Anda di halaman 1dari 10

Analisa Keterkaitan Artificial Intelligence BellaBot Dengan Subjek Hukum Di Era Society 5.

0
Audrey Lauren¹, Marvin Candra², Sylvia Shasmita³, Vivi Heniasy⁴
¹Mahasiswa Program S1 Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara
Email: audrey.205210138@stu.untar.ac.id
²Mahasiswa Program S1 Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara
Email: marvin.205210131@stu.untar.ac.id
³Mahasiswa Program S1 Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara
Email: sylvia.205210021@stu.untar.ac.id
⁴Mahasiswa Program S1 Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara
Email: vivi.205210080@stu.untar.ac.id

Abstrak
Perikatan dalam ruang lingkup hukum secara khusus diatur dalam Buku III Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata yang mengatur mengenai perjanjian. Perikatan lahir karena adanya kesepakatan para
pihak yang melaksanakan perjanjian. Dalam melaksanakan perjanjian, selain melahirkan perikatan
tentunya juga terdapat manusia yang berperan sebagai subjek hukum dalam melaksanakan perjanjian.
Perikatan Artificial Intellegence BellaBot terjadi ketika penjual dan pembeli sepakat untuk
melaksanakan perjanjian jual beli. Penelitian ini membahas mengenai eksistensi dan perikatan
Artificial Intelligence BellaBot sebagai subjek hukum. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
menganalisa hubungan hukum yang terjadi dan keberadaan Artificial Intellegence BellaBot pada
implementasinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif dengan mengumpulkan
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Artificial
Intellegence BellaBot meskipun merupakan robot yang dapat bertindak dan berperilaku layaknya
seorang manusia, namun BellaBot tidak dapat diklasifikasikan sebagai subjek hukum karena pada
hakikatnya subjek hukum adalah pembawa hak dan kewajiban sedangkan BellaBot tidak karena
diciptakan dan dikendalikan oleh manusia. Serta, hubungan perikatan yang terjadi dalam perjanjian
jual beli yang terikat terdapat pada perusahaan Pudu sebagai penjual sekaligus produsen dan pengguna
BellaBot sebagai pembeli dengan objeknya berupa BellaBot.
Kata kunci: Artificial Intelligence, hukum perikatan, subjek hukum

1. PENDAHULUAN berbuat atau tidak berbuat sesuatu. 2


Buku Ketiga dari Kitab Undang-Undang Penjelasan dari perjanjian berdasarkan Pasal
Hukum Perdata secara khusus memberi 1313 adalah suatu tindakan dimana seorang
pengaturan tentang perikatan, di dalamnya atau lebih mengikatkan dirinya dengan satu
juga dimuat tentang perjanjian. Dalam Pasal orang atau lebih.3 Dari penjelasan perikatan
1233 telah disebutkan bahwa suatu perikatan dan perjanjian yang telah dijelaskan dapat
dapat terlahir karena suatu persetujuan atau disimpulkan bahwa perikatan dan juga
juga dapat lahir karena adanya undang- perjanjian lahir karena adanya subjek hukum
undang yang mengaturnya, 1 dalam Pasal yang terlibat di dalamnya, hal ini juga
1234 juga telah ditegaskan bahwa perikatan ditegaskan dalam Pasal 1320 KUHPerdata
ditujukan atau bertujuan untuk memberi, yang disebutkan bahwa suatu perjanjian

1 3
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Ps. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Ps.
1233: Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena 1313: Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dimana
undang-undang. satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang
2
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Ps. lain atau lebih.
1234: Perikatan ditujukan untuk memberikan sesuatu,
untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu.

1
dapat dinyatakan sah jika memenuhi Suatu subjek hukum harus memenuhi
keempat syarat yaitu sepakat mereka yang syarat kecakapan hukum agar dapat sah
mengikatkan dirinya, kecakapan untuk untuk melakukan suatu perbuatan hukum.
membuat suatu perikatan, suatu hal tertentu, Cakap Hukum secara perdata memiliki arti
suatu sebab yang halal.4 kecakapan seseorang untuk melakukan suatu
Subjek hukum ialah segala sesuatu yang perbuatan hukum dan karenanya mampu
dapat dibebankan hak dan kewajiban atau mempertanggungjawabkan akibat hukumnya.
sesuatu yang berdasarkan hukum dapat Berdasarkan Pasal 330 KUHPerdata,
memiliki hak dan kewajiban. Hak dan seseorang dianggap dewasa setelah usianya
kewajiban yang dimaksudkan disini adalah 21 tahun atau jika sudah menikah. Pasal
subjek hukum dapat melakukan hubungan tersebut telah menyebutkan bahwa seseorang
hukum atau dapat bertindak melakukan dapat dinyatakan cakap hukum jika telah
kewenangan hukumnya berdasarkan berusia 21 tahun atau sudah menikah
ketentuan hukum yang ada. Menurut Subekti, sebelum berusia 21 tahun.5
subjek hukum terbagi menjadi dua yaitu Indonesia bersama dengan negara lain
orang dan badan hukum. Subekti kini telah memasuki era baru yang
mengatakan bahwa dalam hukum, orang dinamakan era society 5.0, Society 5.0 sendiri
(persoon) memiliki arti sebagai pembawa adalah sebuah konsep yang menjelaskan
hak atau subjek di dalam hukum. Seseorang bahwa teknologi dan juga manusia akan
dapat dinyatakan sebagai subjek hukum hidup secara bersama-sama dengan tujuan
(pembawa hak), dimulai semenjak ia untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
dilahirkan dan berakhir saat ia meninggal. untuk kedepannya. Kita sekarang sedang
Bahkan, dapat dikatakan bahwa seseorang berada di era yang dimana globalisasi dan
telah menjadi subjek hukum semenjak ia juga perkembangan teknologi berkembang
masih berada di dalam kandungan (seperti pesat, seperti hal yang sedang marak terdapat
misalnya dalam hal waris), dengan ketentuan dimana saja yaitu Artificial Intelligence (AI)
ia kemudian dilahirkan dalam keadaan hidup. atau dalam bahasa Indonesia dapat disebut
Dalam bukunya, Subekti juga mengatakan dengan kecerdasan buatan. John McCarthy
bahwa selain orang, badan-badan atau mengemukakan bahwa “Artificial
perkumpulan-perkumpulan juga memiliki Intelligence is the science and engineering of
hak dan kewajiban dalam melakukan making intelligent machines, especially
perbuatan hukum seperti halnya seorang intelligent computer programs. it is related
manusia. Badan-badan atau perkumpulan- to the similar task of using computers to
perkumpulan itu mempunyai kekayaan understand human intelligence, but AI does
sendiri, ikut serta dalam lalu lintas hukum not have to confine itself to methods that are
dengan perantara pengurusnya, dapat biologically observable” 6 yang berarti
digugat, dan dapat juga menggugat di muka kecerdasan buatan bertujuan untuk
hakim. mengetahui dan memodelkan proses-proses
berpikir manusia dan mendesain mesin agar

4
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Ps. blitar.go.id/informasi-pengadilan/160-untuk-kepentingan-
1320: Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi apa-batasan-usia-dewasa-
empat syarat: 1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan itu.html#:~:text=Ketentuan%20dalam%20Pasal%20330%
dirinya; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. 20Kitab,sudah%20menikah%20sebelum%20berusia%202
Suatu pokok persoalan tertentu; 4. Suatu sebab yang tidak 1 , diakses 27 Mei 2022, hal. 1.
terlarang. 6
John McCarthy, “What is Artificial Intelligence”,
5
Drs. H. Sudono, M.H., “Untuk Kepentingan Apa Revised November 12, 2007.
Batasan Usia Dewasa Itu”, https://www.pa-

