iii
LEMBAR PENGESAHAN III
Dosen Penguji
Ketua,
( )
NIDN :
Sekertaris, Anggota,
( ) ( )
NIDN : NIDN :
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan Berkat dan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kerja praktek dan dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di
PT. Cahaya Fajar Kaltim, Tenggarong Seberang dengan Judul “ANALISA
EFISIENSI TURBIN PLTU PT. CAHAYA FAJAR KALTIM UNIT 3
KAPASITAS 1 x 60 MW DENGAN PENDEKATAN SIKLUS RANKINE IDEAL
KONDISI BEBAN VARIATIF”.
Laporan ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan masukan dari
beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr.M. Lukman ST., MT. selaku ketua STT Migas Balikpapan
2. Ibu Yuniarti, ST., M. Eng selaku Ketua Prodi D3 Teknik Pengolahan Migas
Balikpapan.
3. Ibu Meita Rezki Vegatama, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Pembimbing Kerja Praktek Prodi D3 Teknik Pengolahan
Migas di STT Migas Balikpapan.
4. Bapak Rudangi selaku Manager Departemen Produksi PT. Cahaya Fajar
Kaltim.
5. Bapak Nur Ali Said selaku Pembimbing Kerja Praktek PT. Cahaya Fajar
Kaltim yang telah membantu dalam hal menyelesaikan laporan Kerja
Praktek serta memberikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada
penulis.
6. Seluruh pekerja maupun pekerja shift di PT. Cahaya Fajar Kaltim yang telah
mengajarkan dan berbagi ilmu tentang Pembangkit Listrik.
7. Orang Tua, serta keluarga besar yang senantiasa mendukung, mendoakan
dan memberi motivasi serta semangat kepada penulis.
8. Kawan-kawan prodi D3 Teknik Pengolahan Migas.
9. Kawan-kawan TPM 2019.
v
10. Keluarga besar HMTPM STT MIGAS Balikpapan.
11. Keluarga besar Gloomy Monday dan Moris yang selalu mendukung,
memberi motivasi semangat dan selalu ada dalam segala hal, suka maupun
duka dan sabar mendengarkan segala keluh kesah penulis.
12. Sobat terkasih Aco, Irsan, dan Melki yang selalu memberi semangat dan
motivasi, serta selalu mendukung penulis.
13. Bes(eight) yang selalu membantu, berjuang bersama-sama bertukar pikiran,
memberi masukan, dan kebersamaan selama kerja praktek : Aldy, Zian,
Arif, Dilla, Putu, Milly, dan Marsela.
14. Dan seluruh pihak yang belum penulis sebutkan namanya satu per satu,
tetapi sangat berperan dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini bisa berguna bagi pembaca.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
vii
E. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................. 9
F. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... 10
1. Departemen SDM & Umum ................................................... 11
2. Departemen Produksi .............................................................. 11
a. Coal Feeding .................................................................. 11
b. Water Treatment Plant dan Laboratorium...................... 11
c. Boiler .............................................................................. 12
d. Turbin dan Generator ..................................................... 12
3. Departemen HE (Heavy Equipment) & E (Environment) ...... 12
4. Departemen Teknik ................................................................. 12
a. Mekanik.......................................................................... 12
b. Elektrik ........................................................................... 13
c. Instrumen dan Kontrol ................................................... 13
5. Departemen Keuangan ............................................................ 13
viii
2. Hukum Pertama Termodinamika ............................................ 28
3. Formulasi Umum Untuk Volume Kontrol .............................. 28
4. Persamaan Energi .................................................................... 29
D. Siklus-siklus Daya Uap (PLTU) ................................................... 31
1.Siklus Rankine ........................................................................... 31
2.Siklus Pemanasan Ulang ............................................................ 33
3.Siklus Regeneratif ...................................................................... 34
E. Efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga Uap .................................... 35
1.Efisiesnsi Turbin ........................................................................ 35
2.Efisiensi Generator ..................................................................... 35
A. Kesimpulan ...................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................. 53
LAMPIRAN ....................................................................................................... 55
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR NOTASI
P = Tekanan
T = Temperatur
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satunya adalah energi listrik. Manusia membutuhkan energi listrik untuk
kepentingan rumah tangga, industri serta untuk memenuhi sarana prasarana yang
peningkatan kebutuhan manusia juga diikuti dengan kebutuhan energi yang terus
menerus tidak dapat tersedia lagi secara alami. Oleh sebab itu dibutuhkan
PT. Cahaya Fajar Kaltim PLTU Embalut merupakan salah satu industry
pembangkit energi listrik tenaga uap yang menggunakan bahan bakar batu bara.
PLTU Embalut ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 110 MW. Pada
unit 1 & 2 menghasilkan 2x25 MW dan Unit 3 menghasilkan daya 1x60 MW.
PT. Cahaya Fajar Kaltim memiliki 4 kompenen utama kerja yaitu, Coal
Boiler, Turbin-Generator.
Salah satu alat yang digunakan pada PLTU yaitu Turbin uap. Turbin uap
merupakan sebuah alat penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan adanya bantuan
roda gigi reduksi, yang dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan.
1
2
Turbin uap merupakan salah satu mesin konversi energi karena dapat
mengubah energi kalor menjadi energi mekanik dan selanjutnya energi mekanik
diubah lagi menjadi energi listrik pada generator. Sesuai dengan hukum
Termodinamika II bahwa tidak mungkin mesin yang bekerja dalam satu siklus,
menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energy
atau usaha, Sehingga pada mesin turbin uap dapat di hitung besarnya
kemampuan turbin untuk merubah energy panas yang di kandung uap menjadi
energy mekanik atau di sebut efisiensi turbin. Dari uraian latar belakang masalah
diatas maka dalam kerja praktek ini mendorong saya untuk melakukan penelitian
terhadap mesin turbin uap dengan judul “Analisa Efisiensi Turbin PLTU PT.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
1. PLTU yang dijadikan rujukan adalah PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim
unit 3.
3
rankine ideal.
D. Tujuan
Untuk mengetahui nilai Nilai Efisiensi Turbin Uap dengan Kondisi Beban
E. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
perusahaan.
3. Bagi Perusahaan
akademis.
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
Kalimantan Timur merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam
terutama batubara. Oleh sebab itu dibutuhkan solusi yang tepat di mana
tenaga uap. Maka, dibangunlah pembangkit listrik Tenaga Uap di Tanjung Batu,
PT. Cahaya Fajar Kaltim (CFK) adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan berbahan bakar
batubara. PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim ini berdiri sejak 26 Maret 2003 yang
Jawa Pos Group yang dulu dipimpin oleh Dahlan Iskan. PLTU Embalut
5
6
swasta dengan luas area 145 hektar. PLTU Embalut ini menghasilkan energi
listrik sebesar 110 MW pada unit 1 & 2, yang dihasilkan dari sumber tenaga uap
dengan memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar. PLTU ini berada di daerah
dengan CFK Unit 3. CFK Unit 3 telah berhasil menjalankan Reability Running
(RR)Test dan test daya keandalan netto atau di kenal dengan Net Dependable
Capacity (NDC) Test. Dan telah dinyatakan Laik Operasi. Pada Tanggal 14
(Persero).
Table 1. PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim Kapasitas Unit
Factory
Factory
Generator
CFK sebagai mata panahnya mencerminkan CFK yang bergerak maju, tepat
sasaran menuju tujuan, dan cepat dalam perkembangan mengatasi krisis baik
b. Warna menunjukkan langkah besar CFK dan aspirasi perusahaan akan masa
7
8
macam tantangan.
Timur.
PLTU Embalut terletak 1,5 KM dari PLTGU Tanjung Batu milik PLN. PT.
diantara 117 03’ 38.39’’ E-117 03’ 53.06’’ E dan 00 21’ 11.95’’ S-00 22’ 25.59’’
S.Hal ini memungkinkan distribusi listrik dari PLTU Embalut semakin mudah.
Berikut adalah lokasi dari PT. Cahaya Fajar Kaltim yang dapat dilihat pada
Gambar 3
9
Fasilitas pendukung yang ada di PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim, yaitu :
b. Tempat Ibadah
d. Sarana Olahraga
e. Kantin
f. Parkiran
g. Pelabuhan Kapal/Tongkang
khususnya di bidang Pengadaan Listrik Murah”. Dari visi tersebut, maka PT.
10
Cahaya Fajar Kaltim memiliki Misi untuk mewujudkan visi tersebut, yaitu
Dengan program jangka Panjang dan jangka pendek PT. Cahaya Fajar
kesehatan, maupun social budaya. PT. Cahaya Fajar Kaltim akan terus
mengembangkan diri demi terwujudnya visi dan misi perusahaan. PT. Cahaya
Fajar Kaltim juga berupaya untuk menjalin hubungan antar pekerja dan
Sejak 26 Maret 2003 terbentuk struktur organisasi yang efektif dan efisien
Manusia dan Umum, Teknik, Keuangan, dan Alat-alat berat. Serta dipimpin satu
direktur utama dan dua direktur serta komisaris. Berikut adalah penjelasan dari
SDM merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan. PT. Cahaya
Fajar Kaltim mempunyai SDM yang berkualifikasi dan menjadi asset penting
perusahaan.
2. Departemen Produksi
a. Coal Feeding
Bagian ini bertugas untuk memproduksi air bersih dan air demin yang
c. Boiler
Bagian ini bertugas untuk mengoperasikan mesin boiler atau ketel uap dengan
uap.
batubara dari ponton ke coal storage. Selain itu juga pengendalian dampak
4. Departemen Teknik
sehgala hal yang menyangkut kegiatan bersifat teknis yang dilakukan terhadap
a. Mekanik
Bagian ini bertugas untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin yang
b. Elektrik
5. Departemen Keuangan
kondisi keuangan pada kas perusahaan. Bagian ini terdiri dari unit anggaran dan
mengandalkan energi kinetik yang berasal dari uap untuk menghasilkan sebuah
energi listrik. Jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak dipergunakan,
yang lebih ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah
energi kimia dalam bentuk bahan bakar menjadi energi listrik (Tuasikal, 2015).
Prinsip kerja PLTU adalah air dipompakan menuju boiler/ketel uap, lalu
boiler mengubah sebuah air menjadi uap. Kemudian uap yang sudah bertekanan
dan bertemperatur tertentu dialirkan ke dalam turbin uap, lalu energi uap akan
uap yang dikopel dengan generator, akan memutar generator secara langsung.
Kemudian, uap yang sudah digunakan untuk memutar turbin akan masuk ke
dalam kondensor dan akan diubah kembali menjadi air. Air hasil dari
seterusnya dilakukan secara berulang ulang. Pada kondensor, jika volume air
14
15
1. Komponen Pendukung
a. Water Treatment
Tenaga Uap (PLTU) yaitu Sistem Pengolahan Air Limbah (Waste Water
relatif cukup banyak, yaitu hampir 80% dari air yang bersih yang
bisa saja mengurangi kualitas batubara, dan bahkan bias juga merusak
2. Komponen Utama
a. Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi
untuk mengubah sebuah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi
uap terjadi apabila dengan memanaskan air yang berbeda di dalam pipa-
dalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang di hasilkan boiler yaitu uap superheat dengan tekanan dan
permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang akan
b. Deaerator
PLTU ialah untuk mengurangi gas-gas pada air yang akan digunakan pada
menguapkan gas-gas didalam air. Kemudian itu air yang telah melalui
c. Kondensor
uap yang telah di manfaatkan untuk memutar turbin uap. Hal ini di
kemurnian air yang dipakai dalam system turbin uap agar tidak terjadi
sungai, laut atau air tanah yang sudah diproses melalaui sebuah water
d. Generator
pada penghantar listrik itu akan muncul gaya gerak listrik (GGL) yang
e. Turbin
Mekanis menjadi sebuah energi Listrik. Poros turbin, lansung atau dengan
panas dari uap diubah menjadi sebuah energi kinetis dan uap akan
lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi
sebaliknya jika kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada
saat masuk ke dalam nosel. Uap yang memancar keluar dari nosel
turbin berarti hanya sebagian saja yang energi kinetis dari uap yang
maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak.
pertama dengan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu
kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak
2. Bagian-Bagian Turbin
a) Casing
b) Rotor
poros, sudu turbin, atau deretan sudu yang disebut stasionary blade
besar, khususnya untuk turbin jenis reaksi maka motor ini harus
c) Shaft Seals
antara poros dengan casing yang berfungsi untuk uap air yang
d) Turbine Bearing
3) Menahan berbagai gaya yang tidak stabil dari uap air terhadap
sudu turbin.
a. Bearing Pendestal
b. Journal Bearing
c. Thrust Bearing
poros rotor.
23
f) Gland Packing
g) Labirinth Ring
h) Impuls Stage
i) Stasionary Blade
j) Moving Blade
untuk mengisolasi turbin dari supply uap air pada keadaan darurat
m) Reducing Gear
n) Balance Piston
o) Turning Device
untuk memutar rotor dari turbin pada saat start awal atau setelah
25
C. Termodinamika
energi. Energi yang disimpan sebagai energi internal (yang berkaitan dengan
kimiawi.Diubah dari salah satu bentuk dari energi tadi dibentuklah energi
lainnya, dan dikirimkan melalui suatu batas sebagai kalor atau usaha atau kerja
entalpi. Oleh karena itu zat-zat dan properti-propertinya menjadi tema skunder
analisis dari suatu sistem dengan skala besar, mulai dari pendingin udara hingga
sampai pembangkit listrik tenaga nuklir. Sistem seperti ini dapat diperlakukan
1. Sistem Termodinamika
tertutup biasanya sangat mirip dengan seperti slinder yang menyimpan gas.
akan tetapi, bisa juga berupa suatu pembatas imajiner seperti batas berubah
suatu pompa. Yang dimana dimaksud dengan sistem gas bertekanan, fluida
Semua materi dan ruang yang berada diluar sistem secara kolektif
atau antara dengan suatu sistem dengan sistem lainnya. Suatu sistem
dari suatu sistem. Jika sistem tersebut tidak akan bertukar energi dengan
ialah suatu volume dalam ruang kemana, atau darimana, suatu zat
Jadi jika dalam suatu masalah tertentu kita harus memilih apakah yang
dilihat adalah sistem, atau apakah akan lebih berguna jika menggunakan
volume kontrol. Jika ada aliran massa melewati perbatasan daerah yang
dimaksud, maka volume kontrol harus dipergunakan, jika tidak ada, kita
suatu siklus. Perpindahan netto adalah sama dengan usaha netto yang
dihasilkan untuk suatu sistem siklus. Hal ini diekspresikan dalam bentuk
persamaan melalui :
ΣW = ΣQ ................................................................................................. (1)
Atau
∮ δW = ∮ Δq ............................................................................................. (2)
pada sistem- sistem, dimana hasilnya adalah tidak ada massa yang melewati
batas-batas sistem. Pembatasan ini dapat diterima untuk banyak soal yang
ingin dipecahkan dan bahkan dapat diterapkan juga pada skema pembangkit
daya. Walaupun demikian, jika hukum pertama diterapkan pada sistem ini,
analisisnya akan menjadi tidak lengkap. Untuk analisis yang lebih lengkap
kita harus menggabungkan Win Qin Wout dan Qout dengan perubahan-
turbin dan kondensor. Untuk melakukan hal ini kita harus menganggapsetiap
alat dari pembangkit daya tersebut sebagai suatu volume kontrol dimana
terjadi keluardan masuk aliran fluida. Sebagai contoh, air mengalir ke dalam
29
pompa pada tekanan rendah dan meninggalkan pompa tersebut pada tekanan
Untuk kebanyakan aplikasi yang akan kita bahas akan cukup memadai
4. Persamaan Energi
Atau
oleh aliran sehingga sering disebut aliran usaha yang bertujuan untuk
menggerakkan fluida dan usaha yang dihasilkan oleh perputaran poros yang
𝑊 = 𝑃2 𝐴2 𝑉2 ∆𝑡 − 𝑃1 𝐴1 𝑉1 ∆𝑡 + 𝑊𝑆 ................................................ (4)
jangka pergerakan selama interval waktu ∆𝑡. Tanda negatif yang dihasilkan
dalam volume control adalah negatif. Energi atau E tergiri dari 3 (tiga)
energi yakni energi kinetik, energi potensial, dan energi internal. Maka
persamaannya :
1
𝐸 = 2 𝑚𝑉 2 + 𝑚𝑔𝑧 + 𝑚𝑢 ................................................................ (5)
𝑉12
𝑄 − 𝑊𝑆 − 𝑃2 𝐴2 𝑉2 ∆𝑡 + 𝑃1 𝐴1 𝑉1 ∆𝑡 + 𝑃1 𝐴1 𝑉1 + ( + 𝑔𝑧1 + 𝑢1 ) ∆𝑡
2
𝑉2
−𝑃2 𝐴2 𝑉2 + ( 22 + 𝑔𝑧2 + 𝑢2 ) ∆𝑡 = ∆𝐸𝑐.𝑣 ........................................ (6)
Q
Q̇ = ∆t .................................................................................................. (7)
31
W
ẇs = ∆t ................................................................................................ (8)
telah dimasukkan. Persamaan ini sering digunakan pada gas atau uap
𝑉 𝑉 2 2
𝑄̇ − Ẇ𝑆 = 𝑚̇ [ℎ2 − ℎ1 + 𝑔(𝑧2 𝑧1 ) + 22 1 ] ...................................... (10)
berikut :
Atau
𝑞 − 𝑊𝑆 = ℎ2 − ℎ1 ............................................................................ (12)
1. Siklus Rankine
pembangkit listrik tenaga uap. Siklus Rankine ini tidak sama dengan siklus
udara yang ada. Hal ini terlihat pada fluida yang bekerja di dalamnya, yaitu
32
adanya proses penguapan dan kondensasi. Oleh karena itu apa yang
pencampuran dari fluida. Hal terpenting dalam siklus ini yaitu ireversibilitas
pada turbin dan pompa dan banyaknya kerugian tekanan pada penukar panas,
yaitu:
2-3 : Proses transfer panas dengan tekanan tetap di dalam ketel uap
(boiler).
menggerakkan generator.
Maka analisis setiap proses dalam siklus tersebut dapat ditulis untuk
Kerja pompa :
Kerja turbin :
Efesiensi Turbin :
𝑊𝑎𝑐𝑡
𝜂𝑇 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑋 100% .................................................................... (16)
𝑊𝑡ℎ
(Pratama dkk,2021) .
turbin dibagi menjadi 2 (dua) yaitu turbin tekanan tinggi dan turbin
3. Siklus Regeneratif
efisiensi termal dan efisiensi turbin pada PLTU yaitu dengan cara
1. Efisiensi Turbin
yang satu menjadi bentuk energi yang lain di dalam sistem tersebut.
sebagai berikut :
𝑊𝑎𝑐𝑡
𝜂𝑇 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 𝑋 100% .................................................................... (17)
𝑊𝑡ℎ
Dimana :
𝜂𝑇 = 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛
2. Efisiensi Generator
Daya masukan generator sama dengan gaya yang dihasilkan oleh turbin
36
generator akan meningkat pula, oleh karena itu putaran generator harus
ini :
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
𝜂𝐺𝑒𝑛 𝑋 100%........................................................................... (18)
𝑊𝑎𝑐𝑡
Dimana :
TUGAS KHUSUS
A. Analisa Data
Pada tugas khusus ini dilakukan Analisa terhadap efisiensi turbin PLTU
rankine ideal kondisi beban variatif (Beban maksimum, beban middle dan
beban minimum).
1. Pengambilan Data
37
38
Gambar 15. Digram T-s siklus rankine ideal pada beban maksimum
57,95 MW
Siklus rankine diatas dapat ditentukan sebagai berikut :
38
39
a. Mencari entalpi fluida dan volume fluida pada titik 1 (cairan jenuh)
Untuk mencari entalpi fluida dan volume fluida titik 1 maka perlu
Diketahui :
Ditanya : Pabs ?
Penyelesaian :
= 12,54 Kpa
Diketahui :
Penyelesaian :
(x − x1 )
y = y1 + x(y2 − y1 )
(x2 − x1 )
kJ (2,54 Kpa) kJ
y = 191,81 ⁄kg + × (33,73 ⁄kg)
(5 Kpa)
kJ
(2,54 Kpa × 33,73 ⁄kg)
kJ
y = 191,81 ⁄kg +
(5 Kpa)
kJ
85,6742 ⁄kg Kpa
kJ
y = 191,81 ⁄kg +
5 Kpa
kJ kJ
y = 191,81 ⁄kg + 17,13484 ⁄kg
kJ
y = 209,1480 ⁄kg
kJ
h1 = 209,1480 ⁄kg
Diketahui :
x = 12,54 Kpa
x1 = 10 Kpa
x2 = 15 Kpa
3
y1 = 0,001010 m ⁄kg
3
y2 = 0,001014 m ⁄kg
Ditanya : V ?
Penyelesaian :
(x − x1 )
y = y1 + x(y2 − y1 )
(x2 − x1 )
41
3 (2,54 Kpa) 3
y = 0,001010 m ⁄kg + × (0,000004 m ⁄kg)
(5 Kpa)
3
3
(2,54 Kpa × 0,000004 m ⁄kg)
y = 0,001010 m ⁄kg +
(5 Kpa)
yaitu :
h2 = h1 − Wpin
Mencari Wpin :
Diketahui :
V= 0,001012032 m3/kg
Ditanya : Wpin ?
Penyelesaian :
Wpin = V(P2 − P1)
3
Wpin = 0,001012032 m ⁄kg (8880000 Pa − 12540 Pa)
42
3
Wpin = 0,001012032 m ⁄kg (8867460 Pa)
J
Wpin = 8974,244362 ⁄kg
kJ
Wpin = 8,974 ⁄kg
Diketahui :
h1 = 2019,1480 kJ/kg
Ditanya : h2 ?
Penyelesaian :
h2 = h1 − Wpin
kJ kJ
h2 = 209,1480 ⁄kg − 8,974 ⁄kg
kJ
h2 = 218,1222 ⁄kg
ganda.
adalah :
X2−X X−X1 Y2−Y
M = [(X2−X1) M1.1 + (X2−X1) M1.2] Y2−Y1 +
X2−X X−X1 Y−Y1
[(X2−X1) M2.1 + (X2−X1) M2.2] Y2−Y1
Diketahui :
X = 8,88 Mpa
43
X1 = 8,00 Mpa
X2 = 9,00 Mpa
Y = 535,7oC
Y1 = 500oC
Y2 = 550oC
Ditanya : h3 ?
Penyelesaian :
X2−X X−X1 Y2−Y
M = [(X2−X1) M1.1 + (X2−X1) M1.2] Y2−Y1
kJ kJ
= [(407,94 ⁄kg) + (3099,184 ⁄kg)] 0,286
kJ kJ
+ [(406,488 ⁄kg) + (3090,56 ⁄kg)] 0,714
kJ kJ
= [3507,124 ⁄kg] 0,286 + [3497,048 ⁄kg] 0,714
kJ
h3 = 3499,930 ⁄kg
liquid) dari 12,54 Mpa, Sg (entropy saturated vapor) dari 12,54 Mpa,
hf dan hg dari 12,54 Mpa dengan interpolasi linear. Serta mencari nilai
S4 − S f
X=
Sg − S f
Diketahui :
X = 8,88 Mpa
X1 = 8,00 Mpa
X2 = 9,00 Mpa
Y = 535,7oC
Y1 = 500oC
Y2 = 550oC
Ditanya : S3 dan S4 ?
Penyelesaian :
X2−X X−X1 Y2−Y
M = [(X2−X1) M1.1 + (X2−X1) M1.2] Y2−Y1
kJ kJ
+ [(0,12)6,6603 ⁄kg . K + (0,88)6,8164 ⁄kg . K] 0,714
kJ kJ
+ [(0,799236 ⁄kg . K) + (5,998432 ⁄kg . K)] 0,714
Diketahui :
X = 12,54 Kpa
X1 = 10 Kpa
X2 = 15 Kpa
Y1 = 0,6492 kJ/kg.K
46
Y2 = 0,7549 kJ/kg.K
Penyelesaian :
(x − x1 )
y = y1 + × (y2 − y1 )
(x2 − x1 )
(2,54 Kpa)
y = 0,6492 kJ⁄kg . K + × (0,1057 kJ⁄kg . K)
(5 Kpa)
(0,268478 kJ⁄kg . K Kpa)
kJ
y = 0,6492 ⁄kg . K +
(5 Kpa)
Diketahui :
kJ
Sf = 0,7029 ⁄kg . K
x = 12,54 Kpa
kJ
y = 0,7029 ⁄kg . K
x1 = 10 Kpa
x2 = 15 Kpa
y1 = 8,1488 kJ/kg.K
y2 = 8,0071 kJ/kg.K
Penyelesaian :
(x − x1 )
y = y1 + × (y2 − y1 )
(x2 − x1 )
47
kJ (2,54 Kpa) kJ
y = 8,1488 ⁄kg . K + × (−1417 ⁄kg . K)
(5 Kpa)
kJ
y = 8,0768 ⁄kg . K
kJ kJ
y = 8,1488 ⁄kg . K + −0,0719836 ⁄kg . K
kJ
(−0,359918 ⁄kg . K Kpa)
kJ
y = 8,1488 ⁄kg . K +
(5 Kpa)
Diketahui :
S4 = 6,816 kJ/kg.K
Sf = 0,7029 kJ/kg.K
Sg = 8,0768 kJ/kg.K
Ditanya : X ?
Penyelesaian :
S4 − Sf
X=
Sg − Sf
kJ kJ
6,816 ⁄kg . K − 0,7029 ⁄kg . K
X=
kJ kJ
8,0768 ⁄kg . K − 0,7029 ⁄kg . K
6,1131
X=
7,3799
X = 0,8290
48
Diketahui :
X = 12,54 Kpa
X1 = 10 Kpa
X2 = 15 Kpa
Y1 = 2583,9 kJ/kg
Y2 = 2589,3 kJ/kg
Penyelesaian :
(x − x1 )
y = y1 + × (y2 − y1 )
(x2 − x1 )
kJ (2,54 Kpa) kJ
y = 2583,9 ⁄kg + × (14,4 ⁄kg)
(5 Kpa)
kJ
(36,576 ⁄kg Kpa)
kJ
y = 2583,9 ⁄kg +
(5 Kpa)
kJ kJ
y = 2583,9 ⁄kg + 7,3152 ⁄kg
kJ
y = 2591,215 ⁄kg
kJ
hg = 2591,215 ⁄kg
49
Diketahui :
hf = 209,1480 kJ/kg
hg = 591,215 kJ/kg
X = 0,8290
Ditanya : h4 ?
Penyelesaian :
h4 = hf + x hfg
h4 = hf + x (hg − hf )
kJ kJ kJ
h4 = 209,1480 ⁄kg + 0,8290 (591,215 ⁄kg − 209,1480 ⁄kg)
kJ kJ
h4 = 209,1480 ⁄kg + 0,8290 (2382,103 ⁄kg)
kJ kJ
h4 = 209,1480 ⁄kg + 1974,76 ⁄kg
kJ
h4 = 2183,908 ⁄kg
= 82,69 MW
50
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑎𝑐𝑡 = 𝑋 100%
𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑔𝑒𝑛.
57,95
= 𝑋 100%
98,2.
