Oleh :
Endang Widia Wati
NIM. PO7233317 581
Oleh :
Endang Widia Wati
NIM. PO7233317 581
Riwayat Pendidikan :
1. Periode SD : SD Negeri 004 Tanjungpinang Kota
2. Periode SMP : SMP Negeri 017 Gesek
3. Periode SMA : MA Negri Tanjungpinang
4. Periode DIII : DIII Santitasi
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang (2017-2020)
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Ilmia ini dengan judul “Pemanfataan Smoke Filter Untuk Menurunkan Kadar
bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penulis
dengan baik.
vii
6. Ibu Hevi Horiza, M. Si., selaku penguji yang telah memberikan kritik
mamak Kiptiyah, abang Fauzi dan adik Agnes tersayang yang telah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu segala kerendahan hati, penulis sangat
ini.
viii
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang
Prodi DII Sanitasi
ABSTRAK
Keterangan
1. Mahasiswa Sanitasi
2. Dosen Pembimbing 1 Karya Tulis Ilmiah
3. Dosen Pembimbing 2 Karya Tulis Ilmiah
ix
Ministry Of Health Republic Of Indinesia
Health Polytechinic Tanjungpinang
Sanitation Study Program
ABSTRACT
Air pollution is a problem that has a bad impact for the life of living beings, the
only cause of air pollution is ARSAP cigarette. Cigarette smoke itself is smoke arising
from smoking activities that can cause problems for the environment and human health.
Then one solution to reduce the parameter of the content of harmful compounds in
cigarette smoke is to use smoke filter tools, in this research author designed a smoke
filter tool with activated carbon filtration media that can absorb the results of cigarette
burning compounds so as to lower the levels of active compounds contained therein and
combine with the zeolite stone that serves to binding the gas in the air.
This type of research is the appropriate technology that has a smok filter using
the active coconut shell charcoal and zeolit that has been activated. The measurement of
this research was done before and after treatment. Sampling techniques with purposive
sampling methods. The data analysis used is univariate analysis and bivariate analysis.
Statistical test Wilcoxon to determine the difference in parameters of carbon monoxide
(CO) and ammonia (NH3) level dismoking area before and after.
Measurement of carbon monoxide (CO) levels prior to treatment with an average
of 27 ppm of carbon monoxide (CO) levels after an average treatment of 5.3 ppm and
decreased ammonia levels (NH 3) before treatment with an average of 0,57 ppm of
ammonia levels (NH3) after treatment with an average of 0,00 ppm the results of the test
paired T-test showed the differences in carbon monoxide (CO) and ammonia (NH 3)
before and after the use of smoke filter tools with a value of p. Value of 0.102 and 0.102
respectively.
The use of smoke filter tools can be used to decrease the carbon monoxide (CO)
and ammonia (NH3) cigarette smoke in the smoking area. It is hoped that researchers can
then conduct advanced research by enhancing tools that are ready for use by the
community and using modifications or adding sensors that can detect cigarette smoke.
