjau dari aspek keilmuan?
Jawab :
Pendidikan termasuk dalam kategori aspek aksiologis keilmuan. Pendidikan merupakan
usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk menciptakan situasi dan proses
dimana siswa dapat belajar secara aktif, kreatif, inovatif dalam usaha mengembangkan
potesi pikiran, kepribadian dan kemampuan fisik yang dimilikinya sehingga menjadi
manusia yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, bermoral serta memiliki kekuatan spiritual
keagamaan agar dapat menjadi generasi yang berguna di tengah-tengah masyarakat. Oleh
sebab itu, pelaksanaan pendidikan tidak boleh terlepas dari pengenalan nilai-nilai budaya
yang harus dikembangkan dalam diri anak. Nilai-nilai budaya yang dikembangkan ini
haruslah relevan dengan zaman dimana anak itu akan hidup di kemudian hari, dan dalam
usaha pengenalan nilai-nilai budaya ini maka proses pendidikan harus dilakukan secara
eksplisit (terungkap) dan definitif sehingga anak pun dapat mengerti secara jelas apa saja
nilai-nilai budaya yang harus dipahami, didalami dan dikembangkan dalam diri. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang diharapkan dari pendidikan adalah adanya
manfaat atau nilai dari pendidikan itu sendiri sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya
pendidikan yang baik tentu akan menghasilkan generasi yang berkualitas yang berdampak
pada peradaban manusia yang semakin berkembang.
9. Berbagai percobaan ilmiah dapat diulang ilmuwan lainnya yang berhasrat, jelaskan kenapa
itu tidak disebut plagiator?
Jawab:
Hal itu tidak disebut plagiator karena karena percobaan ilmiah tidak bersifat absolut.
Artinya bahwa kebenaran yang didapatkan dari hasil percobaan ilmiah sebelumnya bisa
saja tidak diterima lagi karena adanya kebenaran baru yang diperoleh dari hasil percobaan
ilmiah yang baru. Di samping itu, percobaan ilmiah bertujuan untuk memecahkan masalah-
masalah dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan sifat pragmatis dari ilmu yakni
berguna secara praktis dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, maka apabila percobaan
ilmiah diulang kembali oleh ilmuwan lain bukanlah disebut sebagai plagiator.
10. Apa artinya sifat pragmatis dari ilmu yang sebenarnya merupakan kelebihan dan
kekurangan dari hakikat ilmu?
Jawab :
Sifat pragmatis dari ilmu artinya bahwa kebenaran dari ilmu diukur berdasarkan kriteria
apakah ilmu tersebut bersifat fungsional (bermanfaat/berguna) dalam kehidupan secara
praktis. Pengetahuan ilmiah tidak lah absolut. Artinya belum dapat dipastikan bahwa
kebenaran yang sekarang diterima di kalangan ilmiah akan tetap benar di masa yang akan
datang. Faktanya, banyak kebenaran ilmiah di masa lalu yang tidak diterima lagi
kebenarannya sekarang karena telah ada penemuan baru yang lebih unggul. Oleh sebab
itulah sifat pragmatis dari ilmu sebenarnya merupakan kelebihan sekaligus kekurangan dari
hakikat ilmu.
11. Pengetahuan ilmiah harus mempunyai sifat yang universal, apa maksudnya? Jelaskan.
Jawab :
Pengetahuan ilmiah bersifat universal artinya adalah bahwa kebenaran yang disajikan
dalam pengetahuan ilmiah harus berlaku secara umum dan diterima di semua institusi
pendidikan. Sifat universal ini selain bertujuan untuk mempermudah dalam pembelajaran
juga agar tercipta suatu keseragaman. Sehingga kebenaran yang diungkapkan dapat di
terima diseluruh pelosok dunia.
12. Konsep apa yang mempersatukan suatu sistem supaya terpadu? Jelaskan.
Jawab :
Konsep yang mempersatukan suatu sistem supaya terpadu adalah teori. Makin tinggi
tingkat keumuman sebuah konsep maka makin teoretis konsep tersebut. Teoritis dalam hal
ini terkait dengan gejala fisik yang dijelaskan oleh konsep tersebut. Arinya semakin dalam
kajian teoretis sebuah konsep maka semakin jauh pernyataan yang dikandungnya bila
dikaitkan dengan gejala fisik yang nyata.
14. Seni merupakan kegiatan estetik yang banyak mempergunakan aspek emotif, jelaskan?
Jawab :
Seni merupakan kegiatan estetik yang banyak mempergunakan aspek emotif artinya adalah
bahwa seni dalam kegiatannya adalah bertujuan untuk mengemukakan perasaan serta
pengalaman-pengalaman yang ekspresif melalui bahasa. Seni mencoba mengungkapkan
obyek yang dikaji sehingga bermakna bagi yang meresapinya melalui emosi atau perasaan.
15. Bahasa bersifat multifungsi sebagai sarana komunikasi emotif, afektif, dan simbolik.
Jelaskan kekurangannnya.
Jawab :
Pada dasarnya, dalam ruang lingkup ilmiah bahasa harus bersifat objektif dan tidak
mengandung emosi dan sikap atau istilah lainnya adalah bahasa ilmiah harus bersifat
antiseptik dan reproduktif. Sebab seperti yang telah kita ketahui bahwa pengetahuan ilmiah
mengkaji suatu objek sebagaimana adanya, bukan bagaimana seharusnya. Dari ketiga
fungsi tersebut, seharusnya dalam komunikasi ilmiah hanya fungsi simbolik yang
digunakan. Namun pada kenyataannya, bahasa verbal tetap mengandung 3 unsur yang
bersifat emotif, afektif dan simbolik yang tidak dapat terpisahkan.
18. Jelaskan kaitan antara ilmu dengan moral (yang bersumber pada ajaran agama).
Jawab :
Kaitan antara ilmu dengan moral (yang bersumber pada ajaran agama) adalah bahwa sesuai
dengan ajaran agama maka kejadian alam yang terjadi diakibatkan karena adanya
kekuatan-kekuatan spiritual yang menyebabkannya, sehingga diharapkan bahwa
pengkajian ilmu didasarkan pada pernyataan-pernyataan dalam ajaran agama.
19. Ada istilah Ilmu bebas nilai dan taat azas, apa artinya?
Jawab :
Ilmu bebas nilai artinya tuntutan terhadap setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan pada
hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan menolak campur tangan faktor
eksternal yang tidak secara hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Ilmu taat azas berarti bahwa ilmu diperoleh melalui proses ilmiah, melalui tahap-tahap
yang sistematis, logis, serta analitis dengan menggunakan metode ilmiah dan ilmu itu
sendiri bersifat pragmatis dan universal dalam penyelesaian masalah-masalah yang ditemui
dalam kehidupan secara praktis.
20. Ilmuwan memmpunyai tanggung jawab sosial, maknai pernyataan tersebut?
Jawab :
Ilmuwan mempunyai tanggungjawab sosial artinya bahwa ilmuwan tidak terbatas pada
proses pengkajian ilmu itu secara personal, melainkan lebih dari itu ilmuwan
bertanggungjawab agar ilmu yang dihasilkan dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam upaya pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam upaya
meningkatkan kemaslahatan manusia. Ilmuwan memiliki tanggungjawab sosial dalam
bertindak secara persuasif dan argumentatf serta memberikan perspektif tentang apa
keuntungan dan kerugian, baik buruk ilmu tersebut sehingga didapatkan penyelesaian yang
objektif efektif dan efisien dari suatu masalah.
21. Dalam rangka krisis listrik di Sumatera Utara, ada gagasan untuk membangun instlasi
listrik tenaga nuklir, berikan komentar anda.
Jawab :
Menurut saya gagasan pembangunan instalasi listrik tenaga nuklir sangat baik yang penting
direncanakan dengan sistematis. Karena kita tahu bahwa tenaga nuklir memiliki resiko
yang sangat tinggi maka perencanaannya harus diakukan sebaik mungkin dan
pengawasannya pun harus dilakukan secara intensif. Instalasi listrik tenaga nuklir tentu
akan memberikan supply energi yang sangat besar. Disamping itu tenaga nuklir tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca, tidak mencemari udara, sedikit meghasilkan limbah
padat, biaya bahan bakar rendah (ekonomis), ketersediaan bahan bakar yang melimpah.
Jadi, kegunaannya sangat baik walaupun di sisi lain resiko dari kecelakaan nuklir juga
sangat tinggi. Namun, selama proses perencanaan dan pengawasannya dilakukan secara
intesif maka pastinya akan meminimalisir kemungkinan resiko yang akan terjadi.
22. Ilmu pengetahuan suatu ketika dapat bagaikan pisau bermata dua. Jelaskan.
Jawab :
Ilmu pengetahuan dapat bagaikan pisau bermata dua artinya adalah bahwa ilmu tersebut
dapat membawa manfaat yang baik dan dapat juga membawa keburukan bagi kehidupan
manusia. Jika pengetahuan digunakan sesuai dengan fungsinya maka ilmu tentunya akan
sangat bermanfaat bagi kemaslahatan manusia. Namun, bukan tidak mungkin ilmu tersebut
disalahgunakan juga sehingga menyebabkan kehancuran manusia itu sendiri. Oleh sebab
itu, dalam hal ini ilmuwan memiliki tanggungjawab moral dan sosial untuk tidak
membiarkan hasil penemuannya disalahgunakan, meskipun sebenarnya ilmu dan ilmuwan
itu dalam kenyataannya bersifat netral.
28. Apa yang dimaksud dengan pengetahuan dilihat dari aspek utilitas.
Jawab :
Pengetahuan dilihat dari aspek ulitilas adalah pengaturan ruang yang baik, didasarkan pada
fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan (pencahayaan, penghawaan, dan
lain sebagainya). Pengaturan seperti ini juga berlaku untuk penataan kota. Misalnya :
dimana kita harus menempatkan kuil, benteng, dan lain-lainya di ruang kota.