Anda di halaman 1dari 8

FUNGSI HUKUM DALAM EKONOMI

LUCKY FIRMANSYAH

(A1B021323)

Kelas: MSDM J

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2023/202
PEMBAHASAN

 Pengertian hukum

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku
manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek terpenting
dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum mempunyai tugas
untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu setiap
masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum sehingga dapat di artikan
bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi bagi pelanggarnya

 Tujuan Hukum

Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman,


kedamaian,kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dengan
adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses pengadilan dengan
prantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan
untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya
sendiri

 Pengertian Ekonomi dan Hukum Ekonomi


Pengertian Ekonomi Menurut Pendapat Para Ahli :
• Adam Smith : Pengertian ekonomi menurut pendapat Adam Smith adalah penyelidikan
tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
• Mill J.S : Menurut Mil J.S, pengertian ekonomi adalah sains praktikal tentang
pengeluaran dan penagihan.
• Hermawan Kartajaya : Pengertian ekonomi menurut pendapat Hermawan Kartajayat
adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
• Paul A. Samuelson : Menurut Paul. A. Samuelson, pengertian ekonomi adalah cara-cara
yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber
terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi
oleh masyarakat.
• Abraham Maslow : Menurut Abraham Maslow, ekonomi adalah salah satu bidang
pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia
melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip
serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
• M. Manulang : Menurutnya, pengertian ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, yaitu keadaan dimana manusia
dapat memenuhi kebutuhannya dari segi pemenuhan barang maupun jasa.

 Hukum Ekonomi

Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa
ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi
sehari-hari dalam masyarakat.
Contoh hukum ekonomi :
1. Jika harga sembako atau sembilan bahan pokok naik maka harga-harga barang lain
biasanya akan ikut merambat naik.
2. Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan hipermarket yang besar
dengan harga yang sangat murah maka dapat dipastikan peritel atau toko-toko kecil yang
berada di sekitarnya akan kehilangan omset atau mati gulung tikar.
3. Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang modalnya
berasal dari pinjaman luar negeri akan bangkrut.
4. Turunnya harga elpiji / lpg akan menaikkan jumlah penjualan kompor gas baik buatan
dalam negeri maupun luar negeri.

 Subjek Hukum dan Objek Hukum

Subjek Hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban
untuk bertindak dalam hukum. Subjek hukum terdiri dari Orang dan Badan Hukum.
Subjek hukum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Subjek Hukum Manusia (orang)
Setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan
kewajiban.Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga
meninggal dunia.Selain itu juga ada manusia yang tidak dapat dikatakan sebagai subjek
hukum. Seperti :
- Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa, dan belum menikah.
- Orang yang berada dalam pengampunan yaitu orang yang sakit ingatan, pemabuk,
pemboros.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1330, mereka yang oleh hukum
telah dinyatakan tidak cakap untuk melakukan sendiri perbuatan hukum ialah:

2
- Orang yang belum dewasa.
- Orang yang ditaruh di bawah pengampuan (curatele), seperti orang yang dungu, sakit
ingatan, dan orang boros.
- Orang perempuan dalam pernikahan (wanita kawin)
2. Subjek Hukum Badan Usaha
Suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan
tertentu. Sebagai subjek hukum, badan usaha mempunyai syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh hukum yaitu :
- Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya
- Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya.

 Badan hukum sebagai subjek hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

- Badan hukum publik, seperti negara, propinsi, dan kabupaten.


- Badan hukum perdata, seperti perseroan terbatas (PT), yayasan, dan koperasi

Objek Hukum Segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Objek hukum dapat berupa benda atau
barang ataupun hak yang dapat dimiliki serta bernilai ekonomis. Jenis objek hukum
berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat dibagi menjadi 2,
yakni:
1. Benda Bergerak
Suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera, terdiri
dari benda berubah / berwujud.
2. Benda Tidak Bergerak
Suatu benda yang dirasakan oleh panca indera saja (tidak dapat dilihat) dan kemudian
dapat direalisasikan menjadi suatu kenyataan, contohnya merk perusahaan, paten, dan
ciptaan musik/lagu

 Peraturan tentang larangan praktik monopoli bisnis


Praktek monopoli bisnis adalah kegiatan yang memusatkan kekuatan ekonomi
yang dilakukan perusahaan untuk mengelola produksi dan pemasaran produk atau
layanan tertentu.Ini mengarah pada persaingan bisnis yang tidak adil dan merugikan
barang publik.Dalam melakukan perdagangan di Indonesia, pengusaha harus
menggunakan prinsip demokrasi ekonomi. Melakukan hal itu menciptakan keseimbangan
dan stabilitas antara kepentingan pengusaha dan kepentingan masyarakat umum.

3
Berikut ini dilarang oleh peraturan:

- Pengusaha tidak boleh memonopoli produksi atau pemasaran barang atau jasa.
- Pengusaha dapat menyatakan diri mereka sebagai praktik eksklusif jika barang atau
jasa yang dijual tidak memiliki alternatif atau memiliki dampak negatif pada
pengusaha lain karena mereka tidak dapat bersaing.
- Individu bisnis, baik individu maupun organisasi, hanya dapat mengendalikan hingga
50% pangsa pasar dari satu produk atau layanan yang mereka jual.
Tujuan melarang monopoli bisnis adalah untuk:
- Lindungi kepentingan masyarakat umum dan tingkatkan efisiensi ekonomi negara.
- Menumbuhkan lingkungan bisnis dengan menciptakan aturan persaingan bisnis yang
adil.
- Untuk mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
- Ciptakan efektivitas dan efisiensi dalam operasi bisnis

 Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen


Tujuan hukum perlindungan konsumen juga dapat disimpulkan sebagai berikut:

- meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi


diri;
- mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan dari akses
negatif pemakaian barang dan/atau jasa;
- meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut
hak-haknya sebagai konsumen;
- menciptakan sistem perlindungan konsumen dengan unsur kepastian hukum dan
keterbukaan informasi dan akses untuk mendapatkan informasi tersebut;
- menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;
- meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha
produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
konsumen.

Dalam rangka mewujudkan tujuan perlindungan hukum bagi konsumen, negara


memiliki tanggung jawab atas pembinaan dan penyelenggaraan perlindungan hukum.
Pembinaan dan penyelenggaraan perlindungan hukum dapat dilakukan dengan upaya

4
menciptakan iklim usaha yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen, mengembangkan
lembaga perlindungan hukum bagi konsumen, dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia termasuk dalam kegiatan penelitian.

 Dasar Perlindungan Konsumen

Pada dasarnya, United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (“PBB”)


mengeluarkan Guidelines for Consumer Protection, yakni sebuah pedoman yang
mengatur prinsip utama konsumen yang efektif, undang-undang perlindungan konsumen,
lembaga penegakan dan sistem ganti rugi. Pedoman ini juga membantu negara anggota
untuk merumuskan dan menegakkan hukum, peraturan dan regulasi domestik dan
regional sesuai dengan keadaan ekonomi, sosial dan lingkungan negara tersebut. Negara
anggota juga akan membantu mempromosikan kerjasama internasional di u negara
anggota, juga berbagi pengalaman dalam hal perlindungan konsumen.

Di Indonesia, sejak adanya UU Perlindungan Konsumen, maka diharapkan upaya


perlindungan konsumen yang selama ini dianggap kurang diperhatikan dapat menjadi
salah satu prioritas negara. Tujuan penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan
perlindungan konsumen yang direncanakan adalah guna meningkatkan martabat dan
kesadaran konsumen, selain itu secara tidak langsung dapat mendorong rasa tanggung
jawab pelaku usaha ketika menyelenggarakan kegiatan usahanya.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=e17183299ffa82fbJmltdHM9MTY5NDczNjAwMCZpZ3VpZD0yMmRjODZh
Ni02ZmY2LTZkNjMtM2M3Mi05NWM5NmUzNTZjMTEmaW5zaWQ9NTIwMg&
ptn=3&hsh=3&fclid=22dc86a6-6ff6-6d63-3c72
95c96e356c11&psq=aspek+hukum+dalam+ekonomi&u=a1aHR0cDovL2VwcmludH
MuYmluYWRhcm1hLmFjLmlkLzY3MzMvMS9BU1BFSyUyMEhVS1VNJTIwREF
MQU0lMjBFS09OT01JLnBkZg&ntb=1

Gautama, Sudargo, Rijawanto Winata.2004. Hakatas Kekayaan Intelektual (HAKI) Peraturan


Baru Desain Industri. Bandung Citra Aditya Bakti.

Abdul Halim Barkatullah, Framework Sistem Perlindungan Hukum bagi Konsumen di


Indonesia, Bandung: Nusa Media, 2016;

https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=c26405a2c8154601JmltdHM9MTY5NDczNjAwMCZpZ3VpZD0yMmRjODZ
hNi02ZmY2LTZkNjMtM2M3Mi05NWM5NmUzNTZjMTEmaW5zaWQ9NTIwMw
&ptn=3&hsh=3&fclid=22dc86a6-6ff6-6d63-3c72-
95c96e356c11&psq=perlindungan+konsumen&u=a1aHR0cHM6Ly93d3cuaHVrdW1
vbmxpbmUuY29tL2tsaW5pay9hL2h1a3VtLXBlcmxpbmR1bmdhbi1rb25zdW1lbi1j
YWt1cGFuLXR1anVhbi1kYW4tZGFzYXJueWEtbHQ2MmRmYzY1Zjc5NjZj&ntb
=1

Nasution, Az. 1995. Konsumen dan Hukum: Tinjauan Sosial, Ekonomi dan Hukum pada
Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

6
Sidobalok, Janus. 2014. Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung: Citra
Aditya Bakti

Anda mungkin juga menyukai