Anda di halaman 1dari 23

Cara Menggunakan

PANSS-EC
Untuk Pasien Agitasi

dr. Sam Eddyanto Sp.KJ, MKes.


RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo
23 April 2022
Positive and Negative Syndrome Scale -
Excited Component (PANSS-EC)
• diukur dengan cara memberikan nilai pada komponen
• gaduh gelisah,
• ketegangan,
• permusuhan,
• tidak kooperatif, dan
• pengendalian impuls.
• PANSS-EC adalah instrumen yang digunakan untuk
mengevaluasi pasien dengan perilaku agresif atau agitasi.
• Hasil dari evaluasi PANSS-EC dapat digunakan untuk
menentukan pendekatan terapi pada pasien.
Agitasi dan perilaku agresif
• terutama akibat gangguan psikiatri,
• cukup sering ditemukan di instalasi gawat darurat dan unit psikiatri.
• Agitasi dan perilaku agresif pada pasien dengan psikosis bisa muncul
dalam bentuk peningkatan aktivitas motorik dan aktivasi emosional.
• Pada kondisi gawat darurat, ada risiko untuk terjadinya cedera pada
pasien dan petugas.
• Untuk itu diperlukan tindakan yang cepat dan efektif untuk
meminimalkan risiko, serta mencegah eskalasi agresi menjadi
perilaku kekerasan.
PANSS-EC
• menilai berbagai komponen aktivitas motorik dan aktivasi
emosional pada pasien.
• Penelitian menunjukkan bahwa PANSS-EC merupakan skala
yang valid dan efektif dalam penilaian agitasi dan perilaku
agresif ].
• PANSS-EC juga bisa digunakan untuk monitoring dan evaluasi
penatalaksanaan pasien dengan agitasi atau agresi.
Indikasi Penggunaan PANSS-EC
• Agitasi dan perilaku agresif biasanya merupakan satu rangkaian
peristiwa yang berkelanjutan.
• Etiologinya bisa gangguan psikiatri atau gangguan organik
lainnya.
• Bila kondisi pasien menyebabkan dokter sulit untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan organik, maka
sebaiknya diasumsikan bahwa perilaku pasien disebabkan oleh
gangguan organik.
• Contoh gangguan psikiatri yang dapat menyebabkan agitasi dan
perilaku agresif adalah depresi, skizofrenia, dan alkoholisme.
Gangguan Organik
Agitasi dan perilaku agresif yang disebabkan oleh gangguan organik
biasanya:
• Mempunyai onset akut atau subakut
• Biasanya pada pasien berusia tua
• Tanpa riwayat gangguan psikiatri sebelumnya
• Perjalanan penyakitnya fluktuatif
• Seringkali juga ditemukan gangguan kesadaran, disorientasi
waktu dan tempat, perubahan parameter fisik
• Dapat disertai gangguan kognitif, waham, dan/atau halusinasi
visual
Gangguan Psikiatri
Agitasi dan perilaku agresif karena gangguan psikiatri seringkali:
• Mempunyai onset akut atau subakut, tapi tidak disertai dengan
perubahan tingkat kesadaran
• Seringkali ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya
• Perjalanan penyakitnya cenderung stabil progresif[2]
• Untuk melakukan penegakan diagnosis dengan baik, maka
pasien perlu terlebih dahulu ditenangkan.

Tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya agitasi atau


perilaku agresif ditampilkan pada Tabel 1.[2]
Tabel 1. Tanda dan Gejala Agitasi atau Perilaku Agresif
Tipe Tanda dan gejala

Perubahan Perilaku • Perilaku bermusuhan (kombatif)


• Perilaku yang tidak sesuai dengan lingkungan
tanpa tujuan yang jelas
• Hiperaktivitas terhadap stimulus
• Ketidakmampuan untuk duduk diam atau tenang
• Gerak tubuh yang berlebihan
• Ekspresi wajah yang tegang atau marah
• Pandangan mata yang terkesan mengancam atau
menentang
• Nada bicara yang tinggi, diam atau tidak mau
menjawab pertanyaan
• Agresif
Tipe Tanda dan gejala

Perubahan • Fluktuasi dalam hal tingkat


kognitif kesadaran
• Gangguan orientasi waktu dan
tempat
• Kecenderungan mengalami frustasi
• Kesulitan dalam mengantisipasi
konsekuensi dari perbuatannya
• Isi pikir yang berupa waham dan atau
halusinasi
Tipe Tanda dan gejala

Perubahan • Demam
parameter fisik • Takikardi
• Takipnea
• Berkeringat secara berlebihan
• Tremor
• Tanda-tanda neurologis, seperti
kesulitan berjalan
Komponen dan Cara Penilaian PANSS-EC
Positive and Negative Syndrome Scale - Excited Component (PANSS-EC)
merupakan salah satu instrumen penilaian agresivitas dan agitasi yang
sederhana dan mudah diaplikasikan.

