Anda di halaman 1dari 16

TUGAS K3

Disusun oleh :

Nama : Rifki najwan Fitrianto


Nim : 202101001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MESIN

POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA

2021

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Indofood Sukses Makmur merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
industri makanan ringan yang dalam setiap proses kerjanya tidak lepas dari potensi
bahaya. Potensi bahaya tersebut dapat berupa kecelakaan yang diakibatkan mesin-mesin
produksi, , terpeleset karena lantai yang licin, sampah yang tidak terurus dan juga bisa
disebabkan adanya faktor fisik lingkungan kerja seperti bising, panas ataupun
penerangan yang kurang merupakan faktor pendukung terjadinya suatu kecelakaan kerja.
Kecelakaan ditempat kerja merupakan penyebab utama penderita perorangan dan
penurunan produktivitas. Menurut ILO (2003), setiap hari rata-rata 6000
orang meninggal akibat sakit dan kecelakaan kerja atau 2,2 juta orang pertahun meninggal
akibat sakit atau kecelakaan kerja.
Pengetahuan keselamatan kerja sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah-
masalah yang muncul akibat kerja untuk mencapai keamanan yang baik dan realistis
dalam memberikan rasa tentram dan kegairahan dalam bekerja pada tenaga kerja, agar
dapat mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan produksi dan produktivitas kerja.

1.2 Dasar Hukum


1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
2. UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 01/MEN/1980 tentang
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja pada konstruksi bangunan.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 04/MEN/1980 tentang
syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan.
5. Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 186/MEN/1999 tentang penanggulangan
kebakaran di tempat kerja.
6. Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 187/MEN/1999 tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya.
7. Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 75/MEN/2002 tentang pemberlakuan SNI
No SNI 04-0225-2000 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000)
di tempat kerja.

2
8. Surat keputusan direktur jenderal pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan nomor
113 ahun 2006 tentang pedoman dna pembinaan teknis petugas K3 ruang terbatas

1.3 Profil Perusahaan


a. Jumlah pegawai perusahaan
Jumlah pekerja sebanyak ± 1875 orang pekerja. Jam kerja pegawai dibagi menjadi 3 shift
utama.
b. Sektor usaha
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) beroperasi di sektor kemasan makanan
dimana perusahaan mempunyai berbagai macam produk seperti: mie instan, produk susu,
bumbu makanan, makanan ringan, dan makanan bernutrisi dan spesial. ICBP didirikan
sebagai produk konsumen bermerek (CBP) grup dari PT. Indofood Sukses Makmur (ISM),
perusahaan induk yang tercatat pada bursa saham Indonesia sejak tahun 1994. ISM
memberikan solusi total makanan melalui empat kelompok usaha strategis: produk makanan
bermerek, Bogasari (produser tepung), agribisnis, dan distribusi. Melalui restrukturisasi
internal, semua kegiatan usaha CBP yang menyangkut mie instan, produk susu, bumbu
makanan, makanan ringan, makanan bernutrisi dan khusus, dan juga biskuit dimana
sebelumnya di bawah Grup Bogasari, telah dipindahkan dari ISM ke ICBP, dimana terbentuk
pada September 2009. Merek utama ICBP meliputi berbagai macam merek mie instan
(Indomie, Supermi, dan Sarimi), produk susu (Indomilk), bumbu makanan (Sambal Indofood,
Sirup Indofood, dan Bumbu Racik), makanan ringan (Chitato dan Qtela), dan juga makanan
bernutrisi dan khusus (Promina dan SUN).
c. Jam kerja
Pabrik : Jam Kerja  : Shift I 08.00 – 15.00  
Shift II 15.00 – 22.00
Shift III 22.00 – 08.00
Kantor : Jam Kerja : 08.00  - 16.30

d. Asuransi
 BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
 Asuransi mandiri milik perusahaan
e. Kelembagaan P2K3

3
Total personel P2K3 ialah sebanyak 20 orang namun belum ada pembagian petugas
K3 pada perusahaan ini.

1.4 Landasan Teori


Keselamatan kerja adalah faktor yang sangat penting agar suatu proyek dapat berjalan
dengan lancar. Dengan situasi yang aman dan selamat, para pekerja akan bekerjasecara
maksimal dan semangat. Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari
resiko kecelakaan dan kerusakan di tempat kerja yang mencakup tentang kondisi bangunan,
kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja. Menurut Suma’mur pada tahun
1993 keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a) Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja
b) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
c) Teliti dalam bekerja
d) Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan
kerja.

Dalam melaksanakan K3, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Identifikasi potensi bahaya

4
Merupakan tahapan yang dapat memberikan informasi secara menyeluruh dan
mendetail mengenai resiko yang ditemukan dengan menjelaskan konsekuensi dari yang
paling ringan sampai dengan yang paling berat.

Pada tahap ini harus dapat mengidentifikasi yang dapat membahayakan kesehatan dan
keselamatan terhadap:
1. Karyawan
2. Orang lain yg berada ditempat kerja
3. Tamu dan bahkan masyarakat sekitarnya
Pertimbangan yang perlu diambil dalam identifikasi resiko antara lain :
1. Kerugian harta benda (Property Loss)
2. Kerugian masyarakat
3. Kerugian lingkungan

2. Penilaian Resiko
Terdapat 3 (tiga) sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan penilaian resiko di tempat
kerja yaitu untuk :
a. mengetahui, memahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja.
b. menilai dan menganalisa pengendalian yang telah dilakukan di tempat kerja.
c. melakukan penilaian finansial dan bahaya terhadap risiko yang ada.
d. mengendalikan risiko dengan memperhitungkan semua tindakan penanggulangan
yang telah diambil

3. Pengendalian Resiko
Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian resiko sebagai berikut:
1. Rekayasa Teknik
a. Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding)
b. Pemasangan alat sensor otomatis
2. Pengendalian Administratif
a. Pemisahan lokasi
b. Pergantian shift kerja
c. Pembentukan sistem kerja
d. Pelatihan karyawan
3. Alat Pelindung Diri

5
6
BAB 2
HASIL PENGAMATAN

2.1 MESIN, PESAWAT, DAN ALAT KERJA YANG DIGUNAKAN


Kontruksi : Bangunan sesuai kontruksi Factory
Maintenance : Sesuai prosedur pemeliharaan dan Perawatan
No. Nama Peralatan Pemeriksaan Berkala
1 Mesin Srew setiap hari Minggu
2 Mixer setiap hari Minggu
3 Dough Feeder setiap hari Minggu
4 Dough Sheet setiap hari Minggu
5 Laminate Roller setiap hari Minggu
6 Continous Roller setiap hari Minggu
7 Slitter setiap hari Minggu
8 Steamer setiap hari Minggu
9 Cutter setiap hari Minggu
10 Fryer setiap hari Minggu
11 Cooler setiap hari Minggu
12 Picker setiap hari Minggu
13 Etiket Sealing Machine setiap hari Minggu

2.2 INSTALASI LISTRIK


PT. Indofood dalam melakukan kegiatan produksinya menggunakan sumber Listrik
yang berasal dari PLN, namun PT. Indofood tetap menyediakan Generator Set (Genset) /
motor diesel sebagai cadangan listrik.
Penerangan dalam kegiatan produksi menggunakan 2 jenis penerangan yaitu
penerangan sumber alami seperti matahari dan sumber buatan seperti lampu. Jumlah
penerangan seperti lampu sudah cukup baik terpasang merata di berbagai tempat.
PT. Indofood sudah membuat instalasi penyalur petir guna menyalurkan arus petir
yang sangat tinggi disalurkan ke bumi (grounding) melalui kabel penyalur sesuai standar.
Namun kami belum sempat melihat secara langsung instalasi penyalur petir tersebut.
Dari peninjauan kami ke PT. Indofood, kami dapat menyimpulkan bahwa penggunaan
instalasi listrik sudah baik

7
2.3 SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PENGAMATAN STANDAR

Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak dari alat Memiliki tim
pemadam api ringan (APAR) oleh beberpa APAR telah diletakkan penanggulangan
pada posisi yang mudah dilihat dan dicapai juga berwarna merah. kebakaran yang terlatih

Alat pemadam api ringan (APAR) ditempatkan di tempat yang Memiliki system
mudah terlihat, dan jumlahnya sudah cukup. proteksi kebakaran.
Dan terdapat APAR
Namun adapun yang belum sesuai dengan Permenakertrans No.
yang pemasanganya
Per-04/MEN/1980, adalah tidak terdapat lemari atau peti untuk
sesuai dengan
penyimpanan tabung tersebut.
Permenakertrans no.
Per-04/MEN/1980

Tanggal pemeriksaan berkala pada APAR tercatat dilaksanakan Melaksanakan


terakhir pada bulan Mei 2017 dan berlaku sampai dengan tahun pemeriksaan dan
2019. pengujian komponen
yang berkaitan dengan
penaggulangan
kebakaran minimal 6
bulan 1 kali.

