Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasiona.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
Alokasi
Kompetensi Indikator Pencapaian Kegiatan
Materi Pokok Waktu Penilaian Media, Alat, dan Bahan
Dasar Kompetensi Pembelajaran
(JP)
1 2 3 4 5 6 7
3.4.Menjelaskan 3.4.1. Mengidentifikasi Enzim - Kontekstual, 6 JP - Portofolio Media:
proses struktur dan fungsi konseptual - Tes tertulis
- Penugasan - Presentasi Video pembelajaran,
metabolisme enzim
- Model Lingkungan sekitar
sebagai
3.4.2. Menyebutkan sifat pembelajaran:
reaksi
enzim discovery
enzimatis
dalam ilearning Alat:
3.4.3. Menjelaskan cara
makhluk kerja enzim Handphone/laptop
hidup
3.4.4. Menjelaskan peran
enzim dalam
metabolisme
Bahan:
3.4.5. Mengidentifikasi Anabolisme
peristiwa Irnaningtyas. (2013).
anabolisme pada Biologi Untuk SMA/MA
Kelas XII. Jakarta :
makhluk hidup
Erlangga
3.4.6. Menjelaskan tahap- Kiswani, A. (2018).
tahap anabolisme Modul Pengayaan Biologi
sebagai reaksi SMA/MA Kelas XII.
enzimatis dalam Surakarta: Graha Pustaka
makhluk hidup Jurnal dan Artikel ilmiah
3.4.7. Menjelaskan tahap
tahap katabolisme Katabolisme
sebagai reaksi
enzimatis dalam
makhluk hidup
3.4.8. Membedakan
anabolisme dan
katabolisme
Pertemuan ke-1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
KD 3.2 Menjelaskan proses Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
metabolisme sebagai reaksi saintifik menggunakan metode dan model
enzimatis dalam makhluk pembelajaran discovery learning, peserta didik
hidup dapat mengidentifikasi struktur enzim,
KD 4.2 Menyusun laporan hasil menyebutkan sifat enzim, menjelaskan cara
percobaan tentang kerja enzim, menjelaskan peran enzim dalam
mekanisme kerja enzim metabolisme, mengidentifikasi peristiwa
anabolisme pada makhluk hidup, menjelaskan
tahap-tahap anabolisme sebagai reaksi enzimatis
dalam makhluk hidup, mengidentifikasi peristiwa
katabolisme pada makhluk hidup, menjelaskan
tahap tahap katabolisme sebagai reaksi enzimatis
dalam makhluk hidup, membedakan anabolisme
dan katabolisme sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan
YME, menumbuhkan perilaku disiplin dan aktif.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
PENDAHULUAN - Peserta didik memberi salam 15
- Peserta didik berdo’a menit
- Guru mengecek kehadiran peserta didik
- Guru membimbing peserta didik untuk mereview
materi pelajaran sebelumnnya
- Guru memberikan apersepsi dan motivasi yaitu
menyuruh siswa untuk mengunyah nasi hingga
tanya jawab dan dapat menemukan topik
pembelajaran “Enzim dan Metabolisme”
KEGIATAN INTI Guru mmengarahkan peserta didik untuk mengamati 40
Orientation video mengenai pecernaan makanan yang melibatkan menit
enzim yang telah dibagikan sebelumnya Guru
meminta peserta didik untuk menyampaikan
keingintahuannya mengenai video yang telah diamati
sebagai pertanyaan (rumusan masalah)
1. Bagaimanakah struktur enzim?
2. Bagaimanakah sifat-sifat enzim?
3. Bagaumanakah cara kerja enzim?
4. Bagaimanakah peran enzim dalam metabolisme?
Hypothesis Generation Guru membimbing siswa untuk mengemukakan
jawaban sementara rumusan masalah berdasarkan
pengetahuan yang mereka miliki
C. Penilaian Pembelajaran
Adapun penilaian pembelajaran yang dilakukan meliputi penilaian kognitif, afektif dan
psikomotor.