= 59,01 %
= 71,36 %
B. Pembahasan
50 73.00
36.20 MW
Persen (%)
40 72.00
28.09 MW 71.36 %
30 71.00
69.90 %
20 70.00
10 69.00
69.29 %
0 68.00
Beban Minimum Beban Middle Beban Maksimum
Pada Analisa efisiensi turbin di PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim unit 3
beban maksimum dengan beban 57,95 MW diperoleh data main steam dengan
temperature sebesar 535,7◦C, tekanan (pressure) sebesar 8,88 Mpa dan Flow
pada main steam sebesar 226,2 t/h dimana tekanan pada turbin kondenser
sebesar -88,79 Kpa. Setelah dianalisa didapatkan hasil efisiensi turbin pada
beban maksimum sebesar 71,36%. Sementara pada beban middle dengan beban
tekanan (pressure) sebesar 8,44 Mpa dan Flow pada main steam sebesar 145,9
t/h dimana tekanan pada turbin kondenser sebesar -90,74 Kpa. Setelah dianalisa
didapatkan hasil efisiensi turbin pada beban middle sebesar 69,90%. Dan pada
beban minimum dengan beban 28,09 MW diperoleh data main steam dengan
temperature sebesar 532,9 ◦C, tekanan (pressure) sebesar 8,23 Mpa dan Flow
pada main steam sebesar 118,5 t/h dimana tekanan pada turbin kondenser
sebesar -87,41 Kpa. Setelah dianalisa didapatkan hasil efisiensi turbin pada
52
beban minimum sebesar 69,29%. Dimana pada efisiensi yang diperoleh dari
generator naik maka berbanding lurus dengan efisiensi turbin, sehingga dapat
di simpulkan jika menghendaki unit turbin bekerja dengan efisiensi yang tinggi
A. Kesimpulan
ideal kondisi beban variatif di dapatkan hasil yaitu pada beban minimum
B. Saran
(PKL).
53
DAFTAR PUSTAKA
Murti A.S, dkk. 2020. Optimasi Unit PLTU Berbahan Bakar Batubara
Menggunakan Metode LAGRANGE Di PT.Indonesia Power Up Suralaya.
Jurnal SPEKTRUM Vol 7, No. 1.
Rakhman, Alief. 2013. Prinsip Kerja Kondensor. Dapat pula diakses pada :
https://rakhman.net/power-plants-id/prinsip-kerja-kondensor/ Diakses Pada
tanggal 28 Oktober 2021.
Sahlan, dkk. 2019. Sistem Pengolahan Air Limbah Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) : Studi Kasus PLTU Muara Karang. Jurnal Power Plant
ISSN No : 2356-1513.
xiii
xiv
Said, Nur Ali. 2017. Buku Panduan Operator DCS Unit #3. Tenggarong : PT.
Cahaya Fajar Kaltim.
Tomy, 2019. Water Treatment Plant / Pengolahan Air di PLTU - Bagian 2 Di akses
Pada link http://bicaratentangpembangkit.blogspot.com/2019/05/water-
treatment-plant-pengolahan-air-di_22.html Diakses pada tanggal 9
November 2021.
Tuasikal Zainal Rizaldi. 2015. Pemeliharaan Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler).
Wahyudi Banu. 2019. Analisa Efisiensi Turbin Uap Terhadap Kapasitas Listrik
Pembangkit. Skripsi: Fakultas Teknik, Universitas Medan Area.
LAMPIRAN
Aktual
Parameter
Nilai Unit
Main Steam
Pressure 8.23 Mpa
o
Temperature 532.9 C
Flow 118.5 t/h
Turbin condensor
Pressure
Ukur -87.41 Kpa
55
56
Aktual
Parameter
Nilai Unit
Main Steam
Pressure 8.44 Mpa
o
Temperature 528.7 C
Flow 145.9 t/h
Turbin condensor
Pressure Ukur -90.74 Kpa
58
Aktual
Parameter
Nilai Unit
Main Steam
Pressure 57.95 Mpa
o
Temperature 535.7 C
Flow 57.95 t/h
Turbin condenser
Pressure Ukur -88.79 Kpa
60