2
dapat menirukan perilaku manusia. Cerdas, a. Pendahuluan memuat mengenai
berarti memiliki pengetahuan ditambah penjelasan materi terkait Artificial
pengalaman, penalaran bagaimana membuat Intelligence, perikatan, perjanjian,
keputusan dan mengambil tindakan, dan dan kecakapan hukum. Serta,
moral yang baik. terdapat tujuan dari pelaksanaan
Artificial Intelligence ini memiliki arti penelitian dan sistematika penulisan
kecerdasan buatan, yang berarti ada yang akan dikembangkan oleh
seseorang yang membuat, mengatur, dan penulis;
juga memprogram Artificial Intelligence itu b. Latar belakang memuat mengenai
agar dapat menjalankan tujuannya sebagai gambaran secara umum keterkaitan
kecerdasan buatan. Artificial Intelligence ini Artificial Intelligence dengan
dapat berupa hanya sebuah program dalam subjek hukum;
sebuah aplikasi, contohnya adalah c. Rumusan masalah memuat
Googlemap, Google translate, Deepfake, dan mengenai permasalahan yang akan
lain-lain, dapat juga berwujud dan ada diteliti oleh penulis;
fisiknya, contohnya adalah Bellabot yang d. Metode penelitian memuat
akan dibahas dalam pembahasan ini. mengenai tahap-tahap ilmiah dalam
Keterkaitan antara buku III KUHPerdata, menyelesaikan permasalahan
subjek hukum, dan juga Artificial penelitian;
Intelligence adalah manusia sebagai subjek e. Pembahasan memuat mengenai
hukum saat menggunakan Artificial pengkajian atas analisa
Intelligence harus mengikuti peraturan- permasalahan penelitian
peraturan yang telah disepakati bersama, berdasarkan data-data penelitian
dalam aturan-aturan itu diatur juga mengenai yang telah dikumpulkan oleh
siapa-siapa saja yang dapat memakai atau penulis; dan
menggunakan Artificial Intelligence itu. f. Kesimpulan memuat mengenai
uraian singkat dari hasil analisa
1.1 TUJUAN PENELITIAN permasalahan yang telah dikaji
Tujuan dari pelaksanaan penelitian dalam bagian pembahasan.
ini adalah penulis ingin mengkaji dan
menganalisa terkait keberadaan 2. LATAR BELAKANG
BellaBot yang merupakan salah satu Memasuki era society 5.0, aktivitas
inovasi dari Artificial Intelligence manusia berfokus pada kegiatan yang
dengan kegunaannya yang mampu berbasis teknologi sehingga kebutuhan
membantu meringankan pekerjaan akan teknologi oleh masyarakat semakin
manusia di era Society 5.0, yang mana meningkat yang membuat teknologi telah
manusia harus hidup berdampingan menjadi sebuah peranan penting dalam
dengan teknologi yang semakin canggih. kehidupan masyarakat. Dengan
Serta, Penulis juga ingin menganalisa berkembangnya pesat teknologi, muncul
terkait hubungan perikatan yang terjadi sebuah perkembangan teknologi bernama
dalam interaksi BellaBot Artificial Artificial Intelligence atau disebut dengan
Intelligence dan manusia sebagai kecerdasan buatan. Hadirnya Artificial
konsumen. Intelligence membawa perubahan baru
dalam bidang pelayanan makanan seperti
1.2 SISTEMATIKA PENULISAN BellaBot. Robot tersebut diciptakan oleh
Penulisan dalam penelitian ini perusahaan Pudu dengan kecerdasan
mencakup beberapa bagian, antara lain: tinggi yang mampu berinteraksi dengan

3
manusia yang didesain secara bionik dengannya merasa bahwa robot
inovatif dan memiliki bentuk yang lucu tersebut adalah “Kucing” dengan
seperti kucing.7 kecerdasan tinggi yang nyata;
BellaBot diciptakan untuk membantu e) Memiliki struktur modular dengan
tugas manusia dalam bidang pelayanan baki induksi inframerah sehingga
makanan. BellaBot digunakan untuk dapat mengirim makanan secara lebih
mengantarkan makanan dan minuman efisien; dan
bagi para konsumen. BellaBot dirancang f) Memiliki sistem penjadwalan
dengan keahlian khusus dalam berjalan sehingga dapat berkomunikasi dengan
dan memiliki kemampuan berinteraksi robot lainnya di mana pun dengan
dengan manusia. Kemampuan interaksi jaringan yang sama, serta dapat cepat
tersebut terdiri dari sejumlah program mengambil keputusan.
yang dijalankan terhadap robot tersebut Oleh karena kecanggihan yang
sebagai berikut.8 dimiliki oleh BellaBot, inovasi Artificial
a) Memiliki sensor 3D dan sasis modular Intelligence ini banyak digunakan oleh
yang baru sehingga dapat bergerak masyarakat seperti restoran dan rumah
dengan aman tanpa menabrak objek sakit sebagai robot pengantar makanan
maupun subjek yang berada layaknya seorang pelayan pada
disekitarnya. BellaBot dapat menjauh konvensionalnya karena pada dasarnya
atau berhenti saat bertemu dengan robot tersebut memudahkan pekerjaan
rintangan tersebut dengan ketinggian manusia, menghemat waktu, tenaga, dan
minimum deteksi sejauh 2 cm, biaya. Hal tersebut dinilai efisien setelah
frekuensi deteksi rintangan sebesar diterapkan pada rumah sakit Pondok
5.400 kali per menit, sudut deteksi Indah di Jakarta, dimana BellaBot ini
depan 192.64°, dan jangkauan deteksi selain dapat mengantarkan makanan dan
rintangan depan melebihi 10 m; minuman untuk para pasien yang rawat
b) Memiliki Artificial Intelligence Voice inap juga dapat menghibur pengunjung
atau modul suara AI yang diisi dengan dan pasien yang beraktivitas di rumah
ratusan konten dialog yang sakit. 9 Sedangkan pada foodcourt di
kontekstual sehingga BellaBot dapat TangCity Mall Tangerang, penggunaan
berinteraksi dengan manusia lebih BellaBot sudah digunakan sejak masa
komunikatif; pandemi sebagai pengantar makanan ini
c) Memiliki kemampuan untuk sangat efektif karena robot ini bertugas
menerima interaksi sentuhan sebagai melayani pengunjung foodcourt sebagai
reaksi dari umpan balik; pramusaji untuk meminimalisir kontak
d) Memiliki ekspresi yang fisik dengan pengunjung.10
menggambarkan emosional BellaBot Tingkat efisiensi kegunaan dari
sehingga manusia yang berinteraksi BellaBot berhasil mencetak rekor yang

7
Anonim, “Bellabot Robot Pengiriman Makanan 10
Merdeka, “Robot Pengantar Makanan Untuk
Inovatif”, https://marsyarobotics.com/bellabot/, diakses 24 Meminimalisir Sentuhan Pengunjung di Masa Pandemi”,
Mei 2022. https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/1369052/202110
8
Ibid., hal. 2. 27155214-robot-pengantar-makanan-untuk-
9
Fitri Syarifah, “Kenalkan Bella si Robot meminimalisir-sentuhan-pengunjung-di-masa-pandemi-
Menggemaskan yang Antar Makanan ke Pasien Anak di 001-debby-restu-utomo.html, diakses 24 Mei 2022.
RSPondok Indah”,
https://www.liputan6.com/health/read/4881582/kenalkan-
bella-si-robot-menggemaskan-yang-antar-makanan-ke-
pasien-anak-di-rs-pondok-indah, diakses 24 Mei 2022.

4
memuaskan bagi konsumen. Namun, 3. RUMUSAN MASALAH
BellaBot ini juga terdapat dampak negatif Berdasarkan uraian latar belakang
bagi masyarakat karena berperan aktif dalam penelitian ini, maka terdapat
dalam melakukan pekerjaan manusia rumusan masalah sebagai berikut.
sehingga posisinya dapat menggantikan 1. Bagaimana eksistensi Artificial
manusia. Keberadaan BellaBot yang Intelligence BellaBot sebagai subjek
mendominasi manusia dalam melakukan hukum?
pekerjaan tentu menjadi sebuah 2. Bagaimana perikatan yang terjadi
pertanyaan sekaligus kekhawatiran dalam interaksi hubungan Artificial
karena statusnya yang diragukan oleh Intelligence BellaBot dengan
masyarakat. Yang dimaksud dengan konsumen?
status adalah keberadaan robot tersebut
diberlakukan sebagai subjek atau objek, 4. METODE PENELITIAN
karena dalam melakukan sebuah Menurut Peter Mahmud Marzuki
pekerjaan tentu mempunyai penelitian hukum adalah suatu proses
pertanggungjawaban yang harus dipikul. untuk menemukan aturan hukum, prinsip-
BellaBot ini diprogramkan oleh manusia prinsip hukum, dan juga doktrin hukum
untuk meringankan pekerjaan. untuk menjawab isu hukum yang
Akan tetapi, jikalau terjadi sebuah dihadapi.11 Penelitian ini dilakukan untuk
kecelakaan dalam menjalankan tugasnya mendapatkan data-data yang diperlukan
seperti menumpahkan makanan ke dari isu yang akan diteliti. Agar penelitian
pelanggan karena sistem yang error. tersebut memenuhi syarat keilmuan, maka
Apakah hal tersebut dapat diperlukan metode penelitian, suatu tata
dipertanggungjawabkan oleh BellaBot? urutan pelaksanaan penelitian dalam
Oleh karena itu, Penulis tertarik untuk pencarian data sebagai bahan pembahasan
menganalisa mengenai eksistensi agar dapat memahami isu hukum yang
BellaBot sebagai Artificial Intelligence diteliti, dan hasil penelitian tersebut akan
sebagai subjek hukum. Selain itu, dengan dituangkan dalam penulisan laporan
kelihaian BellaBot sebagai salah satu penelitian. Penelitian ini menggunakan
inovasi dari Artificial Intelligence yang jenis metode penelitian yuridis normatif
mampu memvisualisasikan ekspresi yang dengan menemukan suatu aturan hukum,
beragam dan membalas komunikasi prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-
secara dua arah dengan baik juga doktrin untuk menjawab isu hukum yang
dipertanyakan oleh Penulis, yaitu terkait sedang dihadapi.12 Pengumpulan data dan
perikatan yang terjadi dalam interaksi informasi dalam penelitian ini diperoleh
hubungan robot dan manusia sebagai melalui studi kepustakaan berupa bahan
konsumennya. Dengan demikian, Penulis hukum primer, bahan hukum sekunder,
tertarik mengangkat isu Artificial dan bahan hukum tersier. Bahan hukum
Intelligence BellaBot dengan judul primer terdiri dari peraturan perundang-
“Analisa Keterkaitan Artificial undangan yang berkaitan dengan
Intelligence BellaBot Dengan Subjek permasalahan yang akan dianalisa. Bahan
Hukum Di Era Society 5.0”. hukum sekunder terdiri dari buku, jurnal,
dan hasil keputusan pengadilan. Serta

11
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum,
12
Edisi Revisi, Cetakan ke-2, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum,
29. Edisi Revisi, Cetakan ke-15, (Jakarta: Kencana, 2021), hal.
133.

5
bahan hukum tersier berupa tambahan memiliki hak dan kewajiban dan
data yang mendukung, seperti artikel yang dapat bertindak mandiri dalam setiap
ditelusuri dalam internet. keputusan yang dikeluarkan sebagai
subjek hukum.13
5. PEMBAHASAN Subjek hukum yang dapat disebut
A. Eksistensi Artificial Intelligence dengan istilah rechtsubject adalah
BellaBot sebagai Subjek Hukum pendukung hak dan kewajiban. Di
Kecerdasan buatan atau dalam dalam KUHPerdata, terdapat dua
bahasa Inggrisnya disebut sebagai macam subjek hukum yang terdiri
“Artificial Intelligence” dan biasa dari manusia dan juga badan hukum.
disingkat dengan AI yaitu Artificial Pada dasarnya AI dan manusia sangat
artinya buatan dan Intelligence jauh berbeda. Perbedaan mendasar
artinya cerdas (kata sifat). Maka terlihat dari lahirnya dan ketiadaan
dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur alami pada AI, sehingga dalam
Artificial Intelligence adalah hal ini untuk memposisikan AI
kecerdasan buatan. AI sendiri sebagai subjek ataupun objek
merupakan suatu teknologi yang bukanlah pada pengertian secara
dalam pelaksanaannya dioperasikan biologis. Chidir Ali mengartikan
oleh manusia yang jika dikaitkan manusia sebagai makhluk yang
dengan hukum positif maka AI berwujud dan rohaniah yang secara
dioperasikan oleh penyelenggara berasa, berbuat, menilai,
sistem elektronik dimana hal ini berpengetahuan dan berwatak. 14
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Akan tetapi, sebagaimana diketahui
Nomor 71 Tahun 2019 tentang AI tidak dapat juga disamakan
Penyelenggaraan Sistem dan dengan manusia. AI muncul karena
Transaksi Elektronik di Indonesia. AI terdapat manusia di belakangnya
diposisikan sebagai objek hukum dan yang telah memprogramnya dan
bukan merupakan subjek hukum memberi perintah, maka dari itu AI
karena AI tidak tergolong sebagai tidak dapat berdiri sendiri. Oleh
subjek hukum menurut hukum positif karena itu, dalam hal ini berkaitan
yang berlaku di Indonesia, AI tidak dengan tindakan dan perbuatan
dapat disamakan dengan badan hukum yang dilakukannya, AI tidak
hukum untuk menjadi manusia dapat mempertanggungjawabkannya.
maupun subjek hukum dimana suatu BellaBot sebagai salah satu AI yang
badan hukum memiliki maksud dan berwujud fisik tidak dapat
tujuan yang jelas dalam pendiriannya diklasifikasikan sebagai subjek
serta terdapat ruang lingkup manusia. hukum walaupun dapat berinteraksi
Otto Von Gierke melalui teori organ dengan manusia dengan memberikan
memberikan definisi bahwa sejatinya pelayanan seperti mengantarkan
badan hukum itu adalah realitas yang makanan karena jika mengalami
sesungguhnya memiliki suatu sifat masalah atau jika sewaktu-waktu
dan kepribadian alam dari manusia mengalami malfungsi, pengembang
dalam pergaulan hukumnya yang perangkat AI tersebut lah yang akan
mana tentunya suatu badan hukum bertanggung jawab.
13 14
Amboro, F. Y. P., & Komarhana, K. Prospek Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani,
Kecerdasan Buatan Sebagai Subjek Hukum Perdata Di Perbandingan Hukum Perdata, (Jakarta: PT Raja
Indonesia. Hal 145. Grafindo,2014), hal. 75-76.

