Anda di halaman 1dari 81

SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.

agama

Wasiatku (Sinar Agama):


"Bismillah: Yg perlu diingat adalah bahwa catatan2/dokumen2-ku ( Sinar
Agama) bisa digunakan (halal) untuk apa dan siapa saja serta dalam bentuk
apa saja asal berupa kebaikan dan tidak dibisniskan walau hanya seukuran
ongkos jalan/bensin/bus/dll (keculai biaya foto copy-nya saja atau cd/dvd
mentah-nya saja). Begitu pula tidak diedit dan tidak merubah namanya,
hingga yg kurang memahami tulisan atau maksudnya, bisa bertanya
langsung pada alfakir. Selain dari yang ditentukan di atas ini dimana juga
sering ditulis di berbagai catatan dan tulisan di fb ini, adalah tidak dihalalkan.
wassalam."

Makna Foto Profil Sinar Agama


(1). Bermaksud imam Mahdi as. Karena di hdits sunni, ketika Jabin al-Anshari ra
bertanya kepada Nabi saww tentang imam-imam atau washi2 setelah beliau saww,
lalu beliau saww menjwb ada 12 orang dan menyebuntukan satu persatu nama2nya
sampai kepada imam ke 12 yang bernama Muhammad yang dijuluki al-Mahdi as,
beliau saww mengatakan bahwa yang ke 12 ini akan ghaib lama sekali hingga yang
mau mempercayainya terasa berat. Lalu Jabir ra bertanya, apakah ada mamfaatnya
dikala ghaib itu? Beliau saww menjwb: "Iya, seperti layaknya matahari yang tertutup
mendung." Yakni walau tidak bisa memberikan kepemimpinan dan
kepebimbingannya sejelas matahari karena diuber umat Nabi saww sendiri,akan
tetapi, masih bisa menyinari seperti matahari yang ditutupi awan hingga cukup tidak
membuat umat yang mengimaninya, tidak jatuh ke jurang kesesatan.
(2). Itu dari sisi matahari yang ketutup mendungnya. Dari sisi subuhnya, memiliki 2
makna:

(2-a). Jaman ini saya harapkan sebagai jaman menjelang datangnya imam Mahdi as,
yakni mengharap kehampiran-datangnya. Jd, ia adlah doa dan harapan kita kepada
Allah.

(2-b). Ana mengharap dan berdoa padaNya, supaya menjadikanku bagian dari
mukaddimah kehadiran beliau as itu. Karena itulah, kalau doa ini makbul, maka akan
bisa mengharap bahwa kita-kita bagian aktif dari mukaddimah itu. Dalam hadits juga
dikatakan bahwa di akhir jaman Qom akan menjadi tempat ilmu dan fadhilah hingga
negara2 barat dan timur akan mengambil mamfaat dari padanya, hingga tidak
satupun yang tidak mendengar hak/kebenaran. Setelah itulah baru datang imam
Mahdi as sebagai penyebab turunnya bencana bagi yang tidak menerimanya. Karena
Tuhan tidak akan mengadzab (memerangi) orang yang tidak menerima kebenaran
sementara ia belum dikenalkan kepada kebenaran itu.

Nah, ketika kebenaran itu syi'ah dan imam Mahdi as, maka kalau nanti imam keluar
dan tidak diterima oleh orang yang memeng tidak mendengar kebenarannya,
kewujudannya dan kebenaran ajarannya, maka sudah jelas tidak boleh diperangi.
Tetapi kalau sudah mendengar dengan dalil2 gamblan dan mudah, sebelum beliau
as keluar, maka kalau nanti setelah keluar, tidak menerimanya, maka jelas bisa
diperangi. Karena sudah dituruni hujjah, sebelumnya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 1
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Nah, kita mengharap kepada Allah agar menjadikan kita bagian daripadanya, yakni
bagian mukaddimah2 itu.
(3). Sudah tentu makna ke tiga ini adlah makna yang sudah jelas, yaitu bahwa saya
tidak ingin dikenali di fb ini. Yang mungkin sampai akhir jaman dan sampai aku mati
(semoga Allah mengampuni dosa2ku). Karena ana sendiri tidak yakin pada
ketawadhuanku, keikhlasanku, ketidak egoanku, keobyetifanku, ketidak cintaanku
pada dunia penghoramatan ...dst. disamping ingin membuat teman2 leluasa
bertanya, berdebat tetapi dengan bijak.

Walhasil, dari masalah-masalah pribadiku sendiri yang tidak aman, karena satu
ujung jarum saja kita riya', sombong, ...dst. maka sudah tidak lagi bisa
mengharapkan pahalanya, itupun kalau yang kita tulis itu sudah benar ....sampai
kepaa masalah-masalah sosial, seperti membuat teman2 leluasa bertanya dan
berdebat.

Tetapi keleluasaan ini, bukan berarti saya tidak akan menjewirnya kalau sampai
mengulang beberapa kali hal-hal yang jelas dan sudah ada catatannya. Karena
jewera kakak kepada adiknya, yang dilakukan secara Islami, merupakan hal yang
juga bisa dikatakan kewajiban. Yakni diluar umpatan dan semacamnya, kecuali kalau
melecehkan peleceh, yang mana itupun harus dilakukan karena Allah semata dan
sesuai dengan hukum2Nya yang ada.
Wassalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 2
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sebenarnya aku malu menulis ini:


Teman2 fb yg selalu kucintai dan kudoakan.
Kalau antum memang telah baik sangka pada alfakir ini
lalu telah sempat membaca tulisan2 alfakir
lalu terlihat kebenaran argumentnya secara gamblang,
maka kalau bisa, copy pastelah ke HP, komputer dan hafalan
antum.

Hingga dapat membantu menyinari teman2 lainnya dimana saja


antum menjumpai mereka.
Jangan berusaha jadi ustadz, karena hal itu bisa menyimpangkan
niat karena Allah kita kepada dunia fana ini (spt kehormatan,
amplop, harga diri dan semacamnya) tapi berusahalah menjadi
hamba dan budak Allah seutuhnya. Itu saja.

Jadi, belajar, berenung, menulis, ngesave, ngengopy paste dan


menghafal serta membantu yg lainnya, adalah salah satu dari
sekian ribu tanggung jawab yg harus dipikul untuk menjadi
budakNya secara utuh.

Afwan banget. Kutulis ini, karena banyaknya hamba2 Tuhan yg


harus disantuni dan banyaknya tanggung jawab yg harus kita
lakukan untuk menjadi budakNya yg diterimaNya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 3
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

186. Beda Zakat dan Khumus 8


=http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/232753056769498/

384. Tentang Khumus & Pemakaman


9
http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/324614727583330/

509. Tentang Fakir, Khumus, Ibadah Haji dan Mengganti Sholat 10


http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/331111820266954/

731. Syarat Pengumpul Khumus


12
http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/385462478165221/

1024. Cara Menghitung kewajiban Khumus


13
http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/467655353279266/

1069. Cara Menghitung Khumus


15
http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/475874145790720/

1138. Khumus
16
http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/491323357579132/

1143. Cara Membayar Khumus Yang Telah Terlupakan


http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/496954210349380/ 17

1177. Hukum Khumus Bagi Yang Tinggal Di Daerah Yang Belum Ada Penyalur
Khumus
19
http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/524459620932172/

1184. Waktu Ber Khumus


20
http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/524462207598580/

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 4
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

1250. Infak, Zakat Shodakah Dan Khumus 22


http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/524492684262199/

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus-lagi-lagi/476283795754865 23

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/keharusan-pembayaran-khumus-pada- 25

marja/483295725053672

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/masih-tentang-khumus/485795724803672 26

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/penyaluran-khumus/488139894569255 28

29
http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/perhitungan-khumus/501954916521086

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/qadha-khumus-seseorang-yg-baru-hijrah-ke- 31
syiah/501959609853950

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/sedekah-yg-dikeluarkan-dari-perhitungan-
33
khumus/502263483156896

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/menerima-harta-yg-diduga-dari-mlm-dan-honor- 34
yg-dikhumusi/502685456448032

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/pengkhumusan-asuransi/504484949601416
35

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/kasus-perhitungan- 36
khumus/504509449598966

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/lagi-ttg-khumus/505584886158089 40

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/qadha-khumus-semasa-
41
sunni/505585712824673

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 5
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/pengenaan-khumus-pada-barang- 43
kebutuhan-hidup/500669936649584

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/pengkhumusan-hadiah-dan-warisan-orang- 45
tua/512650502118194

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/memutuskan-sholat-karna-anak-terjatuh-dan-
46
pembayaran-khumus/519181801465064

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus-emas/519182338131677 47

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/pengkhumusan-deposito/519186281464616 49

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus-semasa-sebelum-
syiah/519186461464598 51

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus-rumah-kedua-dgn-menjual-rumah-
52
pertama/519242998125611

http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/membeli-produk-buatan-israel-dan-khumus- 53
rampasan-perang/521509471232297

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/hutang-khumus-membatalkan-puasa-karna-
54
tidak-tahu-fikih-dan-usia-baligh/530363777013533

Mendahulukan Khumus atau Kaffarah? dan Kada Khumus Semasa Sunni


https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/mendahulukan-khumus-atau-kaffarah-dan- 56

kada-khumus-semasa-sunni/546983818684862

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/klarifikasi-terjemahan-fatwa-
khumus/546982785351632 59

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 6
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Wathan Dalam Bab Musafir dan Khumus Atas Rumah Kedua


64
https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/wathan-dalam-bab-musafir-dan-khumus-atas-
rumah-kedua/544472618935982

Khumus Atas Uang Kembalian Dari Toko Penjual Barang Haram


66
https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus-atas-uang-kembalian-dari-toko-
penjual-barang-haram/544200402296537

Ayat Kursi, Laknat dalam Ziarah Asyura, Batu Permata, Khumus Sayyid Sistani,
Kaffarah Nadzar, Ghibah &Menabur Bunga di Kuburan
67
https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/ayat-kursi-laknat-dalam-ziarah-asyura-batu-
permata-khumus-sayyid-sistani-kaffara/543011282415449

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/urutan-penerima-infak-tindik-telinga-bagi-anak-
72
wanita-khumus-buku-dan-kaffarah-t/536312913085286

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus-uang-kembalian-dari-toko-yang-
74
menjual-barang-haram/536301243086453

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/pembayaran-khumus-yang-melewati-tahun-
khumus/536299979753246 76

Penyetor/Pengumpul Khumus
https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/penyetorpengumpul-
77
khumus/536085929774651

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus/547496271966950 79

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/khumus/547496981966879 80

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 7
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Fatimah Sekar Langit:


Salam Ustadz afwan entahlah....kenapa rasanya sll aja ada yang ingin sy tanyakan..kali
ini sy mau tanya pengritian Zakat, Khumus Kharoj bagaimana praktek ke-3nya
dijalankan dizaman Rosul dan bagaimana aplikasinya di zaman sekarang....? apakah
seseorang yang sudah mengeluarkan zakat wajib pula membayar Khumus semisal
seorang petani yang sudah mengeluarkan zakat pertaniannya apakah juga dia wajib
ditarik khumus...? dan bagaimana hukumnya zakat profesi misal jadi artis, konsultan...?

Sinar Agama:
SAlam dan trims pertanyaannya:

(1). Zakat itu tidak ada hubungannya dengan khumus, begitu pula sebaliknya. Artinya,
keduanya itu tidak menjadi hukum bagi satu obyek harta. Jadi, obyek keduanya
berbeda.

(2). Zakat itu mengenai kekayaan: Binatang (itupun unta, kambing dan sapi dan kalau
diperbanyak/diperanaknkan, bukan didagangkan atau dijugaemukkan dan/atau
disembelih); Tanaman (itupun hanya gandum, ju -sejenis gandum juga-, kurma dan
kismis -dari anggur); Uang perak dan emas (itupun kalau diperbanyak, bukan jual beli
dan bisnis tukar misalnya).

(3). Dengan demiian, maka kalau binatangnya tidak dibisniskan dengan cara diperanak
pinakkan, misalnya digemukkan lalu dijual, atau diperanakkan tetapi tidak diperbanyak
dan dijual; Atau pertaniannya itu beras dllnya seperti kelapa, coklat ...dllnya; Atau
emasnya diperjual belikan atau bukan emas yang uang, begitu pula peraknya.....dst,
maka bisnis2 ini tidak dikenai zakat, akan tetapi dikenai khumus.

(4). Cara perincian zakat dan khumusnya telah diterangkan panjang lebar di dlm kitab2
fikih.

(5). Untuk kerinciannya bisa merujuk ke buku Belajar Fikih Untuk Pemula, terjemahan
Mbak Emi hf.

wassalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 8
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Dadan Gochir:
Salam, ustad....

1) masih tentang khumus,Saya ada laptop lama yang digunakan untuk


kerjaan saya, rencana mau saya ganti karena mau tidak mau harus
update...soalnya yang lama spesifikasinya sudah tidak mencukupi dengan
kebutuhan data saya. Yang terkena khumus apakah barang lama, atau
barang baru??? jika barang lama bagaimana hitungnya apakah sesuai harga
beli lama atau sisa nilai barang tersebut (kira2)...?

2) jika ada yang meninggal dunia, menurut fatwa apakah harus buru2 di
makamakaan ? berapa batas waktu seseorang dari wafatnya harus di
kuburkan? bolehkah dengan alasan menghormati bahwa ada saudara yang
ingin mengahadiri proses pemakaman sehingga prosesi tertunda sampai 1-2
harian??

Sinar Agama:
Salam dan trims pertanyaannya:

(1). Karena pertimabangan bbrp hal, seperti data itu bisa disimpan di hard external dan
semacamnya, maka komputer itu bisa ditukar dengan tukar tombok. Kalau demikian
halnya, maka nilai tombokannya saja yang dikhumusi. Tetapi kalau mau dimiliki
dua2nya, maka komputer baru yang mesti dikhumusi. CAranyanya, adalah -baik nilai
tombok atau seluruh komputer baru- dibagi empat, lalu hasilnya ditambahkan ke yang
dibagi itu. Dengan demikian akan diketahui jumlah uang kotor -blm khumus- yang harus
disediakan. Lalu uang kotor itu dikeluarkan khumusnya, yaitu yang seperlima, maka
akan tersisa sejumlah nilai tombok/komputer.

(2). Menundakan penguburan dengan bbrp alasan yang bisa diterima sudah tentu tidak
haram. Seperti menunggu anak2 atau saudara2 yang jauh. Tentu saja selama tidak
menimbulkan penghinaan atau juga pembusukan.

Cari Ilmu:
salam uztad Apakah setiap benda yang kita miliki wajib dikeluarkan khumusnya? trims
atas jawabannya

Sinar Agama:
Cari I: Yang wajib dikhumusi itu adalah kelebihan belanja setahun dari penghasilan
setahun, baik berupa uang tunai atau barang2 konsumsi, seperti beras, gula, bensin,
pulsa ....dll. Begitu pula barang2 yang kita miliki yang dibeli melebihi ukuran tingkatan
sosial kita. Misalnya, perlunya hanya satu motor, tetapi beli motor lagi. Begitu pula nilai
lebih dari barang2 yang dimiliki yang melebihi ukuran derajat sosial kita. Seperti, untuk
ukuran umum guru sekolah memiliki emas (keseluruhan dari gelang, anting dan cincin)
katakanlah 10 gram. Tetapi ingin memiliki lebih dari itu untuk sekalian tabungan atau
mmg karena senang saja. Nah, ukuran atau nilai lebihnya itu yang harus dikhumusi.
Wasalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 9
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Yoez Rusnika:
salam alaikum ustadz, mdh2n ustadz sekeluarga diberikan kesehatan dan
keberkahan.
Ustadz sy ada bberapa pertanyaan:
1. Dalam catatan sinar agama sy mendapati definisi fakir = yang tidak
mempunyai belanja dapur selama setahun baik cash atau kerja tetap. Sy
belum mengerti definisi ini, mohon dijelaskan.
2. Siapa yang menghitung jmlh khumus, apkh sendiri atau ada petugas
khusus? Kmn khumus harus dibayarkan?
3. Bagaimanan jk seseorang tidak dapat melaksanakan ibdh haji karena tidak
mampu, apa hukumnya?
4. Apakah shalat qadla dapat menggantikan shalat yang ditinggalkan karena
sengaja?

Demikian ustadz. Trm ksh atas jawabannya.

Top of Form
Sinar Agama:
Salam dan tirms petanyaannya:

(1). Masak makna fakir itu belum jelas? Kalau belum jelas, maka saya pikir saya sulit
menjelaskannya. Kalau diterangkan dalam bentuk kata-kata yang sdkt grambyang,
maka bisa dikatakan bwh fakir itu adalah orang yang tidak cukup makan untuk diri dan
keluarga yang ditanggungnya dalam kesehariannya. Yakni kalau kita lihat dalam
setahunnya, apakah ia mampu atau kekuarangan makan. Kalau kekurangan makan
dalam tahun2 yang biasa dijalaninya, atau tahun yang akan dihadapinya (karena baru
dipecat kerja misalnya), maka jelas ia fakir. Apakah ia memang tidak punya pekerjaan
atau punya pekerjan tapi tetap tidak cukup untuk makannya. Kalau masih belum jelas,
maka bisa ditanyakan lagi, dan kalau bisa sebuntukan apa yang tidak dipahaminya itu.
SEbenarnya bisa dilihat dalam keseharian. Tetapi karena aturannya itu melihat dalam
setahun, maka keseharian itu dilihat dalam pandangan kita dalam setahunnya. Bukan
menunggu tahun depan baru ditentukan tahun yang lepas itu kekurangan atau tidak.
Tetapi hitungan setahun itu dilihat di kepala kita saja, yakni dibayangkan sesuai dengan
kenyataan diri yang dilihat itu, apakaha karena tidak punya kerja atau kerjanya tidak
mencukupo makannya dalam setahun i tu. Yakn ikerjanya dalam setahu itu, apakah
mencukupi belanja setahunnya atau tidak, kalau tidak maka ialah fakir itu.

(2). Yang menghitung khumus adalah yang punya uang. Karena ia yang tahu
pemasukannya dan pengeluaran normalnya dalam setahun itu. Tetapi kalau mau minta
bantuan kepada orang lain, juga tidak masalah. Tetapi kalau salah hitung, maka tetap
ditanggung yang memiliki uang tsb, apakah kebanyakan atau kurang dari jumlah yang
semestinya. Perkara ongkos bantuan itu, terserah yang membantunya, kalau ia mau
ongkos, maka diongosi, dan kalau tidak, maka tidak juga.

(3). Orang yang tidak pergi haji karena tidak mampu, maka tidak masalah, karena
memang tidak wajib baginya. Karena yang wajib itu adalah bagi yang mampu.

(4). Shalat Qodho itu wajib bagi orang yang meninggalkan shalat pada waktunya,
apakah sengaja atau tdik. Beda keduanya adalah kalau sengaja, maka dosa, dan kalau
Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 10
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

tidak sengaja maka tidak dosa. Tetapi untuk qodho'nya, sama2 wajib. Untuk
pengampunan dosanya, maka setelah diqodho itu memang benar-benar ada harapan
untuk diampuni (bg yang sengaja meninggalkan shalat).
Wassalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 11
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Afrianto Afri :
dalam buku Islam Mahzab Fadhlullah " mizania...disebutkan bahwa beliau memiliki
muqollid dan mengumpulkan dan menyalurkan humus ustad...juga sudah menjadi
marja, pastinya sudah melewati mujtahid ustad ? mhn share...

Sinar Agama :

Afri: Mengumpulkan khumus itu harus mujtahid dulu dan mujtahid itu harus ada ijazah
ijtihadnya dulu. Jadi, kita tidak bisa berdalil dengan pengumpulan khumus atau bahkan
penulisan fikihh amaliah, manakala ijin keijtihadannya belum diyakini. Terlebih dikala
hidup beliau ra sendiri, masalah ini sudah jadi masalah besar dunia syi'ah, akan tetapi
para penyualnya tidak bisa mendapatkan keterangan tsb, baik dari beliau ra sendiri atau
para guru2nya.

