Anda di halaman 1dari 15

WORKSHOP #5: Implementasi Penanganan Pendidikan Pengungsi Anak dari Luar

Negeri di Indonesia
Selasa, 22 Februari 2022
13.30 – 16.30 WIB

Kerangka Acuan & Susunan Acara: Undangan:


https://drive.google.com/file/d/11_6gFQvxJ7TpfFOjyh https://drive.google.com/file/d/1t4nBKR1kQpntEijx6fi_Jq
LH_o4kjOCTvsmj/view?usp=sharing PPhwe8szCs/view?usp=sharing

Konfirmasi kehadiran: Link Zoom Meeting:


https://forms.gle/5DJKJqrtVWUvyk7r8 https://us02web.zoom.us/j/81375906564?pwd=VHdNdz
VwN1BuUTljQUtVMXpqZ08wdz09

Meeting ID: 813 7590 6564


Passcode: 228893
KERANGKA ACUAN DISKUSI TERBATAS
WORKSHOP #5:
Implementasi Penanganan Pendidikan Pengungsi Anak dari Luar Negeri
di Indonesia
Bagian ke-5 dari 6 Seri Diskusi Terbatas Pengelolaan Pendidikan Pengungsi Anak dari Luar Negeri di Indonesia

Latar Belakang

Workshop “Implementasi Penanganan Pendidikan Pengungsi Anak dari Luar Negeri (LN) di
Indonesia” ini adalah workshop kelima dari rangkaian enam workshop terkait pendidikan anak
pengungsi di Indonesia. Workshop ini bersifat kolaboratif antara lembaga negara, organisasi
internasional, akademisi, dan kelompok masyarakat sipil. Latar belakang utama dari
penyelenggaraan workshop berseri ini adalah dalam rangka mendukung terwujudnya kebijakan
yang komprehensif terkait penanganan dan perlindungan pengungsi anak LN serta mengisi gap
seputar data dan inisiatif dalam rangka mendukung terwujudnya kebijakan tersebut.

Perlindungan terhadap pengungsi anak LN merupakan salah satu isu utama dalam problematika
penanganan pengungsi di Indonesia. Seiring dengan perkembangan situasi pengungsi yang
berlarut-larut (protracted refugee situation) di negara transit, termasuk kerentanan pengungsi
anak dari luar negeri akibat tidak terpenuhinya hak-hak dasar hidupnya menjadi persoalan yang
tidak dapat diabaikan. Data terakhir menunjukan pengungsi di Indonesia mencapai 13.459 orang,
yang diantaranya diperkirakan sekitar 27 % merupakan pengungsi anak dan 114 diantaranya
datang sendiri atau terpisah dengan keluarga (UNHCR, 2021). Pengungsi anak di Indonesia
memang sudah tidak lagi mengalami detensi sejak 2018 sebagai hasil dari kampanye pengakhiran
pendetensian anak oleh berbagai pihak akademisi maupun organisasi masyarakat sipil serta
organisasi PBB. Namun, upaya pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi anak masih jauh dari
memadai. Belum ada kebijakan atau peraturan afirmatif yang mengatur tentang hak-hak
pengungsi anak untuk mendapatkan hak sosial dan hak pendidikannya.

Isu pendidikan bagi pengungsi anak LN sangat krusial karena pendidikan termasuk hak dasar anak
yang diatur dalam The United Nations Convention on The Right of Childs 1989 (CRC) terlepas dari
statusnya sebagai pengungsi atau bukan. Meskipun bukan negara pihak dari The Convention
Relating to the Status of Refugees 1951 and Protocol 1967, Indonesia merupakan negara yang
menandatangani dan meratifikasi The United Nations Convention on The Rights of Child 1989
(yang selanjutnya disebut CRC). Oleh karena itu, sudah seharusnya Indonesia melakukan

1
perlindungan terhadap pengungsi anak LN dan memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak
anak yang tercantum dalam butir-butir pasal yang tertulis di dalam CRC. Komitmen atas
perlindungan terhadap hak pendidikan pengungsi anak LN sejauh ini ditunjukkan melalui surat
Sekretaris Jenderal Kemdikbud Nomor 75253/A.A4/HK/2019 tanggal 10 Juli 2019 perihal
Pendidikan Anak Pengungsi dan Surat Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian a.n.
Direktur Jenderal Imigrasi, Kemhumham Nomor IMI.5-UM.01.01-748 tanggal 29 Juli 2019 perihal
Rekomendasi Pendidikan bagi Anak Pengungsi. Meskipun demikian, tantangan terbesar dalam
upaya implementasi maupun pengembangan kebijakan pendidikan yang inklusif bagi pengungsi
anak adalah menyamakan pemahaman tentang hak pendidikan pengungsi anak, bentuk
perlindungan terhadap akses pendidikan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan hidup pengungsi anak, serta tentang sinergi peran antara pemerintah sebagai
representasi negara dan aktor non negara yang terlibat.

Diskusi dalam workshop #5 akan fokus membahas tentang praktik pemenuhan hak pendidikan
bagi pengungsi anak LN yang berada di Indonesia melalui perspektif penyedia layanan di
lapangan. Berdasarkan hasil diskusi dalam empat workshop sebelumnya, selama ini praktik baik
penanganan dan pemenuhan hak bagi pengungsi anak LN di Indonesia sebenarnya telah banyak
dilakukan di tengah berbagai keterbatasan khususnya oleh organisasi masyarakat sipil, pihak
sekolah dan pemerintah daerah, serta organisasi internasional. Para aktor di lapangan ini juga
berperan krusial dalam implementasi regulasi terkait pendidikan pengungsi anak LN.
Sebagaimana dijelaskan dalam workshop-workshop sebelumnya pula, upaya pemenuhan
pendidikan untuk pengungsi anak LN khususnya melalui jalur formal masih bergantung pada
pendekatan personal dan perhatian terhadap kemanusiaan dari pihak sekolah. Belum ada suatu
sistem atau mekanisme nasional yang integratif dan inklusif untuk bisa menjamin pemenuhan
hak pendidikan bagi pengungsi anak LN. Meskipun demikian, International Organization for
Migration (IOM, Juli 2021) mencatat sekitar 566 anak usia sekolah telah memperoleh layanan
pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah di beberapa kota, termasuk Medan,
Batam, Pekanbaru, Tangerang, Semarang, Makassar, dan Kupang. Selain itu juga terdapat
pengungsi anak LN yang memperoleh layanan pendidikan yang dikoordinasikan lembaga lain,
seperti United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, IOM, Church World
Service (CWS), Catholic Relief Services (CRS), Dompet Dhuafa, Pos Keadilan Peduli Ummat-Human
Initiative (PKPU-HI), dan lain-lain. Inisiatif-inisiatif di luar platform pendidikan formal ini telah
berusaha mengisi celah dengan menyediakan berbagai kegiatan pelatihan dan program
pendidikan khususnya berkaitan dengan pelatihan bahasa yang juga dapat menjadi bekal
persiapan memasuki sekolah formal.

Diskusi dalam workshop #5 ini diharapkan dapat memperdalam wawasan tentang realitas
penanganan pengungsi anak di Indonesia dan sejauh mana hak pendidikannya telah

2
diakomodasi. Peluang dan tantangan ke depan dari sudut pandang praktisi di lapangan juga
menjadi fokus bahasan dalam workshop kali ini agar usaha pelindungan hak pengungsi anak di
tengah keterbatasan dapat menjangkau komunitas pengungsi secara menyeluruh dan lebih
berkelanjutan, serta seimbang antara pendidikan formal dan informal. Diskusi ini juga ingin
menggali alternatif mekanisme pemenuhan hak pendidikan pengungsi anak dan potensi
kolaborasi pemerintah dan aktor non-pemerintah dalam isu pendidikan pengungsi anak LN.

Tujuan

1. Mewujudkan komitmen global Indonesia terhadap pemenuhan Hak Anak


2. Mengidentifikasi praktik baik, peluang, dan tantangan dalam mengimplementasikan
sistem dan kebijakan pendukung pendidikan anak
3. Mendapatkan masukan untuk perbaikan sistem dan kebijakan pendidikan ke depan yang
lebih inklusif bagi pengungsi anak

Waktu Penyelenggaraan

Hari/Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022


Waktu : 13.30 - 16.30 WIB
Venue : Diskusi Daring melalui Zoom:
https://us02web.zoom.us/j/81375906564?pwd=VHdNdzVwN1BuUTljQU
tVMXpqZ08wdz09

Meeting ID: 813 7590 6564


Passcode: 228893

Peserta Workshop

Peserta Workshop terdiri dari kalangan pemerintah, non-pemerintah, akademisi, dan organisasi
internasional yang memberikan perhatian pada isu pengungsi anak, khususnya terkait hak
pendidikannya.

3
Susunan Acara

Waktu Agenda Pembicara

13.30 - 13.45 Pembukaan dan Pemaparan Dyah Fariani, SPd, MA


rangkuman dari Workhsop #4 (Senior Protection Assistant (Community-
based Protection) - UNHCR)

Sesi 1: Gelar Wicara tentang Moderator:


Praktik Baik dari Sekolah Rizka F. Prabaningtyas
(Pusat Riset Politik - BRIN)

13.45 - 14.25 Topik Diskusi: “Pengalaman - Bapak Wasrad, S.Pd (Kepala Sekolah
Sekolah Untuk Mengakomodasi SDN 03 Cireundeu)
Hak Pendidikan Pengungsi Anak - Ibu Decy Natalia (Kepala Sekolah SD
LN” Kania Tangerang)
- Bapak Arisno (Kepala Sekolah SDN 07
Kalideres)
- Dr. Asbullah, M.Pd (Kepala Sekolah
SMPN 25 Kota Pekanbaru)

14.25 – 14.45 Tanya jawab

Sesi 2: Diskusi Terbatas tentang Moderator:


Implementasi Pendidikan yang Chandra Rodja
Inklusif Untuk Pengungsi Anak LN (Regional Migrant Care Coordinator -
IOM)

14.45 – 15.00 Pembicara 1: “Keterlibatan Dina Nahdiana, M.Pd


Pendidikan dalam Upaya Inklusi (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Pendidikan Pengungsi Anak LN di Jakarta)
Indonesia”

15.00 – 15.15 Pembicara 2: “Praktik Baik Arif R. Haryono


Pendidikan untuk Pengungsi Anak (GM Strategic Alliance and Advocacy
LN: School for Refugees” Dompet Dhuafa)

15.15 - 15.30 Pembicara 3: “Pendidikan Dr. Nino Viartasiwi


Pengungsi Anak dalam Konteks (Dosen pada Program Studi Hubungan
Pengungsi Perkotaan (Urban Internasional, Fakultas Humaniora,
Refugees)” Universitas Presiden dan Senior Research

4
Fellow pada Resilience Development
Initiative)

15.30 – 15.40 Tanggapan: Penanggap:


Respon terhadap paparan Aswin Wihdiyanto, ST., MA.
narasumber tentang Surat Sesjen (Koordinator Fungsi Penilaian, Direktorat
Kemendikbud, best practices PMPK, Kemdikbudristek RI)
pemenuhan hak pendidikan
pengungsi anak, dan mekanisme
implementasi kebijakan di sekolah
formal (termasuk pendaftaran dan
pembiayaan)

15.40 - 16.15 Diskusi dan Tanya Jawab

16.15-16.30 Rangkuman dan Tindak Lanjut Suhaeni Kudus


(Education Specialist - UNICEF)

Jakarta, 3 Februari 2022

5
Nomor : B-2424/V/KS.00.02/2/2022 Jakarta, 8 Februari 2022
Sifat : Biasa
Lamp. : 1 (satu) eks.
Perihal : Undangan Workshop “Implementasi Penanganan Pendidikan Pengungsi Anak
dari Luar Negeri di Indonesia”

Yth. Bapak/Ibu
(Daftar undangan terlampir)
Di tempat

Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki fokus kajian
tentang pengungsi dari luar negeri di Indonesia dibawah koordinasi Prof. Dr. Tri Nuke
Pudjiastuti, MA, yang sekaligus merupakan board pada Asian Dialogue on Forced Migration
(ADFM). Tim ini bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Ristek RI, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Asia Dialogue on Forced Migration
(ADFM), Jesuit Refugee Services (JRS), International Organization for Migration (IOM), United
Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), dan United Nations Children’s Fund
(UNICEF) untuk mengembangkan tata kelola penanganan pendidikan pengungsi anak dari
luar negeri di Indonesia. Kegiatan yang akan dilakukan dalam bentuk Workshop berseri
dengan tema besar “Pengelolaan Pendidikan Pengungsi Anak Dari Luar Negeri di Indonesia.”
Sebagai rangkaian kegiatan tersebut, kami akan melaksanakan Workshop #5 yang
membahas topik: “Implementasi Penanganan Pendidikan Pengungsi Anak dari Luar
Negeri di Indonesia.” Untuk itu, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu berkenan untuk hadir
dalam Diskusi Terbatas tersebut yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022
Waktu : Jam 13.30 – 16.30 WIB
Tempat : Diskusi daring menggunakan aplikasi zoom:
https://us02web.zoom.us/j/81375906564?pwd=VHdNdzVwN1BuUTljQUtVMXpqZ
08wdz09

Meeting ID: 813 7590 6564


Passcode: 228893

1
Mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi formulir konfirmasi kehadiran melalui tautan
berikut: https://forms.gle/5DJKJqrtVWUvyk7r8. Untuk informasi lebih lanjut, Bapak/Ibu dapat
menghubungi narahubung kami (Rizka: 085729295923/ prabaningtyas.rizka@gmail.com).
Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu,
kami mengucapkan terima kasih.

Plt. Kepala Pusat Riset Politik BRIN

Dr. Athiqah Nur Alami, M.A


NIP 198110082005022001

Dokumen ini ditandatangani secara


elektronik menggunakan sertifikat dari
BSrE, silahkan lakukan verifikasi pada
2 dokumen elektronik yang dapat diunduh
dengan melakukan scan QR Code
Lampiran 1
DAFTAR UNDANGAN
Workshop 5: “Implementasi Penanganan Pendidikan
Pengungsi Anak dari Luar Negeri di Indonesia”

NO NAMA JABATAN/LEMBAGA/INSTANSI

1 H. Syaiful Huda Ketua Komisi X DPR RI

2 Irjen Pol. Drs. Armed Wijaya, M.H Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat, Kemenko Polhukam
selaku Ketua Satgas Penanganan Pengungsi
Luar Negeri di Indonesia

3 Brigjen Pol. Dr. Bambang Pristiwanto, SH, Asisten Deputi Bidkoor Penanganan
MM Kejahatan Transnasional dan Luar Biasa,
Deputi V Kamtibmas Kemenko Polhukam RI

4 Retno Listyarti, M.Si. Komisioner bidang Pendidikan - KPAI/Satgas


Pengungsi Luar Negeri Indonesia

5 Dr. Imron Rosadi, S.Sos M.Si Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan
Perlindungan Anak - Kementerian
Koordinator bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan RI

6 Hestiana Endriantari Wisudaniati Analis Kebijakan Ahli Muda, Kementerian


Koordinator bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan RI

7 Dr. dr. Brian Sri Prahastuti Tenaga Ahli Utama Kedeputian II - Kantor
Staf Presiden RI

8 Erlinda Tenaga Ahli Madya - Kantor Staf Presiden RI

9 Lukman Hakim Siregar Asisten Deputi Hubungan Luar Negeri -


Sekretariat Wakil Presiden RI

10 Sinto Weni, S.IP., M.M. Analis Kebijakan Madya pada Asisten Deputi
Hubungan Luar Negeri, Setwapres,
Kementerian Sekretariat Negara RI

11 Dr. Muhammad Cholifihani Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial -


Kementerian PPN/ Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional (Bappenas).

12 Dr. Sutanto, S.H, M.A Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen -


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi RI

13 Dr. Samto Direktur Pendidikan Masyarakat dan


Pendidikan Khusus - Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI

14 Aswin Wihdiyanto, ST, MA Koordinator Fungsi Penilaian, Direktorat


Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan
Khusus - Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI

15 Anang Ristanto, S.E., M.A. Plt. Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan
Masyarakat - Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI

16 Dr. Muhamad Hasan Chabibie, ST, M.Si., Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi RI

17 Dr. Ngadirin, M.Ed. Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan


Khusus, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI

18 Irsyad Zamjani, Ph.D Plt. Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan,


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi RI

19 Anggia Ayu Sebrina Pengembang Teknologi Pendidikan,


Direktorat Pendidikan Masyarakat dan
Pendidikan Khusus, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI

20 Herta Triana Panggabean Pengembang Teknologi Pembelajaran,


Direktorat Pendidikan Masyarakat dan
Pendidikan Khusus, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI

21 Rofiudin Pengelola Kurikulum, Direktorat Pendidikan


Masyarakat dan Pendidikan Khusus

22 Nahar, S.H., M.Si. Deputi Perlindungan Khusus Anak -


Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI
23 Ir. Agustina Erni, M.Sc. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak -
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI

24 Ciput Eka Purwianti, S.Si. MA Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak


dari Kekerasan - Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak RI

25 Dra. Elvi Hendrani Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi


Khusus, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak RI

26 Kanya Eka Santi Direktur Rehabilitasi Sosial Anak -


Kementerian Sosial RI

27 Achsanul Habib Direktur Hak Asasi Manusia dan


Kemanusiaan - Kementerian Luar Negeri RI

28 Anggraeni Widiastuti Plt. Direktur Kerjasama Sosial Budaya


ASEAN – Kementerian Luar Negeri RI

29 Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. Direktur Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil - Kementerian Dalam Negeri-
Direktorat Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri
RI

30 Dr. Ir. David Yama, M.SC,MA Direktur Pendaftaran Pendudukan -


Kementerian Dalam Negeri-Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Kementerian Dalam Negeri RI

31 Dr. Handayani Ningrum, S.E., M.Si. Direktur Pencatatan Sipil - Kementerian


Dalam Negeri-Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Kementerian Dalam Negeri RI

32 Octavientya Kepala Seksi Data Kekerasan Perempuan dan


Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan
Masyarakat Kota Medan

33 Dr. Sri Puguh Budi Utami, Bc.IP, M.Si Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kementerian Hukum dan HAM RI

34 Eros Shidqy Putra Analis Bidang Penanganan Kejahatan


Transnasional dan Luar Biasa, Kementerian
Hukum dan HAM RI

35 Chandra Rodja Regional Migrant Care Coordinator – IOM

36 Diah Zahara National Program Officer – IOM

37 Anastasia Wijayanti National MHPSS Coordinator - Acting


Protection Coordinator, IOM

38 Mia Tri Fitriani Koordinator MHPSS Wilayah Timur, IOM

39 Franciscus Chrismanto Simamora Mental Health and Psychosocial (MHPSS)


Staff, IOM

40 Mia Rakhmalia Koordinator MHPSS Wilayah Utara, IOM

41 Ira Yulita Koordinator MHPSS Wilayah Barat, IOM

42 Hendrik Therik Protection Assistant (Community Based


Protection) – UNHCR

43 Dyah Fariani Community Based Protection - UNHCR

44 Franky Lukitama Senior Protection Assistant - UNHCR

45 Suhaeni Kudus Education Specialist, UNICEF

46 Della Ayu Anandita Education Data and Statistics Officer,


UNICEF.

47 Muhammad Akbar Halim Child Protection Specialist, UNICEF

48 Dr. H.E Yuyun Wahyuningrum The representative of Indonesia to ASEAN


Intergovernmental Commission on Human
Rights/AICHR

49 Yanti Kusumawardhani Indonesia's Representative to the ACWC for


Children's Rights - The ASEAN Commission
on the Promotion and the Protection of the
Rights of Women and Children (ACWC)

50 Yuyum Fhahni Paryani Former Indonesia's Representative to the


ACWC for Children's Rights - The ASEAN
Commission on the Promotion and the
Protection of the Rights of Women and
Children (ACWC)

51 Lauren E. Clarke, Ed.D Sampoerna University Vice Rector for Student


Success and International Relations, Putera
Sampoerna Foundation

52 Dato 'Sri Prof Dr Tahir Co-Chair, Tahir Foundation

53 Anita Drajat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia

54 Iis Ismawati Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia

55 Dr. Athiqah Nur Alami, MA Plt. Kepala Pusat Riset Politik - Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN)

56 Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti Peneliti Pusat Riset Politik - Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN)

57 R.A. Rizka Fiani Prabaningtyas, Peneliti Pusat Riset Politik - Badan Riset dan
M.IntR(Adv) Inovasi Nasional (BRIN)

58 Faudzan Farhana, SH, LL.M Peneliti Pusat Riset Politik - Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN)

59 Anggi Afriansyah, M.Si Koordinator Penelitian Pendidikan Pusat Riset


Kependudukan - Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN)

60 Ir. Minta Rachmawati Pelayanan Humas Kawasan Jakarta- Gatot


Subroto, BKPUK- BRIN

61 Dr. Santi Kusumaningrum Direktur - PUSKAPA Universitas Indonesia

62 Dicky Chresthover Pelupessy, Ph.D, Dosen Fakultas Psikologi, Universitas


Indonesia

63 Budi Utomo, M.Sc Dosen Universitas PGRI Palembang

64 Dr. Randy Wirasta Nandyatama Dosen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah
Mada

65 Atin Prabandari, MA Dosen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah
Mada
66 Dr. Realisa Darathea Masardi Dosen Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Gadjah Mada

67 Untung Subroto, S.Psi., M.Psi. Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi,


Universitas Tarumanagara

68 Dr. Andrey Damaledo Dosen Universitas Kristen Artha Wacana,


Kupang

69 Dr. Nino Viartasiwi Senior Researcher, Resilience Development


Initiative - Urban Refugee Research Group
(RDI-UREF)
70 Dr. Arfan Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

71 Teresa Retno Arsanti Project Coordinator, RDI-UREF

72 Rafendi Djamin Senior Advisor, Human Rights Working


Group (HRWG) Indonesia

73 Daniel Awigra Deputy Director HRWG

74 Gading Gumilang Putra National Information and Advocacy Officer -


Jesuit Refugees Service (JRS) Indonesia

75 Rm. Martinus Dam Febrianto, S.J. Koordinator Psychosocial Support Project


Bogor, JRS

76 Zainuddin Koordinator BeFriend Project Bogor, JRS

77 Wardhana Dipa Program Manager Protecting Urban Refugee


through Empowerment (PURE), Church
World Service Indonesia

78 Dino Satria Church World Services Indonesia

79 Adi Vardika Alyandra Sukardjo Church World Services Indonesia

80 Dadan Mulyana Program Manager Education and


Socioeconomic Assistance (ESEA), Catholic
Relief Service

81 Yenni Suryani Catholic Relief Service

82 Zubedy Koteng Child Protection Advisor, Save the Children


(Sayangi Tunas Cilik) Indonesia

83 Ghania Ahsani Rahmadhani Koordinator Program, School for Refugees -


Program Kemitraan LPI (Lembaga
Pengembangan Insani) Dompet Dhuafa

84 Rama Adi Wibowo Advocacy Manager Dompet Dhuafa

85 Rika Nikmatussolehah Dompet Dhuafa

86 Ardelia Bayu Merdekawati Setiardi Dompet Dhuafa

87 Ahmad Firdaus Coordinator/Program Officer Education


Program CRS, PKPU/Human Initiative

88 Rizka Argadianti Rachmah Chair - Perkumpulan SUAKA

89 Zico Pestalozzi Public Awareness and Campaign Coordinator


- Perkumpulan SUAKA

90 Angga Reynady Hermawan Putra Perkumpulan SUAKA

91 Anak Agung Istri Diah Tricesaria Community/Stakeholders Engagement focal


point for HOST International in Indonesia,
HOST International

92 Tiara Aryani Administrative Principal, Roshan Learning


Centre

93 Ariane Alana Roshan Learning Centre

94 Sierly anita gafar Direktur, LBH APIK Medan

Anda mungkin juga menyukai