Anda di halaman 1dari 8

Nama : Elisa Lailatul Maghfiroh

NIM : 126101201066
Semester/Kelas : 2/HES 2 B
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Penegakan hukum di masyarakat


Materi Pokok Penjelasan Singkat Penjelasan Mahasiswa

Pengertian Kesadaran hukum merupakan Kesadaran hukum dapat diartikan sebagai


Kesadaran konsepsi abstrak di dalam diri kesadaran seseorang atau suatu kelompok
Hukum manusia tentang keserasian masyarakat kepada aturan-aturan atau
antara ketertiban dan hukum yang berlaku.Kesadaran hukum
sangat diperlukan oleh suatu masyarakat.
ketentraman yang dikehendaki.
Hal ini bertujuan agar ketertiban,
Jadi kesadaran hukum dalam kedamaian, ketenteraman, dan keadilan
hal ini berarti kesadaran untuk dapat diwujudkan dalam pergaulan antar
bertindak sesuai dengan sesama. Tanpa memiliki kesadaran
ketentuan hukum. Kesadaran hukum yang tinggi, tujuan tersebut akan
hukum dalam masyarakat sangat sulit dicapai.
merupakan semacam jembatan
yang menghubungkan antara
peraturan-peraturan dengan
tingkah lakuhukum anggota
masyarakat.
Krabbe menyatakan
bahwakesadaran hukum
merupakan kesadaran atau
nilai-nilai yang terdapat di
dalam diri manusia, tentang
hukum yang ada atau tentang
hukum yang diharapkan ada.
Soerjono soekanto bahwa
kesadaran hukum itu
merupakan persoalan nilai-nilai
yang terdapat pada diri manusia
tentang hukum yang ada atau
tentang hukum yang
diharapakan ada. sebenarnya
yang di tekankan adalah nilai-
nilai tentang fungsi hukum dan
bukan suatu penilaian hukum
terhadap kejadian-kejadian
yang konkrit dala masyarakat
yang bersangkutan.
Kesadaran hukum adalah
kesadaran bahwa hukum itu
melindungi kepentingan
manusia dan oleh karena itu
harus dilaksanakan serta
pelanggarnya akan terkena
sanksi. Pada hakekatnya
kesadaran hukum adalah
kesadaran akan adanya atau
terjadinya “kebatilan‟ atau
“onrecht‟, tentang apa hukum
itu atau apa seharusnya hukum
itu.
Asas hukum yang berbunyi
“setiap orang dianggap tahu
akan undang-undang”
menunjukkan bahwa kesadaran
hukum itu pada dasarnya ada
pada diri manusia. Asas hukum
merupakan persangkaan,
merupakan cita-cita, sebagai
sesuatu yang tidak nyata,
sebagai presumption yang
banyak terdapat di dunia
hukum. Setiap orang di anggap
tahu akan undang-undang agar
melaksanakan dan
menghayatinya, agar
kepentingan diri sendiri dan
masyarakat terlindungi
terhadap gangguan atau bahaya
dari sekitarnya.
Kesadaran hukum dan hukum
itu mempunyai kaitan yang erat
sekali demi untuk
meningkatkan kesadaran
hukum yang positif, baik dari
warga masyarakat secara
keseluruhan, maupun dari
kalangan penegak hukum.
Sebagaimana diketahui bahwa
kesadaran hukum ada dua
macam :
a. Kesadaran hukum positif,
identik dengan “ketaatan
hukum‟.
b. Kesadaran hukum negatif,
identik dengan
“ketidaktaatan hukum‟.

Faktor-faktor Dalam membahas kesadaran Menurut Soerjono Soekanto (1982)


Kesadaran hukum masyarakat, maka akan bahwa faktor-faktor yang
Hukum dan mempunyai taraf kesadaran mempengaruhi kesadaran dan
Indikator yang kepatuhan hukum adalah terdiri dari;
hukum yang masih relatif 1) faktor Undang-Undang,
Berpengaruh rendah maka hal ini di 2) faktor masyarakat,
Terhadap sebabkan kesadaran hukum 3) faktor budaya,
Kesadaran 4) faktor fasilitas, dan
ditentukan oleh faktor-faktor
Hukum 5) faktor aparat
sebagai berikut :
Menurut Soekanto, ada empat indikator
1. Rasa takut pada sanksi dari kesadaran hukum ini, yaitu:
2. Memelihara hubungan a) Pengetahuan Hukum `Artinya
baik dengan kelompok seseorang mengetahui bahwa
perilaku-perilaku hukum
3. Memelihara hubungan tertentu diatur oleh hukum.
baik dengan penguasa Maksudnya bahwa hukum di
sini adalah hukum tertulis atau
4. Kepentingan pribadi hukum yang tidak tertulis.
Pengetahuan tersebut
terjamin
menyangkut perilaku yang
dilarang oleh hukum atau
5. Sesuai sengan nilai perilaku yang diperbolehkan
yang dianut oleh hokum
b) Pemahaman Hukum
Pembuktian faktor-faktor Pengetahuan hukum dan
tersebut sangat pemahaman hukum, secara
berpegaruh, maka akan teoritis bukan merupakan dua
indikator saling bergantung.
lebih menghubungkan Artinya seseorang dapat
antara masing-masing berperilaku tersebut, akan tetapi
indikator kesadaran mungkin tidak menyadari
hukum secara apakah perilaku tersebut sesuai
atau tidak sesuai dengan norma
menyeluruh maupun hukum tertentu
terpisah. Menurut c) Sikap Hukum Seseorang
Soerjono Soekanto, mempunyai kecenderungan
faktor-faktor yang lebih untuk mengadakan penilaian
tertentu terhadap hukum. Salah
pokok dari kesadaran satu tugas hukum yang penting
hukum adalah adalah mengatur kepentingan-
pengetahuan tentang isi kepentingan warga masyarakat
peraturan yang disatu tersebut, lazimnya bersumber
pada nilai-nilai yang berlaku
pihak dipengaruhi oleh yaitu anggapan tentang apa
usia, tingkat studi, dan yang baik dan apa yang harus
jangka waktu tinggal. dihindari.
d) Perilaku Hukum Artinya di
Berbicara mengenai kesadaran mana seseorang berperilaku
hukum tidak terlepas dari sesuai dengan hukum. Indikator
indikator kesadaran hukum. perilaku hukum merupakan
petunjuk akan adanya tingkat
Indikator itu yang nantinya kesadaran yang tinggi. Buktinya
akan berpengaruh besar adalah bahwa yang
terhadap kesadaran hukum. bersangkutan patuh atau taat
Oleh karena itu, kesadaran pada hukum.
hukum adalah konsepsi-
konsepsi abstrak di dalam diri
manusia, tentang keserasian
antara ketertiban dengan
ketentraman yang dikehendaki
atau sepantasnya. Teori dalam
faktor yang berpengaruh
dikemukakan oleh B.
Kutschincky dalam bukunya
Soerjono Soekanto, antara lain:
1. Pengetahuan tentang
peraturan-peraturan
hukum;
2. Pengetahuan tentang isi
peraturan-peraturan
hukum;
3. Sikap terhadap
peraturan-peraturan
hukum;
4. Pola-pola perikelakuan
hukum
Berkaitan dengan indikator
diatas, Otje Salman
menjelaskan indikator seperti
dibawah ini, antara lain:
• Indikator pertama
adalah pengetahuan
tentang hukum.
Seseorang mengetahui
bahwa perilaku-perilaku
tertentu itu telah diatur
oleh hukum. Peraturan
hukum yang dimaksud
disini adalah hukum
tertulis maupun hukum
yang tidak tertulis.
Perilaku tersebut
menyangkut perilaku
yang dilarang oleh
hukum maupun perilaku
yang diperbolehkan
oleh hukum.
• Indikator yang kedua
adalah pemahaman
hukum, yaitu sejumlah
informasi yang dimiliki
seseorang mengenai isi
peraturan dari suatu
hukum tertentu.
Pemahaman hukum
disini adalah suatu
pengertian terhadap isi
dan tujuan suatu
peraturan dalam hukum
tertentu serta
manfaatnya bagi pihak-
pihak yang
kehidupannya diatur
oleh peraturan tersebut.
Seseorang warga
masyarakat mempunyai
pengetahuan dan
pemahamannya masing-
masing mengenai
aturan-aturan tertentu,
misalnya adanya
pengetahuan dan
pemahaman yang benar
mengenai pentingnya
Undang-Undang No. 22
Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Pemahaman ini
diwujudkan melalui
sikap mereka terhadap
tingkah laku sehari-hari.
• Indikator yang ketiga
adalah sikap hukum,
yaitu suatu
kecenderungan untuk
menerima hukum
karena adanya
penghargaan terhadap
hukum sebagai sesuatu
yang bermanfaat atau
menguntungkan jika
hukum tersebut ditaati.
Seseorang disini yang
nantiya akan
mempunyai
kecenderungan untuk
mengadakan penilaian
tertentu terhadap hukum
• Indikator yang keempat
adalah pola perilaku,
yaitu dimana seseorang
atau dalam suatu
masyarakat warganya
mematuhi peraturan
yang berlaku. Indikator
ini merupakan indikator
yang paling utama,
karena dalam indikator
tersebut dapat dilihat
apakah suatu peraturan
berlaku atau tidak
dalam masyarakat,
sehingga seberapa jauh
kesadaran hukum dalam
masyarakat dapat dilihat
dari pola perilaku
hukum.
Secara menyeluruh, yang
paling berpengaruh adalah
terhadap pengetahuan tentang
isi, sikap hukum dan pola
perikelakuan hukum.
Pengetahuan yang dimilikinya
kebanyakan diperoleh dari
pengalaman kehidupan sehari-
hari, sehingga kesadaran
hukum yang meningkat
tergantung pada meningkatnya
materi ilmu hukum yang
disajikan. Jadi, setiap indikator
kesadaran hukum menunjukan
taraf kesadaran hukum, apabila
masyarakat hanya mengetahui
adanya suatu hukum maka
kesadaran hukum yang dimiliki
masih rendah. Pengertian dan
pemahaman hukum yang
berlaku perlu dipertegas secara
mendalam agar masyarakat
dapat memiliki suatu
pengertian terhadap tujuan dari
peraturan tersebut untuk dirinya
sendiri dan masyarakat pada
umumunya.

Kesadaran Pada umumnya kesadaran Kesadaran hukum dapat diartikan


Hukum, hukum dikaitkan dengan sebagai kesadaran seseorang atau suatu
Kepatuhan ketaatan hukum atau efektivitas kelompok masyarakat kepada aturan-
aturan atau hukum yang
Hukum dan hukum. Dengan perkataan lain, berlaku.Kesadaran hukum sangat
Efektivitas kesadaran hukum menyangkut diperlukan oleh suatu masyarakat. Hal
Hukum apakah ketentuan hukum ini bertujuan agar ketertiban,
tertentu benar-benar berfungsi kedamaian, ketenteraman, dan keadilan
atau tidak dalam masyarakat. dapat diwujudkan dalam pergaulan
antar sesama. Tanpa memiliki
Masalah kepatuhan hukum atau kesadaran hukum yang tinggi, tujuan
ketaatan terhadap hukum tersebut akan sangat sulit dicapai.
merupakan suatu unsur saja
dari persoalan yang lebih luas, Kepatuhan hukum adalah ketaatan
pada hukum, dalam hal ini hukum yang
yaitu kesadaran hukum. Dari tertulis. Kepatuhan atau ketaatan ini
berbagai arti hukum, salah satu didasarkan pada kesadaran. Hukum
di antaranya, hukum diartikan dalam hal ini hukum tertulis atau
sehagai jaringan nilai-nilai peraturan perundang-undangan
yang merupakan refleksi dari mempunyai pelbagai macam kekuatan,
suatu masyarakat. Masalah yaitu kekuatan berlaku atau
“rechtsgeltung”.
nilai-nilai dalam hukum erat
kaitannya dengan kesadaran Efektivitas hukum dapat diartikan
hukum. Hal itu dikarenakan dengan kemampuan hukum untuk
kesadaran hukum merupakan menciptakan atau melahirkan keadaan
suatu penilaian terhadap hukum atau situasi seperti yang dikehendaki
yang ada serta hukum yang atau diharapkan oleh hukum.Dalam
dikehendaki atau yang kenyataannya. hukum itu tidak hanya
berfungsi sebagai sosial kontrol, tetapi
seharusnya ada.Kesadaran dapat juga menjalankan fungsi
hukum berkaitan pula dengan perekayasaan sosial (social-
efektifitas hukum. Salah satu engineering atau instrument of
segi pembicaraan mengenai change). Dengan demikian, efektivitas
efektivitas hukum seringkali hukum itu dapat dilihat baik dari sudut
dikaitkan dengan pengaruh fungsi sosial kontrol maupun dari sudut
fungsinya sebagai alat untuk melakukan
hukum terhadap masyarakat.
perubahan.
Jika tujuan hukum tersebut
tercapai, yaitu bila warga
masyarakat berperilaku sesuai
dengan yang diharapkan atau
dikehendaki oleh hukum hal ini
dinamakan hukum efektif.

Anda mungkin juga menyukai