Description :
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUANi
LEMBAR PENGESAHANii
KATA PENGANTARiii
DAFTAR ISIiv
DAFTAR GAMBARvi
DAFTAR TABELvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang1
1.2. Rumusan Masalah4
1.3. Tujuan Penelitian5
1.3.1. Tujuan Umum5
1.3.2. Tujuan Khusus5
1.4. Manfaat Penelitian5
1.4.1. Manfaat Teoritis5
1.4.2. Manfaat Praktis6
1.5. Ruang Lingkup6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pencemaran Udara7
2.1.1. Pengertian pencemaran udara8
2.1.2. Parameter Udara9
2.1.3. Sumber Pencemaran Udara10
2.1.4. Jenis Pencemaran Udara10
2.1.5. Lokasi Pencemaran Udara12
2.2. Rokok13
2.2.1. Definisi Rokok13
2.2.2. Jenis-jenis Rokok15
2.2.3. Zat terkandung dalam rokok16
2.2.4. Bahaya Rokok18
2.3. Asap Rokok17
2.3.1. Pemahaman Asap Rokok22
2.3.2. Komponen Asap Rokok22
2.3.3. Bahaya asap rokok23
2.3.4. Cara menghindari asap rokok23
2.4. Karbon Monoksida (CO) 30
2.4.1. Pemahaman Karbon Monoksida (CO) 30
2.4.2. Dampak Karbon Monoksida (CO) 31
2.4.3. Nilai Abang Batas Karbon Monoksida (CO) 33
2.5. Amonia (NH3) 33
2.5.1. Pemahaman Amonia (NH3) 33
2.5.2. Dampak Amonia (NH3) 34
2.5.3. Nilai Abang Batas Amonia (NH3) 35
2.6. Smoking Area35
2.6.1. Definisi Smoking Area35
2.6.2. Manfaat Smoking Area36
2.6.3. Standar Ruangan Smoking Area 36
2.7. Karbon Aktif37
xi
2.8. Zeolit39
2.10. Kerangka Teori39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep40
3.2. Hipotesis40
3.3. Variabel Penelitian41
3.3.1. Variabel Dependen41
3.3.2. Variabel Independen41
3.4. Jenis dan Desain Penelitian41
3.4.1. Jenis Penelitian41
3.4.2. Desain Penelitian41
3.5. Definisi Operasional42
3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian43
3.6.1. Lokasi43
3.6.2. Waktu43
3.7. Populasi dan Sampel43
3.7.1. Populasi 43
3.7.2. Sampel43
3.8. Pengumpulan Data43
3.8.1. Jenis Data43
3.8.2. Sumber Data44
3.8.3. Metode Pengumpulan Data44
3.8.4. Instrumen/ Alat Pengumpulan Data44
3.8.5. Prosedur Penelitian44
3.8.6. Desain Alat Penelitian46
3.8.7. Persedur Pengukuran47
3.8.8. Diagram Alir Penelitian48
3.9. Pengolahan Data49
3.10. Analisis Data49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tahapan Penelitian50
4.1.1. Analisis Univariat51
4.1.2. Analisis Bivariat52
4.2. Pembahasan54
4.2.1. Penggunaan Alat Smoke Filter untuk Menurunkan Kadar
Karbon Monoksida (CO) 56
4.2.1. Penggunaan Alat Smoke Filter untuk Menurunkan Kadar
Amonia (NH3) 57
4.3. Keterbatasan Penelitian58
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan59
5.2. Saran59
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar hal
2.2 Bahan Berbahaya Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok18
2.2 Efek Rokok Terhadap Kesehatan19
2.7 Arang Aktif40
2.8 Zeolit41
2.9 Air Freshener Kimia.44
2.9 Air Freshener Alami44
2.10 Kerangka Teori45
3.1 Kerangka Konsep46
3.2 Jenis Penelitian48
3.8 Desain Smoke Filter53
3.8 Diagram Alir Penelitian54
4.1 Pengaplikasian Media54
xiii
DAFTAR TABEL
Table hal
2.3 Komponen Mainstream Smoke Dan Sidestrem Smoke24
2.4 Kadar Co Dan Sumbernya33
2.4 Nilai Ambang Batas Co36
2.4 Nilai Ambang Batas Amonia38
3.1 Rancangan Percobaan48
3.5 Definisi Operasional49
4.1 Hasil pengukuran Kadar Mononoksida (CO) 51
4.2 Hasil pengukuran Kadar Amonia52
4.3 Hasil Uji Normalitas53
4.4 Hasil Uji Wilcoxon CO53
4.5 Hasil Uji Wilcoxon NH354
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi
Lampiran 2 Lembaran Konsultasi
Lampiran 3 Hasil Pengukuran Kadar CO dan NH3
xv
BAB I
PENDAHULUAN
pada prinsipnya ada 2 macam, yaitu sumber bergerak dan sumber tidak
Indonesia sebagai pasar rokok tertinggi ketiga dunia setelah Cina dan
1
2
mencapai 10 juta juta jiwa dan 70% di antaranya berasal dari negara
Asap rokok adalah asap yang timbul dari kegiatan merokok yang
terdapat pada asap rokok terdapat 3 kandungan asap rokok yang paling
berbahaya bagi kesehatan yaitu tar, nikotin dan karbon monoksida (CO)
yang lebih bersih. Pada proses ini asap rokok hanya akan sementara
berbahaya ke udara.
Ardono Uno” dengan bahan karbon aktif yang berfungsi untuk mengikat
kandungan asap atau gas hydrogen, metana dan karbon monoksida dan
batu zeolit yang berfungsi untuk pemurnian kandungan asap atau gas
kandungan yang terdapat dalam asap rokok menjadi udara yang minim
dari senyawa berbahaya dan dapat mengurangi bahaya bagi prokok aktif.
Dengan tahapan asap akan dihisap dengan exhaust fan yang berfungsi
diudara.
karbon monoksida (CO) dan amonia (NH3) yang terkandung dalam rokok
dan amonia (NH3) yang terkandung dalam rokok dan penggunaan fungsi
TINJAUAN PUSTAKA
alami, antara lain siklus hidrologi yang dapat mencuci atmosfer. Namun,
kotor, tidak mampu memenuhi fungsi dan tidak layak untuk mendukung
sebagai debu, gas, bau dan asap, dalam atmosfer. Kuantiti, ciri-ciri dan
Gas nitrogen atau oksigen contohnya tidak toksik dan bukan bahan
waktu yang tidak mendukung adanya kehidupan. Hal ini kerena faktor-
alam semesta akan hancur (kiamat). Kondisi ini dipercepat oleh aktivitas
7
8
manusia yang sengaja atau tidak sengaja justru mengotori alam semesta,
Hal ini berhubungan dengan regulasi yang dibuat dan sanksi tuntutan
(lux).
9
2) Kecepatan angin (Knot, m/d, km/j), Arah angin (0), Tekanan udara
(bar, atm).
1) Gas ; CO, CO2, Sox, NOx, Pb, O3, CH4, HC,H2S,CI2, Dioxyn, HN
(ppm, µg/m3)
2) Partikel ; PM10, PM5, PM2,5, PM1, Duat Fall, Debu Total, Smoke,
umumnya ppm (part per million) atau BDS ( Bagian Dalam Sejuta)
1% = per seratus.
1 ppm = 103 ppb (part per billion) = 106 ppt (part per trillion) = 109
sumber alamiah, seperti letusan gunung berapi dan yang diakibatkan oleh
aktivitas manusia seperti emisi transportasi dan emisi pabrik atau industri.
a. Berdasarkan bentuk
1. Gas, adalah uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena
b. Berdasarkan tempat
bermotor.
e. Berdasarkan asalnya
konsentrasi normal.
a. Emisi
b. Ambient
batas (NAB) kimia udara ambient diatur dalam PP No. 41 tahun 1999
c. Udara Ruang
udara dalam kamar di rumah tangga, udara dalam kamar hotel, kamar
2.2. Rokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif, yang bila digunakan dapat
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Rochka dkk, 2019).
14
seluruh benua baru yang kemudia dikenal dengan nama benua Amerika
pada tahun 1518. Pada saat itu rokok telah menjadi satu hal lazim
dilakukan oleh penduduk asli di benua baru tersebut, yaitu para indian
kretek, rokok purih, cerutu atau bentuk lainya yang asapnya mengandung
nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. Merokok berarti
untuk bisa diterima secara sosial, melihat orang tua yang merokok,
mengandung tembakau, padat, cair dan gas, yang bersifat adiktif yang
masyarakat disekelilingnya.
daun aren.
kertas.
daun tembakau.
1. Rokok putih yaitu jenis rokok yang bahan baku atau isinya hanya
daun tembakau yang berisi saus atau mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu.
2. Rokok kretek yaitu jenis rokok yang bahan baku atau isinya terdiri
3. Rokok klembak yaitu jenis rokok yang bahan baku atau isinya
terdiri dari daun tembakau, cengkeh dan menyan yang diberi saus
1. Rokok filter (RF) adalah jenis rokok yang pada bagian pengkalnya
Setiap rokok atau cerutu menggandung lebih dari 4.000 jenis bahan
kimia dan 400 dari bahan-bahan tersebut dapat bersifat racun dalam
diantaranya :
l. Dibenzacridine : Karsinogenik
(Fumes)
p. DDT (Insektisida)
kandung kemih, dan penyakit pembuluh darah. Hal itu dipengaruhi pula
18
Nururrahmah, 2014).