8
2.4 KONSTRUKSI TEMPAT KERJA

KONTRUKSI
PENGAMATAN STANDART
TEMPAT KERJA

Akses keluar masuk Akses keluar-masuk ruangan Akses keluar masuk ruangan
terdiri dari satu lobi utama dan aman
satu pintu keluar.
Kebersihan dan Kebersihan dan kerapian Kebersihan dan kerapian tata
kerapian tataruang ruangan kurang terjaga. ruang tidak berantakan dan
Ruangan tidak tertata dengan merintangi akses jalan
rapi

Jaminan keselamatan Telah dijadwalkan setiap Terdapat jaminan


peralatan, bahan dan minggu untuk pemeliharaan keselamatan peralatan, bahan,
benda – benda di mesin di dalam ruangan. dan benda – benda dalam
dalam ruangan ruangan

Tanda peringatan Didapatkan tanda – tanda Terdapat tanda peringatan


peringatan pada tempat–tempat pada daerah dengan resiko
tertentu yang merupakan tinggi. Tersedia arahan jalur
tempat dengan resiko tinggi, evakuasi penanggulangan
terdapat banyak spanduk K3 bencana.
yang dipasang di tempat yang
mudah dilihat. Selain itu, juga
ditemukan adanya tanda-tanda
arahan jalur evakuasi bencana.

9
2.5 ALAT PELINDUNG DIRI

WAJIB DILARANG DIINSTRUKSIKAN

Memakai topi atau kerudung Memakai perhiasan dan Cuci tangan sebelum masuk
aksesoris

Memakai masker Membawa makanan dan Semprot alkohol ke tangan


minuman dari luar setiap 2 jam

Memakai baju seragam sesuai Membawa tas atau barang Menjaga kebersihan mesin
jadwal yang tidak berhubungan dan ruang kerja
dengan pekerjaan

Wajib memakai celemek dan Memelihara kuku panjang Utamakan K3


sepatu dan rambut gondrong

Dengan benar dan sesuai


standar

APD CIRI CIRI PENGAMATAN STANDART

Helm Pekerja tidak


menggunakan helm.

Masker Berwarna putih Pekerja terlihat


menggunakan masker
yang sesuai

10
Sarung Pekerja sebagian besar
Tangan tidak menggunakan
sarung tangan dengan alas
(ditempat
an pemakaian sarung
pengemasan)
tangan didapatkan
kontaminasi dengan
bakteri lebih besar

Sepatu Sepatu yang Sebagian besar pekerja Semua pekerja


digunakan berwarna menggunakan sepatunya menggunakan sepatunya
(Quality
coklat, berbahan
Control,
kanvas dengan alas
laboratorium,
karet. Berguna untuk
Prosessing
melindungi kaki dari
Area)
bahan kimia, bahaya
panas, dan benturan
juga luka.

Kacamata Sebagai pelindung Semua pekerja tidak Semua pekerja


safety mata ketika bekerja menggunakan kacamata menggunakan kacamata
dan mencegah mata safety safety
(Tempat
dari terkena benda
fabrikasi,
asing
ekstrusi,
powder
coating)

11
2.6 TANGGAP DARURAT DAN EVAKUASI

Tanggap
Darurat & PENGAMATAN STANDART
Evakuasi

Fire Alarm Terdapat alarm kebakaran baik di dalam Terdapat di semua ruangan, dan
maupun di luar ruangan. juga terdapat di luar ruangan, di
setiap lorong

Emergency Terdapat Emergency Lamp Terdapat Emergency Lamp di


Lamp semua ruangan

Jalur Evakuasi Tangga darurat dan tangga umum terdapat Tangga darurat dan tangga
pada gedung kantor. Namun dikarenakan umum, Pintu – pintu jalur
gedung pabrik bukan merupakan bangunan evakuasi mudah terlihat dan
tingkat maka tidak terdapat tangga darurat semuanya tidak ada yang
maupun tangga umum. ditemui dalam keadaan terkunci.

Terdapat pintu-pintu evakuasi maupun Jalur cukup terawat dengan baik,


jalur evakuasi sebanyak 2 pintu masing terbuka, tidak terdapat benda
masing di lantai atas dan bawah. yang membahayakan disekitar
area evakuasi, cukup lebar, dan
untuk menuju titik area evakuasi
dapat menggunakan jalur yang
sudah ditandai dengan garis-
garis kuning.

Rambu – Rambu Terdapat rambu-rambu yang menunjukan Rambu – rambu yang


Jalur Evakuasi lokasi jalur evakuasi berwarna merah yang menunjukan lokasi jalur
menunjukkan jalur evakuasi evakuasi cukup jelas, berwarna
merah dengan kondisi yang
cukup baik.

Peta jalur evakuasi juga jelas


terdapat di setiap ruangan.

12
Tempat berkumpul Titik Point
berada pada lahan yang kosong.

APAR ( Alat Terdapat APAR di setiap ruangan dari Terdapat di setiap lorong, dalam
Pemadam Api masing-masing departemen dan dilengkapi keadaan baik,mudah dijangkau.
Ringan) tata cara penggunaannya. terdapat cara penggunaan,
maintenance nya dilaksanakan
Letak apar baik dan strategis.
sesuai aturan, sesuai dengan
seharusnya pengecheckan
dilakukan 6 bulan sekali

2.7 KEJADIAN KECELAKAAN KERJA


PENGAMATAN STANDART

Angka kejadian Menurut PT. ISM angka


kecelakaan kerja kejadian kecelakaan kerja
hampir tidak ada, karena
(saat ditanyakan ke pihak
bidang kerja mereka
PT ISM)
termasuk bidang kerja yang
low risk terhadap kecelakaan
kerja dan jumlah pekerjanya
hanya sedikit. Menurut
mereka, kecelakaan kerja
yang sering terjadi yaitu
tersayat kardus untuk
packing, sedangkan untuk
kecelakan dengan tingkat
keparahan sedang dan berat
sangat jarang terjadi.

Angka kejadian Spanduk dan poster tentang


kecelakaan kerja keselamatan kerja dan

13
(setelah dilakukan peraturan tentang
kunjungan perusahaan) penggunaan alat pelindung
diri di setiap bidang
perusahaan sudah ada dan
ditempatkan pada lokasi
yang strategis.

2.8 PERSONIL KESELAMATAN KERJA

Pada perusahaan PT. Alakasa Extrusindo personil keselamatan kerja dibuat dalam bentuk
kepanitiaan yang disebut dengan P2K3, yaitu Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang memiliki Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris serta team-team yang terbagi lagi
dibawahnya. Panitia ini memiliki spesifikasi seperti berikut ini:

 Total anggota P2K3 : 20 orang


 Petugas P3K : Belum dibagi sesuai dengan jumlah anggota
 Pelatihan : Pelatihan kebakaran, Tanggap Darurat untuk
Pemadam Kebakaran dan Pelatihan Kebersihan Lingkungan
 Sertifikasi P3K : Sudah tersertifikasi
 Proses Kerjanya : Bekerja sesuai apabila ada kejadian darurat
atau kebakaran
 PJK3 : Sesuai kualifikasinya masing-masing:
 AK3 Umum : 1 orang, sertifikasi dalam proses sertifikasian
 AK3 : Belum ada

14
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Dari
hasil pengamatan, secara keseluruhan pabrik ini sudah memenuhi standard dan angka
kejadian kecelakaan kerja yang kecil. Salah satu kekurangan dari pabrik PT Indofood
CBP adalah tidak adanya peti atau kotak yang menutupi APAR (alat pemadam api
ringan).
Pada tempat produksi, kami sudah melihat banyak spanduk mengenai
keselamatan kerja, terutama pada lokasi-lokasi yang berisiko tinggi. Spanduk
tersebut mudah dilihat dan terletak di beberapa tempat. Dalam hal APD, tanggap
darurat dan jalur evakuasi, serta personil keselamatan kerja juga sudah baik dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. SARAN
Perlunya peran serta pabrik dalam hal meningkatkan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi
semua pihak. Tidak hanya bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri,
masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan
produktivitas nasional. Penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
PT Indofood CBP saat ini sudah cukup baik, sehingga dapat dipertahankan untuk
kedepannya agar tetap konsisten.

15
Cntoh poster peringatan safety
1. Jangan tempatkan tangga pada permukaan yang tidak stabil atau tidak
rata
2. Jangan menggunakan peralatan listrik dalam kondisi tangan basah
3. Jauh kan air dari benda yang di aliri arus listrik
4. Waspada kelebihan beban pada kabel listrik
5. Hargai kedua tangan anda, lindungi dengan sarung tangan yang sesuai
dengan pekerjaannya

16

Anda mungkin juga menyukai