Disusun Oleh :
LILIS TRIANASARI
NIM : 858701312
LAPORAN
PDGK4501.710020
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
TAHUN 2021
i
ii
ii
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
iv
v
v
vi
ABSTRAK
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa
hasil belajar matematika siswa kelas II di SDN Bedagung 2 masih
rendah karena model pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Maka
dari itu perlu diadakan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme yaitu pada materi
Mengubah bentuk penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian,
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini
dilakukan sebanyak 2 siklus di kelas II SDN Beadgung 2 yang masing-
masing siklus bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Instrumen
penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi dan lembar
penilaian. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas
Guru dan Siswa. Lembar penilaian digunakan untuk memperoleh data
hasil belajar siswa. Hasil peneitian yang menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa pada siklus I tuntas 7 siswa atau 39,75 % dan tidak
tuntas ada 8 siswa atau 60,25 %. Pada siklus II yang tuntas 13 siswa
atau 80,74 % dan tidak tuntas ada 2 siswa atau 19,26 %.
Sedangkan rata-rata kelas pra siklus 68,00, siklus I meningkat
menjadi 76,54, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 84,67.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Pada Tema 2 (Bermain Di Lingkungan) Subtema 1 ( Bermain Di
Lingkungan Rumah) Bagi Siswa Kelas 2 Sdn Bedagung 2 Kecamatan
Panekan Kabupaten Magetan Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022.
vi
vii
DAFTAR ISI
vii
viii
viii
ix
DAFTAR TABEL
ix
x
DAFTAR GAMBAR
x
xi
DAFTAR GRAFIK
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Biodata Penulis
2. Kesedian Sebagai Supervisor 2 Dalam Bimbingan PKP
3. Surat Keterangan Perbaikan
4. RPP Perbaikan Siklus I
5. Lembar Observasi Simulasi PKP Siklus I
6. Lembar Refleksi Siklus I
7. Lembar APS PKP I
8. Lembar Perbaikan Siklus II
9. Lembar Observasi Simulasi PKP Siklus II
10. Lembar Refleksi Siklus II
11. Lembar APS PKP II
12. Dokomentasi Kegiatan
13. Jurnal Pembimbingan Supervisor
0
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
2
3
3
4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“ Apakah melalui pendekatan Konstruktivisme dapat meningkatkan hasil
belajar matematika tema 2 (Bermain dilingkunganku)subtema 1(Bermain
dilingkungan rumah) bagi siswa SDN Bedagung 2 kecamatan Panekan
Kabupaten Magetan.
4
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika tema 2
(Bermain dilingkunganku)subtema 1(bermain dilingkungan rumah) bagi
siswa SDN Bedagung 2 kecamatan Panekan Kabupaten Magetan.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dapat dirumuskan manfaat penelitian,
yaitu:
1. Bagi Siswa
Adapun manfaat penelitian perbaikan pembelajaran bagi siswa adalah
sebagi berikut:
Proses kegiatan belajar mengajar matematika menjadi sangat menarik
Ditemukan model pembelajaran yang menarik.
Siswa aktif dalam mengerjakan tugas mandiri maupun kelompok
Siswa berani dalam menyampaikan pendapat
Hasil belajar matematika meningkat
2. Bagi Guru
Adapun manfaat penelitian perbaikan pembelajaran bagi guru adalah
sebagai berikut:
a. Membantu guru memperbaiki mutu yang baik pembelajarannya;
b. Meningkatkan profesionalitas guru;
c. Meningkatkan rasa percaya diri guru dalam pengusaan materi;
3. Bagi Sekolah
Adapun manfaat penelitian perbaikan pembelajaran bagi sekolah atau
lembaga adalah sebagi berikut:
Dapat dijadikan sebaagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran
Mempertinggi mutu belajar mengajar
5
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
7
7
8
8
9
9
10
(skemata). Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain
karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang
diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif
tempat terjadinya proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai
suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru.
Seseorang yang belajar berarti membentuk pengertian atau
pengetahuan secara aktif dan terus – menerus. Konstruksi berarti bersifat
membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan, konstruktivisme
adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi)
pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks
yang terbatas dan tidak secara tiba – tiba. Pengetahuan bukanlah
seperangkat fakta – fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk
diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu
dan memberi makna melalui pengalaman nyata (Thobroni &
Mustofa, 2013: 107 – 108).
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang
dilandasi premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita
membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang
dunia tempat kita hidup. Kontruktivisme melandasi pemikirannya bahwa
pengetahuan bukanlah sesuatu yang given dari alam, tetapi pengetahuan
merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif manusia itu sendiri. Setiap
kita akan menciptakan hukum dan model mental kita sendiri, yang kita
pergunakan untuk menafsirkan dan menerjemahkan pengalaman. Belajar,
dengan demikian semata – mata sebagai suatu proses pengaturan model
mental seseorang untuk mengakomodasi pengalaman – pengalaman baru
(Suyono & Hariyanto, 2014: 105).
Sedangkan, belajar dalam pandangan konstruktivisme betul – betul
menjadi usaha individu dalam mengkonstruksi makna tentang sesuatu
yang dipelajari. Konstruktivisme merupakan jalur alami perkembangan
10
11
11
12
12
13
13
14
dan idea lebih jelas apabila mereka terlibat secara langsung dalam
pembinaan pengetahuan baru. Seorang murid yang memahami apa
yang dipelajari akan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang baru
dalam kehidupan dan situasi baru.
Pembelajaran Konstruktivisme memberikan lingkungan belajar
yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan,
saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban
yang benar.
Murid yang berkemahiran sosial boleh bekerjasama dengan
orang lain dalam menghadapi sebarang cabaran dan masalah.
Kemahiran sosial ini diperoleh apabila murid berinteraksi dengan
rakan-rakan dan guru dalam membina pengetahuan mereka.
b. Kelemahan pendekatan Konstruktivisme
Guru merasa kesulitan memberikan contoh-contoh konkrit dan
realistik dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru harus
memiliki kreatifitas yang tinggi dalam menyampaikan materi. Apalagi
dalam hal ini guru sejarah kurang bisa membawa nilai-nilai masa lalu
untuk diterapkan dalam masa sekarang.
Guru tidak ingin berubah dalam menggunakan model
pembelajaran. Guru merasa nyaman dengan model pembelajaran
tradisional, yaitu model ceramah. Pandangan guru terhadap siswa
diibaratkan siswa seperti bejana yang masih kosong perlu diisi oleh
ilmu pengetahuan yang dimiliki guru. Guru merasa dengan
menggunakan model tradisional saja bisa mendapatkann nilai yang
tinggi, sehingga tidak perlu menggunakan model pembelajaran
lainnya.
Guru berpikir bahwa pembelajaran konstruktivisme
memerlukan lebih banyak waktu. Proses pembelajaran
konstruktivisme ingin membuat siswa menjadi aktif, hal in terkadang
juga terkendala dengan kemampuan kognitif siswa. Beban mengajar
guru sudah terlalu banyak.
14
15
15
16
1. Penyajian
Penyajian matematika tidak harus diawali dengan teorema maupun
definisi, tetapi haruslah disesuaikan dengan perkembangan
intelektual siswa.
2. Pola Pikir
Pembelajaran matematika sekolah dapat menggunakan pola pikir
deduktif maupun pola pikir induktif. Hal ini harus disesuaikan
dengan topik bahasan dan tingkat intelektual siswa.
3. Semesta pembicaraan
Sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, matematika
yang disajikan dalam jenjang pendidikan juga menyesuaikan dalam
kekomplekan semestanya; semakin meningkat tahap perkembangan
intelektual siswa, semesta matematikanya pun semakin diperluas.
4. Tingkat keabstrakan
Seperti pada poin sebelumnya, tingkat keabstrakan matematika juga
harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa.
Dengan demikian, matematika sebagai ilmu dengan matematika
sekolah mempunyai perbedaan dalam hal penyajian, pola pikir, semesta
pembicaraan, dan tingkat keabstrakan. Sedangkan, karakteristik
matematika sekolah adalah matematika sebagai kegiatan penelurusan
pola dan hubungan, matematika sebagai kreativitas yang memerlukan
imajinasi, intuisi, dan penemuan, matematika sebagai kegiatan
pemecahan masalah (problem solving), dan matematika sebagai alat
komunikasi
E. Pembelajaran Matematika di Kelas II yang diteliti
Materi Pembelajaran yang akan disampaikan pada penelitian ini
adalah pada pokok bahasan ”Perkalian” dengan menggunakan alat peraga
permen dan alat peraga lainnya di sekitar siswa. Dalam Kurikulum 2013
Sekolah Dasar, terdapat Standar Kompetensi: (1) melakukan perkalian dan
pembagian bilangan sampai dua angka, (2) mengenal unsur-unsur bangun
16
17
2 2 2 2
2+2+2+2=8
4x2=8
17
18
18
19
19
20
20
21
BAB III
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bedagung 2, yang beralamat di,
Desa bedagung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Berada di
daerah pedesaan, sehingga masyarakat di sekitar sekolah memiliki
keberagaman baik secara ekonomi, kebiasaan dan sosial budayanya.
Sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN
Bedagung 2 yang berjumlah 15 anak, terdiri dari 7 perempuan dan 8
laki-laki. Pemilihan subyek tersebut diambil berdasarkan beberapa
pertimbangan diantaranya karakteristik siswa kelas II SDN Bedagung 2
memiliki fisik yang sehat, memiliki sifat jujur yang sangat baik, memiliki
kemampuan yang heterogen, cenderung menyukai pembelajaran dalam
bentuk kelompok, dan mempunyai respon yang cukup baik dalam menerima
pembelajaran matematika.
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti dibantu oleh beberapa
pihak, diantaranya adalah:
Pembimibing
Nama : Yusuf, S.Pd., M.M.
Tugas : Membimbing, memberi saran dan menyetujui penyusunan
Laporan Penelitian.
Teman Sejawat
Nama : Nita Yuni,S.Pd
Tugas : Mengamati dan mencatat kejadian-kejadian selama
pelaksanaan perbaikan baik itu kekurangan maupun kelebihan
peneliti.
21
22
2. Waktu Penelitian
Yang dimaksud dengan Waktu penelitian di sini adalah waktu yang
digunakan penelitian mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan
danpenyusunan laporan.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No. Jadwal Tanggal Pelaksanaan
1. Perencanaan Penelitian 17 Oktober – 31 Oktober 2021
Waktu
Rencana Kegiatan
No Oktober Nopember Desember
Penelitian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Mengajukan
1 identifikasi masalah
dan analisis masalah
2 Menyusun proposal
Menyusun Istrumen
3
Pembelajaran
Pelaksanaan
4
penelitian
Mengolah dan
5
menganilis data
6 Menyusun laporan
22
23
24
25
TIDAK
DILAKU
No ASPEK YANG DIAMATI DILAKU
KAN
KAN
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Memberi salam
Mengajak berdoa
Mengecek kehadiran siswa
Memotivasi siswa
Menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan hari ini
Mengajukan pertanyaan
terkait materi volume bangun
ruang
Menginformasikan tujuan
pembelajaran
26
27
Kegiatan Inti
Membentuk kelompok
Menyampaikan materi
Menggunakan media
pembelajaran
Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya
Memberi soal latihan
Menunjuk beberapa kelompok
untuk membacakan hasil
pekerjaannya
Kegiatan penutup
1 Persiapan
27
28
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Menjawab salam
Berdoa bersama
Merespon pengecekan absensi
Memperhatikan motivasi guru
Menjawab pertanyaan guru
Kegiatan Inti
Kegiatan penutup
Mengerjakan evaluasi
Berdoa bersama
Menjawab salam
28
29
8 BAMBANG SETYAWAN
10 EMITA LIANANJANI
4) Refleksi
Kegiatan refleksi meliputi:
Menganalisis data yang diperoleh baik secara kualitatif
maupun kuantitatif sesuai jenis data
Menyimpulkan apa saja yang menjadi faktor
penguat/kelebihan dan penghambat/kelemahan
Menentukan solusi/tindak lanjut dari faktor kelebihan dan
29
30
kelemahan
Mengambil keputusan apakah perbaikan pembelajaran
dilanjutkan siklus berikutnya atau dihentikin karena sudah
tercapainya indikator keberhasilan.
c. Siklus 2
Pada siklus 2 ini, peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu :
1) Perencanaan
Langkah – langkah dalam kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut :
Menyusun RPP perbaikan siklus 2 yang telah direvisi
Menyiapkan sarana, media, dan sumber belajar yang relevan
Menyiapkan instrumen observasi
Menyiapkan lembar refleksi
Menyiapkan alat dokumentasi
Menyiapkan alat evaluasi
2) Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan meliputi:
a) Melakukan kegiatan awal/ Pembukaan
Salam
Berdoa
Pemberian motivasi
Bercakap-cakaptanya jawab terkait materi yang akan
dipelajari
Menyampaikan indikator dan tujuan pencapaian
kompetensi
b) Melakukan kegiatan inti
Menjelaskan media apa yang akan digunakan
Menjelaskan aturan penggunaan media
Melaksanakan kegitan pembelajaran sesuai RPP
30
31
TIDAK
DILAKU
No ASPEK YANG DIAMATI DILAKU
KAN
KAN
1 Persiapan
31
32
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Memberi salam
Mengajak berdoa
Mengecek kehadiran siswa
Memotivasi siswa
Menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan hari ini
Mengajukan pertanyaan
terkait materi volume bangun
ruang
Menginformasikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti
32
33
Membentuk kelompok
Menyampaikan materi
Menggunakan media
pembelajaran
Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya
Memberi soal latihan
Menunjuk beberapa kelompok
untuk membacakan hasil
pekerjaannya
Kegiatan penutup
1 Persiapan
33
34
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Menjawab salam
Berdoa bersama
Merespon pengecekan absensi
Memperhatikan motivasi guru
Menjawab pertanyaan guru
Kegiatan Inti
Kegiatan penutup
Mengerjakan evaluasi
Berdoa bersama
Menjawab salam
34
35
8 BAMBANG SETYAWAN
10 EMITA LIANANJANI
4) Refleksi
Kegiatan refleksi meliputi:
Menganalisis data yang diperoleh baik secara kualitatif
maupun kuantitatif sesuai jenis data
Menyimpulkan apa saja yang menjadi faktor
penguat/kelebihan dan penghambat/kelemahan
Menentukan solusi/tindak lanjut dari faktor kelebihan dan
35
36
kelemahan
Mengambil keputusan bahwa perbaikan pembelajaran
tidakdilanjutkan karena sudah tercapainya indikator keberhasilan
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengorganisasikan
atau mengolah data dalam penelitian ini. Ada 3 langkah dalam menganalisis
data pada penelitian ini yaitu :
1. Menyeleksi, memfokuskan dan mengorganisasikan data sesuai
dengan pertanyaan penelitian
2. Mendiskripsikan atau menyajikan data dalam bentuk narasi atau uraian,
tabel atau grafik
3. Menarik kesimpulan dalam bentuk formula atau narasi singkat.
Pada penelitian ini ada 2 teknik yang akan digunakan
a) Deskriptif kualitatif
Deskriptif kualitatif yaitu data yang berbentuk narasi atau uraian
dari aktivitas guru dan aktivitas siswa.
b) Deskriftif kuantitatif
Deskriftif kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang
berasal dari nilai hasil tes dalam bentuk rata-rata kelas.
1) Rumus yang digunakan dalam mencari nilai rata-rata kelas
menurut pendapat sudjiono (1999:73) adalah sebagi berikut :
Keterangan :
x = mean yang dicari
Σfx = jumlah nilai seluruh siswa
n = jumlah siswa
2) Menentukan ketuntasan minimal
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
36
37
37
38
BAB IV
38
39
Jumlah 1020
Rata-Rata 68,00
39
40
40
41
2 2 2 2
2+2+2+2=8
4x2=8
41
42
42
43
1 Persiapan
43
44
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Memberi salam
Mengajak berdoa
Mengecek kehadiran siswa
Memotivasi siswa
Menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan hari ini
Mengajukan pertanyaan
terkait materi volume bangun
ruang
Menginformasikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti
Membentuk kelompok
Menyampaikan materi
Menggunakan media
pembelajaran
Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya
Memberi soal latihan
Menunjuk beberapa kelompok
untuk membacakan hasil
pekerjaannya
44
45
Kegiatan penutup
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Menjawab salam
Berdoa bersama
Merespon pengecekan absensi
Memperhatikan motivasi guru
Menjawab pertanyaan guru
Kegiatan Inti
45
46
Kegiatan penutup
Mengerjakan evaluasi
Berdoa bersama
Menjawab salam
46
47
75 80 Tuntas
10 EMITA LIANANJANI
75 70 Tidak Tuntas
11 MUHAMAD AKBAR ROKHIM
75 80 Tuntas
12 TINA ROSITA NINGRUM
75 80 Tuntas
13 YELINA PUTRI DWI YULIAWAN
75 100 Tuntas
14 ALBIE NASUKHA BERLIAN
75 70 Tidak Tuntas
15 BAGASTAMA AJI PUTRA
Jumlah 1160
Rata-Rata 77,33
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan saat perbaikan pembelajaran setelah
ditelaah menghasilkan gambaran sebagai berikut :
1) Kelebihan-kelebihan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran
adalah:
a) Sudah menggunakan model pembelajaran yang menarik
b) Menggunakan media pembelajaran dengan lengkap
c) Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
2) Kelemahan-kelemahan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran
adalah:
Belum semua kelompok membacakan hasil diskusinya.
Ada beberapa Siswa hanya mengandalkan temannya yang
pandai saja Memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
3) Menentukan solusi pemecahan atau tindak lanjut
Memberi kesempatan kepada kelompok lain
untuk mebacakan hasil diskusinya.
Siswa harus saling bekerja sama dalam diskusi kelompok.
Dari hasil belajar siswa diperoleh prosentase hasil belajar
47
48
48
49
3 3 3 3
3 + 3 + 3 +3 = 8
4 x3 = 12
49
50
50
51
51
52
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Memberi salam
Mengajak berdoa
Mengecek kehadiran siswa
Memotivasi siswa
Menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan hari ini
Mengajukan
pertanyaan terkait materi
volume bangun ruang
Menginformasikan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
52
53
Membentuk kelompok
Menyampaikan materi
Menggunakan
media pembelajaran
Memberi kesempatan
siswa untuk bertanya
Memberi soal latihan
Menunjuk beberapa
kelompok untuk
membacakan hasil
pekerjaannya
Kegiatan penutup
Memberikan evaluasi
kepada siswa
Memberikan PR
Menutup pembelajaran
Mengajak berdoa bersama
Salam
1 Persiapan
53
54
2 Pelaksanaan
Kegiatan Awal
Menjawab salam
Berdoa bersama
Merespon pengecekan absensi
Memperhatikan motivasi guru
Menjawab pertanyaan guru
Kegiatan Inti
Kegiatan penutup
Mengerjakan evaluasi
Berdoa bersama
Menjawab salam
54
55
Jumlah 1270
Rata-rata 84,67
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan saat perbaikan pembelajaran setelah
ditelaah menghasilkan gambaran sebagai berikut :
1. Kelebihan-kelebihan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran
adalah:
55
56
56
57
Nilai Siswa
Untuk aktivitas guru pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa semua
aspek sudah dilakukan semua. Untuk aktivitas siswa pada siklus 2 bahwa
semua aspek juga sudah dilakukan semua yang awalnya siswa tidak aktif
bertanya, pada aktivitas siswa di siklus 2 ini siswa sudah aktif bertanya dalam
kegiatan belajar mengajar. Sedangkan untuk nilai hasil belajar nilai rata-
ratanya adalah 84,67.
Dibawah ini adalah Prosentase dan grafik nilai hasil belajar siklus 2.
57
58
3 Jumlah Siswa
0
50 60 70 80 90 100
Nilai Siswa
Untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa ini perlu karena akan
berdampak positif pada aktivitas guru maupun siswa. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk terus memperbaiki dan mencapai hasil yang maksimal sesuai
indikator keberhasilan.
Tabel 4.11
58
59
Tabel 4.12
Rekapitulasi Prosentase Ketuntasan Nilai Hasil Belajar
Ketuntasan Prosentase
Rata -
Siklus Belum Belum
Tuntas Tuntas Rata
Tuntas Tuntas
Pra Siklus 6 9 39,33% 60,67% 68,00
Siklus 1 7 8 39, 75% 60,25% 76,54
Siklus 2 13 2 80,74% 19,26% 84,67
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Pra siklus Siklus 1 Siklus 2
59
60
Sesuai grafik di atas dapat di simpulkan bahwa tes hasil belajar siswa
ada peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pra siklus prosentase ketuntasan
hasil belajar hanya 39,33% yang mendapat nilai di atas KKM, pada siklus 1
mencapai 39,75% yang mendapat nilai di atas KKM, pada siklus 2 mencapai
80,74% yang mendapat nilai di atas KKM
60
61
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian sebagaimana
dirumuskan pada bab I dan hasil temuan yang telah dibahas pada bab IV
diperoleh simpulan, yaitu pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan
hasil belajar matematika tentang menghitung mengubah bentuk
penjumlahan berulang ke dalam bentuk perkalian siswa kelas II SDN
Bedagung 2 semester 1 tahun pelajaran 2021/ 2022 . Hal ini dapat dibaca
pada hasil k e t u n t a s a n penelitian yang menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa pada pra siklus y a i t u 3 anak yang tuntas atau 39,33 % dengan
nilai rata-rata 68,00, siklus I ada 7 siswa yang tuntas atau 39,75% dengan
nilai rata-rata 76,54 dan siklus II ada 13 anak yang tuntas atau 80,74 % dengan
nilai rata-rata 84,67.
B. SARAN
61
62
62
63
DAFTAR PUSTAKA
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
68
69
4.2 Melaporkan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa
daerah hasil pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan
wujudnya dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual.
Matematika
69
70
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E. Tujuan perbaikan
Bagi guru
1. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
2. Untuk meningkatkan profesipnalitas guru dalam mengelola pembelajaran
Bagi siswa
Melalui pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan minat belajar siswa.
F. MATERI PEMBELAJARAN
70
71
Menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil bilangan cacah sampai 100
dengan tepat
Pendekatan : Konstruktivisme
ceramah
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
(Religius)
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Bermain di lingkunganku”. (Integritas)
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan. (
Communication )
Inti Pada awal pembelajaran, siswa diarahkan untuk 150 menit
mengamati gambar “Beni dan Tiur yang sedang
bermain perahu kertas”.
Siswa diarahkan oleh guru untuk mengajukan
pertanyaan menggunakan kata tanya siapa, mengapa, di
mana, bagaimana, dan kapan berdasarkan gambar yang
diamati.
Siswa lain diminta menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Berdasarkan gambar, siswa menceritakan
pengalamannya dalam bermain perahu kertas.
71
72
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru membimbing siswa menyanyikan lagu
“Berdayung”.
Sebelum menyanyi, terlebih dahulu dijelaskan bahwa
dalam bernyanyi harus memperhatikan nada.
Siswa diminta membaca teks yang berkaitan dengan
panjang pendek nada. ( Literasi )
Guru menjelaskan cara menyanyikan nada 2 ketuk dan
1 ketuk pada lagu.
Guru membimbing siswa menyanyikan lagu
“Berdayung” dengan benar. (Integritas)
Siswa menyanyikan lagu “Berdayung” dengan
memperhatikan panjang pendek nada. (Nasionalis)
Siswa berdiskusi menentukan nada 2 ketuk dan 1 ketuk
pada lagu dengan menggunakan simbol. (
Collaboration )
Dalam hal ini guru memberikan bimbingan kepada
siswa yang mengalami kesulitan.
Hasil diskusi disampaikan di depan kelas dan kepada
siswa diarahkan untuk saling memberikan
komentarnya. (Gotong-royong)
Guru membacakan teks “Bermain Perahu Kertas” dan
siswa diarahkan untuk mendengarkan dengan saksama.
Siswa menceritakan isi teks yang telah didengarnya
secara lisan di depan kelas, kemudian siswa lain
diminta untuk memberikan tanggapan. ( Literasi )
Siswa membaca kembali teks “Bermain Perahu
Kertas”.
Siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
teks bacaan. (Mandiri)
Siswa memperhatikan contoh penyelesaian masalah
perkalian yang dimulai dengan penjumlahan berulang.
Fokus guru: dalam memberikan contoh di awal
diharuskan menggunakan benda konkret terlebih
dahulu.
Guru menjelaskan konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang. ( Communication )
Siswa diarahkan untuk menyelesaikan beberapa
masalah sederhana yang berkaitan dengan perkalian
72
73
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dengan menggunakan benda konkret. (Mandiri)
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk
menyelesaikan sebuah soal yang berkaitan dengan
konsep perkalian. ( Collaboration )
Siswa diminta menyampaikan hasil diskusinya kepada
teman-temannya.
Siswa saling menanggapi hasil diskusi yang telah
disampaikan. ( Critical Thinking and Problem Solving
)
Siswa menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan
dengan perkalian. (Mandiri)
Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal diberikan bimbingan oleh guru.
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari (Integritas)
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) (Religius)
73
74
LAMPIRAN
Penilaian
A. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
B. Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat.
Tanggung Percaya
Jujur Disiplin Santun Peduli
No Nama Siswa Jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2. Pengetahuan
Skor maksimal : 100
Penilaian :
74
75
Penilaian
A. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
B. Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat.
Tanggung Percaya
Jujur Disiplin Santun Peduli
No Nama Siswa Jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2. Pengetahuan
Skor maksimal : 100
Penilaian :
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
Matematika
3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah
dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan seharihari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian.
82
83
SBdP
3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui lagu anak-anak.
4.2 Menampilkan pola irama sederhana melalui lagu anak-anak.
E. Tujuan perbaikan
Bagi guru
4. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
5. Untuk meningkatkan profesipnalitas guru dalam mengelola pembelajaran
Bagi siswa
Melalui pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan minat belajar siswa.
83
84
F. MATERI PEMBELAJARAN
membedakan panjang pendek nada pada lagu anak menggunakan simbol
dengan benar
Menyanyikan lagu anak dengan memperhatikan panjang pendek nada pada
lagu dengan benar
menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan tepat
membaca kembali teks pendek yang berkaitan dengab keragaman benda
dengan lafal dan intonasi yang tepat
menyatakan kalimat matematika yang berkaitan dengan perkalian dengan
benar
menyatatakqn perkalianbdua bilangan sebagaivpenjumlahan berulang
dengan benar
Menghitung hasil kali dua bilangan dengan hasil bilangan cacah sampai 100
dengan tepat
84
85
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengamati gambar “Beni dan Tiur yang sedang
bermain perahu kertas”.
Siswa diarahkan oleh guru untuk mengajukan
pertanyaan menggunakan kata tanya siapa, mengapa,
di mana, bagaimana, dan kapan berdasarkan gambar
yang diamati.
Siswa lain diminta menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Berdasarkan gambar, siswa menceritakan
pengalamannya dalam bermain perahu kertas.
Guru membimbing siswa menyanyikan lagu
“Berdayung”.
Sebelum menyanyi, terlebih dahulu dijelaskan bahwa
dalam bernyanyi harus memperhatikan nada.
Siswa diminta membaca teks yang berkaitan dengan
panjang pendek nada. ( Literasi )
Guru menjelaskan cara menyanyikan nada 2 ketuk dan
1 ketuk pada lagu.
Guru membimbing siswa menyanyikan lagu
“Berdayung” dengan benar. (Integritas)
Siswa menyanyikan lagu “Berdayung” dengan
memperhatikan panjang pendek nada. (Nasionalis)
Siswa berdiskusi menentukan nada 2 ketuk dan 1
ketuk pada lagu dengan menggunakan simbol. (
Collaboration )
Dalam hal ini guru memberikan bimbingan kepada
siswa yang mengalami kesulitan.
Hasil diskusi disampaikan di depan kelas dan kepada
siswa diarahkan untuk saling memberikan
komentarnya. (Gotong-royong)
Guru membacakan teks “Bermain Perahu Kertas” dan
siswa diarahkan untuk mendengarkan dengan
saksama.
Siswa menceritakan isi teks yang telah didengarnya
secara lisan di depan kelas, kemudian siswa lain
diminta untuk memberikan tanggapan. ( Literasi )
Siswa membaca kembali teks “Bermain Perahu
Kertas”.
85
86
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan teks bacaan. (Mandiri)
Siswa memperhatikan contoh penyelesaian masalah
perkalian yang dimulai dengan penjumlahan berulang.
Fokus guru: dalam memberikan contoh di awal
diharuskan menggunakan benda konkret terlebih
dahulu.
Guru menjelaskan konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang. ( Communication )
Guru menggunakan lebih dari satu contoh benda
konkret
Siswa diarahkan untuk menyelesaikan beberapa
masalah sederhana yang berkaitan dengan perkalian
dengan menggunakan benda konkret
tersebut.(Mandiri)
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk
menyelesaikan sebuah soal yang berkaitan dengan
konsep perkalian. ( Collaboration )
Siswa diminta menyampaikan hasil diskusinya kepada
teman-temannya.
Siswa saling menanggapi hasil diskusi yang telah
disampaikan. ( Critical Thinking and Problem
Solving )
Siswa menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan
dengan perkalian. (Mandiri)
Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal diberikan bimbingan oleh guru.
86
87
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pembelajaran) (Religius)
87
88
LAMPIRAN
Penilaian
A. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
B. Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat.
Tanggung Percaya
Jujur Disiplin Santun Peduli
No Nama Siswa Jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
2. Pengetahuan
Skor maksimal : 100
Penilaian :
88
89
1. 1 + 1 + 1 = 3 × 1 = 3 (skor 15)
2. 4 + 4 + 4 = 3 × 4 = 12 (skor 15)
3. 2 + 2 + 2 + 2 = 4 × 2 = 8 (skor 15)
4. 4 + 4 + 4 + 4 = 4 × 4 = 16 (skor 15)
5. Kalimat perkalian: 2 × 5 = 5 + 5 = 10 (skor 40)
3. Keterampilan
a. Menyanyikan lagu anak
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
No Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
1 Penguasaan Hafal seluruh Hafal Hafal Belum
Lagu syair lagu, seluruh sebagian mampu
irama tepat syair lagu, kecil syair menghafal
irama, lagu syair lagu
irama
kurang tepat
dan
sebaliknya
2 Kepercayaan Tidak terlihat Terlihat Memerlukan Belum
Diri ragu-ragu raguragu bantuan guru menunjukkan
kepercayaan
diri
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
DOKUMENTASI KEGIATAN
KEGIATAN AWAL
96
97
KEGIATAN INTI
97
98
98
99
KEGIATAN PENUTUP
Guru Memberikan PR
99
100
Doa Penutup
100
101
101
102
102
103
intraksi guru
dan murid.
5 Minggu Konsultasi Materi tema c Memperbaiki
21-11-2021 Bab II dipindah ke Bab II sesuai
A arahan
ditambahkan
macam-
macampembe
lajaran
konstruktivis
me
6 Minggu Konsultasi Mengajukan Memperbaiki
28-11-2021 Bab III judul diganti Bab 3 sesuai
mengajukan arahan
identifikasi
masalah dan
analisis
masalah,
pada siklus 2
menyusun
RPP diberi
perbaikan
siklus 2 yang
telah direvisi
7 Sabtu, Konsultasi IV Diberi data
4-11-2021 yang bersifat
kualitatif
tabel
prosentasi
ketuntasan
nilai hasil
belajar dan
garfish di
pindah di B
pembahasan
103
104
104