dalam tiga decade terakhir ini, jumlah wanita yang merokok semakin
yang banyak merokok (perokok aktif) dan orang yang banyak mengisap
oksigen dalam darah kurang lebih 15% daripada kadar oksigen normal
(Nururrahmah 2014).
lebih dari 7000 bahan kimia, termasuk setidaknya 250 bahan kimia yang
rokok, yaitu :
setiap harinya. Perokok memiliki risiko terkena stroke dua kali lebih
tinggi dan risiko terkena penyakit jantung empat kali lebih tinggi.
frekuensinya. Mereka yang merokok hanya satu batang rokok per hari
dan stroke dari mereka yang merokok 20 batang per hari. Namun,
bukan hanya merokok tetapi paparan asap rokok orang lain juga dapat
tahun sangat rendah. Mereka yang selamat dari kanker mulut biasanya
c. Kanker tenggorokan
d. Kematian janin
mematikan bagi ibu dimana ovum yang sudah dibuahi merekat di luar
paparan asap rokok orang lain penting bagi perempuan pada usia
produktif yang berencana untuk hamil dan saat pada saat kehamilan.
prematur
tembakau tanpa asap, atau terpapar asap rokok orang lain saat
prematur dan berat lahir yang rendah. Anak-anak yang lahir prematur
dewasa.
fenol, kresol, xylenol, guianikol, dan asam format. Asap rokok secara
rokok memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, tidak hanya bagi
tubuh perokok (prokok aktif) tapi juga bagi penghirup selain perokok
(perokok pasif). Asap rokok mengandung lebih dari empat ribu bahan
memiliki 2 kali konsentrasi nikotin dan tar, 3 kali jumlah zat karsinogenik,
5 kali kadar karbon monoksida dan 50 kali jumlah amonia lebih banyak
(Cahyono, 2017).
sesak napas, batuk dan lendir berlebihan, bahan berbahaya dan racun
a. Kanker paru-paru
tingkat global dan merenggut sekitar 1.2 juta nyawa setiap tahunnya.
Mereka yang bukan perokok dan terpapar asap rokok sebagai perokok
kanker paru-paru.
b. Asma
d. Tuberkulosis
aktif, dan diketahui juga memperburuk progresi penyakit itu. Selain itu
rendah. Bayi yang lahir dari ibu yang merokok saat hamil memiliki
f. Diabetes tipe 2
g. Demensia
oleh merokok.
i. Disfungsi ereksi
lebih parah. Menopause timbul 1-4 tahun lebih awal pada perempuan
l. Kelainan kelahiran
bahwa laki-laki yang merokok memiliki risiko lebih tinggi memiliki anak
langit mulut yang sumbing. Juga laki-laki yang ibunya merokok saat
m. Kehilangan penglihatan
n. Kehilangan pendengaran
hidupnya, lebih dari setengah dari jumlah tahun yang hilang dari ODHA
Karbon monoksida, gas beracun yang keluar dari asap mobil dan
Kepadatan tulang para perokok lebih mungkin turun, lebih mudah retak
r. Kerusakan kulit
merah di seluruh tubuh. Merokok saat usia muda akan membuat kulit
Perokok lebih mungkin mengalami kulit yang kering, kasar dan keriput
berasa, tidak mudah larut dalam air dan pada suhu normal berbentuk gas
Kadar CO
Sumber
Rata-Rata
monoksida. Gas berbahaya pada asap rokok ini seperti yang ditentukan
15 jumlah oksigen yang biasanya dibawa oleh sel darah merah, sehingga
darah dan menaikkan kadar lemak pada dinding pembuluh darah. Hal ini
sakit kepala, dan mual. Gejala ini akan bertambah dengan rasa lelah,
terjadi nyeri dada, sakit dada yang sangat mendadak, maka CO sudah
pada level sel, hal ini karena sel tidak mendapatkan cukup oksigen dari
darah dan justru mengikat gas CO. Paparan CO 1.000 ppm selama
berkisar antara 0,2% sampai 1,0%, dan rata-rata sekitar 0,5% (Cahyono,
2017).
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3 yang terdiri dari 3
atom hidrogen (H) dan 1 atom nitrogen (N). Amonia adalah gas yang
tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat merangsang. sehingga gas
ini mudah dikenali melalui baunya. Gas ini tidak mudah terbakar, tetapi
jika terjadi campuran udara dan amoniak dalam ruangan 13 27%, maka
akan terjadi ledakan dan terbakar. Amonia juga dapat menjadi korosif bila
34
terkena tembaga dan timah, sangat mudah larut dalam air, mudah
mencair, amonia cair membeku pada suhu -78°C dan mendidih pada
suhu -33° C. Amonia murni pada suhu kamar dan tekanan 1 atm
Amonia merupan zat dengan bau yang sangat tajam bersifat keras
(frostbite). Pada kadar 2500 6500 ppm, gas amonia melalui inhalasi
ambang batas gas NH3 diudara menurut NIOSH (Nasional Institute for
berada didalam kawasan tanpa rokok (Peratuan Wali Kota Batu Tahun
2015). Sedangkan menurut Aeron dan Edwin (2012) smoking area adalah
suatu tempat di dalam cafe atupun restoran yang diijinkan untuk merokok
1. Kenyamanan
hal ini dapat menarik minat konsumen perokok dan konsumen non
perokok.
2. Ruang yang akan dijadikan smoking area harus terpisah dari gedung
3. Tidak boleh tertutup rapat, apabila tertutup harus ada kipas penyedot.
Karbon aktif atau arang aktif merupakan suatu padatan berpori yang
lebih luas. Luas permukaan karbon aktif berkisar antara 300 – 3500
luas permukaan. Karbon aktif terdiri dari berbagai mineral yang dibedakan
2.8. Zeolit
relative teratur dengan rongga yang didalamnya terisi oleh logam alkali
molekul air. Ukuran Kristal zeolit kebanyakan tidak lebih dari 10-15 mikron
Zeolit dapat memisahkan molekul gas atau zat lain dari campuran
dalam kisi-kisi kristal ini menjadi dasar kemampuan zeolit untuk bertindak
Pencemaran udara
Asap Rokok
Keterangan :
“Pemanfaatan Smoke Filter Untuk : yang diteliti
Menurunkan Kardar Co Dan : yang tidak
Amonia (Nhditeliti
3) Di Smoking Area”
Lingkungan
METODE PENELITIAN
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainya atau
antara variabel satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
1. Kadar CO
Smoke Filter
2. Kadar NH3
3.2. Hipotesis
hipotesisnya yaitu:
karbon aktif.
40
41
ini adalah adanya percobaan atau trial. Percobaan ini berupa perlakuan
(Notoadmodjo, 2012).
pretest (01) yaitu pengukuran kadar karbon monoksida (CO) dan amonia
zeolit, dan karbon aktif, atau intervensi (x) pada Asap rokok tersebut,
adanya perubahan pada kadar karbon monoksida (CO) dan amonia (NH3)
01 X 02
Sebelum Sesudah
Pemanfaatan
Smoke filter
Media Zeolit dan karbon
aktif
Pada asap rokok
1 2 3 1 2 3
Variabel Dependen
Kadar karbon karbon monoksida Gas detector Mg Rasio
monoksida (CO) pada asap rokok
(CO) sebelum dan sesudah
perlakuan dengan alat
smoke filter dengan
media zeolit dan
karbon aktif
Kadar karbon pada Kadar Gas detector Mg Rasio
amonia amonia (NH3)asap
(NH3) rokok sebelum dan
43
sesudah perlakuan
dengan alat smok filter
dengan media zeolit
dan karbon aktif
Variabel Independen /bebas
Smoke filter Proses pemfiteran - - -
asap rokok dengan
alat smoke fiter
menggunakan media
zeolit dan karbon aktif
3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.6.1. Lokasi
penurunan kadar karbon monoksida (CO) dan amonia (NH 3) dari Kantor
3.6.2. Waktu
3.7.1. Populasi
smoking area.
3.7.2. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah asap rokok di salah satu
a. Data Umum
b. Data Khusus
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer,
sampel.
dectektor.
Alat Bahan
1. Meteran 1. Rokok
2. Gergaji 2. Kawat kasa
3. Martil 3. Batok kelapa
4. Mika kaca 4. Zeolit
5. Echaust fan 5. Solasi
6. Paku 6. Lakban
7. Gunting 7. Atk
8. Cutter 8. KMnO4
9. Gas dectetor
10.Oven
11.Kasa besi
exhaust fan.
menghidupkannya.
b. Desain Alat
a. Siapkan alat
Pembuatan alat
smoke filter
Pembuatan
Pengaharum
Ruangan
Perancangan alat
smoke filter
Hasil pengukuran
Kesimpulan
a. Editing
b. Coding
atau bilangan.
c. Data Entry
d. Cleaning data
monoksida (CO) dan amonia (NH3) yang terdapat pada asap rokok
menggunakan alat smoke filter dengan media zeolit, dan karbon aktif.
Wilcoxon jenis pengujian statistik jika nilai P.value ≥ 0,05 maka Ho gagal
50
ditolak yang berarti tidak ada perbedaan dari sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan tertentu, sedangkan jika nilai P.value < 0,05 maka
hingga bersih dengan air yang mengalir, arang kelapa yang telah dicuci
Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya zeolit alam dicuci hinga
bersih dan dikeringkan dibawah sinar matahari, zeolit alam yang telah
asap rokok, kasa besi sebagai sekat media dengan zeolit sekat pertama
berbeda yaitu 3 rokok Hmind Bold dan 3 rokok Djarum Super, di ruangan
yang besarnya 4x6m dan tinggi 2,90m. Asap rokok dihidupkan secara
51
52
monoksida gas (CO) dan amonia (NH3) pada asap rokok sebelum dan
filter, lalu diperiksa kadar karbon monoksida gas (CO) dan amonia (NH 3)
0,57 ppm dan hasil rata-rata setelah dengan modifikasi smoke filter
Uji shapiro
Variabel Normalitas
wilk
CO sebelum perlaukuan 0,0001 Tidak Normal
CO sesudah perlakuan 0,0001 Tidak Normal
NH3 sebelum perlakuan 0,0001 Tidak Normal
NH3 sesudah perlakuan - -
Variabel N ̅x SD P.Value
sebesar 0,102, dimana nilai p.value > 0,05 yang artinya Ho gagal
penggunaan alat smoke filter dengan media zeolit dan arang aktif.
55
Penyajian data dari hasil uji Wilcoxon penggunaan alat smoke filter
Variabel N ̅x SD P.Value
Sebelum perlakuan 3 0,56 0,18
0,102
Sesudah perlakuan 3 0,00 0,00
sebesar 0,102, dimana nila p.value > 0,05 yang artinya Ho gagal
pada asap rokok sebelum dan sesudah penggunaan alat smoke filter
4.2. Pembahasan
dan zeolit yang berupa butiran dengan berat 1,5 kg yang berfungsi
cm dan tinggi 13 cm. alat yang diberi nama smoke filter terdapat exhaust
fan sebagai penghisap asap rokok di luar kemudian dihisap untuk difilter
ke-2 media yang telah dirancang didalamnya, yaitu arang aktif sebagai
Media kedua yaitu batu zeolit yang berfungsi untuk untuk permurnian
pembakaran setiap batang rokok. Hal ini dikerenakan arang batok kelapa
sangat banyak.
monoksida (CO dan kadar amonia NH3 meskipun hasil ini belum dapat
Setelah melewati dua filter asap rokok akan difilter kemudian asap
rokok masuk melewati media arang aktif dan zeolit, asap rokok yang telah
melewati 2 media akan keluar dari sekatan filter yang mengeluarkan gas
yang bersih dan aman bagi perokok pasif, perokok aktif dan lingkungan,
57
asap rokok yang akan dikeluargan ada 2 opsi yaitu asap kembali lagi
kedalam ruangan smoking area atau asap akan keluar ke luar ruangan.
kadar karbon monoksida (CO) dan kadar amonia (NH 3) namun untuk
pengamatan.
Monoksida (CO)
penggunaan alat smoke filter yaitu 5,3 ppm sedangkan untuk rata-rata
satu media filter yang terdapat pada alat smoke filter yaitu berupa zeolite
berfungsi mengikat gas diudara dan arang aktif yang berfungsi menyerap
penelitian sebelumnya.
