Anda di halaman 1dari 3

MELLY ROSSALIANA

20
XII MIPA 3

TUGAS
Perhatikan contoh teks di bawah ini.

“Kata dokter,saya TBC,Mas Wahid.Paru-paru kanan sudah


payah.Dokter mengempiskan sebelah paru-paru saya untuk menghentikan
penyebaran penyakit itu,”tambah Sudirman.Ia menatap pada
sahabatnya,Syaifudin Zuhi. “Primen kabare kiye Saudara?” tanyanya seraya
berusaha tersenyum, namun tidak tuntas karena kembali batuk-batuk.
“Apik, Mas, eh, Pak,” jawab Syaifudin merasa canggung.Sekalipun
sama-sama pernah mengajar di sekolah,namun mengingat posisi
sahbatnya itu yang telah jadi panglima,sapaan’mas’ terasa tidak
sopan.Soedirman tersenyum.
“Sahabat saya ini sama-sama dari Banyumas,Mas Wahid,sama-sama
mengajar di sekolah swasta sebelum Jepang datang. Sudah lama tidak
ketemu,tiba-tiba sekarang ndak mau panggil saya ‘mas’ malah panggil ‘
Pak’.Lucu juga,”komentar Soedirman blak-blakan.Kiyai Wahid Hasyim
tersenyum tipis.Ia sebenarnya terharu melihat Soedirman terbaring di
tempat tidur dengan wajahnya yang semakin tirus dan pucat.Barangkali
karena beberapa malam tak bisa tidur nyenyak.Setiap matanya mulai lelah
dan berat,semestinya akan segera tidurnyenyak.Tapi kemudian terjaga lagi
karena batuk datang tiba-tiba.
Dikutip dari:E Rokajat Asura,
Kupilih Jalan Gerilya:Roman Hidup
Panglima Besar Soedirman,Jakarta,
Imania.2015.
1.Tentukan nilai serta penjelasannya yang terkandung dalam cerita sejarah
di atas dengan tepat.
Perhatikan kutipan novel sejarah berikut ini
“Tidak perlu cat-cet, cat-cet,” ayahnya yang pemarah itu
membentak.”Dipikir murah beli cat,apa?Enak saja”.
2. Analisislah kebahasaan penggalan teks di atas dengan tepat.
3. Tuliskan struktur teks cerita sejarah serta penjelasannya.

Jawaban:
1. Nilai yang terdapat dalam penggalan tersebut memiliki nilai:
Nilai Moral :
Menyapa seorang jendral dengan panggilan “Mas” kurang tepat karena
kurang etis, walaupun itu orang yang kita kenal dekat. Seharusnya
menggunakan panggilan “Pak”
Nilai Budaya :
Menyapa orang serta menanyakan kabar kepada orang merupakan salah
satu budaya masyarakat Jawa yang sudah lama, entah itu kepada orang
yang dikenal maupun tidak
2. Kelompok kata verba modifikatif:
Kelompok kata yang memiliki unsur diterangkan “perlu” dan unsur
menerangkan “yang pemarah itu”
Bahasa bermakna Ekspresif:
Melalui petikan perkataan tokoh Ayah pada teks diatas, pembaca dapat
mengerti suasana dan emosi pribadi tokoh Ayah sedang marah
Melibatkan gaya bahasa sindiranisme:
Majas sinisme ini berisi pandangan atau pernyataan sikap seseorang yang
mengejek atau memandang rendah terhadap sesuatu hal
Terdapat awalan prefiks:
Pe- (membentuk jenis kata benda)
Me- (membentuk jenis karta kerja)
3. Orientasi:
Bagian ini menunjukan awal cerita, perkenalan tokoh, situasi, dan
pengantar untuk cerita selanjutnya.
Komplikasi:
Bagian ini memperlihatkan mulai munculnya konflik antar tokoh yang
mengarah ke klimaks.
Klimaks:
Bagian cerita ini yang memperlihatkan puncak dari sebuah cerita.
Solusi:
Bagian cerita ini yang memperlihatkan konflik yang mulai mereda, setiap
tokoh menyadari perannya, dilanjutkan dengan perdamaian.
Reorientasi:
Bagian penutup cerita yang sesuai dengan kronologis yang ada.

Anda mungkin juga menyukai