Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3 Logika ISIP4211

Fakultas Hukum Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Oleh :

Nama : Riski Irawan

Nim : 044412458

Prodi : Ilmu Pemerintahan

Universitas Terbuka

2022.1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi
sebagai penyimpangan langsung?
2. Lalu , berikan dua contoh setiap bentuk peralaran oposisi?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme beraturan dan bentuk silogisme
beraturan sebagai penyimpulan tidak langsung?
4. Lalu , berikan dua contoh setiap bentuk silogisme beraturan?

JAWABAN

1. Pemalaran oposisi merupakan pertentangan antara dua proposisi yang mempunyai


kosakata (term)subjek dan kosa kata predikat yang serupa, akan tetapi berbeda
kualitas dan kuantitasnya. Penalaran oposisi adalah logika pertentangan dua pernyatan
dengan term yang sama.

2. Contohnya :

a. Benarkah pengertian identitas sebagai bangsa indonesia pada generasi muda


berbeda dengan generasi tua ? benar
b. Identitas bangsa yang dirasakan oleh generasi muda dan generasi tua mengalami
perbedaan dalam praktiknya. Globalisasi telah memberikan ruan, sehingga
konstruksi identitas antara tumbuh di kalangan generasi muda, bukan penipisan
rasa identitas sebagai bangsa.
c. Dalam studi budaya dan studi poskolonial, merupakan upaya konstruksi diri, yang
menjelaskan bahwa “identitas bangsa indonesia” dikonstruksikan di dalam
konteks antar-budaya.
d. Generasi muda atau generasi tua yang progresif-kritis lebih lekat dan sadar atas
identitas “antara” dalam memaknai identitas bangsa. Identitas bangsa sebagai hasil
interaksi antar-budaya. Dengan demikian, pliralitas adalah keniscayaan realitas
sosial-budaya indonesia, bukan keseragaman.

3. Silogisme beraturan merupakan silogisme lengkap yang terdiri dari dua proposisi
yang berupa premis mayor dan premis minor dan sebuah konklusi.

4. Contohnya :

a. Pertama
· * Relasi antara habitus, kapital budaya, dan ranah menghasilkan praktik dengan strategi,
sesuai dengan formula {(habitus) (capital)} + field = practice (Bourdieu, 1984: 101)

· * Gus Dur bersama The Wahid Institute mereproduksi misi plural and peaceful Islam.yang
dipraktikkan melalui habitus dengan kapital budaya di dalam ranah (field) pendidikan kritis-
emansipatoris
· * Konsepsi habitus Bourdieu itu menjelaskan Gus Dur sebagai cendikiawan, budayawan,
dan politikus memiliki skemata sebagai wujud dari habitus yang mempunyai kapital budaya,
ekonomi dan politik

b. Kedua

c. Identitas bangsa yang dirasakan oleh generasi muda dan generasi tua mengalami perbedaan
(distinction) dalam praktiknya. Globalisasi telah memberikan ruang “antara”, sehingga
konstruksi identitas “antara” tumbuh di kalangan generasi muda, bukan penipisan rasa
identitas sebagai bangsa. Generasi muda atau generasi tua yang progresif-kritis lebih lekat
dan sadar atas identitas “antara” dalam memaknai identitas bangsa. Identitas bangsa sebagai
hasil interaksi antar-budaya. Dengan demikian, pluralitas adalah keniscayaan realitas sosial-
budaya Indonesia, bukan keseragaman

Anda mungkin juga menyukai