Saya tidak berkata bahwa beliau ra pasti bukan mujtahid. tetapi saya hanya menukilkan
kisah permasalahan ijtihad beliau ra itu di jaman beliau masih hidup yang saya ketahui
dan dengar secara lahiriah. Batin dan hakikatnya, saya tidak tahu dan saya mengharap
bahwa beliau ra itu memang benar-benar mujtahid. Saya mengagumi beliau ra karena
beliau ra sangat taat pada wilayatulfakih. tetapi semua ini, bukan dalil pasti bagi
kemujtahidan beliau ra, sebagaiman juga bukan dalil pasti bagi ketidak mujtahidna
beliau ra.Jadi, kita serahkan masalah ini kepada Tuhan. Saya tidak pernah bercerita ini
sebelumnya, karena tidak suka. Saya juga sering dikirimi fadhilah2 beliau ra oleh
sebagian teman, tetapi saya tidak pernah mengungkit masalah ini. tetapi ketika masalah
hdh Faathimah as, maka saya sudah tidak bisa diam lagi dan mesti memberikan
penjelasan yang secara lahiriah saya ketahui atau dengar. Saya ketahui yakni tentang
dalil-dalil penyerbuan ke rumah hdh Faathimah as itu, dan saya dengar, maksudnya
tentang ramainya keraguan dunia waktu itu tentang keijtihadannya beliau ra.

wasslam.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 12
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Supriyadi Windi Nazuwi :

begini ustad sinar, saya pedagang punya aset berupa 2 rumah,1 ruko,sekitar 12 ha
lahan perkebunan dan 1 mobil kira" asetnya 1M. tetapi saya juga punya hutang sama
bank syariah mandiri sekitar 600 jt. bagaiana cara menghitungnya menurut syiah????
selama ini setiap mau idul fitri saya keluarkan zakatnya sekitar 18 jt. saya bagikan
sendiri kepada orang yang saya anggap kurang mampu. mohon
pencerahannya/bimbingannya. aku tak mau salah lagi karena ketidaktahuanku.

wassalam

Sinar Agama :

Supriyadi WN: Alhamdulillah Tuhan telah memberi antum keberhasilah yang bagus dan
cukup luar biasa.

1- Dalam syi'ah, hitungannya adalah kewajiban mengeluarkan khumus (seperlima) dari


kelebihan penghasilan tiap tahun setelah dipotong belanja setiap tahunnya itu.

2- Maksudnya, setiap tahun, sebenarnya wajib mengeluarkan khumusnya. Yaitu


mengurangi dulu pendapatan pertahun dengan belanja normal (tidak foya2 dan
berlebih-lebih) pertahun pula, lalu kalau ada sisanya, maka sisanya itulah yang
dikeluarkan seperlimanya.

3- Setelah harta tersebut dikeluarkan seperlimanya, maka ia kalau tersisa sampai tahun
depan, maka sudah tidak perlu lagi dikhumusi. Karena itu, sebaiknya disimpan di tampat
lain dan tidak dicampur dengan penghasilan baru di tahun berikutnya supaya uangnya
tidak bercampur.

4- Kalau uangnya bercampur dalam satu rekening, maka kalau tidak ingin mengeluarkan
lagi harta yang sudah dikhumusi itu, maka setiap mau ambil uang untuk belanja,
niatkan untuk mengambil yang penghasilan tahun yang belum dikeluarkan khumusnya
itu (misalnya tahun yang sedang dijalaninya itu yang saya istilahkan di atas sebagai
tahun berikutnya).

5- Kelebihan yang harus dikhumusi itu, adalah kelebihan apapun dari hasil pengurangan
penghasilan setahun dengan belanja setahun itu. Baik sisa itu berupa uang tunai atau
barang2 konsumtif di dapur dl-nya, spt gula, bumbu, tomat, cabe, pulsa, bensin, rokok,
beras, daging, ikan, ......dst. Tetapi jangan dikeluarkan seperlimanya dari barang2nya,
Tetapi jumlahkan dulu nilai2nya yang berupa uang, lalu dikeluarkan seperlimanya.

6- Khumus ini wajib dibayar pertahun khumus yang ditentukan sejak awal kerja atau
awal menerima gaji atau sejak memulai usaha atau sejak awal mendapat laba atau hasil
panen.

7- Kewajiban khumus ini, tetap berlaku walaupun pembayarnya memiliki hutan sebesar
apapun kalau kelebihan itu sudah sampai pada tahun khumusnya. Karena itu, kalau
tidak ingin bayar khumus, maka bayarkan seluruh kelebihan tersebut kepada
hutangnya, sebelum jatuhnya tanggal khumusnya itu.
Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 13
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

8- Jawaban soalan antum:


a- Rumah yang pertama, tidak perlu dikeluarkan khumusnya karena termasuk
belanja, kecuali kalau dlm membangunnya dulu, dengan cara menabung uangnya
hingga melampaui satu tahun.

b- Mobil itu, karena yang pertama, juga tidak perlu dikelurkan seperlimanya,
kecuali kalau mobilnya itu dibeli untuk usaha. Tapi kalau dibeli dari pinjaman bank, dan
mobilnya untuk usaha, maka pengeluaran khumusnya nanti ketika sudah lunas
pembayaran mobilnya tersebut. Tetapi kalau memang diperlukan untuk diri sendiri dan
keluarga, artinya tidak untuk usaha, maka baik dibeli dengan kontan (asal simpanan
uangnya tidak melebihi satu tahun atau tidak sampai ke tahun khumusnya) atau
pinjaman dan baik lunas atau belum lunas, tetap saja tidak ada khumusnya.

c- Ruko itu, kalau dibeli dari hasil kerja, maka jelas harus dikeluarkan
seperlimanya. Tetapi kalau dibeli dari pinjaman, maka pembayaran khumusnya itu
setelah melunasi ruko tersebut, alias setelah ruko itu menjadi milik antum yang
pembayaran rukonya itu dibayar dari hasil kerja antum itu.

d- Tanah itu jg spt ruko tersebut hukumnya.

Penutup:
Tolong baca dengan sangat teliti dan kalau masih ada yang perlu ditanyakan, maka
jangan pernah menundanya.

Supriyadi Windi Nazuwi :

terima kasih ustad atas penjelasannya. jadi setelah saya mengeluarkan khumus, saya
tidak perlu lagi mengeluarkan zakat harta 2,5%(yang saya tahu/kerjakan selama ini)???

Sinar Agama :

Benar, tidak perlu lagi. Dan uang yang sudah dikeluarkan khumusnya itu, kalau sudah
dilainkan dari penghasilan tahun berikutanya, maka tidak perlu dikhumusi lagi walaupun
nanti masih ada sampai ke tahun khumus berikutnya.

wassalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 14
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Mustafa Chamran :

Salam,ustad...bagaimana klu dengan barang dagangan,berarti harus di stok tiap


tahunnya,utk membayar 1/5nya ini bagaimana klu kita tidak punya uang cash sebanyak
itu (karena uang terus muter utk kulakan),ada saran?

Sinar Agama:

Mustafa: Kalau dagangannya itu sudah melebihi modal awalnya, maka ia harus
dikeluarkan khumusnya. Dan kalau belum ada casnya, maka setiap barang itu laku,
dikeluarkan seperlimanya. Karena kelebihan barang itu, sudah merupakan kelebihan
belanja normal setahun. Jadi, kalau di akhir tahun usahanya itu ada kelebihan belanja
yang berupa cas atau barang-barang konsumsi serta barang dagangan (karena sudah
melebihi modal awal), maka semua itu dijumlah dan dikeluarkan khumusnya. tetapi
kalau yang untuk barang dagangan yang lebih itu belum bisa ditutupi dengan cas yang
ada, maka dibukukan berapa kelebihannya dan seperlimanya dibayar dengan mencicil
setelah barang-barang itu laku.

Sinar Agama:

Hutang itu bukan pencegah khumus. Kapan dalam satu tahun kerjanya atau bisnisnya,
ada kelebihan antara hasil kerja setahun dipotong belanja normal setahun, maka wajib
keluar khumus walau punya hutang jutaan atau milyarand. Kecuali kalau sebelum tutup
tahun khumusnya itu, semua sisa uang yang ada dan barang-barang konsumsi yang
tersisa (seperti beras, gula, bensin, rokok, pulsa....), dibayarkan ke hutangnya hingga di
tanggal tahunan khumusnya, tidak lagi tersisa apapun. Dalam kondisi ini, maka memang
tidak ada kewajiban khumus. tetapi kalau sampai tutup tahun di tanggal tahunan
khumusnya itu, tidak dibayarkan ke hutangnya, maka wajib dikelurkan khumusnya.

Pembayaran khumus jelas pada marja'nya atau kepada wakil atau amil khumus dari
marja'nya. Nanti kalau antum sudah mau bayar, bisa minta no rek-nya ke Pencinta.

Mustafa Chamran:
Ana ada uang langsung ana bayarkan ke hutang,thn ini zero...tabungan ana,insyALLAH
thn depan baru ana melakukan perhitungan,dan itu bisa dicicil khan?

Sinar Agama :
Khumus itu, kalau dari kelebihan uang tunai dan barang-barang konsumsi, tidak boleh
dicicil, lagnsung dipotong 1/5-nya dan disetorkan.Kalau dicicil maka jelas berdosa dan
diterimanya ibadah-ibadahnya, tergantung kepada pelunasannya. tetapi kalau kesalahan
masa lalu, seperti dulunya tidak bayar khumus atau berupa barang dagangan yang
sudah lebih besar dari modal, maka setiap harang itu laku, langsung dipotong 1/5 dan
disetor. Kalaulah hal tersebut bisa menghancurkan bisnisnya, maka bisa ditunda tetapi
dibayar di masa datang dengan uang yang sudah dikhumusi terlebih dahulu.

Jangan-jangan lupa bahwa khumus itu pertahun. Jadi, membayar hutang khumus tahun
lalu dengan tahun sekarang, maka yang tahun sekarang ini harus dikhumusi dulu baru
setelah bersih, bisa digunakan untuk membayar hutang khumus-khumus tahun lalu (ini
kalau punya hutang khumus).
Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 15
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sang Pencinta:

Salam, jika kita stlh menjadi Syi'i dan belum bayar khumus semenjak itu, maka pakaian
yang dikenakannya bermasalah dan sholatnya dengan pakaian itu batal. mhn penjelasan
lebih lanjut ust. Trims

Sinar Agama :

Salam dan trims pertanyaannya:


Bersegera membayar khumus dan qodho'lah khmus-khumus yang telah lalu. I-Allah bisa
dimintakan kehalalan setelah itu dari marja'nya. Paling sedikitnya, kalau belum bayar
khumus dan belum qodho yang telah lalu, maka semua ibadah-ibadahnya itu masih
tergantung dimana kalau bayar, bisa diterima dan kalau tidak, maka tidak akan diterima.
Ini minimalnya. Dan i-Allah kita usahakan yang ini dan untuk lebih hati-hatinya, bisa
dengan meminta keridhaan marja'nya.

Mungkin sampai ke tingkat batal, tetapi setidaknya, masih bergantung menunggu


pembayaran qodhonya.

Piliang Dtk Panjang:

Salam ustads. Bagai mana kalau gak punya penghasilan? Hidup bergantung pada anak,
3thn mengenal AhlulBayt, aku memang sudah lama gak punya penghasilan. Mohon
pencerahannya ustads.

Sinar Agama :

Piliang: Kan kewajiban khumus itu ketika ada penghasilan setahun dan setelah dikurangi
belanja normal (tidak berlebih-lebih) setahun dimana kalau ada sisa, baru dikhumusi
20%-nya. Dan sisa ini, bisa berupa uang tunai (di rumah atau di bank) dan bisa berupa
barang-barang konsumsi, seperti beras, gula, minyak, bensin, rokok, pulsa....dan
seterusnya. Jadi, semuanya dijumlah dalam hitungan uang lalu dikeluarkan 20%-nya.
tetapi kalau tidak ada penghasilan dan makan minumnya diberi orang lain sebagai
hadiah (bukan kewajiban nafakah), maka tidak wajib baginya mengeluarkan khumus.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 16
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Aroel D' Aroel:

Salam ya Ustad..
Afwan, ana mau tanya,

1. bagaimana mengqadha khumus tahun-tahun yang lalu sementara tahun-tahun yang


lalu sudah lupa berapa jumlah sisa penghasilan ketika jatuh temponya?

2. Ustad, apakah mereka yang tidak mempunyai penghasilan tetap (pengangguran)


tetap diwajibkan khumus? Smentara utk memenuhi kebutuhan keseharian saja pas2an..

3. Ustad, bgm jika suami dan istri sama2 mempunyai penghasilan, apakah khumusnya
di tanggung oleh penghasilan suami saja atau penghasilan keduanya di gabung
kemudian dikhumuskan?

Maaf ya Ustad jika pertanyaan ini re-post dari pertanyaan ikhwan2 sebelumnya...
Terima-kasih..

Sinar Agama :

Salam dan trims pertanyaannya:

1- Cukup dikira-kira di tanggal penutupan tahun yang biasanya disesuaikan dengan awal
tanggal kerja, berapa kelebihan uang tunai dan barang-barang konsumsi (beras, gula,
kecap, pulsa, rokok,....dst). Kalau ada, maka yang diperkirakan itu dikeluarkan 20%-
nya. Dan, sudah tentu 20% hutang khumus ini, harus diambil dari harta yang sudah
dikhumusi di tahun kapanpun akan membayarnya. Kira2 ini dilakukan seukuran, telah
yakin bahwa hitungannya tidak akan lebih sedikit dari kenyataannya.

2- Ukuran untuk khumus ini, adalah adanya kelebihan di tanggal penutupan tahun
khumusnya itu. Kalau tidak punya pekerjaan tetap, maka bisa menentukan tanggal
khumusnya kapan saja, yakni tidak harus di tanggal awal kerjanya. Lalu setelah itu,
maka dilihat apakah di akhir penutupan tanggal tahunannya ini ia memiliki kelebihan
atau tidak. Kalau tidak sama sekali, maka jelas tidak wajib khumus. Dan yang dimaksud
kelebihan adalah yang sudah diterangkan di atas itu.

3- TErgantung dari cara pemakaian hartanya itu. Kalau digabung, maka sisa
gabungannya yang ada di akhir tahunnya dikeluarkan khumusnya kalau kelebihannya.
Kalau tidak digabung, maka dikeluarkan secara maisng2. Karena masing-masingnya
adalah penghasilan sehingga kalau ada kelebihan di tanggal penutupan tahunnya itu,
maka jelas harus dikeluarkan khumusnya.

Dan ingat, pemakaian dari penghasilan itu harus dibatasi dengan kebutuhannya. Karena
itu, hp ke dua, rumah ke dua, motor ke dua....dst..., sudah semestinya dikhumusi dulu
atau dibeli dari uang yang sudah dikhumusi terlebih dahulu.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 17
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Tidak ada istilah merepotkan untuk menjawab antum, karena memang kewajiban antum
bertanya hingga kalau tidak bertanya menjadi dosa, dan begitu pula yang bisa
menjwabnya. Jadi, well come kapan saja, smg hak2 antum bs saya penuhi hingga di
akhirat kelak, alfakir bisa menjadi orang yang selamat lantaran sudah menunaikan
kewajiban2 yang berupa hak mukminin ini, amin.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 18
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Daris Asgar;

Ustadz,,,,orang tua saya tinggal di daerah yang belum ada Ustadz setaraf yang ada di
icc, bangil,,,atau kota yang ada yayasan yayasan yang ada Ustadz lulusan iran, sehingga
proses belajarnya dengan mendatangkan Ustadz dari yayasan2 tersebut.
Selama ini ayah saya belum pernah menunaikan Khumus, ketika saya tanya, keterangan
dari ayah saya bahwa Ustadz yang datang menyampaikan bahwa untuk sementara ini
belum ada lembaga yang dapat dipercaya sebagai lembaga yang mewakili pengumpulan
khumus,jadi anjuran Ustadz yang datang untuk mengumpulkannya saja sendiri,..apakah
taklif saya terhadap ayah saya Ustadz?

Sinar Agama ;

Salam dan trims pertanyaannya:


Khumus itu tetap wajib apapun yang terjadi, baik ada pengumpul atau tidak. Jadi, kalau
belum ada pengumpul, maka wajib dipisahkan dari harta lainnya kalau ingin
menggunakan hartanya untuk keperluan ibadah seperti baju yang buat shalat dan
semacamnya. Karena harta yang belum dikeluarkan khumusnya, tidak boleh dipakai
oleh pemiliknya dimana kalau dipakai akan menjadi haram dan shalat atau ibadah2 yang
mengikutkan harta tsb, akan menjadi batal. Jadi, kewajiban khumus ini tetap wajib dan,
karena itu disisihkan tersendiri, misalnya ditaruh di bank tersendiri atau dalam
pembukuan setidaknya sudah ditentukan dan diniatkan bahwa dalam jumlah tertentu itu
adalah khumus yang tidak boleh dipakai oleh siapapun, baik diri yang punya atau
keluarganya.

Jadi, ada tidaknya pengumpul itu, tidak ada hubungannya dengan kewajiban khumus
dan hanya berhubungan dengan penyetorannya saja dan, di indonesia banyak yang
menjadi wakil dalam hal ini. tetapi berikanlah khumus itu kepada wakil yang biasa
memberikan tanda terima langsung dari marja'nya supaya aman dan tidak beresiko
bayar lagi kalau hilang dan semacamnya.

Pencinta: tolong kelau membantu memberikan no rek, sertakan juga alamat email beliau
hf supaya memudahkan pembukuan dan pengiriman tanda terima ke email masing2
sebelum memberikan yang aslinya kalau sudah bertemu dengan penyetor.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 19
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Daris Asgar;

Salam Ustadz, saya ingin bertanya tentang kewajiban yang sudah lama saya abaikan
karena kebodohan saya…mengenai khumus,
Saya sudah baca daras fiqih Rahbar Hf mengenai khumus, dan catatan ustadz mengenai
khumus yang sudah terangkum dalam file pdf dari sang pecinta,..karena saya takut
salah,mohon bantuan ustadz..

1. Saya menganggap penghitungan waktu khumus saya adalah 1 maret (terhitung dari
awal menerima pendapatan)., dan selama ini saya belum menunaikannya karena
ketidak tahuan, berdasarkan catatan ustadz,bahwa saya harus menentukan perkiraan
terkuat yang harus saya bayar pada tahun yang sudah terlewati, dan karena untuk
membayar khumus tsb harus dengan yang sudah terkhumusi, apakah boleh
pembayarannya setelah pembayaran khumus akhir bulan ini(pebruari,menjelang awal
maret) ?
2. Untuk tahun ini Saya punya sisa penghasilan, *berupa uang tunai,sekitar 2 juta(tp
masih bisa berkurang selama menunggu pembayaran),
* kemudian motor, 2 hp,baju-baju,buku-buku (belum terbaca semua),sepatu,sandal,jam
tangan dll(seperti alat tulis),,,
*kemudian saya mempunyai uang yang dipinjam oleh teman sekitar Rp. 4.650.000,-
(seingat saya),
*kemudian,uang Rp 3.500.000,- merupakan uang yang saya bayarkan untuk membuat
alat termasuk untuk membayar biaya bimbingan untuk konsultan yang membuatkan alat
untuk keperluan skripsi kuliah saya,,, yang mana rentang waktu alatnya dari sebulanan
yang lalu hingga selesai sekitar bulan agustus, namun saya bayarkan duluan karena
takut terpakai uangnya,..

mohon bantuan ustadz, mengenai mana saja yang harus saya keluarkan khumusnya
pada bulan ini,,,

3. Bilakah untuk hutang khumus ini saya harus meminta keridloan Marja, bagaimana
caranya, apakah saya harus mengirim pesan ke kantor Rahbar Hf?

4. Bagaimana kewajiban saya terhadap teman yang berhutang terhadap saya,


sejujurnya saya segan menananyakanya, dan saya mengira bahwa teman saya ini
belum bias membayar sekarang sekarang ini?

Untuk sementara ini yang saya tanyakan Ustadz,sembari saya fikirkan lagi apa yang
harus saya tanyakan mengenai masalah ini, terimakasih Ustadz,,,,

Sinar Agama ;

Salam dan trims pertanyaannya:


1- Boleh saja, tetapi mempercepat pembayaran hutang khumus itu, sudah tentu lebih
baik selama memungkinkan. Karena umur seseorang tidak bisa diprediksi dan bgt pula
pelunasan hutang khumus itu mmg wajib dipercepat selama mampu.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 20
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

2- Kalau motor itu termasuk keperluan yang wajar, maka tidak perlu khumus. Hp ke dua
dikhumusi. Lain2 tidak perlu, mungkin alat tulis sebaiknya dikhumusi (takut terhitung
barang2 konsumsi). Uang tunai dikhumusi dan yang dihutang itu harus dikhumusi nanti
kalau sudah dibayar.Yg 3,5 jt tidak perlu dikhumusi kalau ia dibayarkan sebelum tgl
tahunan khumusnya dan kalau mmg harus dibayar sebelum tgl akhir tutup tahun
khumus itu. tetapi kalau termasuk biaya hidup tahun depannya, maka hitung rata2
perbulannya dan bulan2 yang masuk ke tahun depannya, sebaiknya dikhumusi.

3- Kalau antum baru sadar ttg khumus ini dan mau bayar tetapi belum mampu, maka
bisa minta ijin ke kantor Rahbar hf bagian khumus, atau wakil yang memiliki perijinan
ini.

4- Uang yang di teman itu dikhumusi dikala nanti sudah bayar.

wassalam.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 21
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Memburu Kebenaran:

Salam ustad sinar..maaf mau nanya bab maliyah.


Apa perbedaan dan makna dari Zakat, infak, shodakoh dan Khums ?? dan kemana
menyalurkanya dan brpa persen??

Sinar Agama :

Salam dan trims petanyaannya:

1- Untuk beda zakat dan khumus ana sudah nulis di catatan.

2- Infak itu juga sudah ana terangkan. Kalau dalam istilah fikih adalah kewajiban
membantu keluarga dekat manakala mereka memerlukan bantuan belanja kehidupan,
Tetapi dengan syarat memang ada kelebihan untuk diri dan keluarganya sendiri dimana
yang ini diistilahkan dengan nafaqah. Jadi, berbeda antara nafaqah dan infaq.

3- Shadaqoh itu bisa kepada semuanya. Karena itu ada yang wajib, sph nafakah, infaq,
zakat (Tetapi khumus biasanya tidak disebut shadaqoh). Dan yang sunnah, seperti
membantu orang yang tidak sampai ke tingkatan darurat (seperti fakir miskin), karena
kalau darurat juga bisa menjadi wajib (seperti yang sakit atau kelaparan dimana kalau
tidak dibantu akan mati sementara kita mampu membantunya).

4- Khumus itu pengeluaran wajib seperlima harta yang lebih dari pengurangan
penghasilan setahun setelah dipotong belanja normal setahun.

5- Penyaluran zakat bisa ke marja', bisa ke 'amil zakat atau langsung dibagi kepada
yang berhak, seperti orang fakir, miskin atau dana2 umum seperti syi'ar Islam bangunan
jalan dan seterusnya. Tetapi khumus harus diberikan disalurkan kepada yang berhak
melalui marja'-nya atau 'amil khumus yang resmi dari marja'nya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 22
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Daris Asgar

Salam Ustadz, saya ingin bertanya tentang kewajiban yang sudah lama saya abaikan
karena kebodohan saya…mengenai khumus,Saya sudah baca daras fiqih Rahbar Hf
mengenai khumus, dan catatan ustadz mengenai khumus yang sudah terangkum dalam
file pdf dari sang pecinta,..karena saya takut salah,mohon bantuan ustadz..

1. Saya menganggap penghitungan waktu khumus saya adalah 1 maret (terhitung dari
awal menerima pendapatan)., dan selama ini saya belum menunaikannya karena
ketidak tahuan, berdasarkan catatan ustadz,bahwa saya harus menentukan perkiraan
terkuat yang harus saya bayar pada tahun yang sudah terlewati, dan karena untuk
membayar khumus tsb harus dengan yang sudah terkhumusi, apakah boleh
pembayarannya setelah pembayaran khumus akhir bulan ini(pebruari,menjelang awal
maret) ?2. Untuk tahun ini Saya punya sisa penghasilan, *berupa uang tunai,sekitar 2
juta(tp masih bisa berkurang selama menunggu pembayaran), * kemudian motor, 2
hp,baju-baju,buku-buku (belum terbaca semua),sepatu,sandal,jam tangan dll(seperti alat
tulis),,, *kemudian saya mempunyai uang yang dipinjam oleh teman sekitar Rp.
4.650.000,- (seingat saya), *kemudian,uang Rp 3.500.000,- merupakan uang yang saya
bayarkan untuk membuat alat termasuk untuk membayar biaya bimbingan untuk
konsultan yang membuatkan alat untuk keperluan skripsi kuliah saya,,, yang mana
rentang waktu alatnya dari sebulanan yang lalu hingga selesai sekitar bulan agustus,
namun saya bayarkan duluan karena takut terpakai uangnya,..

mohon bantuan ustadz, mengenai mana saja yang harus saya keluarkan khumusnya
pada bulan ini,,,

3. Bilakah untuk hutang khumus ini saya harus meminta keridloan Marja, bagaimana
caranya, apakah saya harus mengirim pesan ke kantor Rahbar Hf?

4. Bagaimana kewajiban saya terhadap teman yang berhutang terhadap saya,


sejujurnya saya segan menananyakanya, dan saya mengira bahwa teman saya ini
belum bias membayar sekarang sekarang ini?

Untuk sementara ini yang saya tanyakan Ustadz,sembari saya fikirkan lagi apa yang
harus saya tanyakan mengenai masalah ini, terimakasih Ustadz,,,,

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Boleh saja, tp mempercepat pembayaran hutang khumus itu, sdh tentu lebih baik
selama memungkinkan. Karena umur seseorang tdk bisa diprediksi dan bgt pula
pelunasan hutang khumus itu mmg wajib dipercepat selama mampu.

2- Kalau motor itu termasuk keperluan yg wajar, mk tdk perlu khumus. Hp ke dua
dikhumusi. Lain2 tdk perlu, mungkin alat tulis sebaiknya dikhumusi (takut terhitung
barang2 konsumsi). Uang tunai dikhumusi dan yg dihutang itu harus dikhumusi nanti

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 23
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

kalau sdh dibayar.Yg 3,5 jt tdk perlu dikhumusi kalau ia dibayarkan sebelum tgl tahunan
khumusnya dan kalau mmg harus dibayar sebelum tgl akhir tutup tahun khumus itu. Tp
kalau termasuk biaya hidup tahun depannya, mk hitung rata2 perbulannya dan bulan2
yg masuk ke tahun depannya, sebaiknya dikhumusi.

3- Kalau antum baru sadar ttg khumus ini dan mau bayar tp blm mampu, mk bisa minta
ijin ke kantor Rahbar hf bagian khumus, atau wakil yg memiliki perijinan ini.

4- Uang yg di teman itu dikhumusi dikala nanti sdh bayar.

Daris Asgar Terimakasih Ustadz,,,atas bantuannya,,,Semoga Ustadz selau dalam


kesehatan dan semua harapan Ustadz terkabulkan,amin..

Lanjutan

Ustadz,,,,orang tua saya tinggal di daerah yang belum ada Ustadz setaraf yang ada di
icc, bangil,,,atau kota yang ada yayasan yayasan yang ada Ustadz lulusan iran,
sehingga proses belajarnya dengan mendatangkan Ustadz dari yayasan2
tersebut.Selama ini ayah saya belum pernah menunaikan Khumus, ketika saya tanya,
keterangan dari ayah saya bahwa Ustadz yang datang menyampaikan bahwa untuk
sementara ini belum ada lembaga yang dapat dipercaya sebagai lembaga yang
mewakili pengumpulan khumus,jadi anjuran Ustadz yang datang untuk
mengumpulkannya saja sendiri,..apakah taklif saya terhadap ayah saya Ustadz?

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:Khumus itu tetap wajib apapun yg terjadi,
baik ada pengumpul atau tdk. Jadi, kalau blm ada pengumpul, mk wajib dipisahkan dari
harta lainnya kalau ingin menggunakan hartanya untuk keperluan ibadah spt baju yg
buat shalat dan semacamnya. Karena harta yg blm dikeluarkan khumusnya, tdk boleh
dipakai oleh pemiliknya dimana kalau dipakai akan menjadi haram dan shalat atau
ibadah2 yg mengikutkan harta tsb, akan menjadi batal. Jadi, kewajiban khumus ini tetap
wajib dan, karena itu disisihkan tersendiri, misalnya ditaruh di bank tersendiri atau dlm
pembukuan setidaknya sdh ditentukan dan diniatkan bhw dlm jumlah tertentu itu adalah
khumus yg tdk boleh dipakai oleh siapapun, baik diri yg punya atau keluarganya.

Sinar Agama Jadi, ada tdknya pengumpul itu, tdk ada hubungannya dg kewajiban
khumus dan hanya berhubungan dg penyetorannya saja dan, di indonesia banyak yg
menjadi wakil dlm hal ini. Tp berikanlah khumus itu kepada wakil yg biasa memberikan
tanda terima langsung dari marja'nya spy aman dan tdk beresiko bayar lagi kalau hilang
dan semacamnya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 24
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Slm, bu Hikmah Munirah bertanya, Hikmah Munirah ust Sinar Agama danSang Pecinta
.....dalam keadaan darurat!!!!....disekitar kita banyak yang membutuhkan,banyak yang
kelaparan,banyak yang sakit dan membutuhkan biaya untuk berobat,apakah kita mesti
telantarkan mereka??...dan kita harus mengumpulkan kemarja dulu....(gimana dong
,dengan ayat yang saya sebutin diatas,maaf apa ngga bertolak belakang?).?

Sinar Agama Oh kalau itu, mk jelas tdk boleh. Karena khumus itu dibagi enam dan
haknya enam bagian ini dimana akan dilakukan oleh marja'. Yaitu Allah, Nabi saww dan
imam maksum as. Ketiga bagian ini menjadi hak imam Mahdi as. Kemudian 1/3 lagi
untuk sayyid yg fakir/miskin, 1/3 untuk sayyid yg yatim dan miskin dan sayyid yg
kehabisan uang di perjalanan.

Semua pembagian dan penyalurannya, dilakukan oleh marja', bukan oleh umat.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 25
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

salam, Apakah khumus itu berlaku juga terhadap rumah yang dibeli untuk bisnis,
misalnya kita beli rumah untuk dijual kembali untuk mendapatkan untung?

Sinar Agama Salam dan trism pertanyaannya: Jelas rumah ke dua itu dihitung bisnis.
Dan hitungan bisnisnya adalah uang yg dijadikan modal itu, harus dikhumusi dulu kalau
diambil dari penghasilan sebelumnya. Kalau modalnya sdh dikhumusi, mk kalau
masuknya labanya pada pertengahan tahunan khumusnya, dan di akhir tahunan
khumusnya masih ada sisanya, mk sisanya ini yg wajib dikhumusi.

Dan kalau modalnya diambil dari hutang, mk yg dikhumusi adalah keuntaungannya dari
setelah membayar hutang dg riba-terpaksanya itu, dg catatan spt di atas. Yakni kalau
masuknya keuntungan tsb di pertengahan tahun khumusnya, mk kalau ada sisa dari
belanja normalnya di akhir tahunan khumusnya, mk baru wajib khumus.

Irsavone Sabit Bagaimana ustadz, jika modal untuk membeli rumah tersebut tidak
mempunyai sisa untuk dikhumusi, misalnya harga rumah atau tanah sama dengan
modal yang dimiliki tentunya tidak ada sisa untuk dikhumusi dan biasanya untuk
pegawai dalam membeli rumah atau tanah, ya harus terpaksa meminjam dari bank, dan
biasanya juga modal yang dipinjam sama dengan harga rumah atau tanah

Irsavone Sabit apakah rumah yang dibinisi tersebut, bisa ditinggali?

Irsavone Sabit apakah rumah yang dibeli dengan uang hutang sekalipun tidak dibisnisi,
tidak dikenai khumus?

Sinar Agama IS: Sebenarnya sdh banyak keterangan ttg khumus ini di fb ini.
Ringkasnya, kalau seseorang punya kelebihan dari penghasilannya, mk wajib bayar
khumus dari kelebihannya itu, sekalipun punya hutang milyarand rupiah. Kecuali kalau
sisa2 yg ada dibayarkan ke hutangnya itu sebelum tutup tahunan khumusnya yg dibuat
di tgl awal kerja atau awal menerima bayaran.

Kalau rumah yg dibisniskan itu ditinggali, sementara ia sdh punya rumah, mk mungkin
sebaiknya dihitung dg sewa dan dari sewa yg diumpamakan itu dikeluarkan khumusnya.
Tp kalau mmg blm punya rumah, mk jelas tdk masalah meninggalinya.

Rumah yg diperlukan, yakni kerena blm punya rumah, dan rumahnya itu dilihat dari sisi
fasilitas materinya sdh sesuai dg tingkatan sosial dirinya secara umum, mk tidak perlu
dikhumusi. Kecuali kalau uangnya ditabung sebelum itu dan tersisa di tahun penutupan
khumusnya dimana yg demikian harus dikhumusi. Tp kalau kredit, mk selama uang2

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 26
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

kreditnya itu dibayarkan sebelum penutupan tahunan khumusnya, mk tdk perlu


dikhumusi.

Tp rumah ke dua, harus dikhumusi. Bgt pula dg mobil ke dua, motor ke dua...dst karena
sdh keluar dari keperluan darurat secara umumnya. Baik benda2 ini dibeli secara kontan
atau kredit dan hutang.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 27
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Salam,

mau tanya lagi pak ustad...dalam salah satu tulisan, pak ustad mengatakan bahwa
khumus wajib diberikan dan dikelola oleh Rahbar, sebagian drnya adalah hak para
sayyid...(maaf kalau salah,mohon koreksinya).Tante saya seorg syarifah yg menikah
dgn ahwal, lalu suaminya itu meninggal dunia dgn 3 anak yatim perempuan. apakah dia
berhak mendapatkan khumus sbg sorg syarifah ? bagaimana dgn hak anak2 yatimnya
yg sdh terputus nashab dr ibunya ? jika dari kami pihak keluarganya telah
menafkahinya, dan secara hitung2an sdh tercukupi,apa masih boleh meminta hak
khumusnya ?

Sang Pencinta Salam, ikut bantu, khumus itu wajib dan kangsung diserahkan ke marja
masing-masing, nah nanti beliau yang mendistribusikannya, bukan mukalaf langsung
mbak, katakanlah mbak langsung ke saudara yg syarifah tsb.

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: SEbagai tambahan, bhw khumus itu
hanya akan diberikan oleh marja'nya (selama terjangkau dg seluruh kebatasan yg ada),
kepada sayyid dan syarifah yg miskin/fakir, baik ia yatim atau bukan. Sementara anak2
yg dari keturunan yg antum sebutkan itu, karena ayahnya ahwal, mk sdh tdk bisa
mendapatkan khumus. Tentu saja, yg menerima khumuspun harus fakir/miskin. Jd,
kalau ada sayyid yg sdh mempunyai belanja, sekalipun dari pemberian ornag lain yg
mencukupinya, mk sdh tdk boleh menerima khumus dari marja'-nya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 28
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Zainab Naynawaa

Salam ...smg keberkahan ustd yg sy harapkan..


Afwan ustd ada temen minta djelaskan rincian rincian apa sj yg hrs dikeluarkan ut
membayr khumus...??
1. Barang atw bhn makann tersisa saat wktnya mmbyr khumus apakah wajib
dikeluarkan dn bgmn cr menghitungnya misalnya dr 1kg beras msh ada 1/4 beras..

2.Jika kita pinjem modal ut usaha smntr dr keuntungan dlm 1thn dputer lg ut usaha lain ,
bagaimn cr menghitungnya apakah dr keuntungan pertama atw stlhnya..??

3.Jika kita msh punya hutang apakah ada kewajiban mmbyr khumus..?? smntr yg kita tw
kewajiban hutang lebih utama dr pd byr khumus..wassalam

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Sekedar menambahi nukilan Pencinta:

1- Semua uang tunai atau di simpanan dan barang2 konsumsi yg tersisa sampai masuk
tanggal tahunan khumusnya, spt pulsa internet, pulsa tlp, makanan, bensin, nasi,
tempe,...apa saja wajib dikhumusi dan dihitung sesuai dg harga belinya dan dikeluarkan
seperlimanya yg diuangkan tentunya.

2- Keuntungan yg diputar, sdh tentu harus dikhumusi. Dan setelah itu, baru bisa dibuat
usaha lagi. Dan hutang yg berupa modal usaha yg sdh dibayar, jg wajib dikhumusi dg
uang bersih alias uang yg sdh dikhumusi. Misalnya, pinjam modal 50 jt. Dalam setahun,
sdh dibayar 20 jt dan ada kelebihan hasil setelah dipakai hidup sederhana sebesar 10 jt.
Maka 30 jt itu harus dikhumusi. Caranya, yg 10 jt dikhumusi dulu. Karena itu, mk yg 10 jt
itu akan tersisa 8 jt yg berupa uang bersih karena sdh dikeluarkan khumusnya yg 2 jt.
Nah, membayar khumus yg 20 jt itu, kan tdk bisa diambil dari modal yg sedang terputas
untuk usaha itu. Jadi, 20 jt, dimana khumusnya 4 jt, mk dibayar dg uang bersih yg
tersisa tagi. Karena itu, sisa bersih seluruh keuntungan setelah dipotong khumus:
Berupa uang tunai 4 jt (hasil pengurangan dari 8 jt uang bersih dipotong 4 jt khumus yg
ada di modal) dan berupa modal 20 jt. Jadi, modal yg 50 jt itu, sekarang sdh menjadi
dua, pertama sebagai milik sendiri yg berjumlah 20 jt dan yg masih berupa pinjaman yg
berjumlah 30 jt.

3- Khumus itu tdk ada hubungannya dg hutang. Khumus berhubungan dg uang dan
barang2 konsumsi yg lebih setelah mencapai tahun khumusnya. Jadi, biar punya hutang
1 Milyard rupiah, lalu ada sisa uang di kocek 1000 rupiah, di bank 1 jt, 5 potong rokok,
2000 rupiah sisa pulsa, satu gorengan tahu, satu sendok gula...dst..., mk semua
dijumlah dan wajib dikeluarkan khumusnya. Dan bahkan sekalipun si yg punya hutang
itu, sedang meringkuk di penjara sekalipun karena hutan2nya itu, mk kalau kelebihan itu
ada, mk wajib membayar khumusnya.

Kalau tdk mau bayar khumus, mk sebelum tutup tahun khumusnya, bayarkan semua hal
yg diperkirakan akan lebih itu, kepada hutang2nya hingga tak tersisa satu rupiahpun,
Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 29
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

satu goreng tempepun dan secentong nasipun.....di tgl tahunan khumusnya.

wassalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 30
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sang Pencinta

Salam, ada yg bertanya, jika seorang Suni lalu hijrah ke Syiah dan ktk di Suni
1) tahu bhw khumus itu wajib tp tdk membayarkannya, apakah skrg wajib bayar bagian
yg hrs dikhumusi?
2) tdk tahu apa itu khumus, apakah wajib membayarnya skrg?Trims

Jika wajib bayar, bgmn dgn ibadah sholat dgn pakaian dari bagian yg blm dikhumsusi, semasa Sunni dulu?

Sinar Agama Salam dan trims pertanyannya:

1- Yg tahu tp tdk membayar khumusnya itu, wajib membayarkannya. Dan cara


menghitung qodhonya adalah dikira-kira setelah setahun masa kerjanya itu, apa ada
kelebihan dari uang atau barang2 konsumsinya spt bensin, beras, nasi, tempe mentah,
tempe goreng, pulsa, rokok....dst. Kalau ada, mk dikirakan jumlahnya, lalu dikeluarkan
seperlimanya. Begitu pula, tahun2 berikutnya. Tp mengqodho khumusi tu, harus dari
uang yg bersih spt harta yg sdh dikhumusi (kelebihan tahun sekarang yg sdh
dikhumusi).

2- Kalau tdk tahupun, tetap wajib bayar khumus. Karena kwajiban ini tdk tergantung
kepada pengetahuan sekalipun mungkin dimaafkan atas kelambatannya kalau mmg tdk
tahu dan tdk ada jalan untuk mencari tahu. Btw, yg telah lalu wajib dikhumusi walau dg
mengira-ngira kelebihan dari hasil pengurangan pendapatan setahun dikurangi belanja
normal (tdk berlebih) selama setahun jg. Untuk yg telah lalu yg blm dikhumusi dikala
sunni itu, biasaya tetap harus diqodho, dan dlm hal ini, bisa mencicil tp dg keridhaan
marja' atau wakilnya yg memiliki ijin perelaan terhadap penyicicilan tsb sesuai
kemampuan.

Mata Jiwa pak ustad, jika ada kasus suaminya belum mau mengeluarkan khumus krn
beranggapan bahwa setiap bulannya telah mengeluarkan sekitar 10 % dr
penghasilannya untuk menyantuni faqir miskin dan beberapa sayyid/syarifah yg
terhitung masih kerabat, bagaimana hukumnya ?

Willy Bulao klo tiap akhir tahun (bln desember) dpt uang kaget spti bonus perusahaan
apakah wajib dikhumusi...?

Sang Pencinta Mata Jiwa: terhitung wajib khumus, khumus itu wajib diserahkan pada
marja', tdk disalurkan sendiri oleh mukalaf.

Reyza Pahlevi Persoalan marja gmana qta menentukan marja buat qta. .ya. . Mhn
penjelasan nya .

Sang Pencinta Reyza, Penentuan seorang mujtahid yg diangkat sbg marja di antaranya
dilihat dari kelebih-pandai-an seorang mujtahid dalam menjelaskan dalil2 sebuah fatwa

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 31
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

dibanding mujtahid lain, dan bebeapa syarat lainnya. Kalo berminat utk memahami lbh
dlm silahkan rujuk ke
sini,https://www.dropbox.com/s/g2unyedhagftit3/WF%20Marja%20Taklid.pdf?m

Sinar Agama Willy: Kalau uang tsb adsalah hadiah yg tdk wajib dikeluarkan perusahaan
dan bukan hak karyawan, atau bukan karena ada pemotongan bayaran di perbulannya
yg akan diberikan di akhir tahunnya, mk ia terhitung hadiah dan tdk ada khumusnya.

Memang, pemberi hadiahnya, kalau banyak dan diluar keumuman, mk ia yg wajib


mengeluarkan khumusnya dari hadiahnya tsb. Tp yg diberi hadiah, tdk wajib khumus.

Sinar Agama Mata: Penyantunan itu bisa dianggap pengeluaran belanja. Tp tdk sebagai
khumus. Artinya belanjanya boleh dipotong untuk sedekah dan membantu orang atau
islam. Yakni yg dimaksudkan dg belanja yg boleh dipakai dari penghasilan itu, termasuk
di dalamnya hal2 spt sedekah itu.

Jadi, kalau pada akhir tahun Khumusnya masih ada sisa dari uang dan barang2
konsumsinya, mk wajib dikeluarkan seperlimanya dan diserahkan ke marja' atau
wakilnya untuk disalurkan kepada yg berhak dan tdk bisa disalurkan langsung karena
bisa salah dan sebagainya. Btw, harus disetor ke marja'-nya atau amil khumus dari
marja'nya itu.

Kalau suami tsb sunni, mk jgn dipaksa spy tdk terjadi hal yg lebih buruk spt
pertengkaran atau perceraian, karena itu cukup diingatkan saja. Tp kalau istrinya yg
syi'ah, mk setiap ada kelebihan dari belanja atau uang apa saja yg diberikan dari
penghasilan suaminya di tahun khumusnya, mk keluarkan khumusnya tanpa harus ijin
kepada suaminya. Karena khumus itu hak Allah, Nabi saww, Ahlulbait dan para
sayyid/syarifah (keturunan 'Abdulmuthallib) yg fakir, baik yatim atau tdk, atau yg
kehilangan uang di perjalanan.

http://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/501336379916273?comment_id=51602
21&offset=0&total_comments=15

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 32
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sang Pencinta

Salam, brp kadar sedekah (penantunan fakir miskin) yg tdk dimasukkan dlm perhitungan
khumus? Apakah dianjurkan mengkhumusi dulu stlh itu br sedekah? Atau gmn?trims —
with Sinar Agama.

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

Sedekah, hadiah, bantuan, infak, amal Islam...dst...adalah bagian dari nafakah yg boleh
diambil dari belanja setahun. Artinya, semua itu masih tergolong belanja. Asal jumlahnya
mesti disesuaikan dg kelayakan yg ada dan, sdh tentu tdk bermaksud untuk lari dari
khumus. Kelayakan yg ada itu bisa jg karena obyek yg mau dibantu. Kalau mmg
memerlukan lebih banyak dan masuk akal dan tdk ada yg membantunya kecuali kita, mk
kita boleh membantunya dan, sdh tentu bagian dari belanja kita. Tp kalau mau hati2 jg
boleh dan lebih selamat. Yakni di pengeluaran yg sdh keluar dari kenormalan sekalipun
diperlukan oleh obyek yg mau kita bantu. Yakni dg mengeluarkan khumusnya dulu. Tp
kalau masih wajar2 saja, mk tdk perlu mengeluarkan khumusnya karena mmg masih
termasuk belanja kita.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 33
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Arief Syofiandi

salam, ada titipan pertanyaan dari ikhwan ustadz, ia diberi uang oleh saudaranya yang
non AB sebesar 1 juta rupiah, apakah uang tersebut harus dikhumusi mengingat
saudaranya tersebut mendapatkan uang antara lain dari MLM dan usaha lainnya seperti
kos-kosan, dagang pulsa...Jika harus dikhumusi bagaimana solusinya sementara uang
sekarang tersisa 500 rebu lagi, karena yang 500 ribu oleh teman saya sudah dipake
untuk menebus kalung yang digadaikan..dan ikhwan temen saya ini termasuk kategori
mendapat gaji 12 pas, artinya pas tanggal 12 sudah habis, terkadang menulis sebagai
sampingan dan apakah honor dari menulis tersebut harus dikhumusi,,terima kasih atas
kesabaran untuk menjawabnya dengan segera!

Sinar Agama SAlam dan trims pertanyaannya yg cukup mengharukan:

1- Kalau uang itu, terbukti swangat meyakinkan dari MLM, mk harus diberikan ke orang
miskin dan, dg katagori yg dijelaskan itu, mk berarti saudara penerima hadiah dari
saudaranya itu mmg tergolong fakir, jadi bisa dia ambil.

2- Kalau uang itu, diragukan dari MLM seluruhnya, mk tdk bisa dihukum dari MLM dan
hukumnya jelas halal2 saja untuk dirinya.

3- Kalau uang itu, diyakini dg bukti, bhw berupa campuran dari uang MLM dan yg
lainnya, mk mmg wajib dikhumusi, yaitu dikeluarkan 200.000-nya. Jadi, dari sisa
500.000 itu dikeluarkan 200.000, yakni khumus dari 1.000.000 (uang asalnya).

4- Kalau uang itu, diragukan ada campuran dari MLM atau tdk, sekalipun kita tahu
banyak caranya ia mencari uang dimana ada yg haram (MLM) dan ada yg halal dpt kos-
kosan, mk jelas halal dan tdk perlu diselidiki.

5- Kalau uang itu, dihukumi halal untuk dirinya sebagaimana sdh dijelaskan diatas, tp
ada bukti bhw ia dari pemasukan tahun lalu yg berarti blm dikhumusi, mk wajib
dikhumusi.

6- Kalau uang itu, dihukumi halal untuk dirinya sebgaimana sdh dijelaskan di atas itu, tp
tdk ada bukti bahw ia uang dari penghasilan tahun lalu atau sebelum2nya dan
dimungkinkan dari penghasilan tahun ini atau apalagi ada bukti bhw ia dari penghasilan
tahun ini, mk tdk perlu dikeluarkan khumusnya.

wassalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 34
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sang Pencinta

Salam, bagaimana hukum asuransi yg diakhir periode menjadi tabungan investasi,


misalnya asuransi itu tdk digunakan, perusahaan membuat skema menjadi tabungan
dgn keuntungan? apakah asuransi spt ini dikena khumus? trims

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Asuransi itu jelas harus pakai uang bersih, yakni dikhumusi dulu sebelum setor
perperiodenya. Karnea kalau tdk dikhumusi, mk di akhir tahun, wajib dikhumusi dg uang
yg bersih dari khumus.

2- Tabungan dg keuntungan, adalah riba, kecuali dg bentuk kerja sama bisnis


sebagaimana maklum. Dan kerja sama inipun, bukan merintenir orang, tp benar2 kerja
lagi dg para pelaksana bisnis.

Sang Pencinta Bukankah asuransi dikeluarkan dari perhitungan khumus ust?

Sinar Agama Pencinta: Tidaklah.Kan dulu sdh dibahas, bhw yg dimaksud asuransi di
iran itu dimana merupakan bantuan pemerintah, lain dg asuransi kita2 disini. Coba
antum tengok lagi bahasan mengenainya. Btw,apapun kelebihan di akhir tahun, mk
harus dikhumusi. Kalau masih ada di kantor asuransi karena masih di pertengahan
kontrak misalnya, mk dikhumusi ketika sdh ada dlm ikhtiar kita sepenuhnya, misalnya di
akhir kontrak spt setahun atau lebihnya kontrak asuransi itu.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 35
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Mata Jiwa

Salam,

pak ustad, berikut rincian dari pendapatan teman saya yg minta dihitungkan khumusnya
:

1. gaji perbulan yang dibawa pulang dari kantornya Rp. 45 jt


2. rincian pengeluaran al:
2.1. biaya cicilan rumah rp.10jt/bln ( ini rumah ke - 2, rumah ke -1, dianggap
terlalu kecil, jadi pindah kerumah baru, rmh yg lama sedang ditawarkan
untuk dijual dgn harga Rp. 650 jt, sekarang rumahnya kosong, sewaktu
beli harganya 125 jt )
2.2. punya 2 mobil, mobil yg dipakai suami harga 235 jt (bekas), yg dipakai
istri mobil bonus dr kantor seharga Rp. 280 jt (baru), sekarang harganya
190 jt. 2 buah motor @ Rp. 12 jt
2.3. biaya pengeluaran rumah tangga,sekolah,bensin,rekening,pembantu dll
Rp. 20 jt/bln.
2.4. membiayai orang tua suami Rp. 2 jt/bln dan orang tua istri Rp. 2 jt/bln
2.5. membiayai keluarga kedua belah pihak yg tdk mampu total Rp. 1.5 jt/bln
2.6. sedekah rutin Rp. 1,5 jt/bln
2.7. biaya sakit/berobat, rumah tangganya seluruhnya ditanggung oleh kantor
tapi tdk dgn kedua orang tua dan keluarga kedua belah pihak.
3. sisa dana perbulan yg disimpan berupa tabungan Rp. 8 jt/bln
4. punya tabungan Rp. 300 jt dibank muamalat

gaji tsb diatas sejak november 2012, sebelumnya gajinya 30 jt.


menurut teman saya, gaji sebelumnya pas untuk kebutuhan rumah tangga dan
keluarganya juga santunan2...setiap membeli sesuatu atau mendapat rizki yg tdk
terduga2, ia selalu mengeluarkan sebesar 5 % dari pendapatannya u.sedekah.

mohon dibeberkan cara menghitungnya/rumusnya pak ustad, biar kita semua tau, dan
besok2 tidak merepotkan pak ustad lagi...jika pak ustad sibuk, pertanyaan ini tdk
terburu2 untuk dijawab...sebelumnya saya menghaturkan banyak terima kasih.

Semoga pak ustad selalu dilimpahkan kesehatan, keberkahan,panjang umur dan


diridhoi ALLAH...

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Jawaban saya akan disisipkan di sela2
penjelasan pendapatan di atas yg saya copas ke komentar ini:

1. gaji perbulan yang dibawa pulang dari kantornya Rp. 45 jt


2. rincian pengeluaran al:
2.1. biaya cicilan rumah rp.10jt/bln ( ini rumah ke - 2, rumah ke -1, dianggap
terlalu kecil, jadi pindah kerumah baru, rmh yg lama sedang ditawarkan
Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 36
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

untuk dijual dgn harga Rp. 650 jt, sekarang rumahnya kosong, sewaktu
beli harganya 125 jt )

Jawaban untuk 2.1. ini: ---> Khumus Rumah Pertama: Kenaikannya, yaitu (650 jt-125
jt):5= 105 jt. Jadi dari rumah pertama ini hanya kenaikannya yg dikhumusi. Karena itu,
rumah kedua, keseluruhannya harus dikhumusi. Mengkhumusi rumah ke dua, dengan
cara: Total harga rumah ke dua - 125 jt sebagai hak memiliki rumah yg sdh wajar
sebelumnya. Sisa dari pengurangan ini yg wajib dikhumusi, yaitu dg mengeluarkan
seperlimanya. Bisa dg membayar seluruhnya dg memakai uang yg sdh dikhumusi spt
laba rumah yg sdh dikhumusi di atas itu, dan bisa jg dg uang yg 125 jt itu.

2.2. punya 2 mobil, mobil yg dipakai suami harga 235 jt (bekas), yg dipakai
istri mobil bonus dr kantor seharga Rp. 280 jt (baru), sekarang harganya
190 jt. 2 buah motor @ Rp. 12 jt

Jawaban untuk 2.2. ini:---> Kalau mobil sendiri itu dibeli setelah mendapat mobil bonus
dari kantor, atau setelah memiliki motor pertama (kalau motor ini waktu itu sesuai dg
derajat sosialnya dan sdh cukup secara umum), mk dikhumusi (47 jt). Begitu pula kalau
dibeli sebelum mobil bonus itu, tp setelah punya motor yg cukup untuk keperluannya
secara umum dan sesuai dg derajat sosialnya secara umum, mk harus dikhumusi pula.
Tp kalau sebelum mobil bonus itu dan sebelum punya motor, atau setelah punya motor
tp mobil tsb secara umum mmg diperlukan dan secara umum sesuai dg derajat
sosialnya, mk tidak perlu dikhumusi.

Untuk mobil bonus itu, kalau ia bonus dlm arti hadiah dan sebelum punya mobil pribadi
itu, mk tdk ada khumusnya. Tp kalau didapat dari bonus dlm arti upah ekstra kerja/karya
atau apalagi setelah setelah punya mobil ke pribadi, mk dikhumusi (56 jt).

Untuk motor, kalau dua2nya dibeli setelah punya mobil pribadi atau bonus kantor, baik
mobil yg pribadi itu dikenai khumus atau tdk, mk kedua motor tsb wajib dikhumusi (4,8
jt). Tp kalau dibeli sebelum punya mobil, mk motor ke dua saja yg dikhumusi (2,4 jt).

2.3. biaya pengeluaran rumah tangga,sekolah,bensin,rekening,pembantu dll


Rp. 20 jt/bln.
2.4. membiayai orang tua suami Rp. 2 jt/bln dan orang tua istri Rp. 2 jt/bln
2.5. membiayai keluarga kedua belah pihak yg tdk mampu total Rp. 1.5 jt/bln
2.6. sedekah rutin Rp. 1,5 jt/bln
2.7. biaya sakit/berobat, rumah tangganya seluruhnya ditanggung oleh kantor
tapi tdk dgn kedua orang tua dan keluarga kedua belah pihak.
3. sisa dana perbulan yg disimpan berupa tabungan Rp. 8 jt/bln

Jawaban untuk 3 ini: ---> Kalau dari sisa perbulan ini, tdk dibelikan hal2 yg dobel (ke dua
atau ke tiga) dan tdk diborosin, dan terisa sampai akhir tahun khumusnya, mk nanti baru
dikhumusi. Karena itu, harus menentukan tgl tahunan khumusnya yg disesuaikan dg
awal kerja atau awal mendapat bayaran. Tp kalau dibuat membeli yg ke dua, ke tiga dst
Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 37
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

dari hal2 yg sdh dimiliki mk setiap membeli itu, wajib dikeluarkan khumusnya. Karena
itu, kalau membali barang yg seharga 10 jt, mk mesti membayar khumusnya 2,5 jt.
Karena 10 jt itu harus uang bersih. Jd, untuk mendapatkan uang bersih 10 jt, itu, harus
menyediakan 12,5 jt dimana setelah dikurangi seperlimanya, akan menjadi 10 jt.

4. punya tabungan Rp. 300 jt dibank muamalat

Jawaban no 4 ini: ---> Tabungan ini, kalau berupa sisa yg sdh melewati tahun
khumusnya, yaitu yg disesuaikan dg awal mendapat bayarannya itu, mk wajib dikhumusi
(60 jt). Tp kalau berupa pemasukan tahun ini, mk ditunggu sisanya nanti di akhir tgl
tahunan khumusnya itu. Baru kalau ada sisa, dikhumusi dg mengeluarkan seperlimanya.

gaji tsb diatas sejak november 2012, sebelumnya gajinya 30 jt.


menurut teman saya, gaji sebelumnya pas untuk kebutuhan rumah tangga dan
keluarganya juga santunan2...setiap membeli sesuatu atau mendapat rizki yg tdk
terduga2, ia selalu mengeluarkan sebesar 5 % dari pendapatannya u.sedekah.

Jawaban untuk gaji ini:---> Pengeluaran 5% itu tdk bisa dihitung khumus dan jg tdk bisa
dihitung zakat, karena zakat pekerjaan/profesi itu, tdk ada dlm Islam. Jadi, pengeluaran
itu terhitung sebagai amal sedekah atau pertolongan kepada orang lain. Sedang yg
berurusan dg khumus ini, mk diliaht lebihnya saja. Kalau ada lebih, baik uang atau
barang2 konsumsi, mk sisanya ini yg dikhumusi, yaitu dikeluarkan seperlimanya. Karena
itu mesti diingat-ingat, apakah di th berikutnya dari awal mendapat bayaran itu tdk
memiliki sama sekali sisa uang atau tdk, baik di rumah atau di bank. Kalau punya, mk
dikeluarkan seperlimanya. Begitu pula, dg barang2 konsumsinya, spt bensin, pulsa,
nasi, beras, lauk mentah, lauk masahk, rokok, parfum, sabun, minyak goreng, pasta
gigi....dst. Kalau dipastikan ada sisa dari barang2 konsumsinya ini atau uangnya itu, tp
tdk tahu jumlahnya, mk cukup dikira-kira saja dan, dari perkiraan itu, dikeluarkan
seperlimanya. Dan kalau terjadi dlm beberapa tahun sejak awal menerima bayaran itu,
mk diqodho dg uang yg sdh dikhumusi terlebih dahulu.

wassalam

Mata Jiwa maaf pak ustad, saya mau nimbrung tanya : jika orang tua atau saudara sakit
dan biaya sakitnya kita yg tanggung,lalu biaya anak masuk kuliah misalnya, kan
lumayan besar2 itu pak berarti mempengaruhi setoran khumusnya? berarti
perhitungannya benar2 yg tersisa ketika masuk jatuh tempo tgl khumusnya ? lalu, ketika
membeli rumah ke-2, harganya 900 jt-an, tapi dgn mencicil, uang muka 200 jt, nah...yg
dikeluarkan khumusnya 20% dikalikan uang muka atau keseluruhan harganya ?....maaf
pak ustad, jadi merepotkan...saya juga harus belajar sampai jelas sekali juga dari kasus
teman ini, nanti kan saya jadi bisa berhitung untuk saya sendiri....

Sinar Agama Mata:

1- Untuk yg pengobatan dan biaya kuliah itu, mmg termasuk belanja yg jelas tdk wajib
Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 38
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

dikhumusi.

2- Untuk khumus rumah ke dua itu, mk 20% kali seluruh harga, kalau sdh lunas
semuanya. Kalau belum, mk 20% kali uang muka dan semua cicilan yg sdh dibayar, dan
ke depan 20% kali setiap cicilan ke depannya. Untuk pengkhumussan yg telah lalu,
mesti dibayar dg uang yg sdh dikhumusi terlebih dahulu. Dan untuk yg ke depan, bisa
dikhumusi dg bersamaan waktunya dg waktu penyicilan. Caranya, bagilah cicilan itu
menjadi 4 bagian. Lalu tambahkan hasilnya kepada cicilan tsb. Nah, jumlah inilah yg
mesti disediakan. Ketika jumlah ini dikurangi 20%-nya yg akan dibayarkan ke khumus,
mk sisanya akan sama dg jumlah cicilan yg harus dibayarkan.

http://www.facebook.com/sinar.agama/posts/489803791073538?comment_id=4612167
&offset=0&total_comments=5

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 39
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sang Pencinta

Salam, dikatakan uang hadiah yg kita terima di akhir tahun adalahhadiah yg tdk wajib
dikeluarkan perusahaan dan bukan hak karyawan, atau bukan karena ada pemotongan
bayaran di perbulannya yg akan diberikan di akhir tahunnya, mk ia terhitung hadiah dan
tdk ada khumusnya.

Berdasarkan keterangan penanya, hadiah tsb adalah tidak dikhumusi, nah jika hadiah
ini dibelikan kendaraan pribadi atau usaha, apakah ia dikhumusi?tks — with Sinar
Agama.

Sinar Agama SAlam dan trims pertanyaannya: Kalau harta itu sdh bersih, mk mau
dibuat apapun sdh halal. Kalau dibuat usaha atau beli rumah atau tanah, dan nanti
barang2 itu dijual lagi dg nilai bertambah, mk nilai tambahnya ini saja yg dikhumusi,
kalau barang2 itu sdh mencapai setahun. Tp kalau dibuat usaha, mk labanya bisa dibuat
belanja normal spt bayaran dia dari kantornya yg memberi bonus tsb. Dan kalau kedua
pemasukan itu, di akhir tahun khumusnya, memiliki kelebihan baik uang tunai atau
tabungan atau barang2 konsumsi, spt beras, nasi, lauk mentah, lauk matang, bensi,
rokok, pulsa, sabun, sampo...dst..., mk wajib dikhumusi. Tp kalau uang bersih itu sdh
berkurang karena dipakai, mk tdk bisa ditutup dg uang penghasilannya yg baru. Jadi,
kelebihan dari nilai yg sdh berkurang itu yg wajib dikhumusi kelak kalau sdh mencapai
tahun khumusnya.

Susi Noorhayati ustad, maksd dari harta bonus sdh bersih disini, maksdnya apa sdh di
keluarkan khumusnya gitu ustad??

Yayan Iyay satu lg ustadz, klo uang bonus itu saya belikan HP, sementara saya sudh
punya HP. apakah hp yg k dua itu d khumusi?

Sinar Agama Susi dan Yayan: Kalau bonus itu berkreteria spt yg ditanyakan Pencinta yg
mmg mengambil dari jawabanku sebelumnya (uang hadiah yg kita terima di akhir tahun
adalahhadiah yg tdk wajib dikeluarkan perusahaan dan bukan hak karyawan, atau
bukan karena ada pemotongan bayaran di perbulannya yg akan diberikan di akhir
tahunnya, mk ia terhitung hadiah dan tdk ada khumusnya), mk ia sdh bersih dan tdk
perlu khumus. Jadi, kasarnya, mau dibuat foya2 jg tdk masalah. Spt beli hp sepuluh biji
sekaliun.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 40
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Hidayatul Ilahi

seseorang sudahbekerja sekitar 4tahun ato lebih(saat sunni),saat ia syiah ia baru


tau baru2 in klo wajib bayar khumus,,,

1. apakah yg d bayar itungan sejak ia sunni ato syiah ustad??

2. klo misal ny uang seseorang itu d akhir tahun khumus sekitar 300jt,,,dan d
khumusi 1/5,,,maka sisa 240jt,,,lalu yg 240jtd putar lagi untuk usaha,,,,dan d
waktu tahun khumus berikutnya jd 350,,,,yg d khumusi yg 350jt ato yg 110jt ny
ustad???

3. saya ragu ustad,,,yg d khumusi mobil pribadi ato mobil buat usaha???

syukran ustad

Sang Pencinta Salam, http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/qadha-khumus-


seseorang-yg-baru-hijrah-ke-
syiah/501959609853950 ,http://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/perhitungan-
khumus/501954916521086

Hidayatul Ilahi saya blm faham tentang ini ustad "Tp mengqodho khumusi tu,
harus dari uang yg bersih spt harta yg sdh
dikhumusi (kelebihan tahun sekarang yg sdh
dikhumusi).",,,,,bgaimana carany membayar qodho khumus dgn uang yg sudah
bersih(sudah d khumusi),sedangkan beliau blm ada bayar khumus dlm 4tahun
itu,,,,afwan,,,saya d cubit pun tak apa ustad

Sang Pencinta Maksudnya adalah dikhumusi dulu penghasilan tahun ini lalu uang tuk
qadha khumusnya (tahun2 dmn khumusnya blm dibayar) diambil dari dari harta bersih
ini.

Sang Pencinta misal setelah dihitung qadha khumus 1 juta (cara perhitungannya
tertera di link di atas) , harta bersih tahun ini (setelah dikhumusi) 3 juta, maka uang
satu juta ini diambil dari 3 juta.

Hidayatul Ilahi ok kanda,,,,saya hampir faham,,,,jd tahun ini d khumusi dlu,,,lalu


3tahun qadha d ambil dari harta bersih tahun ini,,,,syukran kanda,,,

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya dan syukur padaNya karena sdh
terjawab dg nukilan itu.

Untuk qodho itu, bisa dg yg diterangkan Pencinta itu, yakni mengambil harta dari yg sdh
dikhumusi terlebih dahulu di tahun ini sebagai tahun awal pembayaran khumusnya.
Akan tetapi bisa jg dg uang yg belum dikeluarkan khumusnya, tp harus dikhumusi

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 41
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

berbarengan dg qodho khumusnya itu. Misalnya, punya qodho 40 jt, mk bisa diambil
dari penghasilan tahun ini yg belum dikeluarkan khumusnya dg cara mengeluarkan
khumus dari 40 jt ini sebelumnya. Nah, bagaimana caranya spy kita mengeluarkan
khumus dg uang ini hingga hasilnya 40 jt, karena kalau 40 jt itu dikhumusi mk akan
berkurang 8 jt (1/5-nya)???

Caranya, bagi dulu 40 jt dg empat bagian. Haislnya 10 jt. Nah, tambahkan 10 jt ini
kepada 40 jt itu, mk ia akan menjadi 50 jt. Nah, 50 jt ini yg harus disediakan dg uang
kotor atau yg blm dikhumusi itu. Lallu keluarkan khumus dari 50 jt ini, yaitu 10 jt, mk
akan tersisa 40 jt sebagai khumus qodho-nya. Jadi, di pertengahan tahun ini, ia bisa
membayar khumus 50 jt dimana rinciannya 10 jt sebagai khumusan 50 jt ini dan sisanya
yg 40 jt sebagai qodho khumusnya.

Oh iya, jangan lupa, bhw: mmg ketika uang itu sdh dikhumusi, mk di tahun depan
hanya kelebihan dari labanya yg dikhumusi dan uang yg telah dikhumusi sebelumnya itu
tdk perlu dikhumusi lagi. Akan tetapi, kalau uang bersih tsb, tdk dipakai untuk keperluan
hidup, baik belanja normal atau agak berlebihan (karena kalau sdh bersih bisa beli
apapun dobel2 atau rangkap tiga atau empat, spt hp, emas, mobil, tanah...dst dimana
sdh tdk haram lagi). Tp kalau dipertangahan tahun ini, disela-sela bisnisnya, ia memakai
uang modalnya itu, mk yg dikhumusi adalah sisa dari laba yg dihitung dari modal-bersih-
khumus yg telah dikurangi dg penggunaan tsb. Karena itulah, mk kalau uang modal
bersih dari khumus itu disimpan dlm rekening yg sama dg putaran2 uang yg bercampur
laba itu, mk setiap mau ambil uang untuk belanja normal (bukan yg berlebihan atau
agak berlebihan) kesehariannya, mk niatkan untuk mengambil laba tahun ini. Kalau hal
ini, dilakukan, mk yakin bhw modal yg sdh bersih itu, tetap utuh hingga yg wajib
dikhumusi hanya kelebihan labanya saja dari uang bersih tsb. Tp kalau tdk diniati, mk
bijaknya mengkhumusi belanja tahun yg tanpa niat itu juga. Jadi, diperkirakan dlm
setahun itu habis berapa dan dikhumusi dg uang yg sdh dibayarkan khumusnya
(bersih). Jadi, kalau tanpa niat dlm belanjanya itu, mk mengeluarkan dua khumus.
Pertama khumus yg dibelanjakan dlm setahun itu, dan ke dua khumus sisanya dari uang
bersih yg pertama itu.

Sinar Agama Tambahan: untuk sisa laba itu, yakni yg 110 juta itu, ana rasa sdh jelas
dg nukilan Pencinta dan tambahan keterangan di atas. Untuk mobil itu, mk jelas mobil
yg untuk usaha yg dikhumusi. Dan mobil pribadipun, kalau lebih dari satu, mk yg ke dua
dan seterusnya itu wajib dikhumusi jg.

Hidayatul Ilahi jika mobil itu 2 in 1 gmana ustad??untuk pribadi dan usaha(bawa
barang)????

Sinar Agama Mungkin bisa digolongkan kepada mobil pembawa barang. Yakni mobil
usaha yg jg bisa dipakai pribadi. Karena, lebih hati2nya, dikhumusi.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 42
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Vito Balataw

Salam ustad, seingat ana (afwan banget kalo salah) antum pernah menerangkan
handphone kedua kena khumus, lalu handphone yang dipakai istri apakah kena khumus
? Syukron.

Sang Pencinta Salam, ikut bantu, mengingat hp itu kebutuhan hidup bagi istri dan
nafkah keluarga berada di bawah tanggung jawab suami, maka hp itu tidak terkena
khumus. Utk meyakinkan tunggu jawaban ust. Sukses laundry-nya ya.

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Kalau hal itu diperlukan istri, mk termasuk
belanja yg tdk perlu khumus. Jadi, sdh benar yg dikatakan Pencinta (ahsantum).

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Kalau hal itu diperlukan istri, mk termasuk
belanja yg tdk perlu khumus. Jadi, sdh benar yg dikatakan Pencinta (ahsantum).

Sang Pencinta Vito Balataw, iya kena khumus mas.

Vito Balataw Ok bang, thanks

Sinar Agama vito: Mmg, kalau hp pertama itu mmg tdk mencukupi keperluan karena
kurang fasilitas, bisa saja tdk khumus. Misalnya, hp lamanya tdk ada fasilitas
internetnya. Tp kalau karena ingin memiliki dua nomer tlp, atau ingin yg lebih
canggih....dst....mk mengkhumusinya, adalah jalan yg paling tdk memusingkan kepala
dan, tentu saja yg saya pahami adalah wajib. Kalau yg pertama tdk memiliki fasilitas
internet yg mmg merupakan kebutuhan kita, lalu beli yg kita butuhkan, mk sebaiknya hp
yg pertama itu yg dikhumusi (ana jg sangat mengira kuat bhw wajib khumus), tp kalau
mengkhumusi yg lebih baru yg tentu lebih mahal, mk saya yakin hal itu sdh cukup.

Ingat, menentukan kurang tdk-nya hp lama dan baru dan, apakah itu sdh dimaafkan
khumus atau tdk, bisa terhitung tdk mudah. Yakni dlm menentukan obyek hukumnya.
Karena itu, kalau mengkhumusi hp yg ke dua, sdh merupakan jalan paling selamat.
Karena itu, saya sering tdk merinci hal di pargraf awal itu, karena jalan yg sdh diberikan
sebelum2nya, itu adalah jalan yg paling selamat dan tdk perlu mengoreksi lagi seeribu
keadaan yg saling berbeda diantara seribu obyek hukum fikih yg terjadi pada seribu
orang yg berbeda.

Vito Balataw Syukron ustad atas penjelasan antum, semoga antum dan keluarga selalu
diberikan kesehatan, kemudahan dan ridho-NYA, amiin

IrsavoneSabit afwan,bagaimana kalau hp lama dijual untuk membeli hp baru, apakah


masih perlu khumusustadz?

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 43
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

IrsavoneSabit danapakah sama dengan kendaraan motor, yang pertama dijual untuk
membeli motorbaru, apakah juga dikhumus ustadz?
SinarAgama I.S:Kalau yg lama dijual dulu dan untuk membeli yg ke dua dan yg ke dua
itu tdkterhitung berlebihan dan masih termasuk sesuai dg tingkat sosialnya, mk i-
Allahsdh tdk perlu khumus.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 44
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sang Pencinta

Salam, apakah hadiah dan warisan dari orang tua yang kita bahwa hartanya blm
dikhumusi wajib kita khumusi? tks ust. — with Sinar Agama.

Sinar Agama SAlam dan trims pertanyaannya. Jelas harus dikhumusi. Tp kalau tahu
bhw harta tsb mmg mengandungi khumus. Misalnya, mobil ke dua, atau harta karun yg
didapat dari galian dan penemuan, atau membeli barangnya setelah tutup tahun
khumusnya, atau simpanan uang yg sdh melebihi setahun khumusnya,......dst.....

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 45
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Abu Hurr

Salam...
Ustad,bagaimana cara membatalkan cara shalat shalat yg sedang berjalan karena
kondisi tertentu.misalnya disaat kita sedang shalat,tiba2 anak menangis atau
terjatuh.apakah kita langsung berhenti saja atau ada adab tertentu?
Trus apa hukumnya membatalkan pembayaran khumus dikarenakan adanya keperluan
penting yg sulit ditunda misalnya dana khumus yg akan disetorkan dipakai tuk
membiayai persalinan istri?
Trims

Abu Hurr bagaimana cara membatalkan cara shalat shalat----------Maaf maksud saya
bagaimana cara membatalkan shalat yg sedang berjalan/berlangsung.....trims

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Kalau menyelamatkan yg jatuh itu atau menggendong yg nangis itu, tdk perlu dg
membatalkan shalat, spt karena masih dlm jangkauannya spt mengelus-ngelusnya,
mengggendongnya dg tanpa jalan dan membelakangi kiblat, mk shalatnya tdk boleh
dibatalkan. Tp kalau sdh selesai pekerjaannya, mk mesti mengulang satu ayat lagi dari
ayat terakhir yg dibacanya. Tp kalau mmg jauh dan apalagi harus membelakangi kiblat,
mk boleh membatalkan shalatnya dan, caranya ya.....berhenti saja dari shalatnya tanpa
ada cara2 khusus.

2- Tdk membayar khumus itu adalah dosa dan akan membuat semua ibadahnya batal.
Kalau uang yg tdk dikhumusi itu dipakai untuk alat2 shalat, spt lantai rumah, tanah
lantainya, sajarah, baju, air pam yg dibuat wudhu....dst. Karena itu, kalau mau
berhutang, mk berhutanglah ke orang lain. Dan mempercepat penyetorang khumus,
adalah jalan yg terbaik untuk terlindung darinya.

Dan kalau sdh terjadi, yakni tdk bayar khumus, mk mintalah ijin ke wakil khumus untuk
membayarkan di kemudian hari kalau sdh mampu walau dg mencicil.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 46
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Zainab Naynawaa

Salam ustaz smg keberkahan menghampiri sll


Afwan ustaz ada ttpan pertanyaan jika perhiasan berbentuk emas bgmn cr hitungan
khumusnya...??? jk perhiasan tsb ut inves brp per% khumusnya, dan jk hanya ut
sekedar perhiasan semata dikrnkan kl disimpan berbentuk uang bisa hbs apakah aa
khumusnya juga brp %??? dan jika uangnya dr hadiah ut mmbl emas pakah keluar
khumus juga...??? dn sy jd ingat jk sblm mmbl emas uangnya sdh dikeluarkan ut
khumus mk emas tsb tdk wjb keluar khumus sekalipun smpe bertahun tahun apakah ini
bener...???? wassalam

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Emas yg dipakai sendiri dan sesuai dg tingkatan sosialnya, misalnya orang


berpenghasilan 1 jt sebulan, pada umumnya layak dan normal kalau memiliki emas 5
gram, mk yg 5 gram ini tdk perlu khumus. Tentu kalau dibeli dg uang yg belum
mencapai akhir tahun khumusnya. Artinya dibeli dg uang di pertengahan tahun, atau
dikredit. Walhasil, kalau ditabung dan mencapai setahun, mk wajib dikhumusi sebelum
dibelikan emasnya.

2- Emas yg lebih dari ukuran tingkatan sosialnya, misalnya lebih dari 5 gram dlm contoh
di atas, wajib dikhumusi kecuali kalau dibeli dg uang yg sdh dibayarkan khumusnya
terlebih darhulu, atau dari uang hadiah orang yg kita tdk tahu bhw uang itu ada
khumusnya. Tp kalau hadiah dari suami, mk harus dikhumusi karena hal itu dianggap
lari dari khumus, kecuali kalau wajar spt hadiah yg normal bagi yg berpendapatan 1 jt,
misalnya sekian ribu untuk hadiah hari ibu. Kalau uang itu ditabung, mk tdk perlu
dikhumusi walau sampai pada tgl khumusnya.

3- Emas yg ditabung untuk hari2 tertentu yg diperlukan dan spy uangnya tdk habis, mk
jelas ia sdh keluar dari kebutuhan dan wajib dikhumusi terlebih dahulu. Jadi, sebelum
membeli emas, mk uangnya wajib dikhumusi terlebih dahulu. Atau kalau sdh
membelinya, mk bisa dikhumusi dg uang lain yg sdh dikeluarkan khumusnya terlebih
dahulu. Misalnya khumus emasnya 1 jt, mk wajib membayar khumus 1,25 jt. Dengan
perincian 0,25 jt-nya khumus dari 1,25 jt itu dan yg 1 jt-nya khumus emasnya.

4- Kalau emasnya diberli untuk invest, mk jelas harus dikhumusi dulu. Dan nanti, kalau
dijual, mk labanya jg dikhumusi, kecuali kalau dijual sebelum setahun.

5- Ketika wajib dikeluarkan khumusnya, mk jumlahnya 20% dari yg mesti dikhumusi.


Jadi, kalau 5 gram yg wajib dikeluarkan khumusnya, mk khumusnya adalah 1 gram.

6- Kalau emas itu sdh dikeluarkan khumusnya, baik uangnya sebelum membelinya atau

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 47
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

dg uang lain -yg dibersihkan dulu dg khumus- setelah membeli emasnya, mk emas itu
sdh tdk perlu dikhumusi lagi walau bertahun-tahun ke depan. Tp kalau suatu saat dijual,
dan ada nilai lebihnya dari harga membelinya, mk kelebihan harga ini yg mesti
dikhumusi kecuali kalau sebelum setahun dan dijadikan belanja dan kemudian labanya
itu habis sebelum tutup tahun khumusnya.

wassalam

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 48
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Sang Pencinta

Salam, ada yg bertanya, Jika seorang berniaga, pada saat akhir thn itu dia baru saja
menerima deposit utk kerja baru yg harus diselesakan dlm jangka masa 2 minggu
misalnya.
Apakah deposit yg baru diterima itu diikutkan dlm perhitungan khumus?tks ust. —
with Sinar Agama.

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Apapun hasil di tahun khumus itu, kalau
ada kelebihan, mk wajib dikhumusi, sekalipun rejeki tambahan itu baru masuk sehari
sebelum tutup tahun khumusnya. Smg Tuhan selalu menyertai kita semua, amin.

Sasando Zet A Sy masih bingung dg pehitungan Tahun Khumus tsb.. Kapan dimulainya,
kapan berakhirnya..?
Trms

Sinar Agama S.Z: Kalau antum kerja tgl 1 januari, atau pertama kali mendapat laba kerja
atau bayaran kerja (kalau kerja ke orang lain) pd tgl 1 januari, mk ia adalah tahun
khumus antum. Tp memulai membayar khumusnya kalau kelebihan penghasilan, adalah
tgl 1 januari tahun depannya. Bgt seterusnya, setiap tgl 1 januari itu, merupakan akhir
tutup tahun khumus antum.

Sudiana Sulaiman Seandainya ada orang meminta kita membuat sesuatu yg berharga
10.000. Dia memberikan deposit(
Uang muka) sebesar 1000 utk memulai kerja tsb yg diperkirakan hanya cukup utk
membeli bahan2 bakunya. Deposit itu diberikan tepat 1 atau 2 hari sbl tahun khumus.
Kalau uang deposit itu ikut dihitung kemungkinan pesanan orang tdk bisa dikerjakan krn
tdk cukup uang utk membeli bahan bakunya.

Mohon penjelasannya!!

Sudiana Sulaiman Misalnya tahun ini uang dlm rekening kt Rp 100.000. Sudah kita
bayar kan khumusnya.
Akhir tahun depan jumlah rekening kita Rp 300.000.
Berarti yg Wajib kita khumus kan hanya Rp 200.000 saja?

Kalau tahun depannya lagi cuma Ada Rp 150.000 atau Rp 200.000 berarti tak Wajib
khumus?

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 49
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Tahun depannya lagi ikut 2 tahun yang lalu?

( maaf ustaz saya cuma ingin menguatkan pemahaman saja)

Sinar Agama Sudiana:

1- Kalau uang laba itu dijadikan modal, mk ia harus dikhumusi. Tp kalau dikhumusi akan
menghancurkan usahanya, mk bisa dibayar kalau tdk mengganggu usahanya. Jadi,
semua modal itu ditulis sebagai data, dan nanti kalau sdh bisa dibayarkan, mk bayarkan
khumusnya, atau bisa dibayar dg uang lain yg sdh dikhumusi terlebih dahulu, spt yg ada
di rek yg sdh bersih dari khumus itu.

2- Kalau memiliki 100,000 di bank yg sdh bersih dari khumus, mk kalau ia tdk dipakai,
dan di tahun depannya menjadi 200,000, mk yg wajib dikhumusi hanya yg
tambahannya, yaitu yg 100,000 ke duanya.

Tp kalau dipakai di pertengahan tahun ke dua-nya, mk kalau pemakaiannya itu misalnya


50,000 atau habis sama sekali, mk kalau tahun ke dua-nya menjadi 200,000, mk yg
wajib dikhumusi adalah 150,000 (kl dipakai 50,000) atau 200,000 (kalau habis sama
sekali).

Bgt pula kalau dlm memakainya di tahun ke dua sebelum tutup tahun khumusnya itu, tdk
diniati yg mana yg mau dibuat makan dan belanjanya, mk kalau akhir tahun ke dua-nya
itu menjadi 200,000, mk yg dikhumusi 200,000 sebagai kehati-hatian.

Anjuran, kalau bisa dipisah, mk pisahkanlah rek yg sdh bersih dari khumus itu. Karena
uang itu bisa dibelikan apapun yg halal sekalipun mewah, dobel2 dst. Bgt pula tdk
membuat keraguan ketika ada penambahan. Kalau tdk dipisah, mk catatla hdg baik dan
setiap ambil uangnya, niatkan mau mengambil yg mana. Kalau meniatkan mengambil yg
sdh bersih, mk kurangi di catatan pribadinya itu. Dan kalau meniatkan mengambil
penghasilan tahun ke dua-nya, mk tdk perlu merubah catatan uang bersihnya. Semua
itu, demi memudahkan penghitungan akhir tiap tahun khumusnya dan spy tdk mesti
bayar dobel2 dan berulang-ulang.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 50
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Widodo Abu Zaki

salam, ada yang nitip pertanyaan ada ihwan yg baru masuk AB, bagaimana dia
mengitung khumusnya. apa dihitung setelah masuk AB, atau dr seluruh hartanya yg ada
sekarang.

Sang Pencinta Salam, bisa di sini mas, lihat di daftar isi, khumus sebelum ke
Syiah.https://www.dropbox.com/s/kjsge00aa9jk6dq/Khumus%2C%20Sedekah%2C%20I
nfak.pdf

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Memulai hitungan tahun khumus itu
adalah sesuai dg tgl dan tahun awal bekerja atau awal mendapat laba atau bayaran.
Kalau setelah setahun kemudian, memiliki kelebihan, mk wajib dikhumusi.