PANSS-EC terdiri dari 5 item Observasi pasien dan keluarga


penilaian
1) gaduh gelisah, 1. tidak ditemukan
2) ketegangan, 2. minimal atau patologis diragukan
3. ringan
3) permusuhan,
4. sedang
4) ketidak kooperatifan, dan 5. agak berat
5) pengendalian impuls yang buruk. 6. berat
7. sangat berat

Skor dari kelima item kemudian dijumlahkan sehingga didapatkan rentang


antara 5-35.[5-7]
Interpretasi PANSS-EC

• Setelah dilakukan penilaian untuk skor masing-masing item


penilaian selama anamnesis, skor dari kelima item penilaian
dijumlahkan.

• Interpretasi skor PANSS-EC di Indonesia masih berbeda-beda


pada setiap pusat layanan kesehatan, namun secara garis
besar guideline yang digunakan adalah:
I.Skor ≥ 10 - 14
• Skor PANSS-EC > 10 - 14 dan salah satu atau lebih komponen
mempunyai skor > 4, maka ini adalah indikasi untuk dilakukan
intervensi medis.
• Dilakukan de-eskalasi melalui persuasi verbal. Bila de-eskalasi
gagal menenangkan pasien, maka pertimbangkan pemberian
antipsikotik oral (haloperidol 0,5 mg) atau benzodiazepine oral
(lorazepam 0,5 mg)
• Observasi 30 menit (dewasa) atau 15 menit (anak dan remaja).
• Apabila tidak ada perbaikan/terjadi peningkatan gejala, maka
lakukan tindakan sesuai skor saat itu[5-7].
II. Skor ≥15 - 19
• Skor PANSS-EC > 15 - 19 dan salah satu atau lebih komponen mempunyai
skor > 5 atau risiko menyakiti diri sendiri atau orang lain, maka ini adalah
indikasi untuk rawat inap.
• Dilakukan chemical restriction dengan injeksi haloperidol i.m. 5 mg untuk
dewasa. Untuk anak dan remaja usia < 12 tahun diberikan 0,025-0,075 mg/
kgBB/kali (maksimal 2,5 mg/kali) dan  usia > 12 tahun diberikan dosis 2,5 –
5 mg per kali. Observasi selama 30 menit, injeksi boleh diulang tiap 30 menit
sampai tercapai dosis maksimal 30 mg
• Pilihan lainnya adalah injeksi olanzapine i.m. 10 mg untuk dewasa dan 2,5 -5
mg untuk anak dan remaja. Observasi selama 2 jam, injeksi dapat diulang
sampai dosis maksimal 30 mg (dewasa) dan 10 mg (anak dan remaja)
• Evaluasi apabila terjadi peningkatan skor dan monitoring efek samping obat
(anak dan remaja lebih mudah mengalami extrapyramidal syndrome)[5-7]
III. Skor ≥ 20
• Skor PANSS-EC > 20 dan salah satu atau lebih komponen
mempunyai skor > 5 adalah indikasi untuk seklusi.
• Diberikan injeksi kombinasi dari haloperidol 5 mg i.m
dan diazepam 5 mg i.v. Untuk anak dan remaja, dosis diazepam
adalah 0,1 mg/kgBB/kali. Dapat diulang sampai dosis maksimal
diazepam 20 mg. Dosis maksimal diazepam per kali pemberian
adalah 10 mg. Evaluasi apabila terjadi peningkatan skor dan
monitoring efek samping obat (penurunan kesadaran atau
distress pernafasan)[5-7]
• Bila agitasi masih belum bisa dikendalikan, maka
pertimbangkan untuk restraint fisik.
• Evaluasi adanya luka atau cedera pada area yang akan diikat
• Pilih bahan pengikat yang aman dan nyaman dari kain katun
• Pengikatan sebaiknya dilakukan oleh beberapa orang, dimana
ada yang bertugas memegang kepala dan masing-masing
ekstremitas
• Pengikatan dilakukan di tengah tempat tidur, dengan posisi kaki
lurus, satu tangan di samping badan dan tangan yang lain di
atas kepala
• Ikatan sebaiknya tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar,
dan berikan bantal di kepala
• Lakukan monitoring setiap 15 menit[5-7]
Kesimpulan
• Positive and Negative Syndrome Scale - Excited Component (PANSS-EC)
diukur dengan cara memberikan nilai pada komponen gaduh gelisah,
ketegangan, permusuhan, tidak kooperatif, dan pengendalian impuls.
• PANSS-EC adalah instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi pasien
dengan perilaku agresif atau agitasi.
• Masing-masing item mempunyai skala penilaian antara 1-7 dengan total
skor antara 5-35.
• Total skor antara 25-35 menunjukkan indikasi untuk rawat inap.
• Interpretasi skor PANSS-EC di Indonesia masih berbeda-beda pada setiap
pusat layanan kesehatan.
• Secara umum, apabila didapatkan salah satu komponen ≥4 atau total skor
≥10, maka sudah indikasi untuk dilakukan intervensi medis.
• Intervensi awalnya dilakukan dengan pendekatan verbal dan
menggunakan obat oral. Jika tidak memungkinkan, maka digunakan obat
injeksi atau bahkan restrain fisik.
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai