Anda di halaman 1dari 9

Pembahasan

Menuju kebangsaan Indonesia (Dari Budi Utomo Sampai 1945)

1. Budi Utomo mengutus dua utusannya untuk mempropagandakan wajib


militer
sekaligus mencari tahu tanggapan penduduk pribumi tentang gagasan
tersebut. Hasil dari perjalanan propaganda tersebut diputuskan bahwa Budi Utomo
melakukan Rapat Umum di Bandung pada tanggal 5 dan 6 Agustus 1915. Hasil dari
Rapat Umum di Bandung dicapailah suatu mosi, melakukan wajib militer adalah
sesuatu yang baik, akan tetapi diberi keterangan, harus diadakan terlebih dahulu suatu
Dewan Rakyat.6 Tuntutan agar segera dibentuknya dewan rakyat semakin sering
terdengar. Suasana dalam pemerintah kolonial juga mendukung tuntutan tersebut.
Gubernur Jendral yang baru van Limburg Stirum sepertinya membuka pintu
lebarlebar untuk mewujudkan gagasan pembentukan dewan perwakilan rakyat
tersebut.

A. Sejarah pergerakan nasional Indonesia


Pergerakan Nasional Indonesia merupakan sejarah yang mencakup
aliranaliran dalam historis yang menuju kearah pembentukan mation dan
nasionalisme Indonesia. Pemahanan sejarah pergerakan nasional Indonesia berarti
pengetahuan atau penguasaan peristiwa-peristiwa penting yang berlangsung dari
tahun 1908-1945, yaitu dari berdirinya Budi Utomo samapi terbentuknya bangsa
Indonesia. Peristiwa-peristiwa yang dimaksud adalah rangkaian upaya melepaskan
diri dari belenggu penjajah, untuk menjadi negara yang merdeka, berdaulat adil dan
makmur. Sejarah pergerakan nasional Indonesia sebagai fenomena historis adalah
hasil dari perkembangan faktor ekonomi, sosial, politik, kultural dan religius yang
saling ada interaksi. Oleh karena itu, sejarah pergerakan nasional Indonesia dapat
dianggap gerakan ekonomi, sosial, politik, dan kultural yang memperjelas motivasi
dan orientasi aktivitas organisasi pergerakan (Suhartono, 1994: 3).
B. Makna sejarah nasional pergerakan Indonesia berbeda dengan
perjuangan sebelumnya.
Tujuan perjuangan pergerakan nasional Indonesia adalah mencapai Indonesia
merdeka, dijiwai oleh semangat persatuan dan kesatuan, sehingga melahirkan
beberapa momentum sejarah yang penting yaitu pertama kebangkitan nasional yang
diawali oleh lahirnya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908 telah membuka jalan ke arah
kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai kehendak dan hak-hak
sebagai manusia merdeka. Kedua sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928
merupakan formalitas konkret dari kenyataan kesadaran nasional terwujud nyata
melalui kongres pemuda yang mengeluarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu
bahasa. Ketiga peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus
1945 sebagai klimaks total yang bersifat kebangsaan. pada abad XX adalah abad
nasionalisme, artinya sejak awal sampai dengan penutupan abad ini timbul kesadaran
berbangsa.Hal ini dapat dilihat dalam sejarah bahwa ternyata kesadaran bangsa
Indonesia untuk merdeka sudah mengawali abad ini dan bahkan kesadaran ini di
ikuti oleh bangsa-bangsa lain yang menginginkan terciptanya nasional sendiri yang
merdeka. Yang terakhir ini ternyata baru berlangsung abad XX, jelas kiranya bahwa
keinginan bersama untuk membahas diri dari dominasi etnik lain terjadi secara
universal.Nasionalisme Indonesia mempunyai ciri khas yang berbeda dengan
nasionalisme manapun di penjuru dunia ini.Nasionalisme Indonesia murni
merupakan bentuk perlawanan terhadap kolonialisme, sudah selayaknya kalau
dominasi sosio-politik kolonialisme Belanda itu membangkitkan perlawanan melaui
organisasi yang diatur secara modern memang organisasi
modernitusebenarnyaadalahdampakmodernisasi yang dilakukan olehpemerintah
kolonialsendiri . Indonesia beralih ke masa perjuangan melalui organisasi modern
dengan tujuan untuk perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Hal ini merupakan dampak dari pelaksanaan Politik Etis oleh Belanda yang secara
tidak langsung telah melahirkan tokoh-tokoh intelektual pribumi yang menjadi
penggag pergerakan nasional. Sejak tahun 1908 sejarah Indonesia memasuki babak
baru yaitu masa pergerakan nasional. Pergerakan nasional adalah masa dimana
bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran
untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Bangkitnya nasionalisme
di Indonesia sendiri tidak dapat dipisahkan dari bangkitnya nasionalisme di Asia
yang ditandai dengan kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905. Masa
pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo sebagai
organisasi pertama pada masa pergerakan nasional. Boedi Oetomo merupakan
sebuah organisasi pelajar yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa
STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Arsten) yaitu Goenawan, Dr. Tjipto
Mangoenkeosoemo, Soeraji, serta R.T. Ario Tirtokusumo, yang didirikan di Jakarta
pada 20 Mei 1908. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, serta tidak
bersifat politik. Berdirinya Boedi Oetomo tidak bisa lepas dari peranan Dr. Wahidin
Soedirohusodo. Walaupun bukan pendiri Boedi Oetomo, namun beliaulah yang telah
menginspirasi Dr. Soetomo dan kawan-kawan untuk mendirikan organisasi
pergerakan nasional ini. Dr. Wahidin Soedirohusodo sendiri adalah seorang alumni
STOVIA yang sering berkeliling di kota-kota besar di Pulau Jawa untuk
mengkampanyekan gagasannya mengenai bantuan dana bagi pelajar-pelajar pribumi
berprestasi yang tidak mampu melanjutkan sekolah. Gagasan ini akhirnya
dikemukakan kepada pelajar-pelajar STOVIA di Jakarta

