Oleh : Nurbaiti, S,Pd., M.Pd. Dalam Bahasa Inggris speaking memiliki arti berbicara, jika melihat fungsinya dalam kehidupan sehari-hari, speaking memegang peran penting dalam komunikasi menyampaikan sebuah pesan dari penutur kepada lawan bicara. Speaking merupakan proses interaktif menghasilkan yang berimplikasi pada produksi, menerima dan memproses informasi makna. Bahasa sangat penting bagi kehidupan seseorang terutama sebagai alat komunikasi sehingga speaking / berbicara perlu dilatih sejak kita kecil. Pembelajaran Bahasa Inggris mengajarkan 4 standar kompetensi yaitu : Reading, Writing, Listening dan Speaking. Meningkatkan kemampuan membaca ( Reading Skills ), kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan membaca tulisan dalam Bahasa Inggris, misalnya koran atau majalah, jika peserta didik merasa kesu;itan bisa membaca buku pelajaran ataupun novel berbahasa Inggris. Awalnya peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami arti keseluruhan, karena mungkin keterbatasan kosa kata namun lama- kelamaan akan menjadi terbiasa. Kemampuan menulis ( Writing Skills ), menulis dalam Bahasa Inggris entah satu paragraph atau satu kalimat. Didalam dunia pendidikan, speaking diajarkan dengan 3 keterampilan Bahasa lainnya secara intergritas, dalam prakteknya pengajaran speaking sering mendapat kendala dikarenakan keterbatasannya kosa kata, ide, dan bahkan perasaan gugup,Ada beberapa prinsip pengajaran speaking yang harus diutamakan: 1. Fokus pada kelancaran dan akurasi, tetapi tergantung lagi pada obyek. 2. Memberikan tektik motivasi intrinsic. 3. Mendorong penggunaan Bahasa autentik dalam konteks bermakna. 4. Memberikan umpan balik dan pembenaran dalam konteks bermakna. 5. Menggarisbawahi pada hubungan alamiah antara speaking dan listening. 6. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berkomunikasi secara oral’ 7. Mendorong pengembangan strategi speaking. Selama masa pandemic, guru menerapkan pembelajaranjarak jauh ( PJJ ) baik secara daring ( Dalam Jaring ) maupu luring ( Luar Jejaring). Pembelajaran daring dilaksanakan sengan memanfaatkan berbagai media online misalnya: Whatsapp, googlenclassroom, google meet, Microsoft 365, dan sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu, peserta didik pun mulai merasa jenuh dengan berbagai model tersebut, sehingga guru harus pandai mencari strategi baru agar peserta didik tetap semangat dan senang mengikuti pembelajaran daring. Pembelajaran Bahasa Inggris pada semester gasal tahun pelajaran 2020/2021 lalu mengalami kendala yang sama. Peserta didik mulai jenuh dengan pembelajaran daring padahal Bahasa Inggris mengajarkan 4 kompetensi yang sudah saya sebeutkan diatas yaitu: Reading, Writing, Listening dan Speaking. Untuk pembelajaran speaking guru merasa perlu melihat kemampuan dan keaktifan peserta didik untuk dapat mengucapkan, menceriterakan dan memaparkan sesuatu secara oral dengan benar. Oleh karena itu guru memilih model pembelajaran Speaking melalui Google Meet. Model pembelajaran guru untuk mengukur kompetensi speaking melalui Google Meet diharapkan dapat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi pesrta didik, meskipun pada awalnya memang terlihat seperti memaksa karena peserta didik merasa kurang percaya diri, kurang menguasai kosa kata, grammar dan pronunciation namun dengan strategi pengajaran seperti hal tersebut, peserta didik menjadi termotivasi dan semakin percaya diri untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris, terlebih ada umpan balik dari guru dan teman yang ada di Google Meet tersebut, sehingga interaksi antar peseta didik dan guru pun terjadi. Pembelajaran speaking yang saya terapkan disini pada materi Descriptive Text, Sesuai dengan namanya yaitu descriptive, diambil dari kata describe atau menggambarkan yang artinya menggambarkan secara detail tentang suatu obyek, Jenis teks Desriptive ini digunakan untuk mendeskripsikan orang, tempat atau benda. Ciri-ciri Desriptive teks yaitu Generic Structure dan Language Features / unsur kebahasaan , untuk generic structure meliputi Identification dan Descriptions, sedang language features meliputi : adjective / kata sifat, noun phrase, action verbs, present tense, relating verbs. Saya mengambil sub tema description of people dimana peserta didik diminta untuk menggambarkan seseorang yang ada dilingkungan rumah, bisa memilih ayah, ibu, kakak maupun adek, untuk mendeskripsikan orang ada dua yaitu physical appearance atau penampilan yang baru pertama kali dilihat contohnya kata cantik, tinggi, langsing maupun menggambarkan warna kulitnya sedangkan gambaran selanjutnya adalah personality description atau watak seseorang bisa diketahui setelah kita mengenal lebih jauh, peserta didik bisa menggunakan kata sabar, sopan, baik hati, suka menolong suka kerjasama dan lain sebagainya. Model pembelajara speaking pada materi Describing People ada beberapa peraturan yaitu: Introduction, topic, identification, description dan closing, introduction dimana peserta didik memperkenalkan dirinya sendiri,Topic yaitu dengan pembukaan I’d like to talk you about…, identification yaitu menceriterakan nama, kapan dilahirkan, tempat tinggal, umur, pekerjaan, hobi,orang yang akan dideskripsikan dalan presentasi tersebut, sedangkan description menggambarkan physical features yang terdiri dari appearance dan personalitinya. Setelah guru selesai menerangkan materi tersebut peserta didik diberi waktu 10 menit utuk memilih topik yang akan dideskrpsikan. Setelah melewati 10 menit banyak peserta didik yang rise hand untuk mempesentasikan diri, salah satu peserta didik saat presentasi membawa potret saudara perempuannya dan mulai mendescripsikan sesuai peraturan yang diberikan, dengan lancer dan fasih dia menggambarkan ciri-ciri dan karakter saudaranya itu dengan mimic dan penampilan yang meyakinkan, disini guru bisa melihat kemampuannya mengenai pronunciation, mimik, performance dan gesture atau bahasa tubuh., setelah presentasi selesai teman-teman yang lain diminta memberikan komentar dan masukan, guru pun memberikan feed back dan applause agar peserta didik yang telah presentasi merasa dihargai , senang dan termotivasi, Setelah diberikan feed back yang menguatkan presentasinya, selanjutnya diikuti beberapa peserta didik yang ingin presentasi. Penerapan metoda Speaking melalui Google Meet ternyata efektif, hasilnya sangat bagus dan dapat meningkatkan peserta didik untuk percaya diri dengan menggambarkan orang yang telah mereka fahami mulai dari menggambarkan phisical appearance dan personalitinya hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya pesrta didik yang ingin presentasi. Guru dengan mudah mengetahui kemampuan peserta didik mulai dari performance, gesture, pronunciation dan kosa kata yang diterapkan dalam menyusun kalimat. Penerapan metoda ini sudah diterapkan di semua kelas X SMA Negeri 2 KLeten tahun pelajara 2021/2022 pada bulan Agustus 2021 pada materi Decribing People.
Profil penulis.
Nurbaiti, S.Pd., M.Pd, guru Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Klaten.
Lulusan S1 UNWIDHA Klaten jurusan Bahasa Inggris dan lulusan S2 UMS jurusan Magister Mengkajian Bahasa .