Benda2 yg ada itu, kalau dibeli dari penghasilan pertengahan tahun dan tdk berlebihan
dlm arti normal secara akal/uruf, mk tdk perlu dikhumusi. Jadi, yg mesti dikhumusi itu,
adalah kelebihan penghasilannya di akhir tahunnya itu. Kalau sdh lewat, mk bisa dikira-
kira, berapa sisa dari uang tunai yg ada di kantongnya atau ada di bank. Bgt pula sisa2
bensin, beras, nasi, sayur, pulsa, rokok, sabun, sampo....dst...dari barang2
konsumsinya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 51
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Orlando Banderas

Salam. Lama tak jumpa. Ustadz mau tanya. Sy beli rumah ke 2 dg pinjam bank
katakanlah 100 jt dg jaminan rumah pertama, krn strategis lokasinya. Kemudian sy jual
rumah pertama seharga 100 jt untuk menutup hutang ke bank. Apakah sy harus bayar
khumus seperlimanya, yaitu 20 jt bila rumah pertama terjual ? Waduh, kalau benar hrs
bayar, besar juga nilainya hmm..hmm. Padahal sy baru pindah. Trims Ustadz.

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Jangan2 karena antum sibuk membeli
rumah itu hingga pengumpulan catatan jadi tertunda selesainya, padahal saya selalu
menunggunya, he he ...

Btw, kalau dari awal niatnya mmg mau pindah ke rumah ke dua dlm arti mau menjual
rumah pertamanya, tp karena satu dan lain hal, misalnya karena takut keburu dibeli
orang lain, rumah lama blm laku, kalau rumah lama dijual duluan mk harus tinggal di
kolong jembatan....dst..., hingga karena itu rumah ke dua itu dibeli dg hutang dulu, lalu
kemudian baru menjual yg pertama, mk i-Allah tdk perlu khumus. Karena niatnya mmg
dari awal mau menukar rumahnya dg rumah ke dua itu, baik karena tempatnya strategis
atau karena lebih luas.

Tp kelebih luasan itu, bgt pula jenis rumahnya, kalau melebihi ukuran sosialnya,
misalnya untuk pegawai yg memiliki bayaran 2 jt, rumah itu terlalu luas dan/atau terlalu
mewah, mk kelebihannya

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 52
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Adzar Alistany Kadzimi

Salam, Ustadz hukumnya berbelanja pakaian, buku, barang elektronik, dsb di negara
yang mempunyai hubungan kuat dengan zionis gimana Ustadz?
n hukumnya barang rampasan perang yang susah dijual seperti senjata api dll itu
khumusnya gimana Ustadz, afwan wa jazzakallah.

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Hukum membeli itu adaslah mengikut penjualnya bukan negaranya, keculai kalau yg
menjual itu mmg negara, kecuali istael karena semua penduduknya adalah penjajah
bagi muslimin Palestina.

2- Harta rampasan perang itu punya negara islam dan negara yg akan mengatur
penggunaannya. Perang juga tanpa ijin imam maksum as adalah haram, bgt pula tanpa
ijin Wali Fakih. Tentu saja kalau perangnya itu berupa penyerangan yg dikarenakan
berbagai hal. Tp walifakih tetap tdk bisa memberikan ijin penyerangan dg
apapunalasannya karena hak ini hanya punya maksumin as. Tp perang bertahan, jelas
wajib bagi yg diserang, walau tanpa ijin khusus dari maksum as atau WF.

Adzar Alistany Kadzimi ya itulah Ustadz Sinar Agama, yg sebenarnya jadi pertanyaan
ana di nomor 2 yaitu ketika perang defensif/bertahan dan mendapatkan harta rampasan
perang yang ditinggal musuh yg mundur/kalah sedangkan tidak tinggal di negara Islam
melainkan tinggal di NKRI misalnya, khumusnya bagaimana?. afwan

Sinar Agama Adzar, kalau khumusnya jelas diberikan ke marja' yg tertinggi, yaitu
wilayatulfakih atau amil khumus beliau hf. Kalau pembagiannya tergantung kepada
kesepakatan bersama dari umat yg diserangnya itu, yaitu yg melakukan perang defensif
itu.

Adzar Alistany Kadzimi termasuk senjata api? afwan.

Sinar Agama Adzar, Termasuk senjata api. Tp kalau spt di Indonesia, mungkin
diserahkan kepada pemerintah setelah mengeluarkan khumusnya, akan lebih bijaksana.
Karena akal dan agama menerima pelarangan memiliki senjata api.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 53
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Andri Kusmayadi

Salam
Afwan, ustad ada beberapa pertanyaan yang ingin ana tanyakan..ga banyak seperti
biasanya kok..hehe...
1. Kalau kita punya utang khumus, dikatakan bahwa ibadah kita digantung. Nah, kalau
belum bayar kada, apakah digantung juga atau tidak ustad?
2. Kalau sakit flu, pilek, demam, itu termasuk sakit yang menyebabkan kita tidak boleh
berpuasa atau bukan?
3. Masih masalah usia balig. Ana ingin kepastian karena berhubungan dengan ibadah
putri ana. Dia itu lahir tanggal 1 Ramadan 1424 H. Nah, usia balignya itu tanggal 1
Ramadan tahun lalu (1433 H) atau tahun ini (1434 H)? Ana masih bingungnya itu karena
di fikih disebutkan usia 9 lengkap (menginjak usia ke-10).
Syukron...

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Saya tdk mengerti apa "bayar kada" itu.

2- Kalau sakitnya tdk berhubungan dg puasa, mk tdk boleh membatalkan puasa.


Mungkin kalau demamnya parah dan secara umum terhitung sangat sulit untuk puasa.
Tp kalau cuma pilek, wajib puasa. Bgt pula batuk2 yg biasanya menyertai pilek.

3- Baligh itu kalau sempurna 9 th. Jd tgl 1 Ramadhan 1433.

Andri Kusmayadi 1. maksudnya belum melaksanakan qodonya itu ustad...misalnya kita


kan punya qada salat dan puasa, tp belum dilaksanakan semua...2. oh gitu ya...kalau di
puasa sebelumnya ketika sakit flu itu batal, apa cukup qada atau harus bayar kafarah
juga...? syukron ustad...

Sinar Agama Andri:

1- Kalau blm bayar qodho, adzab meninggalkan shalatnya yg digantung. Bgt pula kalau
qodho puasa yg dikarenakan sengaja meninggalkan puasanya. Sedang kalau qodho
puasa yg disebabkan udzur/halangan, mk tdk yg digantung, karena mmg tdk ada dosa
dan pahalanya.

2- Kalau karena malas belajar fikih lalu dg hanya pilek lalu membatalkan puasa, mk
saya yakin selain qodho, juga kaffarah.

Andri Kusmayadi iya syukron ustad...untuk jawaban yang no 2. itu menurut fatwa rahbar
juga seperti itu?

Sinar Agama Andri: Secara umum ttg fikih yg saya terangkan di fb ini adalah fikih
Rahbar hf atau yg dipahami dari fikih beliau hf atau yg bisa diamalkan oleh yg taklid

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 54
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

kepada beliau hf.

Sinar Agama Dan ingat, fatwa yg saya terangkan bisa saja tdk ada di kitab Rahbar hf
karena bisa saja blm tertulis disana, setidaknya, rincian2nya. Tp kefatwaan-Rahbar hf
tsb, adalah dari hujjah kantor fatwa beliau hf. Dan sering juga dari pemahaman fatwa yg
setelah dipadukan dg berbagai fatwa2 lainnya beliau hf dan, hal2 akliah yg sangat
gamblang yg diterima oleh fatwa juga dan bahkan diberikan jalan oleh fatwa, spt dlm
hal2 yg menyangkut obyek fatwa.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 55
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Sang Pencinta

Salam,
1. jika punya hutang khumus 30 juta dan kaffarah membatalkan puasa secara sengaja 9
juta, manakah yang didahulukan?
2. jika tdk tahu/ragu apakah baju yg dibeli di masa lalu (semasa Suni) dari uang yg
harus dikhumusi, gmn hukumnya?
a. Karena keraguan ini, bolehkah menyetor uang ke amil khumus
Rahbar hf dgn niat jika baju yg dipakai utk sholat ada
khumusnya maka uang tsb sbg khumus. Jika tdk, sebagai
sedekah?
b. apakah baju2 itu dihargai dgn harga beli baju itu atau gmn?
c. Sholat dgn baju yg diragui ada khumusnya atau tdk, perlukah
diqadha?
tks ust.

Sasando Zet A Ikut2 nanya


Jika umur 50thn bt ke syiah, bgmn mengqodo shokat dan puasa yg srmuanya dilakukan
dg pakkaian yg tdk dikhumusi ? Dan bgmn menghitung kaffarah puasanya..

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Tentu saja khumus dulu.

2- Kalau dibeli dg bukan tabungan atau tdk biasa memiliki tabungan yg cukup untuk
dibelikan baju, mk tdk perlu khumus. Tp kalau tdk tahu sama sekali, mk dikhumusi
adalah jalan yg lebih hati2.

a- Bisa saja.

b- Harga beli.

c- Kalau minta ijin dulu ke marja'nya atau wakilnya yg punya ijazah, mk kalau diijinkan
oleh marja' atau wakilnya itu, mk tdk perlu qodho.

Sinar Agama Sasando:

1- Untuk masalah khumus itu, bisa diceritakan sejarah pendapatan dan perkiraan
kelebihannya pertahun, kepada marja' atau wakilnya yg syah, lalu diakan perundingan
dg mencicilnya. Kalau diijinkan, mk sdh tdk perlu qodho. I-Allah semuanya ada
jalannya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 56
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

2- Kalau untuk puasa, mengapa harus kaffarah? Karena semua ibadah yg sdh
disesuaikan dg madzhab sebelumnya, adlaah syah. Tp kalau mmg dulu ada
meninggalkan puasa, mk mmg wajib kaffarah.

Sinar Agama Antum semua sdh semakin maju, smg Allah menyelimuti antum semua
dan jg alfakir dg ampunan dan perlindangan dariNya di dunia ini dan di akhirat kelak,
amin.

Jaka Perjaka salam ustad klo uang yang uda dikhumusi terus ditabung dibank
gimana??apakah nanti pas setahun dan seterusnya dikhumusi lagi...
dan mohon penjelasan buat uang yang ditabung dibank apakah terlarang(haram)ato
tidak??

Jaka Perjaka maksud ana mungkin hukum menabung dibank ustad,,,

Sinar Agama Jaka: Kalau sdh dikhumusi, mk bisa ditabung sampai kapan saja tanpa
harus dikhumusi lagi. Tp pisahkan tabungannya dg yg lain yg blm dikhumusi. Karena
kalau dicampur, mk setiap mau ambil uang di rekeningnya, mk harus meniatkan untuk
mengambil yg bukan dari uang yg sdh dikhumusi itu. Karena kalau tdk diniati, mk bisa
saja yg terpakai itu yg sdh dikhumusi hingga yg tersisa itu di tahun khumus berikutnya
adalah penghasilan yg baru yg harus dikhumusi. Jadi, spy tdk repot, mk pisahkan saja
rekeningnya. Tp kalau tdk dipisah, jgn lupa setiap mau ambil, mk diniatkan dulu untuk
ambil yg blm dikhumusi yg merupakan penghasilan tahun itu untuk belanja tahun tsb
sebelum tahun khumus berikutnya sampai.

Jaka Perjaka emng perhitungan tahun khumus itu gmn ustad?afwan


dan klo kita lupa apakah uda dikhumusi semua apakah uda bercampur,,terus bisa kita
jumlah tabungan itu kita khumusi semua lagi dari awal...
afwan sebelumnya itu juga rata2 uang dikasih dikeluarga ana yg belum syiah,,,makanya
ana bingung,karna kt ustad yang ngajar pemberian ga ada khumusnya,jadi sempat ana
hentikan bayar khumus jika ada pemberian dari keluarga yang menganggung saya,,tapi
ketika membaca status ini saya jadi ingin tahu pastinya..afwan

Jaka Perjaka lupa diatas ato katakanlah ragu usatd

Jaka Perjaka owh ya ustad klo tidak salah menurut info yg ana dgr dari ustad yang
ngajar dimjlis taklim yang ana ikutin ini beliau taklid kepada sayyid ali khomenei ra
klo ga salah beliau pernah mengatakan itu...
dan dulu juga saya apakah salah ustad karna dulu ketika dikasih duit secepatnya saya
pisahin buat khumus(saya pisahkan khumusnya seperlima dari yang dikasih keluarga
baru sisanya saya gunakan,,,atoo gimana mestinya khumus ini ustad...mohon
penjelasana sejelas jelasnya ustad...agar ana ga salah

Jaka Perjaka apakh dulu cara menghumus ana salah ustad??


begini:ketika dikasih duit(sering 30rb perhari) lagsung saya pisahkan seperlima jadi

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 57
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

khumus,,kadang hitungan bulan saya kirim lagi sbg khumus uang yang uda dipisahkan
1/5 tadi melalui bank mandiri..
sementara klo tidak salah ada dikatakan bahwa khumus itu dibayarnya setahun
sekali??dan sisa uang belanja selama tahun itu?berarti saya salah ya ustad??
?lalu apakah uang yg uda ditabung dibank itu perlu diulang dikhumusi lagi..apalagi ini
juga ada keraguan takutnya uda bercampur dgn uang yang belum dikhumusi,,karna
saya sempet berhenti bayar khumus itu karna pernah ustad saya bilang pemberian tidak
ada khumusnya...(sedangkan uang yg saya tabung itu adalah uang yang dikasih yang
uda otomatis sehari harinya
dipisahkan 1/5 nya..

Sinar Agama Jaka: Kewajiban khumus itu adalah kalau memiliki kelebihan dari hasil
usahanya setahun dipotong dg belanja normalnya setahun. Kalau mau mengeluarkan
khumus tiap dapat uang, juga tdk masalah. Jadi, uang antum yg sdh dikhumusi itu, tdk
perlu dikhumusi lagi. Kalau penyerahan khumusnya sdh benar, yaitu ke marja' atau
wakil marja'nya atau dititip ke orang yg dpt dipercaya (dan biaasnya memberi tanda
terima marja'nya langsung).

Uang yg diberi orang itu, baik sunni atau syi'ah, tdk ada khumusnya kecuali kalau tahu
bhw uang itu dari kelebihan belanja setahun dia. Dan kalau tdk tahu, mk tdk ada
khumusnya

Jaka Perjaka owh syukron ustad...

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 58
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Salam Ustadz,
Dibawah ini adalah fatwa Rahbar tentang Khumus

Harta yang akan diambil untuk pinjaman tidak dikenai wajib khumus, kecuali sejumlah
cicilan yang hingga awal tahun-khumus telah dibayarkan dari keuntungan penghasilan.
Oleh karena itu, apabila seseorang meminjam sejumlah uang dan dia tidak mampu
membayarnya hingga sebelum tahun tersebut, maka tidak ada kewajiban baginya untuk
membayarkan khumusnya, akan tetapi apabila dia membayar cicilan hutangnya tersebut
dari penghasilan tahunannya sendiri dan uang yang dipinjamnya masih tetap ada
hingga tibanya tahun-khumus, maka wajib baginya untuk membayarkan khumusnya
sejumlah cicilan yang akan dia bayarkan.
(Ajwibah al-Istifta'at, no. 866, 867, 868, 871, 956, dan 966)

tetapi saya belum memahami tentang

“Harta yang akan diambil untuk pinjaman tidak dikenai wajib khumus, kecuali sejumlah
cicilan yang hingga awal tahun-khumus telah dibayarkan dari keuntungan penghasilan”

Dalam fatwa ini disebutkan

“kecuali sejumlah cicilan yang hingga awal tahun-khumus telah dibayarkan dari
keuntungan penghasilan”

Apakah yang dimaksudkan “kecuali” disitu adalah sejumlah cicilan untuk pinjamannya,
atau uang pinjamannya yang dikenai wajib khumus, atau uang sisanya?

Untuk jelasnya saya memberikan ilustrasinya

Misalnya saya mempunyai cicilan dibank tiap bulannya 2 juta, cicilan ini dibayarkan dari
penghasilan gaji saya tiap bulannya, dengan pinjamannya 65 juta selama 4 tahun. uang
65 juta ini saya bayarkan untuk perbaikan rumah dan bayar hutang, sehingga sisa uang
yang saya punyai dari uang tersebut adalah 3 juta. Kemudian tiga 3 juta ini saya
pergunakan untuk membelikan kebutuhan barang elektronik

Pertanyaannya, yang mana saya harus khumusi, apakah cicilan 2 jutanya, atau
pinjaman 65 juta yang telah dibayarkannya cicilannya, atau sisa uang 3 jutanya....atau
bagaimana Ustadz, mohon penjelasannya?

dan bagaimana pengertian dari

“hingga awal tahun-khumus telah dibayarkan dari keuntungan penghasilan”,

kalau pengertiannya

“ dari awal tahun khumus”

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 59
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

saya bisa paham tapi disitu desebutkan


“hingga awal”

Mohon penjelasannya?

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: SAYA JUGA PUSIGN MEMBACA
FATWA DAN TERJEMAHAN TSB.

Mungkin saya akan menjelaskannya sbb:

1- Masala: 865 (saya tambahkan karena bermamfaat):

Initinya, bertanya ttgk kelebihan seorang pegawai/perkerja yg memiliki kelebihan di akhir


tahun khumusnya, akan tetapi memiliki hutang uang atau kriditan, apakah wajib
dikhumusi.

Ringaksan jawabnya: Kalau hutangnya itu mmg untuk keperluan tahun tsb, dan mmg
sdh diniatkan untuk dibayarkan dari penghasilan tahun tsb, mk boleh dibayarkan kepada
sisa hutangnya. Tp kalau tdk demikian, mk wajib khumus.

2- Masalah: 866:

Inti masalahnya: Menanyakan harta yg didapat dari hutang untuk pergi haji (tentu haji
sunnah karena haji wajib tdk boleh dg hutang), apakah harus dikhumusi dulu baru
sisanya dipergunakan untuk haji.

Jawabannya: Harta yg didapat dari hutang, tdk ada khumusnya.

Tp ingat, harta hutang ini yg tdk wajib dikhumusi. Bukan harta seseorang yg dimiliki yg
didapat dg cara kerja misalnya, yg pada waktu itu ia juga punya hutang. Jadi, sekalipun
seseorang itu punya semilyard hutang, tp kalau ada harta lain yg sampai pada akhir
tahun khumusnya dan tdk dibayarkan atau tdk dicicilkan kepada hutangnya itu sampai

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 60
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

akhir tahun tutup khumusnya, mk wajib dikhumusi.

3- Masalah ke: 867:

1-

2-

Intinya bertanya bhw ia mengkridit tanah untuk membuat rumah, tp tanahnya tdk
kunjung diberi oleh bank penerima kridit tsb. Lalu ia akan ambil uangnya itu untuk beli
tanah tdk melalui bank tsb. Apakah harus dibayarkan khumusnya dimana uang itu
campuran dari hutang, sebagian dari menjual karpet (yg dipakai sebelumnya) dan
sebagian lagi dari bayaran istrinya.

Jawaban: Dalam keadaan spt itu, mk uang yg hadiah, atau hutang atau menjual
barang2 rumah spt karpet itu, mk tdk wajib dikhumusi.

4- Masalah: 868:

Bertanya bhw ia mengambil hutangan dari bank. Tiap bulan ia kridit beyarannya selama
satu tahun. Tp ia blm sempat menggunakan uang pinjaman tsb. Dan ia mampu untuk
membayarnya tiap bulan.

Jawabannya: Bagian yg sdh dibayarkan dlm kriditnya selama setahun itu, harus
dikhumusi (maksudnya bhw bagian hutang yg sdh dibayar dg kridit itu harus dikhumusi.
Karena uang pinjamannya ada sampai akhir tahun. Andaikata dipakai untuk keperluan
tahun tsb, mk sdh pasti tdk ada khumusnya).

5- Masalah: 871:

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 61
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Intinya bertanya: Kalau seseorang berhutang kepada orang lain dan tdk mampu
membayarnya sampai satu tahun, mk siapa yg wajib mengeluarkan khumus dari uang
tsb, penghutang atau yg memberi hutang.

Inti jawabannya: Penghutang tdk wajib membayar khumus (dari uang hutangan itu spt
yg diatas bhw uang hutang tdk ada khumusnya). Sedang pemberi hutang, kl hutangan
itu diambil dari penghasilan tahun itu dan sdh sampai pada tahun khumusnya, serta ia
dpt menagih dari yg berhutang, mk wajib baginya mengeluarkan khumusnya. Tp kalau
blm bisa menagih atau blm bisa ditagih, mk kapan saja orang itu membayar hutangnya,
mk wajib mengeluarkan khumusnya.

6- Masalah: 956:

Intinya menanyakan ttg seseorang yg ngirit supaya dapat menabung dan sebagiannya
dg berhutang untuk mencukupi kebutuhannya itu. Lalu di akhir tahun khumusnya ada
kelebihan dari tabugannya itu dari uang yg dihutang itu, apa wajib khumus?

Intin jawabannya: Tabungan yg didapat dari usahanya itu, kalau mau dipakai untuk
keperluan hidup (normal) setelah dua atau tiga bulan setelah tahun khumusnya itu, mk
tdk wajib khumus. Sedang khumus uang dari hutangan itu, tdk di atas pundak yg
berhutang.

7- Masalah: 966:

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 62
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Inti pertanyaannya: Ada orang yg memiiki rumah dua lantai. Lalu ia tinggal di lantai atas
dan yg lantai bawah dikasihkan ke orang. Kaerna suatu hal, ia berhutang kepada
temannya itu dg tanpa mengambil uang sewa dari rumahnya itu. Apakah uang ini harus
dikhumusi.

Inti jawabannya: Meminjamkan secara gratis rumah itu dg catatan spy bisa berhutang
kepadanya, adalah tdk syar'i (tdk syah). Btw, uang yg didapat dari hutang, tdk ada
khumusnya.

SABELUM SAYA MENJWAB PERTANYAAN ANTUM, COBA ANTUM BACA


TERJEMAHAN RINGKAS DAN BEBAS DI ATAS. KALAU MASLAH ANTUM MASIH
BLM TERSELESAIKAN, MK BISA DITANYA LAGI.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 63
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Dadan Gochir

salam..
ustad jika saya membeli rumah di kota lain atau dikasi rumah oleh org tua d kota lain yg
jaraknya sudah lebih dr 8 fatsakh, dan saya jarang kesna, paling dalam setahun cuma
beberapa bulan, sedangakan sy tinggal di kota lain...apakah kota tersebut sudah
merupakan wathan kita, dalam arti wathan kedua

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaanya:

1- Wathan itu ada dua macam. Pertama tempat kelahiran dimana kita lahir dan besa
disitu. Ke dua, tampat yg bukan tempat kelahiran, tp diniatkan untuk menjadi tempat
tinggalnya selamanya.

2- Yg ke dua itu, bisa dihukumi sebagai wathan kalau setelah niat berwathannya itu,
tinggal di rumah tsb hingga secara umum sdh dapat dikatakan sebagai yg bertempat
tinggal di tempat tsb.

3- Dengan demikian mk Rumah ke dua antum itu hanya bisa jadi wathan antum kalau
antum berniat untuk menetap disana selamanya dan sdh tinggal di tampat itu hingga
secara uruf/umum sdh diatakan bhw antum bertempat tinggal di tempat tsb. Yakni
menjadikan salah satu dari dua tempat tinggal antum yg jg selamanya.

Kalau setelah niat menjadikannya wathan sdh tinggal di rumah ke dua itu beberapa
bulan dan secara umum mmg sdh dikatakan penduduk disitu, mk kota rumah ke dua itu,
sdh bisa dijadikan wathannya.

Ingat, kalau rumah ke dua ini antum yg beli, mk wajib dikhumusi kaerna sdh punya
rumah pertama itu. Kalau orang tua yg belikan, mk kalau antum tahu bhw harta tsb
adalah harta yg ada khumusnya, spt tabungan yg sdh melebihi tgl tahunan khumusnya,
mk wajib dikhumusi.

Alam Di Keremangan salam ya ustad, afwan, lalu bgm jika watan ke 2 seperti yg antum
jelaskan diatas tdk sya niati atau belum sya niati utk sya jadikan watan ke 2 walau
masyarakat sekitar sdh menganggap bahwa sya sdh bertempat tinggal di rumah tsb krn
sya memang sdh menempatinya beberapa bulan? syukran ustd..

Sinar Agama Alam: Kalau tanpa niat mk bisa saja dianggap wathannya kalau tinggal di
tempat tsb, 8 th atau lebih. Tp bukan wathan ke dua yg hanya ditinggali beberapa bulan
itu. Jadi, kalau antum pindah ke kota selain tempat tanggal lahir, mk kalau dari awal niat
tinggal disana selamanya, yakni menjadikannya wathan, mk ketika sdh dianggap secara
umum bhw antum sdh menajadi masyarakat di tempat tsb (tdk harus 6 bln terbuturut-

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 64
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

turut), mk sdh bisa dihukumi wathan. Tp kalau tdk niat menjadikannya wathan (tp yg ana
pahami, yg tdk juga mau pergi/pindah ke tempat lain suatu saat, jagi hanya tanpa niat
wathan saja di kota tsb), mk bisa dihukumi wathan kalau tinggal di kota itu 8 th atau
lebih. Ini yg taklid ke Rabhar hf.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 65
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Andri Kusmayadi

Salam
Ustad, kalau kita beli ke toko yang biasanya menjual minuman beralkohol, tapi ketika
bulan ramadan ini dia tidak menjualnya. Kemarin ana belanja ke toko itu, apakah uang
kembaliannya tetap harus dikhumusi?
Afwan, mau mengingatkan lagi yang di inbox ustad. hehe...
Syukron

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Kalau tdk ada benda haram yg dijual, mk
uang yg ada di lacinya itu, tdk ada campuran haramnya dan, karena itu, mk
kembaliannya tdk harus dikhumusi. Mungkin dia dlm membeli barang2 yg dijual di
tokonya itu dari harta campuran hingga barang yg kita beli itu jg campuran haram. Tp
hal itu tdk mewajibkan kita bayar khumus karena tdk yakin.

Jadi yg jadi ukuran itu uang di lacinya itu. Kalau ada benda haramnya, mk hati2nya
harus menganggap uang di lacinya itu jg bercampur haram sekalipun kita tdk tahu apa
ada orang yg membeli minuman keras hari itu. Jadi, pengetahuan yg meyakinkan
secara umum ini, harus dijadikan ukuran hingga bayar khumus.

Ingat, uang campuan ini bkn hanya minuman keras. Kalau antum belanja sayur dan ikan
kepada orang yg jg menjual yg haram spt cumi2, kepiting...dst...mk uangnya
kembaliannya jg bercampur haram dan harus dikhumusi.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 66
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Gunawan Harianto

salam wa rahmah ustadz Sinar Agama dan kangmas Sang Pencinta ijinkan saya
bertanya beberapa hal,jika sdh pernah dijawab diharapkan linknya,trims

1) apakah ayat kursi itu cukup pada ayat ke 255 (dari surat Al Baqarah) saja ataukah yg
dikatakan sbg ayat kursi tsb menurut Ahl Bayt dimulai dari ayat ke 255 s/d 257?

2) saya menemukan riwayat seperti ini (mohon penjelasan dan apa bisa dilakukan
sarandalam hadist ini?) dalam pembacaan laknat pada ziyarah asyura.

).

Allamah Amini ra berkata: Allamah Maula Syarif Syirwani salah seorang shahabat Imam
Hadi as, meriwayatkan didalam buku ash Shadaf, Imam berkata:

Barang siapa membaca Ziarah Asyura’, kemudian membaca sekali kalimat:


sampai akhir. Setelah itu membaca: Lantas membaca:
hingga akhir. Kemudian membaca: :

Maka pahalanya bagaikan orang yang mengucapkan pelaknatan dan mengucapkan


salam seratus kali dari awal hingga akhir. (adab az-Zair al. 60)

3) apakah faedah yg terdapat dalam penggunaan akik dalam hadist A-immah as hanya
bisa di dapatkan oleh bebatuan dari tempat asalnya (seperti durrun najaf yg mesti di
dapatkan dari perairan di najaf,akik yaman yg asli yaman dan phyrus yg mesti di beli
dari daerah naisabur saja) ataukah bebatuan tsb tidak mesti di dapati dari tempat
asal,selama jenis batunya sama maka faedah dalam hadist / riwayat tsb bisa di peroleh
juga (menggunakan pirus cina utk tabarrukan dalam berdoa supaya makbul dst)?
karena seperti yg kita tahu tdk semua ikhwan / akhwat mempunyai kemampuan finansial
untuk membeli bebatuan tsb yg harga jualnya lumayan kurang terjangkau bagi
mereka..mohon penjelasan antum

4) apakah jika seorang bermarja kepada Sayyid Ali Sistani (misalnya) bisa
membayarkan kewajiban Khumusnya kepada perwakilan khumus sayyid ali khamenei
(karena di tempat orang tsb tdk di dapati wakil khumus dari marjanya tsb)?

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 67
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

5) apakah benar bahwa setiap seseorang mendapatkan gelar MUJTAHID harus / wajib
di setujui oleh Sayyid ali khamenei sbg Rahbar yg memegang tampuk Wilayatul
Faqih?selain dari rahbar maka seseorang tsb blm bisa dikatakan sbg seorang Mujtahid?

6) apakah kaffarat dari nazar yg pernah di ucapkan namun tdk / blm mampu dilakukan
seseorang? (katakanlah nazarnya tsb sdh sesuai dengan ketentuan syar'i kemudian
dibelakang hari ia tdk mampu menunaikan)

7) apakah jika kita melakukan amalan / ibadah wajib seperti sholat 5 waktu pahalanya
tsb bisa di niatkan untuk orang tua baik yg masih hidup atau yg sudah wafat, ataukah
hanya amalan amalan mustahab saja yg bs dihadiahkan kepada mereka (seperti sholat
layl atau membaca Al Quran)

apakah hukumnya berziarah kubur sambil menaburkan bunga atau kembang di atas
tanah kuburan tsb?

9) terkadang sulit menghindari percakapan ttg seseorang yg mempunyai hubungan


pekerjaan disebuah kantor dan jika curhat kpd seorang teman ttg rekan kerja tsb (yg
teman itu tdk mengenali rekan kantor) hal itu dikategorikan Ghibah atau tdk?

10) apakah dengan tidak menyebut nama pelaku ketika sedang membicarakan orang
lain itu sdh cukup membebaskan kita dari ghibah (meskipun teman bciara kita tsb
mengetahui orang yg kita maksdkan meski tdk menyebutkan namanya)?

11) dalam salah satu wasiat ayatullah mar'asyi menganjurkan membaca do'a sebagai
berikut dibawah ini setelah membaca dzikir ruku' terutama didalam raka'at yang terahir:
"Allahumma shalli 'ala Muhammadin wa ali Muhammad wa tarahham 'ala ajzina wa
aghitsna bihaqqihim ya Arhamarrahimin", apakah arti dari doa tsb dan apakah hal ini
bisa digunakan meskipun kita tdk bertaklid kepada beliau?

12) apakah terlarang membaca surat tertentu dalam Al Quran dengan tujuan agar
dimudahkan urusan rizki duniawi (seperti membaca surat Al waqiah agar rejeki dunianya
lancar?)

sementara itu dulu supaya tdk kepanjangan,terima kasih untuk jawaban antum
berdua,semoga Allah merahmati antum berdua,amiin

Sang Pencinta Salam, jawaban no 5: (d). SEtelah itu barulah masuk ke kelas yang
diistilahkan dengan Bahtsu al-Khaarij. Yakni pembahasan luar kitab. Artinya, beljar ke
mujtahid yang sudah tidak lagi memakai kitab. Tetapi memakai fatwanya dan
pendapatnya sendiri. Dan seorang murid yang belajar di sana sudah harus melatih diri
untuk berijtihad. Karena itu, harus membantah gurunya kalau dianggap dalilnya tidak
kuat. Karena itu kalaulah tidak sepaham, seorang murid tidak harus menerima pendapat
gurunya dan ia sendiri bisa berpendapat lain dan bahkan bisa menulisnya. Tentu kalau

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 68
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

penulisan itu, akan diterima sekalipun tidak sama dengan gurunya, kalau ia sudah
senior atau lama balajar di Bahtsu al-Khaarij ini.

Tingkatan ini disebut dengan tingkatan Khaarij. Dan pokok yang dipelajari adalah Fikih
Berdalil dan Ushulfikih. Tentu saja masih ada pelajaran-ajaran lainnya seperti tafsir,
hadits, rijal ...dst yang merupakan kitab2 lanjutan dari yang sebelumnya.

Tingkatan ini, bisa ditempuh dari sejak 7 tahun sampai 20 tahun atau bahkan lebih.
Tergantung kepada guru yang mengajarnya. Semakiin lama, maka semakin dalam dan
hasil mujtahid yang dihasilkan akan menjadi makin a'lam (makin pandai) dari yang
pelajarannya pendek. Akan tetapi, ada juga orang jenius yang walau belajar yang
pendek, ia bisa mendalaminya sendiri sampai menjadi yang termasu A'alm seperti
Ayatullah Baqir Shadr.

Kalau semua yang dilalui itu lulus ujian sampai ke tingkatan Khaarij ini, maka barulah ia
mendapat surat keijtihadan dari pengujinya. Dan penguji akhir ini, tidak mesti gurunya
sendiri, tapi bisa juga mujtahid lain yang juga sudah memiliki surat keijtihadan dari yang
sebelumnya.
link:https://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/326172577427545/

Sang Pencinta no 6: kaffarah nadzar adalah kaffarah sumpah yakni Membebaskan


budak, atau memberi makan atau baju sepuluh orang miskin. Kalau tdk mampu, mk bisa
puasa tiga hari. Ini kaffarah melanggar sumpah dg nama Allah untuk melakukan sesuatu

Sinar Agama Salan dan trim pertanyaannya:

1- Harus dibaca sampai dengan ayat 256.

2- Kurang tahu.

3- Untuk Aqiq dan Firuz, bgt pula jemerrud, rubby/yaquuth, saya dpt memahaminya tdk
harus dari tempat2 tertengu. Tp Aqiq Yaman dan Durrunnaf, saya memahaminya harus
dari Yaman dan Najaf. Ingat, yg aqiq ini, bisa umum dan bisa yaman, semuanya
memiliki kesunnahan, tp Yamani lbh afdhal.

4- Harus bertanya kepada marja'nya yg bersangkutan. Tp saya lihat di fatwanya


Ayatullah Sistani hanya mensyaratkan diberikan kepada marja' yg a'lam (lbh pandai dari
semuanya) dan memiliki wawasan dari berbagai sisi. Karena itu, menurut saya boleh
disetor ke Rahbar hf.

5- Siapa saja yg mujtahid, dpt menetapkan orang lain gelar tsb. Jadi, hanya mujtahid yg
dpt memberikan gelar tsb kepada yg lain. Jadi, tdk harus Rahbar hf.

6- Tergantung nadzanya. Apakah ia ditentukan waktunya atau tdk. Kalau tdk ditentukan,

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 69
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

mk kapan2 saja bisa dilaksanakan. Kalau menyengaja meninggalkan nadzarnya di


waktu yg ditentukan itu, mk harus membayar kaffarah.Kaffarahnya spt yg dinukilkan
Pencinta itu, yaitu: Membebaskan budak, atau memberi makan/baju kepada 10 orang
fakir/miskin dan kalau tdk mampu dari semua itu, mk puasa 3 hari.

7- Biasanya hanya amalan2 sunnah yg bisa dihadiahkan. Karena kewajiban itu adlah
kewajiban untum permukallaf. Mmg ada yg bisa di sebagiannya, spt haji. Tp itupuna
bukan menghadiahkan pahala, tp menghajikan atau niabah. Jadi, sekalipun haji, kalau
milik sendiri atau kewajiban sendiri, tdk diberikan kepada yg lainnya.

8- Jelas tdk masalah. Mungkin bisa diharapkan mamfaatnya. Karena dikatakan dlm
suatu riwayat (spt yg kita dengar dari ulama) mengapa Nabi saww mensunnahkan
mengikutkan memendam pelepah kurma (bisa dari tangkai bidara) yg masih basah (blm
kering) dg orang mati, dan bahkan kalau kelupaan disuruh menyusulkan di kuburannya
(digali dlm ukuran tertentu hingga bisa menguburkan pelepah kurma itu, yakni tdk digali
sampai ke mayatnya), karena, kata beliau saww (spt yg kita dengar dari ulama ttg hadits
itu), selama tangkai itu blm kering, mk si mayat tdk diadzab kubur. Hanya Allah dan Nabi
saww yg tahu dari hikmah2 ciptaanNya ini.

9- Kalau yg diajak curhat itu tdk kenal, dan antum tdk menyebut nama, dan orang di
kantor antum itu ada ratusan orang atau ribuan, mk i-Allah tdk ghibah. Tp kalau
menyebut nama, mk ghibah. Kalau tdk menyebut nama tp di kantor antum itu hanya ada
beberapa orang, sekalipun beberapa puluh, mk jauhi karena sangat mungkin termasuk
ghibah dan bisa lebih bahaya dari ghibah, karena teman antum itu akan buruk sangka
pada semua teman kerja antum itu.

10- Sebagiannya sdh dijawab di no.9. Dan yg lainnya, kalau antum tdk menyebut nama,
dan di kantor antum itu ada ribuan orang, tp teman curhat antum itu tahu siapa yg
dimaksud antum, mk saya yakin sekali hal itu jelas masuk ghibah. Karena fungsi nama
itu adalah menentukan siapa orangnya. Nah, kalau dari awal sdh diketahui, mk hal itu
tdk beda dg menyebutkan namanya.

11- Saya tdk tahu makna doa itu seca baik. Mungkin ada kesalahan tulis. Doa apa saja
yg baik, boleh dibaca dlm sujud. Kalaulah kita taklid pada beliu ra, mk bacalah dg niat
rojaa-an. Kalau (ajzina) atau ( 'ajzinaa) mk bisa memiliki makna yg bisa dipahami.

12- Sama sekali tdk terlarang. Karena Qur an itu firman Tuhan dan yg disayangiNya.
Karena itu bisa bertawassul dg-nya kepadaNya. Dan bahkan sangat mungkin dlm
barakah beberapa surat mmg melancarkan rejeki. Tp saya sekarang tdk ingat.

Gunawan Harianto untuk point ke 6..katakanlah nazarnya telah melewati batas


waktunya dan telah membayar kaffarah..apakah akan ttp di kenakan menjalani nazarnya
tsb??

Gunawan Harianto point pertama : jika ayat kursi tsb hanya di baca pada ayat ke

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 70
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

255,apa masih dikategorikan membaca ayat kursinya stadz Sinar Agama?

Gunawan Harianto jika tdk keberatan bisakah antum ttp meneliti hadist dalam
pertanyaan nnomer 2 tsb ustadz Sinar Agama?trims

Gunawan Harianto Utk point 9 dan 10 bagaimana jika yg curhat tsb sesama (antar
rekan) satu kantor demi mencari solusi meskipun karenanya jd membicarakan
keburukan pola atau sistem bekerja orang tsb (biasanya membahas pimpinan / bos)

Sinar Agama Gunawan:

6- Kalau nadzarnya sdh lewat, mk kaffarah saja.

1- Yg saya pahami, tdk bisa dikatakan sdh membacanya.

2- Saya sdh merujuk sumber ke duanya, yakni tulisan Allaamah Amini ra itu, akan tetapi
hnya dikatakan bhw di kitab Shadaf itu haditsnya Mu'an'an. Yakni di sumbernya tp tdk
dpt memberi tahu nilai haditsnya. Karena tdk menyebutkan siapa yg di'an'an itu. Yakni
yg didari-didari itu. Btw, bahasan hadits mu'an'an ini, panjang lebar dan dibahas di
kitab2 rijal.

9-10- Kalau kesalahannya dilihat bersama, mk tdk masalah. Kalau yg satu tdk
mengetahuinya, mk kalau teman curhatnya yg tdk tahu kesalahan bosnya itu, mmg
diyakini dpt memberi jalan keluar yg benar dan Islami serta profesional karena mmg
bidangnya, mk boleh saja. Tp kalau hanya orang biasa yg sama dg yg bercurhat,
walaupun diniatkan mencari jalan keluar, mungkin masih tetap saja ghibah.

Gunawan Harianto Untuk mempertegas saja ustadz Sinar Agama,kalaupun nazarnya


tsb tdk menyebutkan batas waktu tertentu dl pelaksanaannya namun ia khawatir jika
sampai ajal tdk mampu melakukan apa yg menjadi nazarnya tsb,demj ke hati hatian ia
melakukan atau membayar kaffarat,apakah hal tsb dpt menghapus kewajjbannya
melaksanakan nazarnya tsb?

Terima kasih utk semua jawaban anyum,semiga Allah melebihkan curahan RahmatNya
pada antum ustadz,amiin

Sinar Agama Gunawan, kalau nadzarnya tdk dibatasi waktu, mk tdk boleh membayar
kaffarat. Dan kalaupun mau bayar juga, mk nadzarnya itu tdk menjadi batal. Jadi, ia
selamanya tetap wajib melakukannya. Tentu kalau nadzarnya sdh syah, spt nadzarnya
diucapkan sebagaimana maklum, atua juga sdh baligh dan tdk dlm hal2 haram.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 71
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Sattya Rizky Ramadhan

Salam Ust..Mhn penjelasan :


1. Ketika memiliki dana lebih diluar nafqah yg seadanya dan berniat berinfaq..urutan yg
paling afdhal antara Orang tua, Ulama syiah, anak yatim syiah, dan masjid pada
umumnya..mana yg didahulukan?bolehkah membagi diantara dua atau tiga urutan
teratas dengan dana yg ada tsb?
2. Hukum tindik telinga bagi anak perempuan?kapankah waktu yg baik untuk hal tsb
dilakukan?
3. Pada saat tanggal khumus tiba, tabungan 0 dan dana tunai benar" nihil..tapi ada
kewajiban khumus saat itu diantaranya buku" yg belum dibaca dan barang" lain..bisakah
di qadha dlm waktu secepatnya dgn niat pada tgl khumus tsb mengkhumusi brg" yg
wajib khumus?
4. Berdasarkan inbox saya dulu masalah khumus, yg tidak diketahui berapa jumlahnya
ditahun" yg telah lewat..melalui Ustad saya memohon untuk disampaikan kepada wakil
marja' Rahbar hf untuk diijinkan mencicil utang" khumus yg telah lalu setiap bulan(disaat
memiliki dana lebih diluar nafqah)..atau disaat" lain saat ada dana free..
5. Ramadhan th lalu saya memiliki hutang puasa 1 hari terakhir, qadha puasa telah
dilakukan..kaffarah baru sebagian, sekarang sudah memasuki ramadhan
berikutnya..saat akan melunasi cicilan kaffarah adakah kewajiban lain yg harus
dilakukan, karena saya melunasi kaffarah sudah masuk Ramadhan berikutnya?
Terima kasih Ust..

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

1- Infak ke orang tua itu adalah wajib manakala mmg perlu dibantu (kekurangan belanja)
dan si anak memiliki kelebihan dari biaya hidupnya untuk diri dan keluarganya sendiri.
Tentu masih ada rinciannya lagi. Spt-nya ana sdh menulisnya di catatan yg
menerangkan bedanya Nafaqah dg Infaaq.

Jadi, kalau orang tuanya itu mmg memerlukan bantuan belanja karena kekurangan dan
tdk mampu bekerja, mk wajib bagi anak yg kelebihan tadi untuk membantu orang
tuanya, yakni bukan sunnah.

Setelah peringkat orang tua itu, mk urutannya bisa ke ulama yg kekurangan (tp yg alim
dan takwa yg mengamalkan ilmunya atau adil), baru setelah itu para yatim yg
kekurangan ...dst.

Tp dari selain yg wajib itu, mk semuanya bisa dibagi-bagi.

2- Tindik telinga itu boleh saja dan waktunya, ana rasa terserah saja. Yg penting, jangan
sampai infeksi.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 72
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

3- Ukuran khumus pada buku itu kalau tdk diperlukan. Tp kalau diperlukan dan mmg
mau dibaca serta sesuai dg derajat sosialnya, mk tdk perlu khumus.

4- Antum sebaiknya menghubungi beliau langsung saja lewat emailnya. Mintalah


emailnya ke Sang Pencinta.

5- Hutang puasa itu tdk mesti kaffarah kecuali kalau hutangnya dg meninggalkan puasa
dg sengaja. Dan seperkiraan kuat saya, tdk ada aturan waktu untuk pembayaran
kaffarah puasa.

Ili Dahlan asalamualaikum.. ustadz klu hutang puasa tahun lalu yang ditinggalkan tanpa
sengaja (haid) dan pada saat mengqada hanya sempat sebagian saja kemudian saya
kena haid menjelang puasa berikutnya apakah hal tersebut kena denda?

Sinar Agama Sattya: Tp sulit membayangkan khumus kosong itu, karena selain uang yg
tersisa di akhir tahun khumus itu, barang2 konsumsi jg harus dikhumusi. Spt beras, gula,
nasi, sayuran mentah dan matang, goren tempe, pulsa, bensin, rokok, sabun, sampo,
sabun cuci, garam....dst. Btw, antum yg lebih tahu keadaan antum sendiri.

Sinar Agama Ili: Sdh tentu kena denda pada sebagiannya itu, karena waktunya setahun.
Kecuali kalau dlm setahun itu berhalangan terus hingga menjelang haidh terakhir itu.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 73
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Bande Husein Kalisatti

kepada tuan guru Sinar Agama mo tanya dikit,apakah uang kembalian dari supermarket
yg juga menjual barang haram dikategorikan sebagai HARTA HALAL YG BERCAMPUR
HARAM yang mesti dikhumusi..? afwan

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Benar seperti itu. Karena itu, uang
kembalian itu, mesti dikeluarkan khumusnya. Bukan hanya super market. Membeli
apapun di toko apapun, yg toko tsb juga menjual barang haram, mk uangnya dihitung
sebagai uang yg bercampur dg haram yg, wajib dikhumusi.

Zainab Naynawaa Afwan ustd...Jika demikian bagaimana dgn uang dr bank smntr uang
yg ada dibank tsb hasil dr riba dan bercampur dgn bbrapa uang nasabah, apakah uang
yg kita ambil/terima harus dikhumuskan juga...???

Andri Kusmayadi kalau yang telah lalu-lalu ustad...apakah tetap harus dibayar
khumusnya? kan baru tahu sekarang kalau seperti itu? yang haram itu termasuk
minuman greensand yang kadar alkoholnya kurang dari 1 %? trus daging babi yang
memang dijual untuk nonmuslim, seperti di supermarket2 besar itu?

Sinar Agama Zainab: Kalau kita mengambil uang di bank, itu kan kita mengambil uang
kita? Bukan diberi bank? Jadi, tdk perlu khumus.

Sinar Agama Andri: Itulah mengapa saya dari dulu selalu berkata bhw khathamkan fikih,
spy tdk ada kesalahan. Karena bisa memberatkan diri sendiri.

Jawaban Soal:
Benar, harus diqodho dan bisa dg dikira-kira jumlahnya.

Bande Husein Kalisatti Tuan guru Sinar Agama , HARTA HALAL YG BERCAMPUR
HARAM wajib dikhumusi adalah HUKUM FIQH (fatwa marja), namun identifikasi
hukumnya adalah hal lain, yg diserahkan ke muqolid yg byek2 hukumx perlu penelitian,
misal seprti contoh distatus, Apakah juga termasuk uang halal bercampur haram
pembayaran dari warung/toko yg menjual lele,kerang yg kita pasok barang ditoko
tersebut..? apakah identifikasi hukum fatwa itu hanya berkenaan pada barang2 yg jelas
bercampur halal haramnya atau juga berkenaan dgn sisitim jual belinya, misal Multi
Level Marketing..? afwan

Andri Kusmayadi kalau uangnya pas atau belanjanya pakai kartu debit (atm), berarti
terbebas dari khumus itu ya ustad Sinar Agama? trus apakah itu berlaku dalam satu
struk (bukti) atau beberapa? jadi, jelasnya tadi itu belanja di indomaret nah ketika
belanja yang pertama ada uang kembalian, ternyata ada yang lupa, belanja lagi, nah
khumusnya itu dihitung dari kembalian masing2 atau dari kembalian totalnya aja?

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 74
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

syukron....

Sinar Agama Bande: Harta haram adalah harta haram, baik disebabkan sistem jual
belinya atau disebabkan karena barang jualannya atau karena disebabkan hal lain spt
curian, korupsi dan semacamnya. Bgt pula harta bercampur haram.

Orang yg menjual barang haram di tokonya, mk jelas uangnya bercampur haram. Yakni
uang di tokonya. Beda dg uang di bank-nya atau di rumahnya. Jadi, kalau ia memberi
kembalian dg uang di tokonya, mk dikhumusi. Tp kalau mengembalikan uang atau
menghadiahi kita uang dari bank-nya atau dari rumahnya, mk kita tdk perlu
menghkhumusikannya, karena kita tdk yakin uang itu dari haram atau bercampur haram.

Misalnya juragan MLM, korupsi, pencuri, penipu dst. Kalau memberi antum uang dari
toko MLM-nya itu, mk ia haram. Tp kalau memberi antum uang dari bank-nya atau dari
rumahnya, mk tdk haram karena tdk dpt diyakini bhw uang itu dari MLM, curian, korupsi,
penipuan dst.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 75
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Vito Balataw
Salam ustad, afwan ijin tanya kalau tidak salah ketika modal pinjaman usaha telah
dilunasi maka, harus memenuhi kewajiban khumus untuk modal usaha tersebut,
bolehkan mencicil khumus tersebut walau nantinya melewati tanggal tutup tahun
khumus kita, syukron

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Kalau diijinkan marja' atau wakilnya yg
memiliki hak memberi ijin cicilan khumus ini, mk bisa saja dicicil. Tp biasanya, tdk akan
diberi ijin kalau mmg tdk terpaksa. Karena khumus itu ada hak manusianya. Tp kalau
terpaksa, misalnya tdk ada uang tunai untuk membayarnya, dan kalau modalnya dijual
untuk dikeluarkan khumusnya, atau modalnya yg berupa uang itu dikeluarkan
khumusnya, mk akan terjadi kebangkrutan usaha atau terganggunya yg sangat serius
pada usahanya, mk akan diijinkan.

Tp kl punya tabungan yg free, dan cukup untuk dibayarkan, mk biasanya akan


diwajibkan untuk membayar segera. Atau kalau uang yg free itu hanya bisa menutupi
sebagiannya, mk akan diwajibkan untuk mensegerakan pada yg sebagiannya itu dan
sisanya bisa dg mencicilnya. Dan yg free itu, mungkin bisa disimpan sebagiannya untuk
jaga2 kalau sakit dst. Tp yg masuk akal. Yakni mengambil jalan minimal untuk menahan
dananya dan mengambil jalan semaksimal mungkin untuk melunasi khumusnya. Tp
semua itu, tergantung volume khumusnya juga dan kemampuan umumnya secara
maksimal untuk mengkriditnya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 76
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sinar Agama

Bismillah: Pertanyaan yg hilang:

Orlando Banderas: mengirim keSinar Agama


sekitar sejam yang lalu
Salam. Ustadz. Apakah seorang penyetor khumus harus bisa membuktikan ijazahnya
dari Rahbar ? Apa beda penyetor dan wakil Imam Rahbar dalam pengumpulan khumus
dan kepemilikan ijazahnya ? Jika penyetor khumus lupa setor khumus apakah wajib
mukollid bayar khumus lagi atau hanya diwajibkan bagi penyetor saja ?. Maaf Ustadz,
apakah Ustadz penyetor khumus atau wakil Rahbar dalam pengumpulan khumus ?
Trims dan afwan.
Suka ·

Sinar Agama: Salam dan trims pertanyaannya:

1- Mungkin maksud penyetor itu adalah pengumpul. Karena kalau penyetor, mk yg


membayar khumus. Dan membayar khumus, apa hubungannya dg ijazah marja'? Nah,
kalau maksudnya adalah pengumpul, mk pengumpul ini, tdk harus memiliki ijazah
tertulis. Karena ijazah marja' itu, bisa dg lisan dan bias dg tertulis. Karena itu, yg penting
setorlah kepada orang yg memberi tanda terima langsung dari marja'nya.

2- Karena masih pusing dg istilah penyetor ini, mk saya akan menjwb spt ini saja. Kalau
antum membayar khumus kepada marja' atau amil marja' itu, mk kalau uangnya hilang
setelah itu, misalnya kebakaran rumah hingga uangnya terbakar juga, mk antum sdh tdk
perlu bayar lagi karena sdh membayar kepada marja' atau amilnya. Tp kalau dititipkan
kepada salah satu orang atau instansi, mk kalau hilang, mk antum harus bayar lagi. Dan
tetang uang yg dititipkan dan hilang itu, adalah masalah ke dua, apakah antum mau
menuntut rugi darinya atau tdk. Hal ini, tdk ada hubungannya dg ketetapan kewajiban
antum untuk tetap membayar khumus itu.

3- Atau dlm bahasa Indonesia, bisa bermakna samanya yg diataukan dg obyek


pengatauannya dan bisa juga merupakan pilihan antara yg diataukan dg obyek
pengatauannya. Karena itu, point ke tiga ini, tetap tdk bisa memberikan penjelasan
terhadap istilah "penyetor" yg antum pakai.

Tentang diri saya, bagaimana saya menjadi pengumpul khumus atau amil khumus
sementara saya ada di balik awan pagi??!!!

Zainab Nining Aqielah Ijasah yg dimaksud mungkin surat ket sebagai "wakilah " ya
ustdz..

Sinar Agama Zainab, iya wikaalah, bukan wakilah. Wikaalah ini bisa berbentuk lisan dan
bisa tulisan.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 77
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Zainab Nining Aqielah Ustdz.. Hehehe.. Iya Wikalah .. Bkn Wakillah


Terima kasih Koreksinya ...

Ili Dahlan Ustadz .. dimana saya menyetor khumus apa ada rekeningnya?

Sang Pencinta ILi, nanti sy akan inbox rek-nya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 78
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Andri Kusmayadi

Salam
Kapan waktu untuk membayar khumus dari uang kembalian dari toko yang menjual
barang2 haram juga? Apakah seperti sisa penghasilan yang ditunggu akhir tahun atau
langsung? Tapi kalau langsung sepertinya nilainya terlalu kecil.
Syukron

Sinar Agama SAlam dan trims pertnayaannya: Hrus dilainkan dari awal kembalian.
Kalau perlu ditabung di suatu tempat, baru kalau sdh mencapai nilain penyetoran yg
layak, spt 10.000 rupiah, baru disertorkan. Jadi uang penyetorannya itu harus dari uang
kembalian tsb. Kalau sdh lewat, mk qodhonya harus dg uang yg sdh bersih dari khumus.
INGAT UANG YG HARUS DIKHUMUSI ITU ADALAH UANG KEMBALIAN TSB, BUKAN
UANG LAIN. TP KALAU TERPAKSA BISA DG UANG LAIN TP SETELAH DIKHUMUSI
TERLEBIH DARHULU ATAU DG UANG YG TDK PERLU DIKHUMUSI SPT UANG
HADIAH.

Andri Kusmayadi Oh gitu ustad...syukron atas penjelasannya....berarti yang ana


bayarkan sekarang yang udah dikumpulkan dari uang kembalian aja semenjak tahu
hukumnya...kalau yang qodhonya, nanti aja ana bayarnya kalau utang khumus ana
yang lainnya udah lunad dulu...yang penting dicatet dulu aja ya ustad Sinar Agama?

Sinar Agama Andri: Kalau ada kemampuan mencicil hutang khumus yg tdk membuat
sengsara rumah tangga, mk jg ditunda dlm mencicil. Dan pencicilan itupun, harus seijin
marja' atau wakilnya yg memiliki perijinan tsb.

Andri Kusmayadi iya ustad Sinar Agama...ana kan udah dapat izin wakil marja untuk
mencicil khumus yang sebelumnya itu...nah karena yang masalah kembalian ini kan
baru tahu, trus menurut antum yang qodhonya itu tidak boleh dibayarkan dari uang yang
belum dikhumusi, jadi ya kan berarti harus nunggu lunas dulu utang khumus yang
sebelumnya...syukron....

Sinar Agama Andri: Mencicil itu harus dg ijin marja' atau wakilnya dlm setiap
permasalahannya, kecuali kalau sdh diijinkan secara menyeluruh. Dan untuk kembalian
yg telah lalu2 itu, mungkin bisa dimasukkan dlm seluruh jumlah hutang khumus masa
lalu kalau sdh diijinkan. Tp untuk kembalian ke depan, mk spt penghasilan ke depan, tdk
boleh ditunda dan apalagi diqodho. Jadi, hukum qodho itu untuk yg lalu2, bukan yg
sekarang ke depan.

Andri Kusmayadi iya ustad...untuk yang dari sekarang dan ke depannya, ana tidak
ditunda lagi, oh berarti untuk yang kembalian yang dulu, harus minta izin dulu ya ustad?
iya nanti ana minta izin dulu...syukron...

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 79
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Bismillah

Irsavone Sabit

Salam, apakah uang yang telah di khumus untuk membeli, misalnya HP ke-2 di khumus
lagi?

Sinar Agama Salam dan trims pertnayaannya: Uang yg sdh dikhumusi, sdh tdk wajib
dikhumusi lagi dan boleh dibuat apa saja sekalipun sdh yg ke 3-nya atau membeli
barang2 yg lebih tinggi dari derajat sosialnya. Tp kalau uang tersebut tersimpan
bercampur yg penghasilan baru yg belum dikhumusi, mk wajib meniatkan diri dlm setiap
mengambil uangnya. Misalnya, mau belanja yg untuk hal2 normal dan untuk keperluan
tahun ini, mk berniat mengambil yg penghasilan tahun ini. Ketika mau membeli barang
ke 2 ke atas atau yg lebih tinggi dari derajat sosialnya, berniat mau ambil uang yg sdh
besih dari khumus. Begitu seterusnya dan, antum jg harus memiliki catatan tersendiri di
rumah. Tp kalau tdk mau repot, mk pisah rekening saja dimana yg satu rek-nya itu,
untuk uang2 yg sdh dikhumusi. Jadi, nanti semua uangnya bersihnya sdh ketahuan
berapa dan selebihnya adalah riba yg mesti dierikan ke syi'ah yg fakir. Tp yg rek
pertama yg untuk penghasilan barunya, tetap dipakai sebagaimana mestinya kecuali
ribanya, sdh tentu.

Sang Pencinta

Slm, masih ragu seputar khumus,


setelah dihitung punya hutang khumus 500 rb, kelebihan uang tahun khumus setelah
dikurangi biaya hidup normal 2 juta. Pembayaran hutang khumus 500 rb ini diambil dari
2 juta langsung (jadi khumusnya 500 rb+1,5 *20%=800 rb) atau dikhumusi dulu 2 juta ini
(jadi khumusnya: 2 juta*20%=400 rb+500 rb=900 ribu) ?

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya:

Yg benar yg ke dua. Jadi, apapun uang yg akan dibayarkan untuk hutang khumus atau
mengkhumusi sesuatu yg dibeli di pertengahan tahun tp sdh yg ke 2 atau lebih atau yg
lebih tinggi dari derajatnya, semua uang yg akan dijadikan khumusnya itu, harus sdh
bersih dari khumus. Jd, perhitungan yg ke dua yg benar.

Sang Pencinta

Salam, utk amannya, setiap dapet uang langsung disisihkan utk khumus, apakah jika di
akhir tahun khumus bersisa beras, pulsa, bensin dll apakah dirupiahkan lagi lalu
dikhumuskan?

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 80
SPESIAL KHUMUS Sinar Agama: http://www.facebook.com/sinar.agama

Sinar Agama Salam dan trims pertanyaannya: Kalau setiap dapat uang sdh dikeluarkan
khumusnya walau hanya dilainkan, mk kalau semua uang itu disetor pada tgl tahunan
khumusnya, semua sisa yg ada dari uang dan barang2 konsumsinya, tdk perlu lagi
dikhumusi. Karena sisa2 uang dan barang2 konsumsi tsb, sdh terkhumusi.

Daris Asgar

3. Apabila pembelian perumahan dilakukan dengan mengangsur, apa yang harus


dilakukan setiap melewati tahun khumus?
4.Apabila seseorang memiliki sejumlah uang yang dihutangkan kepada orang lain
dengan jumlah sedikit misalkan hanya 100ribu, kemudian melewati tahun khumus,
kemudian hari hutang tsb dilunasi dan saya hendak mengeluarkan khumusnya yang
hanya Rp. 20ribu, apakah dengan kondisi saya yang diindonesia yang jauh dari wakil
marja' dan karena uang tsb sedikit bisa dibayarkan nanti setelah digabungkan dengan
yang lain ataukah harus dibayarkan seketika itu dgn jumlah sedikit tsb?

Sinar Agama

3- Kalau rumah itu, rumah pertama pemilikan (bukan pembelian, karena rumah pertama
bisa saja karena diberi orang atau dpt warisan dimana kalau sdh punya masih membeli
rumah, mk rumah ke dua ini, harus dikhumusi), mk tdk ada khumusnya. Ini untuk
rumahnya.

Sekarnng cara pembeliannya: Kalau uangnya ditabung sampai melewati tahun


khumusnya, mk wajib dikhumusi. Kalau barangnya yg ditabung, spt semen, pasir..dst...,
mk tdk ada khumusnya. Kalau rumahnya dibeli dg cara kredit, mk tdk wajib khumus,
kecuali kalau ada uang lebih di akhir tahun khumusnya itu, baik uang itu untuk
disetorkan ke kreditnya atau tdk untuk setoran kreditnya.

4- Jumlah 20.000 itu sdh layak disetorkan ke marja' atau wakilnya yg hanya
menggunakan no rekening. Biar marja' atau wakilnya nanti yg menyatukan semua
setoran2 antum di pembukuan wakil marja'-nya. Karena tutup buku wakil marja' juga
kadang menunggu beberpaa setoran lainnya dg berbagai alasan. Karena itu, biar wakil
tsb yg mengumpulkan semua khuus2 antum dan memberikan satu tanda terima
gabungan untuk antum yg ditanda tangani marja'nya. Tp beda dg antum simpan sendiri.
Karena kalau disimpan sendiri, berarti antum blm bayar khumus walaupun sdh dilainkan.
Yg ke dua, kalau terjadi apa2 pada antum (smg umur panjang dg barakah dan
kesyukuran), mk antum punya hutang khumus. Tp kalau disetor ke wakil marja', mk
antum sdh selesai membayar sekalipun dari wakil marja' ke marja'nya memerlukan
beberapa waktu untuk peyetorannya. Jadi, harta antum sdh bersih dan halal dibelikan
apa2pun alat2 shalat dan bisa dimakan. Tp kalau blm bayar, mk kehalalan itu,
menunggu kelak ijin marja' atau wakilnya.

Grup: Berlangganan Catatan Sinar Agama | Fan Page FB: Sinar Agama 81

Anda mungkin juga menyukai