6,8 ppm, sedangkan pada kelompok kulit durian 77,48 ppm. Persentasi
58
monoksida (CO) dengan rata-rata sebesar 21,7 Hal ini belum dapat
diterima, oleh kerena itu dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata
ppm dengan pemanfaatan alat smoke filter yang telah dirancang kadar
yang arang aktif batok kelapa dengan zeolit alam yang telah di aktivasi.
20 ppm dapat menyerang atau mempengaruhi panca indra, namun hal ini
(NH3)
Pengukuran kadar amonia (NH3) didapat kan hasil dengan nilai rata-
rata sebelum perlakuan 0,57 ppm dan hasil rata-rata setelah penggunaan
alat smoke filter yaitu 0,00 ppm sedangkan untuk hasil penurunan adalah
dengan rata-rata sebesar 0,57. Hal ini belum dapat dibuktikan secara
statistic dengan nilai p.value 0,102 sehingga Ho diterima, oleh kerena itu
pemanfaatan alat smoke filter yang telah dirancang kadar amonia (NH3)
media, masih ada media yang tidak tersekat dengan baik sehingga
konstan.
sebenarnya.
e.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Hasil karbon monoksida (CO) pada asap rokok sebelum dan sesudah
perlakuan 27 ppm dan 5,3 ppm dengan jumlah penurunan 21,7 ppm.
b. Hasil rata-rata amonia (NH3) pada asap rokok sebelum dan sesudah
perlakuan 0,57 ppm 0,00 ppm dengan jumlah penurunan 0,57 ppm.
karbon monoksida (CO) dan amonia (NH3) pada asap rokok sebelum
sebesar 0,102.
5.2. Saran
perpustakaan.
b. Bagi masyarakat
diaplikasikan di masyarakat.
60
61
Aeron, A., & Nugroho, E. A. (2012). Analisa Persepsi Konsumen Perokok Dan
Non Perokok Terhadap Sebarapa Pentingnya Fasilitas Smoking Area Di
Restoran. Jurnal Pospitalisasi dan Manajemen Jaza, 2(2), hal : 192-195.
Husmain, A. (2006). Rahasia & Cara Empatik Berhenti Merokok. Depok: Pustaka
IIMaN.
Kemenkes RI. (2019). Jangan Biarkan Rokok Merenggut Napas Kita. Jakarta :
Kemenkes Ri
Kemenkes Ri. (2017). Merokok, Tak ada Untungnya Banyak Sengsaranya.
Jakarta : Kemenkes Ri
Kemenkes Ri. (2018) Situasi Umum Konsumsi Tembakau Di Indonesia. Jakata
Selatan : Pusat Data Dan Informasi
Maryanto, D., Mulasari, S., & Suryani, D (2009). Penurunan Kadar Emisi Gas
Buang Karbon Monoksida (CO) dengan Penambahan Arang Aktif pada
Kendaraan Bermotor Di Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahla .
Marzuarman, & Faizi, M. N. (2018). Prototype Peneltralisir Asap Rokok pada
Ruangan Menggunakan Metode Corona Discharge. Jurnal Inovtek
Polbeng, Vol. 8.
Mukono, H. (2014). Pencemaran Udara dalam Ruangan. Surabaya: Airlangga
University Press.
Nahla Mustafa Kamal (2015) Studi tingkat kualitas udara pada kawasan mall
penahukang di makasar. Universitas Hasanuddin.
Nouval, A., Asep, S,. & Suwandi. (2019) Perancangan Dan Realisasi Alat
Penyaring Hidrogen, Metana Dan Karbon Monoksida Yang Terkandung
Dalam Asap Rokok Berbasis Arduino Uno. Universitas Telkom.
Rochka, M. M., Anwar, A. A., & RamadhanI, S. (2019). Kawasan Tanpa Rokok Di
Fasilitas Umum. Jawa Timur: Uwis Inspirasi Indonesia.
Sugiarti. (2009). Gas Pencemar Udara dan Pengaruh Bagi Kesehatan Manusia.
Jurnal Chemical, 10 (1), 50-58.
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
18
16 17
Keterangan Gambar :
a. Uji Normalitas
Tests of Normalityb
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kadar CO sesudah
,385 3 . ,750 3 ,000
perlakuan
Descriptive Statistics
kadar CO sesudah
3 5,33 1,155 4 6
perlakuan
Total 3
Total 3
Test Statisticsa
Z -1,633b -1,633b