Mengetahui,
Kepala MA Wali Songo Ponorogo
(……………………………….)
NIP.
Pertemuan ke-2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
D. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
KD 3.2 Menjelaskan proses Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
metabolisme sebagai reaksi saintifik menggunakan metode dan model
enzimatis dalam makhluk pembelajaran discovery learning, peserta didik
hidup dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi enzim,
KD 4.2 Menyusun laporan hasil menyebutkan sifat enzim, menjelaskan cara kerja
percobaan tentang enzim, menjelaskan peran enzim dalam
mekanisme kerja enzim metabolisme, mengidentifikasi peristiwa
anabolisme pada makhluk hidup, menjelaskan
tahap-tahap anabolisme sebagai reaksi
enzimatis dalam makhluk hidup,
mengidentifikasi peristiwa katabolisme pada
makhluk hidup, menjelaskan tahap tahap
katabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam
makhluk hidup, membedakan anabolisme dan
katabolisme sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan
YME, menumbuhkan perilaku disiplin, dan aktif.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuanke-2
PENDAHULUAN - Peserta didik memberi salam 15
- Peserta didik berdo’a menit
- Guru mengecek kehadiran peserta didik
- Guru membimbing peserta didik untuk mereview
materi pelajaran sebelumnnya
- Guru memberikan apersepsi dan motivasi
mengenai peristiwa anabolisme dan katabolisme
pada makhluk hidup dalam kehipan sehari-hari
hingga tanya jawab dan dapat menemukan materi
pembelajaran hari ini “Metabolisme (Anabolisme
dan Katabolisme)”
KEGIATAN INTI Guru membimbing peserta didik untuk mengamati 40
Orientation video mengenai fenomena anabolisme dan menit
katabolisme yang telah dibagikan sebelumnya. Guru
meminta peserta didik untuk menyampaikan
keingintahuannya mengenai video yang telah diamati
sebagai pertanyaan (rumusan masalah)
F. Penilaian Pembelajaran
Adapun penilaian pembelajaran yang dilakukan meliputi penilaian kognitif, afektif dan
psikomotor.
Mengetahui,
Kepala MA Wali Songo Ponorogo
(……………………………….)
NIP.
A. Materi Pembelajaran
Pengertian metabolisme
Metabolisme merupakan proses perubahan reaksi kimia yang meliputi proses
penyusunan zat membutuhkan energi, pembongkaran yang menghasilkan energi yang
terjadi didalam sel, diawali dengan substrat awal dan diakhiri dengan suatu produk akhir
melalui proses kimia fisika dan mekanis dengan bantuan enzim. Pertukaran zat pada proses
metabolisme mengambil zat dari lingkungannya dan mengeluarkan zat-zat ke dalam
lingkungan.
Enzim
Enzim merupakan bikatalisator, yaitu senyawa yang membantu mempermudah dan
mempercepat reaksi kimia dalam sel hidup tetapi tidak ikut dalam hasil reaksi. Perhatikan
skema reaksi enzimatis berikut:
H2O2 + enzim katalase H2O + O2 + enzim katalase
Struktur enzim
Struktur enzim dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Enzim sederhana adalah enzim yang tersusun komponen protein yang disebut dengan
apoenzim.
2. Enzim yang lengkap ( Holoenzim ) adalah tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagian bukan protein.
a. Bagian disebut apoenzim,yaitu bagian yang tidak aktif yang mudah terdenaturasi
akibat pemanasan ., tersusun atas asam-asam amino (protein ) Bagian protein ini
bersifat termolabil (mudah berubah dan tidak tahan panas ) misalnya terpengaruh
oleh suhu dan keasaman.
b. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif
( termostabil ) Gugus prostetik dibedakan menjadi .dua yaitu :
Kofaktor adalah golongan non protein yang t aktif yang bersifat termostabil ,
yang berupa ion-ion anorganick( logam ) seperti Na, Fe , Pb, Mg, Zn, Cu , Mn , K
yang dibutuhkan enzim untuk melakukan fungsi untuk stabilisator agar enzim
tetap bekerja aktif.
Koenzim adalah gugus protestik (non protein) yang berupa bahan organik
yang berupa vitamin B1, (tiamin) B2 (ribolavin) , B3 (niasin), B6 (piridoksin),
NADH , FADH ,nikotinamida dan koenzim A .olekul organik (komplek) yang
dibutuhkan enziim untuk melakukan fungsinya. Fungsi koenzim adalah sebagai
karier sementara dari gugus fungsional yg berperan dalam reaksi ensimatis
tersebut.Contoh koenzim NAD (koenzim 1), NADP (koenzim 2), FMN dan FAD,
Cytokrom : cytokrom a, a3, b, b6, c, dan f, Plastoquinon, plastosianin, feredoksin,
ATP : senyawa organik berenergi tinggi, mengandung 3 gugus P dan adenin ribose.
Sifat-sifat enzim
1. Enzim tersusun atas dua komponen, komponen pertama terbuat dari protein dan
komponen ke dua bukan protein. Bagian yang terbentuk dari protein disebut
apoenzim, sedangkan bagian non protein disebut kofaktor. Kofaktor dapat berupa ko-
enzim/vitamin misalnya riboflavin, tiamin, niasin, dan biotin, atau gugus prostetik
yang berupa ion-ion logam. Enzim yang mempunyai kofator berupa ion-ion logam
sering disebut dengan metaloenzim. Untuk dapat bekerja apoenzim dan kofaktor
harus bergabung membentuk holoenzim yang aktif.
2. Mekanisme kerja enzim yaitu dengann cara menurunkan energi aktifasi.
Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat. Mampu
menerangkan spesifitas ensim ttp tidak dapat menerangkan stabilitas fase transisi
ensim
2. Teori induced fit (Induced Fit theory)
Setiap molekul substrat mempunyai permukaan yang pas dengan permukaan sisi
aktif enzim. Dengan mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga pengikatan
suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi aktif mengubah konformasinya
sehingga cocok dgn substratnya. Yang dapat menerangkan fase transisi komplek
ES (enzim substrat)
5. Kadar air dan Kadar air semakin tinggi, mempercepat perkecambahan dan
Vitamin memacu aktivitas enzim
6. Zat aktivator Logam Ca, Mg, Mn, Ni, Co, Fe, vitamin , hormon dan Cl
(zat penggiat) merupakan aktivator yang memacu kerja enzim.
7. Zat Molekul atau ion yang menghambat kerja enzim, dibedakan
penghambat menjadi :
(inhibitor) 1. Inhibitor reversibel adalah yang tidak merusak enzim
Karena setelah inhibitor lepas, enzim dapat berfungsi lagi
Dan hanya membentuk ikatan kimia yang lemah
Inhibitor reversibel dibedakan menjadi 2 macam
a. Inhibitor kompetitif ( reversibel ): inhibitor yang
memiliki struktur seperti substrat sehingga inhibitor dan substrat
saling berkompetisi pada sisi aktif enzim. Inhibitor bersaing
dengan substrat untuk terikat pd sisi aktif . Biasanya inhibitor
berupa senyawa yg menyerupai substratnya, dan mengikat
enzim membentuk komplek enzim. Karena terikat secara
reversible yang penghambatan nya bias, yaitu ketika ditambah
substrat maka penghambatan berkurang
C. Soal Kuis
Kriteria Penilaian
Nilai Kriteria
0-25 Kurang
26-50 Cukup
51-75 Baik
Kriteria Penskoran
0-25 Kurang
26-50 Cukup
51-75 Baik
1 Judul Praktikum 5
2 Tujuan 5
4 Cara Kerja 10
5 Data Pengamatan 20
6 Pembahasan 40
7 Kesimpulan 10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama : ...................................................
No Absen : ...................................................
Kelas : ..................................................
Kompetensi Dasar: 4.2 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim
Langkah Kerja :
1. Amatilah video percobaan mekanisme kerja enzim katalase pada hati ayam yang telah dibagikan oleh
Guru! https://youtu.be/q2zQWmQqFt4
2. Tuliskan judul praktikum pada video tersebut!
G. Materi Pembelajaran
Pengertian metabolisme
Metabolisme merupakan proses perubahan reaksi kimia yang meliputi proses
penyusunan zat membutuhkan energi, pembongkaran yang menghasilkan energi yang
terjadi didalam sel, diawali dengan substrat awal dan diakhiri dengan suatu produk akhir
melalui proses kimia fisika dan mekanis dengan bantuan enzim. Pertukaran zat pada proses
metabolisme mengambil zat dari lingkungannya dan mengeluarkan zat-zat ke dalam
lingkungan.
Secara ringkas metabolisme dibedakan menjadi 2 macam, yaitu anabolisme dan
katabolisme.
1. Anabolisme, yaitu suatu proses penyusunan molekul kompleks berupa senyawa organik dari
molekul-molekul yang sederhana dengan mengkonsumsi/memerlukan energi. Contoh
penyusunan glukosa dari molekul CO2 dan H2O dengan bantuan energi dari sinar matahari,
misalnya terjadi pada proses fotosintesis.
2. Katabolisme, yaitu proses penguraian senyawa organik yang kompleks menjadi molekul
sederhana. Dengan disertai pembebasan energi. Contoh pada proses respirasi aerob terjadi
penguraian senyawa organik berupa glukosa menjadi CO2 dan H2O dengan melepas energi.
Proses enzimatis pada katabolisme gula
Makhluk hidup memerlukan energi untuk melaksanakan berbagai maktifitas hidup,
seperti pertumbuhan, aktifitas gerak, reproduksi dan irritabilita. Energi ini dapat dipenuhi dari
proses perombakan senyawa-senyawa yang komplek menjadi senyawa yang sederhana yang
dikenal dengan istilah katabolisme. Katabolisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu respirasi
aerob dan respirasi anaerob atau sering disebut fermentasi.
Untuk lebih memahami proses katabolisme,kerjakan kegiatan 2, 3 dan 4tentang
tahapan reaksi perombakan gula.
1. Respirasi aerob
Katabolisme (perombakan) gula secara sempurna dikenal dengan respirasi aerob
yang dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif (reaksi
transisi), daur asam sitrat (daur Krebs) dan reaksi transfer elektron respiratori.
a. Glikolisis
Glikolisis merupakan reaksi pemecahan molekul glukosa (6 atom C) menjadi
asam piruvat (3 atom C) yang berlangsung secara anaerob dalam sitosol. Glikolisis
dapat dibagi menjadi dua tingkatan yaitu tahap posporilasi tingkat I dan posporilasi
tingkat II.
Pada tahap posporilasi tingkat I terjadi pengubahan molekul glukosa menjadi 2
molekul PGAL, yang memerlukan 2 ATP. 2 molekul PGAL yang dihasilkan pada
posporilasi tingkat I segera akan diubah secara berantai menjadi 2 molekul asam
piruvat disertai pembebasan 4 ATP dan 2 NADH.
b. Dekarboksilasi oksidatif (reaksi transisi)
Setiap asam piruvat hasil glikolisis akan bereaksi dengan Nikotineamide
Adenin Dinukleotida (NAD+) dan Koenzim A (Ko-A) membentuk Asetil Ko-
A(senyawa dengan 2 atom C). Dalam reaksi yang berlangsung dalam
mitokondria ini dihasilkan NADH dan akan terjadi pengurangan satu atom C
dalam bentuk CO2.
c. Daur asam sitrat (siklus Krebs)
Setiap Asetil Ko-A (2 atom C) akan bereaksi dengan asam oksaloasetat (4
atom C) membentuk asam sitrat (6 C). Asam sitrat ini kemudian akan diubah
menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu 2 CO2 dan asam oksaloasetat yang
diikuti dengan pembebasan 1 ATP, 1FADH2 dan 3 NADH2. Untuk mengubah
Asetil Ko-A ini menjadi CO2 diperlukan 3 H2O.
d. Rantai transpor elektron
Reaksi yang berlangsung dalam krista mitokondria ini memerlukan
bantuan Ko-Q, enzim-enzim sitokrom, molekul oksigen, NADH dan FADH2.
NADH dan FADH2 merupakan sumber elektron dan oksigen sebagai akseptor
elektron yang terakhir dalam rantai transpor elektron tersebut. Pada setiap
rangkaian transpor elektron yang berasal dari NADH akan dihasilkan 3 ATP,
sedangkan dari FADH2 akan dihasilkan 2 ATP.
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat untuk
mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Pada bakteri dan jamur tertentu
dapat melakukan respirasi anaerob. Saat kita melakukan kerja otot yang berat
seperti lari jarak jauh atau lari cepat, juga tumbuhan yang kekurangan oksigen
akan melakukan respirasi anaerob. Proses penguraian zat organik secara anaerob
ini dikenal dengan fermentasi.
Fermentasi merupakan peristiwa perombakan bahan makanan di dalam sel
yang menghasilkan energi relatif kecil dan menghasilkan zat sisa yang bersifat
meracuni sel. Reaksi fermentasi akan dilaksanakan oleh sel apabila respirasi
secara aerob untuk mendapatkan energi tidak dapat ditempuh.
Pada bakteri asam laktat ( Lactobacillus sp,Streptococcus sp, Leuconostoc
Sp, dan Pediococcus sp) maupun sel otot kekurangan oksigen maka asam piruvat
hasil peristiwa glikolisis akan bereaksi dengan NADH sehingga terbentuk asam
laktat dan sejumlah energi yang dapat dimanfaatkan sel. Apabila di otot terdapat
timbunan asam laktat hasil respirasi secara anaerob maka kita akan merasakan
capek/lelah.
Reaksi fermentasi asam laktat dapat ditulis:
1. (Glikolisis) C6H12O6 2 CH3COCOOH + 2 NADH + 2 ATP
Glukosa asam piruvat
2. (fermentasi asam laktat) 2CH3COCOOH + 2NADH 2CH3CHOHCOOH +47
kkal
asam piruvat asam laktat
Pada sel ragi dan tumbuhan yang kekurangan oksigen maka asam piruvat hasil
glikolisis akan melepaskan karbondioksida membentuk asetaldehid, selanjutnya
asetaldehid akan bereaksi dengan hidrogen dari NADH membentuk etil alkohol
(etanol). dan energi, sehingga reaksinya disebut fermentasi alkohol, yang dapat ditulis:
1. (Glikolisis) C6H12O6 2CH3COCOOH + 2 NADH + 2 ATP
Glukosa asam piruvat
2. (fermentasi Alkohol) 2CH3COCOOH 2C2H3OH + 2CO2
asam piruvat asetaldehid
3. 2C2H3OH + 2NADH 2CH3CH2OH + 2NAD+ + 28 kkal
Asetaldehid etil alkohol
Apabila diperbandingkan hasil respirasi aerob dengan respirasi anaerob ternyata
akan tampak bahwa respirasi aerob jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan
dengan respirasi anaerob. Pada respirasi aerob terjadi pemecahan bahan baku secara
sempurna sehingga menghasilkan senyawa yang aman bagi sel dan jumlah energi yang
jauh lebih besar, sedangkan respirasi anaerob akan menghasilkan senyawa yang dapat
meracuni sel dan jumlah energi yang dihasilkannya sangat kecil.
Macam-macam anabolisme
Anabolisme merupakan serangkaian reaksi kimia yang mengubah senyawa anorganik
sederhana menjadi senyawa organik yang lebih kompleks memerlukan tambahan energi.
Berdasarkan sumber energi yang digunakan untuk melaksanakan reaksi anabolisme
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Fotosintesis
Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai
sumber energi dalam proses anabolisme/sintesa. Energi cahaya yang ditangkap oleh
klorofil akan digunakan oleh tumbuhan untuk mengubah senyawa anorganik sederhana
yaitu air dan karbon dioksida menjadi senyawa organik yaitu glukosa. Karena fotosintesa
terjadi pengubahan senyawa beratom C 1 menjadi senyawa beratom C 6 maka
fotosintesa dikenal pula sebagai assimilasi C. Tumbuhan sebagai organisme yang mampu
membentuk makanan sendiri dengan menggunakan energi cahaya dikenal sebagai
organisme fotoautotrop.
Kemosintesa.
Kemosintesa merupakan reaksi pembentukan senyawa kompleks dari senyawa
sederhana dengan menggunakan energi kimia. Reaksi ini dapat dilakukan oleh bakteri
kemoautotrop dan hewan. Tumbuhan hijau selain melakukan fotosintesa juga melakukan
kemosintesa yaitu pada saat tumbuhan membentuk senyawa organic selain glukosa.
Reaksi fotosintesa dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu:
1. Reaksi terang (fotolisis)
Reaksi terang berlangsung di Photosystem dengan menggunakan energy cahaya.
Photosystem terdiri dari kompleks klorofil dan antena. Antena berperan dalam
menangkap gelombang cahaya. Berdasarkan kepekaannya terhadap gelombang cahaya,
Photosistem dibedakan menjadi dua, yaitu Photosistem I yang peka terhadap panjang
cahaya 700, sehingga disebut sebagai P 700 dan Photosistem II yang peka terhadap
panjang cahaya 680 sehingga disebut sebagai P 680.
Reaksi terang terbagi menjadi 2 tahapan, yaitu:
a. Fotofosporilasi siklik.
Fosforilasi siklik berlangsung di fotosistem I. Dalam fotosistem I ini terdapat
klorofil a yang peka terhadap panjang gelombang 700 nm sehingga disebut P 700.
Cahaya yang mengenai klorofil akan menyebabkan klorofil teraktifasi sehingga
melepaskan elektronnya. Elektron yang dilepaskan oleh klorofil ini akan ditransfer
dari satu enzim ke enzim yang lain, dan sebagian dari energinya akan diserap oleh
ADP untuk mengikat phospat sehingga terbentuk ATP.
b. Fotoposporilasi non siklik.
Fotosistem I (P700) yang terkena cahaya akan melepaskan elektronnya yang
kemudian elektron ini akan segera mengikuti rantai transfer elektron. Sebagian energi
yang yang ada pada reaksi transfer elektron ini digunakan untuk membentuk ATP dari
ADP. Bersamaan dengan peristiwa ini terjadi penguraian molekul air menjadi O2, ion
hidrogen dan elektron. NADP+ akan mengambil elektron yang berasal dari fotosistem
I untuk mengikat ion Hidrogen sehingga terbantuk NADPH2.
Fotosistem I yang telah kehilangan elektronnya akan segera menyedot
elektron dari fotosistem II (P 680) yang terkena cahaya. Untuk mengganti elektron
yang disedot oleh Fotosistem I maka Fotosistem II yang kekurangan elektron akan
segera mengambil elektron yang dihasilkan oleh penguraian air.
ATP dan NADPH2 yang dihasilkan pada reaksi terang ini akan dimanfaatkan
untuk membentuk glukosa pada reaksi gelap, sedangkan O2 yang dihasilkan akan
segera dikeluarkan sebagai hasil samping fotosintesa.
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap terdiri dari 3 fase, yaitu:
a. Fase fiksasi.
Pada fase ini terjadinya pengikatan 6CO2 oleh 6 molekul Ribolusa dipospat
(RuBP) atau disebut juga Ribolusa Di Pospat (RDP) sehingga terbentuk 12
molekul asam pospogliserat (APG). Dalam pembentukan asam pospogliserat ini
diperlukan ATP.
b. Fase reduksi.
Pada fase reduksi terjadi penggunaan Hidrogen yang diambil dari NADPH2
untuk mereduksi APG menjadi PGAL. Fase ini memerlukan 12 NADPH2 untuk
mereduksi 12 APG sehingga terbentuk 12 PGAL. Selanjutnya 2 PGAL akan
digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa.
c. Fase regenerasi.
RuBP atau RDP yang fungsinya sebagai pengikat CO 2 akan dibentuk kembali
dari 10 molekul PGAL. Mula-mula 10 PGAL akan segera diubah menjadi 10
molekul Dihidroksi aseton pospat. Selanjutnya molekul-molekul Dihidroksi
aseton pospat ini akan mengikat 2 ATP sehingga terbentuklah 6 molekul RuBP.
Persamaan reaksi fotosintesa dapat ditulis:
6CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O
H. Kisi-kisi Soal Kuis
Level
Indikator Pencapaian Bentuk No.
Kompetensi Dasar Materi Kognitif
Kompetensi Soal Soal
Soal
3.2 Menjelaskan proses Mengidentifikasi peristiwa Anabolisme: C2 PG 1
metabolisme sebagai anabolisme pada makhluk hidup -Fotosintesis (Faktual)
reaksi enzimatis dalam Menjelaskan tahap-tahap Anabolisme: C2 PG 2
makhluk hidup anabolisme sebagai reaksi - Fotosintesis: siklus gelap (Konseptua
enzimatis dalam makhluk hidup dan siklus terang l)
- Kemosintesis
Mengidentifikasi katabolisme Katabolisme C4 Uaraian 3
pada makhluk hidup (Faktual)
Menjelaskan tahap tahap Katabolisme: C2 PG 4
katabolisme sebagai reaksi -Glikolisis (Faktual)
enzimatis dalam makhluk hidup -Siklus Krebs
-Transfer elektron
-Fermentasi
Membedakan anabolisme dan Perbedaan anabolisme dan C2 PG 5
katabolisme katabolisme (Konseptua
l)
I. Soal Kuis
Indikator
Level
Kompetensi Dasar Pencapaian Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif
Kompetensi
3.2 Menjelaskan Mengidentifikasi 1. Ketika kita berteduh di bawah C2 B 15
proses peristiwa pohon yang rimbun di siang hari, (Faktual)
metabolisme anabolisme pada maka akan terasa sejuk. Berkaitan
Indikator
Level
Kompetensi Dasar Pencapaian Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif
Kompetensi
sebagai reaksi makhluk hidup dengan fotosintesis, zat apakah
enzimatis dalam yang dihasilkan oleh pohon
makhluk hidup tersebut?
a. Karbondioksida
b. Oksigen
c. Nitrogen
d. Kalium
e. Air
Kriteria Penilaian
Nilai Kriteria
0-25 Kurang
26-50 Cukup
51-75 Baik
Kriteria Penskoran
0-25 Kurang
26-50 Cukup
51-75 Baik
1 Rumusan masalah 20
2 Jawaban Sementara 20
3 Pembahasan 60
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama :
No Absen :
Kelas :
KD 3.2 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup
LANGKAH KERJA
1. Amatilah video yang diberikan oleh guru!
2. Tuliskan rumusan masalah berdasarkan pengamatan video tersebut !
4 Fungsi
5 Contoh reaksi