6
Terkadang dalam menggunakan subjek hukum yang secara hukum
sesuatu yang dapat melahirkan akibat melaksanakan suatu perjanjian.
hukum diperlukan syarat-syarat Manusia yang dimaksud dalam
kecakapan hukum itu, sesuai yang konteks penelitian ini adalah
telah dijelaskan berdasarkan pasal konsumen yang mendapatkan
330 KUHPerdata, dewasa menurut bantuan pelayanan dari Bellabot
KUHPerdata adalah berumur 21 dalam aktivitasnya dan produsen
tahun atau sudah menikah sebelum yang memproduksi Artificial
menginjak usia 21 tahun. Dalam hal Intelligence tersebut, sedangkan
sekedar berinteraksi dengan BellaBot BellaBot ini hanya sebatas objek
di pusat perbelanjaan ataupun dikarenakan robot ini dibuat oleh
restoran, kecakapan hukum itu tidak manusia untuk bertindak dan
diperlukan sehingga anak-anak yang berperilaku selayaknya manusia yang
masih kecil pun dapat berinteraksi sesungguhnya sehingga Bellabot
dengan BellaBot tanpa menimbulkan tidak dapat diklasifikasikan sebagai
akibat hukum. subjek hukum. Perikatan terjadi
Penulis beropini bahwa AI secara karena adanya interaksi dari BellaBot
umum sampai kapanpun tidak akan dengan subjek hukum, yaitu
dapat diposisikan sebagai suatu konsumen yang diberikan pelayanan.
subjek hukum karena secanggih atau Oleh karena itu, perikatan terjadi
secerdas apapun AI itu tetap saja pada pihak produsen dan konsumen
terdapat seseorang yang mengatur yang menggunakan produk tersebut.
dan juga merancangnya, sesuai Adanya suatu perikatan dalam
dengan namanya yaitu “Kecerdasan menggunakan suatu produk, maka
buatan”, kecerdasan mereka hanyalah perlindungan konsumen juga turut
berupa buatan dari subjek hukum hadir dalam interaksi yang terjadi
yang sesungguhnya yaitu manusia, dengan hak dan kewajiban yang
jika perbuatan dari AI itu sendiri timbul untuk memenuhi kebutuhan
menimbulkan akibat hukum, mereka dan menjamin terwujudnya suatu
tidak bisa dihukum, melainkan orang perlindungan hukum atas
yang merancangnya lah yang suatu kepentingan tertentu. Perikatan
bertanggung jawab, penulis juga yang timbul diawali dengan adanya
beropini bahwa sampai kapanpun penawaran produk dari perusahaan
manusia tidak akan dapat tergantikan tersebut. Perusahaan yang
posisinya oleh AI sebagai subjek menawarkan produk BellaBot
hukum. merupakan perusahaan yang berasal
dari Tiongkok bernama Pudu. Robot
B. Perikatan yang Terjadi dalam tersebut ditawari kepada masyarakat
Interaksi Hubungan Artificial Indonesia dengan sekitaran harga Rp
Intelligence BellaBot dengan 100.000.000 (seratus juta Rupiah).
Konsumen Tentunya dalam penjualan alat
Perikatan timbul karena adanya elektronik seperti BellaBot tidak
kesepakatan dari para pihak dalam jarang terdapat kecacatan atau
melaksanakan perjanjian. Secara kerusakan. Oleh karena itu,
hukum, perikatan lahir karena pentingnya peran penjual dalam
persetujuan atau undang-undang. memastikan kualitas dari produk
Dalam hal ini, manusia menjadi yang ditawarkan sebelum terikatnya

7
sebuah hubungan perjanjian. Dalam tindakan tersebut. Akan tetapi,
penawaran produk BellaBot, apabila masa waktu garansi BellaBot
perusahaan menjaminkan adanya telah selesai, maka produk tersebut
garansi terhadap pembeli dengan sepenuhnya merupakan tanggung
syarat adanya bukti transaksi jual beli jawab dari pihak pembeli sebagai
dan rekaman video mengenai konsumennya.
penjelasan produk yang tidak Jalinan hubungan perikatan antara
berfungsi tanpa diedit. Dengan penjual dan pembeli dalam suatu
demikian, perusahaan telah perjanjian jual beli harus diperhatikan
menjalankan kewajibannya sebagai secara cermat dan teliti, karena
penjual. Terkait dengan hak dari kesalahan atau kelalaian dari
penjual, yaitu ia berhak menerima tindakan suatu objek harus dapat
pembayaran atas produk tersebut dipertanggungjawabkan. Misalnya,
dengan harga transaksi yang telah terjadi kesalahan sensor pada
disepakati bersama. Sedangkan, BellaBot sehingga menumpahkan
terkait hak dan kewajiban pembeli makanan ke pelanggan. Maka, hal
merupakan kebalikan dari kewajiban tersebut pada awalnya harus dapat
dan hak penjual, seperti mempunyai dipertanggungjawabkan oleh
hak dalam menerima produk dengan pengguna robot AI tersebut, yang
kualitas yang baik dan mempunyai kemudian diperiksa olehnya apakah
kewajiban dalam membayar produk garansi atas produk tersebut masih
yang telah dibeli. berlaku atau sudah selesai. Jika waktu
Perjanjian mempunyai peranan garansi masih berlaku, pengguna
penting sebagai pedoman para pihak BellaBot dapat mengajukan
perikatan untuk melaksanakan hak perbaikan maupun
dan kewajibannya agar tercapai suatu pertanggungjawaban yang tercantum
prestasi. Prestasi yang dimaksud dalam kesepakatan perjanjian
dalam perjanjian jual beli ini adalah terhadap penjual sebagai
prestasi dalam memberi sesuatu yang produsennya mengenai kesalahan
mana peran penjual harus yang terjadi pada robot tersebut.
menyerahkan objek yang telah Sebaliknya jika waktu garansi telah
disepakati dalam transaksi jual beli selesai, maka pengguna BellaBot
kepada pembeli. Dalam perjanjian sebagai pembeli bertanggung jawab
jual beli BellaBot, kedua belah pihak sepenuhnya terhadap kesalahan yang
akan menjalin hubungan perjanjian terjadi. Berhubung bahwa BellaBot
hingga masa berlaku garansi atas merupakan objek dengan
produk tersebut selesai karena kepiawaiannya dalam menjalankan
kecacatan atau kerusakan produk tugasnya seperti manusia, tetapi tetap
telah dijaminkan oleh penjual semasa saja robot tersebut tersebut tidak akan
dalam penawaran produknya. selalu bekerja dengan sempurna.
Sehingga jika produk tersebut BellaBot hanyalah sebatas robot yang
mengalami kegagalan dalam telah diatur algoritmanya oleh
beroperasi dengan waktu garansi programernya. Dengan demikian,
masih berlaku, maka dapat dikatakan hubungan perikatan yang terjadi
bahwa pihak penjual sebagai dalam perjanjian jual beli yang terikat
produsennya memiliki kewajiban antara penjual dan pembeli dengan
untuk bertanggung jawab atas objeknya.

8
6. KESIMPULAN melahirkan hak-hak layaknya
Pembahasan mengenai analisa manusia sebagai subyek hukum;
eksistensi dan perikatan Artificial B) Perikatan Bellabot muncul ketika
Intelligence BellaBot sebagai subjek penjual dan pembeli sepakat untuk
hukum sebagai berikut. melaksanakan perjanjian jual beli.
A) Artificial Inteligence BellaBot yang Maka dari itu penjual dan pembeli
bisa bertindak tanpa kesadaran yang bertindak sebagai subjek hukum,
humanis yang melekat pada dirinya karena secara hukum yang
telah membuktikan bahwa dirinya melaksanakan perjanjian jual beli
mampu melampaui manusia tetapi untuk menggunakan objek Artificial
tidak bisa dipersamakan persis Intelligence tersebut. Artificial
dengan manusia secara keseluruhan Intellegence BellaBot tidak dapat
dalam melakukan tindakan sehingga diminta pertanggungjawaban hukum
hal ini mengungkapkan tidak dapat dikarenakan ia bukanlah subjek
ditempatkannya sebagai subjek hukum melainkan hanya sebatas
hukum dalam perkembangan hukum objek yang diciptakan dan
positif Indonesia. Kecerdasan dikendalikan oleh manusia sehingga
BellaBot itu pun bukan semata-mata tidak dapat diklasifikasikan sebagai
muncul secara tiba-tiba tetapi subjek hukum. Maka dari itu, jika
terdapat seorang manusia di terdapat kerugian yang ditimbulkan
belakangnya yang telah mengatur dan oleh Bellabot yang berhak diminta
merancangnya agar sedemikian rupa, pertanggungjawaban adalah pihak
AI tidak dapat dikatakan sebagai penjual sebagaimana telah
subjek hukum karena AI tidak dapat dicantumkan dalam garansi yang
menanggung suatu kewajiban dan menyatakan bahwa pengguna
tidak ada hak yang bisa didapatkan BellaBot dapat mengajukan
layaknya seorang manusia. Akan perbaikan maupun
tetapi, secara progresif pengaturan AI pertanggungjawaban yang tercantum
memiliki potensi dan prospek besar dalam kesepakatan perjanjian
dilihat dari risiko perkembangannya. terhadap penjual sebagai produsen
AI untuk saat ini dan kedepannya mengenai kesalahan yang terjadi
akan semakin berkembang dan pada robot tersebut dalam suatu
semakin cerdas dan status subyek aktivitas jual beli yang terjalin.
hukum pada AI tidak akan

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Marzuki, Peter Mahmud. (2008) Penelitian Hukum. Edisi Revisi. Cetakan ke-2. Jakarta,Kencana.
Marzuki, Peter Mahmud. (2021) Penelitian Hukum. Edisi Revisi. Cetakan ke-15. Jakarta,Kencana.

Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Burgerlijk Wetboek voor Indonesie. (Staatsblad Tahun 1847
Nomor 23).
Artikel
John McCarthy. (2007) What Is Artificial Intelligence. Edisi Revisi 12 November. Distribusi oleh
Universitas Stanford Press.
Rujukan Elektronik
Anonim. Bellabot Robot Pengiriman Makanan Inovatif. Diakses 24 Mei 2022 dari
https://marsyarobotics.com/bellabot/.
Syarifah, Fitri. Kenalkan Bella si Robot Menggemaskan yang Antar Makanan ke Pasien Anak di RS
Pondok Indah. Diakses 24 Mei 2022 dari
https://www.liputan6.com/health/read/4881582/kenalkan-bella-si-robot-menggemaskan-
yang-antar-makanan-ke-pasien-anak-di-rs-pondok-indah.
Merdeka. Robot Pengantar Makanan Untuk Meminimalisir Sentuhan Pengunjung di Masa Pandemi.
Diakses 24 Mei 2022 dari
https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/1369052/20211027155214-robot-pengantar-
makanan-untuk-meminimalisir-sentuhan-pengunjung-di-masa-pandemi-001-debby-restu-
utomo.html.
Tri Jata Ayu Pramesti, S.H., “Subjek Hukum dalam Hukum Perdata dan Hukum Pidana”,
https://www.hukumonline.com/klinik/a/subjek-hukum-dalam-hukum-perdata-dan-hukum-
pidana-lt52bdff2508616 , diakses 26 Mei 2022.
Drs. H. Sudono, M.H., “Untuk Kepentingan Apa Batasan Usia Dewasa Itu”, https://www.pa-
blitar.go.id/informasi-pengadilan/160-untuk-kepentingan-apa-batasan-usia-dewasa-
itu.html#:~:text=Ketentuan%20dalam%20Pasal%20330%20Kitab,sudah%20menikah%20se
belum%20berusia%2021 , diakses 27 Mei 2022.

10

Anda mungkin juga menyukai