Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN SPEAKING KELAS X PADA MASA PANDEMI

MELALUI GOOGLE MEET SMA NEGERI 2 KLATEN.


Oleh : Nurbaiti, S,Pd., M.Pd.
Dalam Bahasa Inggris speaking memiliki arti berbicara, jika melihat fungsinya
dalam kehidupan sehari-hari, speaking memegang peran penting dalam komunikasi
menyampaikan sebuah pesan dari penutur kepada lawan bicara. Speaking merupakan
proses interaktif menghasilkan yang berimplikasi pada produksi, menerima dan
memproses informasi makna. Bahasa sangat penting bagi kehidupan seseorang terutama
sebagai alat komunikasi sehingga speaking / berbicara perlu dilatih sejak kita kecil.
Pembelajaran Bahasa Inggris mengajarkan 4 standar kompetensi yaitu : Reading,
Writing, Listening dan Speaking. Meningkatkan kemampuan membaca ( Reading Skills ),
kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan membaca tulisan dalam Bahasa Inggris,
misalnya koran atau majalah, jika peserta didik merasa kesu;itan bisa membaca buku
pelajaran ataupun novel berbahasa Inggris. Awalnya peserta didik mengalami kesulitan
untuk memahami arti keseluruhan, karena mungkin keterbatasan kosa kata namun lama-
kelamaan akan menjadi terbiasa. Kemampuan menulis ( Writing Skills ), menulis dalam
Bahasa Inggris entah satu paragraph atau satu kalimat. Didalam dunia pendidikan, speaking
diajarkan dengan 3 keterampilan Bahasa lainnya secara intergritas, dalam prakteknya
pengajaran speaking sering mendapat kendala dikarenakan keterbatasannya kosa kata, ide,
dan bahkan perasaan gugup,Ada beberapa prinsip pengajaran speaking yang harus
diutamakan:
1. Fokus pada kelancaran dan akurasi, tetapi tergantung lagi pada obyek.
2. Memberikan tektik motivasi intrinsic.
3. Mendorong penggunaan Bahasa autentik dalam konteks bermakna.
4. Memberikan umpan balik dan pembenaran dalam konteks bermakna.
5. Menggarisbawahi pada hubungan alamiah antara speaking dan listening.
6. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berkomunikasi secara oral’
7. Mendorong pengembangan strategi speaking.
Selama masa pandemic, guru menerapkan pembelajaranjarak jauh ( PJJ ) baik
secara daring ( Dalam Jaring ) maupu luring ( Luar Jejaring). Pembelajaran daring
dilaksanakan sengan memanfaatkan berbagai media online misalnya: Whatsapp,
googlenclassroom, google meet, Microsoft 365, dan sebagainya. Namun seiring berjalannya
waktu, peserta didik pun mulai merasa jenuh dengan berbagai model tersebut, sehingga
guru harus pandai mencari strategi baru agar peserta didik tetap semangat dan senang
mengikuti pembelajaran daring.
Pembelajaran Bahasa Inggris pada semester gasal tahun pelajaran 2020/2021 lalu
mengalami kendala yang sama. Peserta didik mulai jenuh dengan pembelajaran daring
padahal Bahasa Inggris mengajarkan 4 kompetensi yang sudah saya sebeutkan diatas yaitu:
Reading, Writing, Listening dan Speaking. Untuk pembelajaran speaking guru merasa perlu
melihat kemampuan dan keaktifan peserta didik untuk dapat mengucapkan, menceriterakan
dan memaparkan sesuatu secara oral dengan benar. Oleh karena itu guru memilih model
pembelajaran Speaking melalui Google Meet.
Model pembelajaran guru untuk mengukur kompetensi speaking melalui Google
Meet diharapkan dapat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi pesrta
didik, meskipun pada awalnya memang terlihat seperti memaksa karena peserta didik
merasa kurang percaya diri, kurang menguasai kosa kata, grammar dan pronunciation
namun dengan strategi pengajaran seperti hal tersebut, peserta didik menjadi termotivasi
dan semakin percaya diri untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris, terlebih ada umpan
balik dari guru dan teman yang ada di Google Meet tersebut, sehingga interaksi antar peseta
didik dan guru pun terjadi.
Pembelajaran speaking yang saya terapkan disini pada materi Descriptive Text,
Sesuai dengan namanya yaitu descriptive, diambil dari kata describe atau menggambarkan
yang artinya menggambarkan secara detail tentang suatu obyek, Jenis teks Desriptive ini
digunakan untuk mendeskripsikan orang, tempat atau benda. Ciri-ciri Desriptive teks yaitu
Generic Structure dan Language Features / unsur kebahasaan , untuk generic structure
meliputi Identification dan Descriptions, sedang language features meliputi : adjective /
kata sifat, noun phrase, action verbs, present tense, relating verbs. Saya mengambil sub
tema description of people dimana peserta didik diminta untuk menggambarkan seseorang
yang ada dilingkungan rumah, bisa memilih ayah, ibu, kakak maupun adek, untuk
mendeskripsikan orang ada dua yaitu physical appearance atau penampilan yang baru
pertama kali dilihat contohnya kata cantik, tinggi, langsing maupun menggambarkan warna
kulitnya sedangkan gambaran selanjutnya adalah personality description atau watak
seseorang bisa diketahui setelah kita mengenal lebih jauh, peserta didik bisa menggunakan
kata sabar, sopan, baik hati, suka menolong suka kerjasama dan lain sebagainya.
Model pembelajara speaking pada materi Describing People ada beberapa peraturan
yaitu: Introduction, topic, identification, description dan closing, introduction dimana
peserta didik memperkenalkan dirinya sendiri,Topic yaitu dengan pembukaan I’d like to
talk you about…, identification yaitu menceriterakan nama, kapan dilahirkan, tempat
tinggal, umur, pekerjaan, hobi,orang yang akan dideskripsikan dalan presentasi tersebut,
sedangkan description menggambarkan physical features yang terdiri dari appearance dan
personalitinya. Setelah guru selesai menerangkan materi tersebut peserta didik diberi waktu
10 menit utuk memilih topik yang akan dideskrpsikan. Setelah melewati 10 menit banyak
peserta didik yang rise hand untuk mempesentasikan diri, salah satu peserta didik saat
presentasi membawa potret saudara perempuannya dan mulai mendescripsikan sesuai
peraturan yang diberikan, dengan lancer dan fasih dia menggambarkan ciri-ciri dan karakter
saudaranya itu dengan mimic dan penampilan yang meyakinkan, disini guru bisa melihat
kemampuannya mengenai pronunciation, mimik, performance dan gesture atau bahasa
tubuh., setelah presentasi selesai teman-teman yang lain diminta memberikan komentar dan
masukan, guru pun memberikan feed back dan applause agar peserta didik yang telah
presentasi merasa dihargai , senang dan termotivasi, Setelah diberikan feed back yang
menguatkan presentasinya, selanjutnya diikuti beberapa peserta didik yang ingin
presentasi.
Penerapan metoda Speaking melalui Google Meet ternyata efektif, hasilnya sangat
bagus dan dapat meningkatkan peserta didik untuk percaya diri dengan menggambarkan
orang yang telah mereka fahami mulai dari menggambarkan phisical appearance dan
personalitinya hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya pesrta didik yang ingin presentasi.
Guru dengan mudah mengetahui kemampuan peserta didik mulai dari performance,
gesture, pronunciation dan kosa kata yang diterapkan dalam menyusun kalimat. Penerapan
metoda ini sudah diterapkan di semua kelas X SMA Negeri 2 KLeten tahun pelajara
2021/2022 pada bulan Agustus 2021 pada materi Decribing People.

Profil penulis.

Nurbaiti, S.Pd., M.Pd, guru Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Klaten.


Lulusan S1 UNWIDHA Klaten jurusan Bahasa Inggris dan
lulusan S2 UMS jurusan Magister Mengkajian Bahasa .

Anda mungkin juga menyukai