Anda di halaman 1dari 107

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN,

DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR
FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2010-2018

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :
Kusriana Puspitasari
NIM. 0161029193

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


DEWANTARA
BOGOR
2020
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DEWANTARA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
KONSENTRASI MANAJEMEN AKUNTANSI

LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : KUSRIANA PUSPITASARI

NIM : 0161029193

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH STRUKTUR MODAL,


UKURAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SUB SEKTOR FARMASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2010-2018

Bogor, 11 Mei 2020

Pembimbing

MUHLIS, S.PT., MM.

i
STIE DEWANTARA
Program Studi Manajemen

Konsentrasi:
Manajemen Akuntansi

PERNYATAAN :

Seluruh isi / Materi Skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis


sepenuhnya.

Bogor, 11 Mei 2020


Penulis

Kusriana Puspitasari
NIM.: 0161029193

ii
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) DEWANTARA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
KONSENTRASI MANAJEMEN AKUNTANSI

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : KUSRIANA PUSPITASARI


NIM : 0161029193
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH STRUK TUR MODAL,
UKURAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SUB SEKTOR FARMASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2010-2018

Telah dipertahankan dihadapan Sidang Penguji Skripsi Program Studi


Strata Satu Manajemen STIE Dewantara Bogor, pada :

Hari :
Tanggal :
Jam :

Dan dinyatakan LULUS

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Ketua Sidang : ……………………..…... (………………..)

Penguji Ahli : ………………………..... (………………..)

Dosen Pembimbing : MUHLIS, S.PT., MM. (………………..)

iii
RIWAYAT HIDUP

Nama : Kusriana Puspitasari


Tempat / tanggal lahir : Ponorogo / 10 September 1983
Alamat : Jl. Raya Condet No. 35 Kel. Batu Ampar
Kec. Kramat Jati Jakarta Timur
Agama : Islam
Nama Ayah : Kusri
Nama Ibu : Mistri
Riwayat Pendidikan : SDN Kertosari 2 tahun 1990 – 1996
SMPN 1 Ponorogo tahun 1996 – 1999
SMUN 1 Ponorogo tahun 1999 - 2002
Riwayat Pekerjaan : Tahun 2003 s.d 2007 PT. Ranar Raya
sebagai administrasi

Tahun 2008 s.d sekarang di SMPN 154


Jakarta sebagai Staf Tata Usaha

Penulis

Kusriana Puspitasari

iv
MOTTO :

“ Barang Siapa Yang Keluar Rumah Untuk Mencari Ilmu, maka Ia berada di
Jalan Allah hingga Ia pulang”. HR. Tirmidzi

“ Bukanlah Ilmu Yang Semestinya Mendatangimu, Tetapi Kamulah Yang


Seharusnya Mendatangi Ilmu Itu”.

“Karunia Allah Yang Paling Lengkap Adalah Kehidupan Yang Didasarkan


Pada Ilmu Pengetahuan”. Ali Bin Abi Thalib

KATA PENGANTAR

v
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN
PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR FARMASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2018” guna
untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(SE) Jurusan Manajemen Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dewantara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat sulit terwujud sebagaimana yang
diharapkan, tanpa bimbingan dan bantuan serta do’a yang diberikan oleh beberapa
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima
kasih dan rasa hormat kepada:
1. Ibu Dr. Dra Yasminar Ilyas, M.Si., selaku ketua STIE Dewantara;
2. Bapak Wawan Hari Subagyo, S.TP., MM., selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen;
3. Bapak Muhlis, S.PT., MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
untuk meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing serta memberi
masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini hingga dapat
terselesaikan sesuai dengan harapan. Terima kasih banyak atas waktu, ilmu,
bimbingan serta perhatiannya yang telah diberikan;
4. Para Dosen dan staff STIE Dewantara Program Studi S1 Manajemen;
5. Kedua orang tua, mertua, adik adik beserta seluruh keluarga besar saya,
terima kasih atas do’a, dukungan, perhatian serta pengertiannya;
6. Suami dan kedua anak saya yang tercinta dan tersayang yang selalu
memberikan cinta kasih nya, doa’, dukungan dan motivasi yang begitu luar
biasa selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini;
7. Teman-teman Angkatan yang selalu berbagi ilmu dan pengalaman, dan
seluruh teman-teman lain yang tidak dapat dicantumkan satu-persatu, atas
motivasi dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini;
8. Teman-teman di SMP Negeri 154 yang telah memberikan do’a, dukungan
dan motivasinya selama penyusunan skripsi ini;
9. Kepada semua pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu selama
perkuliahan dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangn yang harus disempurnakan
dari skripsi ini. Oleh karena itu, Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
dan membuka diri untuk segala kritikan dan saran yang dapat memberikan
manfaat bagi kepentingan di masa depan.

Bogor, 11 Mei 2020


Penulis

Kusriana Puspitasari
DAFTAR ISI

vi
Halaman
Halaman Judul
Lembar Persetujuan Skripsi.............................................................................. i
Pernyataan......................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan Skripsi.............................................................................. iii
Daftar Riwayat Hidup....................................................................................... iv
Motto................................................................................................................. v
Kata Pengantar.................................................................................................. vi
Daftar Isi........................................................................................................... vii
Daftar Tabel...................................................................................................... ix
Daftar Gambar.................................................................................................. x
Daftar Lampiran................................................................................................ xi
Abstark.............................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Ruang lingkup Masalah............................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah..................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian....................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.......................................................................... 9
2.1.1 Nilai Perusahaan............................................................... 9
2.1.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai
Perusahaan......................................................... 10
2.1.1.2 Pendekatan Analisis Rasio................................. 12
2.1.2 Struktur Modal................................................................. 13
2.1.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur
Modal................................................................. 15
2.1.2.2 Pendekatan Analisis Rasio................................. 16
2.1.3 Ukuran Perusahaan........................................................... 17
2.1.4 Profitabilitas..................................................................... 19
2.1.4.1 Rasio – rasio Profitabilitas................................. 20
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu...................................................... 22
2.3 Definisi Operasional.................................................................. 25
2.4 Kerangka Pemikiran.................................................................. 25
2.5 Hipotesa Penelitian.................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................... 28
3.2 Variabel Penelitian ................................................................... 28
3.2.1 Variabel Dependen........................................................... 28
3.2.2. Variabel Independen....................................................... 29
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 31
3.4 Objek Penelitian........................................................................ 31
3.5 Populasi dan Sampel................................................................. 31
3.6 Teknik Pengumpulan Data........................................................ 33
3.7 Teknik Analisis Data................................................................. 34

vii
3.7.1 Statistik Deskriptif........................................................... 34
3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda Model Data Panel...... 35
3.7.3 Pemilihan Model Analisis Regresi Data Panel................ 36
3.8 Uji Asumsi Klasik..................................................................... 37
3.7 Uji Hipotesa.............................................................................. 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................... 42
4.1.1 Darya Varia Laboratoria Tbk........................................... 42
4.1.2 Kimia Farma Tbk............................................................. 44
4.1.3 Kalbe Farma Tbk.............................................................. 46
4.1.4 Merck Tbk........................................................................ 49
4.1.5 Pyridam Farma Tbk......................................................... 51
4.1.6 Tempo Scan Pacifik Tbk.................................................. 53
4.2 Hasil Penelitian......................................................................... 55
4.2.1 Analisis Deskriptif........................................................... 55
4.2.2 Analisis Regresi Data Panel............................................. 58
4.3 Uji Asumsi Klasik..................................................................... 62
4.3.1 Uji Heterokedastasitas...................................................... 62
4.3.2 Uji Multikolinieritas......................................................... 63
4.4 Uji Hipotesa.............................................................................. 63
4.5 Pembahasan............................................................................... 66
4.5.1 Pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV)............................................................ 66
4.5.1 Pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV)............................................................ 67
4.5.3 Pengaruh Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai
Perusahaan (PBV)............................................................ 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................... 68
5.2 Saran.......................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

viii
Halaman
1. Tabel 3.1. Jumlah Populasi dan Sampel................................................ 33
2. Tabel 3.2. Daftar perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang
Menjadi sampel penelitian.................................................... 33
3. Tabel 4.1. Hasil Analisis Deskripsi....................................................... 56
4. Tabel 4.2. Hasil Uji Chow..................................................................... 59
5. Tabel 4.3. Hasil Uji Hausman............................................................... 60
6. Tabel 4.4. Pengujian Regresi Linier Berganda Model Data Panel........ 61
7. Tabel 4.5. Hasil Uji Heterokedastasitas................................................ 62
8. Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinieritas.................................................... 63
9. Tabel 4.7. Nilai Statistik dari Uji F, Uji t dan Koefisian Determinasi. . 64

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Gambar 1.1. Pergerakan Nilai Perusahaan................................................ 2
2. Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran............................................................. 26
3. Gambar 4.1. Struktur Organisasi DVLA Tbk........................................... 43
4. Gambar 4.2. Struktur Organisasi Kimia Farma Tbk................................. 45
5. Gambar 4.3. Struktur Organisasi Kalbe Farma Tbk.................................. 47
6. Gambar 4.4. Struktur Organisasi MERCK Tbk........................................ 50
7. Gambar 4.5. Struktur Organisasi Pyridam Farma Tbk.............................. 52
8. Gambar 4.6. Struktur Organisasi Tempo Scan Pacifik Tbk...................... 54

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Lampiran 1 Daftar Kriteria Sampel Perusahaan........................................ xiii
2. Lampiran 2 Perhitungan PBV Sampel Periode 2010-2018....................... xiv
3. Lampiran 3 Perhitungan DER Sampel Periode 2010-2018....................... xvi
4. Lampiran 4 Perhitungan SIZE Sampel Periode 2010-2018....................... xviii
5. Lampiran 5 Perhitungan ROE Sampel Periode 2010-2018....................... xx
6. Lampiran 6 Data PBV, DER, SIZE dan ROE........................................... xxii
7. Lampiran 7 Hasil Statistik Deksriptif........................................................ xxiii
8. Lampiran 8 Common Effect Model (CEM)............................................... xxiv
9. Lampiran 9 Fixed Effect Model (FEM)..................................................... xxv
10. Lampiran 10 HASIL UJI CHOW.............................................................. xxvi
11. Lampiran 11 Random Effect Model (REM).............................................. xxvii
12. Lampiran 12 HASIL UJI HOUSMAN......................................................xxviii
13. Lampiran 13 Pengujian Regresi Linier Berganda Model Data Panel........xxviii
14. Lampiran 14 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS............................ xxix
15. Lampiran 15 HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS.................................. xxix
16. Lampiran 16 Nilai Statistik dari Uji F, Uji t, dan Koefisien Determinasi xxx

xi
ABSTRAK

KUSRIANA PUSPITASARI. 0161029193. 2020. Pengaruh Struktur Modal,


Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010 – 2018. Skripsi. Program Studi Manajemen, Konsentrasi
Manajemen Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dewantara.

Pembimbing : Muhlis, S.PT., MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal,


ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Sampel dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2018. Jenis penelitian ini adalah
penelitian asosiatif kausal dan jenis data yang digunakan adalah data kauntitatif.
Data-data yang digunakan merupakan data sekunder. Data yang digunakan di
peroleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit pada Bursa Efek
Indonesia selama periode penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan manufaktur sub sektor farmasi periode 2010-2018, yang
berjumlah 10 perusahaan. Metode pengambilan sampel adalah purposive
sampling Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 6 perusahaan. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisi data yang
digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda Model Data Panel dengan
pendekatan Fixed Effect Model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel struktur
modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan,
ditunjukkan dengan hasil uji signifikansi sebesar 0.1334>0.05. Variabel ukuran
perusahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,
ditunjukkan dengan hasil uji signifikansi sebesar 0.0018<0.05. Variabel
profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dengan
hasil uji signifikansi sebesar 0.0374<0.05. Secara simultan variabel struktur
modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien
determinasi (R2) sebesar 0.209772 ini berarti variabel nilai perusahaan dapat
dijelaskan oleh variabel struktur modal, keputusan investasi, ukuran perusahaan,
profitabilitas dan likuiditas sebesar 29.98% sedangkan sisanya 70,02% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Nilai Perusahaan Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan


Profitabilitas, Fixed Effect Model.

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan dunia bisnis saat ini semakin meningkat. Hal ini

mengharuskan setiap perusahaan meningkatkan kinerja yang lebih baik agar

dapat bersaing dengan perusahaan lain. Bagi setiap perusahaan, kontinuitas

dan berkembangnya usaha merupakan tujuan yang selalu diusahakan untuk

dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mencapai

keuntungan yang maksimal, memakmurkan pemilik perusahaan atau para

pemilik saham dan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada

harga sahamnya. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat

saham diperdagangkan di pasar (Fakhrudin dan Hadianto, 2001 dalam

Hermuningsih dan Kusuma, 2009). Harga saham yang tinggi berarti nilai

perusahaan juga tinggi. Sedangkan jika harga saham turun berarti nilai

perusahaan juga menurun. Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi

investor karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara

keseluruhan. Menurut Kismono (2011), nilai perusahaan merupakan harga

yang sanggup dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan tersebut dijual.

Naik dan turunnya harga saham di pasar modal menunjukkan bahwa nilai

perusahaan yang tercermin pada harga saham selalu mengalami kenaikan

dan penurunan nilai dalam setiap hari, bulan atau setiap tahunnya. Berikut

adalah data statistik yang menjadi fenomena naik dan turunnya nilai

1
perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Data nilai perusahaan

manufaktur sub sektor farmasi dapat dilihat dari gambar berikut :

10.00
9.00
8.00
7.00 DVLA
6.00 KAEF
5.00 KLBF
PBV

MERK
4.00
PYFA
3.00
TSPC
2.00
1.00
0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun

Sumber. Data diolah peneliti.2020

Gambar 1.1. Pergerakan Nilai Perusahaan

Gambar 1.1. diatas menunjukkan pergerakan naik dan turunnya harga

saham yang berdampak langsung pada nilai perusahaan untuk setiap

tahunnya. Semua perusahaan mengalami pergerakan nilai perusahaan yang

naik dan turun. Terlebih pada tahun 2015 dan 2018, banyak nilai

perusahaan farmasi mengalami penurunan. Kenaikan nilai perusahaan

tertinggi terjadi pada perusahaan Kimia Farma Tbk. sebesar 186.19% di

Tahun 2016, sementara penurunan Kimia Farma Tbk nilai perusahaan

terbesar terjadi pada perusahaan Tbk sebesar 50.30% di Tahun 2015. Hal

ini menjadi menarik untuk diteliti, apa yang menyebabkan naik dan

turunnya nilai perusahaan. Perusahaan yang mengalami penurunan nilai

perusahaan sebisa mungkin akan melakukan perbaikan, sementara

2
perusahaan yang mengalami kenaikan akan terus meningkatkan perbaikan

agar pandangan perusahaan dimata investor tetap baik.

Beberapa perusahaan mengalami kemunduran karena struktur

modal tidak mengalami penyesuaian atau suitability antara cara

pemenuhan dana dengan jangka waktu kebutuhannya. Perusahaan-

perusahaan tersebut harus menanggung modal yang besar dikarenakan

pendanaan dari unsur hutang lebih besar dari pada modal sendiri, sehingga

penggunaan dana yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan

lebih banyak menggunakan dari unsur hutang. Mengantisipasi hal tersebut,

manajer keuangan perusahaan harus berhati – hati dalam menetapkan

struktur modal yang diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai

perusahaan lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis, menghitung

profitabilitas dan melakukan pengelolaan struktur biaya dalam perusahaan.

Dengan perencanaan modal yang baik bukan tidak mungkin

perusahaan akan mengalami peningkatan aset (aktiva) perusahaan. Jika

aktiva suatu perusahaan sudah meningkat, itu menandakan ukuran

perusahaan sudah jauh lebih baik untuk kedepannya. Menurut beberapa

penelitian ukuran perusahaan dapat dihubungkan dengan nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar

kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva,

log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan dianggap

mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran atau

skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh

sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.

3
Selain melihat bagaimana manajemen perusahaan mengelola cara

mendapatkan modal dan cara melakukan investasi agar mendapatkan hasil

yang maksimal, investor juga akan melihat tingkat profit yang dihasilkan

oleh perusahaan. Profitabilitas menunjukkan tingkat keuntungan bersih

yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.

Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah

keuntungan setelah bunga dan pajak, sehingga dengan profitabilitas yang

tinggi dapat memberikan nilai tambah kepada nilai perusahaannya yang

tercermin pada harga sahamnya. Semakin tinggi profitabilitas maka nilai

perusahaan tinggi dan semakin rendah profitabilitas maka nilai perusahaan

rendah. Semakin baik perusahaan membayar return terhadap pemegang

saham akan meningkatkan nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

memilih judul penelitian “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran

Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2018”.

1.2 Ruang lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pembahasan

faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian dilakukan

terhadap perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2018.

4
1.3 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini penulis merumuskan masalah yang

akan dibahas sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan

profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal, ukuran

perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Perusahaan Sampel

Bagi perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian, hasil

penelitian ini diharapkan memberikan umpan balik yang sifatnya

empiris mengenai faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

menentukan atau mengambil keputusan untuk meningkatkan nilai

perusahaan.

2. Investor atau Kreditur

Bagi investor maupun kreditur perbankan dan lembaga keuangan lain

diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran dan masukan

dalam memutuskan pemberian pinjaman dan penanaman modal dalam

perusahaan.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi penelitian lain yang berminat melakukan kajian empiris faktor-

faktor penentu nilai perusahaan diharapkan hasil penelitian dapat

menjadi salah satu referensi.

6
4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk

mengimplementasikan pengetahuan konseptual yang peneliti miliki

mengenai nilai perusahaan ke dalam kondisi riil atau nyata.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penilitian ini secara garis besar dapat diuraikan

secara singkat terdiri dari lima bab, dimana diantara satu bab dengan bab

lainnya saling berhubungan, uraiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, ruang lingkup masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang landasan teori, kajian penelitian

terdahulu, definisi operasional, kerangka pemikiran dan hipotesa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai cara atau metode yang

digunakan dalam menguraikan jenis penelitian, variabel penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, memuat

tentang objek penelitian diantaranya meliputi sejarah objek penelitian,

Struktur Organisasi Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan (unit yang

diteliti) terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dan berisi tentang hasil

penelitian, penjelasan hasil data dan informasi yan telah diperoleh dalam

penelitian. Data tersebut dianalisis secara sistematis, terinci, kritis sesuai

dengan kerangka pemikiran penulis dengan menggunakan teknik analisis

yang telah di tentukan dan hasil analisis selanjutnya diinterprestasikan

dalam bentuk narasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang disusun berdasarkan rumusan

sehingga menimbulkan hasil penelitian dan memberikan saran yang

mungkin membantu perusahaan dan peneliti selanjutnya.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya

(Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Harga saham yang tinggi membuat

nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan merupakan cerminan

dari penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang

perusahaan. Menurut Husnan (2014:7), nilai perusahaan merupakan

harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan

tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu

ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar utang. Maka dari itu, jumlah

ekuitas perusahaan ditambah dengan utang perusahaan dapat

mencerminkan nilai perusahaan (Kusumajaya, 2011). Keown dkk

(2010) menyatakan nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat

berharga utang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan

dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku perusahaan dari

ekuitasnya. Harga pasar adalah harga yang bersedia dibayar oleh

investor untuk setiap lembar saham pada pasar modal. Bagi investor

informasi tentang penilaian saham sangat diperluakan dalam melakukan

keputusan investasi di pasar modal. Terdapat tiga jenis nilai dalam

melakukan penilaian saham menurut Keown dkk (2010:240) yaitu:

9
1. Nilai Buku

Nilai buku (book value) merupakan nilai dari aset yang ditunjukkan

pada laporan posisi keuangan perusahaan. Nilai ini menggambarkan

biaya histori aset pada nilai sekarang.

2. Nilai Likuiditas

Nilai likuiditas adalah sejumlah uang yang dapat direalisasikan jika

aset di jual secara individual dan bukan sebagai bagian dari

keseluruhan perusahaan.

3. Nilai Harga Pasar

Nilai harga pasar dari suatu aset adalah nilai yang teramati untuk aset

yang ada dipasaran. Nilai ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan

permintaan yang berkerja sama di pasaran, dimana pembeli dan

penjual menegosiasikan harga yang diterima untuk aset tersebut.

2.1.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Atmaja

(2008), faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu struktur modal.

Kemudian menurut Harmono (2011) menyatakan bahwa kinerja keuangan

baik profitabilitas atau likuiditas memiliki hubungan kausalitas terhadap

nilai perusahaan. Sedangkan menurut Prasetyorini (2013) nilai perusahaan

dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, price earning ratio dan profitabilitas.

Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan yaitu strukur

modal, ukuran perusahaan, dan profitabilitas.

10
1. Struktur Modal

Dalam suatu aktivitas bisnis, menentukan struktur modal yang tepat

merupakan tantangan bagi para eksekutif perusahaan. Karena dengan

keputusan tersebut perusahaan akan memperoleh dana dengan biaya

modal yang minimal dengan hasil yang maksimal, khususnya dalam

menciptakan nilai perusahaan. Struktur modal merupakan

perbandingan antara utang perusahaan dengan modal perusahaan.

Menurut Modigliani-Miller, dengan adanya pajak struktur modal yang

dikaitkan dengan penggunaan utang akan meningkatkan nilai

perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi

pembayaran pajak (Atmaja, 2008). Trade-off theory menjelaskan

bahwa jika posisi struktur modal berada di bawah titik optimal maka

setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan.

Sebaliknya, setiap jika posisi struktur modal berada di atas titik

optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai

perusahaan Dewi dan Wirajaya (2013).

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana perusahaan

diklasifikasikan menurut besar kecilnya berdasarkan total aktiva suatu

perusahaan, semakin besar total aktiva maka semakin besar pula

ukuran perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh

yang berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Ukuran

perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin

besar perusahaan, maka semakin dikenal oleh masyarakat yang artinya

11
semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang akan

meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Prasetyorini (2013) ukuran

perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai suatu perusahaan.

3. Profitabilitas

Konsep profitabilitas dalam teori keuangan sering digunakan sebagai

indikator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja

manajemen. Seseuai dengan perkembangan model penelitian bidang

manajemen keuangan, umumnya dimensi profitabilitas memiliki

hubungan kasualitas dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan

(Harmono, 2011). Profit yang tinggi akan memberikan indikasi

prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk

ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham

yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat

juga.

2.1.1.2 Pendekatan Analisis Rasio

Menurut Brigham dan Houston (2013), terdapat beberapa pendekatan

analisis rasio dalam penilaian market value atau nilai perusahaan, terdiri dari

pendekatan rasio harga per arus kas, rasio nilai buku per saham, price to

book value (PBV).

1. Rasio Harga per Arus Kas

Harga per saham


Rasio Harga per Arus Kas =
arus kas pe saham

Rasio yang menunjukkan perbandingan antara harga per saham

dengan arus kas per saham. Seorang manajer harus berusaha

12
memaksimalkan arus kas yang tersedia bagi investor dalam jangka

panjang.

2. Nilai Buku per Saham

Ekuitas biasa (modal)


Nilai Buku per Saham =
Jumlah saham yang beredar

Nilai buku per saham menunjukkan nilai buku perusahaan yaitu total

aktiva dikurangi dengan total hutang (modal) yang dihitung untuk

setiap saham.

3. Price to Book Value (PBV)

Harga saham
PBV =
Nilai buku per saham

Price to Book Value adalah rasio yang menunjukkan apakah harga

saham (harga pasarnya) diperdagangkan diatas atau dibawah nilai

buku saham tersebut. Istilah teknisnya apakah saham tersebut

overvalued atau undervalued.

Pada penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan menggunakan (PBV)

yaitu perbandingan nilai saham dengan nilai buku per saham. PBV yang

tinggi akan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan

dan mengindikasikan kemakmuran pemegang saham yang tinggi.

2.1.2 Struktur Modal

Struktur modal adalah pendanaan ekuitas dan utang pada sutau

perusahaan (John Wild K.R. Subramanyamdan Robert F Halsey

(2005:218)). Struktur Modal adalah perimbangan jumlah utang jangka

pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan

13
saham biasa (Agus Sartono (2010:225)). Menurut Mahendra (2011),

struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka

panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Struktur modal

perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen yaitu hutang

jangka panjang yaitu pertama, hutang yang masa jatuh tempo pelunasannya

lebih dari 10 tahun. Komponen ini terdiri dari hutang hipotek dan obligasi

dan kedua, modal pemegang saham terdiri dari saham preferen (preferred

stock) dan saham biasa (common stock). Sementara menurut Arviansyah

(2013), struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan

perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri baik dari

sumber internal maupun eksternal.

Struktur Modal menurut Bambang Riyanto (2010:22)

“Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana

mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal

sendiri. Struktur modal menjadi masalah yang sangan penting bagi

perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan dapat mempengaruhi

kondisi keuangan perusahaan yan pada akhirnya juga akan mempengaruhi

nilai perusahaan”.

Menurut Pungkas Prayogo (2016), struktur atau komposisi modal

harus diatur sedemikiannya sehingga terjamin stabilitas finansial

perusahaan, memang tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah dan

komposisi modal dari tiap-tiap perusahaan. Namun pada dasarnya

pengaturan terhadap struktur modal dalam perusahaan harus berorientasi

pada tercapainya stabilitas finansial dan terjaminnya kelangsungan hidup

14
perusahaan. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006 : 293), Struktur modal

ialah “kombinasi hutang dan ekuitas”. Berdasarkan penjelasan tersebut,

struktur modal memperlihatkan bagaimana perusahaan mengombinasikan

modal yang dimilikinya dari hutang ataupun modal sendiri sehingga

ditemukan komposisi yang baik bagi perusahaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, struktur modal memperlihatkan

bauran ataupun kombinasi dari sumber sumber pandaaan perusahaan baik

dari hutang jangka panjang ataupun modal sendiri. Jadi berdasarkan

beberapa referensi tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur modal

merupakan kombinasi hutang dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan

yang digunakan untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Dalam struktur

keuangan jangka panjang perusahaan, struktur modal mencerminkan

perimbangan antara total hutang dengan modal sendiri.

2.1.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal

Menurut Brigham & Houston (2011), dalam mengambil keputusan

struktur modal, perusahaan pada umumnya akan mempertimbangkan faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal, yaitu: stabilitas penjualan

struktur aset, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

kendali, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi

internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Semua itu akan menjadi

faktor pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan struktur

modal.

15
2.1.2.2 Pendekatan analisis Rasio

Berikut adalah rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur struktur

modal atau rasio hutang (Harmono, 2011 dan Atmaja, 2008).

1. Debt Ratio

Total hutang
Debt Ratio =
Total Aktiva

Rasio ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh

hutang atau modal yang berasal dari kreditur. Semakin besar rasio

maka semakin besar pula risiko yang dihadapi.

2. Debt to Equity Ratio

Total Hutang
Debt to Equity Ratio (DER) =
Total ekuitas

Rasio hutang yang diukur dari perbandingan utang dengan ekuitas

(modal sendiri). Tingkat DER yang aman biasanya kurang dari 50

persen. Semakin kecil DER semakin baik bagi perusahaan.

3. Time Interest Earned Ratio

Laba operasi( EBIT )


Time Interest Earned Ratio =
Beban Bunga per Tahun

Rasio ini menunjukkan hubungan antara laba sebelum bunga dan

pajak dengan beban bunga hutang jangka panjang. Rasio ini

menggambarkan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar

bunga hutang jangka panjang, atau dengan kata lain rasio ini

mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa

bunga.

16
4. Fixed charge Ratio

EBIT + Bunga+ PembayaranSewa


Fixed charge Ratio =
Beban Bunga per Tahun + Pembayaran Sewa

Rasio ini mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk

menutup beban tetapnya termasuk pembayaran dividen saham

preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa. Menurut Brigham dan

Houston (2001) dalam Prasetia, Tommy dan Saerang (2014),

kebijakan struktur modal yang melibatkan atau menggunakan lebih

banyak hutang akan memperbesar tingkat pengembalian yang

diharapkan namun risiko yang ditanggung pemegang saham akan

semakin besar juga.

2.1.3 Ukuran Perusahaan

Menurut Yusuf dan Soraya (2004), ukuran perusahaan merupakan

ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan, ditunjukan oleh

natural logaritma dari total aset. Menurut Husnan (2008:89), ukuran

perusahaan merupakan suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar

kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log

size, nilai pasar dan lain-lain. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan

Logaritma Natural (Ln) dari total aset. Hal ini dikarenakan besarnya total

aset masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang

besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk

menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aset

perlu di Ln kan. Logaritma Natural sendiri adalah logaritma yang berbasis

e adalah 2,7182818….yang terdefinisikan untuk semua bilangan real

17
positif x dan dapat juga didefinisikan untuk bilangan kompleks yang bukan

nol.

Menurut Sawir (2004:101-102) ukuran perusahaan dinyatakan

sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk

alasan yang berbeda:

1. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan

perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil

umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik

untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses,

biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat

menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan,

sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga

membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor

mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara

signifikan.

2. Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam

kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih

pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial

yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan

perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan,

semakin besar kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrak

yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti

dari penggunaan kontrak standar hutang.

18
3. Terdapat kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return

membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih

banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh

karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan.

Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak mempunyai

staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak

mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem

manajemen.

Penentuan perusahaan ini berdasarkan kepada total aset perusahaan.

Total aset dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan dengan

mempertimbangkan bahwa nilai asset relative lebih stabil dibandingkan

dengan nilai market capitalized dan penjualan (Sudarmaji dan Lana, 2007).

Semakin besar aset suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula modal

yang ditanam, semakin besar total penjualan suatu perusahaan maka akan

semakin banyak juga perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar

maka semakin besar pula perusahaan di kenal oleh masyarakat (Utari dan

Syaiful, 2008). Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur nilai

ukuran perusahaan adalah ( Brigham & Houston, 2006:112) :

Firm Size (ukuran perusahaan) = Ln Total Aktiva

2.1.4 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dalam priode waktu tertentu, (Munawir 2004:33). Menurut (Harahap, 2007:

19
304), profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan

laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sugiyarso (2005:118) menyatakan profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Profitabilitas merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam

menentukan struktur modal perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan

yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang yang

relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Menurut Weston dan

Brigham (1990), perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas

investasi menggunakan hutang yang relatif kecil karena tingkat

pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai

sebagian besar pendanaan internal. Dengan laba ditahan yang besar,

perusahaan akan menggunakan laba ditahan sebelum memutuskan untuk

menggunakan hutang. Hal ini sesuai dengan Pecking Order Theory yang

menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan yang

pertama yaitu laba ditahan kemudian hutang, (Sartono, 2010).

2.1.4.1 Rasio-Rasio Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston (2013), menjelaskan bahwa rasio

profitabilitas terdiri dari empat jenis rasio yang menunjukkan laba dalam

hubungannya dengan investasi. Keempat rasio ini secara bersama-sama

20
menunjukkan efektivitas, rasio profitabilitas dapat di ukur melalui beberapa

rasio-rasio sebagai berikut:

1. Margin Laba atas Penjualan

Margin laba atas penjualan (profit margin on sales) merupakan rasio

yang mengukur laba bersih per dolar penjualan, dihitung dengan

membagi laba bersih dengan penjualan.

Laba Bersih
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 =
Penjualan

2. Pengembalian atas Total Aset

Pengambilan atas total aset (Return on Total Assets) merupakan rasio

laba bersih terhadap total aset.

Laba Bersih
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠s𝑒𝑡𝑠 (𝑅𝑂𝐴) =
Total Aset

3. Rasio Kemampuan Dasar Untuk Menghasilkan Laba

EBIT
𝐵𝐸𝑃 =
Total Aset

Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba (Basic Earning

Power-BEP) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan asset

perusahaan dalam menghasilkan laba operasi, dihitung dengan

membagi EBIT dengan total asset.

4. Pengembalian Ekuitas Biasa

Laba Bersih
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝑂𝐸) =
Total Ekuitas

Pengembalian ekuitas biasa (Return on Common Equity) merupakan

rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa, mengukur tingkat

pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.

21
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian yang sama telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti.

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan.

1. Soleh Syarifudin (2017), dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Struktur Modal, Keputusan Investasi, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2011-2015” dengan hasil penelitian struktur

modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,

keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan, likuiditas berpengaruh tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, dan secara simultan struktur modal, keputusan

investasi, ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Ira Tiara (2018), dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur

Modal, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan manufaktur Di

BEI Periode 2012 – 2016” dengan hasil penelitian secara serempak

DER, ROE, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, secara parsial

struktur modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan

22
terhadap nilai perusahaan, pertumbuhan perusahaan berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan ukuran

perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan

3. Fadhilah Tunnisa (2016), dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas

Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa

Efek Indonesia” dengan hasil penelitian struktur modal mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan

profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh struktur modal

terhadap nilai perusahaan.

4. Nia Rositawati Fau (2015), dalam penelitian yang berjudul “ Pengaruh

Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” dengan hasil penelitian

struktur modal secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan, pertumbuhan perusahaan secara parsial

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan,

Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan

secara simultan struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran

perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

23
5. Axel Alvianto (2018), dalam penelitian yang berjudul “ Pengaruh

Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2013-2016” dengan hasil penelitian struktur

modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan, pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

6. Umi Mardiyati (2015), dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Ukuran Perusahaan dan

Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Manufaktur

Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2010-2013” dengan hasil penelitian keputusan investasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan,

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan dan keputusan investasi, keputusan pendanaan,

ukuran perusahaan dan profitabilitas secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

24
2.3 Definisi Operasional

No Variabel Devinisi Indikator Skor


1 Struktur Struktur modal ialah Rasio
Modal kombinasi hutang dan total hutang
DER=
(X1) ekuitas. (Husnan dan total ekuitas
Pudjiastuti 2006 : 293)
2 Ukuran ukuran perusahaan Rasio
Perusaha merupakan suatu skala
an (X2) dimana dapat diklasifikasikan Ln TA= ln(Total Aset)
besar kecilnya perusahaan
menurut berbagai cara, antara
lain: total aktiva, log size,
nilai pasar dan lain-lain
(Husnan 2008:89).
3 Profitabi Profitabilitas adalah Rasio
litas (X3) kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba laba bersih
ROE =
dalam priode waktu tertentu, total ekuitas
(Munawir 2004:33)
4 Nilai Nilai perusahaan merupakan Rasio
Perusaha harga yang sanggup dibayar
an Price oleh investor atau calon PBV =
to book pembeli jika perusahaan harga saham
value tersebut dijual (Husnan, nilai buku per saham
(PBV) 2011).
(Y)

2.4 Kerangka Pemikiran

Menurut Sartono (2010) dalam Dewi dan Wirajaya (2013) salah satu

tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan pemegang saham dengan

memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya.

Berdasarkan teori dan jurnal sebelumnya, untuk memaksimalkan nilai

perusahaan dibutuhkan ukuran yang tepat dalam penggunaan struktur modal

yang diperoleh dari utang, meningkatkan ukuran perusahaan dan

profitabilitas perusahaan. Jika posisi struktur modal berada di bawah titik

optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai

25
perusahaan. Semakin tinggi ukuran perusahaan dan profitabilitas akan

meningkatkan nilai perusahaan.

Untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen dalam penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar Kerangka Pemikiran

Sumber. Data diolah peneliti.2020

Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesa Penelitian

Berdasarkan Kerangka pemikiran diatas, maka hipotesa penelitian

yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

H0 : Diduga Struktur modal (DER), ukuran perusahaan, Profitabilitas

(ROE) tidak berpengaruh secara parsial ataupun simultan terhadap

nilai perusahaan (PBV)

H1 : Diduga Struktur modal (DER) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV)

26
H2 : Diduga ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV)

H3 : Diduga Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV)

H4 : Diduga Struktur Modal (DER), Ukuran Perusahaan (Firm Size),

dan Profitabilitas (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap Nilai Perusahaan (PBV)

27
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian

yang mencari hubungan atau pengaruh sebab akibat (variabel

independen/variabel yang memengaruhi variabel dependen/dipengaruhi),

(Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah nilai

perusahaan, sedangkan variabel independen yaitu struktur modal, ukuran

perusahaan dan profitabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan

angka dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistika.

Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang

diteliti lebih bersifat sebab akibat, sehingga dalam penelitiannya, ada

variabel independen dan dependen.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan, (Sugiyono,

2017:38).

3.2.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

28
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas, (Sugiyono, 2017:39). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.

3.2.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen variabel ini sering disebut variabel stimulus,

prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat), (Sugiyono, 2017:39). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah :

1. Struktur Modal

Struktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas yang

dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk menjalankan aktivitas

perusahaan. Dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan,

struktur modal mencerminkan perimbangan antara total hutang

dengan modal sendiri. Struktur modal dihitung menggunakan rumus :

Total Hutang
DER =
Total Ekuitas

2. Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan,

dapat diukur dari besarnya total aset atau kekayaan yang dimiliki oleh

suatu perusahaan. Total aset merupakan penjumlahan aset lancar dan

aset tidak lancar yang dimiliki perusahaan selama satu tahun buku.

Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan total aset yang

dimiliki oleh setiap perusahaan sampel dan digunakan sebagai tolak

29
ukur skala perusahaan. Variabel ini diproksikan dengan menggunakan

logaritma. Ukuran perusahaan diukur dengan rumus :

Ln TA = ln(Total Aset)

Dimana : Ln TA = log natural dari total aset

3. Profitabilitas (ROE)

Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur

profitabilitas di wakili oleh Return On Common Equity (ROE). Rasio

ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang

ada. ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan

dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan guna

menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini semakin tinggi ROE maka

semakin kecil proporsi hutang dalam struktur modal perusahaan.

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset dan

ekuitas dalam periode tertentu. Return on common equity merupakan

perbandingan antara laba bersih dengan total aset yang dimiliki

perusahaan. ROE menunjukkan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aset untuk menghasilkan

keuntungan. Profitabilitas diukur dengan rumus :

laba bersih
ROE =
total aset

30
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Data dalam penelitian ini diambil melalui laporan keuangan yang

dipublikasikan melalui IDX ( Indonesian Stock Exchange ) dengan

mengakses situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Pengumpulan data

dilakukan dengan melakukan pencatatan semua data yang diperlukan dalam

penelitian ini. Waktu penelitian dimulai bulan Desember 2019 s.d Maret

2020.

3.4 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam

suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Menurut Sugiyono (2011:13) pengertian objek penelitian adalah “sasaran

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel

tertentu)”. Objek penelitian yang diteliti adalah Struktur Modal (X1), Ukuran

Perusahan (X2), Profitabilitas (X3) dan Nilai Perusahaan (Y).

3.5 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2017:80) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kaulitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di

31
Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2010-2018 sebanyak 10

perusahaan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, (Sugiyono, 2017:81). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor farmasi. Untuk

penentu sampel, penulis menggunakan metode purposive sampling, yaitu

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, (Sugiyono,

2017:85). Kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penetapan

sampel antara lain:

1. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2010-2018.

2. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang menerbitkan laporan

keuangan auditan per 31 Desember dan memiliki data keuangan yang

lengkap dari tahun 2010-2018.

3. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang menggunakan mata

uang rupiah dalam laporan keuangannya. Rentang waktu tahun

laporan keuangan adalah dari tahun 2010-2018.

4. Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang tidak pernah

mengalami kerugian dari tahun 2010-2018

Berikut ini merupakan rincian kriteria pengambilan sampel yang

akan digunakan dalam penelitian

32
Tabel 3.1. Tabel Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

Jumlah populasi 10
Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi
1 yang mengalami kerugian dari tahun 2010- 2
2018
Perusahaan manufaktur sub sektor farmasi
2 2
yang terdaftar di BEI dari tahun 2010-2018
Jumlah perusahaan manufaktur sub sektor
6
farmasi yang menjadi sampel penelitian
Sumber : Data dioleh peneliti. 2020

Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh perusahaan yang akan

menjadi populasi sekaligus sampel penelitian yang dapat dilihat pada Tabel

3.2 berikut ini :

Tabel 3.2. Daftar perusahaan manufaktur sub sektor farmasi


yang menjadi sampel penelitian

No Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing


Saham
1 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 11 November 1994
2 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 04 Juli 2001
3 KLBF Kalbe Farma Tbk 30 Juli 1991
4 MERK Merck Indonesia Tbk 23 Juli 1981
5 PYFA Pyridam Farma Tbk 16 Oktober 2001
6 TSPC Tempo Scan Pasifik Tbk 17 Januari 1994
Sumber : sahamok. 2020

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder berupa laporan keuangan auditan per 31 Desember. Data sekunder

adalah data yang sudah diolah yang didapatkan dari website, buku-buku dan

sumber-sumber lainnya yang dapat menunjang penelitian. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Sumber

33
data diperoleh www.idx.co.id, yahoo finance, Dunia Investasi dan sumber-

sumber lainnya, buku-buku serta jurnal-jurnal penelitian baik berupa jurnal

online maupun jurnal cetak. Data rasio yang diambil yaitu data untuk

variabel struktur modal yang diproksi dengan debit to equity ratio (DER),

variabel ukuran perusahaan, variabel profitabilitas yang diproksi dengan

return on common equity (ROE) dan variabel nilai perusahaan yang diproksi

dengan price to book value (PBV).

3.7 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-

angka yang dalam perhitungannya menggunakan metode statistik yang

dibantu dengan program pengolahan data statistik Eviews. Metode-metode

yang digunakan yaitu:

3.7.1 Statistik Deskriptif


Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,

2017:147). Analisis statistik deskriptif secara objektif mengklasifikasi,

menganalisis, dan menginterpresentasi data yang diteliti untuk

mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian.

34
3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda Model Data Panel
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk

mengetahui bagaimana variabel dependen diprediksi melalui variabel

secara individual.

Adapun persamaan regresi berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah: Yit = β0 + β1X1it+ β2X2it + β3X3it+ɛ

Dimana :

Y = Nilai Perusahaan i pada waktu t

β0 = Konstanta

β1 = Koefisien regresi variabel X1 perusahaan i pada waktu t

β2 = Koefisien regresi variabel X2 perusahaan i pada waktu t

β3 = Koefisien regresi variabel X3 perusahaan i pada waktu t

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Profitabilitas

X3 = Profitabilitas

ɛ = error term

i = Perusahaan

t = Tahun

35
3.7.3 Pemilihan Model Analisis Regresi Data Panel

Data panel adalah data yang dikumpulkan secara cross section dan

pada periode waktu tertentu. Untuk mengestimasi model dengan data panel,

terdapat beberapa teknik yang dapat ditawarkan yaitu Common effect

Model atau Pooled Least Square (PLS), Metode Efek Tetap, dan Metode

Efek Random.

1. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS)

Teknik ini hampir mirip dengan membuat regresi dengan cross

section atau time series. Tetapi, untuk data panel, sebelum membuat

regresi atau cross section dan data time series harus digabungkan

terlebih dahulu.

2. Model Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Pendekatan fixed effect memperhitungkan kemungkinan bahwa

peneliti menghadapi omitted-variables, yang mungkin membawa

perubahan pada intercept time series atau cross section.

3. Model Efek Random (Random Effect Model)

Pendekatan random effect memperbaiki efisiensi proses least square

dengan memperhitungkan error dari cross section dan time series.

Model random effect adalah variasi dari estimasi generalized least

square (GLS).

Adapun langkah-langkah untuk pemilihan model data panel adalah

sebagai berikut:

1. Estimasi dengan Common Effect Model atau Pooled Least Square.

2. Estimasi dengan Fixed Effect Model.

36
3. Uji Chow (Common Effect Model atau Fixed Effect Model)

Dengan kriteria pengujian:

a. H0 : Common effect model lebih baik dari fixed effect model.

b. H1 : Fixed effect model lebih baik dari common effect model.

Jika p-value < nilai signifikan (0,05) maka H0 ditolak dan H1

diterima. Jika p-value > nilai signifikan (0,05) maka H0 diterima dan

H1 ditolak

4. Estimasi dengan Random effect model

5. Uji Hausman (digunakan untuk memilih antara metode fixed effect

dengan metode random effect).

a. H0 : Random effect model lebih baik dari fixed effect model.

b. H1 : Fixed effect model lebih baik dari random effect model.

Jika p-value < nilai signifikan (0,05) maka H0 ditolak dan H1

diterima. Jika p-value > nilai signifikan (0,05) maka H0 diterima dan

H1 ditolak

6. Uji Lagrange Multiplier (Common Effect Model atau Random Effect

Model)

a. H0 : Common effect model lebih baik dari random effect model.

b. H1 : Random effect model lebih baik dari common effect model.

Jika p-value < nilai signifikan (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika p-value > nilai signifikan (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak

3.8 Uji Asumsi Klasik

37
Uji asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan sudah bebas dari masalah heteroskedastisitas dan

multikolinearitas. Jika uji asumsi klasik tidak terpenuhi akan menyebabkan

bias pada penelitian.

1. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016: 134). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot

antara nilai prediksi variabel terikat (dependen).

Menurut Ghozali (2013:142) salah satu cara mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji glejser. Uji

glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen di atas tingkat kepercayaan 5%. Hasil

probabilitas dikataka signifikan jika nilai signifikansinya diatas

tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

2. Uji Multikolinieritas

Menurut Imam Ghozali (2016: 103) uji multikolinieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

38
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen

yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan

nol (Ghozali, 2016). Untuk menguji multikolinieritas dengan cara

melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF

< 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala

multikolinieritas.

3.9 Uji Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut

akan digunakan untuk menganalisis suatu perhitungan sehingga disebut

signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak

signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.

Model pengujian yang dilakukan yaitu dengan uji F (serempak) dan uji t

(parsial).

1. Uji Signifikansi Pengaruh Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk

pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0: β1 = β2 = β3 = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan secara serempak antara struktur modal, ukuran perusahaan,

39
profitabilitas, terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : Minimal satu βi ≠ 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan

secara serempak antara struktur modal, ukuran perusahaan,

profitabilitas, terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut

a. H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5% atau sig.t ≥ α

(0,05)

b. Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% atau sig.t ≥ α (0,05)

2. Uji Pengaruh Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap

variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai

berikut:

a. Struktur Modal

H0: β1 < 0, artinya Struktur Modal tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1: β1 > 0, artinya Struktur Modal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Ukuran Perusahaan

40
H0: β2 < 0, artinya Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

H1: β2 > 0, artinya Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

c. Profitabilitas

H0: β2 < 0, artinya Profitabilitas tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1: β2 > 0, artinya Profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan

besarnya variasi variabel terikat (dependent variabel) yang dapat

dijejelaskan oleh variasi variabel bebas (independent variabel).

Pengukuran besarnya kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat

melalui nilai koefisien determinasi multiple R Square. Apabila nilai

R square mendekati satu, maka variabel independen dalam penelitian

mampu menjelaskan variasi variabel dependen dengan baik. Dan

apabila nilai R square mendekati nol menandakan bahwa variabel

41
independen dalam penelitian hanya mampu menjelaskan variasi

variabel dependen secara terbatas.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Darya Varia Laboratoria Tbk.

1. Sejarah Perusahaan

PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) didirikan tanggal 30

April 1976 dan mulai kegiatan komersilnya pada tahun 1976. Kantor pusat

DVLA beralamat di Talavera Office Park, lantai 8-10, jalan letjend T.B.

Simatupang No. 22-26, Jakarta 12430 dan pabrik berada di Bogor. Induk

usaha PT Darya Varia Laboratoria Tbk adalah Blue Sphere Singapore Pte

Ltd (menguasai 92,66% saham DVLA), merupakan afiliasi dari United

Laboratories Inc perusahaan farmasi di Filipina. Pada tanggal 12 Oktober

1994, PT Darya Varia Laboratoria Tbk memperoleh pernyataan efektif

dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham PT

Darya Varia Laboratoria Tbk (IPO) kepada masyarakat sebanyak

10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- persaham dengan harga

penawaran Rp6.200,- persaham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 November 1994

(www.idx.co.id).

42
2. Struktur Organisasi

Sumber. www.idx.co.id. 2020

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Darya Varia Laboratoria Tbk

3. Kegiatan Perusahaan

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT

Darya Varia Laboratoria Tbk adalah bergerak dalam bidang manufaktur,

perdagangan, jasa, dan distribusi produk-produk farmasi, produk-produk

kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan.

Kegiatan utama PT Darya Varia Laboratoria Tbk adalah menjalankan

usaha manufaktur, perdagangan, dan jasa atas produk-produk farmasi.

Merek-merek yang dimiliki oleh PT Darya Varia Laboratoria Tbk antara

43
lain adalah : Natur-E, EnervonC, Neozep, Cetapain, Paracetamol Infuse,

dan Prodiva.

4.1.2 Kimia Farma Tbk.

1. Sejarah Perusahaan

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) didirikan tanggal 16

Agustus 1971. Kantor pusat PT Kimia Farma (Persero) Tbk beralamat di

jalan Veteran No.9, Jakarta 10110 dan unit produksi berlokasi di Jakarta,

Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa-

Medan. PT Kimia Farma (Persero) Tbk mulai beroperasi secara komersil

sejak tahun 1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat

dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat pemerintah Indonesia

menasionalisasikan semua perusahaan Belanda, status PT Kimia Farma

(Persero) Tbk di ubah menjadi beberapa Perusahaan Negara (PN). Pada

tahun 1969, beberapa PN tersebut diubah menjadi satu perusahaan yaitu

Perusahaan Negara Farmasi dan alat kesehatan Bhineka Kimia Farma

disingkat PN Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan peraturan

pemerintah status PN tersebut diubah menjadi persero dengan nama PT

Kimia Farma Persero. Pemegang saham pengendali PT Kimia Farma

(Persero) Tbk adalah pemerintah RI dengan memiliki satu saham preferen

(saham seri A Dwiwarna) dan 90,02% disaham seri B. . Pada tanggal 14

Juni 2001, PT Kimia Farma (Persero) Tbk memperoleh pernyataan efektif

dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham PT

Kimia Farma (Persero) Tbk (IPO) kepada masyarakat sebanyak

44
500.000.000 saham seri B dengan nilai nominal RP100,- per saham

dengan harga penawaran Rp200,- per saham . saham-saham tesrsebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juni 2001

(www.idx.co.id).

2. Struktur Organisasi

Sumber. www.idx.co.id. 2020

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Kimia Farma Tbk.

3. Kegiatan Perusahaan

45
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk adalah menyediakan barang dan atau jasa

yang bermutu tinggi khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi,

kesehatan, industry makanan dan minuman, dan apotik. Saat ini kimia

farma telah memproduksi sebanyak 361 jenis obat yang terdiri dari

beberapa kategori produk, yaitu obat generic, produk kesehatan konsumen

(Over The Counter/OTC, obat herbal dan kosmetik), produk etikal, anti

retroviral, narkotika, kontrasepsi, dan bahan baku

4.1.3 Kalbe Farma Tbk.

1. Sejarah Perusahaan

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan pada tanggal 10 September

1966 dan memulai kegiatan usaha komersilnya pada tahun 1966. Kantor

pusat PT Kalbe Farma Tbk berdomisili di gedung KALBE , Jl. Let.Jend.

Suprapto Kav.4 Cempaka Putih, Jakarta 10510, sedangkan fasilitas

pabriknya berlokasi dikawasan industry Delta Silicon, Jl. MH. Thamrin,

Blok A3-1, Lippo Cikarangan, Bekasi, Jawa Barat. Pemegang saham yang

memiliki 5% atau lebih saham PT Kalbe Farma Tbk antara lain adalah: PT

Gira Sole Prima (10,17%), PT Santa seha Sanadi (9,71%), PT Diptanala

Bahana (9,49%), PT Lucasta Murni Cemerlang (9,47%), PT Ladang Ira

Panen (9,21%) dan PT Bina Arta Charisma (8,61%). Semua pemegang

saham ini merupakan pemegang saham pengendali dan memiliki alamat

yang sama yakni di jalan Let.Jend.Suprapto Kav.4, Jakarta 10510. Pada

tahun 1991, PT Kalbe Farma Tbk memperoleh pernyataan efektif dari

46
Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO)

PT Kalbe Farma Tbk kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan

nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.800,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 30 Juli 1991 (www.idx.co.id).

2. Struktur Organisasi

47
Sumber. www.idx.co.id. 2020

Gambar 4.3. Struktur Organisasi Kalbe Farma Tbk.

3. Kegiatan Perusahaan

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT

Kalbe Farma Tbk meliputi kegiatan usaha dalam bidang farmasi,

perdagangan dan perwakilan. Saat ini, PT Kalbe Farma Tbk terutama

bergerak dalam bidang pengembangan, pembuatan, dan perdagangan

sediaan farmasi, produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan, dan

minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan

kesehatan primer. Produk-produk unggulan yang dimiliki oleh PT Kalbe

48
Farma Tbk, diantaranya adalah obat resep (Brainact, Cefspan, Mycoral,

Cernevit, Cravat, Neuralgin, Broadced, Neurotam, Hemapo, dan CPG),

produk kesehatan (Promag, Mixagrip, Exkra Joss, Komix, Woods,

Entrostop, Procold, Fatigon, Hydro Coco, dan Original Love Juice),

produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia senja, serta konsumen dengan

kebutuhan khusus (Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga

Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Diabetasol Zee, Fitbar,

Entraol, Nutrive, Benecol, dan Diva).

4.1.4 Merck Tbk.

1. Sejarah Perusahaan

PT Merck Indonesia Tbk (MERK) didirikan 14 Oktober 1970 dan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Kantor pusat PT

Merck Indonesia Tbk berlokasi di Jl. T.B. Simatupang No. 8, Pasar Rebo,

Jakarta Timur 13760, Indonesia. Pemegang saham yang memiliki 5% atau

lebih saham PT Merck Indonesia Tbk, antara lain: Merck Holding GmbH,

Jerman sebagai Pengendali (73,99%) dan Emedia Export Company mbH,

Jerman (12,66%). Pada tanggal 23 Juni 1981, PT Merck Indonesia Tbk

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

penawaran umum perdana saham PT Merck Indonesia Tbk (IPO) kepada

masyarat sebanyak 1.680.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp1.900,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Juli 1981

(www.idx.co.id).

49
2. Struktur Organisasi

Sumber. www.idx.co.id. 2020

Gambar 4.4. Struktur Organisasi Merck Tbk.

3. Kegiatan Perusahaan

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT

Merck Indonesia Tbk adalah bergerak dibidang industry, perdagangan,

jasa konsultasi manajemen, jasa penyewaan kantor/property, dan layanan

terkait dengan kegiatan usaha. Kegiatan utama PT Merck Indonesia Tbk

saat ini adalah memasarkan produk-produk obat tanpa resep dan obat

peresepan; produk terapi yang berhubungan dengan kesuburan, diabetes,

neurologis dan kardiologis; serta menawarkan berbagai instrumen kimia

50
dan produk kimia yang mutakhir untuk bio reset, bio –produksi dam

segmen-segmen terkait. Merek utama yang dipasarkan PT Merck

Indonesia Tbk adalah Sangobion dan Neurobion.

4.1.5 Pyridam Farma Tbk.

1. Sejarah Perusahaan

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) didirikan pada tanggal 27

November 1976. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pabriknya

berlokasi di Desa Cibodas, Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Kantor pusat

Perusahaan belokasi di Villa Kebon Jeruk Blok F3, Jalan Raya Kebon

Jeruk, Kelurahan/ Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta. Perusahaan memulai

operasi komersialnya pada tahun 1977. Pabrik Perusahaan yang berlokasi

di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat, mulai dibangun pada tahun 1995

dan mulai beroperasi pada bulan April 2001. Perusahaan telah melakukan

perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp

100 per saham (stock split) pada tanggal 25 April 2001. Di samping itu,

Perusahaan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar

modal di Indonesia sejumlah 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp

100 per saham dengan harga Rp 105 per saham yang efektif pada tanggal

27 September 2001. Pada saat yang sama, Perusahaan juga telah

menerbitkan 60.000.000 Waran Seri I yang menyertai seluruh saham yang

ditawarkan (waran lekat) dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham.

Jangka waktu pelaksanaan Waran dilakukan mulai tanggal 16 April 2002

sampai dengan tanggal 15 Oktober 2004 dengan ketentuan setiap

51
pemegang dua (2) saham baru mendapatkan satu (1) Waran Seri I dimana

setiap satu (1) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk

membeli satu (1) saham baru Perusahaan yang dikeluarkan dari portepel.

Saham tersebut bersama dengan saham pendiri sejumlah 400.000.000.

Pada tanggal 16 Oktober 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa

Efek Indonesia (www.idx.co.id).

2. Struktur Organisasi

Sumber. www.idx.co.id. 2020

Gambar 4.5. Struktur Organisasi Pyridam Farma Tbk.

52
3. Kegiatan Perusahaan

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

usaha Perusahaan meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan

dan industri kimia lainnya, serta melakukan perdagangan, termasuk impor,

ekspor dan antar pulau, dan bertindak selaku agen, grosir, distributor dan

penyalur dari segala macam barang. Kegiatan usaha Perusahaan saat ini

meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) serta

perdagangan alat-alat kesehatan.

4.1.6 Tempo Scan Pacifik Tbk.

1. Sejarah Perusahaan

PT Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC) didirikan di Indonesia pada

tanggal 20 Mei 1970 dengan nama PT Scanchemie dan mulai beroperasi

komersialnya sejak tahun 1970. PT Tempo Scan Pasific Tbk berkantor

pusat di Tempo Scan Tower, Lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4,

Jakarta 12950, sedangkan lokaso pabriknya terletak dicikarang –Jawa

Barat. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham PT Tempo

Scan Pasific Tbk adalah PT Bogamulia Nagadi (induk usaha) (78,15%).

Pada tanggal 24 Mei 1994, PT Tempo Scan Pasific Tbk memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum

perdana saham TSPC (IPO) kepada masyarakat sebanyak 17.500.000

dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran

Rp8.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Juni 1994 (www.idx.co.id).

53
2. Struktur Organisasi

Sumber. www.idx.co.id. 2020

Gambar 4.6. Struktur Organisasi Tempo Scan Pacifik Tbk.

54
3. Kegiatan Perusahaan

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan

PT Tempo Scan Pasific Tbk bergerak dalam bidang usaha farmasi. Saat

ini, kegiatan usaha PT Tempo Scan Pasific Tbk adalah kegiatan farmasi

(obat-obatan), produk konsumen dan kosmetika, serta distribusi. Produk-

produk PT Tempo Scan Pasific Tbk yang telah dikenal masyarakat luas

diantaranya adalah produk kesehatan (Bodrex, Hemaviton, NEO

rheumacyl, Oskadon, Ipi Vitamin, Brodexin, Contrex, Contrexyn, Vidoran,

Zevit dan Neo Hormoviton), obat resep dan rumah sakit (Hospira,

SciClone, Alif, Ericaf, Timoc, Triptagic dan Trozyn), serta produk

konsumen dan kosmetika (Marina, My Baby, Total Care, S.O.S

antibakterial, Claudia, Dione Kids, Tamara, Natural Honey dan Revlon).

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan gambaran dari fenomena atau

karakteristik dari data, yang bertujuan untuk memudahkan dalam

membaca data serta memahami maknanya. Hasil pengolahan data dalam

berbentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang

digunakan didalam penelitian ini meliputi jumlah sampel (n), rata-rata

sampel (mean), nilai minimum dan nilai maksimum, serta standar deviasi

untuk masing-masing variabel penelitian. Deskripsi dalam penelitian ini

terdiri dari 4 variabel, yaitu Nilai Perusahaan (PBV), Struktur Modal

55
(DER), Ukuran Perusahaan (SIZE), dan Profitabilitas (ROE) yang

disajikan dalam tabel 4.1. berikut ;

Tabel 4.1. Hasil Analasis Deskriptif

PBV DER SIZE ROE


Mean 3.63052 0.47242 28.18703 0.20272
Minimum 0.59205 0.18254 25.33429 0.02737
Maximum 8.78539 1.81857 30.52948 2.24459
Standard Deviation 2.39769 0.31431 1.48821 0.29584
Count 54 54 54 54
Sumber. Data diolah peneliti. 2020

Berdasarkan Tabel 4.1. menunjukkan bahwa jumlah data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 54 data yang diambil dari

laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2018. Berikut ini adalah hasil

interpretasi dari statistik deskriptif pada tabel 4.1. tersebut:

1. Nilai Perusahaan (PBV) memiliki rata-rata sebesar 3.63052. Nilai

minimum 0.59205 yang diperoleh PYFA Tbk pada tahun 2015,

dengan harga pasar per lembar saham Rp 112 dan nilai buku per

lembar saham Rp 189. Hal ini menunjukkan bahwa nilai buku

perusahaan lebih besar dibandingkan dengan harga pasar per lembar

saham. Nilai maksimum diperoleh KLBF Tbk sebesar 8.78539 pada

tahun 2014, dengan harga pasar per lembar saham Rp 1,830 dan nilai

buku per lembar saham Rp 208. Hal ini menujukkan bahwa nilai pasar

per lembar saham lebih besar dibandingkan dengan nilai buku per

lembar saham. Hal ini menyebabkan nilai perusahaan cukup tinggi

pada tahun tersebut. Standar deviasi dari nilai perusahaan adalah

sebesar 2.39769.

56
2. Struktur Modal (DER) memiliki nilai rata – rata

0.47242. Nilai minimum 0.18254 yang diperoleh MERK Tbk pada

tahun 2011, hal ini disebabkan nilai liabilitas yang dimiliki

perusahaan Rp 90,207,000,000 lebih kecil dibandingkan ekuitas

perusahaan pada tahun tersebut sebesar Rp 494,182,000,000. Nilai

maximum 1.81857 diperoleh oleh KAEF Tbk pada tahun 2018. Hal

ini disebabkan nilai liabilitas Rp 6,103,968,000,000 lebih besar bila

dibandingkan dengan nilai ekuitas pada tahun tersebut sebesar

Rp 3.356.460.000.000. Hal ini menyebabkan struktur modal cukup

tinggi pada tahun tersebut. Standar deviasi dari struktur modal adalah

sebesar 0.31431.

3. Ukuran Perusahaan memiliki nilai rata – rata 28.18703. Nilai

Minimum sebesar 25.33429 yang diperoleh PYFA Tbk pada tahun

2010. Hal ini dikarenakan nilai total aset yang dimiliki perusahaan

sebesar Rp 100,587,000,000 lebih kecil dengan perusahaan

lainnya. Nilai maximum sebesar 30.52948 diperoleh KLBF Tbk pada

tahun 2018. Hal ini disebabkan nilai total Aset perusahaan pada tahun

tersebut sebesar Rp 18,146,206,000,000 lebih besar dibandingkan

dengan perusahaan lainnya. Dengan kata lain, perusahaan ini

memiliki Total Aset terbesar selama periode penelitian. Standar

deviasi dari Size ialah sebesar 1.48821.

4. Profitabilitas (ROE) memiliki nilai rata – rata 0.20272. Nilai

minimum 0.02737 diperoleh PYFA Tbk pada tahun 2014, dengan

nilai laba sebesar Rp 2,658,000,000 lebih kecil dibandingkan total

57
ekuitas perusahaan sebesar Rp 97,097,000,000. Nilai maximum

2.24459 diperoleh Merk Tbk pada tahun 2018, dengan nilai laba

bersih sebesar Rp 1,163,324,000,000 jauh lebih besar dibandingkan

total ekuitas yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 518,288,000,000.

Standar derviasi dari profitabilitas ialah sebesar 0.29584.

4.2.2 Analisis Regresi Data Panel

1. Pemilihan Model Data Panel

a. Uji Chow (Common Effect Model atau Fixed Effect Model) Dalam

menentukan model estimasi antara Common Effect Model (CEM) dan

Fixed Effect Model (FEM) dapat dilakukan dengan Uji Chow.

Hipotesis yang diuji sebagai berikut:

1. H0 : Common effect model lebih baik dari fixed effect model.

2. H1 : Fixed effect model lebih baik dari common effect model.

Pengujian dilakukan dengan kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut:

 Terima H0 dan Tolak H1 bila probabilitas (p-value) cross section

F ≥ α (0,05)

 Tolak H0 dan Terima H1 bila probabilitas (p-value) cross section

F < α (0,05)

58
Tabel 4.2. Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 28.252607 (5,45) 0.0000


Cross-section Chi-square 76.706858 5 0.0000

Sumber. Data diolah peneliti. 2020

Berdasarkan hasil Uji Chow pada Tabel 4.2. didapat nilai

probabilitas adalah 0.0000. Karena probabilitas < 0.05, maka H0

ditolak dan H1 diterima, yang berarti model estimasi Fixed effect

model lebih baik dari common effect model.

b. Uji Hausman (Random Effect Model atau Fixed Effect Model)

Dalam melakukan model estimasi antara Random Effect Model

(REM) atau Fixed Effect Model (FEM) dapat dilakukan dengan Uji

Hausman. Hipotesis yang diuji sebagai berikut:

1) H0 : Random effect model lebih baik dari Fixed effect model.

2) H1 : Fixed effect model lebih baik dari Random effect model.

Pengujian dilakukan dengan kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut:

 Terima H0 dan Tolak H1 bila probabilitas (p-value) cross section

F ≥ α (0,05)

59
 Tolak H0 dan Terima H1 bila probabilitas (p-value) cross section

F < α (0,05)

Tabel 4.3. Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 18.518528 3 0.0003

Sumber. Data diolah peneliti. 2020

Berdasarkan hasil Uji Hausman pada Tabel 4.3. didapat nilai

probabilitas adalah 0.0003. Karena probabilitas < 0.05, maka H0

ditolak dan H1 diterima, yang berarti model estimasi Fixed effect

model lebih baik dari Random effect model.

2. Regresi Linear Berganda Model Data Panel

Analisis regresi linear berganda model data panel digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara variabel Struktur Modal (DER), Ukuran

Perusahaan (SIZE) dan Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai Perusahaan

(PBV) pada perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengujian regresi berganda model data panel

dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen.

60
Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4. Pengujian Regresi Linier Berganda Model Data


Panel

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.40137 5.584263 -2.578920 0.0129


DER -1.491104 0.977422 -1.525548 0.1334
SIZE 0.648696 0.196934 3.293985 0.0018
ROE 2.221907 1.038942 2.138625 0.0374
Sumber. Data diolah peneliti. 2020

Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.4. menghasilkan

persamaaan regresi linear berganda model data panel, sebagai berikut:

Y = –14.40137 – 1.491104X1 + 0.648696X2 + 2.221907X3.

Berdasarkan persamaan regresi liniear berganda diatas berikut

interpretasi dari model persamaan regresi tersebut:

a. Konstanta sebesar 14.40137 artinya tanpa mempertimbangkan

variabel independen, maka tingkat nilai perusahaan sebesar 14.40137.

b. Koefisien DER adalah sebesar -1.491104 artinya setiap peningkatan

DER sebesar 1 satuan, dengan asumsi variabel lainnya dianggap

konstan, maka akan menurunkan nilai perusahaan sebesar -1.491104.

c. Koefisien Ukuran Perusahaan adalah sebesar 0.648696 artinya

setiap peningkatan Ukuran Perusahaan sebesar 1 satuan, dengan

asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka akan

meningkatkan nilai perusahaan sebesar antilog 0.648696.

61
d. Koefisien ROE adalah sebesar 2.221907 artinya setiap peningkatan

ROE sebesar 1 satuan, dengan asumsi variabel lainnya dianggap

konstan, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 2.221907.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan apabila model data panel yang

terpilih adalah Common Effect Model dan Fixed Effect Model. Uji

Asumsi Klasik yang pertama adalah:

4.3.1 Uji Heterokedastasitas

Uji Heterokedastasitas digunakan untuk mengidentifikasi apakah

dalam suatu model regrasi terjadi ketidaksamaan varians atau tidak dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penerapannya,

Uji Heterokedastisitas ini menggunakan Uji Glejser.

Tabel 4.5. Hasil Uji Heterokedastisitas, Uji Glejser

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.47794 11.02459 1.041122 0.3034


DER 0.972982 0.607384 1.601924 0.1162
SIZE -0.391650 0.397878 -0.984349 0.3302
ROE -0.656102 0.411651 -1.593831 0.1180

Sumber. Data diolah peneliti. 2020

Berdasarkan hasil Uji Heterokedastisitas dengan menggunakan Uji

Glejser tabel 4.5. menunjukkan nilai probabilitas masing-masing variabel

> 0.05, sehingga penelitian ini tidak ada masalah heterokedastisitas, karena

62
tingkat probabilitas dari masing-masing variabel bebasnya melebihi Alpha

0.05.

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengindentifikasi apakah

terdapat korelasi yang tinggi antar variabel bebas dalam model regresi

yang digunakan, dimana salah satu syarat model regresi yang baik yang

tidak memiliki masalah multikolinieritas.

Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinieritas

DER SIZE ROE


DER 1.000000 -0.024978 0.302309
SIZE -0.024978 1.000000 0.033400
ROE 0.302309 0.033400 1.000000
Sumber. Data diolah peneliti. 2020

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas tabel 4.6. menunjukkan nilai

korelasi antar variabel independen < 0.80 sehingga penelitian ini

dinyatakan tidak mengalami masalah multikolinieritas.

4.4 Uji Hipotesa

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian signifikansi

koefisien regresi secara serempak (uji F), uji signifikansi koefisien regresi

secara parsial (uji t) dan analisis koefisien determinasi. Nilai – nilai

statistik dari uji F, uji t dan koefisien determinasi, pada Tabel 4.8 berikut:

63
Tabel 4.7. Nilai Statistik dari Uji F, Uji t, dan Koefisien

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.40137 5.584263 -2.578920 0.0129


DER -1.491104 0.977422 -1.525548 0.1334
SIZE 0.648696 0.196934 3.293985 0.0018
ROE 2.221907 1.038942 2.138625 0.0374

R-squared 0.254502 Mean dependent var 3.630556


Adjusted R-squared 0.209772 S.D. dependent var 2.397678
S.E. of regression 2.131411 Akaike info criterion 4.422632
Sum squared resid 227.1456 Schwarz criterion 4.569964
Log likelihood -115.4111 Hannan-Quinn criter. 4.479452
F-statistic 5.689743 Durbin-Watson stat 0.536762
Prob(F-statistic) 0.001970

Determinasi

Sumber. Data diolah peneliti. 2020

1. Uji Signifikansi Pengaruh Serempak (Uji F)

Berdasarkan Tabel 4.7., diketahui nilai probabilitas dari uji F

Prob (F-statistic) adalah 0.001970. Karena nilai probabilitas yakni

0.001970 lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05

64
maka H0 ditolak dan H1diterima. Maka dapat disimpulkan secara

serempak Struktur Modal (DER), Ukuran Perusahaan (SIZE), dan

Profitabilitas (ROE) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap

Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaaan Manufaktur Sub Sektor

Farmasi yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Hasil uji signifikansi pengaruh secara parsial (uji t) berdasarkan

Tabel 4.7. sebagai berikut:

a. Nilai koefisien dari variabel independen struktur modal (DER)

adalah -1.491104 yakni bernilai negatif. Nilai tersebut

diinterpretasikan bahwa variabel struktur modal (DER)

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (PBV). Nilai

Probabilitas dari variabel struktur modal (DER) adalah 0.1334,

yakni ≥ 0.05 maka, variabel struktur modal (DER) tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada

tingkat signifikansi 5%.

b. Nilai koefisien dari variabel independen ukuran perusahaan

(SIZE) adalah 0.648696 yakni bernilai positif. Nilai tersebut

diinterpretasikan bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE)

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (PBV). Nilai

probabilitas dari variabel ukuran perusahaan (SIZE) adalah

0.0018, yakni < 0.05 maka, variabel ukuran perusahaan (SIZE)

65
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada

tingkat signifikansi 5%.

c. Nilai koefisien dari variabel independen profitabilitas (ROE)

adalah 2.221907 yakni bernilai positif. Nilai tersebut

diinterpretasikan bahwa variabel profitabilitas (ROE) berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan (PBV). Nilai probabilitas dari

variabel profitabilitas (ROE) adalah 0.0374, yakni < 0.05 maka,

variabel profitabilitas (ROE) berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan (PBV) pada tingkat signifikansi 5%.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan Tabel 4.8., diketahui nilai adjusted r-squared dalam

penelitian ini hanya 0.209772. Artinya variabel nilai perusahaan dapat

dijelaskan secara serempak oleh variabel struktur modal, ukuran

perusahaan dan profitabiltas hanya sebesar 20.98% sisanya sebesar

79.02% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan

dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa struktur modal (DER)

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).

Hal ini dikarenakan perusahaan menggunakan sumber pendanaan yaitu

hutang sampai melampaui titik optimal kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang tersebut. Faktor ini didukung oleh teory trade off teori

66
menjelaskan bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan pendanaan

dengan menggunakan hutang maka semakin besar pula risiko untuk

mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap yang terlalu

besar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Axel Alvianto (2018) yang

menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

4.5.2 Pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa Ukuran Perusahaan (SIZE)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal

ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi

yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki

saham perusahaan. Hubungan positif dijelaskan bahwa besar kecilnya

perusahaan mencerminkan baiknya nilai perusahaan bagi investor. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Umi Mardiyati (2015) yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

4.5.3 Pengaruh Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa Profitabilitas (ROE)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal

ini berarti bahwa semakin tinggi nilai profit yang didapat maka akan

semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan

memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat

67
memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan

saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang

meningkat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Soleh Syarifudin (2017)

yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh struktur modal

(DER), ukuran perusahaan (SIZE), dan profitabilitas (ROE) terhadap nilai

perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2018. Dimana setelah

dilakukan pemilihan model data panel maka dipilih model data panel

Fixed Effect Model (FEM). Dari hasil pengujian model Fixed Effect

Model (FEM) tersebut maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Struktur Modal (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur sub

sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 -

2018

68
2. Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur sub

sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 -

2018.

3. Profitability (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur sub sektor

farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - 2018.

4. Struktur Modal (DER), Ukuran Perusahaaan (SIZE), dan

Profitabilitas (ROE) secara serempak atau simultan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan

manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2010 – 2018.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut:

1. Pada Penelitian selanjutnya yang ingin membuat penelitian yang

berkaitan dengan nilai perusahaan diharapkan menambahkan

variabel lain untuk meneliti pengaruh nilai perusahaan, dikarenakan

hasil penelitian ini hanya mampu menunjukkan bahwa variabel-

variabel yang digunakan untuk melihat pengaruh terhadap nilai

perusahaan sebesar 20.98%, sisanya sebesar 79.02% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain. Dan diharapkan faktor-faktor lainnya adalah

tidak terbatas di dalam laporan keuangan saja, tetapi juga faktor-

69
faktor ekonomi makro seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi,

dan lain-lain.

2. Penelitian ini terbatas hanya pada perusahaan manufaktur sub sektor

farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2018,

diharapkan untuk penelitian selanjutnya menambah periode kurun

waktu yang lebih panjang guna mendapatkan akurasi hasil penelitian

yang lebih baik.

3. Nilai Perusahaan dapat menggambarkan kinerja suatu perusahaan.

Oleh karena itu, bagi investor yang akan berinvestasi pada

perusahaan sebaiknya memperhatikan variabel ukuran perusahaan

dan profitabilitas sebagai bahan untuk pertimbangan dalam

pengambilan keputusan untuk investasi yang tepat dan yang akan

memberikan keuntungan nantinya. Hal ini dikarenakan variabel-

variabel tersebut memberikan pengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

70
DAFTAR PUSTAKA

Alvianto, Axel. 2018. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016. Universitas Sanata

Dharma. Yogayakrta. http://repository.usd.ac.id/id/eprint/30952

Arthur J Keown, dkk. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta.

Arviansyah, Yandri. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Perusahaan,

Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

pada Perusahaan yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII). Skripsi. UIN

Syarif Hidayatullah. Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id.

Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. ANDI

OFFSET. Yogyakarta.

71
Brigham, F. Eugene dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Brigham, F. Eugene dan Joel F. Houston. 2013. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Bursa Efek Indonesia, Laporan Keuangan Tahunan 2011, 2012, 2013,2014, 2015,

2016, 2017, dan 2018. (diakses di http://www.idx.co.id). [9 Februari 2020].

Dewi, Mahatma, Ayu Sri dan Wirajaya, Ary, 2013. Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. Vol 4. No 2.

http://www.journal.unud.ac.id. Jurnal. Universitas Udayana.

Eko Prasetia, Ta’dir, Tommy, Parengkuan, dan S. Saerang, Ivone, 2014. Struktur

Modal, Ukuran Perusahaan dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan. Vol. 2, No.2, Hal: 879-889. Jurnal. Universitas Sam Ratulangi.

Manado. http://www.eojurnal.unsrat.ac.id.

Fau ,Nia Rositawati. 2015. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan,

Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 19. Edisi kelima. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS.

Edisi ketujuh. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS

23. Edisi kedelapan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

72
Harahap, S. S. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Kesatu.

PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta.

Hermuningsih, Sri dan Wardani, Dewi Kusuma. 2009. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Malaysia dan Bursa Efek Indonesia. Vol. 13 No. 2. Hal: 173-183.

Jurnal. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Yogyakarta.

http://www.journal.ustjogja.ac.id.

Husnan, Suad. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. BPFE.

Yogyakarta.

Husnan, Suad dan Pudjiastuti, E. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Edisi Kelima. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2014. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh Struktur Modal Dan

Pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan

pada perusahaan manufatur di Bursa Efek Indonesia. Tesis S2.

Universitas Udayana. Denpasar.

Kismono, Gugup. 2011. Bisnis Pengantar. Edisi 2. BPFE, Yogyakarta.

Mahendra, Alfredo. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

(Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderating) pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis,

dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2.

73
Mardiyati, Umi, dkk. 2015. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,

Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Sektor Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar DI Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia

(JRMSI). Vol.6 No.1, 2015. Universitas Negeri Jakarta.

Prasetyorini, B. F. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning

Ratio, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Universitas

Negeri Surabaya. http://www.ejournal.unesa.ac.id.

Prayogo, Pungkas. 2016. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur

Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Cetakan

Kesepuluh. BPFE UGM. Yogyakarta.

S, Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). BPFE.

Yogyakarta.

Sawir, A. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. PT

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sub Sektor Farmasi BEI (53) – Industri. https://www.sahamok.com/emiten/sektor-

industri-barang-konsumsi/sub-sektor-farmasi/. [6 Februari 2020].

Sudarmadji, A. M. & Lana, S. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary

Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT, II.

74
Sugiyarso, & Winarni. 2005. Dasar-dasar Akuntasni Perkantoran. Penerbit Media

PressIndo. Yogyakarta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

Sujoko & Soebiantoro. 2007. Pengaruh Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor

Intern dan Ekstern terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. IX(1). 41-48.

Syarifudin, Soleh. 2017. Pengaruh Struktur Modal, Keputusan Investasi, Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2015. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim. Riau. http://repository.uin-suska.ac.id/23468/

Tiara, Ira. 2018. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Pertumbuhan

Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan manufaktur Di BEI Periode 2012 – 2016. Universitas Sumatra

Utara. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9831

Tunnisa, Fadhilah. 2016. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. UIN Alauddin Makasar.

http://repositori.uin-alauddin.ac.id

75
Utari, H., & Syaiful, A. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris pada

Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006.

Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Weston, Fred, J dan Brigham, F, Eugene. 1990. Dasar-dasarManajemen

Keuangan. Edisi Kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Wild , John K.R. Subramanyam dan Robert F Halsey. 2005. Analisis Laporan

Keuangan. Edisi kedelapan Buku Dua, Alih Bahasa. Yanivi dan Nurwahyu.

Salemba Empat. Jakarta.

Yusuf, M. & Soraya. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Praktik

Perataan Laba pada Perusahaan Asing dan Non Asing di Indonesia. Jurnal

Akutansi Dan Auditing Indonesia, VIII (1).

76
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Kriteria Sampel Perusahaan

Kode Kriteria Sampel


No Saha Nama Perusahaan
m 1 2

1 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk √

2 INAF Indofarma (Persero) Tbk √

3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk √

4 KLBF Kalbe Farma Tbk √

5 MERK Merck Indonesia Tbk √

6 PEHA Phapros Tbk., PT √

7 PYFA Pyridam Farma Tbk √

8 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk √

9 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk √

10 TSPC Tempo Scan Pasifik Tbk √

xiii
Lampiran 2 : Perhitungan PBV Sampel Periode 2010-2018

Harga Saham
PBV =
Nilai buku

Dengan :

Total Ekuitas
Nilai buku =
jumlah saham yang beredar

Harga
Jumlah saham
Tahu saham
No Kode Total Ekuitas (Rp) yang beredar Nilai Buku PBV
n penutupan
(lembar)
(Rp/lembar)
1 DVLA 2010 640,602,000,000 1,120,000,000 1,170 571.97 2.05
2 DVLA 2011 727,917,000,000 1,120,000,000 1,150 649.93 1.77
3 DVLA 2012 841,546,000,000 1,120,000,000 1,690 751.38 2.25
4 DVLA 2013 914,703,000,000 1,120,000,000 2,200 816.70 2.69
5 DVLA 2014 962,431,000,000 1,120,000,000 1,690 859.31 1.97
6 DVLA 2015 973,517,000,000 1,120,000,000 1,300 869.21 1.50
7 DVLA 2016 1,079,580,000,000 1,120,000,000 1,755 963.91 1.82
8 DVLA 2017 1,116,300,000,000 1,120,000,000 1,960 996.70 1.97
9 DVLA 2018 1,200,262,000,000 1,120,000,000 1,940 1,071.66 1.81
10 KAEF 2010 1,114,034,000,000 5,554,000,000 159 200.58 0.79
11 KAEF 2011 1,252,660,000,000 5,554,000,000 340 225.54 1.51
12 KAEF 2012 1,441,534,000,000 5,554,000,000 740 259.55 2.85
13 KAEF 2013 1,624,355,000,000 5,554,000,000 590 292.47 2.02
14 KAEF 2014 1,721,079,000,000 5,554,000,000 1,465 309.88 4.73
15 KAEF 2015 2,056,560,000,000 5,554,000,000 870 370.28 2.35
16 KAEF 2016 2,271,407,000,000 5,554,000,000 2,750 408.97 6.72
17 KAEF 2017 2,572,521,000,000 5,554,000,000 2,700 463.18 5.83
18 KAEF 2018 3,356,460,000,000 5,554,000,000 2,600 604.33 4.30
19 KLBF 2010 5,771,917,000,000 10,156,014,422 3,250 568.33 5.72
20 KLBF 2011 6,515,935,000,000 10,156,014,422 3,400 641.58 5.30
21 KLBF 2012 7,371,643,000,000 50,780,072,110 1,060 145.17 7.30
22 KLBF 2013 8,499,958,000,000 46,875,122,110 1,250 181.33 6.89
23 KLBF 2014 9,764,101,000,000 46,875,122,110 1,830 208.30 8.79
24 KLBF 2015 10,938,286,000,000 46,875,122,110 1,320 233.35 5.66
25 KLBF 2016 12,463,847,000,000 46,875,122,110 1,515 265.89 5.70
26 KLBF 2017 13,894,032,000,000 46,875,122,110 1,690 296.41 5.70
Tahu Jumlah saham Harga
No Kode Total Ekuitas (Rp) Nilai Buku PBV
n yang beredar saham

xiv
penutupan
(lembar)
(Rp/lembar)
27 KLBF 2018 15,294,595,000,000 46,875,122,110 1,520 326.28 4.66
28 MERK 2010 363,017,000,000 22,400,000 96,500 16,206.12 5.95
29 MERK 2011 494,182,000,000 22,400,000 132,500 22,061.70 6.01
30 MERK 2012 416,742,000,000 22,400,000 152,000 18,604.55 8.17
31 MERK 2013 512,219,000,000 22,400,000 189,000 22,866.92 8.27
32 MERK 2014 553,691,000,000 22,400,000 160,000 24,718.35 6.47
33 MERK 2015 473,543,000,000 448,000,000 6,775 1,057.02 6.41
34 MERK 2016 582,672,000,000 448,000,000 9,200 1,300.61 7.07
35 MERK 2017 615,437,000,000 448,000,000 8,500 1,373.74 6.19
36 MERK 2018 518,280,000,000 448,000,000 4,300 1,156.88 3.72
37 PYFA 2010 77,225,000,000 535,080,000 127 144.32 0.88
38 PYFA 2011 82,397,000,000 535,080,000 176 153.99 1.14
39 PYFA 2012 87,705,000,000 535,080,000 177 163.91 1.08
40 PYFA 2013 94,112,000,000 535,080,000 147 175.88 0.84
41 PYFA 2014 97,097,000,000 535,080,000 135 181.46 0.74
42 PYFA 2015 101,222,000,000 535,080,000 112 189.17 0.59
43 PYFA 2016 105,509,000,000 535,080,000 200 197.18 1.01
44 PYFA 2017 108,856,000,000 535,080,000 183 203.44 0.90
45 PYFA 2018 118,928,000,000 535,080,000 189 222.26 0.85
46 TSPC 2010 2,644,733,000,000 4,500,000,000 1,710 587.72 2.91
47 TSPC 2011 3,045,936,000,000 4,500,000,000 2,550 676.87 3.77
48 TSPC 2012 3,353,156,000,000 4,500,000,000 3,725 745.15 5.00
49 TSPC 2013 3,835,547,000,000 4,500,000,000 3,250 852.34 3.81
50 TSPC 2014 4,082,128,000,000 4,500,000,000 2,865 907.14 3.16
51 TSPC 2015 4,337,141,000,000 4,500,000,000 1,750 963.81 1.82
52 TSPC 2016 4,635,273,000,000 4,500,000,000 1,970 1,030.06 1.91
53 TSPC 2017 5,082,008,000,000 4,500,000,000 1,800 1,129.34 1.59
54 TSPC 2018 5,432,848,000,000 4,500,000,000 1,390 1,207.30 1.15

Lampiran 3 : Perhitungan DER Sampel Periode 2010-2018

xv
Total Hutang
DER =
Total Ekuitas

No Kode Tahun Total Hutang Total Ekuitas DER

1 DVLA 2010 207,655,000,000 640,602,000,000 0.324


2 DVLA 2011 195,028,000,000 727,917,000,000 0.268
3 DVLA 2012 233,145,000,000 841,546,000,000 0.277
4 DVLA 2013 275,351,000,000 914,703,000,000 0.301
5 DVLA 2014 273,816,000,000 962,431,000,000 0.285
6 DVLA 2015 402,761,000,000 973,517,000,000 0.414
7 DVLA 2016 451,786,000,000 1,079,580,000,000 0.418
8 DVLA 2017 524,586,000,000 1,116,300,000,000 0.470
9 DVLA 2018 482,560,000,000 1,200,262,000,000 0.402
10 KAEF 2010 543,257,000,000 1,114,034,000,000 0.488
11 KAEF 2011 541,737,000,000 1,252,660,000,000 0.432
12 KAEF 2012 634,814,000,000 1,441,534,000,000 0.440
13 KAEF 2013 847,585,000,000 1,624,355,000,000 0.522
14 KAEF 2014 1,157,041,000,000 1,721,079,000,000 0.672
15 KAEF 2015 1,378,320,000,000 2,056,560,000,000 0.670
16 KAEF 2016 2,341,155,000,000 2,271,407,000,000 1.031
17 KAEF 2017 3,523,628,000,000 2,572,521,000,000 1.370
18 KAEF 2018 6,103,968,000,000 3,356,460,000,000 1.819
19 KLBF 2010 1,260,361,000,000 5,771,917,000,000 0.218
20 KLBF 2011 1,758,619,000,000 6,515,935,000,000 0.270
21 KLBF 2012 2,046,314,000,000 7,371,643,000,000 0.278
22 KLBF 2013 2,816,103,000,000 8,499,958,000,000 0.331
23 KLBF 2014 2,675,166,000,000 9,764,101,000,000 0.274
24 KLBF 2015 2,758,131,000,000 10,938,286,000,000 0.252
25 KLBF 2016 2,762,162,000,000 12,463,847,000,000 0.222
26 KLBF 2017 2,722,208,000,000 13,894,032,000,000 0.196
27 KLBF 2018 2,851,611,000,000 15,294,595,000,000 0.186

No Kode Tahun Total Hutang Total Ekuitas DER

xvi
28 MERK 2010 71,752,000,000 363,017,000,000 0.198
29 MERK 2011 90,207,000,000 494,182,000,000 0.183
30 MERK 2012 152,689,000,000 416,742,000,000 0.366
31 MERK 2013 184,727,000,000 512,219,000,000 0.361
32 MERK 2014 162,909,000,000 553,691,000,000 0.294
33 MERK 2015 168,104,000,000 473,543,000,000 0.355
34 MERK 2016 161,262,000,000 582,672,000,000 0.277
35 MERK 2017 230,569,000,000 615,437,000,000 0.375
36 MERK 2018 744,833,000,000 518,280,000,000 1.437
37 PYFA 2010 23,362,000,000 77,225,000,000 0.303
38 PYFA 2011 35,636,000,000 82,397,000,000 0.432
39 PYFA 2012 48,144,000,000 87,705,000,000 0.549
40 PYFA 2013 81,218,000,000 94,112,000,000 0.863
41 PYFA 2014 76,178,000,000 97,097,000,000 0.785
42 PYFA 2015 58,729,000,000 101,222,000,000 0.580
43 PYFA 2016 61,554,000,000 105,509,000,000 0.583
44 PYFA 2017 50,708,000,000 108,856,000,000 0.466
45 PYFA 2018 68,130,000,000 118,928,000,000 0.573
46 TSPC 2010 944,863,000,000 2,644,733,000,000 0.357
47 TSPC 2011 1,204,439,000,000 3,045,936,000,000 0.395
48 TSPC 2012 1,279,829,000,000 3,353,156,000,000 0.382
49 TSPC 2013 1,581,513,000,000 3,835,547,000,000 0.412
50 TSPC 2014 1,527,429,000,000 4,082,128,000,000 0.374
51 TSPC 2015 1,947,588,000,000 4,337,141,000,000 0.449
52 TSPC 2016 1,950,534,000,000 4,635,273,000,000 0.421
53 TSPC 2017 2,352,892,000,000 5,082,008,000,000 0.463
54 TSPC 2018 2,437,127,000,000 5,432,848,000,000 0.449

Lampiran 4 : Perhitungan SIZE Sampel Periode 2010-2018

SIZE = ln(Total Aset)

xvii
No Kode Tahun Total Aset Ln TA

1 DVLA 2010 848,257,000,000 27.466449493


2 DVLA 2011 922,945,000,000 27.550835481
3 DVLA 2012 1,074,691,000,000 27.703054294
4 DVLA 2013 1,190,054,000,000 27.805019800
5 DVLA 2014 1,236,248,000,000 27.843102102
6 DVLA 2015 1,376,278,000,000 27.950403870
7 DVLA 2016 1,531,366,000,000 28.057181263
8 DVLA 2017 1,640,886,000,000 28.126257456
9 DVLA 2018 1,682,822,000,000 28.151493262
10 KAEF 2010 1,657,292,000,000 28.136206061
11 KAEF 2011 1,794,400,000,000 28.215691820
12 KAEF 2012 2,076,348,000,000 28.361631697
13 KAEF 2013 2,471,940,000,000 28.536024383
14 KAEF 2014 3,012,779,000,000 28.733884025
15 KAEF 2015 3,434,879,000,000 28.865002815
16 KAEF 2016 4,612,563,000,000 29.159804784
17 KAEF 2017 6,096,149,000,000 29.438678376
18 KAEF 2018 9,460,427,000,000 29.878138635
19 KLBF 2010 7,032,497,000,000 29.581562951
20 KLBF 2011 8,274,554,000,000 29.744206138
21 KLBF 2012 9,417,957,000,000 29.873639302
22 KLBF 2013 11,315,061,000,000 30.057155786
23 KLBF 2014 12,439,267,000,000 30.151879279
24 KLBF 2015 13,696,417,000,000 30.248155382
25 KLBF 2016 15,226,009,000,000 30.354026200
26 KLBF 2017 16,616,239,000,000 30.441401586
27 KLBF 2018 18,146,206,000,000 30.529482619

No Kode Tahun Total Aset Ln TA

28 MERK 2010 434,768,000,000 26.798078392


29 MERK 2011 584,389,000,000 27.093832694

xviii
30 MERK 2012 569,431,000,000 27.067903454
31 MERK 2013 696,946,000,000 27.269973770
32 MERK 2014 716,600,000,000 27.297783642
33 MERK 2015 641,647,000,000 27.187304145
34 MERK 2016 743,935,000,000 27.335219502
35 MERK 2017 847,067,000,000 27.465045631
36 MERK 2018 1,263,114,000,000 27.864601217
37 PYFA 2010 100,587,000,000 25.334288862
38 PYFA 2011 118,034,000,000 25.494238556
39 PYFA 2012 135,849,000,000 25.634809812
40 PYFA 2013 175,049,000,000 25.888331772
41 PYFA 2014 172,557,000,000 25.873993454
42 PYFA 2015 159,952,000,000 25.798139607
43 PYFA 2016 167,063,000,000 25.841636824
44 PYFA 2017 159,564,000,000 25.795710933
45 PYFA 2018 187,057,000,000 25.954679220
46 TSPC 2010 3,589,596,000,000 28.909060777
47 TSPC 2011 4,250,374,000,000 29.078028095
48 TSPC 2012 4,632,985,000,000 29.164222485
49 TSPC 2013 5,417,060,000,000 29.320574349
50 TSPC 2014 5,609,557,000,000 29.355492866
51 TSPC 2015 6,284,729,000,000 29.469143839
52 TSPC 2016 6,585,807,000,000 29.515937995
53 TSPC 2017 7,434,900,000,000 29.637206246
54 TSPC 2018 7,869,975,000,000 29.694076002

Lampiran 5 : Perhitungan ROE Sampel Periode 2010-2018

Laba Bersih
ROE =
Total Ekuitas

xix
No Kode Tahun Laba Bersih Total Ekuitas ROE
1 DVLA 2010 110,881,000,000 640,602,000,000 0.17
2 DVLA 2011 120,915,000,000 727,917,000,000 0.17
3 DVLA 2012 148,909,000,000 841,546,000,000 0.18
4 DVLA 2013 125,796,000,000 914,703,000,000 0.14
5 DVLA 2014 80,929,000,000 962,431,000,000 0.08
6 DVLA 2015 107,894,000,000 973,517,000,000 0.11
7 DVLA 2016 152,083,000,000 1,079,580,000,000 0.14
8 DVLA 2017 162,249,000,000 1,116,300,000,000 0.15
9 DVLA 2018 200,652,000,000 1,200,262,000,000 0.17
10 KAEF 2010 138,716,000,000 1,114,034,000,000 0.12
11 KAEF 2011 171,765,000,000 1,252,660,000,000 0.14
12 KAEF 2012 205,764,000,000 1,441,534,000,000 0.14
13 KAEF 2013 215,642,000,000 1,624,355,000,000 0.13
14 KAEF 2014 257,836,000,000 1,721,079,000,000 0.15
15 KAEF 2015 265,550,000,000 2,056,560,000,000 0.13
16 KAEF 2016 271,598,000,000 2,271,407,000,000 0.12
17 KAEF 2017 331,708,000,000 2,572,521,000,000 0.13
18 KAEF 2018 401,793,000,000 3,356,460,000,000 0.12
19 KLBF 2010 1,343,799,000,000 5,771,917,000,000 0.23
20 KLBF 2011 1,522,957,000,000 6,515,935,000,000 0.23
21 KLBF 2012 1,775,099,000,000 7,371,643,000,000 0.24
22 KLBF 2013 1,970,452,000,000 8,499,958,000,000 0.23
23 KLBF 2014 2,122,678,000,000 9,764,101,000,000 0.22
24 KLBF 2015 2,057,694,000,000 10,938,286,000,000 0.19
25 KLBF 2016 2,350,885,000,000 12,463,847,000,000 0.19
26 KLBF 2017 2,453,251,000,000 13,894,032,000,000 0.18
27 KLBF 2018 2,497,262,000,000 15,294,595,000,000 0.16

No Kode Tahun Laba Bersih Total Ekuitas ROE


28 MERK 2010 118,794,000,000 363,017,000,000 0.33
29 MERK 2011 231,159,000,000 494,182,000,000 0.47
30 MERK 2012 107,808,000,000 416,742,000,000 0.26

xx
31 MERK 2013 175,445,000,000 512,219,000,000 0.34
32 MERK 2014 181,472,000,000 553,691,000,000 0.33
33 MERK 2015 142,545,000,000 473,543,000,000 0.30
34 MERK 2016 153,843,000,000 582,672,000,000 0.26
35 MERK 2017 147,387,000,000 615,437,000,000 0.24
36 MERK 2018 1,163,324,000,000 518,280,000,000 2.24
37 PYFA 2010 4,199,000,000 77,225,000,000 0.05
38 PYFA 2011 5,172,000,000 82,397,000,000 0.06
39 PYFA 2012 5,308,000,000 87,705,000,000 0.06
40 PYFA 2013 6,196,000,000 94,112,000,000 0.07
41 PYFA 2014 2,658,000,000 97,097,000,000 0.03
42 PYFA 2015 3,087,000,000 101,222,000,000 0.03
43 PYFA 2016 5,146,000,000 105,509,000,000 0.05
44 PYFA 2017 7,127,000,000 108,856,000,000 0.07
45 PYFA 2018 8,447,000,000 118,928,000,000 0.07
46 TSPC 2010 494,761,000,000 2,644,733,000,000 0.19
47 TSPC 2011 586,362,000,000 3,045,936,000,000 0.19
48 TSPC 2012 635,176,000,000 3,353,156,000,000 0.19
49 TSPC 2013 638,176,000,000 3,835,547,000,000 0.17
50 TSPC 2014 585,791,000,000 4,082,128,000,000 0.14
51 TSPC 2015 529,219,000,000 4,337,141,000,000 0.12
52 TSPC 2016 545,494,000,000 4,635,273,000,000 0.12
53 TSPC 2017 557,340,000,000 5,082,008,000,000 0.11
54 TSPC 2018 540,378,000,000 5,432,848,000,000 0.10

Lampiran 6 : Data PBV, DER, SIZE dan ROE

Kode Tahun PBV DER SIZE ROE

DVLA 2010 2.046 0.32 27.47 0.173


DVLA 2011 1.769 0.27 27.55 0.166
DVLA 2012 2.249 0.28 27.70 0.177

xxi
DVLA 2013 2.694 0.30 27.81 0.138
DVLA 2014 1.967 0.28 27.84 0.084
DVLA 2015 1.496 0.41 27.95 0.111
DVLA 2016 1.821 0.42 28.06 0.141
DVLA 2017 1.966 0.47 28.13 0.145
DVLA 2018 1.810 0.40 28.15 0.167
KAEF 2010 0.793 0.49 28.14 0.125
KAEF 2011 1.507 0.43 28.22 0.137
KAEF 2012 2.851 0.44 28.36 0.143
KAEF 2013 2.017 0.52 28.54 0.133
KAEF 2014 4.728 0.67 28.73 0.150
KAEF 2015 2.350 0.67 28.87 0.129
KAEF 2016 6.724 1.03 29.16 0.120
KAEF 2017 5.829 1.37 29.44 0.129
KAEF 2018 4.302 1.82 29.88 0.120
KLBF 2010 5.719 0.22 29.58 0.233
KLBF 2011 5.299 0.27 29.74 0.234
KLBF 2012 7.302 0.28 29.87 0.241
KLBF 2013 6.893 0.33 30.06 0.232
KLBF 2014 8.785 0.27 30.15 0.217
KLBF 2015 5.657 0.25 30.25 0.188
KLBF 2016 5.698 0.22 30.35 0.189
KLBF 2017 5.702 0.20 30.44 0.177
KLBF 2018 4.659 0.19 30.53 0.163
MERK 2010 5.955 0.20 26.80 0.327
MERK 2011 6.006 0.18 27.09 0.468
MERK 2012 8.170 0.37 27.07 0.259
MERK 2013 8.265 0.36 27.27 0.343
MERK 2014 6.473 0.29 27.30 0.328
MERK 2015 6.410 0.35 27.19 0.301
MERK 2016 7.074 0.28 27.34 0.264
MERK 2017 6.187 0.37 27.47 0.239
MERK 2018 3.717 1.44 27.86 2.245

Lampiran 6 : Data PBV, DER, SIZE dan ROE (Lanjutan)

Kode Tahun PBV DER SIZE ROE

PYFA 2010 0.880 0.30 25.33 0.054


PYFA 2011 1.143 0.43 25.49 0.063
PYFA 2012 1.080 0.55 25.63 0.061
PYFA 2013 0.836 0.86 25.89 0.066

xxii
PYFA 2014 0.744 0.78 25.87 0.027
PYFA 2015 0.592 0.58 25.80 0.030
PYFA 2016 1.014 0.58 25.84 0.049
PYFA 2017 0.900 0.47 25.80 0.065
PYFA 2018 0.850 0.57 25.95 0.071
TSPC 2010 2.910 0.36 28.91 0.187
TSPC 2011 3.767 0.40 29.08 0.193
TSPC 2012 4.999 0.38 29.16 0.189
TSPC 2013 3.813 0.41 29.32 0.166
TSPC 2014 3.158 0.37 29.36 0.144
TSPC 2015 1.816 0.45 29.47 0.122
TSPC 2016 1.913 0.42 29.52 0.118
TSPC 2017 1.594 0.46 29.64 0.110
TSPC 2018 1.151 0.45 29.69 0.099

Lampiran 7 : Hasil Statistik Deksriptif

PBV DER SIZE ROE


Mean 3.63052 0.47242 28.18703 0.20272
Minimum 0.59205 0.18254 25.33429 0.02737
Maximum 8.78539 1.81857 30.52948 2.24459
Standard Deviation 2.39769 0.31431 1.48821 0.29584
Count 54 54 54 54

Lampiran 8 : Common Effect Model (CEM)

Dependent Variable: PBV


Method: Panel Least Squares
Date: 05/10/20 Time: 11:18
Sample: 2010 2018
Periods included: 9
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 54

xxiii
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.40137 5.584263 -2.578920 0.0129


DER -1.491104 0.977422 -1.525548 0.1334
SIZE 0.648696 0.196934 3.293985 0.0018
ROE 2.221907 1.038942 2.138625 0.0374

R-squared 0.254502    Mean dependent var 3.630556


Adjusted R-squared 0.209772    S.D. dependent var 2.397678
S.E. of regression 2.131411    Akaike info criterion 4.422632
Sum squared resid 227.1456    Schwarz criterion 4.569964
Log likelihood -115.4111    Hannan-Quinn criter. 4.479452
F-statistic 5.689743    Durbin-Watson stat 0.536762
Prob(F-statistic) 0.001970

Lampiran 9 : Fixed Effect Model (FEM)

Dependent Variable: PBV


Method: Panel Least Squares
Date: 05/10/20 Time: 11:19
Sample: 2010 2018
Periods included: 9
Cross-sections included: 6

xxiv
Total panel (balanced) observations: 54

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 29.36564 21.09026 1.392379 0.1707


DER 3.238616 1.161937 2.787256 0.0078
SIZE -0.945357 0.761148 -1.242014 0.2207
ROE -3.039070 0.787496 -3.859156 0.0004

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.819892    Mean dependent var 3.630556


Adjusted R-squared 0.787873    S.D. dependent var 2.397678
S.E. of regression 1.104304    Akaike info criterion 3.187320
Sum squared resid 54.87696    Schwarz criterion 3.518817
Log likelihood -77.05764    Hannan-Quinn criter. 3.315166
F-statistic 25.60630    Durbin-Watson stat 1.494643
Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 10 : HASIL UJI CHOW

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

xxv
Cross-section F 28.252607 (5,45) 0.0000
Cross-section Chi-square 76.706858 5 0.0000

Lampiran 11 : Random Effect Model (REM)

Dependent Variable: PBV


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/10/20 Time: 11:20
Sample: 2010 2018
Periods included: 9
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 54
Swamy and Arora estimator of component variances

xxvi
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -10.67857 8.964681 -1.191183 0.2392


DER 0.944409 0.763183 1.237460 0.2217
SIZE 0.504531 0.322000 1.566866 0.1235
ROE -1.764619 0.705647 -2.500710 0.0157

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 1.259813 0.5655


Idiosyncratic random 1.104304 0.4345

Weighted Statistics

R-squared 0.136519    Mean dependent var 1.018227


Adjusted R-squared 0.084710    S.D. dependent var 1.321316
S.E. of regression 1.264113    Sum squared resid 79.89906
F-statistic 2.635055    Durbin-Watson stat 1.010281
Prob(F-statistic) 0.059888

Unweighted Statistics

R-squared -0.006940    Mean dependent var 3.630556


Sum squared resid 306.8042    Durbin-Watson stat 0.263101

Lampiran 12 : HASIL UJI HOUSMAN

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 18.518528 3 0.0003

xxvii
Lampiran 13 : Pengujian Regresi Linier Berganda Model Data Panel

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: PBV
Method: Panel Least Squares
Date: 05/10/20 Time: 11:20
Sample: 2010 2018
Periods included: 9
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 54

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.40137 5.584263 -2.578920 0.0129


DER -1.491104 0.977422 -1.525548 0.1334
SIZE 0.648696 0.196934 3.293985 0.0018
ROE 2.221907 1.038942 2.138625 0.0374

Lampiran 14 : HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Dependent Variable: RESABS


Method: Panel Least Squares
Date: 05/10/20 Time: 12:30
Sample: 2010 2018
Periods included: 9

xxviii
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 54

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.47794 11.02459 1.041122 0.3034


DER 0.972982 0.607384 1.601924 0.1162
SIZE -0.391650 0.397878 -0.984349 0.3302
ROE -0.656102 0.411651 -1.593831 0.1180

Lampiran 15 : HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS

DER SIZE ROE


DER  1.000000 -0.024978  0.302309
SIZE -0.024978  1.000000  0.033400
ROE  0.302309  0.033400  1.000000

Lampiran 16 : Nilai Statistik dari Uji F, Uji t, dan Koefisien


Determinasi

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: PBV
Method: Panel Least Squares
Date: 05/10/20 Time: 11:20

xxix
Sample: 2010 2018
Periods included: 9
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 54

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.40137 5.584263 -2.578920 0.0129


DER -1.491104 0.977422 -1.525548 0.1334
SIZE 0.648696 0.196934 3.293985 0.0018
ROE 2.221907 1.038942 2.138625 0.0374

R-squared 0.254502    Mean dependent var 3.630556


Adjusted R-squared 0.209772    S.D. dependent var 2.397678
S.E. of regression 2.131411    Akaike info criterion 4.422632
Sum squared resid 227.1456    Schwarz criterion 4.569964
Log likelihood -115.4111    Hannan-Quinn criter. 4.479452
F-statistic 5.689743    Durbin-Watson stat 0.536762
Prob(F-statistic) 0.001970

xxx

Anda mungkin juga menyukai