Anda di halaman 1dari 1

Nama : Gede Adi Santosa

NIM : 2111031349
Kelas : 4A

TUGAS MATA KULIAH


PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI SD
Mengenai 4 aspek keterampilan berbahasa yang sudah dijelaskan pada ibu dosen tadi bahwa
keterampilan berbahasa memiliki 4 komponen aspek yaitu menyimak,berbicara, membaca dan
menulis. Tentunya 4 aspek ini berkaitan dengan keterampilan menulis siswa.
Dalam pembahasan ini, saya akan membahas bahasa buku di mana siswa diberikan bahasa tulis
agar siswa memiliki pengaruh, yaitu mampu mengembangkan perasaan dan sikap untuk
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. dalam mengajarkan keterampilan menulis
pada siswa bukan perkara yang mudah. Kita sebagai tenaga pendidik, harus memiliki
kemampuan yang baik untuk mengajarkan keterampilan menulis pada siswa, agar siswa dapat
menyampaikan ide atau gagasan serta informasi yang didapatkan dalam bentuk tulisan.
Oleh karena itu, siswa harus diberikan latihan menulis secara terus menerus untuk membantu
siswa terbiasa menulis. Tentunya dengan kebiasaan menulis yang dapat membentuk siswa agar
tulisannya lebih rapi, mengetahui susunan penggunaan huruf kapital dan penggunaan bahasa
yang benar. Seperti yang kita ketahui bahwa keterampilan menulis memiliki peranan yang
sangat besar dalam kehidupan, dimana dalam kegiatan menulis tentunya siswa dituntut untuk
aktif dalam menuangkan ide yang terlintas dipikirannya yang nantinya akan menjadi sebuah
kalimat dan menjadi paragraf yang utuh serta mudah dipahami.
Sehubungan dengan masalah tersebut, guru juga harus mampu mendorong keterampilan
menulis siswa dan memecahkan masalah seperti B. Ketidakmampuan siswa dalam menulis
karangan deskriptif untuk memilih metode mana yang tepat. Mempelajari cara menulis esai
deskriptif juga bergantung pada cara guru mengajar di kelas. Tentunya sebagai seorang guru
perlu menyampaikan esai deskriptif secara konsisten, dimulai dengan pemahaman awal tentang
apa itu esai deskriptif, kemudian memberikan contoh esai deskriptif, kemudian siswa mencoba
menulis esai deskriptif sendiri. Namun, meskipun siswa diajar berkali-kali, mereka tidak dapat
menulis esai deskriptif dengan benar dan kembali ke metode guru yang hanya menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai