Anda di halaman 1dari 1

Sistem hukum (legal system) sangat penting dalam penegakan hukum, sehingga perlu

dilakukan upaya pembinaan dengan berkelanjutan dan sistematis. Sebuah pandangan baru
dalam hukum disusun dengan biaya dan tenaga yang sangat besar, namun sia-sia karena tidak
dapat ditegakkan. Hukum akhirnya hanyalah menjadi barang mati yang tidak dapat berbuat
apa-apa bagi masyarakat.
Berdasarkan teori hukum dinyatakan bahwa berlakunya hukum sebagai kaidah apabila:
1. Hukum berlaku secara yuridis, dimana hukum terletak pada kaidah yang lebih tinggi
derajatnya;
2. Hukum berlaku secara sosiologis, dimana hukum dapat berjalan efektif dan diterima
oleh masyarakat; dan
3. Hukum berlaku secara filosofis, dimana hukum itu sesuai dengan cita-cita kebenaran
sebagai nilai positif yang tertinggi dalam masyarakat.
Dalam praktik penegakan hukum ketenagakerjaan ada tiga pihak yang memiliki peranan
penting, yaitu masyarakat pengusaha, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh, serta
pemerintah.
Pengusaha hendaknya benar-benar menaati semua ketentuan hukum ketenagakerjaan yang
ada. Akan lebih baik jika pengusaha tidak harus membatasi diri dari aturan hukum normatif,
namun melakukan dan berkontribusi dengan hal-hal yang memiliki nilai positif dengan
kualitas berada di atas ketentuan normatif.
Bagi pekerja/buruh, mereka juga harus menaati ketentuan hukum ketenagakerjaan yang
berlaku. Apabila pekerja/buruh dapat bekerja serta memperjuangkan nasibnya dan menaati
ketentuan hukum, dapat dijamin mereka akan berada di posisi yang aman. Bila terjadi
pengusaha menyimpang dari hukum, maka pekerja/buruh diharapkan dapat melakukan
kontrol, melalui serikat pekerja/serikat buruh mengingatkan dan memberikan saran perbaikan
kepada pengusaha.
Pihak yang terakhir adalah pemerintah, dalam hal ini pejabat dinas/instansi yang bertanggung
jawab pada bidang ketenagakerjaan. Mereka harus memiliki bekal cukup dengan mental yang
tangguh dalam menegakkan hukum ketenagakerjaan. Bekal yang cukup dalam pemahaman
terhadap substansi hukum ketenagakerjaan dengan segala aspeknya secara menyeluruh,
sedangkan mental yang tangguh merupakan komitmen dan integritas moral yang tinggi dalam
menegakkan hukum Ketenagakerjaan.
Dalam pembahasan penegakan hukum ketenagakerjaan tentu akan terkait kepada kedudukan
hukum ketenagakerjaan sendiri dalam sistem Hukum nasional. Dimana ada keterkaitan
dengan aspek hukum per data, aspek hukum administrasi ( hukum tata usaha negara), dan
aspek Hukum pidana. Sedangkan sistem hukum menurut Friedman (1975, 1998) dalam
terdiri atas tiga unsur, yaitu struktur hukum (legal structure), substansi hukum (legal
substance), dan budaya hukum (legal culture). Ketiga unsur ini tentu saling mempengaruhi
satu sama lainnya dalam penegakan hukum.

Anda mungkin juga menyukai