C .Berdirinya Boedi Oetomo sendiri tidak dapat dilepaskan dari STOVIA.


STOVIA merupakan singkatan dari School tot Opleiding van Indische
Artsen (Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera). Pada kurun akhir abad ke-19, di
Pulau Jawa menyebar berbagai macam wabah penyakit. Pemerintah kolonial Belanda
agak kesulitan mengatasi persoalan ini karena mendatangkan dokter dari Eropa
harganya sangat mahal. Dari situlah muncul keinginan untuk mendidik kaum pribumi
untuk menjadi mantri. Kemudian H.F. Roll, menyelenggarakan pendidikan
kedokteran yang dapat disetarakan dengan pendidikan kedokteran yang ada di Eropa
(Belanda). Keberadaan STOVIA pun sangat berperan penting dalam perkembangan
nasionalisme di Indonesia. Di sam ping kem ampuan individu para pelajar STOVIA,
pendidikan yang menanamkan disiplin tinggi bagi para pelaj arnya ini mampu
menyatukan pelajarnya dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Selain itu,
keberadaannya di pusa t kota menjadikan sekolah ini menjadi tempat persemaian
nasionalisme yang bagus bagi para pelajarnya(.zutomo1991)

Lahirnya Boedi Oetomo menandai terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam


mengusir penjajah, perj uang an y ang selama ini bersifat kedaerahan berubah
menjadi bersifat nasional dengan tujuan mencapai Indonesia merd eka. Perjuangan
mengusir penjajah yang semula hanya mengandalkan kekuatan fisik dan bergantung
pada seor ang pemimpin, diganti dengan perjuangan baru yang memanfaatkan
kekuatan pemikiran. Perubahan bentuk perju angan ini menjadikan usaha untuk
mengusir penjajah terus berkesinambungan, karena tidak bergantung pada satu orang
pemimpin.
Boedi Oetomo mempelopori perjuangan dengan memanfaatkan kekuatan
pemikirankarena organisasi-organisasi pergerakan yang muncul pada masa
berikutnya memiliki keterkaitan dengan Boedi Oetomo. Perhimpunan Indonesia,
Sarekat Islam, Indische Partijdan Muhammadiyah merupakan organisasi-organisasi
yang lahir setelah menjalin interaksi dan komunikasi secara rutin dengan Boedi
Oetomo. Meskipun memiliki ideologi yang berbeda, organisasi pada masa pergerakan
memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

