Anda di halaman 1dari 8

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT NO.

PASIS : xx
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO KELOMPOK : xx

TELADAN KEPEMIMPINAN STRATEGIS


MARSDA ADISOETJIPTO

OLEH

**NAMA PASIS**
MAYOR *** NRP ***

PASIS DIKREG SESKOAL ANGKATAN KE-59


TA 2021
TELADAN KEPEMIMPINAN STRATEGIS MARSDA ADISOETJIPTO

1. PENDAHULUAN

Dalam hidupnya yang relatif pendek, Agustinus Adisoetjipto, telah menunjukkan


sikap kepemimpinan teladan yang strategis. Ia memiliki karakter seorang pemimpin yang
kuat, suatu sifat kepemimpinan yang masih relevan dan dibutuhkan hingga kini. Karena
itu, ia tak hanya pantas dikenang sebagai seorang pahlawan, tetapi juga contoh pemimpin
yang layak diteladani, dipelajari sikapnya, ditiru semangatnya, dan diresapi karakternya.
Seorang penulis besar Amerika yang juga mantan pemimpin perusahaan General
Electric, Jack Welch, mengungkapkan, “Before you are a leader, success is all about
growing yourself. When you become a leader, success is all about growing others.”
Sebelum Anda menjadi pemimpin, sukses adalah segalanya untuk mengembangkan diri
Anda sendiri. Ketika Anda sudah menjadi seorang pemimpin, sukses adalah segalanya
untuk mengembangkan orang lain. Gambaran tersebut merupakan di antara sifat
Adisoetjipto. Adisoetjipto mengembangkan diri dengan cara yang luar biasa. Di tengah
sulitnya pendidikan kedirgantaraan yang bisa diikuti oleh anak-anak bumiputra di zaman
Belanda, Agustinus Adisoetjipto yang bukan anak ningrat dan tak punya privilege (hak
istimewa) untuk meraih pendidikan itu, ia tetap bertahan dengan cita-citanya untuk
menjadi seorang airman (penerbang). Rupanya keteguhan itu membuahkan hasil.
Dengan cara yang berliku, akhirnya ia pun sukses jadi penerbang pesawat tempur,
bahkan menjadi salah satu yang pertama dari kalangan anak-anak bumiputra. Ketika
zaman kemerdekaan tiba, dengan visinya yang jauh ke depan Adisoetjipto mendirikan
sekolah penerbang. Ia sendiri yang menggagas, menyediakan prasarananya, dan
mendidik murid-muridnya langsung oleh dirinya.
Adisoetjipto adalah anak pertama dari pasangan Roewidodarmo (seorang guru dan
penilik sekolah) dan R. Ng. Latifatun. Ia dilahirkan pada tanggal 4 Juli 1916.
Roewidodarmo memberinya nama Adisoetjipto karena berharap kelak sang anak akan
menjadi orang baik, luhur, dan berguna bagi nusa dan bangsa. Roewidodarmo-Latifatun
kemudian memiliki empat anak berikutnya yang kesemuanya laki-laki. Mereka adalah
Yohanes Sugondo yang kelak menjadi dokter, Ignatius Adisujoso (kelak bekerja di bank),
Aloysius Soedarjono (penerbang), dan Yohanes Sadewo Sarwondo (penerbang). Dari
profesi kelima anaknya tampak bahwa Roewidodarmo berhasil sebagai orangtua karena
mampu mendidik anak-anaknya hingga meraih tingkat pendidikan terbaik saat itu.
Ketika menginjak usia sekolah Adisoetjipto dikirim untuk bersekolah di Hollande
Inlandse School (HIS) Katolik Muntilan. Dengan sekolah di HIS Katolik itu sang ayah
berharap, di samping mendapatkan pendidikan umum Adisoetjipto juga bisa mendapatkan
2

pendidikan keagamaan yang kuat. Hal ini terbukti karena kemudian Adisoetjipto dikenal
memiliki kepribadian yang kuat, kalem, berbudi baik, taat pada agama dan orang tua,
mengayomi adiknya, serta kukuh mempertahankan keinginannya tanpa menyakiti
orangtuanya. Ayahnya kemudian menyekolahkannya ke Algemene Middelbare School
(AMS), setingkat SMA saat ini, di Semarang. Menjelang lulus AMS sang ayah bertanya
pada Adisoetjipto mau melanjutkan sekolah kemana. Dengan tegas ia mengatakan ingin
melanjutkan sekolah ke Breda, yaitu ke sekolah militer Koninklijke Militaire Academie
(KMA). KMA saat itu menjadi pintu masuk untuk jadi penerbang. Karena menurut
peraturan seorang penerbang harus mengikuti sekolah militer KMA dulu baru masuk
sekolah penerbang, Militaire Luchtvaart, yang juga berada di Breda. Ayahnya terdiam. Ia
tahu cita-cita itu hampir merupakan impian kosong karena untuk bisa masuk ke KMA bagi
anak seperti dirinya harus mendapat sponsorship. Sponsor itu bisa didapat dari kalangan
priyayi, bupati, sultan, atau kalangan sederajat lainnya. Tapi Adisoetjipto tak punya
akses. Akhirnya sang ayah meminta Adisoetjipto untuk melanjutkan sekolah ke
kedokteran. Adisoetjipto pun kemudian sekolah di Sekolah Kedokteran (Geneeskundige
Hogeschool - GHS) di Batavia (Jakarta) mulai tahun 1936. Di sinilah ia bertemu dengan
asisten dosen yang kemudian jadi sahabatnya, Abdulrahman Saleh. Berkat asisten dosen
inilah ia berkenalan dengan dunia penerbangan. Tak di duga tahun 1937 di Kalijati,
Subang, dibuka sekolah penerbang yang kemudian terbuka bagi anak-anak bumiputra
pilihan. Kesempatan itu tak disia-siakan Adisoetjipto. Ia pun mendaftar dan berhasil lolos
seleksi bersama sembilan teman lainnya. Meski program itu normalnya harus ditempuh
selama tiga tahun, ternyata Adisoetjipto mampu menyelesaikannya dalam waktu dua
tahun sehingga ia lulus pada tahun 1940. Catatan lainnya, dari 10 pemuda pribumi
pertama yang sekolah di sana, hanya lima orang yang lulus mendapatkan Klaise Militaire
Brevet. Dari lima yang lulus itu hanya dua yang berhasil memperoleh brevet penerbang
militer (Groot Militaire Brevet) yaitu Adisoetjipto dan Sambujo Hurip. Ia juga mendapat
Observer Brevet sehingga sebagai siswa sekolah penerbangan pencapaiannya sangat
komplet. Akhirnya cita-cita menjadi penerbang berhasil diraih Agustinus Adisoetjipto.
Di Kalijati, Adisoetjipto berkenalan dengan S. Soerjadarma seorang perwira lulusan
Akademi Militer di Breda. Pada saat itu Soerjadarma sedang mengikuti pendidikan
Penerbangan Militer Angkatan Udara (Militaire Luchtrvaart). Antara Soerjadarma dan
pemuda Adisoetjipto terjalin suatu persahabatan dan berlanjut waktu bekerjasama
membangun Angkatan Udara Republik Indonesia, yang didasarkan atas kemampuan
bangsa Indonesia sendiri. Sejak mencapai tingkatan penerbang, mulailah karier pemuda
Adisutjipto sebagai penerbang yang sebenarnya. Pada tahun 1939 Adisoetjipto
3

ditempatkan pada Skadron Pengintai, Adisoetjipto diangkat menjadi Ajudan Kapitein


(Kolonel) Clason, pejabat Angkatan Udara KNIL di jawa. Jabatan ini dipegangnya sampai
waktu pendaratan Jepang pada tahun 1942. Pada waktu itu Adisoetjipto tergabung pada
pasukan KNIL di Tuban, sedangkan Soerjadarma berada di Tarakan. Kesempatan untuk
melarikan diri ke Australia telah digunakan oleh beberapa penerbang tetapi Adisoetjipto
memilih tetap tinggal di Jawa.
Dalam jaman pendudukan Jepang, semua bekas penerbang KNIL dibebaskan dari
tugasnya. Mereka hidup sebagai orang-orang biasa. Adisoetjipto kembali ke rumah orang
tuanya di Salatiga. Di sana ia memperolah pekerjaan sebagai jurutulis di sebuah
Perusahaan Angkutan Bis (Jidosya Jimukyoku). Karena sikapnya yang selalu korek dan
tegas itu, Adisoetjipto disenangi oleh rekan-rekannya maupun pimpinan perusahaan
tersebut. Adisoetjipto selalu menjadi pemimpin rekan-rekan sekerjanya. Ia berusaha
menanamkan harga diri dikalangan mereka. Meskipun pernah dibujuk supaya memihak
pimpinan perusahaan, namun Adisoetjipto tetap pada pendiriannya. Ia tidak terpengaruh
oleh bujukan yang dapat merugikan teman sebangsanya.

2. PEMBAHASAN
Seperti kepemimpinan Adisoetjipto, kita bisa meneladani ilmu kepemimpinan dari
gaya kepemimpinan beliau yang strategis. Gaya kepemimpinan beliau mencerminkan apa
yang dilakukan beliau sangat berpengaruh bagi rekan-rekannya untuk bisa merealisasi
visinya. Adapun sejumlah teori-teori yang membahas tentang gaya kepemimpinan seperti
beiau, seperti berikut ini :
a. Teori University of Michigan
University of Michigan melakukan studi mengenai kepemimpinan. Studi ini
memfokuskan diri pada hubungan antara perilaku pemimpin, proses kelompok dan
pengukuran kinerja kelompok. Studi ini selanjutnya mengelompokkan perilaku
pemimpin menjadi tiga kelompok sebagai berikut 1 :
1) Task oriented behavior (perilaku berorientasi pada ketugasan).
Pemimpin yang efektif seperti Adisoetjipto, selain memberikan contoh
yang baik bagi rekan-rekan beliau ketika itu, beliau juga fokus pada
perencanaan, koordinasi, bahkan memikirkan sumber-sumber dan bantuan
teknis yang diperlukan. Ketika beliau bekerja sebagai jurutulis di sebuah
Perusahaan Angkutan Bis (Jidosya Jimukyoku), sikapnya yang selalu korek
dan tegas disenangi oleh rekan-rekannya maupun pimpinan perusahaan

1
https://tni-au.mil.id/portfolio/adisutjipto-penerbang-auri-pertama/ diakses tanggal 29 Maret 2021, pukul
20.49 WIB
4

tersebut. Adisoetjipto selalu berusaha menanamkan harga diri dikalangan


mereka.

2) Relation Oriented Behavior (perilaku berorientasi hubungan).


Beliau memusatkan perhatiannya pada hubungan dengan rekan-
rekannya. Dengan sopan dan mendukung rekan-rekannya dengan percaya
diri serta berupaya memahami setiap pekerjaan yang mereka hadapi.
Bahkan ketika dibujuk supaya memihak pimpinan perusahaan, Adisoetjito
tetap pada pendiriannya, tidak terpengaruh oleh bujukan yang dapat
merugikan teman sebangsanya.

b. Teori Manajerial Grid


Teori Manajerial Grid mula-mula dikembangkan oleh Robert Rogers Blake
bersama Jane Srygle Mouton (1964), kemudian disempurnakan oleh Robert
R.Blake dan Anne Adams McCanse (1991). Teori ini menggunakan dua istilah,
yaitu leadership styles atau gaya kepemimpinan, dan management styles atau
gaya manjemen. Kedua istilah tersebut dipakai dengan konotasi pengertian yang
sama, yaitu pola perilaku kepemimpinan atau pola perilaku manajemen. Seperti
Adisoetjipto, cara yang paling tepat untuk diterapkan dalam kepemimpinan beliau
termasuk dalam three R’s leadership di bawah sebagai berikut2 :
1) Resources (sumber-sumber)
Di mana beliau memikirkan dan memaksimalkan sumber-sumber
yang ada pada saat itu. Hingga beliau sempat menerima ejekan dari para
penerbang Kerajaan Inggris yang mengunjungi Lanud Maguwo Yogyakarta.
“Kalian menerbangkan peti mati”, ujar mereka. Namun Adisoetjipto tak surut
sedikit pun tekadnya. Pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan motivasi
dalam memaksimalkan sumber baik fisik maupun non-fisik yang tersedia
pada saat itu, tetap dapat memberikan prestasi gemilang yang ditorehkan
siswa didikannya.
2) Relationship (hubungan)
Bagimana beliau berinteraksi dan berkomitmen dalam tim kerja beliau
dalam berjuang ketika itu, hingga beliau sampai berusaha dengan berani
menerbangkan pesawat jenis Nishikoren yang dicat merah putih dari
Tasikmalaya ke Maguwo, Yogyakarta. Desing pesawat yang ia terbangkan
2
https://phinemo.com/kenali-bapak-penerbang-bangsa-sekaligus-pilot-pertama-indonesia-ini/ diakses
tanggal 29 Maret 2021, pukul 21.49 WIB
5

bercat merah putih dimaksudkan untuk membakar semangat rakyat


Indonesia melawan penjajahan yang masih terjadi di beberapa wilayah, dan
menjadi penerbangan berbendera merah putih pertama di tanah air sebagai
bukti semangat cinta tanah air yang begitu besar dengan keberanian dan
segenap kemampuan yang dimiliki.
3) Result (hasil)
Result dari kepemimpinan beliau adalah dengan perkembangan
penerbangan di Indonesia yang berhasil dirintis pada saat itu. Berkat cinta
Adisoetjipto pada tanah air yang melampaui zaman, dan lebih keras dari
desing pesawat-pesawat udara, bapak Penerbangan Indonesia ini telah
berjuang hingga akhirnya gugur dalam misinya, namun kobar semangatnya
tak pernah padam dan ia telah menerbangkan merah putih setinggi-
tingginya di langit Indonesia.

Berdasarkan teori di atas, Adisoetjipto telah menunjukkan teladan kepemimpinan


yang strategis, dengan menjadi pemimpin yang efektif dalam memaksimalkan sumber-
sumber (resource) menjadi hasil (result) dalam bekerja, dengan mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yang baik (relationship).
Seperti halnya Agustinus Adisoetjipto, sosok yang pantang menyerah. Dalam
memperjuangkan keinginan luhurnya untuk jadi penerbang ia tak putus harapan dan
terhambat oleh sistem pendidikan yang tidak menguntungkanya. Ia tetap bergairah
mengejar cita-citanya. Jiwa seperti ini penting dan ternyata terus berlanjut hingga ia
menjadi pemimpin di Angkatan Udara. Segala daya dan usahanya telah mengantarkan
Adisoetjipto berhasil dalam pendidikan penerbangannya. Keberhasilannya itu tak hanya
menunjukkan tekad kuatnya tetapi juga didorong dengan kesungguhan menjalaninya. Tak
heran setelah lulus dari sana ia diangkat menjadi Vaandrig Kortverband
Vlieger/Waarnemer (Letnan Ajudan/Pengawas), satu pangkat yang cukup tinggi bagi
orang Indonesia. Ia menjadi ajudan Kapten Clason, seorang pejabat penting di Militaire
Luchtvaart. Ia ditempatkan di Yogyakarta, di Pangkalan Udara Maguwo. Sebagai
pengawas ia menerbangkan pesawat Curtis Falcon.

3. PENUTUP
Banyak pelajaran penting tentang perjalanan hidup dari seorang bernama
Agustinus Adisoetjipto, seorang Pahlawan Nasional yang telah menerakan banyak
fondasi penting dalam dunia penerbangan Indonesia. Banyak pihak yang menganggap
6

Agustinus Adisoetjipto ‘hanya’ pahlawan TNI Angkatan Udara. Namun sesungguhnya


beliau adalah pahlawan untuk semua pihak. Beliau juga pahlawan bagi kalangan
masyarakat biasa karena berhasil “mengalahkan” sistem pendidikan, khususnya sekolah
penerbang, yang ketat dan dibatasi sistem sosial yang memihak kaum ningrat di zaman
Belanda. Seorang Adisoetjipto tak pernah kehilangan cara untuk tetap mencari jalan
keluar di saat suasana sulit. Ia tegar, yakin, kreatif mencari jalan keluar, dan berani
menjalankan misinya meski itu harus mengorbankan jiwanya. Seperti itulah jiwa
kepemimpinan strategis Adisoetjipto yang dapat kita teladani hingga sekarang, dalam
pengabdian kita di setiap medan penugasan kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku dan Barang Cetakan

Bintoro, Yos, Pr, (2014), Fly to Fight : Biografi Komodor Muda Agustinus Adisoetjipto. PT.
Rayyana Komunikasindo, Jakarta

Likert, R. (1961). New Patterns of Management. McGraw Hill


International Book Company, Auckland

Blake, R.R., & Mouton, J.S. (1964). The Managerial Grid. TX : Gulf, Houston.

Blake, Robert R., & McCanse, Anne Adams (1991). Leadership Dilemmas-Grid Solutions.
Gulf Pub. Co., Houston.

Wirawan (2014). Kepemimpinan, Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan


Penelitian : Contoh Aplikasi untuk Kepemimpinan Wanita, Organisasi Bisnis,
Pendidikan dan Militer , Rajagrafindo Persada, Jakarta.

B. Sumber Informasi Internet

https://tni-au.mil.id/portfolio/Adisoetjipto-penerbang-auri-pertama/, diakses tanggal 29


Maret 2021, pukul 20.49 WIB

https://phinemo.com/kenali-bapak-penerbang-bangsa-sekaligus-pilot-pertama-indonesia-
ini/ diakses tanggal 29 Maret 2021, pukul 21.49 WIB

Anda mungkin juga menyukai