Anda di halaman 1dari 3

1.

keterampilan berbahasa merupakan suatu manfaat dalam melakukan interaksi komunikasi


dalam masyarakat. Sebagai seorang guru kita akan mengalami kesulitan dalam menyajikan
materi pembelajaran kepada peserta didik bila keterampilan berbicara yang kita miliki tidak
memadai. Dalam interaksi KBM atau kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan
keterampilan berbahasa. Yang mana pembelajaran dalam satu jenis keterampilan saling
meningkatkan keterampilan yang lain seperti hubungan antara berbicara dan menulis yang
mempunyai keterkaitan aspek masing-masing. Berbicara dan menulis merupakan
keterampilan produktif, yang keduanya digunakan untuk menyampaikan informasi. Dalam
berbicara dan menulis dibutuhkan kemampuan penyandian simbol-simbol. Simbol lisan
dalam bicara dan simbol tertulis dalam menulis. Dalam kegiatan berbicara maupun menulis,
pengorganisasian pikiran sangat penting. Pengorganisasian pikiran ini lebih mudah dalam
menulis, karena informasi dapat disusun kembali secara mudah setelah ditulis sebelum
disampaikan kepada orang lain untuk dibaca. Sebaliknya suatu pesan yang tidak teratur
dikatakan pada orang lain, meskipun telah dibetulkan oleh pembicara, kesan yang tidak baik
kerap kali masih tetap ada dalam diri pendengar sebagaimana seorang guru menyampaikan
suatu pelajaran kepada murid-muridnya. Apabila seorang guru tidak pandai berbicara akan
timbul kesalahpahaman seorang murid yang mendengarkan. Pembelajaran membaca di
samping meningkatkan keterampilan membaca, dapat pula meningkatkan keterampilan
menulis. Dalam proses komunikasi semua aspek keterampilan berbahasa baik lisan maupun
tulis penting anak mengalami pengalaman berbahasa yang cukup luas akan dapat
mengungkapkan maksudnya dan memahami maksud seorang guru yang disampaikan
dengan mudah.
Contohnya seorang guru bahasa Indonesia memerintah seorang murid untuk membuat
sebuah naskah pidato, yang mana seorang murid harus mempersiapkan terlebih dahulu
naskah yang akan disampaikan. Sebelum murid-murid menyampaikan pidatonya, guru
memerintahkan seorang murid untuk menuliskan secara singkat pokok-pokok materi Yang
akan dibicarakan adalah sebagai persiapan pidatonya.
Dalam kegiatan berbahasa, keterampilan mikro sangatlah diperlukan maupun dari kegiatan
berbicara maupun menulis.
Beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki oleh si pembicara dalam kegiatan
berbicara.
a. Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat
membedakannya
b. Menggunakan tekanan, nada, serta intonasi secara jelas dan tepat sehingga pendengar
dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
c. Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang tepat
d. Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi komunikasi dan
pelaku komunikasi
e. Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan ide-ide
utama.
beberapa keterampilan mikro yang harus diperlukan dalam menulis.
a. Menggunakan ortografi dengan benar
b. Memilih kata yang tepat
c. Menggunakan bentuk kata dengan benar
d. Mengurutkan kata-kata dengan benar
e. Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca
f. Memilih genre tulisan yang tepat, sesuai dengan pembaca yang dituju.
2. Berdasarkan hasil analisis yang sesuai dengan ilustrasi yang ditemukan pada soal tersebut
mempunyai dua keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran. Yaitu kegiatan
keterampilan menyimak dan yang kedua kegiatan keterampilan membaca, Hal ini dapat
diterapkan sesuai dengan keterampilannya masing-masing.
A. Keterampilan menyimak
1. Keterampilan menyimak yang bersifat permulaan
Dalam ilustrasi tersebut seorang anak sedang mengenali lambang-lambang
bunyi. Sesuai menurut Tarigan dalam bukunya menyimak sebagai keterampilan
berbahasa (2008: 31) mengemukakan bahwa menyimak merupakan suatu
proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap besi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang
telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu proses mendengarkan
lambang-lambang bunyi bahasa lisan dengan penuh perhatian sehingga peserta
didik mampu menangkap, mengolah, dan memahami makna pesan bunyi
bahasa lisan. Yang mana dalam menyimak mempunyai tujuannya.
a. Untuk belajar, itu menyimak dengan tujuan utama agar memperoleh
pengetahuan dari bahan ujaran pembicara
b. Untuk menikmati keindahan audial
c. Untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar dapat menilai
suatu yang di simak
d. Untuk mengapresiasi, yaitu menyimak agar dapat menikmati serta
menghargai sesuatu yang disimaknya
2. Keterampilan menyimak yang bersifat lanjutan
sesuai dengan ilustrasi tersebut bahwa seorang anak melakukan kegiatan diskusi
setelah itu mereka meringkas dan menyusun hasil diskusinya hal tersebut
merupakan suatu penerapan yang dilakukan melalui menyimak komprehensif,
dengan mendengarkan untuk memahami suatu pesan, dan ini merupakan tipe
menyimak yang paling umum di sekolah. Dengan ini peserta didik dapat
mengikuti dan mengingat pesan itu ditentukan oleh banyak faktor antara lain
latar belakang pengetahuan sebelumnya, mempergunakan strategi untuk
membantu mengingat-ingat pesan itu, dan menerapkan apa yang telah
didengarkan tadi supaya ada alasan mengingat informasi itu.
B. Keterampilan membaca
1. Keterampilan membaca yang bersifat permulaan

3. Dalam suatu pembelajaran seorang guru harus memiliki catatan hasil pemikiran awal
sebelum mengelola proses pembelajaran atau yang disebut dengan RPP. RPP merupakan
persiapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan
peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang antara lain meliputi :
penentuan tujuan, pemilihan materi, metode, media, dan alat evaluasi. Unsur-unsur
tersebut tentunya harus mengacu pada silabus yang ada dan kurikulum yang berlakuSebagai
tolak ukur proses dan hasil belajar di sekolah untuk mengukur kompetensi belajar
keterampilan menyimak dan berbicara untuk kelas rendah seorang guru dapat dilakukan
suatu evaluasi secara integratif dengan memberikan suatu latihan-latihan soal yang
menyangkut persoalan belajar seperti seorang guru menceritakan cerita fiktif atau dongeng
lalu siswa di suruh untuk menyimpulkan nya sesuai dengan rancangan program
pembelajaran di kelas rendah tersebut. Yang selanjutnya merupakan arah pencapaian dan
acuan dalam memilih materi dan pengalaman belajar siswa untuk mengetahui pencapaian
kemampuan dasar tertentu diperlukan indikator pencapaian yang digunakan untuk
mengembangkan alat pengujian. Sehingga keterampilan yang dilatihkan dapat melatih daya
ingat huruf dan kata, melatih menyimak dengan jelas , dan memahami isi bacaan. Sesuai
dengan RPP yang ada tentunya penilaian proses dan penilaian hasil sebagai acuan bagi guru
untuk melakukan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif.
beberapa contoh soal secara integratif sesuai dengan analisis tersebut mengenai menyimak
dan berbicara dalam suatu cerita fiktif
a. Siapa saja tokoh dalam cerita tersebut
b. Pelajaran apa yang dapat diambil dari cerita tersebut
c. Mengapa Sangkuriang diusir oleh ibunya
d. Kenapa dayang Sumbi menolak untuk dinikahi oleh Sangkuriang
e. bagaimana urutan kejadiannya?
f. Kapan waktu kejadiannya?

4.

Anda mungkin juga menyukai