D . Pergerakan Nasional“ memiliki suatu pengertian yang khas yakni


merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern
ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan
terhadap keadaan masyarakat yang ada. Dengan demikian istilah ini mengandung arti
yang sangat luas. Gerakan yang mereka jalankan memang tidak hanya terbatas untuk
memperbaiki taraf hidup bangsa tetapi juga meliputi gerakan di berbagai sektor,
seperti: sosial, ekonomi, pendidikan, keagamaan, kebudayaan, wanita, pemuda dan
lain-lain.:
Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan
yang dilandasi kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia serta keyakinan akan kerelaan berkorban guna meniadakan setiap ancaman,
baik dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan
kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah, dan yurisdiksi
nasional serta nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Di dalam Pasal 17 UU No. 20 Tahun 1982 dinyatakan bahwa hak dan kewajiban
warga Negara tidak dapat dihindarkan, kecuali menurut Undang-Undang (ayat 1),
upaya bela negara merupakan kehormatan yang dilakukan oleh setiap warga negara
secara adil dan merata. Pandangan di atas menunjukkan bahwa tidak seorang warga
negara pun boleh dihindarkan dari kewajiban ikut serta dalam pembelaan negara.
Dalam Pasal 1 Ayat (3) dirumuskan bahw a up aya bela negara adalah kegiatan
yang dilakukan setiap warga negara sebagai pemenuhan hak dan kewajiban dala m
rangka penyelenggaraan pertahanan keamanan (UU No. 20, 1982: 9). Upaya
keamanan negara harus dida sark an atas keyakinan sendiri, tidak kenal menyerah
terhadap berbagai ancaman yang sewaktu-waktu mengancam bang sa Indonesia.
Terutama ancaman yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa yang bertentangan
dengan Panc asila dan UUD 1945. Oleh karena itu, untuk menjamin kelangsungan
hidup negara dan bangsa terhadap berb agai ancaman, diperlukan ketahanan
nasional yang tangguh. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bang
sa Indonesia yang berisi kekuatan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar, maupun
yang datang dari dalam, yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang
berdasarkan Pancasila serta perjuangan mengajar tujuan perjuangan nasional
Indonesia (Bahar, 1991)
Menurut Muler dan Bauer (Sirait, 1997) menekankan bahwa pengertian negara sebagai
cermin totalitas, sementara bangsa adalah karakter kebersamaan yang timbul dari nasib yang
sama. Membela negara berarti membela kepentingan bangsa sebagai dasar pembentuk
negara, sebab Indonesia merupakan negara kebangsaa .Sirait (1997) berpendapat bahwa
negara kebangsaan dapat diartikan sebagai negara yang berdaulat yang mempunyai kesatuan
geografi dengan penduduk menusia yang terkait satu sama lain dan mempunyai karakter
bangsa, tradisi, dan kesadaran politik yang timbul dari perkembangan dan tantangan yang
sama. Menjamin ketertiban, menjadi hak dan kewajiban setiap warga Negara dalam rangka
pembelaan negara. hak aktif langsung atau tidak langsung berpartisipasi dalam mengatur
jalannya pemerintahan bahkan ada keharusan berkorban sesuatu pada Negara dan
pemerintah. Jadi pemenuhan hak dan kewajiban setiap warga negara terhadap negara terjamin
seperti pada pasal 30 (ayat 1) UUD 1945. Menurut Jellimek (Harycahyono, 1986 )

E. Tujuan berdirinya budi utomo


Tujuan brdirinya budiutomo adalah menyadarkan kedudukan bangsa jawa sunda dan
Madura pada diri sendri dsn usaha mrempertinggi akan kemajuan mata pencahaarian
seta penghidupan bangsa disertai dengan jaalm perdamamaian kesenian . selain
tujuan yang lain adalah menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dgn
menitikberatkan soal pendidikan pengajaaran dsn kebudayaan . pad hari minggu 20
mei 1908 dihadapan beberapa mahasiswa stovia sutomo mendeklarasikan berdirinya
organisasi budi utomo . tujuan umum yang hendak dicapai dari pendirian organisasi
budiutomo
• Memajukan pengajaran
• Memajukan pertanian ,petrnakan dan perdagangan
• Memajukan teknik dan industry
• Menghidupkan kembali kebudayaan
F. Makna sejarah nasional pergerakan Indonesia

Tujuan perjuangan pergerakan nasional Indonesia adalah mencapai Indonesia


merdeka, dijiwai oleh semangat persatuan dan kesatuan, sehingga melahirkan
beberapa momentum sejarah yang penting yaitu pertama kebangkitan nasional yang
diawali oleh lahirnya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908 telah membuka jalan ke arah
kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai kehendak dan hak-hak
sebagai manusia merdeka. Kedua sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928
merupakan formalitas konkret dari kenyataan kesadaran nasional terwujud nyata
melalui kongres pemuda yang mengeluarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu
bahasa. Ketiga peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
sebagai klimaks total yang bersifat kebangsaan. Terkait dengan hal tersebut, sejarah
pergerakan nasional Indonesia yang mengandung jiwa nasionalisme dan patriotisme
mutlak perlu bagi pembinaan ketahanan nasional yang tangguh. Dikatakan demikian
sebab hal ini merupakan dasar bagi pembinaan ketahahan nasional, yang menjadi
modal utama dalam membangun bangsa pada masa kini maupun pada masa yang
akan datang. Oleh karena itu, melalui pengajaran sejarah pergerakan nasional
Indonesia dapat ditanamkan nilai cinta tanah air, persatuan, kesatuan, maupun rasa
kebangsaan dalam upaya menumbuhkan sikap bela negara. Kartodirdjo, 1989

LANDASAN TEORI
1. Plagiarisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme adalah
penjiplakan yang melanggar hak cipta.
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 17 Tahun 2010
tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi. Bab 1
pasal 1 ayat 1 (Jonatan, 2012), plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau
tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai.
Beberapa tipe plagiarism yaitu (Nugroho, Eko. 2011) :
1. Word-for-word plagiarism
2. Plagiarism of authorship
3. Plagiarism of ideas
Daftar pustaka

Jurnal pendukung
1. PAHAM NASIONALISME DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN DI
INDONESIA DARI TAHUN 1990 SAMPAI DENGAN TAHUN 1942 Iramdhan
Program Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Jl. Raya Tengah Jakarta Timur Email:
iramdhan18@gmail.com
2. PERUBAHAN ORIENTASI BUDI UTOMO DARI SOSIAL EKONOMI KE
POLITIK Moh. Yulian Al Adha Jrusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Surabaya E-mail: hermawan.yulian@yahoo.com
3. HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL
INDONESIA DENGAN SIKAP TERHADAP BELA NEGARA
Trisnowaty Tuahunse Jurusan Pendidikan Sejarah, FIS Universitas Negeri Gorontalo
Jalan Jenderal Sudirman no 6 Kota Gorontalo. 9611.
Daftar Pustaka

Suhartono. (1994). Sejarah pergerakan nasioanal indonesia dari budi utomo sampai
proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/-sejarah-perjuangan-kemerdekaan-
indonesia-457876.html

Anonim. (1994). Undang-undang No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan


pokok pertahanan keamanan negara republik indonesia. Jakarta: Sinar Grafika

Kornain, Ahmad.(1995). Penerapan Algoritma Jaro-Winkler Distance Untuk


Sistem Pendeteksi Plagiarisme Pada Dokumen Teks Berbahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai