Anda di halaman 1dari 2

Jawaban

1. Yaitu :
ada 2 aspek kebahasaan yang dikembangkan dalam pembelajaran pak doni, yaitu
aspek keterampilan menyimak (mendengarkan) dan aspek keterampilan berbicara.
karena kegiatan siswa yang mendengarkan cerita pak doni dan memahami ceritanya
itu merupakan keterampilan menyimak. setelah siswa memahami cerita yang
dibacakan oleh pak doni, siswa diminta untuk menjelaskan ulang apa yang pak doni
ceritakan merupakan keterampilan berbicara, karena siswa diminta untuk menjelaskan
dengan kalimat sendiri, jika siswa diminta untuk menuliskan ulang cerita tersebut di
buku maka itu merupakan. keterampilan menulis, sedangkan jika siswa diminta untuk
membaca cerita sendiri dan tidak dibacakan oleh pak doni maka itu adalah aspek
keterampilan membaca.
2. Yaitu :
Membaca dan menulis adalah keterampilan yang saling melengkapi. Tidak ada yang
perlu ditulis kalau tidak ada yang membacanya, dan tidak ada yang dapat dibaca kalau
belum ada yang ditulis. Dalam menulis orang lebih suka menggunakan kata – kata
yang dikenal dan yang dirasakan sudah dipahami dengan baik dalam bahan bacaan
yang telah dibacanya. Namun, banyak materi yang telah dibaca dan dikuasai oleh
seseorang yang tidak pernah muncul dalam tulisan.
3. Yaitu :
Materi tentang Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75
kata/menit, dan membaca puisi
4. Yaitu :
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode
mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar
tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar mengajar ditentukan oleh
tujuan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan itu sendiri sedangkan metode yang
digunakan adalah Metode pembelajaran resitasi merupakan metode mengajar dengan
siswa diharuskan membuat resume tentang materi yang sudah disampaikan guru,
dengan menuliskannya pada kertas dan menggunakan bahasa sendiri.
5. Yaitu :
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri terutama anak-
anak. Dengan demikian, supaya tidak menyita waktu peserta didik SD untuk bermain,
dapat diupayakan pada waktu belajar, peserta didik masih dapat menikmati belajar
sambil bermain. Melalui kegiatan bermain sambil belajar tersebut, peserta didik dapat
memperoleh kesenangan dan terlatih untuk terampil berbahasa khususnya menulis.
Kondisi bermain sebagai suatu proses belajar perlu diciptakan guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menumbuhkan minat peserta didik dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia yang pada akhirnya akan membawa pengaruh positif yaitu meningkatnya
aktivitas belajar peserta didik dalam menulis kalimat sederhana dengan
memperhatikan tata tulis yang benar.

Anda mungkin juga menyukai