Anda di halaman 1dari 2

MATERI

A. Sistem Dukungan Pendidikan Inklusif

Dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif perlu adanya sistem dukungan yang diperlukan dalam
upaya mempercepat pemenuhan akses dan mutu pendidikan. Sistem dukungan tersebut dapat berupa
dukungan dalam bentuk regulasi atau kebijakan-kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Provinsi
dan Kabupaten/Kota) yang jelas mengenai pendidikan inklusif misalnya dalam bentuk ”Peraturan
Pemerintah”, ”Peraturan Menteri”, ”Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota” mengenai pendidikan
inklusif, dukungan sarana dan prasarana, dukungan pembiayaan, dukungan tenaga (pendidik dan tenaga
kependidikan) dan dukungan-dukungan dari lembaga pendukung.

Lembaga pendukung tersebut antara lain melalui Kelompok Kerja Pendidikan Inklusif (Level Nasional,
Provinsi, Kabupaten/Kota), Pusat Sumber (Resource Center) bagi sekolah umum yang
menyelanggarakan pendidikan inklusif, Wadah profesional guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
seperti Gugus SD/SLB (KKG, KKKS, dan KKPS), MGMP, MKKS, dan MKPS). Dukungan lembaga lain yaitu
LPTK, P4TK TKPLB, dan Balai/Badan Diklat, serta dukungan masyarakat.

a. Unit Layanan Disabilitas (ULD)

1. Pengertian

ULD merupakan lembaga yang dibentuk atas dasar perintah undang-undang. Undang-undang yang
dimaksud adalah Undang-undang nomor 8 tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. Menurut UU
tersebut ULD merupakan unit yang menyediakan layanan dan fasilitas untuk penyandang disabilitas.

ULD tidak hanya terdapat di bidang pendidikan saja, melainkan terdapat di berbagai bidang, antara lain
di lembaga permasyarakatan, di bidang ketenagakerjaan, di perguruan tinggi, dan tentu saja di bidang
pendidikan. Bahkan, jika satu perguruan tinggi tidak memiliki ULD, akan segera mendapatkan sanksi dari
Pemerintah. Sanksi paling ringan berupa teguran, sanksi terberat berupa pencabutan izin operasional.

Pada bidang pendidikan, ULD secara eksplisit disebutkan dibentuk untuk mendukung penyelenggaraan
pendidikan inklusif tingkat dasar dan menengah. Pembentukkannya diinisiasi oleh Pemerintah Daerah.
Dalam hal ini, Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi pembentukan ULD di daerahnya masing-masing.

Di beberapa daerah, saat ini telah terbentuk ULD-ULD. Tujuan utama pembentukan ULD adalah untuk
mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang
sejahtera, mandiri, dan tanpa diskriminasi.

2. Fungsi Unit Layanan Disabilitas

Fungsi ULD dalam bidang pendidikan, secara rinci disebutkan dalam undang-undang tentang
penyandang disabilitas dinyatakan sebagai berikut.
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah reguler dalam menangani
peserta didik penyandang disabilitas.

Menyediakan pendampingan kepada peserta didik penyandang disabilitas untuk mendukung kelancaran
proses pembelajaran.

Mengembangkan program kompensatorik.

Menyediakan media pembelajaran dan alat bantu yang diperlukan peserta didik penyandang disabilitas.

Melakukan deteksi dini dan intervensi dini bagi peserta didik dan calon peserta didik penyandang
disabilitas.

Menyediakan data dan informasi tentang disabilitas.

Menyediakan layanan konsultasi.

Mengembangkan kerja sama dengan pihak atau lembaga lain dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan peserta didik penyandang disabilitas.

Anda mungkin juga menyukai