RPP Teks Laporan Hasil Observasi
RPP Teks Laporan Hasil Observasi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menentukan dan memperbaiki kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda titik, dan
tanda koma dari teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang
dibaca atau diperdengarkan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
H . Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (spiritual dan sosial) : Pengamatan
b. Pengetahuan : Tes tertulis
c. Keterampilan : Portofolio/unjuk kerja (tugas-tugas)
Teks laporan hasil observasi bersifat informatif, komunikatif, dan objektif. Artinya, teks ini
harus memberikan informasi yang mudah dipahami dan sesuai dengan fakta sesungguhnya di
lapangan. Tidak boleh dibuat-buat atau mengikuti opini penulis.
Dalam teks laporan hasil observasi, ada tiga struktur yang harus terpenuhi. Ketiga struktur itu
adalah:
Pernyataan umum, yang berisi keterangan umum tentang objek atau hal yang sudah diamati.
Penjelasan atau deskripsi teks, yang berisi rincian atau detail mengenai objek atau hal yang
sudah diamati. Deskripsi atau penjelasan ini dapat berupa ciri fisik, habitat, makanan,
manfaat, dan lain sebagainya yang berkaitan dari objek yang sudah diamati sebelumnya.
Kesimpulan teks, yang berisi ringkasan secara umum mengenai objek atau hal yang
dilaporkan.
Deskripsi
Harimau ini memiliki tubuh yang cukup panjang. Sementara tinggi badannya tidak sepadan
dengan panjangnya tersebut. Harimau sumatra adalah hewan berkaki empat dan memiliki
ekor. Meskipun begitu, salah satu keunikan hewan ini adalah ukurannya yang lebih kecil dari
jenis harimau yang lain.
Warna bulunya coklat dihiasi oleh motif belang yang berwarna hitam. Pola hitamnya
berukuran cukup lebar dan jaraknya rapat malah terkadang mendempet satu sama lain. Motif
belang tersebut bergelombang mengikuti bentuk tubuhnya. Sebagian bulu di pipi, perut dan
bagian dalam kakinya berwarna putih gading dan tampak sedikit lebih lebat dari bagian yang
lain.
Kepala hewan ini lonjong dengan moncong yang tidak terlalu mencolok. Kupingnya lebar
dan besar. Matanya bulat diselimuti kelopak mata yang miring dan bersudut tajam. Warna
matanya kuning dengan aksen hitam di bagian pupilnya. Pola strip hitam masih menyelimuti
wajahnya, bulu di alis dan pipinya putih dan berjanggut cukup panjang. Mulutnya lebar dan
bertaring tajam.
Telapak kakinya besar dan bercakar. Uniknya, di sela-sela jarinya terdapat selaput yang
sepertinya menjadi alasan hewan ini mampu berenang cepat. Hal tersebut berkaitan dengan
salah satu teknik berburu harimau sumatra yang sering menyudutkan mangsanya ke air.
Harimau sumatra adalah perenang yang ulung, sementara binatang buruan mereka biasanya
tidak mahir berenang.
Simpulan
Harimau sumatra adalah binatang anggun yang unik dan hanya ada di Indonesia. Hal ini
terbukti dari tubuh, rambut, serta cara berburu unik yang tidak dimiliki oleh harimau lain.
Sangat disayangkan bahwa populasi mereka kian menipis dan terancam punah. Sudah
sepatutnya kita sebagai manusia turut membantu mempertahankan keberadaannya. Bukan
hanya sebagai simbol negara saja, namun sebagai salah satu bentuk kekayaan nusantara yang
tiada tara.
Museum
Museum merupakan salah satu tempat penting dalam upaya pelestarian sejarah. Museum
adalah lembaga yang berfungsi mengumpulkan, merawat, menyajikan, dan melestarikan
warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian, dan hiburan. Fungsi museum yang
utama adalah menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum
berupa benda cagar budaya. Dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu sebagai
tempat pelestarian. Secara lebih rinci fungsi museum mencakup kegiatan penyimpanan,
perawatan, dan pengamanan.
Berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis museum. Museum Nasional adalah museum
yang koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang berkaitan dengan bukti material manusia
dan atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional. Museum
Provinsi adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berkaitan dengan
bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah provinsi. Museum Lokal,
museum yang koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang berkaitan dengan bukti material
manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya.
Benda-benda yang dikoleksi di museum mencakup benda-benda dari berbagai disiplin ilmu.
Dari disiplin ilmu geologi koleksi museum meliputi fosil, batuan, mineral, dan benda
bentukan alam lainnya, seperti andesit dan granit. Dari disiplin ilmu biologi yang dijadikan
koleksi adalah rangka manusia, tengkorak, hewan, dan tumbuhan baik fosil ataupun bukan.
Koleksi dari disiplin ilmu antropologi merupakan hasil budaya atau identitas suatu etnis.
Selain itu, benda koleksi juga merupakan peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai
masuk pengaruh barat. Koleksi lain adalah benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan
menjadi objek penelitian sejak masuknya pengaruh barat hingga sekarang (negara, tokoh,
kelompok, dan sejenisnya). Koleksi museum yang lain berupa alat tukar atau mata uang yang
sah. Heraldika adalah lambang, tanda jasa dan tanda pangkat resmi (cap atau stempel).
Koleksi keramonologi yaitu koleksi barang pecah belah yang terbuat dari tanah liat yang
dibakar.