Anda di halaman 1dari 8

Tantangan Umat Islam dalam Menghadapi Krisis Identitas

Dosen : Sukiyati SAg,MPdI


Kelas : Pendidikan Agama Islam (C-3.2)
Kelompok : 3 (Tiga)

Nama Anggota :
1. Fairuz Nasywa Dien 032011133169
2. Gammazaki Wahyudi 032011133177
3. Alya Dwiputri Raniah 032011133179
4. Syelma Vinita Anjanie S. 032011133185
5. Farah Qatifa Elzahra F. 032011133187
6. Adila Nur Fitri Dijanto 032011133195
7. Muhammad Dafa Bayu P. 032011133197
8. Shafira Rachma Thalya 032011133203
9. Ladecia Safa Alika 032011133217
10. Berlianityaputri Ramadhanty C. 032011133220
11. Muhammad Fahmi Syahril 032011133224
12. Surya Wibawa Abimanyu 032011133233
13. Muhammad Akbar Maulana 032011133235
14. Mokhammad Adis 032011133237
15. Syarifah Fatimahtazzuhrah R.A 032011133239
16. Alfi Salsabila Putri 032011133241
17. Fawwaz Muhammad Raafi 032011133245
18. Moch. Ali Fikri Alan Saputra 032011133255
19. Rifky Miftahul Achmad 032011133263
20. Aflah Alwy Imas 032011133265
21. Arihta Tumanggor 032011133267

1
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pendidikan Agama Islam dengan
judul “Tantangan Umat Islam dalam Menghadapi Krisis Identitas”

Penyusunan makalah ini kami lakukan dengan semaksimal mungkin dan didukung oleh bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir, serta kami berharap agar makalah yang berjudul
“Tantangan Umat Islam dalam Menghadapi Krisis Identitas” dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca.

Surabaya, 13 Desember 2020

Penyusun

2
Daftar Isi :

Kata pengantar.........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................5

C. Tujuan.................................................................................................5

D. Manfaat...............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................7

A. Kesimpulan.........................................................................................7

B. Saran...................................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti saat ini, umat muslim di Indonesia mengalami berbagai
perubahan terutama dalam menghadapi tantangan krisis identitas. Perubahan itu dapat kita lihat
dengan adanya perubahan dari pergaulan atau tingkah laku dari umat muslim itu sendiri. Banyak
sekali umat muslim di Indonesia yang tidak mencerminkan nilai-nilai dari ajaran agama Islam,
sehingga banyak sekali perbuatan yang mereka lakukan bertentangan dengan ajaran yang
sebenarnya. Masyarakat muslim tidak dapat menghindarkan diri dari proses globalisasi, jika
ingin survive dan berjaya di tengah perkembangan dunia yang kian kompetitif di masa kini. Efek
negatif dari globalisasi dan krisis lingkungan hidup harus dihadapi oleh agama yang notabene
selalu mendidik ke arah perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan hidup. Itu pula yang
dihadapi oleh pendidikan agama Islam, sekarang dan yang akan datang, sehingga dapat
survive di tengah masyarakat dunia yang penuh dengan kompetensi. Dengan adanya globalisasi
tersebut kita tentu ingin meminimalisir dampak negatifnya, diantaranya melalui pendidikan
agama Islam sebagai benteng pertahanan identitas muslim. Pendidikan agama Islam ini
bertujuan sebagai membentuk insan kamil (kesempurnaan insan) yang bermuara pada
pendekatan diri kepada Allah dan kebahagiaan dunia dan di akhirat. Pendidikan agama islam
juga diharapkan mampu membentuk kesadaran diri peserta didik sebagai hamba Allah sekaligus
fungsinya sebagai khalifah di bumi.
Umat Islam seharusnya dapat menjadikan Islam sebagai pedoman bagi hidup mereka dan
juga menjadikannya sebagai pandangan hidup dengan menyesuaikan fitrah umat muslim dan
menyelesaikan semua problematika atau permasalahan umat muslim. Namun, di era sekarang ini
umat muslim sudah melupakan bahwa pedoman hidupnya itu berasal dari Al-Qur’an dan Hadist.
Al-Qur’an dan Hadist merupakan pedoman/landasan hidup bagi kaum muslim dalam
menjalankan kehidupannya, karena di dalamnya terdapat berbagai aturan-aturan, baik yang
berhubungan dengan aturan di dunia maupun di akhirat. Ajaran yang terkandung dalam Al-
Qur’an, membimbing dan mengajarkan manusia menuju ke jalan yang benar, serta tidak
tersesat ajaran-ajaran yang tidak jelas dari mana asalnya, sehingga manusia memiliki

4
kepercayaan dan akidah yang benar dan lurus, peraturan dan hukum yang baik, serta akhlak
mulia dan terpuji dalam mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa faktor penyebab adanya krisis identitas dalam agama Islam ?


2. Bagaimana cara untuk menghadapi tantangan krisis identitas ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi krisis identitas dalam agama Islam
2. Untuk mengetahui dan juga menghindari faktor-faktor yang menyebabkan krisis
identitas dalam agama Islam.

D. Manfaat

1. Sebagai pengetahuan untuk masyarakat umum terkait cara menghadapi tantangan


krisis identitas.
2. Sebagai referensi untuk masyarakat umum apabila ingin membuat suatu makalah
dengan tema yang sama.

BAB II
PEMBAHASAN

1
Krisis identitas menurut KBBI, krisis adalah keadaan yang berbahaya, keadaan yang
parah sekali, keadaan yang genting dan keadaan suram (tentang ekonomi, moral, dan
sebagainya). 2Identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang, jati diri, atau mempunyai
identitas. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa krisis identitas adalah keadaan dimana
seseorang dalam keadaan yang suram dan juga genting dalam proses mencari jati diri. Krisis
identitas agama berarti dimana terjadi keraguan dan pergolakan di dalam diri umat islam
1 https://kbbi.web.id/krisis dikunjungi pada tanggal 14 Desember 2020
2 https://kbbi.web.id/identitas dikunjungi pada tanggal 14 Desember 2020

5
mengenai keimanan mereka terhadap agama islam, seperti kebingungan mengenai posisi mereka
yaitu masih sebagai orang yang beragama islam atau tidak. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu umat islam kurang memahami konsep islam yang benar dan utuh, muncul
berbagai penafsiran dan pemahaman terhadap konsep islam yang berbeda-beda di lingkup agama
islam itu sendiri, penafsiran dari konsep islam sudah menyimpang jauh dari ajaran islam yang
murni sehingga menimbulkan berbagai pertikaian antar umat. Dimana pertikaian-pertikaian ini
yang menjadi masalah awal munculnya krisis identitas pada diri umat Islam. Dalam pertikaian
ini akhirnya sering terjadi perang diantara sesama umat islam dan munculnya gerakan Islam
yang radikal.
Krisis Identitas yang banyak terjadi di Indonesia pada kalangan umat muslim antara lain
adanya ritual-ritual seperti melakukan penyembahan terhadap benda-benda yang dianggap
keramat atau memiliki hal mistis dengan memberikan persembahan berupa sesajen dan juga
meminta berkah kepada orang-orang yang sudah meninggal dan pergi ke paranormal untuk
meminta kekayaan secara instan dan adanya penafsiran tertentu terhadap tata cara pelaksanaan
ibadah yang berbeda. Tentu saja hal ini tidaklah diajarkan dan dianjurkan di dalam agama islam
karena telah menyimpang jauh dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Munculnya berbagai macam
aliran-aliran yang berbeda ini menimbulkan krisis identitas di kalangan umat muslim semakin
besar. Hal ini tentu berbahaya bagi keimanan umat muslim itu sendiri, dimana para umat
berharap dengan melakukan berbagai ritual sesuai dengan penafsiran mereka akan mendapat
pahala dan ridha dari Allah SWT. Namun, dalam kenyataannya cara yang dilakukannya salah
dan menyimpang dari ajaran murni Agama Islam, sehingga mereka jatuh dalam kesesatan.
Cara menghadapi tantangan krisis identitas.
Manusia mengalami perubahan pola pikir yang sangat besar seiring bertambahnya usia.
Manusia melakukan banyak kegiatan baru dalam mencari identitas. Berkonsultasi dengan orang-
orang terdekat merupakan salah satu solusi agar mendapatkan hasil yang positif dalam mencari
identitas. Karena lingkungan setiap individu mempengaruhi perkembangan pola pikir individu.
Peran orang tua dalam mengasuh anak menjadi kunci dalam pencarian identitas. Orang tua dapat
memberikan arahan atau mendidik seorang anak melalui agama. Memberikan ilmu agama
kepada anak merupakan sebuah langkah utama agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif. Oleh
karena itu pola asuh atau arahan orang tua dapat mencegah seorang individu mengalami krisis
identitas. Selain orang tua, lembaga pendidikan baik sekolah maupun yang lainnya juga memiliki

6
peran penting dalam perkembangan setiap individu. Lembaga pendidikan yang mengajarkan
tentang pendidikan akhlak dan moral harus dilaksanakan dan dikaitkan khususnya dengan nilai
Islam. Tanpa dilandasi dengan ini, insan yang bakal dilahirkan pasti tidak mempunyai kekuatan
rohani dan mudah dihanyutkan oleh arus modernisasi yang bertolak belakang dengan prinsip
Islam. Mereka akan mudah putus asa apabila berhadapan dengan sesuatu konflik dan masalah
karena tidak dilandasi agama yang memberi keyakinan tentang kekuasaan Allah SWT.
Tidak hanya dukungan dari orang tua ataupun orang disekeliling kita, untuk menghadapi
krisis identitas ini manusia juga harus menggali lebih dalam latar belakang yang membuat suatu
individu memiliki identitas yang berbeda, kenalilah diri sendiri, pahamilah aturan-aturan islam
yang mengacu pada hilangnya identitas diri. Seperti aturan dalam bergaul, menjalani hidup, dsb.
Karena manusia juga digerakkan oleh motivasi dari Allah SWT yang merupakan pengaruh yang
besar bagi identitas diri.
Berkenaan dengan penanaman nilai agama demi menghadapi tantangan krisis identitas,
umat muslim harus tau statusnya terlebih dahulu sebagai orang Islam, terlepas dari keraguan
krisis identitasnya apakah dirinya masih muslim atau tidak. Dengan bertolak dari fakta
keyakinan yang dianutnya adalah Islam, maka hal ini akan mendukung proses menemukan
identitas insan manusia. Sebagai umat Islam, Allah SWT telah membekali umatnya dengan kitab
Al-Qur’an untuk menyelenggarakan kehidupan. Dengan mengembalikan setiap problematika
kehidupan pada Al-Qur’an, maka insyaallah manusia akan menemukan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaannya dalam menghadapi berbagai persoalan. Sebagaimana diketahui bahwa Al-Qur’an
merupakan penyempurnaan ajaran-ajaran dalam kitab sebelumnya yang tak lekang oleh zaman.
Melalui Al-Qur’an umat muslim dapat menentukan arah kehidupannya tanpa ragu atas
identitasnya, karena Al-Qur’an merupakan petunjuk sekalian penuntun umat muslim untuk
menjalankan kehidupan baik duniawi maupun akhirat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa ini banyak umat Islam yang mulai kehilangan identitas dirinya sebagai
seorang muslim. Banyaknya aliran agama islam menimbulkan adanya salah penafsiran sehingga
menimbulkan kebingungan di dalam para umat islam sendiri yang akhirnya melakukan kegiatan-

7
kegiatan yang malah menyimpang dari ajaran-ajaran yang murni yang telah diajarkan. Hal ini
tentunya membuat umat islam sendiri jatuh ke dalam kemusyrikan dan akhirnya menjadi tidak
dapat dibedakan apakah dia seorang muslim ataupun bukan.

B. Saran
Saran serta solusi untuk krisis identitas yang telah marak terjadi adalah bagaimana kita
sebagai umat muslim lebih bisa untuk memperdalam agama Islam itu sendiri, sehingga kita
menjadi lebih tau mengenai hal yang baik dan mana yang menyimpang. Agar kita tidak mudah
untuk disesatkan dalam krisis identitas mari mulailah dari diri sendiri untuk lebih memperdalam
ajaran di dalam Alquran dan senantiasa berdoa dan menyembah hanya kepada Allah SWT,
niscaya jalan menuju kebenaran akan Allah berikan bagi hambanya yang berikhtiar dan berdoa.
Perbedaan pendapat sudahlah biasa dikalangan umat muslim tapi kembali lagi pada keyakinan
diri sendiri untuk menyaring suatu ajaran yang sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai