Makalah Haid Tidak Teratur-Dikonversi
Makalah Haid Tidak Teratur-Dikonversi
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 (F2):
Secara garis besar lingkup makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu: Bab I mengenai
pendahuluan dan rumusan masalah pada siklus menstruasi. Bab II mengenai pengertian
menstruasi, jenis;jenis gangguan menstruasi, penyebab menstruasi tidak teratur dan kapan
harus mencari pertolongan medis. Bab IV berupa kesimpulan dari paparan bahasan serta
saran.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi kemajuan selanjutnya.
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatu.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
1. Pengertian Menstruasi..............................................................................................4
2. Jenis-Jenis Gangguan Menstruasi...........................................................................5
3. Penyebab Menstruasi Tidak Teratur......................................................................5
4. Kapan Harus Mencari Pertolongan........................................................................8
5. Contoh Kasus.............................................................................................................8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................15
A. Kesimpulan.............................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee dkk, 2006).
Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium (Wiknjosastro, 2008). Panjang siklus haid yang normal atau
dianggap sebagai suatu siklus yang klasik adalah 28 hari , tetapi cukup bervariasi tidak sama
untuk setiap wanita (Guyton, 2006). Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari
diikuti darah sedikit- sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Jumlah darah normal yang keluar
rata-rata 33,2 ± 16 cc. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari,
pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah 51,9 hari
(Wiknjosastro, 2008). Siklus haid yang terjadi diluar keadaan normal, atau dengan kata lain
tidak berada pada interval pola haid pada rentang waktu kurang dari 21 atau lebih dari 35
hari dengan interval pendarahan uterus normal kurang dari 3 atau lebih dari7 hari disebut
siklus menstruasi/haid yang tidak teratur (Berek, 2002). Gangguan Haid digolongkan atas 4
bagian yaitu kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan pada haid, kelainan siklus,
perdarahan di luar haid, gangguan haid yang ada hubungannya dengan haid (Wiknjosastro,
2008).Menurut Berek (2002) ada enam jenis gangguan menstruasi yang termasuk kedalam
siklus menstruasi yang tidak teratur adalah oligomenorea, polimenorea, menoragia,
metroragia, menometroragia, hipomenorea. Perubahan pola haid dipengaruhi usia seseorang
(Wiknjosastro, 2008), pemakaian kontrasepsi (Llewellyn, 2005), penyakit pada ovarium
misalnya: 2 tumor,kelainan pada sistem saraf pusat- Hipotalamus dan Hipofisis (Benson,
Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009). Perubahan pola haid normalnya terjadi pada kedua
ujung siklus haid ,yaitu waktu remaja dan menjelang menoupause. Dalam siklus haid masa
remaja dan menjelang menoupase, dinding rahimnya hanya dirangsang pertumbuhannya
oleh estrogen.Hanya hormon FSH saja yang dikeluarkan oleh kelenjar bawah
otak.Akibatnya siklus haid tidak teratur (Llewellyn, 2005). Menstruasi atau haid sama
tuanya dengan sejarah umat manusia, namun sampai sekarang masih merupakan topik yang
banyak menarik minat sebagian besar kalangan wanita karena setiap bulan wanita
mengalami menstruasi sering mengalami nyeri haid. Nyeri haid ini timbul bersamaan
1
dengan menstruasi, sebelum menstruasi atau bisa juga segera setelah menstruasi (Marsden et
al, 2004). Nyeri haid atau dismenore adalah gangguan ditandai dengan nyeri perut bagian
bawah yang terjadi selama menstruasi, tetapi rasa sakit mungkin mulai hari ke-2 atau lebih
sebelum menstruasi.Hal ini kadang-kadang dikaitkan dengan sakit kepala, mual, muntah,
sakit perut yang difus, sakit punggung, malaise umum, kelemahan, dan gejala
gastrointestinal lainnya.Dismenore dibagi menjadi primer dan sekunder.Dismenore primer
terjadi segera setelah menarche biasanya pada 6 sampai 12 bulan pertama dan selalu
berhubungan dengan siklus ovulasi sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi
yang berhubungan kelainan patologis panggul.Dismenore sering terabaikan karena dokter
tidak sepenuhnya menyadari prevalensi dan morbiditasnya yang tinggi (Marsden et al,
2004). Di Amerika Serikat, dismenore adalah penyebab paling utama ketidakhadiran
berulang di sekolah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa, remaja dengan
dismenore, mengalami penuruanan pada prestasi akademis, sosial dan kegiatan olahraga
(Singh et al, 2008).Remaja yang mengalami dismenore pada saat menstruasi mempunyai
lebih banyak hari libur kerja dan prestasinya kurang begitu baik disekolah dibandingkan
remaja yang tidak terkena dismenore (Marsden et al, 2004). 3 Wanita usia reproduktif
banyak memiliki masalah menstruasi atau haid yang abnormal,seperti sindrom menstruasi
dan menstruasi yang tidak teratur (Johnson,2004). Wanita-wanita usia reproduktif zaman
modern seperti sekarang ini sering dihadapkan pada berbagai masalah-masalah psikososial,
medis dan ekonomi, sehingga dapat menimbulkan stres bagi wanita yang tidak mampu
beradaptasi dengan tekanan eksternal dan internal. Sehingga stres dapat dikatakan sebagai
faktor etiologi dari gangguan menstruasi.(Kaplan and Manuck, 2004; Wang dkk, 2004).Stres
merupakan suatu respon fisiologis, psikologis manusia yang mencoba untuk mengadaptasi
dan mengatur baik tekanan internal dan eksternal (Pinel, 2009). Menurut Harahap (2001),
hasil angket yang diberikan kepada peserta pelatihan di salah satu pusat industri di Indonesia
menunjukkan keluhan buruh wanita (Jumlah responden 55 orang), antara lain nyeri haid
58,18%, menstruasi yang tidak teratur 41,82%, nyeri pinggang 34,55% dan nyeri perut
bagian bawah 16,36%. Gambaran tersebut sangat menunjukkan adanya buruh yang
mengalami beberapa gejala yang terkait dengan kesehatan reproduksi. Keluhan itu dialami
oleh buruh wanita usia reproduksi sehingga kondisi pun di khawatir akan menganggu
produktivitas mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Desty Nur Isnaeni (2010) di
2
Universitas Sebelas Maret pada mahasiswa D4 kebidanan jalur reguler, didapatkan bahwa
siklus menstruasi normal sejumlah 58,90%, siklus menstruasi normal dengan dismenorea
sejumlah 28,77%, siklus menstruasi polimenorea sejumlah 2,74%, siklus menstruasi
oligomenorea sejumlah 4,11%, siklus oligomenorea dengan dismenorea sejumlah 5,48%
serta tidak ditemukan yang mengalami siklus menstruasi polimenorea dengan dismenorea.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan
Antara Stres dan Dismenore pada Siswi Kelas Tiga SMA Negeri 2 Ngawi”. 4 B. Rumusan
Masalah Apakah ada hubungan antara stres dan Dismenore pada Siswi Kelas Tiga SMA
Negeri 2 Ngawi”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimkasud dengan menstruasi?
2. Apa saja jenis jenis ganguan mestruasi?
3. Apa saja penyebab menstruasi tidak teratur?
4. Apa yang dilakukan jika menstruasi tidak teratur dan kapan harus menghubungi tenaga
medis/ minta pertolongan medis?
C. Tujuan
Ada pun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah pengantar asuhan kebidanan pada remaja,
Pranikah dan Prsakonsepsi
2. Untuk menambah wawasan pengertian apa itu mesntruasi
3. Untuk mengetahui jenis jenis ganguan mestruasi
4. Untuk mengetahui apa saja penyebab mesntruasi tidak teratur
5. Untuk mengetahuiapa yang dapat dilakukan jika menstruasi tidak teratur dan kapan harus
menghubungi tenaga medis/ minta pertolongan medis
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena
luruhnya dinding rahim bagian dalam yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel
telur yang tidak di buahi. Proses menstruasi dapat terjadi dikarenakan sel telur pada organ
wanita tidak dibuahi, hal ini menyebabkan endometrium atau lapisan dinding rahim
menebal dan menjadi luruh yang kemudian akan mengeluarkan darah melalui saluran
reproduksi wanita. Normal siklus menstruasi adalah 21 hari sampai 35 hari yang ditandai
dengan keluarnya darah sebanyak 10 hingga 80 ml perhari.
Fase-Fase Menstruasi:
Pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan
perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale (berlangsung
selama 4 hari).
Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm.
kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain (berlangsung kira-kira
5-14 hari dari hari pertama haid).
4
endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai
makanan untuk sel telur sebagai persiapan endometrium menerima telur
Haid atau menstruasi merupakan siklus bulanan yang dialami wanita dengan
periode waktu rata-rata berlangsung sekitar 4-6 hari. Meski disebut periode bulanan,
namun sebagian wanita ada yang mengalami fase kurang teratur sehingga haid tidak
selalu datang setiap bulan.
Penyebab haid tidak teratur ini cukup beragam. Mulai dari permasalahan
kesehatan ringan sampai serius dan membutuhkan penanganan dokter Contoh masalah
menstruasi meliputi:
1) Periode yang terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari
3) Aliran menstruasi yang jauh lebih berat atau lebih ringan dari biasanya
6) Pendarahan atau bercak yang terjadi di antara periode, setelah menopause atau
setelah berhubungan seks
Ada banyak penyebab menstruasi yang tidak normal, mulai dari stres hingga
kondisi medis mendasar yang lebih serius.
rutinitas olahraga, perjalanan, penyakit, atau gangguan lain dalam rutinitas harian
wanita dapat berdampak pada siklus menstruasinya.
2) Pil KB
5
Kebanyakan pil KB mengandung kombinasi hormon estrogen dan
progestin (beberapa mengandung progestin saja). Pil mencegah kehamilan dengan
menjaga ovarium dari melepaskan telur. Mengaktifkan atau menonaktifkan pil
KB dapat memengaruhi menstruasi. Beberapa wanita mengalami menstruasi yang
tidak teratur atau terlewat hingga enam bulan setelah menghentikan pil KB. Ini
adalah pertimbangan penting ketika Anda berencana untuk konsepsi dan hamil.
Wanita yang mengonsumsi pil KB yang hanya mengandung progestin mungkin
mengalami pendarahan di antara periode menstruasi
4) Endometriosis
Jaringan endometrium yang melapisi rahim rusak setiap bulan dan keluar
bersama aliran menstruasi. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium
mulai tumbuh di luar rahim. Seringkali jaringan endometrium menempel pada
ovarium atau saluran tuba kadang-kadang tumbuh di usus atau organ lain di
saluran pencernaan bagian bawah dan di daerah antara rektum dan rahim Anda.
Endometriosis dapat menyebabkan perdarahan abnormal, kram atau nyeri
sebelum dan selama menstruasi, dan hubungan seksual yang menyakitkan
6
dengan bau yang tidak sedap, menstruasi yang tidak teratur, nyeri di daerah
panggul dan perut bagian bawah, demam, mual, muntah, atau diare.
Kondisi ini terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun yang indung
telurnya tidak berfungsi secara normal. Siklus menstruasi berhenti, mirip dengan
menopause. Hal ini dapat terjadi pada pasien yang sedang dirawat karena kanker
dengan kemoterapi dan radiasi, atau jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan
insufisiensi ovarium prematur atau kelainan kromosom tertentu. Jika kondisi ini
terjadi, temui dokter Anda.
7
3) Kondisi medis, seperti gangguan pendarahan, kelenjar tiroid yang kurang atau
terlalu aktif, atau gangguan hipofisis yang memengaruhi keseimbangan hormon.
Hubungi dokter atau profesional medis jika memiliki salah satu dari gejala
berikut:
4) Demam tinggi
7) Periode yang menjadi sangat tidak teratur setelah memiliki siklus menstruasi yang
teratur
9) Gejala sindrom syok toksik, seperti demam tinggi, muntah, diare, pingsan atau
pusing.
5. Contoh Kasus
Kasus:
Nn. “A” usia 19 tahun datang ke BPM pada tanggal 25 maret 2022. Pasien mengeluh
jarang mendapat haid, haid datang 2 bulan sekali. Lamanya haid kurang lebih 5 hari,
tidak ada nyeri yang mengganggu saat haid. Nn. A mengatakan belum menikah dan
belum pernah melakukan hubungan seksual. Nn A mengatakan menstruasi pertama umur
14 tahun. Nn. A mengatakan siklus haid tidak teratur sejak 1 tahun terakhir. Nn. A
8
terlihat cemas dan kurang percaya diri dan ketika dilakukan TTV didapatkan hasil
TD :110 / 70 mmHg, nadi: 84 ´/menit, respirasi: 22 ´/menit, suhu: 36 ºC.
Jawaban:
1. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama :Nn. A
Umur :19 th
Agama : Islam
Suku/bangsa :Jawa/indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
No. Telp. : 085643322xxx
Alamat : Jln. Gedongsongo, Ungaran2.
Keluhan utama Nn. A
Merasa siklus dan lama menstruasinya mulai tidak teratur, mengeluh jarang haid.
Haid selalu datang terlambat. Lama haid kurang lebih 5 hari.
Riwayat menstruasia
Sebelum ada keluhan
Menarche : 14 tahun
Teratur/tidak : Teratur
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Disminorhoe : iya
Banyaknya : 2 x ganti pembalut
Warna darah : Merah.
Mulai menstruasi tidak teratur
Umur : 18 tahun
Teratur/tidak : Teratur
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Disminorhoe : iya
9
Banyaknya : 2 x ganti pembalut
Warna darah : Merah
Riwayat penyakit masa lalu
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menderita penyakit apapun yang
berhubungan dengan organ reproduksinya.
Riwayat kekerasan /penganiayaan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan maupun penganiayaan.
Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit apapun mengenai organ reproduksi
dikeluarganya.
Pola aktifitas sehari-hari
Nutrisi
Pola makan : 3 kali sehari
Minum : + 6 gelas perhari
Keluhan : Tidak ada
Pantangan : Tidak ada
Eliminasi
• BAK
Frekuensi : 5 x sehari
Warna : Kuning jernih
Tidak ada Penyulit : Tidak ada
• BAB
Frekuensi : 1x sehari
Warna: kuning kunyit
Tidak ada penyulit: tidak
• Istirahat dan tidur
Siang : 2 jam/ hari
Malam : 8 jam/ hari
Aktivitas : Kuliah
Personal Hygiene
Gosok gigi : 2 x sehari
10
Mandi : 2 x sehari
Ganti pakaian dalam : 3 x sehari
Pemeriksaan Fisik Had To Toe (Dari kepala s/d kaki)
Kepala dan leher
Rambut : Hitam, lurus, bersih, kuat
Mata : Conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Hidung : Simetris, tidak ada kotoran, tidak ada cairan yang keluar (darah)
Muka : Tidak Pucat
Mulut : Simetris, merah, gigi tidak ada caries dan tidak ada lubang, bibir
tidak pecah-pecah, tidak ada perbesaran tonsil
Telinga : Simetris, tidak ada kotoran dan cairan yang keluar
Leher : Tidak ada pelebaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
Payudara :
Bentuk : Simetris
Puting susu : Menonjol, cukup bersih
Massa/tumor : Tidak teraba massa abnormal.
Abdomen
Bentuk : Rata
Bekas Luka : Tidak ada
Massa/tumor : Tidak teraba massa abnormal.
Ekstermitas
Oedem : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek Patella : Kanan dan kiri (+)
Kuku : Pendek bersih.
Genetalia Luar
Bekas Luka : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Tidak ada tanda-tanda peradangan.
Anus Hemoroid : Tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
11
Pemeriksaan Laboratorium
Untuk mengetahui penyebab tertentu dari oligomenore, tes kehamilan dan
tes darah untuk mengetahui kadar hormon tiroid.
B-USG : Deteksi dini kondisi rahim, ovarium, dan panggul.
2. INTERPERTASI DATA
Nn. A usia 19th dengan oligomenorea
Data dasar
Nn A mengatakan haid secara tidak teratur, Nn A mengatakan khawatir dengan
kondisi yang di hadapi.
Data Objektif
Pasien tampak gelisah dan tegang, pasien terlihat tidak percaya diri dan banyak
bertanya mengenai kondisi yang saat ini di hadapi.
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Kulit : Kembali < 1 detik
BB : 47 kg
TB : 154 cm
TD :110 / 70 mmHg
Nadi : 84 ´/menit
Respirasi: 22 ´/menit
Suhu : 36 ºC
Tidak ada nyeri tekan pada perut dan tidak ada masa pada abdomen.
3. MENGIDENTIFIKASIKAN DIAGNOSA ATAU MASALAH PONTESIAL
Tidak ada
4. ANTISIPASI/ TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
5. MERENCANAKAN ASUHAN MENYELURUH
Tanggal: 25 Maret 2022 Pukul: 10.00 WIB
Beritahu pasien hasil pemeriksaan
Beritahu pasien penyebab terjadinya oligomenorea
Beritahu pasien tips mengatasi oligomenorea
12
Berikan edukasi kepada pasien mengenai kesehatan reproduksi
Beri penjelasan pada pasien bahwa ini tidak perlu penanganan khusus
Anjurkan keluarga untuk selalu mengsupport dan menemani pasien
6. IMPLEMENTASI
Tanggal: 25 Maret 2022 Pukul: 11.15 WIB
Beritahu pasien hasil pemeriksaan
Tekanan darah :110/70 mmhg
Nadi :84*/menit
Respirasi: 22*/menit
Suhu : 36 ºC
BB: 47 kg
TB: 154 cm
Memberitahukan penyebab terjadinya oligomenorea
Beberapa hal yang dapat menyebabkan gangguan pada pola menstruasi
antara lain perubahan hormon akibat stres, penurunan atau kenaikan berat badan
yang drastis, penggunaan alat kontrasepsi, terutama jenis kontrasepsi yang
mengandung hormon seperti pil KB, suntik KB, atau implan, faktor usia, atau
faktor penyakit-penyakit lain, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS),
endometriosis, mioma, gangguan hormon, kelainan darah, dan lain-lain.
Memberitahukan pada pasien tips dalam mengatasi oligomenorea
Pasien dapat melakukan olahraga secara teratur dapat membantu dalam
mengembalikan siklus menstruasi Anda pada kondisi normal dengan mengontrol
berat badan. Pasien juga bisa melakukan yoga atau stretching untuk membatu
mengontrol pernapasan dan yoga juga mampu mengurangi kram menstruasi serta
menstabilkan mood dan emosi. Misalnya, kondisi depresi dan cemas.
Memberitahukan pada pasien mengenai kesehatan reproduksi
Mengedukasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan alat vital (vagina)
dalam kondisi tidak lembab dan selalu menggunakan tissue atau handuk setelah
BAK/BAB agar terhindar dari keputihan pada masa remaja.
Memberitahu pasien bahwa ini tidak memerlukan penanganan khusus
Memberitahu pasien kondisi yang saat ini di hadapi bukan kodisi yang serius
13
karena hormon yang tidak stabil atau pola hidup tingkat stres yang
mempengharui kondisi sekarang
Menganjurkan keluarga untuk selalu mensupport
Memberitahu pada keluarga pasien untuk selalu mensupport dan menemani
pasien dalam kondisi seperti ini supaya pasien merasa nyaman dan tidak cemas.
7. EVALUASI
Tanggal: 25 Maret 2022 Pukul: 11.40 WIB
Pasien telah mengetahui hasil pemeriksaannya
Pasien telah mengetahui penyebab terjadinya haid tidak teratur
Pasien telah mengetahui tips yang di saran kan bidan
Pasien mengerti mengenai edukasi yang di sampaikan
Pasien sudah tahu kondosi saat ini bukan hal yang serius
Keluarga pasien mengerti dengan saran bidan.
14
BAB III
A. Simpulan
aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada remaja putri, maka dapat ditarik simpulan
yaitu :
setiap 23 – 35 hari dengan median panjang siklus adalah 28 hari. Terdapat beberapa
banyak faktor, salah satunya adalah faktor fisik karena aktivitas fisik berlebih dan
2. Diketahui bahwa aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
siklus menstruasi pada seseorang. Keadaan fisik yang lelah dapat berpengaruh terhadap
fisik atau semakin berat aktivitas fisik yang dilakukan remaja maka akan semakin
3. Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, menyatakan ada hubungan antara aktivitas
fisik dengan siklus menstruasi pada atlet dengan p 0,05. Aktivitas fisik intensitas
tinggi atau aktivitas fisik berat dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi,
15
serum esterogen. Sehingga dalam hal ini dapat diartikan terdapat hubungan aktivitas
B. Saran
menstruasi, dimana siklus menstruasi normal terjadi setiap 23-35 hari dan bagaimana
pentingnya keteraturan siklus menstruasi beserta faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi siklus menstruasi seperti faktor aktivitas fisik sehingga para remaja
khususnya remaja putri dapat menghindari faktor-faktor tersebut dan dapat mengurangi
16
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.usm.ac/25598/4/BAB_I.pdf
http://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14633-abnormal-menstruation-periods
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5106/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2236/3/BAB%20II.pdf
http://repository.poltekkes- denpasar.ac.id/5011/4/BAB%20III
%20Simpulan%20dan%20Saran.pdf
17