Oleh:
NANANG RAHMAWAN
NIM. 14401 2017 00049 3
Oleh:
NANANG RAHMAWAN
NIM. 14401 2017 00049 3
I
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY “A ”
DENGAN GOUT ARTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
POLINGGONA
TAHUN 2018
NANANG RAHMAWAN
NIM. 14401 2017 00049 3
Karya Tulis ini telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di
depan TIM Penguji pada Hari/Tanggal :
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat.
Menyetujui:
Mengetahui :
Ketua Jurusan Keperawatan
II
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
Kendari, 2018
Yang Membuat Pernyataan,
NANANG RAHMAWAN
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
1. Nama : Nanang Rahmawan
II
I
2. Tempat/Tanggal Lahir : Temanggung, 02 Mei 1979
4. Agama : Islam
MOTTO HIDUP
4. Jadilah karang dilautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah
sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada
I
V
ABSTRAK
Nanang Rahmawan NIM 14401 2017 00049 3Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Ny“A” Dengan Gout Artritis Di Wilayah kerjaPuskesmas
PolinggonaTahun2018.Penyakit Asam Urat (Artritis Gout) adalah penyakit yang
disebabkan oleh penumpukan asam urat (monosodium urat) yang masuk ke dalam
rongga sendi. Asam urat terbentuk jika tubuh mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung purin. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin yang
berasal dari metabolisme dalam tubuh/ rista endogen (ristal) dan berasal dari luar
tubuh/rista eksogen (sumber makanan) yang mengandung purin terdapat dalam
tubuh kita dan dijumpai pada semua makann dari sel hidup, yakni makanan dari
tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, ikan
sarden).
Metode Penulisan yang di gunakan adalah Studi kasus, dan, Studi Kepustakaan
Adapun hasil yang ditemukan adalah dari segi diagnosa keperawatan yaitu
ditemukannya diagnosa Gangguan rasa nyaman : Nyeri pada Ny. A keluarga Ny.
A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit (Asam Urat) yang didapatkan setelah melakukan penilaian
scoring. Intervensi yang direncanakan oleh penulis dapat dilaksanakan.
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat menarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
Setelah melakukan pengkajian terhadap keluarga N.y”A”, penulis memperoleh
hasil atau data yang mengarah pada masalah Ny”A” yang menderita Gout
Artritis.Saran Dalam melakukan pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga
yang bermasalah sebaiknya di perlukan adanya pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan laboratorium disarankan kepada keluarga Ny”A”, agar memelihara
dan mempertahankan kebersihan dan kesehatan lingkungan guna menghindari
faktor penyebab terjadinya penyakit.
Kata kunci : Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gout Artritis.
V
V
I
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
yang dilaksanakan pada Tanggal 07 s/d 09 Juli 2018. Sebagai Salah Satu
Keperawatan.
10. Kepada Keluarga Ny. “A” yang telah membantu penulis dalam
kesalahan serta keterbatasan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
tulis ini.
Akhir kata semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga karya tulis
sikap dan motivasi bagi tenaga keperawatan, terkhusus bagi penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL I
HALAMAN MOTTO V
ABSTRAK
VI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN PENULISAN 3
C. MANFAAT PENULISAN
D. METODE PENELITIAN 5
A. KONSEP KELUARGA 7
iii
C. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
GOUT ARTRITIS
26
A. PENGKAJIAN
31
B. ANALISA DATA 39
BAB IV.PEMBAHASAN
A. TAHAP PENGKAJIAN
58
B. TAHAP DIAGNOSA
58
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN 61
B. SARAN
62
DAFTAR PUSTAKA
i
v
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
purin didalam darah, kondisi beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang
diderita pada usia yang semakin muda. Penderita paling banyak pada golongan
usia 30-50 tahun yang tergolong usia produktif (Krisnatuti & Rina, 2006).
asam urat, prevalensi penyakit asam urat di Indonesia sebesar 81% . adapun
penyakit asam urat tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 33,1%,
Jawa Barat sebesar 32,1%, Bali sebesar 30,0% Adapun Sulawesi Tenggara berada
pada Tahun 2017 didapat 55 pasien menderita asam urat dari 199 orang atau 27,6
persendian tulang. Tidak jarang timbul rasa amat nyeri bagi penderitanya. Rasa
sakit tersebut diakibatkan adanya radang pada persendian. Radang sendi tersebut
kadar asam urat dalam darah juga dapat menyebabkan Gout artritis yang
merupakan salah satu jenis rematik. Di Indonesia, gout artritis menduduki urutan
kedua terbanyak dari penyakit Osteoartritis. Hasil penelitian sebagian besar
2011).
mengatasinya, yaitu dengan pengaturan diet. Menu diet diatur agar lebih banyak
bahwa kejadian peningkatan kadar asam urat dipengaruhi akibat gaya hidup dan
diet yang dibawa oleh kemakmuran yang meningkat (Alexander, 2010). Asupan
diet vegetarian seimbang dengan protein hewani dan konten purin disertai asupan
cairan yang cukup dengan buah-buahan dan sayuran setelah diteliti dapat
mengurangi risiko terserang asam urat dibandingkan dengan orang yang memakan
menjaga agar kadar asam urat darah tetap dalam batas normal, disarankan
konsumsi makanan dan minuman yang tidak banyak mengandung purin. langkah
minuman yang kaya akan zat purin. Karena minum obat saja tanpa disertai
kepatuhan diet tidak akan membuahkan hasil pengobatan yang baik karena
2
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap diet,
menjalankan diet, jika lingkungan mendukung penderita asam urat akan patuh
terhadap diet nya. Seseorang yang menginginkan dirinya dalam kondisi sehat
(Suharto, 2000).
Pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember pada Tahun 2017
didapat 55 dari 199 pasien yang dicurigai menderita asam urat atau 27,6 % di
orang yang menderita asam urat, 6 orang diantaranya tidak tahu tentang asam urat
dan menganggap penyakit asam urat adalah penyakit biasa dan tidak berbahaya.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umun
2. Tujuan Khusus
3
1) Penulis mampu melakukan pengkajian keluarga pada Ny.A dengan gout
C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis
2. Manfaat Praktis
4
1) Dapat memberikan informasi tentang perawatan pasien dengan masalah
gout arthritis
mengakibatkan komplikasi.
selama 3 hari di bulan juli 2018, yaitu sejak tanggal 07 juli 2018 sampai
1. Observasi
2. Wawancara
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Dokumentasi
Laboratonium.
5. Metode diskusi
Diskusi dengan tenaga kesehatan yang terkait yaitu dokter yang bertugas
di puskesmas Polinggona.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Keluarga
6
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal ditempat dibawah suatu atap
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
2. Struktur Keluarga
sedarah istri.
sedarah suami.
7
3. Tipe/Bentuk Keluarga
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari
bersama.
g. Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.
4. Peranan Keluarga
A. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperanan sebagai pencari
B. Peranan ibu
8
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
C. Peranan anak
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi biologis
b. Fungsi psikologis
c. Fungsi sosialisasi
9
d. Fungsi ekonomi
keluarga.
kebutuhan keluarga.
sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
dimilikinya.
a. Asih
b. Asuh
Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas,
Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat
yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005;407). Jadi, Gout atau
sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak
dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang
langsung dari pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat
metabolisme purin atau gangguan ekresi asam urat urin karena sebab
11
(phosphoribosyle pyrophosphate ), kasus ini yang dapat diidentifikasi hanya
1 % saja
atau ekresi asam urat yang berkurang akibar proses penyakit lain atau
kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit
pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.
etambutol.
9) Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distalginjal yang
sehat. Penyabab tidak diketahui. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah
produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
(salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam
yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu:
berlebihan.
13
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa
purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini
tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas
prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua
fosforibosiltransferase (APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara
bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil
rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat), tofus (endapan kristal
1) Hiperutisemia asimtomatik
3) Gout interkritikal
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah
menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia
50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout
adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih
14
sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan
awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien
mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putihmeningkat. Serangan
akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol
dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu
jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya
penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku
dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri.
plasma dan cairan tubuh. Ini diikuti dengan pengendapan kristal-kristal urat di
luar cairan tubuh dan endapan dalarn dan seldtar sendi. Tetapi serangan gout
sering merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptura tofi (endapan natrium urat)
yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi asam urat yang cepat. Tubuh
asam urat ini merangsang respon fagositosis oleh leukosit dan waktu leukosit
15
terangsang. Respon peradangan mungkin dipengaruhi oleh letak dan besar
endapan kristal asam urat. Reaksi peradangan mungkin merupakan proses yang
dari serum.
Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter kritikal.
Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik timbul dalarn
jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku dan pegal.
Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan kronik, sendi yang
bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk nodular. Serangan gout
Aut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala gout kronik. Tofi timbul
pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak larut. Awitan dan ukuran tofi
sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering terjadi tempat pembentukan tofi
bawah, bursa infrapatella dan helix telingaTofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan
secara klinis dari rheumatoid nodul. Kadang-kadang tofi dapat membentuk tukak
dan kemudian mengering dan dapat membatasi pergerakan sendi. Penyakit ginjal
dapat terjadi akibat hiperurisemia kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
16
3) Pemeriksaan darah lengkap
b. Pemeriksaaan fisik
1) Inspeksi
Deformitas
Eritema
2) Palpasi
Nyeri tekan
Krepitus
Artritis monoartikular
17
Sendi yang terkena bewarna kemerahan
Adanya tofus
Hiperurisemia
1. Medikasi
Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine 1,0 – 3,0 mg
Colchines ( oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal
Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi ( NSAID ) untuk nyeri dan inflamasi.
Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk
mencegah serangan.
asam urat.
18
Terapi pencegahan dengan meningkatkan eksresi asam urat menggunakan
probenezid 0,5 g/hrai atau sulfinpyrazone ( Anturane ) pada pasien yang tidak
2. Perawatan
purin yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal, usus ), sarden, kerang, ikan
Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar
badan.
Anjurkan asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
b. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan
asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan
19
tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu
sedikit juga bias meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton
d. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein
hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,ginjal, otak, paru dan limpa.
e. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
f. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buahbuahan
semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis,dan jambu air. Selain buah-
buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-
tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alcohol akan meningkatkan
asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat
dari tubuh.
20
10. Komplikasi Asam Urat
Asam urat dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit ginjal. Tiga komplikasi
hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut dan kronis
akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer.
Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa.
Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan
terbentuk batu.
Gout dapat merusak ginjal sehingga pembuangan asam urat akan bertambah
buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang
berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang
terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat
menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada
1. Pengkajian
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Data
2) Data lingkungan
5) Perkembangan keluarga
21
b. Berkaitan dengan individu sebagai anggota keluarga
1) Fisik
2) Mental
3) Emosi
4) Sosio
5) Spiritual
Adapun tujuan pengkajian menurut Suprijno (2004) yang berkaitan dengan tugas
perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah
kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan faktor
pelayanan kesehatan ?
22
7) Apakah keluarga mempunyai kepercayaan terhadap tenaga kesehatan?
kesehatan ?
perawatannya)
keluarga
lingkungan
23
3) Pengetahuan keluarga dan sikap keluarga terhadap sanitasi lingkungan
fasilitas kesehatan
melayani
5) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan dan bila tidak dapat
apakah penyebabnya ?
2. Diagnosa Keperawatan
keperawatan keluarga yang mungkin muncul pada kasus asam urat adalah:
1. Nyeri akut
Batasan karakteristik:
24
1) Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktivitas (mis.,anggota
waspada)
4) Perilaku distraksi
Batasan karakteristik:
2) Ketidaknyamanan
4) Gerakan lambat
3. Defisiensi pengetahuan
Batasan karakteristik:
2) Kurang pengetahuan
25
1. Sifat masalah :
. ancaman kesehatan 2 1
. krisis 1
masalah: 3
2 1
masalah berat harus ditangani
1
masalah yang tidak perlu segera
4.
ditangani masalah tidak dirasakan
2 1
c.
Skoring
1) Tentukan jumlah skor untuk setiap kriteria 2) Skor dibagi dengan angka
tertinggi dan dikalikan dengan bobot
26
4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot
27
1 : tidak pernah
menunjukkan
2 : jarang menunjukkan
3 : kadang kadang
menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten
menunjukkan
d. melaporkan nyeri yang
terkontrol (1-5)
1 : tidak pernah
menunjukkan
2 : jarang menunjukkan
3 : kadang kadang
menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten
menunjukkan
4 : sedikit terganggu
28
5 :tidak terganggu keluarga untuk
c. berjalan(1-5)
mengidentifikasi
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu kelemahan dalam
3 : cukup terganggu aktifitas tertentu
4 : sedikit terganggu
5 :tidak terganggu
d. bergerak dengan mudah
(1-5)
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 :tidak terganggu
29
banyak d. Jelaskan tanda dan
c. strategi mengelola nyeri gejala yang umum
dari penyakit
(1-5)
urat, yaitu :
a. Nyeri akut
Gali bersama pasien faktor yang dapat menurunkan atau mempererat nyeri
aktifitas tertentu
30
c. defisiensi pengetahuan
5. Melaksanakan Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan pada asuhan keperawatan keluarga dengan asam urat
adalah :
(asam urat)
31
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
Umur : 39 Tahun
Alamat : Polinggona
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
An. M L 12 SD √ √ √ √ √
32
2. Genogram
3.
Keterangan :
4. : Laki – laki meninggal
5. : Laki – laki
6. : Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah
33
Latar Belakang Ny.A berasal dari budaya jawa ( yogyakarta ) tetapi dalam
keseharianya keluarga ini menggunakan bahasa indonesia.
Budaya
34
Riwayat Kedua belah pihak keluarga tidak mempunyai penyakit
keturunan, riwayat pecandu narkoba, riwayat pemabuk
Keluarga
Sebelumnya
Lingkungan
STRUKTUR KELUARGA
Pola Ny.A sifat nya ramah dan pola komunikasi dengan
keluarga cukup baik
Komunikasi
Kekuatan keputusan
Keluarga
pencari nafkah.
35
Struktur Nilai / Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma
Ny. percaya penyakitnya tidak ada hubungannya dengan
Norma guna-guna.
FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif Ny.A saling menghormati antar anggota keluarga
Fungsi Suami dari Ny.A sudah meninggal dunia, dan Ny.A tidak
36
Fungsi Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah
sakit :
lingkungan sehat
37
Kondisi Stresor jangka pendek dan panjang
Kopping tepat dan cara menyiasati gejala asam urat nya yang sering
Keluarga kambuh
1. Kepala
Rambut lurus, agak jarang, warna putih, kulit kepala bersih Mata simetris,
konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan, tekanan
bola mata tidak tinggi. Hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada
pembesaran polip, tidak ada nyeri tekan Gigi berlubang, terlihat ada gigi yang
hitam-hitam, terkadang merasakan sakit gigi Telinga simetris, bersih, tidak
2. Leher
Tidak ada nodul, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
3. Dada
38
Bentuk, simetris, tidak ada nodul, tidak ada nyeri tekan, perkusi terdengar
resonan pada paru, dan redup pada jantung. Auskultasi terdengar vesikuler
4. Abdomen
tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa
5. Ekstremitas
Ny. A terasa agak susah berdiri jika sudah terlalu lama duduk,berjalan agak
7. ANALISA DATA
Data Subjektif Data Objektif
39
Ny.A mengatakan bahwa dirinya • Lutut Ny.A tampak kemerahan
NO Data Problem
40
1. Ds: Nyeri akut pada
keluarga Ny.A
• Ny.A mengatakan bahwa
Do:
arthritis.
41
Q : seperti ditusuk tusuk jarum R
nyeri.
S : 2 (nyeri sedang)
T : selama 5 – 8 menit.
DO:
agak lemah
42
sering kesemutan sudah hampir
6 bulan.
dalam darahnya
DO:
Ny.A
43
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
lain .
-Mudah
44
pernah mengecek kadar asam
uratnya .
Jumlah : 3 2/3
45
2) Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Ny.A
No Bobot Nilai Pembenaran
yang dialami
Ny.A , asam
urat
menyebabkan
Ny.A sulit
berdiri apabila
dari posisi
duduk, dan
menghambat
akivitas Ny.A ,
sulit melakukan
pekerjaan rumah
segera di tangani
akan
menimbulkan
resiko cedera
pada keduanya.
46
Kemungkinan masalah untuk di atasi ½ x 2 =1 Keluhan Ny.A
menyebabkan
sulit untuk
bergerak dan
beraktivitas .
meskipun
keluarga Ny.A
masih telihat
ragu , namun
keingin tahuan
keluarga untuk
mencegah
masalah dapat
segera diatasi.
47
Potensial masalah untuk di cegah 2/3x1 =2/3 Beberapa
metode dan
-cukup pengobatan
dapat di terapkan
, untuk
mengatasi
keterbatasan
gerak Ny.A
namun perlu
waktu yang
cukup lama
untuk
memulihkan
keadaan Ny.A
48
Menonjol masalah 2 /2 x1 =1 Keluarga
keluhan tersebut
sangat
mengganggu
akitivitas dan
pekerjaan rumah
menjadi
terbengkalai ,
sehingga bagi
mereka , sangat
di perlukan
tindakan serius
untuk mengatasi
masalah
mobilitas fisik
Ny.A.
Jumlah : 2 4/3
49
3) Defisiensi pengetahuan keluarga Ny.A
No Bobot Nilai Pembenaran
Aktual kurangnya
pengetahuan
pada keluarga Ny
A , tentang
beberapa penyakit
yang di derita
anggota
keluarga , sudah
di sadari Ny A
dan anggota
keluarga lainya.
Namun mereka
Sebagian
50
lainya dapat di
cegah , dengan
memberikan
pengetahuan dan
pendidikan
kesehatan
melalui
penyuluhan yang
dilakukan oleh
tim kesehatan
51
penyuluhan
yentang penyakit
yang di derita Ny
A dan anggota
keluarga lain.
Jumlah : 2 7/6
52
2 : jarang menunjukkan 3 dapat menurunkan
: kadang kadang atau mempererat
nyeri
menunjukkan
g. Ajarkan metode
4 : sering menunjukkan nonfarmakologi
5 : secara konsisten untuk
menurunkan nyeri
menunjukkan
h. Gunakan metode
f. menggambarkan faktor penilaian yang
peyebabnya(1-5) sesuai dengan
tahapan
1 : tidak pernah perkembangan
menunjukkan untuk memonitor
perubahan nyeri
2 : jarang menunjukkan
3 : kadang kadang
menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten
menunjukkan
g. mengguakan tindakan
pengurangan nyeri
tanpa analgesic(1-5) 1 :
tidak pernah
menunjukkan
2 : jarang menunjukkan 3
: kadang kadang
menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten
menunjukkan
53
menunjukkan
2 : jarang menunjukkan 3
: kadang kadang
menunjukkan
4 : sering menunjukkan
5 : secara konsisten
menunjukkan
54
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 :tidak terganggu
f. Jelaskan
e.faktor penyebab(1-5)
mengenai
f. strategi mengelola nyeri(1-
kondisinya
5)
h. Jelaskan tanda
1 : tidak ada pengetahuan dan gejala yang
umum dari
2 : pengetahuan terbatas
penyakit
55
3 : pengetahuan sedang
4 : pengetahuan banyak
5 : pengetahuan sangat
banyak
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
56
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
57
2 hambatan mobilitas fisik dorong aktifitas kreatif
pada keluarga Ny.A
yang tepat
bantu klien
mengidentifikasi aktifitas S:
keluarga
yang diinginkan
mengatakan
bantu klien dan keluarga mampu mengatasi
proses penyakit P:
lanjutkan
Jelaskan patofisiologi
intervensi
penyakit
S:
Kenali pengetahuan pasien
keluarga
mengenai kondisinya mengatakan
mengerti dengan
apa yang
diajarkan O:
kelurga terlihat
mampu
58
mengaplikasikan
yang telah
diajarkan A:
tindakan
keperawatan
keluarga tercapai
P:
lanjutkan
intervensi
59
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
masalah dan harus di selesaikan, maka dari itu penulis akan membahas
1. Tahap pengkajian
adalah klien mengatakan nyeri nyeri lutut disebelah kanan Akibatnya Ny. A
juga sulit untuk berdiri apabila dari posisi duduk. Dan ia juga belum
2. Tahap Diagnosa
60
Pada kasus ini diagnosa pada Ny. A di tegakkan karena didapatkan
tanda- tanda sebagai berikut: klien mengatakan nyeri pada kedua kaki daerah
persendian lutut, sulit untuk berdiri apabila dari posisi duduk. Pada Ny. A
yang dapat mengurangi rasa nyeri serta memusatkan perhatian pada objek
klien dan di sesuaikan dengan adanya sarana dan prasarana yang ada.
penurunan nyeri artritis reumatoid. Menurut (Smeltzer & Bare, 2001) terapi
61
Setelah melakukan aplikasi teknik relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan nyeri pada Ny. A dengan Gout Artritis yang dilakukan tanggal 07 Juli
2018, masalah keperawatan sebagian teratasi karena klien mengatakan rasa nyeri
pada kedua lututnya sudah berkurang. Klien dapat menjalankan apa yang telah
selama nyeri itu mucul dengan teknik pernafasan / relaksasi nafas dalam,
dimana pelaksanaanya sesuai dengan kebutuhan klien yaitu saat nyeri itu muncul
klien diminta bernafas panjang dan dalam lewat hidung, kemudian dikeluarkan
BAB V
62
KESIMPULAN
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dan memberikan saran dalam melaksanakan
asuhan keperawatan keluarga pada Ny. A dengan Gout Artritis di wilayah Puskesmas
Polinggona
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan antara teori dan kasus, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pengkajian secara teori dan kasus aspek yang dikaji sama, data yang diperoleh
berbeda karena pada kasus disesuaikan dengan kondisi keluarga, tidak ada faktor
2. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus berdasarkan tipologi yaitu aktual,
sedangkan diagnosa resiko dan potensial tidak ditemukan dikarenakan tidak ada data
yang menunjang. Pada tahap ini penulis tidak mengalami hambatan karena keluarga
sangat kooperatif
3. Penentuan Masalah yang dibuat sesuai dengan kriteria pada teori, sedangkan skor
masalah yang dihadapi keluarga. Sedangkan untuk afektif dan perilaku tidak
5. Pada tahap pelaksanaan tidak ditemukan adanya hambatan baik dari keluarga
63
6. Pada evaluasi untuk evaluasi hasil berupa fungsi psikomotor dan perilaku belum
evaluasi karena keluarga belum melaksanakan secara maksimal. Pada tahap ini
B. Saran
Untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi keluarga Ny. A agar tetap mempertahankan kerjasama yang telah terbina
keluarga yang telah dilakukan oleh penulis dan memotivasi keluarga untuk tetap
64
DAFTAR PUSTAKA
Krisnatuti dan Rina. (2006). Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan
Asam Urat,edisi 12 Jakarta: Penebar swadaya.
Alexander,2010 Developments in The Scientific and Clinical Understanding of
Gout Artritis.
Bruuey & Suddarjh, 2001. Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta.
Darmojo, Boedhi dan Martono, H.Hadi. (1999). Olah Raga dan
Kebugaran Pada Lanjut Usia. Buku Ajar Geriatri. Jakarta: Balai
Penerbit Universitas Indonesia.
LeMone, P, & Burke. (2001). Medical Surgical Nursing : Critical Thinking In
Client Care. (4thed). Pearson Prentice Hall: New Jersey
Mansjoer Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI.
Moeleak, A. Faried (1990) Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Depkes RI
Mubaraq, Chayatin, Santoso. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep
Dan
Aplikasi. Jakarta: sAlemba Medika
Nugroho Taufan.(2012). Luka Bakar dan Artritis Rhemathoid. Yogyakarta:
Numed
Setiawati, Santun dan Agus Citra Dermawan.2008. Penuntun Praktik Asuhan
Keluarga. Edisi 2. Jakarta: Trans Info Medika
Suprajitno.(2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam praktik.
Jakarta: EGC
Tucker, Susan Martin. (1998) Standart Perawatan Pasien. Proses Keperawatan
Diagnosa dan Evaluasi. Volume 3. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Compient, Tim, 2002. Kumpulan makalah keperawatan medical bedah. UGM
Yogyakarta.
2
3
4
5
6
7
LAMPIRAN II
Waktu : 30 Menit
Pertemuan ke- :I
III. Materi
Terlampir
IV. Metode Pendidikan
Leaflet
=Penyuluh ( Nanang R )
= Keluarga (Ny. A)
= Keluarga (An. J)
= Keluarga (An. M )
1. 3 menit Pembukaan :
• Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam Menjawab salam
• Memperkenalkan diri
• Menjelaskan tujuan dari
Mendengarkan
pendidikan Memperhatikan
• Menyebutkan materi yang
akan diberikan Memperhatikan
• Menanyakan sejauh mana
pengetahuan Ny.A dan Menjawab dan menggali
keluarga mengenai rematik pengetahuan keluarga
Ny.A mengenai rematik
2. 15 menit Pelaksanaan : Memperhatikan dan
• Menjelaskan kepada Ny.A menyimak materi yang
dan keluarga tentang: disampaikan
- Pengertian penyakit asam
urat
- Penyebab asa urat
- Tanda dan gejala asam
urat
- Akibat asam urat
- Tindakan pertama untuk
mengurangi nyeri asam
urat
- Cara perawatan penderita
asam urat
- Diit makanan asam urat
- Lingkungan untuk
penderita asam urat Keluarga Ny.A
berpartisipasi melakukan
• Mendemonstrasikan latihan
latihan gerak ROM
gerak ROM Bertanya mengenai
materi yang belum
dipahami
• Memberi kesempatan kepada Memperhatikan
keluarga Ny. A untuk
bertanya
• Menjawab pertanyaan yang
diajukan keluarga Ny.A
3. 10 menit Evaluasi : Menyimak
• Menyimpulkan materi
pendidikan secara singkat Menjawab pertanyaan
• Menanyakan kepada Ny.A
dan keluarga tentang materi
yang telah diberikan dan
reinforcement kepada
anggota keluarga Ny. A yang
dapat menjawab pertanyaan
4. 2 menit Terminasi :
• Menutup pertemuan Mendengarkan
• Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Ny. A dan seluruh anggota keluarga hadir di tempat pendidikan
(Rumah kediaman Ny. A)
b. Strategi penyelenggaraan pendidikan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Ny.A dan anggota keluarga antusias terhadap materi pendidikan
b. Ny. A dan anggota keluarga tidak meninggalkan tempat
pendidikan.
c. Ny. A dan anggota keluarga mengajukan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Metode evaluasi menggunakan pertanyaan lisan
a. Ny. A dan keluarga mengerti pengertian rematik
LAMPIRAN III
. Penyakit Asam Urat (Arthritis Gout) adalah penyakit yang disebabkan oleh
penumpukan asam urat (monosodium urat) yang masuk ke dalam rongga sendi.
Asam urat terbentuk jika tubuh mengonsumsi makanan yang banyak mengandung
purin. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin yang berasal dari
metabolisme dalam tubuh/ rista endogen (ristal) dan berasal dari luar tubuh/rista
eksogen (sumber makanan) yang mengandung purin terdapat dalam tubuh kita dan
dijumpai pada semua makann dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur,
1. Pola Makan
2. Kegemukan
3. Faktor Usia
4. Faktor Genetika
5. Konsumsi alkohol
1. Rasa nyeri sendi dan bengkak biasanya pagi atau malam hari
3. Asidosis metabolic
4. Batu ginjal
5. Gagal ginjal
6. Pirai
DOKUMENTASI PENGKAJIAN
2
3
4