Anda di halaman 1dari 10

AZAS HUKUM PIDANA ADAT

DAN AJARAN SIFAT MELAWAN HUKUM

Muhammad Amin Hamid


Free Powerpoint Templates
Page 1
• Asas hukum itu sesungguhnya mengatur
tetapi dengan cara tidak muncul sebagai
aturan yang konkrit. Tidak ada hukum dan
sistem hukum yang bisa berjalan tanpa
memiliki asas hukum.
• Roeslan Saleh menyebutkan bahwa
korelasi asas hukum dengan hukum maka
asas hukum menentukan isi hukum dan
peraturan hukum positif hanya mempunyai
arti hukum jika dikaitkan dengan asas
hukum.
Free Powerpoint Templates
Page 2
AZAS HPA
Koesnoe mengemukakan
pendekatan hukum adat dalam
penyelesaian konflik adat
berdasarkan tiga asas yakni:
•Asas Rukun
•Asas Patut
•Asas Laras
Asas Rukun
• Asas kerukunan merupakan suatu asas kerja yang
menjadi pedoman dalam menyelesaikan konflik
adat. Penerapan asas, rukun dalam penyelesaian
konflik adat dimaksudkan untuk mengembalikan
keadaan kehidupan seperti keadaan semula, status
dan kehormatannya, serta terwujudnya hubungan
yang harmonis sesama krama desa.
• asas rukun tidak menekankan menang kalah pada
salah satu pihak, melainkan terwujudnya kembali
keseimbangan yang terganggu, sehingga para pihak
yang bertikai bersatu kembali dalam ikatan desa
adat.
Asas Patut
• Patut adalah pengertian yang menunjuk kepada alam
kesusilaan dan akal sehat, yang ditujukan pada
penilaian atas suatu kejadian sebagai perbuatan
manusia maupun keadaan.
• Patut berisi unsur-unsur yang berasal dari alam susila,
yaitu nilai-nilai baik atau buruk. Patut juga mengandung
unsur-unsur akal sehat, yaitu perhitungan-perhitungan
yang menurut hukum dapat diterima.
• Pendekatan asas patut dimaksudkan agar penyelesaian
konflik adat dapat menjaga nama baik pihak masing-
masing, sehingga tidak ada yang merasa diturunkan
atau direndahkan status dan kehormatannya selaku
krama desa.
Asas Laras
• Ajaran keselarasan mengandung anjuran untuk
memperhatikan kenyataan dan perasaan yang
hidup dalam masyarakat, yang telah tertanam
menjadi tradisi secara turun temurun. Oleh karena
itu, pengalaman dan pengetahuan tentang adat
istiadat yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat, merupakan bahan-bahan untuk
merumuskan secara konkrit suatu jawaban dalam
menyelesaikan konflik adat.
• Penggunaan pendekatan asas keselarasan
dilakukan dengan memperhatikan tempat, waktu,
dan keadaan (desa, kala, patra), sehingga putusan
dapat diterima oleh para pihak dalam masyarakat.
Ajaran Sifat Melawan Hukum
Menurut wujudnya atau sifatnya tindak
pidana adalah perbuatan yang melawan
hukum. Namun, tidak semua perbuatan yang
melawan hukum atau yang merugikan
masyarakat diberi sanksi atau ancaman
dengan pidana. Dengan demikian, suatu
tindak pidana mensyaratkan adanya undang-
undang atau hukum yang melarang suatu
perbuatan dan sekaligus juga menetapkan
ancaman terhadap perbuatan tersebut.
Ajaran Sifat Melawan Hukum Formil
• Suatu perbuatan itu bersifat melawan hukum,
apabila perbuatan diancam pidana dan
dirumuskan sebagai suatu delik dalam undang-
undang; sifat melawan hukumnya perbuatan
itu dapat hapus, hanya berdasarkan undang-
undang.
• Jadi menurut ajaran ini melawan hukum sama
dengan melawan atau bertentangan dengan
undang-undang (hukum tertulis).
Ajaran Sifat Melawan
Hukum Materiil
• Suatu perbuatan itu melawan hukum atau tidak,
tidak hanya yang terdapat dalam undang-undang
(yang tertulis) saja, akan tetapi harus dilihat
berlakunya asas-asas hukum yang tidak tertulis.
Sifat melawan hukumnya perbuatan yang nyata-
nyata masuk dalam rumusan delik itu dapat hapus
berdasarkan ketentuan undang-undang dan juga
berdasarkan aturan-aturan yang tidak tertulis.
• Menurut ajaran ini melawan hukum sama dengan
bertentangan dengan hukum tidak tertulis
termasuk tata susila
• sifat melawan hukum materiil kemudian
dibedakan lagi menjadi dua bagian dalam fungsi
negatif dan dalam fungsi positif.
• Ajaran sifat melawan hukum yang materiil dalam
fungsinya yang negatif mengakui kemungkinan
adanya hal-hal yang ada di luar undang-undang
menghapus sifat melawan hukumnya perbuatan
yang memenuhi rumusan undang-undang
• Sedangkan pengertian sifat melawan hukum yang
materiil dalam fungsinya yang positif menganggap
sesuatu perbuatan tetap sebagai suatu delik atau
tindak pidana meskipun tidak secara tegas atau
nyata diancam dengan undang-undang apabila
bertentangan dengan hukum atau ukuran-ukuran
lain yang ada di luar undang-undang. Jadi di sini
diakui hukum yang tak tertulis sebagai sumber
hukum yang positif.

Anda mungkin juga menyukai